Anda di halaman 1dari 49

Tatalaksana TB Resisten Obat –Update

DR. Dr. Fathiyah Isbaniyah, Sp.P(K), M.Pd.Ked

What Will We Face Toward the New Normal Era?


DR. Dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P (K), MPd.Ked

PENDIDIKAN:
• Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 1994 -
2000
• Spesialis Paru, Dept. Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 2001 – 2007
• Magister Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta :
2008 – 2012
• S3 Bidang Infeksi Paru, Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 2013 - 2021

What Will We Face Toward the New Normal Era?


DR. Dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P (K), MPd.Ked

PEKERJAAN:

• 2000 - Juni 2000 : Dokter umum Klinik Dokter Keluarga (KDK) FKUI Kayu
Putih-Pulomas, Jakarta
• 2001 – 2002 : Koordinator Pelayanan Klinik Dokter Keluarga (KDK) FKUI
Pulomas, Jakarta
• 2009 – 2010 : Dokter PTT, Dokter Spesialis Paru, RSUD Berkah
Pandeglang
• 2007 – sekarang : Staf divisi Infeksi Departemen Pulmonologi & Ilmu
Kedokteran Respirasi FKUI, SMF Paru RS Persahabatan
• 2019 – 2022 : Ketua Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi & Ilmu
Kedokteran Respirasi FKUI, SMF Paru RS Persahabatan

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Sumber: Data TB per 2 Februari
2022

2
What Will We Face Toward the New Normal Era?
ANGKA KEJADIAN TUBERKULOSIS INDONESIA
2021

Kematian pasien TBC selama


Kasus TB Sensitif Obat Kasus TB Resistan Obat
pengobatan TBC
(SO) (RO)

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Cakupan pengobatan TBC sensitif obat Enrollment TBC Resistan Obat
47% 60%

Treatment success rate TBC sensitif


What Treatment
Will We Face Toward the New Success rate TBC Resistan
Normal Era?
Capaian Kasus TBC RO
1500 Tahun 2019
0
500
1000
0 Ja Fe Mar Ap Mei Ju Ju Ag Se Ok No De Total
0
0 n b r n l u p t v91 s
Dampak Confirm
RR/MDR
Enrol
102
048
85
1
39
92
1
43
87
6
42
90
3 430
67
8
346
115
7
545
94
3
44
95
9
46
98
9
45 2
41
86
1
40
1107
0523

Pandemi l 4 0 2 2
Confirm RR/MDR
9 7 7 1 2 5

Enroll
Covid-19 Capaian Kasus TBC RO
pada 1000
Tahun 2020
0500
Capaian 0 0
Ja Fe Mar Ap Mei Ju Ju Ag Se Ok No De Total
Penemua Confirm
RR/MDR
n
139
473
b
118
460
96
5
r
48
2
36
3 214
n
59
1
l
57
7
u
52
1
p
48
9
t
44
2
v51
0
s
42
9
794
7
Enrol 52 29 355 347 31 29 26 29 19 442
n Kasus l 5 4 5 0
Confirm RR/MDR
3 0 4 5 0 2

TBC RO Enroll

di Capaian Kasus TBC RO


400 Tahun 2021
Indonesi 0 0
200 Januari Februari Maret April Mei Total

a (per Confirm 0
RR/MDR
566 478 601 688 575 2908

Enroll 324 286 315 379 235 1539


bulan) Confirm
Tatalaksana TB Enrol
Source : e-TB dan SITB
per 26 Juni 2021
What Will We FaceROToward the New
RR/MDR l Normal Era?
Drug-Resistant (DR) TB

Problems DR-TB
• Gap between enrollments and the estimated number of
• new
Long cases
treatment
• Low success rate: Side
56% effects
Psychosocial
Drop burden
Stigma
out Long
Tatalaksana TB RO treatment
What Will We Face Toward the New Normal Era?
• WHO 🡪 guidance on the management of DR-TB
months intensive
recommends 8 phase, total duration of ≥ 20 months
quality)
(very low-
• Poor treatment success Treatment
rate? compliance
• Drug regimens are suboptimal
• Costly
• High pill burden
• Adverse events Outcom
• Long duration e
Tatalaksana TB RO

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Penemuan Pasien TB RO

Penemuan Penegaka Edukas


n i
Terduga TB RO
diagnosis
• Menggunaka
• Pemeriksaa • Edukasi
n alur
n kepada
penemuan
bakteriolog pasien dan
baku
is di keluarga
• Terduga TB laboratoriu • Pencegahan
RO maupun m penularan
terduga TB terstandar TB di
SO
• Jenis masyarakat
pemeriksaa
PASTIKAN PROSES INI TERCATAT DI SISTEM
What Will We Face Toward
PENCATATAN the New Normal
PELAPORAN Era?
STANDAR
Mekanisme Rujukan
Pemeriksaan Rujukan memulai
Diagnosis Di pengobatan Pasien dimulai
rekomendasikan rujukan pengobatan di Fasyankes TB
spesimen dibandingkan RO
rujukan Pasien yang membutuhkan
pasien rawat
inap dirujuk ke fasyankes lain
Rujukan Rujukan
Pemeriksaa Pengoba
n t an
Laboratoriu
m
Rujukan pemeriksaan bulanan ke
Pemantauan faskes lain
Pengobatan Pasien dapat dirujuk ke fasyankes
Pemeriksaan biakan dan lain jika membutuhkan
BTA pemeriksaan yang tidak dapat
dilakukan difasyankes
asal (misal Audiometri)
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi dalam
Program TB
TCM Mikroskopis
MTB dan resistansi terhadap Mudah, murah, level
Rifampisin dalam waktu 2 biosafety rendah, tidak bisa
jam membedakan dengan
kuman MOTT
LPA Lini 2
MTB dan resistansi
terhadap golongan Uji Kepekaan
fluorokuinolon dan Menggunakan media cair
SLID (obat individual) (MGIT), mendeteksi
resistansi terhadap OAT
dalam bentuk paket

Biakan Media Cair Biakan media padat


Mendeteksi MTB dalam Mendeteksi MTB dalam
waktu 2-6 minggu waktu 4-8 minggu

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Kriteria Terduga TB Resistan Obat

1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2


2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah
3 bulan pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua
minimal selama 1 bulan
4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai
berobat/default)
8. Tatalaksanakontak
Terduga TB yang mempunyai riwayat TB erat dengan pasien TB
RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Faktor Resiko Kejadian TB RO

•Berdasarkan faktor resiko untuk kejadian TB RO, pasien


dibedakan menjadi:
- Resiko tinggi untuk TB RO (Kriteria High Risk TB RO)
- Yang termasuk dalam kriteria ini adalah 9+3 kriteria
terduga TBRO, kriteria terduga TB RO Anak
- Resiko rendah untuk TB RO (kriteria Low Risk TB RO)
• Yang termasuk dalam kriteria ini adalah terduga TB
termasuk terduga TB anak, TB dari pasien DM, terduga
TB dari ODHA

Tatalaksana TB
ROToward the New Normal Era?
What Will We Face
Surat Edaran Dirjen P2P No. 936 tahun 2021
tentang Perubahan Alur dan Pengobatan
Tuberkulosis di Indonesia

• Perubahan besar dalam penegakan


diagnosis dan pengobatan TBC telah
direkomendasikan oleh WHO tahun 2020
dalam buku WHO operational handbook
on tuberculoasis – Module 3 : rapid
diagnosics for tuberculosis
• Strategi Nasional Pengendalian
Tuberkulosis di Indoneisa mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi terkini
di bidang kesehatan
• Perubahan paradigm dalam penegakan
diagnosis TBC dan TBC RO yang harus
dilakukan :
• Lebih dini
• Lebih akurat
• Untuk semua jenis dan tipe penyakit
TBC What Will We Face Toward the New Normal Era?
Alur penegakan Diagnosis TBC
Terduga TBC

Pemeriksaan TCM

MTB pos Rif No result,


MTB pos Rif MTB pos Rif MTB Negatif
Indeterminate** error,
resistan* sensitif** invalid

Pemeriksaan
Pemeriksaan molekuler Pemeriksaan paket ulang
(LPA lini dua / TCM standar uji Pemeriksaan TCM***
Pemeriksaan
XDR dll.) kepekaan fenotipik radiologis /
ulang TCM dan
Pemeriksaan uji sesuaikan antibiotik
kepekaan INH pada pengobatan spektrum luas
pasien dengan berdasarkan
riwayat pengobatan hasil TCM
Sensitif Resistan Abnormalitas
sebelumnya
terhadap terhadap obat paru yang Gambaran
obat gol. gol. mengarah TB paru tampak
flurokuinolon flurokuinolon Resistan Sensitif / tidak ada normal/
INH INH perbaikan perbaikan
klinis klinis

Pengobata
Pengobatan n TBC Pengobatan
Pengobatan TBC RO Lanjutka
TBC RO monoresistan TBC SO Bukan TBC
paduan individu n OAT lini
paduan INH dengan OAT
satu
jangka lini satu
pendek
**Inisiasi *** Pengulangan hanya 1
* Inisiasi pengobatan TBC-RO untuk kasus dengan riwayat pengobatan TBC. Sementara
Tatalaksana TB itu Hasil MTB kali. Hasil pengulangan
pos Rif resisten
kriteria terdugadari
TB baru harus diulang dan hasil pengulangan (yang memberikan hasil Mtb pos) pengobatan
yang menjadi acuan. What Will We Face Toward the New Normal Era?
RO dengan OAT lini yang menjadi acuan
Perlu Diperhatikan….
• Faktor resiko tinggi (high) atau rendah (low) untuk kejadian TB RO berbeda
dengan hasil pemeriksaan yang keluar dari mesin TCM

Semikuantitatif

• Hasil pemeriksaan Very low/Low/Medium/High yang berasal dari TCM


mengindikasikan jumlah kandungan bakteri dalam sampel yang diperiksa
(semikuantitatif)
• Pengulangan TCM didasarkan pada faktor resiko untuk kejadian TBTBRO
Tatalaksana RO bukan
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Pemeriksaan Uji Kepekaan

• Pemeriksaan uji kepekaan dilakukan dalam bentuk paket


standar uji kepekaan
• Jenis obat yang diperiksa disesuaikan dengan kebutuhan
program dalam mengobati pasien TB RO

Tatalaksana TB
What Will We Face
ROToward the New Normal Era?
Pemeriksaan LPA Lini Dua

• Pemeriksaan ini penting digunakan sebagai triase awal apakah


pasien TB yang Rifampisin Resistan dapat diberikan
pengobatan menggunakan paduan standar jangka pendek
atau paduan individual.

Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
JENIS OAT DST (MGIT) LPA Lini Dua
1. Isoniazid Dosis Tinggi (INH DT) √
2. Moksifloksasin Dosis Tinggi (MFX DT) √ √
Moksifloksasin Dosis Rendah (MFX) √
3. Levofloksasin (LFX) √ √
4. Amikasin (AMK) √ √
5. Kanamisin (KAN) √
6. Kapreomisin (CAP) √
7. Pirazinamid (PZA) √
8. Linezolid (LZD) √
9. Clofazimin (CFZ) √
10. Bedaquilline (BDQ) √
What Will We Face Toward the New Normal Era? Tatalaksana TB RO
WHO guidance on treatment and management of DR
TB, June 2020 update

Tatalaksana TB
RO Toward the New Normal Era?
What Will We Face
What Will We Face Toward the New Normal Era? Tatalaksana TB RO
ALUR PENGOBATAN TBC RO

Juknis Penatalaksanaan TBC RO,


2020 Tatalaksana TB
What Will We FaceROToward the New Normal Era?
Update Tatalaksana RO Indonesia 2020
• Pengobatan jangka pendek tanpa injeksi:
• Kriteria penetapan pasien
• Komposisi OAT (obat injeksi diganti Bdq)
• Dosis OAT berdasarkan pengelompokan berat badan
• Monitoring pengobatan (EKG, pemeriksaan sputum, tidak perlu
audiometri)
• Pengobatan jangka panjang tanpa injeksi:
• Pengelompokan obat TB RO: Grup A, B, C
• • Jumlahpaduan
Rencana dan komposisi OAT
pengobatan BPaL dalam kerangka riset operasional di
TB Durasi
• RO pengobatan
tertentu
layanan
• • Monitoring
Penguatan pengobatan
transport (audiometri,
spesimen danpemeriksaan albumin)
pengembangan interpretasi hasil LPA
lini dua
• Penguatan penggunaan SITB: pencatatan pelaporan, permintaan OAT,
aDSM, dsb What Will We Face Toward the New Normal Era?
Paduan Pengobatan
TBC RO
(Indonesia 2020)
Pengelompokan obat
berdasarkan Guideline
WHO terbaru

Komposisi Paduan Obat TBC RO di


Indonesia:
Treatment Total
Drugs composition (Current) Previous composition
option (2020) treatment
duration
All-oral shorter Bdq (6M) − Lfx − Cfz − HHD − Z − E − Eto / Km − Mfx − Cfz − HHD − Z −
9−11 months
Lfx − E
regimen Cfz − Z - E − Eto / Mfx − Cfz − Z - E
5 effective drugs from
All-oral longer Starting with 5 drugs from GroupTatalaksana
A/B/C, TB
18−24
What Will We FaceROToward the New months
Normal Era? Group A/B/C/D (WHO
Program TB-RO di Indonesia

• Pengobatan pasien TB RO menggunakan paduan pengobatan


tanpa injeksi sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2020.
Paduan pengobatan yang dimaksud terdiri dari paduan
pengobatan jangka pendek dan paduan pengobatan jangka
panjang.
• Paduan pengobatan seperti pada butir 1 di atas digunakan
untuk seluruh pasien TB RO, baik dewasa maupun anak.
• Pemilihan paduan pengobatan didasarkan pada alur
diagnosis dan pengobatan, serta berlaku secara nasional
sesuai standar program.
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Obat-obatan Lini kedua
TB-RO

Van Deun A, et al. Principles for constructing a tuberculosis treatment regimen: the role and definition of core and
companion drugs. Int J Tuberc Lung Dis 22(3):239-245.
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
• Paduan pengobatan jangka pendek tanpa injeksi yang digunakan
adalah
• 4-6 Bdq (6 bulan) - Lfx - Eto - Cfz - E - Z - HDT / 5 Lfx - Cfz - Z - E
• Pada kondisi dimana pasien tidak dapat menggunakan paduan
jangka
• Penggunaan paduan pengobatan jangka pendek pada anak,
pendek tanpa injeksi,faktor
mempertimbangkan maka pada usia dan pasien tersebut
berat badandiberikan
harus
paduan jangka panjang.
anak.
• Pengobatan pasien TB RO dengan paduan jangka pendek tanpa
injeksi
diberikan pada pasien yang (baru) akan memulai
pengobatan. Untuk
pasien TB RO yang sudah memulai pengobatan dengan paduan
Tatalaksana TB RO
jangka
pendek dengan injeksi Kanamisin,
What Will We Face Toward the maka paduan
New Normal Era?
Levofloksasin / Moxifloksasin Lfx / Mfx
Bedaquiline Bdq
Grup A
Linezolid Lzd
• Paduan pengobatan jangka Clofazimine Cfz
panjang diperuntukkan untuk Sikloserin atau Cs
Grup B
pasien TB RO yang tidak dapat Terizidone Trd
menggunakan paduan Etambutol E
pengobatan jangka pendek. Delamanid Dlm

Pemilihan paduan pengobatan Pirazinamid Z

jangka panjang mengikuti Imipenem–silastatin Ipm-Cln


Meropenem Mpm
kriteria eligibilitas dan/atau
Amikasin atau Amk
pola resistensi kuman yang Grup C
Streptomisin
tersedia, dan mengacu pada S
Etionamid atau Eto
kelompok obat sesuai Pto
Protionamid
Rekomendasi WHO 2019 PAS
p-aminosalicylic acid
berikut ini:
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
• Dalam rangka keberlangsungan pengobatan TB RO, Program
Nasional Penanggulangan Tuberkulosis menyediakan logistik
OAT lini-2 baik oral maupun injeksi yaitu Amikasin dan
Streptomisin sesuai kebutuhan. Untuk kebutuhan obat injeksi
Kanamisin masih disediakan untuk pasien yang telah memulai
pengobatan TB RO dengan Kanamisin
• Penggunaan paduan pengobatan dengan BPaL (Bdq -
Pretomanid - Linezolid) pada pasien XDR hanya dibatasi
pada fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh
Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan dalam kerangka
riset operasional
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ditunjuk oleh Kementerian
Kesehatan
melakukan inisiasi pengobatan TB RO, dan dapat dilanjutkan di
fasilitas
pelayanan
di Puskesmas kesehatan
dengansatelit terdekat
sebelumnya dengan tetap
melakukan melakukan
penyiapan sumber
Puskesmas
pemantauan
daya di pasien secara rutin
• tersebut
Pemantauan
Dalam kondisikeberlangsungan
tertentu, inisiasipengobatan
pengobatan TBTBRORO
harus dilakukan
dapat
bersama-sama
diselenggarakanoleh rumah sakit, balai kesehatan pelaksana
layanan TB RO,
fasilitas kesehatan
petugas pelayanan terdekat
kesehatanatau
satelit dankesehatan
kader komunitasyang
pendukung.
rumah sakit
Pengawasan
ditunjuk olehdan balaiTBkesehatan
pasien pelaksana
RO menelan layanan
obat dapat TB RO atau
didelegasikan
pelayanan
fasilitas
kepada kesehatan
satelit
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
• Pencatatan dan pelaporan terduga dan pasien TB RO,
termasuk pencatatan dan pelaporan efek samping obat dan
kejadian tidak diinginkan, menggunakan formulir TB RO
terkini dan selanjutnya data tersebut diinput secara real time
ke dalam Sistem Informasi TB (SITB).
• Pemantauan ketersediaan obat TB RO dilakukan secara
elektronik menggunakan SITB. Diharapkan dinas kesehatan
daerah provinsi/ kabupaten/kota serta fasyankes melakukan
pencatatan dan pelaporan obat pada SITB secara rutin untuk
menghindari terjadinya kekosongan obat.
• Penatalaksanaan pasien TB RO yang lebih rinci dituangkan dalam
Petunjuk Teknis Manajemen
Tatalaksana TB RO
Terpadu Pengendalian Tuberkulosis
Resistan Obat. What Will We Face Toward the New Normal Era?
Pengobatan TB RO

Jangka Pendek (9-11


bulan)

Jangka Panjang (18-24


bulan)
Tatalaksana TB
RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Alur Pengobatan TB
Resistan Obat (2020)

Tatalaksana TB
RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Paduan Jangka Pendek Tanpa Injeksi
•Kriteria pasien TB RO yang bisa mendapatkan paduan ini ialah sebagai berikut:
✔ Tidak resistan terhadap fluorokuinolon
✔ Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR
✔ Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan
✔ Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif terhadap OAT pada paduan jangka
pendek resistan INH dengan mutasi inhA atau katG). Pasien resistan INH dengan
(kecuali
mutasi
inhA pada
dan katG berdasarkan hasil pemeriksaan LPA lini pertama* tidak bisa
mendapatkan
paduan jangka pendek.
✔ Tidak sedang hamil atau menyusui
✔ Bukan kasus TB paru berat: TB dengan kavitas, kerusakan parenkim paru
✔ Bukan
yang luas
kasus TB ekstraparu berat: TB meningitis, osteoarticular, efusi
abdomen atau TB
pericardial
✔ Pasien TB RO dengan HIV (paru dan
ekstraparu) Tatalaksana TB *Akan segera disediakan
✔ Anak usia lebih dari 6What Will We FaceROToward the New Normal Era? program
tahun
Paduan Jangka Pendek Tanpa Injeksi

Konversi BTA ≤4 Durasi Durasi tahap


bulan tahap awal lanjutan
Pengobatan
jangka
= 4 bulan = 5 bulan • Pada paduan jangka
pendek
Belum Teruskan
pendek, BDQ tetap
konversi
pada bulan
tahap awal
s/d 6 bulan
diberikan selama 6 bulan
ke-4 tanpa memperhatikan
Tidak terjadi Terjadi konversi BTA
durasi tahap awal (4-6
konversi s/d
bulan ke-6
pada bulan ke-5
atau ke-6
bulan).
Pasien dinyatakan Lanjutkan • Durasi total pengobatan
gagal pengobatan pengobatan ke tahap
jangka pendek
lanjutan selama 5
bulan
jangka pendek adalah 9–11
Pasien dirujuk untuk
bulan.
mendapatkan
paduan invidual
Tatalaksana TB RO • Tidak dianjurkan untuk
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Pemantauan Pengobatan TB
RO dengan Paduan Jangka
Pendek

Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi
Kriteria pasien TB RO yang diberikan paduan jangka panjang tanpa
injeksi ialah:
✔ Pasien TB RR/MDR dengan resistansi terhadap florokuinolon (TB
pre-XDR)
✔ Pasien TB RR/MDR yang gagal pengobatan
terbukti atau diduga jangka pendek
resistan terhadap
Clofazimine
Bedaquiline,atau Linezolid
sebelumnya
✔ Pasien TB ROMDRyang
dengan hasilmendapatkan
pernah LPA terdapatOAT mutasi
lini pada selama ≥ 1
keduainhA
dan katG
bulan
✔ Pasien TB RR/MDR paruekstradengan lesi luas,
paru berat ataukavitas
denganbilateral
komplikasi (yang
jangka panjang), seperti meningitis, osteoarticular, efusi pericardial, TB
harus diobati
✔ abdomen
Pasien TB RO dengan kondisi klinis tertentu (misalnya alergi berat / intoleran
obat utama pada paduan jangka
terhadap
pendek)
✔ Ibu hamil, menyusui Tatalaksana TB
What Will We FaceRO
Toward the New Normal Era?
Prinsip Pemberian Paduan Jangka Panjang

• Pengobatan dimulai dengan setidaknya 5 (lima) obat TB yang


diperkirakan efektif dan terdapat setidaknya 3 (tiga) obat pada
fase lanjutan.
• Paduan pengobatan terdiri dari 3 (tiga) obat dalam Grup A dan 2
(dua) obat dari Grup B.
• Bila dari Grup A dan Grup B tidak memenuhi lima (5) obat maka
diambilkan dari grup C.
• Setelah pemberian Bedaquiline dihentikan (6 bulan), paduan
pengobatan terdiri dari minimal tiga (3) obat.
Tatalaksana TB RO
• Amikasin diberikan jika pilihan obat oral di grup C tidak dapat
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Prinsip Pemberian Paduan Jangka
Panjang
3A
+
2B

Tahap awal: 6
Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-Cs Tahap
Lanjutan: 12 Lfx-Cfz-Cs
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Langkah penyusunan paduan jangka panjang

Kelompok Obat Nama Obat


Grup A Levofloxacin (Lfx) atau Moxifloxacin (Mfx
Pilih semua (tiga) obat Bedaquiline (Bdq)
Linezolid (Lzd)
Grup B Clofazimine (Cfz)
Pilih semua (dua) obat Sikloserin (Cs)
Grup C Etambutol (E)
Apabila jumlah obat dari Delamanid (Dlm)
group A dan B belum Pirazinamid (Z)
mencukupi 5 jenis obat Imipenem-clastatin (Ipm-Cln) atau Meropenem (Mpm)
maka diambil 1 atau lebih * saat ini tidak disediakan oleh program
obat group C untuk Amikasin (Amk) atau Streptomisin (S)
melengkapi komposisi Etionamid (Eto)
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi

• Pengobatan dimulai dengan lima


TB yang diperkirakan efektif
obat
terdapat
dan setidaknya tiga obat
setelah penggunaan Bedaquiline
dihentikan.
TB pasien
• Pola harusdan
resistansi diperhatikan
riwayat
menyusun
dalam
pengobatan paduan jangka
panjang.
• Langkah penyusunan paduan jangka
panjang dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tatalaksana TB RO

What Will We Face Toward the New Normal Era?


Three group
classification

• Group A: fluoroquinolones (levofloxacin and moxifloxacin), bedaquiline and linezolid were


considered highly effective and strongly recommended for inclusion in all regimens unless
contraindicated.
• Group B: clofazimine and cycloserine or terizidone were conditionally recommended as
agents of second choice.
• Group C: included all other medicines that can be used when a regimen cannot be
composed with
Group A and B agents. The medicines in Group C are ranked by the relative balance of
benefit to harm usually expected of each.

Tatalaksana TB
ROToward the New Normal Era?
What Will We Face
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi

• Contoh paduan pengobatan jangka panjang tanpa


injeksi:

Mulai dengan 5 Dilanjutkan dengan min. 3 obat (4) setelah Bdq


obat dihentikan

X
Bila karena suatu kondisi, mis. ESO serius
yang mengakibatkan salah 1 obat harus
Note: Obat Bedaquiline dihentikan, tidak perlu ditambahkan obat
dan Delamanid hanya lain karena paduan sudah memiliki 3 obat.
diberikan selama 6
Tatalaksana TB RO
bulan.
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Durasi Pengobatan Jangka Panjang

• Durasi total pemberian paduan pengobatan TB RO jangka


panjang minimal ialah 18 bulan atau setelah 16 bulan sejak
terjadinya konversi kultur dahak.
• Durasi total paling lama ialah 24 bulan, yaitu bila pasien
mengalami konversi pada bulan ke-8 pengobatan.
Waktu konversi (Bulan Durasi total
ke-) pengobatan
1 N/A 18 bulan
2 2 + 16 bulan 18 bulan
3–7 N + 16 bulan 19 – 23 bulan
8 8 + 16 bulan 24 bulan
Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Beberapa Contoh
Paduan TB RO
Panjang
Jangka
pada Kondisi
Tertentu

Catatan:
Contoh paduan yang diberikan pada
tabel berikut belum mencakup
semua opsi.

Tatalaksana TB
What Will We FaceRO
Toward the New Normal Era?
Pemantauan Pengobatan
TB RO dengan Paduan
Jangka Panjang

Tatalaksana TB
RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
Kesimpulan
• Kriteria tersangka TB RO: riwayat pengobatan sebelumnya,
OAT tidak standar
• Pengobatan TB RO 🡪 jangka pendek dan panjang
• Pemeriksaan suspek 🡪 TCM, lanjut dengan LPA, kultur dan
resistensi
• Pemilihan OAT jangka pendek atau panjang berdasarkan
indikasi peilihan rejimen pengobatan

Tatalaksana TB RO
What Will We Face Toward the New Normal Era?
What Will We Face Toward the New Normal Era?

Anda mungkin juga menyukai