Anda di halaman 1dari 7

Analisis Puisi

“Kristen-Islam” Karya Remy Syaildo


Noviyandanu Saputra

STKIP PGRI Pacitan

Email : noviyandanu81@gmail.com

Abstrak:

Puisi merupakan karya sastra yang mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna.
Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan strukturalisme yang akan
menjelaskan setiap unsur yang terdapat dalam puisi, seperti tema, gaya bahasa, amanat, dan
sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dikarenakan peneliti
melakukan analisis dengan dua teknik, yaitu teknik baca dan catat. Teknik baca dilakukan
dengan membaca dan memahami setiap baris sajak dalam puisi, dan teknik catat dilakukan
dengan cara mencatat hasil penelitian setelah peneliti memahami makna yang terkandung
dalam setiap baris. Objek dalam penelitian ini adalah puisi Kristen-Islam karya Remy
Sayldo yang merupakan puisi tentang tolerasi beragama antara agama Kristen dan Islam.
Puisi ini bertemakan toleransi yang di tuangakan dengan berbagai ungkapan dengan gaya
bahasa metafora untuk memperindah strukturnya.

Kata kunci: unsur-unsur puisi, puisi Kristen-Islam karya Remy Sayldo, strukturalisme

Abstract:

Poetry is a literary work that emphasizes the beauty of language and the density of
meaning. The approach used in this article is a structuralism approach which will explain
every element contained in poetry, such as themes, language styles, messages, and so on.
This research is a qualitative descriptive study because the researchers analyzed using two
techniques, namely reading and note-taking techniques. The reading technique is done by
reading and understanding each line of poetry in the poem, and the note-taking technique is
done by recording the research results after the researcher understands the meaning
contained in each line. The object of this research is a Christian-Islamic poem by Remy
Sayldo which is a poem about religious tolerance between Christianity and Islam. This
poem has the theme of tolerance which is poured with various expressions in a
metaphorical style to beautify its structure.

Keywords: elements of poetry, Christian-Islamic poetry by Remy Sayldo, structuralism


A. PENDAHULUAN

Sastra merupakan suatu karya yang mengandung unsur-unsur seni. Sastra


merupakan ekspresi jiwa manusia yang dihiasi denngan keindahan dan kesenian,
sehingga dapat menarik perhatian manusia untuk menikmatinya. Menurut Mursal
Esten, sastra atau kesusastraan adalah suatu pengungkapan fakta imajinatif dan
artistik sebagai bentuk manifestasi kehidupan manusia dan diungkapkan melalui
bahasa sebagai media serta memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia.
Sastra menurut Semi adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai
mediumnya. Menurut Panuti Sudjiman sastra adalah sebagai karya lisan dan tulisan
yang memiliki keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi
dan ungkapannya.

Karya sastra merupakan unsur atau bagian yang berkaitan dengan kehidupan
manusia dan merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
masyarakat. Karya sastra juga merupakan struktur yang kompleks, sehingga untuk
dapat memahaminya, dibutuhkan adanya suatu analisis. Karya sastra merupakan
suatu ekspresi atau ungkapan perasaan manusia atau pengarang yang disampaikan
secara komunikatif melalui bentuk suatu karya. Karya sastra terbagi menjadi dua
kategori, yaitu imajinatif dan non imajinatif. Ciri-ciri karya sastra imajinatif adalah
lebih menonjolkan sifat khayalan, memenuhi syaratsyarat estetika seni, dan
menggunakan bahasa kiasan atau konotatif. Di antara bentuk karya sastra imajinatif
adalah puisi, prosa, novel, roman, cerpen, dan drama. Ciri-ciri karya sastra non
imajinatif adalah karya sastra yang lebih banyak mengandung sifat faktual daripada
sifat khayalan, lebih cenderung menggunakan bahasa denotatif, serta tetap
memenuhi syarat-syarat estetika seni. Di antara karya sastra yang termasuk kategori
non imajinatif adalah esai, sejarah, biografi, kritik, dan autobiografi.

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang termasuk ke dalam kategori
karya sastra imajinatif. Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta
pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian
dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin
dan fisik khas penyair. Oleh karena itu, untuk dapat menangkap dan memahami
maknanya, pembaca harus mengkaji dan menganalisis puisi tersebut terlebih
dahulu. Dalam pengkajian puisi, terdapat beberapa pendekatan yang dapat
digunakan, salah satunya adalah pendekatan strukturalisme. Menurut pendekatan
ini, struktur merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dan saling
berhubungan sehingga dapat membentuk suatu bangunan yang utuh. Analisis
strukturalisme puisi dapat dilakukan dengan menjabarkan atau menganalisis unsur-
unsur internalnya, yaitu tema, emosi, diksi, amanat, dan hubungan antarunsur.

Dalam artikel ini, peneliti memilih puisi Kristen Islam karya Remy Syaldo sebagai
objek penelitian dan strukturalisme sebagai teori atau pendekatan yang digunakan
untuk menganalisis puisi tersebut.

B. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

1. Teori Strukturalisme

Istilah struktur muncul pertama kali pada kongres linguistik yang diadakan di
Den Haag pada tahun 1928. Struktur merupakan kumpulan berbagai unsur yang
saling berkaitan satu sama lain. Menurut Syuhada (2019), pelopor dari teori
strukturalisme adalah Levi-Strauss, yang mengatakan bahwa strukturalisme
adalah segala ilmu yang mempersoalkan struktur, yaitu cara yang bagian-bagian
sebuah sistem saling berkaitan.

Luxemburg mengatakan bahwa dalam ilmu sastra, definisi strukturalisme dapat


dipergunakan dengan berbagai cara. Istilah struktur diartikan sebagai bentuk
hubungan tetap antara kelompok-kelompok gejala. Menurut Junus, setiap unsur
memiliki suatu jaringan hubungan yang menyebabkan makna unsur–unsur
dalam teks hanya dapat dipahami dengan cara melihat dan menganalisis unsur-
unsur dalam teks itu sendiri. Hubungan inilah yang menyebabkan suatu unsur
hanya dapat dijelaskan maknanya dengan dikaitkan pada unsur-unsur lain dalam
teks. Dengan demikian, makna suatu karya sastra muncul karena adanya
hubungan antara unsur-unsur dalam karya sastra dan unsur-unsur tersebut tidak
dapat berdiri sendiri. Analisis terhadap karya sastra seperti puisi, prosa, dan
drama memiliki perbedaan karena setiap karya sastra memilik unsur-unsur yang
berbeda. Puisi lebih mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna,
sedangkan prosa lebih mengutamakan unsur naratif atau cerita secara
keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa strukturalisme adalah teori yang dapat
digunakan untuk menganalisis unsur-unsur intirnsik yang terdapat dalam karya
sastra, Dalam artikel ini, strukturalisme digunakan untuk menganalisis puisi
Kristen Islam karya Remy Syaldo.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desktriptif


sebagai metodenya. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian kualitatif karena
merupakan penelitian dengan cara Literature research, yaitu menggunakan
beberapa jurnal, website, dan buku sebagai data dalam melakukan analisis
terhadap objek penelitian. Adapun metode yang digunakan yaitu metode
deskriptif, artinya penelitian ini menjelaskan tentang hasil analisis puisi Kristen-
Islam,yaitu menjelaskan tentang makna yang termuat di dalamnya diliat dari
aspek unsur intrinsiknya. Teknik yang digunakan dalam metode yaitu teknik
baca dan catat. Teknik baca dilakukan dengan mengamati dan menganalisis
makna yang termuat di dalam puisi tersebut dengan dilihat dari berbagai aspek
internalnya, dan teknik catat dilakukan setelah peneliti memperoleh data dan
hasil penelitian, yaitu dengan mencatat dan mengklasifikasikan makna-makna
yang ditemukan sesuai dengan unsur intrinsiknya masing-masing.

2. Analisis Strukturalisme Pada Puisi Kristen Islam

Dalam penelitian ini, peneliti memilih puisi Kristen-Islam karya Remy Syaldo
sebagai objek penelitian. Objek material dalam penelitian ini diperoleh dari
website https://normantis.com/2016/04/13/puisi-kristen-islam-remy-sylado/

KRISTEN-ISLAM

Karya: Remy Syaldo

Anak-anak ibrahim

Adalah jalan kereta api

Satu rel di kiri satu rel di kanan

Panjangnya sama pendeknya sama

Tidak menyatu tetap menunggal

Haleluyah! Alhamdulillah!

Puisi “Kristen-Islam” terdiri dari satu bait. Unsur-unsur tersebut akan diuraikan
sebagai berikut.

a. Ide/Tema/Gagasan

Puisi diciptakan berdasarkan gagasan, tema, atau ide yang dimiliki oleh
penyair. Pada puisi “Kristen-Islam“di atas mengandung gagasan tentang
toleransi atar agama yang memiliki perbedaan tetapi selalu hidup
berdampingan. Penyair menjelaskan tentang perbedaan antara agama
Kristen dan Islam akan tetapi dengan perbedaan tersebut masih bisa
hidup berdampingan itu merupakan wujud dari toleransi.

b. Emosi atau Perasaan


Emosi yang terdapat di dalam puisi “Kristen-Islam“ menunjukkan
perbedaan bergama yaitu Kristen dan Islam namun dapat hidup
berdampingan sebagai wujud toleransi. Hal ini dapat dilihat pada baris
“satu rel di kiri satu rel di kanan” yang menunjukan berbedaan
dilanjutkan baris ”panjangnya sama pendeknya sama” dan “tidak
menyatu tetap manunggal” yang berarti wujud toleransi.

c. Imajinasi

Secara imajinatif,Penyair puisi “Kristen-Islam” berhasil menggambarkan


toleransi Kristen dan Islam yang tetap memiki perbedaan tetapi hidup
berdampingan, penyair menggunakan penggamabaran artistik, yaitu
mengajak pembaca untuk membayangkan bagaimana anak-anak
Ibrahim, satu rel di kiri dan satu rel di kanan, panjang pendeknya sama,
tidak menyatu tetap manunggal.

d. Gaya Bahasa

Dalam puisi “Kristen-Islam” karya Remy Syaldo, peneliti menemukan


majas metafora pada gaya bahasa dalam penulisannya.

Majas metafora adalah majas yang menggunakan objek yang memiliki


sifat yang sama dengan sesuatu atau pesan yang ingin disampaikan.

“Adalah jalan kereta api

Satu rel di kiri satu rel di kanan

Panjangnya sama pendeknya sama

Tidak menyatu tetap menunggal”

Pada beberapa garis puisi Kristen-Islam di atas dapat diartikan dengan


sifat toleransi, walaupun memiliki perbadaan tetapi masih dapat hidup
berdampingan.

e. Rima

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rima merupakan pengulangan


bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik
sajak yang berdekatan atau secara singkat, rima ialah pengulangan bunyi
dalam kata atau suku kata yang ada dalam puisi.

Peneliti menemukan beberapa bentuk rima berdasarkan kesesuaian antar


bunyi, letaknya, dan antar hubungannya. Berdasarkan kesesuaian antar
bunyi ditemukan dua bentuk rima, yaitu rima terbuka dan tertutup. Rima
terbuka dalam puisi ini ditandai dengan huruf akhir berupa huruf a, dan i.
Rima tertutup ditandai dengan huruf m, n, l, dan h. Berdasarkan
letaknya, rima yang digunakan adalah jenis rima awal, yaitu
pengulangan beberapa kata di awal baris. Hal ini sesuai dengan
pengulangan beberapa kata yang terjadi di awal baris, yaitu kata “anak-
anak”, “satu rel”. Adapun berdasarkan antar hubungan, puisi ini
menggunakan jenis rima merdeka, yaitu pengulangan bunyi yang tidak
teratur atau pengulangan bunyi dengan rumus abcd. Hal ini dibuktikan
dengan ketidaksesuaian huruf akhir setiap baris.

f. Keterkaitan antar unsur dalam puisi

Unsur-unsur dalam puisi “Kristen-Islam” berkaitan satu sama lain. Puisi


ditujukan sebagai wujud toleransi antara agama Islam dan Kristen.
Pengambaran toleransi tidak terlepas dari penggunaan gaya bahasa yang
mengajak pembaca berimajinasi sebagai penyair dengan mengambarkan
wujud toleransi beragama yang memiliki perbedaan akan tetapi tetap
hidup berdampingan.

C. KESIMPULAN

Dalam artikel ini, peneliti menggunakan puisi “Kristen-Islam “karya Remy Sayldo
sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan rasa keingintahuan
terhadap toleransi beragama antara Kristen dan Islam serta untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kajian dan Apresiasi Puisi. Puisi ini diteliti dengan menggunakan
pendekatan strukturalisme. Berdasarkan hasil penelitian puisi Kristen dan Islam
wujud toleransi di gambarkan sebagai sebuah rel kereta yang terdiri dari kanan dan
kiri tetapi tetap manunggal. Imajinasi tersebut ditulis menggunakan gaya bahasa
majas metafora yang berfungsi untuk memperindah susunan kata dan memperindah
makna dalam puisi. Selain itu, puisi tersebut tidak terlepas dari unsur rima sebagai
unsur yang memperindah bahasanya.
DAFTAR PUSTAKA

https://normantis.com/2016/04/13/puisi-kristen-islam-remy-sylado/

https://www.dosenpendidikan.co.id/rima-adalah/

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-jenis-dan-contoh-majas

Muwaffa, R. (2021). Analaisis Struturalisme Ferdinand de Saussure Pada Puisi ‫األ م‬


Karya Kahlil Gibran. `A Jamiy : Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 10(1), 1–17.
https://doi.org/10.31314/ajamiy.10.1.47-63.2021

Anda mungkin juga menyukai