Disusun oleh:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS PUISI “( أحالم الطفولةIMPIAN MASA
KANAK-KANAK)” KARYA ISHAM BASYITI DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SEMIOTIK RIFFATERRE” dengan baik.
Makalah ini menjelaskan tentang pendekatan sastra dalam menganalisis kandungan puisi
yang terdapat di dalamnya untuk memahami makna baik yang tersirat maupun tersurat. Pendekatan
yang digunakan dalam menganalisis yaitu pendekatan semiotik riffaterre. Sedangkan objek
puisinya yaitu puisi “ ”أحالم الطفولةkarya Isham Basyiti. Semoga makalah ini dapat bermanfaat di
kehidupan masyarakat baik bagi penulis maupun pembaca. Selesainya penulisan makalah ini
semata-mata atas bantuan dari berbagai pihak, yang telah memberikan dukungan dalam berbagai
bentuk kepada penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalahini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan menyempurnakan penulisan
makalah ini serta bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan bagi penulisan makalah selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Salah satu jenis sastra adalah
puisi. Perbedaan yang paling mencolok antara sastra jenis puisi dengan jenis lainnya adalah
terletak pada bantuk tipografinya. Samahalnya seperti sastra pada umumnya, puisi juga merupakan
gambaran mengenai kehidupan nyata manusia. Akan tetapi, puisi tidak semata-mata persis dengan
kehidupan nyata, karena proses penciptaan puisi dengan menggunakan media bahasa yang indah.
Selain itu, peran pengarang dalam menciptakan sebuah karya sastra khususnya puisi juga sangat
mempengaruhi jenis puisi yang disampaikan.
Dengan adanya kajian puisi inilah, peminat sastra melakukan analisis yaitu membedah karya-
karya yang dibacanya. Sehingga unsur-unsur yang menyusun puisi tersebut dapat diketahui. Juga
rangkaian hikmah yang ada di dalamnya. Ataukah ada hal-hal lain yang bisa pengkaji sastra
temukan dari kajian tersebut. Hal ini bisa dianalisis dengan beberapa pendekatan. Karena kajian
sastra memiliki berbagai pendekatan. Pendekatan-pendekatan itu ialah objektif (struktural dan
struktural semiotik), mimesis (sosiologi sastra), ekspresif (hermeneutik), pragmatik (resepsi sastra
dan intertekstual), posmodernisme (dekonstruksi, poskolonial, studi kultural, dan feminisme)
(KMF 2014).
Dari latar belakang di atas dapat kita simpulkan beberapa pertanyaan yang akan di bahas
dalam makalah ini yaitu: Bagaimana analisis bagian per bagian puisi “ ”أحالم الطفولةkarya Isham
Basyiti melalui pendekatan semiotik riffaterre?
1.3 Tujuan
TEORI
Teori yang menganggap bahwa fenomena sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu sebagai tanda
adalah teori semiotik. Semiotik juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-
konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Riffaterre mengungkapkan
bahwa puisi merupakan aktivitas bahasa yang berbeda dengan pemakaian bahasa pada
umumnya. Puisi senantiasa berbicara mengenai sesuatu secara tidak langsung dengan
menyembunyikannya ke dalam suatu tanda.
Sehubungan dengan hal di atas, teori dan metode yang cocok untuk memahami makna puisi
‘Ahlam At-thufulah’ karya Isham Basyiti adalah teori dan metode semiotik Riffaterre. Kata semiotik
berasal dari kata semion (Yunani) yang berarti tanda. Di Eropa, Ferdinand de Saussure dengan
dasar linguistik mengembangkan konsep semiologi, sedangkan di Amerika Serikat, Charles Sanders
Peirce dengan pengertian yang sama mengembangkan konsep semiotika (semiotics). Selanjutnya,
baik semiotika mau pun semiologi dipergunakan dengan pengertian yang sama artinya.
Tanda mempunyai dua aspek, yaitu penanda (signifier, signifiant) dan penanda (signified,
signifie). Penanda adalah bentuk formal tanda itu, dalam bahasa berupa satuan bunyi atau huruf dalam
sastra tulis, sedangkan petanda adalah artinya, yaitu apa yang ditandai oleh penandanya itu.
Pembacaan heuristik adalah pembacaan dalam taraf mimesis. Pembacaan itu didasarkan pada
sistem dan konvensi bahasa. Mengingat bahasa memiliki arti referensial, maka untuk menangkap arti,
pembaca harus memiliki kompetensi linguistik. Pembacaan heuristik, pada dasarnya, merupakan
1
Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington and London: Indiana University Press.
interpretasi tahap pertama, yang bergerak dari awal ke akhir teks sastra, dari atas ke bawah mengikuti
rangkaian sintagmatik. Pembacaan tahap pertama ini akan menghasilkan serangkaian arti yang
bersifat heterogen.
Pembacaan tahap kedua disebut pembacaan hermeneutik atau retroaktif. Pembacaan ini
didasarkan pada konvensi sastra. Pada tahap ini, pembaca dapat memaparkan makna karya sastra
berdasarkan interpretasi yang pertama. Dari hasil pembacaan yang pertama, pembaca harus bergerak
lebih jauh untuk memperoleh kesatuan makna.
Karya sastra menggunakan bahasa sebagai media pengantarnya. Bahasa sudah mempunyai sistem
dan konvensi sendiri. Oleh karena itu, dalam hubungannya dengan karya sastra, bahasa merupakan
sistem tanda tingkat pertama, sedangkan sastra merupakan sistem tanda tingkat kedua. Sastra
mempunyai konvensi sendiri di samping konvensi bahasa. Preminger (1974: 980-981) menyebut
konvensi sastra sebagai konvensi tambahan. Arti bahasa adalah ‘arti’ (meaning), sedangkan arti sastra
adalah ‘arti dari arti’ (meaning of meaning). Menurut Lotman, bahasa merupakan primary modelling
system, sedangkan sastra merupakan secondary modelling system.
Kata kunci atau intisari dari serangkaian teks, disebut matriks. Matriks merupakan konsep abstrak
yang tidak pernah teraktualisasi dan tidak muncul dalam teks. Matriks dapat berupa kata, frase, klausa, atau
kalimat sederhana. Aktualisasi pertama dari matriks adalah model yang dapat berupa kata atau kalimat
tertentu. Model ini kemudian diperluas menjadi varian-varian sehingga menurunkan teks secara
keseluruhan.
Ciri utama model adalah sifat puitisnya Jadi, jika matriks merupakan motor penggerak derivasi
tekstual, maka model adalah pembatas derivasi tersebut. Matriks senantiasa terwujud dalam bentuk-
bentuk varian yang ditentukan oleh model sebagai aktualisasi pertama matriks. Kesatuan tekstual puisi,
yang diturunkan dari matriks dan dikembangkan dari model di atas, menurut Riffaterre, merupakan
sebuah struktur yang seringkali terdiri atas satuan-satuan yang beroposisi secara berpasangan.
Di samping matriks, model, dan varian, yang harus diperhatikan dalam memahami makna puisi
adalah hipogram. Hipogram adalah teks yang menjadi latar penciptaan sebuah teks baru (sajak).
Hipogram merupakan landasan bagi penciptaan karya yang baru, mungkin dipatuhi, tetapi
mungkin juga disimpangi oleh pengarang. Menurut Riffaterre, hipogram itu ada dua macam, yaitu
hipogram potensial dan hipogram aktual.
Hipogram potensial tidak tereksplisitkan dalam teks, tetapi harus diabstraksikan dari teks.
Hipogram potensial itu adalah matriks yang merupakan inti teks atau kata kunci, dapat berupa satu
kata, frase, atau kalimat sederhana. Transformasi pertama matriks atau hipogram potensial adalah
model, kemudian di- transformasikan menjadi varian-varian. Hipogram aktual dapat berupa teks
nyata, kata, kalimat, peribahasa, atau seluruh teks. Hipogram aktual ini menjadi latar penciptaan teks
baru.
BAB III
ISI
أحالم الطفولة
Katakanlah padaku hai Dalilah. Bagaimana pendapatmu tentang impian masa kanak-kanak?
Apakah engkau pernah mendengar bisikan angin di antara ranting semak belukar
Ataukah engkau pernah melihat burung yang bermain di atas pohon yang tinggi
Ataukah engkau takut akan malam-malam dan mimpi buruk yang panjang
Dari jeritan, lolongan, dan langkah kaki para tentara yang bengis
أحالم الطفولة. Ahlam disini bentuk dari jamak hilmun yang artinya mimpi, akal, kesabaran,
attufullah bentuk sifat artinya masa kanak-kanak. Sehingga makna yang didapat ialah impian
masa kanak-kanak
كيف أحالم الطفولة..حدثيني يا دليلة. Katakanlah padaku wahai Dalilah. Bagaimana impian anak-anak.
Hadditsini artinya menceritakan dengan tambahan kata ganti aku tunggal yakni ya’, Dalilah
adalah nama seseorang yang diajak berdialog oleh tokoh aku, tokoh aku disini meminta Dalilah
untuk menceritakan impiannya pada masa kanak-kanak atau anak-anakyang sudah tidak jelas
lagi masa depannya.
أو رأيت الطير يلهو فوق أشجار طويلة. Aw berarti ataukah. raaiti berarti melihat, memandang,
mempertimbangkan, mengganggap. Namun makna yang dipilih ialah melihat. الطيرberarti
burung. يلهوberarti bermain. Fauqa berarti diatas, atas, diatas sekali. Asyjaar berarti pepohonan,
pohon. Tawiilah berarti yang panjan, tinggi, jangkung besar. Arti yang di dapat "ataukah engkau
melihat burung yang bermain diatas pohon yang tinggi"
أو سمعتي البلبل الشادي ينادي للخليلة. Aw berarti ataukah. Sami'a-yasma'u berarti mendengar. Bulbul
(nama burung bulbul). الشاديberarti benyanyi. يناديberarti memanggil. Kholilah berarti
kesayangan, sahabat, anak. Arti yang di dapat" ataukah engkau mendengar burung bulbul yang
bernyanyi memanggil anaknya".
يلقط الحب ويغدو من أياديك النحيلة؟. laqitha-yalquthu berarti memilih. hubbun berarti cinta. Ghada-
yaghdu berarti membuat. أياديكberarti tangan. النحيلةberarti ramping. Arti yang di dapat "ia
memilih cinta dan membuatnya dengan tangannya yang ramping".
أم تخافين الليالي والكوابيس الطويلة. Amm berarti ataukah. Takhofiin> khoofa-yakhoofu, dengan dhomir
orang kedua perempuan yakni ta’ berarti kamu takut. layalii berarti malam-malam. الكوابيسberarti
mimpi buruk. الطويلةberarti panjang. Arti yang di dapat "ataukah engkau takut akan malam-
malam dan mimpi buruk yang panjang.
من صراخ وعواء وخطى الجند الثقيلة. Shurahin - صراخberarti teriakan(minta tolong), وعواءberarti
lolongan, خطىberarti langkah kaki, الجندberarti tentara, الثقيلةberarti berat, keras, kejam.
يملؤون الليل رعبًا في بساتين القبيلة؟, يملؤونmerupakan fiil mudhorek dhomer jamak ghoib yang berarti
mereka mengisi. الليلberari malam, رعبًاberarti ketakutan, ancaman, بساتينmerupakan bentuk
jamak dari بستانyang bermakna kebun.. القبيلةberarti suku, kabilah. Maka arti yang didapat “
mereka mengisi malam dengan teror atau ancaman dalam kebun-kebun suatu suku”
حدثيني يا صغيرة واهمسي في أذن جدك. pada baris ini aku lirik kembali mengajak Dalilah berdialog dan
menyuruhnya menjawab pertanyaannya. يا صغيرةberarti gadis kecil (si Dalilah). واهمسيberarti
bersembunyi. أذنberarti telinga, pegangan, dekapan, جدberarti kakek. Maka arti yang didapat “
katakanlah padaku wahai gadis kecil yang sedang bersembunyi dalam dekapan kakekmu”
هل رأيت الشمس يغزو نورها شباك نومك. Aku lirik bertanya lagi pada dalilah. يغزوberarti menyerang,
menyerbu, menyinari. شباكberarti jendela, kelambu. Sehingga arti yang didapat ialah “ apakah
engkau melihat matahari yang cahayanya menyinari kelambu tidurmu”.
يمأل الدنيا ضياء سارقًا ألوان شعرك. Masih menyambung pertanyaan aku lirik diatas. ضياءadalah bentuk
jamak dari ضوءyang berarti sinar. سارقًاberarti mencuri, menjiplak. ألوانjamak dari لونyang
berarti warna. شعرberarti rambut. Maka didapat arti “dunia diisi oleh sinar-sinar yang menjiplak
warna-warna rambutmu”. yang dimaksud ialah dunia dipenuhi oleh kegelapan.
والفراشات الحيارى تحسب الزهر بثغرك. الفراشاتjamak dari فراشةyang berarti kupu-kupu, الحيارىberarti
kebingungan, تحسبberarti menghitung, الزهرbunga, ثغرberarti kesenjangan. Maka arti yang
didapat “ dan beberapa kupu-kupu yang kebingungan menghitung bunga karena kesenjanganmu”
واهدئي في حضن أمك..ال تراعي يا فتاتي. Janganlah engkau menakutiku wahai gadisku... ketenanganku
ada di dekapan ibumu. Ro’a-taro’i bermakna mengusik, menakuti, hudu’ bermakna ketenangan,
hadzn bermakna dekapan atau perut. Arti yang kami ambil Janganlah engkau menakutiku wahai
gadisku... ketenanganku ada di dekapan ibumu. Orang-orang israil disini di ibaratkan seorang
gadis kecil, yang rewel dan perlu dekapan ibunya, gadis kecil itu harus didekap dan disayang
oleh ibunya biar tidak rewel lagi.
هذه النظرة تحكي سر أحداث مريرة. Pandangan ini menceritakan rahasia peristiwa yang pahit. Hak tahky
bermakna cerita atau hikayat, sirrun artinya rahasia, ahdatsa jamak dari mufrot haditsu artinya
peristiwa. Arti yang kami dapat Pandangan ini menceritakan rahasia peristiwa yang pahit.
Pandangan dari setiap orang menyimpan kengerian dan kekejaman yang dalam di hati mereka,
setiap harapan mereka masih tersimpan sebuah peristiwa yang pahit dan mengerikan.
هالها الرعب فتاهت عن أمانيها الكبيرة. Negerinya yang mengerikan tersimpan aspirasi-aspirasi yang
besar. Halun artinya negri, arrokbu artinya mengerikan, amaiha artinya aspirasi atau harapan tau
ide-ide. Arti yang kami dapat Negerinya yang mengerikan tersimpan aspirasi-aspirasi yang
besar. Dibalik sebuah peristiwa yang mengerikan disitu tersimpan harapan-harapan dan aspirasi-
aspirasi yang besar juga, tetapi masih tertutup dengan kejadian yang membuat mereka trauma
besar.
يا ظالم الليل رفقًا باألزاهير الصغيرة. Oh gelahnya malam yang penuh dengan bunga2 kecil. Rifqon
artinya dipenuhi, azahir jamak dari zahrun artinya bunga-bunga, arti yang kami ambil Oh
gelahnya malam yang penuh dengan bunga2 kecil. Di dlam gelamnya malam atau kelamnya
kehidupan mereka masih tersisa indahnya bunga-bunga yang indah, masih terdapat harapan-
harapan yang indah di hati mereka.
واملئي البسمة تبدو في ُمحيَّاها منيرة. Isilah aku dengan senyum yang bersinar indah di wajahnya. Basmah
artinya senyum, tabdu artinya terlukis, muhayyan artinya wajah, arti yang kami ambil Isilah aku
dengan senyum yang bersinar indah di wajahnya. Mereka berharap akan ada sebuah senyuman
atau harapan-harapan nyata untuk masa depan merek
Referensi
KMF, Annisa. ANALISIS PUISI “SAJAK BURUNG-BURUNG KONDOR” KARYA WS RENDRA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN MIMETIK. Makalah Tugas, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta,
2014.