Anda di halaman 1dari 48

Update in Drug

Sensitive TB
Dr. Irvan Medison SpP(K) FISR, FAPSR
Prodi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unand / RSUP Dr. M Djamil

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Dr. Irvan Medison, Sp.P(K), FISR, FAPSR
PENDIDIKAN:
• Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang : 1995
• Spesialis Paru, Dept. Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Padang 2007
• Konsultan Pulmonologi : Infeksi Paru, 2014

PEKERJAAN:
• Pimpinan Puskesmas Siak Hulu Kab Kampar Riau (1992 – 2001)
• Dokter PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNAND (2002 –
2007)
• Dokter Spesialis Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang / Staf Bagian
Pulmonologi FK UNAND (2007 – sekarang)
• Ketua Tim DOTS RSUP Dr. M. Djamil Padang (2008 – sekarang)

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Dr. Irvan Medison, Sp.P(K), FISR, FAPSR

PEKERJAAN
• Dokter Spesialis Paru Referal ke RSUD Painan Kab. Pesisir Selatan
Sumbar
• Sekretaris Bagian Pulmonologi FK UNAND/ Kepala SMF Paru RSUP Dr.
M. Djamil Padang (2009 – 2011)
• Petugas Jemaah Haji Indonesia Daker Mekkah (22 Oktober – 25
Desember 2009)
• Ketua Bagian Pulmonologi FK UNAND/ Kepala SMF Paru RSUP Dr. M.
Djamil Padang (2015 – 2019)
• Ketua Program Studi Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK
UNAND (2018 – sekarang)
• Sekretaris Tim Koordinasi Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis
FK UNAND (2017 – 2021)
• Ketua Tim Koordinasi Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis FK
UNAND (2021 - sekarang)
What Will We Face Toward the New Normal Era?
EPIDEMIOLOGI TB Global
Box 1. Top findings and messages in the 2021 report

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi layanan TB 🡪 Target TB global sebagian besar berada di luar jalur.
Dampak yang paling jelas adalah penurunan secara global jumlah kasus TB baru yang didiagnosis dan yang dilaporkan.
• Terjadi penurunan dari 7,1 juta pada tahun 2019 menjadi 5,8 juta pada tahun 2020, terjadi penurunan 18% , kembali ke tingkat tahun 2012
• sekitar 10 juta orang menderita TB pada tahun 2020.
• Terdapat 16 negara menyumbang 93% dari pengurangan ini, dimana negara India , Indonesia dan Filipina yang terkena dampak terparah.
Peningkatan kematian TB.
• Perkiraan peningkatan kematian TB dengan HIV-negatif ( naik dari 1,2 juta pada 2019 jadi 1,3 juta tahun 2020 ) dan tambahan
• kematian di antara orang TB dng HIV-positif (naik dari 209.000 pada 2019 jadi 214.000 pada tahun 2020), 🡪 dengan total gabungan
kematian TB HIV negatif dan TB HIV positif menjadikan kembali ke kondisi pada tahun 2017. Penurunan insiden TB (jumlah orang yang
menderita sakit TB setiap tahun) yang dicapai pada tahun-tahun sebelumnya telah berkurang. Dampak pandemi ini diperkirakan akan jauh
lebih buruk pada tahun 2021 dan 2022.
Dampak lainnya termasuk pengurangan antara 2019 dan 2020 dalam jumlah orang yang diberi pengobatan untuk TB RO (-15%, dari 177 100
menjadi 150 359, sekitar 1 dari 3 dari mereka yang membutuhkan) dan pengobatan pencegahan TB (-21% , dari 3,6 juta menjadi 2,8 juta), dan
penurunan pengeluaran global untuk layanan diagnostik, pengobatan dan pencegahan TB
Tindakan untuk mengurangi dan membalikkan dampak ini sangat diperlukan. Prioritas langsungnya adalah memulihkan akses dan penyediaan
layanan TB sehingga tingkat deteksi dan pengobatan kasus TB dapat pulih setidaknya ke tingkat 2019, terutama di negara-negara yang paling
berat terkena dampak.

Officially classified as deaths fromWhat Will .We Face Toward the New Normal Era?
HIV/AIDS
SITUASI TB DI TINGKAT GLOBAL
Beban ILTB
Seperempat
penduduk dunia
1,8 Milyar orang

Cakupan TPT kontak


serumah <5 tahun
35%

Cakupan TPT
Keberhasilan ODHIV
Laki-laki Anak-anak pengobatan 68%
58% 7% 86%

What Will We Face Toward the New Normal Era?


pandemi EPIDEMIOLOGI TB DUNIA
Covid 19

Fig. 3.1.4 The global number of people reported to have been treated for TB
disease, 2015–2020

Fig. 3.1.3 Global progress in the number of people treated


for TB between 2018 and 2020, compared with cumulative
targets set for 2018–2022 at the UN high-level meeting on
TB
Fig. 3.1.5 Estimated TB incidence (black outline) and new and relapse TB case notification
rates by age group and sexa (female in purple; male in green) in 2020, globally and for
WHO regions
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Negara dgn
beban TB SO,
TB/HIV dan MDR/RR-T
MDR/RR-TB
Indonesia masuk
dalam kelompok TB/HIV B
negara yang
mempunyai beban
permasalahan;
• TB SO
• MDR/RR-TB TB
• TB/HIV
What Will We Face Toward the New Normal Era?
EPIDEMIOLOGI TB
Global
16 negara
India : 41% menyumbang 93%
Indonesia : 14%
Filipina : 12% dari penurunan global

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Top causes of death worldwide in 2019
Deaths from TB among HIV-positive people are shown in grey.

Number of deaths (millions)


Ischaemic heart disease Stroke Chronic obstructive pulmonary disease Lower respiratory infections Neonatal conditions Trachea, bronchus, lung cancers Alzheimer disease and other dementias Diarrhoeal diseases Diabetes mellitus
Kidney diseases Cirrhosis of the liver Road injury Tuberculosis Hypertensive heart disease Colon and rectum cancers Stomach cancer Self-harm Falls HIV/AIDS Breast cancer
0 2 4 6 8 10 Number of deaths (millions)
1.a  This is the latest year for which estimates for all causes are currently available. See WHO estimates, available at https://www.who.int/data/gho/data/themes/mortality-and-global-health-estimates/ghe-leading-causes-of-death
2.b  Deaths from TB among HIV-positive people are officially classified as deaths caused by HIV/AIDS in the International Classification of Diseases.
What Will We Face Toward the New Normal Era?
SITUASI TB DI TINGKAT NASIONAL
PENEMUAN & PENGOBATAN KASUS TBC

Cakupan Penemuan & Pengobatan (Treatment Coverage) TBC


Tahun 2019-2020

439.975 Angka Keberhasilan Pengobatan (Treatment Succes Rate) 2019


Undetected &
Underreporting (kohort pengobatan tahun 2019)
91%
kasus TB Paru
83%
9%
kasus TB
Ekstraparu

What Will We Face Toward the New Normal Era? 10


Tuberkulosis Indonesia Dalam Angka

01 Angka Notifikasi TB Rendah


Hanya 47% (384.025) dari target
85% di tahun 2020

02 Angka Kasus TB Masih Tinggi


301 per 100.000 penduduk
Indonesia (824.0000) di tahun 2020

03 Angka Keberhasilan Pengobatan Rendah


82,7% dari target 90% di tahun
2020

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Stategi End TB

Pilar
dan
Kompo
nen

Prinsip

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Strategi Nasional Penanggulangan TB, beberapa inisiatif terbaru

1. Manajemen Infeksi Laten TB: memperluas penggunaan TPT jangka pendek


pada kontak serumah
2. Penemuan kasus secara intensif pada kelompok geriatrik dan diabetic
3. Penemuan kasus secara aktif pada populasi dengan perkiraan insiden 1%,
misalnya Warga Binaan Pemasyarakatan, wilayah padat penduduk, asrama,
pondok pesantren
4. Perluasan penggunaan TCM untuk diagnosis TB
5. Penggunaan paduan pengobatan jangka pendek untuk meningkatkan
kepatuhan pengobatan
6. Pemberian enabler pada semua pasien TB RO dan pemberian insentif
berbasis kinerja kepada petugas Kesehatan dan komunitas pendukung pasien
7. Menghubungkan Sistem Informasi TB dengan sistem pengolahan data
laboratorium, logistik, dan indikator kinerja utama dengan sistem informasi
Kesehatan nasional
8. Dukungan hukum terhadap diskriminasi dan stigmatisasi pasien TB

What Will We Face Toward the New Normal Era?


PERPRES RI TENTANG PENANGGULANGAN TB dan Surat
Edaran KemenKes tentang perobahan alur diagnosis dan
tatalaksana TB

Saat ini sudah diterbitkan Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis

Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 ini


ditujukan
untuk memberikan acuan dalam melaksanakan
Penanggulangan TBC bagi :
✔ Kementerian/Lembaga
✔ Pemerintah Daerah Provinsi
✔ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
✔ Pemerintah Desa
✔ Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan adalah orang
perseorangan, masyarakat, institusi pendidikan,
organisasi profesi atau ilmiah, asosiasi, dunia
usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat,
dan mitra pembangunan yang berperan aktif dalam
pelaksanaan kegiatan Penanggulangan TBC.

What Will We Face Toward the New Normal Era? 14


Diagnosis TB SO
(Sensitif Obat)

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Perjalanan Penyakit TB

Tidak terinfeksi Reaktivasi


(70%) (5%)
Pajanan terhadap TB Laten
pathogen TB ( 95 %)
Terinfeksi
( 30 %) Tetap jadi TB laten
( 95 %)
TB aktif
( 5%)

Pajanan Patogen TB 30% Terinfeksi TB 3-10% berkembang menjadi TB Aktif


Setelah 1 tahun, sekitar 3 – 5 % pasien
dengan TB laten akan berkembang
menjadi TB aktif, sisanya akan tetap
memiliki TB laten sepanjang hidup
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Klasifikasi TB

Tujuan Klasifikasi TB
• Meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan
• Mementukan paduan obat yang tepat
• Menstandarisasi proses pengumpulan data untuk program penanggulangan
TB
• Mempermudah evaluasi proporsi penyakit berdasarkan lokasi, hasil
pemeriksaan penunjang dan hasil pengobatan
• Mempermudah analisis kohor
• Mempermudah evaluasi keberhasilan program Tb pada berbagai tingkat.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Definisi Kasus dan
klasifikasi TB

• Terduga TB
• Seseorang mempunyai gejala atau tanda TB
• Kasus TB
• Seseorang Pasien yang teidentifikasi terinfeksi Mycobaterium tuberculosis
komplek dari spesemen klinik atau seseorang yang didiagnosis sebagai TB
oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang
• Klasifikasi utama pasien TB dibagi atas :
• Pasien TB terkofirmasi Bakteriologis
• Pasien TB terdiagnosis secara klinis

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Klasifikasi TB
• Klasifikasi TB berdasarkan hasil uji
kepekaan:
• Klasifikasi TB berdasarkan lokasi • TB sensitive Obat ( TB-SO)
• TB resisten Obat ( TB-RO)
infeksi: • Monoresistan
• Resistan Rifasmpisisn ( TB-RR)
• Tuberkulosis paru • Poliresistan
• Tuberkulosis ektra paru • Multidrug reristant ( TB-MDR )
• Pre ekstensifly drug resistant ( TB-Pre XDR)
• Klasifikasi berdasarkan Riwayat • Ekstensifly drug resistant ( TB-XDR)
pengobatan sebelumnya. • Klasifikasi berdasarkan Riwayat
pengobatan sebelumnya.
• Kasus baru TB • Kasus baru TB
• Kasus yang pernah diobati TB • Kasus yang pernah diobati TB
• Kasus kambuh
• Kasus kambuh • Kasus penmgobatan gagal
• Kasus penmgobatan gagal • Kasus putus obat
• Kasus putus obat

What Will We Face Toward the New Normal Era?


KlinisTB
A

Penunjang
Diagnosis TB SO B Diagnosis TB
(Sensitif Obat)
Alur Diagnosis
C TB SO

What Will We Face Toward the New Normal Era?


A KlinisTB

Gejala TB paru Gejala TB ektra paru :


• Gejala utama : • Tergantung organ yang terlibat
• batuk berdahak 2 minggu atau lebih
• Gejala tambahan : • Misal :
• Batuk darah • Limfadenitis TB 🡪 pembesaran KGB
lamat , tidak nyeri
• Sesak napas
• Meningitis TB 🡪 gejala meningitis
• Badan lemas
• Pleuritis TB 🡪 sesak napas ,
• Penurunan berat badan kadang nyeri dada sisi yang sakit
• Penurunan nafsu makan • dll
• Malaese berkeringat malam
• Demam subfebrile
• Nyeri dada

What Will We Face Toward the New Normal Era?


A KlinisTB

Pemeriksaan fisik
🡪Tergantung organ yang terlibat dan luasnya kelainan
• TB paru
• Tergantung luasnya kelaian paru yang terjadi
• Pada awal penyakit atau lesi yang minimal sulit menemulkan kelaian pada
pemeiksaan fisik paru
• Kelainan biasanya di temukan pada apek paru ( segmen S1 S2) dan apek lobus
inferior.
• Kelaian dapat berupa:
• Tanda tanda penarikan paru, diafragmadan mediastinum
• Suara napas bronkial / melemah, suara amforik, ronki basah halus/ kasar.
• TB ektra paru
• Pleuritis TB
• Pemeriksaan fisik paru tanda tanda adanya cairan

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Penunjang
B Diagnosis TB

• Pemeriksaan darah rutin


• Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan Mikrobiologi
• Pemeriksaan Patologi Anatomi

What Will We Face Toward the New Normal Era?


TB Ektra Paru
• Lymph Node TB
• Intrathoracic Lymph Node TB
• Extrathoracic Lymph Node TB
• Tuberculous Pleurisy
• Bone/Joints
• Genitourinary System
• Abdomen
• Central Nervous System
• Miliary TB
• OTHER TB MANIFESTATIONS
(cutaneous or to breast, or ear,
nose, and throat sur- geons , TB
pericarditis )
What Will We Face Toward the New Normal Era?
DIAGNOSIS TB
1. Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat diagnosis utama yang digunakan untuk penegakan diagnosis Tuberkulosis
2. Pemeriksaan TCM digunakan untuk mendiagnosis TBC, baik TBC paru maupun TBC ekstra paru, baik riwayat
pengobatan TBC baru maupun yang memiliki riwayat pengobatan TBC sebelumnya, dan pada semua golongan
umur termasuk pada ODHA.
3. Pemeriksaan TCM dilakukan dari spesimen dahak (untuk terduga TBC paru) dan non dahak (untuk terduga TBC
ekstra paru, yaitu dari cairan serebro spinal, kelenjar limfe dan jaringan).
4. Seluruh terduga TBC harus dilakukan pemeriksaan TCM pada fasilitas pelayanan kesehatan yang saat ini sudah
mempunyai alat TCM.
5. Jumlah dahak yang dikumpulkan adalah 2 (dua) dahak, volume 3-5 ml dan mukopurulen. Hasil pemeriksaan TCM
terdiri dari MTB pos Rif resistan, MTB pos Rif sensitif, MTB pos Rif indeterminate, MTB negatif dan hasil gagal (error,
invalid, no result).
6. Penegakan diagnosis TBC klinis harus didahului pemeriksaan bakteriologis. Fasyankes bersama dinkes mengevaluasi
proporsi pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis dibandingkan klinis (60:40)
7. Fasilitas pelayanan kesehatan yang belum/tidak mempunyai TCM, harus merujuk terduga TBC atau dahak dari
terduga TBC tersebut ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan TCM. Merujuk dahak lebih direkomendasikan dibanding
merujuk terduga TBC terkait alasan pengendalian infeksi.
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Diagnosis TB

8. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengatur jejaring rujukan dan menetapkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan TCM menjadi pusat rujukan pemeriksaan TCM bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
di sekitarnya.
9. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota menyiapkan sumber daya di fasilitas pelayanan
kesehatan yang akan mengoperasikan TCM.
10. Jika fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kendala mengakses layanan TCM berupa kesulitan
transportasi, jarak dan kendala geografis maka penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mikroskopis.
11. Pasien TBC yang terdiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis harus dilakukan pemeriksaan
lanjutan menggunakan TCM.
Dinas kesehatan berperan mengatur jejaring rujukan spesimen ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan TCM
terdekat.
Jumlah dahak yang dikirimkan adalah sebanyak 2 dahak.
Pemeriksaan TCM ini bertujuan untuk mengetahui status resistansi terhadap Rifampisin.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Jenis pemeriksaan diagnostik TB yang
direkomendasikan WHO

What Will We Face Toward the New Normal Era? 27


Pemeriksaan Mikrobiologi dalam
Program TBC 2021

Mikroskopis
Tes Cepat Molekuler
Line Probe Assay
Biakan/Kultur
Uji Kepekaan

What Will We Face Toward the New Normal Era? 28


What Will We Face Toward the New Normal Era?
Alur Diagnosis TB
di Indonesia

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Surat Edaran Dirjen P2P No. 936 tahun 2021 tentang
Perubahan Alur dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia

• Perubahan besar dalam penegakan


akan diagnosis dan pengobatan TBC telah
direkomendasikan oleh WHO tahun 2020
dalam buku WHO operational handbook on
tuberculosis – Module 3: rapid diagnostics for
tuberculosis.
• Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis
di Indonesia mengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi terkini di bidang kesehatan.
• Perubahan paradigma dalam penegakan
diagnosis TBC dan TBC RO yang harus
dilakukan:
a. Lebih dini
b. Lebih akurat
c. Untuk semua jenis dan tipe penyakit TBC
d. Deteksi cepat untuk mengetahui resistansi
obat TBC.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Alur Penegakan Diagnosis
TB Terduga TBC

Pemeriksaan TCM

MTB pos Rif No result, error,


MTB pos Rif resistan* MTB pos Rif sensitif** MTB Negatif invalid
Indeterminate**

Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis

Pengobatan
Pengobatan TBC Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan
RO paduan jangka SO dengan OAT Bukan TBC
paduan individu monoresistan OAT lini satu
pendek lini satu
INH

**Inisiasi pengobatan *** Pengulangan hanya 1 kali.


dengan OAT lini satu Hasil pengulangan yang menjadi
What Will We Face Toward the New Normal Era? acuan
Alur Penegakan Terduga TBC
Diagnosis TB SENSITIF
OBAT (SO) Pemeriksaan TCM

MTB pos Rif No result, error,


MTB pos Rif resistan* MTB pos Rif sensitif** MTB Negatif invalid
Indeterminate**

**Inisiasi pengobatan
dengan OAT lini satu Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis

Pengobatan
Pengobatan TBC Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan
RO paduan jangka SO dengan OAT Bukan TBC
paduan individu monoresistan OAT lini satu
pendek lini satu
HASIL Pemeriksaan INH
ulang Jika hasil TCM
sesuai TB SO *** Pengulangan hanya 1 kali.
Hasil pengulangan yang menjadi
What Will We Face Toward the New Normal Era? acuan
Tatalaksana
03 TB SO

Tujuan Pengobatan TB
• Menyembuhkan pasien dan memperbaiki
produktivitas serta kualitas hidup.
• Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau
dampak buruk selanjutnya.
• Menurunkan risiko penularan TB
• Mencegah terjadinya TB resistan obat.
• Mencegah terjadinya kekambuhan TB

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Tatalaksana
03 TB SO

Prinsip Pengobatan TB di Fasyankes

Tahapan Pengobatan
• Tahap awal
• Tahap lanjut
Lama pengobatan pasien TB tergantung kriteria pasien TB

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Tatalaksana
03 TB SO

Prinsip Pengobatan TB ( lanjutan)


Persiapan Sebelum Pengobatan
• Anamnesis ulang untuk memastikan kemungkinan terdapatnya riwayat dan kecenderungan
alergi obat tertentu, riwayat penyakit terdahulu seperti status HIV, diabetes mellitus,
hepatitis, dll.
• Penimbangan berat badan
• Identifikasi kontak erat/serumah
• Memastikan data dasar pasien terisi dengan benar dan terekam dalam sistem pencatatan
yang digunakan.
• Penetapan PMO
• Pemeriksaan adanya penyakit komorbid (HIV, DM)
• Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas fasyankes wilayah jika diperlukan, untuk
memastikan alamat yang jelas dan kesiapan keluarga untuk mendukung pengobatan melalui
kerjasama jejaring eksternal.
What Will We Face Toward the New Normal Era?
PENGOBATAN TB SENSITIF
OBAT (SO)

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Tatalaksana Pengobatan TB SO

Pengobatan TB Sensitif obat


Paduan OAT untuk pengobatan TB SO di Indonesia adalah
OAT Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)
diberikan pada pasien:
• TB paru baru terkonfirmasi bakteriologis,
• TB paru baru terdiagnosis klinis,
• TB ekstra paru
• TB Kasus kambuh, loss to follow up, gagal
diberikan terapi OAT kategori 1 yg terbukti masih
sensitif OAT lini I

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Pada semua pasien TB sensitif obat , penggunaan dosis
tiga kali seminggu untuk fase lanjutan tidak direkomen
dasikan lagi. Direkomendasikan OAT pada fase intensif
dan lanjuan diberikan setiap hari .

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Pada pasien yang memerlukan pengobatan
ulang TB, rejimen OAT kategori II tidak lagi
digunakan dan uji kepekaan obat harus
dilakukan untuk pedoman pemilihan rejimen
pengobatan.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Dosis Obat lepasan lini pertama untuk pengobatan TB SO

Nama Obat Dosis Harian

Dosis (mg / kg BB) Dosis Maksimum ( mg )

Rifampicin ( R ) 10 ( 8 – 12 ) 600
Isoniazid ( H ) 5(4–6) 300
Pirazinamid ( Z ) 25 ( 20 – 30 )

Etanmbutol ( E ) 15 ( 15 – 20 )
Rifampisin ( S ) 15 ( 12 – 18 )

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Tatalaksana Pengobatan TB

Dosis paduan OAT KDT(kombinasi Dosis Tetap) Kategori 1:


2(HRZE) / 4 RH
Tahap intensif Tahap Lanjutan
Berat Badan tiap hari selama KDT Tiap hari dengan RH
(Kg) RHZE (150/75/400/275) (150/75)
Selama 8 minggu Selama 16 minggu

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT


38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
≥55 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
What Will We Face Toward the New Normal Era?
OAT KDT

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Pengobatan TB ektra paru

• Rejimen yang di gunakan sama 2RHZE / 4 RH, namun lama


pengobatannya berbeda :
Meningitis TB Lama pengobatan 9 – 12 bln ( karena berisiko kecatatan dan mortalitas )
Sebaiknya etambutol digantikan dengan Streptomisin.
TB tulang Lama pengobatan 9- 12 bulan
Lymfadenitis TB Lama pengobatan 6 bulan, dapat diperpanjang sampai 12 bulan .
Perobahan ukuran kelenjer tidak dapat jadi patokan l;ama pengobatan

• Kortikosteroid diberikan pada meningitis TB, TB milier berat dan


perikarditis.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Pemantauan kemajuan Pengobatan

Tabel Pemantauan kemajuan pengobatan dapat dilihat tabel berikut:


KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBATAN
1 2 3 4 5 6

Pasien baru (====) (====) (------) (-------)


2(HRZE) /4 RH X (X) X
apabila hasilnya BTA apabila hasilnya
positif, dinyatakan BTA positif,
tidak konversi*. dinyatakan gagal*.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Langkah Penanganan TB SO
Diagnosis Evaluasi Pengobatan
Menggunakan TCM kecuali daerah yang
tidak memiliki TCM dapat menggunakan BTA untuk sensitif rifampisin
BTA

01 02 03

Tatalaksana
- OAT kategori 1 fase awal dan lanjutan diberikan harian
- OAT kategori 2 sudah tidak direkomendasikan lagi
- Kasus kambuh, loss to follow up, gagal diberikan terapi OAT
kategori
What Will We Face Toward1the New Normal Era?
Kesimpulan

• Pandemi Covid 19 telah mempengaruhi capaian program TB di dunia dan


Indonesia, terjadi penurunan cakupan deteksi kasus dan pengobatan TB
dan terjadi peningkatan kematian karena TB
• Kemajuan dalam teknologi diagnostik TB telah membawa pengaruh
terhadap alur diagnostik pasien TB.
• Diagnosis TB lebih diutamakan melalui pemeriksaan TCM.
• Pengobatan pada fase lanjuan TB SO tidak lagi memakai rejimen
intermiten, tetapi OAT diberikan setiap hari sama dengan fase intensif.
• Tidak adalagi pengobatan TB dengan kategori II dalam pengobatan TB SO yg
ada Riwayat pengobatan sebelumnya, tetap pakai rejimen kategori I.

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Robert Koch

Terimakasih
What Will We Face Toward the New Normal Era?

Anda mungkin juga menyukai