Pembimbing:
Awan Buana, dr., Sp.M
Disusun oleh:
Abstrak: Penyakit mata kering (DED) adalah salah satu kelainan okular paling
umum yang menyerang puluhan juta orang di seluruh dunia; Namun, kondisi tersebut
masih belum sepenuhnya dipahami dan diobati. Penemuan yang bernilai telah muncul
dari pendekatan multidisiplin, termasuk analisis imunometabolik, analisis
microbiome, dan bioteknologi. Selain itu, kami telah melihat perkembangan baru
dalam pendekatan penilaian klinis dan strategi pengobatan di masa lalu. Di sini, kami
meninjau perbatasan yang muncul dalam patobiologi dan manajemen klinis DED.
Kata kunci: penyakit mata kering; imunometabolisme; mikrobiota; omics; eye-on-a-
chip; tanda-tanda klinis; Perawatan DED
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Prevalensi mata kering tetap tinggi dikarenakan pengobatan yang tidak
sepenuhnya dipahami dan diobati dengan tepat. Penyebab mata kering ini bersifat
multifactorial, menurut TFOS DEWS II mata kering disebabkan karena terjadinya
evaporasi berlebihan dan defisiensi fungsi air mata. Gejala yang sering dialami
ialah mata kering, berpasir, fotosensitif yang berlebihan. Gejala-gejala tersebut
akan menurunkan kualitas hidup seseorang sehingga diperlukan pendekatan
secara interdisipliner (biokimia, teknik, imunometabolik, dan mikrobiologi).
Pendekatan ini untuk mengembangkan penegakan diagnosis dan menetapkan
strategi penanganan yang tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Sel Th 17 akan menghasilkan IL-17 yang nantinya akan menempel di reseptor IL-
17 di sel keratinosit ( induced kerusakan barrier cornea dan konjungtiva ) sehingga
terjadi kerusakan sel goblet, lapisan lipid airmata, dan selubung myelin sel saraf.
1. Craig, J.P.; Nichols, K.K.; Akpek, E.K.; Caffery, B.; Dua, H.S.; Joo, C.-K.; Liu,
Z.; Nelson, J.D.; Nichols, J.J.; Tsubota, K.; et al. TFOS DEWS II Definition and
Classification Report. Ocul. Surf. 2017, 15, 276–283. [CrossRef] [PubMed]
2. Le, Q.; Zhou, X.; Ge, L.; Wu, L.; Hong, J.; Xu, J. Impact of Dry Eye Syndrome
on Vision-Related Quality of Life in a Non-Clinic-Based General Population.
BMC Ophthalmol. 2012, 12, 22. [CrossRef] [PubMed]
3. Inomata, T.; Shiang, T.; Iwagami, M.; Sakemi, F.; Fujimoto, K.; Okumura, Y.;
Ohno, M.; Murakami, A. Changes in Distribution of Dry Eye Disease by the New
2016 Diagnostic Criteria from the Asia Dry Eye Society. Sci. Rep. 2018, 8, 1918.
[CrossRef] [PubMed]
4. 4. Stapleton, F.; Alves, M.; Bunya, V.Y.; Jalbert, I.; Lekhanont, K.; Malet, F.; Na,
K.-S.; Schaumberg, D.; Uchino, M.; Vehof, J.; et al. TFOS DEWS II
Epidemiology Report. Ocul. Surf. 2017, 15, 334–365. [CrossRef] [PubMed]
5. Paulsen, A.J.; Cruickshanks, K.J.; Fischer, M.E.; Huang, G.-H.; Klein, B.E.K.;
Klein, R.; Dalton, D.S. Dry Eye in the Beaver Dam Offspring Study: Prevalence,
Risk Factors, and Health-Related Quality of Life. Am. J. Ophthalmol. 2014, 157,
799–806. [CrossRef] [PubMed]
6. Pflugfelder, S.C.; Stern, M.E. Mucosal environmental sensors in the pathogenesis
of dry eye. Expert Rev. Clin. Immunol. 2014, 10, 1137–1140. [CrossRef]
[PubMed]
7. Nelson, J.D.; Craig, J.P.; Akpek, E.K.; Azar, D.T.; Belmonte, C.; Bron,
A.J.;Clayton, J.A.; Dogru, M.; Dua, H.S.; Foulks, G.N. TFOS DEWS II
Introduction. Ocul. Surf. 2017, 15, 269–275. [CrossRef] [PubMed]
8. Hotamisligil, G.S. Foundations of Immunometabolism and Implications for
Metabolic Health and Disease.