ABSTRAK
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang memiliki fungsi estetik paling baik dan
dominan. Hal ini terbukti bahwa puisi memiliki arti dan makna yang begitu indah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin
dengan menggunakan pendekatan struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
struktural. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Hasil
dari penelitian ini yaitu ditemukannya keseluruhan struktur fisik dan struktur batin dalam
puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin. Struktur fisik berupa wujud puisi, diksi, kata
konkret, gaya bahasa dan citraaan. Sedangkan struktur batin yang dianalisis dalam puisi
berupa tema, nada, suasana, dan amanat.
Kata Kunci : puisi, puisi Tanah Air, struktur puisi, pendekatan struktural
ABSTRACT
Poetry is one of the literary works that has the best and dominant aesthetic function. It is
evident that poetry has such a beautiful purpose and meaning. This study aims to analyze
the Indonesian poetry by Muhammad Yamin using a structural approach. The method
used in this research is descriptive qualitative method. The approach used is the approach
approach. The data technique used is documentation study. The result of this research is
the discovery of physical structure and inner structure in the poetry of the Motherland by
Muhammad Yamin. Physical structure consist of the form of poetry, diction, concrete
words, language style and imagery. Meanwhile, the inner structures analyzed in the
poetry are themes, tones, atmosphere, and messages.
Keywords: poetry, motherland poetry, poetry structure, structural approach
38 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
39 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
atas bunyi dan irama. Bunyi terdiri dari pencecapan, dan gerak. Dengan adanya
eufoni yaitu keindahan, enak didengar, citraan tersebut pembaca seakan dapat
teratur, sedangkan lawannya yaitu merasakan sendiri dengan panca indera
kakofoni berarti kacau, tidak enak yang dimiliki tentang apa yang ada
didengar dan tidak teratur. Irama terbagi dalam puisi.
menjadi dua yaitu metrum dengan pola Salah satu bagian dari struktur
yang terstruktur ditandai dengan jumlah batin puisi adalah tema yaitu gagasan
suku kata dan penekanan yang tetap, pokok penulis dalam menulis puisinya.
sedangkan ritme yaitu pergantian tinggi Setelah itu terdapat nada yang
rendah nada yang teratur namun jumlah menggambarkan ekspresi penulis kepada
suku katanya tidak teratur. Selanjutnya pembaca. Dalam hal ini puisi dapat
kata konkret adalah pemilihan kata yang dinilai penulis bersahabat atau angkuh
digunakan penulis untuk menghidupkan dengan pembacanya melalui ekspresi
panca indra pembaca sehingga pembaca yang disampaikan dalam tulisan.
seolah merasakan langsung saat Adapula suasana yaitu kondisi
membaca puisi. psikologis yang dapat dirasakan
Gaya bahasa dalam struktur fisik pembaca puisi. Selain itu terdapat
puisi terdiri dari perbandingan, metafora, amanat atau pesan yang ingin
epos, alegori, personifikasi, metonimia, disampaikan penulis melalui tulisan
dan sinekdoki. Gaya bahasa yang puisinya.
menggunakan perbandingan dapat Salah satu penelitian terdahulu
diketahui melalui kata pembanding yang yang menganalisis struktur puisi adalah
digunakan. Berbeda dengan Dirman (2019) yang berjudul Analisis
perbandingan, metafora tidak Struktur Puisi Dalam Kumpulan Puisi "
menggunakan kata pembanding, Aku Ini Binatang Jalang" karya Chairil
sehingga gaya bahasanya dapat ditinjau Anwar. Dalam penelitian tersebut
dari penggunaan kata benda untuk berisikan tentang struktur puisi dalam
menujukan sifat yang melekat pada tiga puisi yang dipilih oleh penulis yaitu
benda itu. Epos mendeskripsikan sifat, Puisi Hampa, Di Mesjid, dan
ciri, atau ciri khas lainnya dalam puisi Diponegoro. Struktur batin dan struktur
untuk memperkuat gagasan yang fisik puisi yang diteliti memiliki empat
dibandingkan. Alegori merupakan cerita struktur batin yaitu tema, nada, perasaan,
kiasan yang yang menarasikan sesuatu dan amanat. dan enam struktur fisik yaitu
untuk membandingkan dengan kejadian diksi, pengimajian, kata konkret, gaya
lain. Selanjutnya yaitu personifikasi bahasa, versifikasi, dan tipografi. Ketiga
yaitu membandingkan benda mati puisi yang diteliti memiliki tema yang
seperti makhluk hidup. Metonimia yaitu berbeda yaitu romantisme, ketuhanan,
menggunakan nama ciri atau hal yang dan semangat perjuangan.
melekat pada orang atau benda untuk Peneliti lain yaitu, penelitian dari
membuat suatu perumpamaan. Hidayatullah (2018) yang berjudul Tema
Kemudian untuk sinekdoki terbagi Dan Gaya Bahasa Puisi Siswa SMP :
menjadi dua yaitu Pars pro toto yang Kajian Struktural. Dalam penelitian
menggambarkan sebagian untuk tersebut berisikan tema serta gaya bahasa
keseluruhan dan totum pro parte yaitu yang terdapat dalam sejumlah puisi
menyebutkan keseluruhan untuk karya siswa kelas VIII SMP Islam Daer
sebagian saja. Selain itu terdapat pula El Arqam Tanggerang dengan
citraan yang terdiri dari penglihatan, menggunakan metode pengumpulan data
pendengaran, penciuman, perabaan, dan dianalisis dengan teknik struktural.
40 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
41 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
42 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
keempat berisi lima baris puisi, bait dalam puisi ini adalah jenis ritme karena
kelima berisi empat baris puisi dan bait jumlah suku kata dalam puisi ini tidak
kesepuluh berisi delapan belas baris teratur.
puisi. Puisi ini ditulis di Tanah Pasudan Kata Konkret
Pada Tanggal 9 Desember 1922. Kata konkret adalah kata-kata
Diksi yang mampu menghidupkan panca indra
Perlambangan yang terdapat pembaca saat membaca puisi. Dalam
dalam puisi ini yaitu penggunaan kata puisi ini pada bait pertama pembaca
Bukit Barisan, Langit yang hijau diajak melihat keindahan alam Pulau
bertukar warna, tanah airku, tumpah Sumatra dari atas. Pada baris keempat
darahkau, Andalas, tempat bahasa pembaca juga diajak merasakan bentang
mengikat bangsa, dan memberikan alam Pulau Sumatra. Begitupula pada
kurban segala tenaga. Bukit barisan baris terakhir yang melukiskan
dikenal sebagai wilayah pegunungan di pemandangan yang indah dan sungai
Pulau Sumatra. Dari Lampung hingga yang permai.
Aceh berderet memanjang jajaran Gaya Bahasa
pegunungan sehingga dikenal sebagai Gaya bahasa terdiri dari majas dan
Bukit Barisan. Langit yang hijau nada. Puisi ini menggunakan beberapa
bertukar warna menggambarkan bentang majas yaitu perbandingan, metafora,
alam sumatra yang asri dihiasi dengan epos, allegori, personifikasi, metonimia,
bukit barisan yang hijau, birunya air dan sinekdoki. Penggunaan gaya bahasa
danau, berpadu dengan rumah warga. perbandingan dalam puisi ini yaitu
Apalagi pulau ini juga disebut sebagai seperti dan adalah yang dapat dilihat
Negeri di atas Awan (Kardono, 2015) pada bait terakhir yaitu Dengan
selain mendapat sebutan sebagai Negeri lambatnya seperti tak’kan sampai dan
Emas dan Negeri yang Hijau oleh I-Ting pada bait kedua yaitu Dipagari gunung
dan Ibnu Battuta. Menurut KBBI tanah satu persatu Adalah gerangan sebuah
air berarti menggambarkan seluruh bumi surga. Metafora pada puisi ini terletak
Indonesia termasuk daratan dan lautan, pada bait kesembilan berikut.
sedangkan tanah tumpah darah berarti
tanah tempat kelahiran. Andalas Mana yang jauh rasakan dekat
merupakan julukan lain dari Pulau Waktu yang panjang rasakan singkat
Sumatra. Makna kalimat tempat bahasa
mengikat bangsa mengingatkan pada Dari baris tersebut penulis
salaah satu isi sumpah pemuda yaitu membandingkah jauh dengan dekat,
bahasa persatuan Bahasa Indonesia. waktu yang panjang dengan singkat.
Selain itu kalimat memberikan kurban Selain itu ada pula pada baik keenam
segala tenaga juga menunjukkan beikut.
kerelaan untuk berjuang
mempertahankan tanah air dengan Sekata sekumpul seikat sehati
segala jiwa dan raga. Senyawa sebadan sungguh sejati
Bunyi bahasa yang digunakan
dalam puisi ini adalah Eufoni karena Dari baris tersebut tampak
kombinasi bunyi yang digunakan enak perbandingan sekata sekumpul dengan
untuk didengar contohnya yaitu Di atas seikat sehati, senyawa sebadan dengan
batasan Bukit Barisan, Indah alam sejati. Penggunaan epos pada puisi ini
warna pualam, dan di waktu nan silau. terdapat pada bait pertama yaitu
Sedangkan untuk Irama yang digunakan
43 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
Di atas batasan Bukit Barisan kedua yaitu Indah Alam warna Pualam
Memandang beta ke bawah yaang mengkiaskan indahnya Pulau
memandang: Sumatra di zamannya. Adapula pada bait
Tampaklah hutan rimba dan ngarai kelima yaitu
Lagipun sawah, telaga nan permai:
Serta gerangan lihatlah pula Sampai ke zaman sudah berubah
Langit yang hijau bertukar warna Sabas Andalas, bunga bergubah
Oleh pucuk daun kelapa;
Itulah tanah, tanah airku Dari kedua baris tersebut tampak
Sumatera namanya tumpah darahku. berubahnya zaman digambarkan dengan
bunga bergubah. Selain itu pada dua
Dari bait pertama tersebut dapat baris terakhir bait terakhir puisi yaitu
dilihat perumpamaan Pulau Sumatra
dengan menggambarkan kondisi Di mana dataran sudah dibilai
alamnya pada setiap barisnya. Selain itu Tinggallah emas tiada ternilai
terdapat pula pada baris keempat berikut.
Menunjukkan Pulau Sumatra yang
Gunung dan bukit bukan sedikit kaya akan alamnya sehingga dapat
Melengkung di taman bergelung- memberikan kemakmuran bagi
gelung sekitarnya dengan dilambangkan sebagai
Memagari daratan beberapa lembah; emas.
Di sanalah penduduk tegak dan rebah Pemakaian personifikasi pada
Sejak beliung dapat merambah puisi ini yaitu terletak pada bait
kesepuluh yaitu Tempat bahasa
Dari beberapa baris tersebut dapat mengikat bangsa, dalam hal ini bahasa
dilihat gambaran lingkungan penduduk seperti sesuatu yang hidup dan dapat
di Pulau Sumatra berupa gunung dan mengikat. Adapula pada bait yang sama
bukit serta taman, darata, dan lembah. namun pada baris berbeda yaitu :
Begitupula pada bait ketujuh yaitu
Jikalau Sumatera tanah mulia
Hilang bangsa bergantikan bangsa Meminta kurban bagi bersama
Luput masa timbullah masa
Demikianlah pulauku mengikutkan Dari baris tersebut dapat dilihat
sejarah seakan Pulau Sumatra hidup dan
Sajak dunia mula tersimbah memberi isyarat atau mengatakan bahwa
Sampai ke zaman bagus dan indah ia meminta kurban atau perjuangan
Atau tenggelam bersama ke lembah penduduknya.
Menyerikan cahaya penuh dan Selain itu, terdapat gaya bahasa
limpah. metonimia pada puisi ini yang dapat
Tetapi Andalas di zaman nan tiba ditemukan pada bagian bait kesembilan
Itu bergantung ke tuan dan hamba. yaitu:
44 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
Pemakaian sinekdoki pada puisi ini yaitu Citraan penglihatan yang ada
terdapat pada bait pertama yaitu: dalam puisi menyiratkan bahwa penyair
mengajak pembaca untuk mengetahui
Langit yang hijau bertukar warna bagaimana kondisi pemandangan Pulau
Oleh pucuk daun kelapa Sumatera. Sedangkan dengan citraan
pendengaran, penyair mengajak
Pucuk daun kelapa pada baris pembaca untuk merasakan bagaimana
tersebut menunjukkan totum pro toto. suasana ramai di tempat itu dan citraan
Sedangkan pada bait ke tujuh yaitu: gerak yaitu kondisi pemandangan Pulau
Sumatera yang sekarang jauh lebih baik
Demikianlah pulauku mengikutkan dari yang dulu dan alam tersebut tetap
sejarah lestari hingga sekarang. Hal yang cukup
Sajak dunia mula tersimbah menarik dalam puisi ini yaitu adanya
Sampai ke zaman bagus dan indah penjelasan bagaimana pemandangan
Pulau Sumatera dengan menggunakan
Kata dunia menunjukkan totum kata Andalas. Andalas merupakan ciri
pro parte karena puisi ini menceritahan khas dari Pulau Sumatera yang dikenal
sebagian belahan dunia yaitu Pulau juga sebagai nama pohon.
Sumatra.
Struktur batin
Citraan Struktur batin dalam puisi adalah
Citraan adalah gambaran- struktur yang membangun puisi dari
gambaran angan dalam sajak yang dalam dan merupakan sumber dari
menghidupkan pancaindra pembaca. gagasan pengarang. Struktur batin terdiri
Citraan dalam puisi bertujuan untuk dari tema, nada, suasana, dan amanat
memberikan gambaran jelas sehingga (Hikmat,dkk, 2017:34).
menimbulkan suasana yang khusus atau Tema
hidup dan menarik perhatian pembaca Puisi ini mengangkat tema tentang
karena seakan pembaca merasakan kondisi pemandangan di Pulau
sendiri cerita dalam puisi. Puisi ini Sumatera. Hal ini terbukti pada kata
menggunakan citraan penglihatan, "Andalas" yang merupakan nama pohon
pendengaran, gerak. Citraan penglihatan di Pulau Sumatera. Oleh karena itu dapat
dapat dilihat pada bait pertama yang disimpulkan bahwa tema puisi ini adalah
menggambarkan keindahan Pulau alam. Hal ini dibuktikan dimana dalam
Sumatra dari atas Bukit Barisan. Selain puisi tersebut menggambarkan
itu penggunaan kata Tampaklah dan pemandangan di Pulau Sumatera.
lihatlah juga menjadi bukti nyata adanya Nada
citraan penglihatan dalam puisi . Citraan Nada yang digunakan dalam puisi
pendengaran dapat dilihat pada bait ini enak untuk didengar. Dalam puisi ini
kedelapan yaitu pada baris yang memuat penyair sangat bersahabat dengan
kalimat Dengan Kemegahan sorak pembacanya. Hal itu dikarenakan
semarai. Selain itu terdapat pula pada pembaca seakan diajak untuk melihat
bait terakhir yaitu sela bersela tamasa betapa indahnya Pulau Sumatra dan
nan ramai. Citraan gerak terlihat pada bagaimana penduduk dan orang yang
kata Melengkung di taman bergelung- ada disana. Hal tersebut dapat dilihat
gelung. Selain itu dapat pula tersirat pada bait pertama dimana penyair
pada bait terakhir yaitu Menghalirlah ia menggunakan kata lihatlah.
hendak mencapai.
45 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
Selain itu, ada pula pada bait kelima Di atas batasan Bukit Barisan
yaitu: Memandang beta ke bawah
memandang:
Sampai ke zaman sudah berubah: Tampaklah hutan rimba dan ngarai
Sabas Andalas, bunga bergubah Lagipun sawah, telaga nan permai:
Mari kujunjung, mari kusembah Serta gerangan lihatlah pula
Hatiku sedikit haram berubah! Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk daun kelapa;
Pada bait tersebut menunjukkan kondisi Itulah tanah, tanah airku
Andalas yang mulai berubah. Sumatera namanya tumpah darahku.
Selain itu, ada pula pada bait ketujuh
yaitu: Kemudian masuk kedalam bait
kedua pembaca merasakan suasana rindu
Hilang bangsa bergantikan bangsa dan haru yang dapat dilihat pada kalimat
Luput masa timbullah masa… berikut.
Demikianlah pulauku mengikutkan
sejarah Indah ‘alam warna pualam
Sajak dunia mula tersimbah Tempat moyangku nyawa
Sampai ke zaman bagus dan indah tertumpang;
Atau tenggelam bersama ke lembah Walau berabad sudah lampau
Menyerikan cahaya penuh dan Menutupi Andalas di waktu nan
limpah. silau
Tetapi Andalas di zaman nan tiba Masih kubaca di segenap mejan
Itu bergantung ke tuan dan hamba. Segala kebaktian seluruh zaman,
Serta perbuatan yang mulia-
Pada bait diatas penyair mencoba hartawan
bercerita kepada pembaca tentang pulau Nan ditanam segala ninikku
Andalas. Dikorong kampung hak milikku.
Selain itu pada bait keempat:
Kemudian pada bait ketiga
Gunung dan bukit bukan sedikit menggambarkan suasana kerinduan
Melengkung di taman bergelung-
gelung Rindu di gunung duduk bermenung
Memagari daratan beberapa lembah; Terkenangkan masa yang sudah
Di sanalah penduduk tegak dan lindang;
rebah Sesudah melihat pandang dan tilik
Sejak beliung dapat merambah Timur dan Barat, hilir dan mudik,
Teringatlah pulau tempat terdidik
46 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
47 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021
ANALISIS PUISI TANAH AIR KARYA MUHAMMAD YAMIN
DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL
DEWI SUSILOWATI, HIDAYAH BUDI QUR’ANI
48 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 1 | April 2021