Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI JURNAL

Journal An. Brasil Dermatol 2013 (Review)

ATOPIC DERMATITIS AND VITAMIN D:


FACTS AND CONTROVERSIES
Kleyton de Carvalho Mesquita, Izelda Maria Carvalho Costa, Ana Carolina de Souza Machado Igreja (University
Of Brasilia)

PENYAJI:
MARIA ENJELINA
I11111077
PEMBIMBING:
dr. TEGUH ALYANSYAH, M. Ked (DV), Sp.DV
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD. DR ABDUL AZIS SINGKAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

PENDAHULUAN
Prevalensi:
10-20% (Anak-anak)
1-3% (Dewasa)

DERMATITIS
ATOPIK
Dermatosis
yang
terjadi akibat suatu
inflamasi kronis

Pruritus

Faktor:
Genetik,
abnormalitas
epidermis,
S.Imun, dan
lingkungan

Plak Ekzema
Kerusakan Barrier
epidermis

Manifestasi awal muncul pada saat anak-anak


yang berkembang dan mencapai remisi pada
saat dewasa

10% terjadi persisten


hingga dewasa

PENDAHULUAN (CONT)
VITAMIN D

Berhubungan dengan metabolisme tulang


dan homeostasis kalsium
Diidentifikasi sebagai hormon steroid

Kekurangan

Malignansi
(Colorectal),
Atopik Disease,
Autoimun, Infeksi,
Cardiovaskular,
Hipertensi,
Metabolik,
Neuropskiatri

Hipovitamin D
Hubungan?

Dermatitis Atopik

Banyak di negara
berkembang
Prevalensi:
30-90%

DERMATITIS ATOPIK
DERMATITIS ATOPIK

Inflamasi kronis yang


sangat gatal

Manifestasi sering muncul pada


saat bayi atau anak-anak yang
dapat bertahan hingga dewasa

50% anak dengan


Dermatitis atopik
berkembang menjadi
Asma dan alergi

Berdampak pada
kualitas hidup

Depresi, isolasi diri, gangguan persepsi


diri

Komplikasi berat

ETIOPATOGENESIS
DERMATITIS
ATOPIK
Teori Awal

Disfungsi
Keratosit

Perkembangan teori
dalam 2 dekade

Gangguan disregulasi
S. Imun,
Faktor Lingkungan
Genetik (70%)

Berkontribusi dalam inflamasi kronis dan


persisten pada kulit dengan mengeluarkan racun
super antigenik yang mengaktivasi sel T dan
kekebalan lainnya.

Sinar Matahari
Higienitas
Kebiasaan diet
Paparan mikroorganisme

S. Aureus (90%)
HSV

ETIOPATOGENESIS (CONT)
IMUNITAS

DERMATITIS
DERMATITIS
ATOPIK
ATOPIK

Disregulasi imun Ideal


SISTEMIK

Inflamasi kulit terjadi secara BIPHASIK dengan aktivasi Sel T

FASE AKUT
INFEKSI

Kematian S.Aureus oleh


keratinosit

FASE KRONIS

Dominasi Sitokin Th-2 (IL-4 dan IL-13)


mempengaruhi sintesis IgE dan ekpresi molekul
Adhesi
Peningkatan
level IgE

Dominasi sitokin Th-1 yang mempengaruhi


aktivasi interferon-

ETIOPATOGENESIS (CONT)
GENETIK

STUDI KOHORT
Anak memiliki resiko tinggi akan mengalami Dermatitis Atopik
jika salah satu atau kedua orang tuanya memiliki riwayat
Dermatitis Atopik (3,4x), dibandingkan dengan orang tua yang
memiliki asma (1,5x) atau Rhinitis Alergi (1,4x)

Pada Dermatitis Atopik diketahui bahwa penyebab abnormalitas


Pada Dermatitis Atopik diketahui bahwa penyebab abnormalitas
kekuatan tautan pada epitel kulit akibat penurunan level dari
kekuatan tautan pada epitel kulit akibat penurunan level dari
Claudin-1 (CLDN1) yaitu sebuah protein Adhesi
Claudin-1 (CLDN1) yaitu sebuah protein Adhesi

KRITERIA DIAGNOSIS
DERMATITIS ATOPIK

VITAMIN D
VITAMIN D

Vitamin Liposoluble yang terutama disintesis di kulit


Radiasi
UVB

VITAMIN D

Fungsi

7-Dehydrocholesterol
Sumber: Makanan
dan suplemen Vit D2
(ergocalciferol) dan
Vit D3

Vit D3
(cholecalciferol)

Tidak dapat
disintesis oleh kulit

Meningkatkan absorbsi kalsium di usus, metabolisme tulang, mekanisme regulator


Meningkatkan
kalsium
di usus, metabolisme
tulang,
mekanisme
regulator
S. Imun Inateabsorbsi
dan adaptif,
mempengaruhi
ekspresi >200
gen
yang berbeda
S. Imun Inate dan adaptif, mempengaruhi ekspresi >200 gen yang berbeda

VITAMIN D (CONT...)
hidroxilasi

VITAMIN D2 dan D3

Oleh enzim 25
hydroxylase di hati

Bentuk aktif yang


berikatan dengan VDR

25-hydroxyvitamin D
atau calcidiol (25(OH)D)

Vitamin D berfungsi:
Inhibisi proliferasi
dan differensiasi
keratinosit; formasi
permeabilitas barrier
kulit, promosi S. imun
Inate dan adaptif, dan
siklus folikel rambut

Ekstra Renal:
Usus,
kulit,
pemb darah,
sel epitel,
osteoblast,
osteoclast

1,25(OH2)D
(Calcitriol)
Enzim 1-hydroxylase
(CYP27B1) di
Renal

VITAMIN D (CONT)

HUBUNGAN SERUM LEVEL VIT. D DAN PREVALENSI/


KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK
(PRO DAN KONTROVERSI)
PRO
STUDI CASE CONTROL
Pada 290 pasien obese
Pada 290 pasien obese
Hasil: meningkatkan resiko dermatitis atopik 5x jika memiliki
Hasil: meningkatkan resiko dermatitis atopik 5x jika memiliki
riwayat defisiensi vitamin D jika dibandingkan dengan jumlah
riwayat defisiensi vitamin D jika dibandingkan dengan jumlah
vitamin D serum yang normal.
Oren, et al (2008)
vitamin D serum yang normal.
STUDI LAINNYA
Menilai hubungan vitamin D dan keparahan dermatitis atopik
Menilai hubungan vitamin D dan keparahan dermatitis atopik
pada 37 pasien anak dengan dermatitis atopic
pada 37 pasien anak dengan dermatitis atopic
Hasil: serum level vit D (25(OH)2D lebih tinggi pada yang
Hasil: serum level vit D (25(OH)2D lebih tinggi pada yang
derajat DA ringan daripada derajat sedang/berat
Peroni et al (2011)
derajat DA ringan daripada derajat sedang/berat

HUBUNGAN SERUM LEVEL VIT. D DAN PREVALENSI/


KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK
(PRO DAN KONTROVERSI) (CONT)
PRO

Ibu dengan intake vitamin D yang kurang selama kehamilan akan


Ibu dengan intake vitamin D yang kurang selama kehamilan akan
meningkatkan resiko dermatitis atopik pada anaknya
meningkatkan resiko dermatitis atopik pada anaknya

Corgaz-Molina et al (2012)

Menilai hubungan vitamin D dan psoriasis


Menilai hubungan vitamin D dan psoriasis
Hasil: (25,6%) berhubungan dengan defisiensi vitamin D pada 43
Hasil: (25,6%) berhubungan dengan defisiensi vitamin D pada 43
pasien psoriasis
pasien psoriasis

HUBUNGAN SERUM LEVEL VIT. D DAN PREVALENSI/


KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK
(PRO DAN KONTROVERSI)
KONTROVERSI
Back, et al (2009)

Peningkatan intake vitamin D pada masa anak-anak berhubungan


Peningkatan intake vitamin D pada masa anak-anak berhubungan
dengan resiko dermatitis atopik pada umur 6 tahun.
dengan resiko dermatitis atopik pada umur 6 tahun.
Intake vitamin D3 perhari pada tahun pertama kehidupan,
Intake vitamin D3 perhari pada tahun pertama kehidupan,
berhubungan dengan kejadian dermatitis atopik, rhinitis
berhubungan dengan kejadian dermatitis atopik, rhinitis
alergi/asma pada usia 6 tahun pada 123 anak.
alergi/asma pada usia 6 tahun pada 123 anak.
Dermatitis atopik meningkat pada intake vitamin D3 yang tinggi
Dermatitis atopik meningkat pada intake vitamin D3 yang tinggi
terlepas riwayat keluarga atopi.
terlepas riwayat keluarga atopi.
Kelemahan karena penggunaan
kelompok studi sebagai sampel
hanya sedikit

HUBUNGAN SERUM LEVEL VIT. D DAN PREVALENSI/


KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK
(PRO DAN KONTROVERSI) (CONT)
KONTROVERSI
Millner, et al (2004)

Penelitian ini Mengevaluasi 8000 pasien yang mendapatkan


Penelitian ini Mengevaluasi 8000 pasien yang mendapatkan
supplement pada masa bayi (6 bulan pertama), hal ini
supplement pada masa bayi (6 bulan pertama), hal ini
berhubungan dengan peningkatan terjadinya alergi makanan dan
berhubungan dengan peningkatan terjadinya alergi makanan dan
asma pada anak kulit hitam.
asma pada anak kulit hitam.
STUDI KOHORT

Penelitian dilakukan di finlandia, didapatkan anak yang


Penelitian dilakukan di finlandia, didapatkan anak yang
mengkonsumsi suplemen vitamin D selama tahun pertama
mengkonsumsi suplemen vitamin D selama tahun pertama
kehidupan berhubungan dengan peningkatan prevalensi atopi
kehidupan berhubungan dengan peningkatan prevalensi atopi
dan rhinitis alergi pada usia 31 tahun
dan rhinitis alergi pada usia 31 tahun

HUBUNGAN SERUM LEVEL VIT. D DAN PREVALENSI/


KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK
(PRO DAN KONTROVERSI) (CONT)
KONTROVERSI

Profil vitamin D serum level yang tinggi pada maternal selama


Profil vitamin D serum level yang tinggi pada maternal selama
kehamilan berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya eczema
kehamilan berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya eczema
pada usia 9 bulan dan asma pada usia 9 tahun pada janin yang
pada usia 9 bulan dan asma pada usia 9 tahun pada janin yang
dikandungnya.
dikandungnya.

VIT D: REGULASI SISTEM IMUN


DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
VITAMIN D

1,25 (OH)2D

Berperan dalam mekanisme


regulasi S. imun inate dan adaptif

VDR; ditemukan dalam


beberapa sel (keratinosit
dan sel-sel imun)

Hambat proliferasi sel T (Th-1, IL-2, aktivasi makrofag)


Regulasi CD4+/CD25, dan T-Cell dengan stimulasi
produksi IL-10 yang berfungsi menurunkan Th-1, dan Th17

Mempengaruhi
produksi AMP
Antibiotik endogen

Berhubungan dengan proses inflamasi pada kulit


Cth: Dermatitis Atopik dan Psoriasis

VIT D: REGULASI SISTEM IMUN


DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI (CONT)
STUDI INVITRO
1,25 (OH)2D menginduksi ekspresi cathelicidin broad-spectrum
1,25 (OH)2D menginduksi ekspresi cathelicidin broad-spectrum
AMP pada keratinosit dan meningkatkan aktivitas antimikroba
AMP pada keratinosit dan meningkatkan aktivitas antimikroba
melawan S. aureus dan selektif menurunkan ekspresi cutaneus
melawan S. aureus dan selektif menurunkan ekspresi cutaneus
limfosit-associated antigen
limfosit-associated antigen
Menilai cathelicidin level pada 14 Pasien
Hasil:
Cathelicidin level meningkat pada 14 pasien dengan moderete/severe
Dermatitis atopik setelah diterapi dengan 4000 IU vit D oral selama 21 hari
Pasien tanpa dermatitis atopik dengan kulit yang sehat menunjukkan
peningkatan level cathelicidin meskipun tidak signifikan

VIT D DAN BARRIER KULIT


Calcitriol (1,25(OH2)D
Calcitriol (1,25(OH2)D

Modulasi proliferasi dan


Modulasi proliferasi dan
differensiasi keratinosit
differensiasi keratinosit

PENELITIAN
Menggunakan
Mencit,
kemudian
diobservasi kecepatan pemulihan barrier
kulit pada group yang diberikan terapi
dengan fototerapi Narrow-Band UVB
secara histologi (level fillagrin dan
involucrin)
Hong, et al (2008)

Penggunaan Analog
Vit D3 pada Psoriasis
untuk menormalkan
hiperproliferasi kulit

Fototerapi menginduksi
vitamin D yang meningkatkan
pemulihan barrier epidermis

VIT D DAN BARRIER KULIT (CONT...)


KERATINOSIT

Ekspresi peningkatan level


Enzim 1--hydroxylase

1,25 (OH2)D

Promosi differensiasi

Penelitian
Penelitian
pada mencit
pada mencit

Mencit yang
mengalami
kerusakan VDR

Mencit dengan kadar


enzim yang rendah
Induksi protein
Terjadi penurunan Marker Differensiasi
dan mediasi
Keratinosit
involucrin, Fillagrin,
kalsium epidermis
loriclin
untuk generasi
1,25 (OH2)D mempertahankan
barrier kulit
Meningkatkan transepidermal
Meningkatkan transepidermal
water-loss akibat kebocoran
Normalisasi
water-loss akibat kebocoran
differensiasi epidermis
barrier epidermis
barrier epidermis

VIT D DAN BARRIER KULIT (CONT...)


PENELITIAN
Menilai hubungan antara level serum 25(OH2)D dan konduksi
Menilai hubungan antara level serum 25(OH2)D dan konduksi
stratum korneum pada 83 pasien wanita (usia rata-rata 18-45
stratum korneum pada 83 pasien wanita (usia rata-rata 18-45
tahun).
tahun).
Hasil: level Vitamin D menurun pada kulit yang kurang terhidrasi
Hasil: level Vitamin D menurun pada kulit yang kurang terhidrasi
dengan baik
Kusel (2012)
dengan baik
PENGAMATAN
Penggunaan topical calcineurin inhibitor dapat memperbaiki kerusakan
Penggunaan topical calcineurin inhibitor dapat memperbaiki kerusakan
barrier kulit pada pasien Dermatitis atopik dan topical gentamisin dapat
barrier kulit pada pasien Dermatitis atopik dan topical gentamisin dapat
meningkatkan fillagrin.
meningkatkan fillagrin.

PERAN TERAPI SUPLEMEN VIT D


PADA DERMATITIS ATOPI
UJI KLINIS TERBARU
Secara acak (Double-Blind) pada 11 anak (usia rata-rata 2-13
Secara acak (Double-Blind) pada 11 anak (usia rata-rata 2-13
tahun) menggunakan 1000 IU vitamin D/Plasebo dalam waktu 1
tahun) menggunakan 1000 IU vitamin D/Plasebo dalam waktu 1
bulan.
bulan.
Hasil: 4 dari 5 anak yang mendapat vitamin D mengalami
Hasil: 4 dari 5 anak yang mendapat vitamin D mengalami
perbaikan, dan pada kelompok kontrol 1 dari 6 anak mengalami
perbaikan, dan pada kelompok kontrol 1 dari 6 anak mengalami
perbaikan
Sidbury, et al (2008)
perbaikan
Kelemahan karena penggunaan
sampel hanya sedikit

PERAN TERAPI SUPLEMEN VIT D


PADA DERMATITIS ATOPI (CONT)
PENELITIAN LAIN
Secara acak (Double-Blind), Plasebo control-trial dengan 30
Secara acak (Double-Blind), Plasebo control-trial dengan 30
pasien yang diberikan 1600 IU vitamin D/hr dan 30 pasien
pasien yang diberikan 1600 IU vitamin D/hr dan 30 pasien
diberikan placebo masing-masing selama 60 hari
diberikan placebo masing-masing selama 60 hari
Hasil:
Hasil:
pasien yang diberikan vitamin D mengalami perbaikan yang
pasien yang diberikan vitamin D mengalami perbaikan yang
signifikan
Amestejani, et al (2012)
signifikan
Penelitian ini juga menilai serum level 25(OH2)D
Hasil Terjadi peningkatan serum level 25(OH2)D pada
pasien dengan suplementasi vitamin D yang meningkatkan
perbaikan klinis pada pasien Dermatitis Atopik

PERAN TERAPI SUPLEMEN VIT D


PADA DERMATITIS ATOPI (CONT)
STUDI LAINNYA
Evaluasi efek suplementasi vitamin D dan vitamin E pada
Evaluasi efek suplementasi vitamin D dan vitamin E pada
manifestasi klinis dermatitis atopik. Penelitian dilakukan pada 45
manifestasi klinis dermatitis atopik. Penelitian dilakukan pada 45
pasien dengan dermatitis atopic secara acak (double-blind),
pasien dengan dermatitis atopic secara acak (double-blind),
placebo-control study, hasil dievaluasi dengan SCORAD
placebo-control study, hasil dievaluasi dengan SCORAD
Hasil: Reduksi signifikan setelah 60 hari pada grup
yang menerima vitamin D/ vitamin E/Vitamin D+E

KESIMPULAN
1

Hipovitaminosis D berhubungan dengan reaksi infeksi, gangguan


alergi dan penyakit kronik

Peran vitamin D dan metabolitnya berhubungan dengan


pematangan dari limfoid dan epitel jaringan, yang terlibat dalam
pengembangan penyakit kulit dan manifestasi alergi pernapasan
Masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis
optimal, durasi, dan efek suplemen vitamin D untuk menjaga
kesehatan kulit dan memperjelas peran vitamin D terhadap kulit
kering
Vitamin D menurunkan kerentanan terhadap infeksi pada pasien
dengan dermatitis atopik, dapat mengontrol respon inflamasi lokal
dan penyakit kronis

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai