Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR JAWABAN Nama Noviyandanu Saputra

UAS SEMESTER GANJIL NIM/Kelas 2088201027/II


TAHUN AKADEMIK 2021/2022 No. Pendaftaran UAS 021/3/PBSI/2022
Program Studi PBSI
Mata Kuliah KEPRIBADIAN

1. Hal positif dan negatif dari teori kepribadian


Positif: Sangat membantu bagi saya karena hal tersebut mengajarkan kepada saya
untuk tidak sewenang-wenang dalam memutuskan tindakan.
Negatif: Mungkin dapat menimbulkan hal yang tidak sewajarnya atau perkataan yang
kurang di senangi karena adanya prisip kontrol kebijakan, yang dimana hal tersebut
menahan tindak seseorang.
2. Konsep dan pengembangan kepribadian yang ideal ialah dengan menanamkan
substansi kepribadian (personal gualities) yang meliputi nilai-nilai dan sikap
kematangan atau kedewasaan, diantaranya adalah:
a. rasa tanggung jawab
b. integritas dan kejujuran
c. kemampuan bersosialisasi
d. kemampuan mengelola citra diri
e. kemampuan menjunjung etika moral, dan
f. kemampuan bersikap profesional.
Selain mengembangkan nilai-nilai kematangan dan kedewasan perlu juga pembekalan
perilaku yang menunjang ketercapaiannya. Perilaku tersebut antara lain.
a. Kemampuan berfikir kritis dan memiliki keingintahuan intelektual untuk
memecahkan masalah baik secara individual maupun kelompok.
b. Kemampuan peduli terhadap masalah lingkungan, kemasyarakatan, bangsa
dan negara dengan dilandasi takwa, budi pekerti dan etika.
c. Kemampuan menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi
Komunikasi sesuai dengan keilmuannya.
d. Kemampuan berbahasa yang baik sebagai penunjang utama dalam proses
komiunikasi.
e. Kemampuan bersikap jujur, memberi apresiasi serta solidaritas kepada orang
lain dan diri sendiri.
f. Kepekaan terhadap berbagai peluang kewirausahaan, serta kemampuan
memanfaatkan dan mengembangkannya melalui inovasi, kemandirian,
kreativitas, dan kerjasama berlandaskan etika profesi.
Semua konsep dan pengembangan tersebut diperlukan bagi setiap orang dalam
menggapai dan melaksanakan cita-citanya, sehingga konsep dan pengembangan di
atas sangatlah ideal dilakukan karena dapat dilakukan ke banyak orang sekaligus atau
sasaran yang beragam cita-cita di masa depannya.
Terkait pengembangan keprofesian yang menjerumus atau terfokus sesuai cita-cita,
diperlukan ruang tersendiri yang di dalamnya fokus mengembangkan nilai-nilai,
pengetahuan, serta praktik keprofesian. Dalam pelaksanaannya harus dengan
landasan nilai-nilai konsep dan pengembangan sebelumnya sehingga terjadi
keselarasan dan prospek cita-cita yang tinggi.
3. a. Menurut pandangan saya korupsi di indonesia ini telah merajalela,sepertinya
pelaku korupsi sekarang ini bukan di hukum lagi melainkan di lestarikan. seharusnya
hal ini tidak terjadi. orang yang melakukan korupsi seharusnya di hukum seberat
beratnya, karena dia sangat merugikan banyak orang.
b. Hal-hal yqng menyebabkan seseorang melakukan tindak korupsi adalah
keserakahan (greed), kesempatan (Opportunity), kebutuhan (Needs), dan
pengungkapan (Expose). Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan berkaitan
dengan individu pelaku korupsi.
c. Dampak korupsi terhadap lingkungan yaitu:
Merusak tatanan lingkungan masyarakat apabila dana pembangunan jalan di ambil
separuh dananya. Terjadinya banjir apabila pembangunan dan membenahi gorong –
gorong dananya di kurangi oleh pihak – pihak atas dan kualitas gorong – gorongnya
sangat rendah dan mudah rusak. Kebakaran hutan disebabkan oleh oknum – oknum
yang menginginkan lahan tersebut dan menyogok pihak perhutanan untuk menjual
hutan tersebut untuk di bangun pabrik. Eksploitasi tanah seharusnya tanah yang tidak
boleh di keruk namun karena oknum – oknum yang nakal maka tanah tersebut di jual
dengan iming–iming harga mahal tanpa mengetahui akibatnya apa bila terkeruk
terlalu lama.
Kerusakan lingkungan yang berlebihan.
Terjadinya longsor di karena penebangan hutan liar tanpa sepengetahuan pemerintah
namu dilakukan oleh para oknum – oknum nakal yang tidak bertanggung jawab.
dampak-dampak korupsi pada sistem politik di Indonesia adalah:
1) Menguatnya Plutokrasi
2) Biaya Politik yang Tinggi
3) Munculnya Pemimpin yang Korup
4) Fungsi Pemerintahan Mandul
5) Hilangnya Kepercayaan Masyarakat kepada Lembaga Negara
6) Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi
7) Hancurnya Kedaulatan Rakyat
4. Contoh suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh salah satu organisasi kemahasiswaan
yang ada di STKIP PGRI Pacitan yaitu Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia(
Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia )
Penerapan Prinsip-prinsip Anti Korupsi dalam Kegiatan
a. Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua
lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level
budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga. Akuntabilitas
publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk
mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan cara memberikan
kewajiban untuk dapat memberikan jawaban (answerability) kepada sejumlah
otoritas eksternal (Dubnik : 2005). Dalam pelaksanaannya, akuntabilitas harus
dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui mekanisme pelaporan dan
pertanggungjawaban atas semua kegiatan yang dilakukan.
Penerapan akuntabilitas dapat dilihat pada saat pelaksanaan kegiatan seminar
nasional yang mana ketua panitia melaporkan kepada para undangan tentang
jumlah peserta dan jalannya acara sebagai pertanggung jawabannya dalam
acara?.
b. Prinsip transparansi penting karena pemberantasan korupsi dimulai dari
transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara
terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik
1) Proses Penganggaran
Proses ini dikatakan baik karena penganggaran dalam kegiatan ini
bersifat transparasi dengan memberitahukan dana yang diperoleh, dana yang
dikeluarkan serta sisa dana dari kegiatan tersebut.
2) Proses Penyusunan Kegiatan
Penyusunan kegiatan sistematis/teratur secara rinci mengenai waktu,
tempat dan diberitahukan kepada panitia pelaksana serta dosen dan mahasiswa
di STKIP PGRI Pacitan.
3) Proses Pembahasan
Pembahasan tentang adanya kegiatan juga melibatkan bimbingan
Dosen dan selurung anggota Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia
sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi dan diharapkan mendapatkan
dukungan dari semua pihak.
4) Proses Pengawasan
Dalam melaksanakan kegiatan ini juga mendapatkan izin serta
pengawasan dari Dosen pembimbing organisasi, BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) serta IMASIND (Ikatan Mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia).
5) Proses Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah selesai kegiatan oleh panitia terkait dan
Dosen pembimbing organisasi untuk memperbaiki berbagai kekurangan
sehingga akan memperbaikinya untuk kegiatan yang akan mendatang.
c. Kewajaran
Prinsip fairness atau kewajaran ini ditunjukkan untuk mencegah
terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam
bentuk mark up maupun ketidakwajaran dalam bentuk lainnya. Sifat-sifat
prinsip ketidakwajaran ini terdiri dari lima hal penting komperehensif dan
disiplin, fleksibilitas, terprediksi, kejujuran dan informatif.
Ada lima langkah penegakan prinsip fairness yaitu :
a) Komprehensif dan disiplin
Koordinator dari tiap seksi harus memberikan laporan tentang hal
serta dana yang dibutuhkan sehingga dapat disimpulkan dari semua
kebutuhan serta dana yang diperlukan untuk tercapainya kegiatan tersebut.
b) Fleksibilitas
Semua anggota kepanitiaan dapat saling membantu walaupun
berbeda seksi.
c) Terprediksi
Langkah ini ditunjukkan dengan panitia dapat memprediksi berapa
banyak dana yang diperlukan dengan membuat rincian dana perseksi
sehingga mendapatkan target dana yang dibutuhkan.
d) Kejujuran
Langkah ini ditunjukan dengan memberikan bukti dalam
pengeluaran dana contoh pemesanan makanan/snack yang dilakukan oleh
seksi konsumsi dengan memberikan bukti nota dari tempat pemesanan
makanan/snack tersebut.
e) Informatif
Langkah ini ditunjukkan dengan memberikan informasi secara
transparan tentang rincian penggunaan dana oleh masing-masing seksi.
d. Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Kebijakan anti
korupsi ini tidak selalu identik dengan undang-undang anti korupsi, namun
bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja
dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara. Untuk mengatur
interaksi agar tidak terjadi penyimpangan terdapat empat aspek kebijakan anti
korupsi yaitu:
A. Isi
a. Ketua panitia dan semua anggotanya berkewajiban hadir dalam
setiap rapat yang diadakan terkecuali sakit atau kepentingan
mendesak.
b. Menargetkan dana yang akan dibutuhkan dengan meminta rincian
dana yang diperlukan masing-masing seksi.
c. Memberikan bukti dalam penggunaan dana berupa nota/kwitansi.
d. Membuat target bahwa persiapan untuk kegiatan harus selesai/siap
dalam waktu kurang dari satu minggu sebelum hari pelaksanaan.
B. Pembuat
Ketua panitia dengan kesepakatan semua anggota kepanitiaan.
C. Pelaksana
Ketua panitia dan semua anggota kepanitiaan.
D. Kultur
Semua anggota kepanitiaan melaksanakan isi dari kebijakan tersebut
tanpa terkecuali ataupun merasa terpaksa.
e. Kontrol Kebijakan
Ada tiga model kontrol kebijakan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Partisipasi
Semua anggota kepanitiaan dapat berpartisipasi dalam mengontrol
acara yang telah dibuat.
b. Evolusi
Semua anggota kepanitiaan tanpa terkecuali dapat memberikan
ide/masukan alternatif jalannya acara yang berguna untuk sesuai
dengan situasi dan kondisi.
c. Reformasi
Penggantian jalannya acara yang baru dapat dilakukan sesuai
dengan yang di usulkan serta susunan acara yang diusulkan
tersebut telah mendapat persetujuan oleh anggota kepanitiaan
lainnya.
5. a. Yang saya ketahui tentang Integritas akademik adalah prinsip-prinsip moral
yang diterapkan dalam lingkungan akademik, terutama yang terkait dengan
kebenaran, keadilan, kejujuran. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam integritas
akademik mencakup enam aspek, yaitu: honesty (kejujuran), trust (kepercayaan),
fairness (keadilan), respect (menghargai), responsibility (tanggung jawab), dan
humble (rendah hati).
b. Bentuk-bentuk Disintegritas Akademik
Secara umum, integritas dapat dikelompokkan menjadi integritas akademik dan non-
akademik. Meskipun bab ini lebih memfokuskan pada integritas akademik, akan
tetapi beberapa jenis integritas non-akademik akan diuraikan pula untuk kepentingan
edukasi.
Jenis Integritas Akademik
a. Absen
ketidakhadiran pada kegiatan pembelajaran dengan ataupun tanpa alasan yang
dapat dibuktikan. Alasan yang dapat dibuktikan hanya meliputi tiga alasan,
yaitu: sakit (dengan surat keterangan sakit oleh dokter), melakukan tugas
instansi (dengan surat keterangan dari atasan atau instansi) atau tugas yang
diberikan oleh tempat studi (dengan surat keterangan dari minat atau program
studi), dan musibah yang dialami oleh keluarga inti (yaitu sakit keras yang
dibuktikan dengan surat keterangan sakit serta meninggal dunia).
b. Plagiarisme
menggunakan pemikiran, proses, hasil ataupun tulisan orang lain, baik yang
dipublikasikan ataupun tidak, tanpa memberikan pengakuan ataupun
penghargaan dengan menyebutkan sumber referensinya secara lengkap.
Plagiarisme merupakan masalah integritas akademik yang serius. Contoh:
mengambil tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumber referensinya
sehingga mengakuinya sebagai tulisan sendiri.
c. Curang (cheating)
setiap usaha yang dilakukan oleh mahasiswa atau orang lain secara tidak jujur
yang bertujuan untuk mengambil keuntungan yang tidak adil dalam proses
pembelajaran ataupun penilaian. Contoh perilaku curang adalah: mencontoh
jawaban atau membantu mahasiswa lain dalam ujian, menggunakan materi
akademik milik Universitas atau bagian dari Universitas untuk kepentingan
luas tanpa seijin institusi yang membuat materi tersebut.
d. Kolusi
bekerja sama dengan mahasiswa lain untuk mempersiapkan atau mengerjakan
penugasan yang akan dinilai. Contoh: mengerjakan tugas individual secara
bersama-sama.
e. Fabrikasi
mengarang data atau hasil penelitian ataupun dalam mencatat atau melaporkan
hasil penelitian tersebut.
f. Falsifikasi
memanipulasi material, peralatan, atau proses penelitian, atau
mengubah/menghilangkan data atau hasil penelitian sehingga hasil penelitian
tidak tercatat secara akurat.
g. Ghosting
meminta jasa orang lain (dengan ataupun tanpa insentif) untuk menuliskan
atau mengerjakan penugasan untuk mahasiswa tertentu. Contoh: penugasan,
laporan, atau tesis yang dituliskan oleh orang lain (ghost writer).
h. Deceit
pernyataan, tindakan, alat atau piranti yang dipergunakan secara tidak jujur
untuk tujuan berbohong atau memberikan kesan negatif. Contoh: memberikan
pernyataan sakit sebagai alasan menunda pengumpulan penugasan, meskipun
sesungguhnya mahasiswa tersebut sehat.
i. Gratifikasi
Tindakan untuk menyenangkan orang lain yang dapat memberikan keuntungan
bagi mahasiswa tersebut. Contoh: memberikan hadiah kepada penguji sebelum
pelaksanaan ujian.
Jenis Integritas Non-akademik
a. Impersonasi: membuat pernyataan tentang, menirukan ucapan,
gerakan, tindakan orang lain dengan tujuan mengambil keuntungan
untuk diri sendiri. Contoh: menyatakan bahwa tugas kelompok
tersebut sebenarnya hanya dilakukan oleh mahasiswa tertentu
(meskipun hal tersebut tidak benar).
b. Pelecehan: tindakan yang merendahkan martabat orang lain, dapat
berupa pelecehan intelektual dan seksual, baik kepada sesama
mahasiswa, staf non-akademik ataupun dosen. Contoh pelecehan
intelektual adalah seorang mahasiswa membuat pernyataan yang
menjelekkan mahasiswa lain dalam diskusi kelompok ataupun
kuliah. Pelecehan seksual dapat dilakukan secara verbal ataupun
melalui tindakan tertentu.
c. Merokok: Fakultas Kedokteran merupakan kawasan tanpa rokok
(KTR). Dengan demikian, seluruh sivitas akademika tidak
diperbolehkan merokok di lingkungan kampus Fakultas
Kedokteran UGM, baik selama ataupun di luar jam kerja.
Penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya:
seluruh mahasiswa pascasarjana dan sivitas akademika tidak
diperbolehkan menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya di lingkungan kampus Fakultas Kedokteran UGM.
d. Perilaku yang berlebihan: memuji yang berlebihan, perkelahian,
ancaman terhadap sivitas akademika (bullying).
Pencurian, perusakan atau tindakan kriminal lainnya: keterlibatan
atau melakukan pencurian dan perusakan fasilitas yang tersedia di
lingkungan kampus.

c. Hal yang dapat di lakukan di tempat Anda menempuh pendidikan

a. Menegaskan integritas akademik sebagai nilai inti kelembagaan


b. Memberikan harapan yang jelas tentang integritas akademik dan menilai
seberapa baik siswa memahaminya
c. Mengurangi peluang dan godaan untuk terlibat dalam ketidak jujuran
akademi
d. Menanggapi ketidak jujuran akademik ketika terjadi
e. Kenali siswa dan mendorong kapasitas mereka untuk belajar, mengelola
diri sendiri dan memiliki rasa saling mempercayai
f. Mengembangkan bentuk penilaian kreatifitas yang meningkatkan
pembelajaran siswa
g. Menegaskan peran guru sebagai pembimbing dan mentor
h. Menumbuhkan komitmen seumur hidup untuk mengejar pengetahuan
i. Mempromosikan dan melindungi integritas akademik adalah upaya
kolaborasi antara kepemimpinan dan siswa
j. Menyeimbangi tujuan program integritas akademik sebagai landasan
untuk nilai nilai inti lainnya.

Anda mungkin juga menyukai