Anda di halaman 1dari 2

Nama Noviyandanu Saputra

NIM/Kelas 2088201027/II
LEMBAR JAWABAN No. Pendaftaran UAS 021/3/PBSI/2022
UAS SEMESTER GANJIL Program Studi PBSI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Mata Kuliah Kajian dan Apresiasi Puisi

1. Puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun. Unsur-unsur
tersebut dinyatakan bersifat terpadu karena tidak dapat dipisahkan tanpa mengaitkan
unsur lainnya. Unsur-unsur itu bersifat fungsional terhadap unsur lainnya. Struktur
dalam puisi sebagai hasil karya kreatif terus menerus berubah. Hal ini nampak apabila
kita mengkaji ciri-ciri puisi pada zaman yang lain. Pada masa lampau, penciptaan
puisi harus memenuhi ketentuan jumlah baris, ketentuan rima dan persyaratan lain.
Definisi tersebut mungkin tidak berlaku lagi untuk masa sekarang karena saat ini
penyair sudah lebih bebas dan tidak lagi harus tunduk pada persyaratan-persyaratan
tertentu. Hal ini mengakibatkan pembaca tidak dapat lagi membedakan antara puisi
dengan prosa hanya dengan melihat bentuk visualnya.
2. Unsur puisi terdiri dari metode puisi dan hakikat puisi;
a) Metode Puisi
Pada umumnya para penyair akan mengatakan “puisi mengajarkan
sebanyak mungkin dengan kata atau kombinasi kata sesedikit mungkin.”
Dengan kata lain : dengan kata-kata yang sesedikit mungkin ingin
melukiskan/mengajarkan atau mengatakan sesuatu dengan jelas dan seluas
mungkin. Tetapi yang penting di sini yaitu : bila untuk memecahkan maksud
di atas maka mau tidak mau diperlukan suatu metode yang baik beserta
sarana-sarana yang diperlukan, yaitu :
 Diksi (diction): pilihan kata.
 Imaji (Imagary): segala sesuatu yang dialami secara imajinatif.
 Kata nyata (concrete): kata yang konkret dan khusus.
 Majas (figurative language): bahasa kias atau gaya bahasa.
 Ritme (irama): turun naiknya suara secara teratur.
 Rima (sajak): persamaan bunyi.
b) Hahekat Puisi
Seorang kritikus sastra yang terkenal LA Richard, bahwa puisi
mengandung suatu “makna keseluruhan” yang merupakan perpaduan dari
tema (mengenai inti pokok puisi tsb), perasaan (sikap sang penyair terhadap
bahan atau obyeknya), nada (sikap sang penyair terhadap pembaca
/penikmatnya), dan amanat ( maksud atau tujuan sang penyair). Sehingga
dapat kita simpulkan semua itu disebut dengan hakekat puisi yang bersifat
catur tunggal. Dalam puisi haruslah terdapat “subject matter” untuk
dikemukakan atau ditonjolkan antara lain yaitu : falsafah hidup, lingkungan,
agama, pekerjaan, dan pendidikan sang penyair.
3. Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang menganalisis dari sisi penyair dalam
masyarakat (hubungan manusia dengan manusia) baik secara langsung maupun tidak
langsung (Keluarga, masyarakat). Pendekatan sosiologis menyoroti tentang berbagai
aspek sosial dari karya sastra tersebut.
Aspek sosial pada puisi ini ada sosok aku dalam puisi ini yang menggambarkan
dirinya dan seseorang yang berada di belakang dengan berbicara dengannya dan
menghitung antrian. aku merasakan kepanasan sehingga minum air dingin yang
diberikan olehnya.
4. Tipografi adalah seni atau teknik menyusun huruf dan teks dengan cara yang dapat
membuatnya dapat terbaca, jelas dan menarik secara visual bagi pembacanya. Secara
umum tipografi adalah seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus,
sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca
semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai