Anda di halaman 1dari 28

Vitamin D dan Long Covid

dr Antonius Sianturi, Sp.P, FISR


Apa itu “Long covid”
► Long covid adalah suatu
keadaan persisten symptom
pasca infeksi covid-19 yang
bisa berlangsung sampai 6
bulan.

Shin Jie Yong: Long COVID or post-COVID-19 syndrome: putative pathophysiology, risk factors,and treatments. 2021
Gejala
Kelelahan [ secara umum dan pasca aktifitas (93%)]
Gangguan pernapasan [ batuk persisten (81%)]
Muskuloskeletal [( nyeri dan kelelahan otot (72%)]
Neurologis [ sakit kepala (55%), pusing (46%)]
Cardiovaskular [ Jantung berdebar (42%)]
Gastrointestinal [ Mual, nyeri perut (41%)]
Metabolik [ Gula darah tidak terkontrol (20%)]
Psikiatrik [ gangguan tidur dan gagguan mood (76%)]
Keluhan Umum [ Demam menetap (38%), nyeri dada
(60%), ruam (19%), anosmia (20%)]
Oronsky Bryan,et all; A Review of Persistent-COVID Syndrome (PPCS), January 2021
Siapa saja yang berisiko long covid
Ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan meningkatnya risiko menderita
“Long Covid” diantaranya:
❖Usia
❖Berat badan lebih/obesitas
❖Perempuan
❖Asma
❖Mengalami beberapa (komorbid)
❖Ras Kulit Hitam dan ras Asia

Shin Jie Yong: Long COVID or post-COVID-19 syndrome: putative pathophysiology, risk factors,and treatments. 2021
Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak
yang berperan dalam banyak fungsi tubuh yang
penting.

Bentuk vitamin D
❑ Vitamin D3 = Cholecalciferol (dari hewan)
❑ Vitamin D2 = Ergocalciferol (dari tumbuhan)
❑ 25(OH)D = Calcidiol (dalam sirkulasi)
❑ 1.25(OH)2D = Calcitriol (bentuk aktif)
Indikasi Suplementasi vitamin D3
1000iu
PERKA BPOM 2020

• Penyakit infeksi/penyakit auto imun


→ pencegahan atau membantu terapi
Rekomendasi suplementasi vitamin D

5/6/2022 Page 9

Pludowski et al 2018, Vitamin D supplementation guidelines


Rekomendasi suplementasi vitamin D

5/6/2022 Page 10

Pludowski et al 2018, Vitamin D supplementation guidelines


Vitamin D Untuk Long Covid?

• Tingkat vitamin D yang rendah sebelumnya


telah dikaitkan dengan kelelahan dan
kelemahan otot pada populasi umum
sebelum pandemi COVID-19.
Townsend, L., Dyer, A. H., McCluskey, P., O'Brien, K., Dowds, J., Laird, E., Bannan, C., Bourke, N. M., Ní Cheallaigh, C., Byrne, D. G., & Kenny, R. A. (2021). Investigating the Relati
between Vitamin D and Persistent Symptoms Following SARS-CoV-2 Infection. Nutrients, 13(7), 2430.
Vitamin D
Berdasarkan hasil penelitan tersebut ditarik
kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara kadar
vitamin D dengan Long covid

Beberap hipotesis: kekurangan vitamin D dapat


membahayakan fungsi kekebalan pernapasan,
risiko perburukan dan kematian COVID-19.
Beberapa studi retrospektif:
“korelasi kadar vitamin D dengan COVID-19
terkait keparahan dan kematian”
Vitamin D untuk
terapi COVID-19
tanpa gejala, gejala
ringan sampai
berat
Penyakit infeksi
Review ini menunjukkan bahwa suplementasi Vitamin D3
(dengan kadar optimal di dalam darah 30 – 80 ng/mL)
terbukti dapat:
▪ Menurunkan risiko terjadinya influenza,
▪ Menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran
pernapasan,
▪ Meningkatkan fungsi paru,
▪ Menurunkan tingkat keparahan pneumonia.
Kesimpulan :
Suplementasi
vitamin D dapat
mencegah
terjadinya Infeksi
Saluran
Pernapasan.
PENELITIAN LAINNYA

5/6/2022 Page 18
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan efek
perlindungan dari kombinasi vitamin D, Mg, dan Vitamin
B12. Meta analisis sebelumnya menunjukkan bahwa
pemberian suplementasi Vitamin D aman dan
efektif dalam mencegah infeksi pernapasan
akut.
Pemberian Vitamin D sampai dengan 100µg/hari aman
untuk orang dewasa. Pemberian vitamin d sebesar
100-125µg/hari selama lebih dari 6 minggu dapat
meningkatkan konsentrasi 25(OH)D 2-3 kali lipat, tanpa
efek samping
HUBUNGAN KADAR VIT
D DALAM Darah

5/6/2022 Page 22
Terdapat hubungan terbalik antara kadar 25(OH)D
dengan jumlah kasus & kematian pada COVID-19.

🡪 Studi ini menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D untuk


menjaga kadar 25(OH)D di dalam darah tetap dalam batas
optimal penting di masa pandemic Covid-19
The relevance of vitamin D
to COVID-19
Kesimpulan :
• Defisiensi vitamin D umum
ditemukan pada orang
dengan ARDS.
• Defisiensi vitamin D
berhubungan dengan
peningkatan kerusakan
epitel, terjadinya ARDS, dan
tingkat survival.
🡪 Jadi suplementasi
vitamin D terbukti
membantu menurunkan
tingkat keparahan ARDS
dan meningkatkan
survival pasien ARDS.
Dancer et al 2015, Vitamin D deficiency contributes directly to the acute respiratory
distress syndrome (ARDS)
Take Home Message
• Vitamin D merupakan suatu vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk banyak fungsi
penting.
• Defisiensi vitamin merupakan suatu kondisi yang
banyak ditemukan di dunia termasuk Indonesia.
• Orang risiko tinggi yang mengalami defisiensi
vitamin D pada era pandemic sebaiknya diberikan
suplementasi vitamin D sampai kadar dalam serum
mencapai 75-125 nmol/L.
• Masih terdapat kekurangan bukti hubungan antara
kadar vitamin D dengan long covid-19 sehingga
masih dibutuhkan penelitian yang lebih besar.
Akan tetapi, vitamin D membantu meningkatkan
sistem imun, dapat berperan dalam pencegahan dan
terapi COVID-19.

5/6/2022 Page 27

Anda mungkin juga menyukai