Anda di halaman 1dari 24

Manajemen Penemuan kasus

TB-HIV
Adria Rusli
RSPI Prof dr Sulianti Saroso
25 Agustus 2021
Sistimatika
1. PENDAHULUAN
2. EPIDEMIOLOGI
3. INTERAKSI TB - HIV
4. DIAGNOSIS TB - HIV
5. PENEMUAN KASUS
6. KESIMPULAN
1. PENDAHULUAN

DOTS
Epidemi TB
Epidemi HIV

Pandemi COVID-19
2. Epidemiologi
Respon Imun terhadap Infeksi

Kumar, Abbas, Aster. Robbins and Cotran pathologic basis of diseases. 9 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015: hlm 372.
Respon Imun terhadap Infeksi

Kumar, Abbas, Aster. Robbins and Cotran pathologic basis of diseases. 9 th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015: hlm 247.
Perjalanan Penyakit TB-HIV
– TB yang tidak diobati:
– 50% meninggal
– 30% sembuh sendiri
– 20% penyakit kronis menular

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis
tatalaksana klinis ko-infeksi TB-HIV. Jakarta. 2012
3. Interaksi TB-HIV
• TB mempercepat perjalanan infeksi HIV
• Pasien dgn koinfeksi TB-HIV mempunyai viral
load sekitar 1 log lebih besar daripada pasien
tanpa TB
• Angka mortalitas pada ko-infeksi TB-HIV k.l. 4
x lebih besar daripada pasien dengan hanya
TB sendiri
Interaksi TB-HIV
 HIV merupakan faktor risiko utama
menyebabkan TB aktif
 Jumlah progresi menjadi TB aktif:
 > 40 % pada pasien dengan HIV
 5 % pada pasien tanpa HIV
 Risiko reaktifasi infeksi TB:
 2.5-15 % setiap tahun pada pasien dgn HIV
 < 0.1 % setiap tahun pada pasien tanpa HIV
‘Dangerous-Couple’ Model TB-HIV

Shankar EM, Vignesh R, Ellegard R, Barathan M, Chong YK, Bador MK, et al. HIV-Mycobacterium tuberculosis co-infection: a ‘danger-couple
model’ of disease pathogenesis. Pathog Dis. 2014; 70: hlm. 110-8.
5. Penemuan kasus dimasa pandemi
• Penemuan kasus tb
– Skrening tb bersamaan dg skrening covid
– Kontak serumah atau sekerja

• Penemuaan kasus HIV


– Skrening hiv dalam pemeriksaan paket covid
– Notifikasi pasangan dan vertikal
Skrining HIV pada Semua Pasien TB
• Permenkes no. 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan: pasien TB merupakan salah satu
populasi untuk dilakukan skrining HIV.
• Contoh komunikasi meminta tes HIV pada pasien TB:

“Banyak pasien TB juga terinfeksi HIV. Pada pasien dengan TB dan


HIV, perlu diberikan pengobatan baik pengobatan TB dan juga
pengobatan HIV. Pengobatan tidak akan berhasil jika hanya
diberikan salah satu. Dengan demikian, sangat penting bagi
semua pasien TB dilakukan tes HIV dan mengetahui status HIVnya.
Kami akan lakukan tes HIV pada Bapak/Ibu ya, agar kami dapat
melakukan tatalaksana dengan lebih baik.”
Penemuan kasus aktif dan deteksi kasus

Kemunduran
Jika terjadi kondisi TB
penurunan
menyerupai
deteksi
tahun 2015
kasus
(angka kematian
sebesar 25%
Perkiraan 1.660.000)
(selama 3 bulan)
kematian TB
tanpa COVID-19
adalah 1.470.000
pada tahun 2020. Kemunduran
kondisi TB
Jika terjadi menyerupai
penurunan
tahun 2012
deteksi (angka kematian
kasus
1.850.000)
sebesar 50%
(selama 3 bulan)

Sumber: Glaziou P. Predicted impact of the COVID-19 pandemic on global tuberculosis deaths in
2020. 2020;.
Peran Tenaga Kesehatan
 Peran nakes TB
 Melakukan PITC pada semua kasus TB
 Memastikan pasien TB-HIV mendapatkan OAT dan ARV
 Memberikan profilaksis cotrimoxazole pada kasus TB-HIV
 Melakukan PPI TB
 Melakukan tracing kontak TB
 Berkoordinasi dengan tim HIV memastikan semua pasien
TB dengan HIV mendapatkan ART
Pencatatan dan Pelaporan TB-HIV (3):
TB 01 (Depan)
PENANGGULANGAN TB NASIONAL TB.01
KARTU PENGOBATAN PASIEN TB INDONESIA/2015
Nama Pasien TB : No.Telp/HP : Nama P M O : No.Telp/HP :
Nomor Induk : Alamat PM O :
Kependudukan (NIK) Nama Fask es :
Alamat Lengkap : Kab/Kota :
Jenis Kelamin : L P No. Reg TB.03 Faskes :
Jika wanita usiasubur : Hamil Tidak Hamil Tahun :
Tanggal lahir : / / Umu r : tahun bulan Provinsi :
Berat badan : kg Tinggi badan : cm No. Reg TB.03 Kab/Kota :

Parut BCG : Tidak ada Ada Tipe Diagnosis dan Klasifikasi Pasien TB
Jumlah Skoring TB Anak: … … … … … … … … … … Tipe Diagnosis Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi
……………………………………………………………………………………………………….. Terkonfirmasi bakteriologis T B Paru
Terdiagnosis klinis TBEkstraparu,Lokasi………………………..
Hasil Pemeriksaan Contoh Uji (Sesuai dengan TB.05) Klasifikasiberdasarkanriwayatpengobatan sebelumnya
Bulan
ke Tanggal No. Reg L ab BTA*) Biakan Tes Cepat Baru Kambuh
0 Diobati setelah gagal D i o b a t i s e t e l a h p u t u s b e r o b a t ( l o s t t o f o l l o w up )
2 Lain-lain Riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui

3 KlasifikasiberdasarkanstatusHIV
5 Positif Negatif Tidakdiketahui
6 Dirujuk oleh : Inisiatif Pasien/Keluarga Anggota Masyarakat/Kader………………
8 Faskes……………………… …. Dokter Praktek Mandiri……………………..
*) T u l i s l a h 1 + , 2 + , 3 + , s c a n t y , a t a u N e g s e s u a i h a s i l p e m e r i k s a a n d a h a k Poli Lain………………………. Lain-lain …………………………………………….
Pemeriksaan Lain-lain Pindahan dari:
● Uji Tuberkulin: ………………….. m m (Indurasi bukan eritema) Nama Fask es : ……………………………………… Kab/Kota: … … … … … … … … … … … … … … …
● Foto toraks: Tanggal: / / No Seri: ……………………. Alamat Faskes : ……………………………………… Provinsi :..............................................Kesan:
………………………………………………………………………………………. Pemeriksaan Kontak Kontak erat dengan anak, sebutka ……………………………..
Hasil pemeriksaan
● Biopsi jarum halus (FNAB): Tanggal / / Hasil: ………………….. No. Na ma L/P Umur TindakLanjut
● Biakan hasil contoh uji selain dahak : MTB Bukan MTB 1
Sebutkan……………………………………….. 2
Kegiatan TB D M 3
RiwayatDM : Ya Tidak 4
5
Hasil Tes DM : Positif Negatif
*) H a s i l d i i s i : U n t u k D e w a s a : S e h a t / S a k i t TB
Terapi DM : OHO Inj. I n s u l i n U n t u k A n a k : S e h a t / I n f e k s i L a t e n T B / S a k i t TB
Pencatatan dan Pelaporan TB-HIV (4):
TB 01 (Belakang)
Paduan OAT :
Kategori-1 Kategori-2 Kategorianak Sumber Obat : Program TB Bayar sendiri

Bentuk OAT:
KDT Kombipak/Obatlepas Asuransi Lain-lain

………………… …………………

I. TAHAP AWAL : *)

KDT :
Tablet No. Batch Streptomisin**) mg/hari No. Batch

Bulan 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah BB (kg)


5

*) Berilah tanda √ jika pasien datang mengambil obat dan menelan obat di depan petugas kesehatan
Berilahtanda "garis lurus sesuai tanggalminum obat" jika obat dibawa pulang dan ditelan sendiri di rumah
**) Diisi untuk OAT kategori-2 dan keadaan khusus

II. TAHAP LANJUTAN: ***)

KDT :
Tablet No. Batch Etambutol ****) mg/hari No. Batch

Bulan 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah BB (kg)


5

***) Berilahtanda √ jika pasien datang mengambil obat dan menelan obat di depan petugas kesehatan
Berilahtanda "garis lurus putus-putus sesuai tanggalminum obat" jika obat dibawa pulang dan ditelan sendiri di rumah
****) Diisi untuk OAT kategori-2
Layanan Tes dan Konseling HIV Selama Pengobatan TB

Catatan (baca petunjuk pengisian): Tanggal dianjurkan Tes Tgl. Tes Hasil Tes* (R/I/NR)
Rujukan/ Pindah Pasien TB
* Pindah Pengobatan
Nama Faskes Tujuan ……………………………..
Kab/ Kota ………………………………………………
Provinsi ………………………………………………
Hasil Akhir * Pindah Register Pasien TB RO *Hasil Tes ditulis dengan kode: R= Reaktif, I= Indeterminate, NR= Non Reaktif

Pengobatan No. Register TB RO …………………………………


(Tulis tanggal dalamkotak yang
sesuai) Layanan PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan)

Nama Faskes PDP No. Reg. Nasional PPK (Ya/Tidak) ART (Ya/Tidak)
Sembuh Pengobatan Lengkap Gagal

Putus Berobat (Lostto


Meninggal follow up) Tidak dievaluasi
Peran Tenaga Kesehatan
 Peran nakes HIV
 Skrining TB pada semua pasien HIV setiap kunjungan
 Diagnostik TB atau merujuk ke poli TB
 Memastikan profilaksis TB pada pasien HIV tanpa TB
 Memastikan semua ODHA mendapat ARV dengan
adherence yang baik
 Melakukan PPI TB
 Berkoordinasi dengan tim TB memastikan semua pasien
HIV yang terduga TB mendapatkan tindak lanjut
Pencatatan dan Pelaporan TB-
(1) : Ikhtisar Keperawatan
Pencatatan dan Pelaporan TB-
(2) : Ikhtisar Follow-Up
SIHA 2.0
6. KESIMPULAN
 TB adalah penyebab koinfeksi / IO terbesar
 TB bisa terjadi pada semua tahapan HIV
 HIV merupakan faktor pencetus terbesar
untuk terjadinya TB aktif
 Penemuan kasus dengan metode aktif dan
notifikasi sangat penting

Anda mungkin juga menyukai