permasalahannya
HERI SUTANTO
DIDI CANDRADIKUSUMA
DIVISI TROPIK INFEKSI ILMU PENYAKIT DALAM RS. SAIFUL ANWAR FK. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2016
CV
Nama : dr. Heri Sutanto, SpPD
Kantor : Divisi Penyakit Tropik Infeksi RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Jl JA Suprapto no 2 Malang Telp. (0341)4455
No Kontak : 085106036808
Email : herisutanto.id@gmail.com
Pendidikan : 2000-2007 Dokter Umum FK Universitas Brawijaya Malang
2009-2014 Pendidikan dr Spesialis Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya
Malang
Pekerjaan : 2007-2008 dokter puskesmas Pembantu Wolomarang Kab Sika Flores NTT
2014 dokter Penyakit Dalam RS Paru Batu (RS. Karsa Husada)
2014- sekarang Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Epidemi ganda
DOTS
Epidemi TB
Epidemi HIV
HIV dgn risiko Infeksi TB
HIV + TB aktif
Prevalensi HIV pd
kasus TB, 15-49 thn (%)
The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply the expression of any opinion whatsoever on the part of the World Health
Organization concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or concerning the delimitation of its frontiers or boundaries.
Dotted lines on maps represent approximate border lines for which there may not yet be full agreement.
WHO 2006. All rights reserved
TB-related Mortality in HIV
Patients : WHO 2010
33.3 million people live with
HIV/AIDS worldwide 9.4 million new TB cases in
1/3 (11 million) of HIV-infected 2009
patients are infected with 1.1 million (11.7%) cases
Mycobacterium tuberculosis were patients with HIV
1/10 (1.1 million) developed
TB disease annually
HIV TB
Progresi Penyakit
Mortalitas
Efek jumlah CD4 terhadap risiko TB
di antara ODHA
Insidens TB (per 100 /thn)
20
>350 200-350 <200
15
10
0
Italia AS Afrika Selatan
Antonucci JAMA 1995;274:143; Markowitz Ann Int Med 1997;126:123; Badri Lancet 2002;359:2059
TB dan AIDS
Risiko TB
70% selama hidup 60%
60%
50%
40%
30%
20% 10%
10%
0%
PPD+/HIV-negatif PPD+/HIV+
Masalah
Tuberkulosis kedaruratan global
Tuberkulosis di populasi dgn prevalensi HIV yg tinggi
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara
ODHA
Ke-2 penyakit menimbulkan stigma
Ke-2 penyakit memerlukan perawatan jangka panjang
"We cannot win the battle against
AIDS if we do not also fight TB.
TB is too often a death sentence for
people with AIDS.
It does not have to be this way."
Nelson Mandela,
Former President of South Africa
DIAGNOSIS TB
Riwayat penyakit (anamnesis)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Sputum
Foto Toraks
Tes Tuberkulin
Kecurigaan
Diagnosis TB pada ODHA Dewasa
HIV lanjut
HIV awal (severe immuno-compromise)
Infiltrat interstitial
Limfadenopati hilar
Jenis TB terkait dengan jumlah CD4
500 CD4
HIV awal
Typical Tuberculosis
200 CD4
Atypical
PTB
HIV lanjut EPTB
50 CD4
Manifestasi Klinis TB pada HIV
Dini Lanjut
Limfadenopati (sering)
Efusi pleura
Penyakit perikardial
Meningitis
Peritonitis
TB Ekstra Paru yang sering ditemukan
Jenis Lokasi Gejala Klinis Diagnosis
Nutrisi jelek
Parasitisme meluas
Infeksi kronis
Penggunaan OAT yg sembarangan
Etnis
Beratnya penyakit
Alkoholisme kronis
Predisposisi Genetik
Shakya R et al. Ann Pharmacother 2004; 38:1074-1079
Kriteria menghentikan OAT
pd hepatitis imbas obat
SGOT dan/atau SGPT > 5 x normal tertinggi atau
SGOT dan/atau SGPT > 3 x normal tertinggi dgn nausea,
vomitus, nyeri perut, lelah
Peningkatan bilirubin > 2 g%
Ikterus
ATS
Terapi ko-infeksi TB-HIV
Masalah terapi:
Adherence / jumlah pil banyak
Efek toksisitas yang tumpang tindih
mual, muntah, ruam kulit, hepatitis, anemi
Interaksi obat
Rifampisin merupakan enzyme inducer yang kuat
Paradoxical worsening TB
Reaksi Immune reconstitution
Lebih sering jika ART dimulai lebih dini pada terapi TB
Jika mungkin tunda ART sampai fase intensif selesai
Efek samping
HAART Terapi TB
- demam - demam
- ruam kulit - ruam kulit
- gangguan hati - gangguan hati
- neuropati - neuropati
Terapi TB (DOT)
Profilaksis IO
Fase intensif
Intensive
Dukungan psiko-sosio-ekonomi
Terapi IO
Phase
Pencegahan HIV
ART
Perawatan Pallatif
Fase lanjutan
Kolaborasi Tb HIV
Mengapa?
Untuk mencegah progresi menjadi penyakit TB aktif
Hal penting HIV-TB
TB adalah penyebab IO terbesar
TB bisa terjadi pada semua tahapan HIV
HIV merupakan faktor pencetus terbesar untuk
terjadinya TB aktif
Semakin lanjut tahapan dari HIV, semakin tidak khas
gambaran TB
Anergi terhadap tes tuberkulin meningkat seiring
dengan menurunnya CD4
Hal penting HIV-TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Kel. 5:
HIV - dan
TB aktif
Kel 4:
HIV tetapi
berperilaku risiko
Kel. 2: tinggi dan TB aktif
HIV + dan infeksi
TB laten
Kel. 3:
HIV + dan TB aktif
Perilaku risiko tinggi utk HIV
Infeksi TB
Kel. 1:
HIV + dan TB -
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik)
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV
(dan TB), termasuk skrining
IMS, promosi kondom dan
NAPZA suntik yg aman
Pemantauan terus
menerus terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 2:
HIV (+) dan infeksi TB laten
Profilaksis primer utk infeksi TB
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV (dan
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
sutik yg aman
Pemantauan terus menerus
terhadap TB aktif
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 3:
HIV (+) dan TB aktif
DOTS
Perawatan HIV/AIDS
berkesinambungan
Penyuluhan kes utk HIV dan TB,
termasuk skrining utk IMS, promosi
kondom dan NAPZA suntik yg aman
Kotrimoksasol selama terapi TB
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 4:
HIV (-) berisiko dan
TB aktif
DOTS
Penyuluhan kes utk
HIV dan TB,
termasuk skrining utk
IMS, promosi
kondom dan NAPZA
suntik yg aman
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 5:
HIV (-) dan
TB aktif
DOTS
Risiko HIV Infeksi TB
Kel. 1:
HIV (+) dan TB (-)
BCG (utk anak kecil, HIV
asimptomatik) Kel. 5:
Perawatan HIV/AIDS HIV (-) dan
berkesinambungan TB aktif
Penyuluhan kes utk HIV (dan DOTS
TB), termasuk skrining utk IMS,
promosi kondom dan NAPZA
suntik yg aman Kel. 4: