PENDIDIKAN KARAKTER
Disusun oleh
MAYANG ANGGRAINY
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
B. Krisis Karakter
Krisis karakter merupakan krisis kemanusiaan, setiap orang melakukan
sesuatu dengan sesukanya tanpa memikirkan akibatnya. Di dalam masa krisis
yang kita alami saat ini tampaklah manusia-manusia tanpa disiplin, manusia yang
menerapkan hukumnya sendiri, manusia rakus dan kehilangan pertimbangan akal
sehat. Padahal manusia yang pandai adalah manusia yang memikirkan seagala
sesuatu dengan pertimbangan terlebih dahulu dilihat dari berbagai sudut pandang
dalam mengambil suatu keputusan.
Menurut H.A.R.Tilaar dalam buku (Paradigma Baru Pendidikan Nasional,
2002 : 51) mengatakan bahwa, apabila ada teorema mengatakan bahwa manusia
menyimpan sifat kebinatangan dan bahaya apabila tidak diarahkan, maka
dikhawatirkan pendidikan nasional di Indonesia telah melahirkan “manusia –
manusia buaya” tanpa budaya. Hanya manusia-manusia yang berkarakter dan
berbudaya yang dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.
Menanamkan nilai-nilai karakter seperti kejujuran merupakan tanggung
jawab moral bagi seorang guru atau pendidik agar peserta didik tidak keluar dari
jalurnya atau melakukan penyimpangan-penyimpangan. Hal tersebut tentunya
tidak serta merta menjadi tanggung jawab seorang guru saja, empat pilar utama
pendidikan pun turut berkontribusi dalam menggalakan pendidikan karakter ini
yaitu di mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat dan temapat ibadah. Tentunya
demi tercapainya suatu pendidikan yang masif membutuhkan waktu dan
komitmen yang kuat dari semua pelaku pendidikan untuk membangun
keberadaban bangsa melalui pendidikan karakter.
Meski sebenarnya ada dua alat kontrol untuk tidak melakukan
penyimpangan sebagaimana yang dijelasakan oleh Karl Raimund Popper. Pertama
adalah kontrol internal, yakni adanya disposisi batin, keutamaan, dan kesediaan
mengikuti hati nurani yang bersih, dan kesediaan mengevaluasi diri. Kedua adalah
kontrol eksternal, yakni merupakan dorongan ketaatan hukum, norma sosial, dan
kesadaran pada tanggung jawab sosial.
1. Religius ; Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur ; Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi ; Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
4. Disiplin ; Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras ; Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif ; Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri ; Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis ; Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan; Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air ; Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi; Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ Komuniktif; Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang
14. Cinta Damai; Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar Membaca; Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial; Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab; Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Selain kelima hal di atas, dalam buku yang ditulis oleh Maksudin
menambahkan satu pendekatan yang digunakan dalam pendidikan karakter yaitu
pendekatan pengembangan rasional. yang dimaksud dengan pendekatan
pengembangan rasional adalah pendekatan yang difokuskan untuk memberikan
peranan pada rasio (akal) peserta didik dan pengembangannya dalam memahami
dan membedakan berbagai nilai yang berkaitan dengan perilaku yang baik-buruk
dalam hidup dan sistem kehidupan manusia (Maksudin, 2009). Selanjutnya
pembahasan dalam tulisan ini akan difokuskan pada salah dua pendekatan dalam
pendidikan karakter yakni, pendekatan penanaman nilai (Inculcation Approach)
dan pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development
approach).
D. Aspek-Aspek Kepribadian
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pendidikan karakter merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus
dipahami serta dipraktekkan secara menyeluruh. Pembentukan karakter yang pada
umumnya terjadi pada masa anak-anak, mendorong para orangtua untuk bersikap
serius dalam masalah ini. Orangtua harus memberikan pendidikan yang baik
dalam rangka membentuk karakter anak. Sehingga diharapkan lahir generasi
penerus bangsa yang memiliki karakter kuat dalam rangka memajukan bangsa dan
negara.
Hal yang sama juga harus dilakukan para pendidik baik di sekolah (guru),
di Perguruan Tinggi, atau dimanapun berada, yang merupakan orangtua kedua
bagi anak. Budaya yang baik di lingkngan tempat belajar harus dibangun dan
diaplikasikan oleh semua pihak, agar tercipta manusia-manusia yang berkarakter
di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.papermakalah.com/2018/01/makalah-pendidikan-karakter.html?m=1
http://pilardemokrasi.com/krisis-karakter-merupakan-refleksi-krisis-pendidikan/
https://www.kompasiana.com/magfiroh/5a281a7fcf78db0c2067c122/betapa-
pentingnya-pendidikan-karakter
http://tesispendidikan.com/indikator-pendidikan-karakter/
https://www.silabus.web.id/pendekatan-dalam-pendidikan-karakter/
https://www.kompasiana.com/fatiaau29/kepribadian_54f83976a333112a608b4fe0