Anda di halaman 1dari 11

20+ Alat Kesehatan Medis dan Fungsinya Beserta

Gambarnya

Alat Kesehatan – Dalam menjalankan pekerjaannya, para tenaga medis membutuhkan


berbagai macam alat kesehatan.  Alat kesehatan adalah instrumen, mesin, atau bahan, yang
digunakan untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan, atau merawat orang sakit,
seperti 20 alat alat kesehatan berikut ini.

Dibawah ini adalah daftar alat kesehatan dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar
untuk lebih mempermudah pembaca dalam memahami peralatan-peralatan yang biasa
dipakai dalam dunia medis atau kedokteran.

1. First Aid Kit

First Aid Kit atau dikenal dengan nama alat P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
sangat dibutuhkan saat terjadi kecelakaan ringan maupun parah. Alat P3K berguna untuk
memberikan pertolongan dan perawatan sementara sebelum mendapat pertolongan
lanjutan.

Kotak P3K harus berisi peralatan dari jenis kompres, plester, antiseptik, selimut, sarung
tangan, gunting, tabung oksigen portabel, perban, kasa steril, termometer, peniti, pinset, dan
senter. Kotak P3K juga harus dilengkapi obat antinyeri, antimulas, aspirin, antialergi, obat
mata, obat gosok, dan amoniak cair.
2. Stetoskop

Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling sering dijumpai. Stetoskop merupakan alat
akustik yang fungsinya memeriksa suara di dalam tubuh, seperti detak jantung, suara
pergerakan usus dan lambung, dan lainnya. Suara tidak normal yang terdengar lewat
stetoskop berguna untuk mendiagnosis penyakit.

Alat ini bisa memberi informasi suara tertentu sekaligus menghilangkan suara lainnya.
Dengan menerjemahkan suara yang didengar melalui alat ini, dokter bisa mengambil
tindakan pengobatan yang tepat untuk pasien.

3. Bedpan

Dalam bahasa sehari-hari, bedpan lebih dikenal dengan nama pispot. Alat kesehatan yang
satu ini berfungsi untuk menampung urine dan feses pasien yang tidak bisa pergi ke toilet.
Biasanya, bedpan dibuat dari bahan logam, plastik, maupun kaca.
4. Termometer

Keberadaan termometer hampir selalu dibutuhkan dalam segala situasi medis. Alat ini
berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dan memiliki beberapa jenis, seperti termometer air
raksa (merkuri), termometer digital, dan yang terbaru termometer inframerah.

Termometer air raksa relatif murah, tetapi kurang akurat, lambat, dan bisa berbahaya jika
pecah. Meskipun lebih mahal, termometer digital menampilkan suhu berupa angka hanya
dalam beberapa detik. Termometer inframerah juga menggunakan sistem digital, tetapi
dipakai tanpa menyentuh tubuh.

5. Pispot (Urinal)

Pispot (urinal) adalah alat bantu bagi pasien atau lansia yang harus tetap berada di tempat
tidur atau sulit bergerak. Ada beberapa bentuk pispot sesuai jenis kelamin penggunanya,
biasanya berbentuk tabung atau bak yang dilengkapi pegangan sehingga mudah dibawa.

Bahan pembuat pispot pun bermacam-macam, biasanya dari plastik atau stainless.


Dibanding yang berbahan plastik, pispot stainless memiliki beberapa keunggulan: mudah
dibersihkan, kualitasnya lebih bagus, dan volumenya lebih banyak.
6. Alat Suntik

Dalam istilah medis, alat suntik dikenal dengan nama syringe, spet, atau spuit. Mungkin


semua orang pernah melihatnya. Alat ini berbentuk pompa piston sederhana dan berfungsi
untuk memasukkan cairan/gas ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah.

Di samping itu, alat suntik juga berfungsi untuk mengisap cairan/gas sebagai sampel untuk
uji laboratorium. Ukuran dan jenis alat suntik bervariasi, tergantung penggunaannya dan
biasanya sudah satu paket dengan jarumnya. Alat suntik harus steril dan hanya boleh
digunakan oleh tenaga medis.

7. Alat Infus (Infuse Set)

Selain alat suntik, obat atau cairan lain juga bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse
set. Dengan cara ini, cairan obat, vitamin, atau elektrolit dialirkan ke dalam tubuh melalui
vena dengan kecepatan yang bisa diatur secara tetap (konstan) dalam waktu tertentu.

Alat infus sering digunakan pada saat pasien harus menjalani rawat inap di rumah
sakit. Infuse set  termasuk jenis alat kesehatan habis pakai (disposable). Artinya, infuse
set hanya boleh digunakan satu kali dan setelah itu harus dibuang.
8. Kursi Roda

Kursi roda juga termasuk alat kesehatan berupa alat bantu bagi orang yang mengalami
kesulitan berjalan. Kesulitan berjalan bisa diakibatkan kondisi sakit, patah tulang kaki, atau
cacat bawaan. Berdasarkan sistemnya, ada dua jenis kursi roda, yaitu elektrik dan manual.

Sementara itu, berdasarkan fungsinya, kursi roda dibedakan menjadi beberapa macam,
seperti kursi roda standar, kursi roda untuk penderita cerebral palsy, kursi roda pediatrik,
kursi roda untuk berolahraga, dan lainnya.

9. Nebulizer

Penderita asma pasti sudah tidak asing dengan alat yang satu ini. Nebulizer sebenarnya
tidak tergolong alat bantu kesehatan. Fungsi alat ini adalah mengubah bentuk obat cair
menjadi uap atau aerosol sehingga lebih mudah dihirup.

Dengan nebulizer, obat akan langsung masuk ke dalam sistem pernapasan sehingga bisa
bekerja lebih efektif dan lebih cepat reaksinya. Selain asma, nebulizer juga biasa digunakan
untuk mengatasi penyakit bronkitis, sinusitis, atau lainnya.
10. Glucometer

Glucometer adalah alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri dari
jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur itu sendiri. Jarum lancet beserta alat
penyuntiknya merupakan alat pendukung agar tes gula darah mandiri bisa dilakukan.

Adapun bagian yang berperan langsung dalam pengukuran kadar gula secara mandiri
adalah strip pengukur dan alat pengukur. Strip pengukur digunakan untuk mengambil
sampel darah dan bersifat sekali pakai, begitu juga dengan jarum lancet-nya.

11. Pulse Oximeter

Pulse oximeter merupakan alat kesehatan yang berfungsi mengukur kadar atau kepekatan
oksigen di dalam darah. Alat ini digunakan untuk mengecek kesehatan pasien yang
memiliki masalah pernapasan atau jantung, seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia,
serangan jantung, dan gagal jantung.

Pulse oximeter berukuran kecil dan dioperasikan dengan menggunakan baterai. Untuk


menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien. Alat ini dilengkapi sensor cahaya
yang menembus jaringan. Hasil pengukuran akan terlihat di layar dalam bentuk persentase.
12. Syringe Pump

Sama seperti infuse pump, alat ini juga befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke
dalam tubuh pasien dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada
infuse, obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan
dimasukkan melalui jarum suntik.

Syringe pump bekerja dengan sistem elektronik mikroprosesor untuk mengontrol jumlah


cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Jumlah cairan ini dihitung berdasarkan per
jam. Alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi ketika dosis dan waktu yang sudah
ditentukan habis.

13. Masker Oksigen

Masker oksigen digunakan untuk memberikan oksigen kepada pasien yang mengalami
gangguan pernapasan. Alat ini dilengkapi selang sehingga proses pemberian oksigen bisa
dilakukan dengan lancar. Saat digunakan, posisi alat menutupi hidung dan mulut sekaligus.

Masker oksigen dibuat dari bahan yang lentur, seperti silikon dan PVC yang memenuhi
standar kualitas medis, dengan warna bening. Ada beberapa jenis masker oksigen,
seperti simple face mask, rebreathing mask, dan non-rebreathing mask. Biasanya, alat ini
disediakan beserta tabung oksigennya.
14. Kruk (Alat Bantu Jalan)

Bagi orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang kaki, lemah kaki, atau memiliki cacat
kaki bawaan, dibutuhkan alat bantu jalan yang biasa disebut kruk. Fungsi kruk adalah untuk
menopang keseimbangan dan mengurangi beban berat badan saat berjalan, bisa juga untuk
mengembalikan fungsi otot.

Untuk menggunakannya, kruk dipegang dengan tangan dan ujungnya disandarkan pada
ketiak. Itulah sebabnya, alat ini sering juga disebut kruk ketiak. Kruk bisa digunakan satu
atau berpasangan sesuai kebutuhan. Kruk biasanya dibuat dari bahan kayu atau logam
ringan.

15. Ranjang Pasien

Setiap rumah sakit membutuhkan ranjang pasien sebagai tempat beristirahat pasien yang
menjalani rawat inap. Ada dua macam ranjang pasien, yaitu yang menggunakan sistem
manual dan elektrik. Ranjang manual digerakkan dengan tangan, sedangkan ranjang
elektrik menggunakan remote.

Berdasarkan mekanismenya, ada tiga jenis ranjang pasien: 1 crank (engkol),


2 crank,  dan  3 crank. Seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan, ranjang pasien
pun kini dibuat dalam beragam model.

Semakin tinggi kelasnya, ranjang pasien yang disediakan pun makin nyaman, utamanya
yang menggunakan sistem elektrik.
16. Ranjang Periksa (Examination Bed)

Ranjang periksa digunakan para ahli medis untuk memeriksa pasien dalam posisi berbaring.
Pemeriksaan yang dilakukan hanya berupa pemeriksaan luar, seperti memeriksa tekanan
darah, denyut jantung, suhu, rongga mulut, dan kulit luar.

Bentuk ranjang periksa ini menyerupai meja panjang dengan bagian kepala bisa dinaikkan
dengan sudut kemiringan maksimal 45 derajat. Ukuran standar ranjang periksa adalah
200x65x75 cm. Rangkanya ada yang dibuat dari pipa besi dan baja antikarat, ada juga yang
menggunakan bahan PVC.

17. Tensimeter

Sesuai namanya, tensimeter adalah alat kesehatan untuk mengukur tekanan darah (tensi).
Dalam dunia medis, alat ini dikenal dengan nama sphygmomanometer. Dokter atau perawat
menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan darah pasien normal atau tidak
untuk keperluan diagnosis lebih lanjut.

Saat ini, dikenal dua jenis tensimeter, yaitu manual dan digital. Pada tensimeter manual,
alat dilengkapi balon untuk memompa, sedangkan tensimeter digital dilengkapi layar.
Selain tekanan darah, tensimeter digital juga sekaligus mengukur denyut jantung.

Tak hanya rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, tensimeter pun kini sudah banyak
digunakan di rumah-rumah, terutama tensimeter digital. Dengan demikian, pasien dapat
memonitor sendiri tekanan darahnya secara rutin dan mandiri tanpa harus mengeluarkan
banyak biaya.

18. Foley Catheter

Foley catheter adalah alat untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara
dan polusi di sekitarnya. Alat ini berupa selang fleksibel yang menghubungkan kandung
kemih dengan urine bag dan pada ujungnya dilengkapi balon untuk mencegah kebocoran.

Kateter urine, termasuk dari jenis foley catheter, dibutuhkan oleh pasien yang tidak mampu
mengosongkan kandung kemihnya. Urine yang tidak dikeluarkan sangat berbahaya karena
akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan dan kegagalan fungsi ginjal.

19. Ambu Bag (Pulmonary Resuscitator)

Ambu bag atau pulmonary resuscitator merupakan alat bantu pernapasan berukuran kecil


dan ringan yang berfungsi untuk memberikan napas buatan. Alat ini berbentuk pompa bulat
yang dilengkapi pipa berkatup dan masker untuk menghubungkan dan memudahkan proses
pemberian udara kepada pasien.

Alat ini dioperasikan dengan cara memompa oksigen dari udara bebas berulang kali ke
dalam sistem pernapasan sehingga kebutuhan oksigen pasien terpenuhi. Biasanya, ambu
bag digunakan saat ada kondisi kritis pascakecelakaan atau kondisi lain sebelum alat
ventilator tersedia.
20. Infusion Pump

Infusion pump berupa alat pompa elektronik yang berfungsi mengatur kecepatan aliran
cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol. Alat ini dilengkapi sensor mekanik dan
elektronik serta diatur dengan mikrokomputer digital sehingga kecepatan tetesan infus bisa
diatur dengan mudah dan akurat.

Alat ini biasanya digunakan di ruang ICU. Kelebihan alat ini adalah bisa memantau jika
ada aliran gelembung udara yang masuk dalam selang infus yang berbahaya karena bisa
menyebabkan emboli. Selain itu, alat ini dilengkapi alarm yang akan berbunyi jika infus
habis atau ada hambatan dalam aliran.

Anda mungkin juga menyukai