Anda di halaman 1dari 85

P E L A T I H A N

FIRE/ LEAK AG
SAFETY
E
M AN AGEM EN
T

MA N A JEMEN RISI
KO K E B A K A R A N

1
P E L A T I H A N
TUJUAN DAN TARGE
T P E L A T IH A N

01 Mengenal
Klasifikasi/ 04 Mampu
potensi Mengidentifikasi
bahaya
kebakaran dan
Tipe
tumpahan B3 serta
Kebakaran
melakukan
02 Paham
Teori tentang Pengendaliannya
Segitiga
Api
03 Mengetahui potensi
bahaya kebakaran, 05 Paham
keadaanterhadap
Darurat
tumpahan B3 di (kebakaran,
prosedur
area Kerja Tumpahan)

Mampu
handlingmelakukan
06 tumpahan
B3 2
P E L A T I H A N

A G E N D AP E L A T I H
AN 3
FIRE/ LEAKAGE
1
SAFETY PENDAHULUA
MANAGEMENT •N DASAR HUKUM
• FENOMENA
KEBAKARAN

4 • SEGITIGA API
• DEFINISI B3
ROSEDUR
2
TANGGAP
DARUR
RISK
AT
5 •MANAGEMENT
IDENTIFIKASI POTENSI
BAHAYA KEBAKARAN DAN
PELATIHA TUMPAHAN B3
N • MAPPING POTENSI BAHAYA
TANGGAP • PENGENDALIAN RESIKO
DARURAT
3
P E L A T I H A N
FIRE/ LEAK AG
SAFETY
E
M AN AGEM EN
T

D A TA S TA T I S T
IK KEBAK AR
AN

4
P E L A T I H A N
B E R IT
K
AEBAK ARAN

321 Kebakaran Landa Surabaya Sepanjang 2017


JawaPos.com -Kebakaran masih menjadi momok bagi masyarakat
Surabaya. Sepanjang 2017, tercatat ada 321 kebakaran di Kota Pahlawan.
Kebakaran tidak hanya menghanguskan 82 rumah dan 14 pabrik. Kobaran si
jago merah juga menyasar 225 lahan alang-alang. Total kerugiannya mencapai
Rp 18, 209 miliar. (Selengkapnya lihat grafis)
Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya
Bam1bang Vistadi menerangkan, kebakaran yang menimpa rumah umumnya
terjadi di perkampungan padat penduduk. "Kalau yang terbakar rumah,
pemicunya rata- rata hubungan arus pendek listrik," jelas Bambang kepada
JawaPos.com, Kamis (28/11).
Saat melakukan pemadaman api, petugas PMK kerap mendapati
kabel yang terkelupas hingga gosong. Kabel-kabel yang usinya sudah renta itu
memicu timbulnya percikan api. Selain itu beban listrik juga besar. Satu terminal,
biasanya terhubung dengan banyak rangkaian kabel.

5
P E L A T I H A N
D IA G R A
K E J A D IA N K E B A K A R A
M
N
Industri
5
Rumah 6
3
4 2
2 1 1 1 1
15 12 0 0 0 0 0
8 7 9 9
6 7 7 5 5 0

DESEM…
10

NOVEM…
3 4

APRIL

JULI

SEPTEM…
MARET
FEBRUARI

AGUSTUS
JANUARI

OKTOBER
MEI
JUNI
5
0
APRIL
JANUARI
FEBRUARI

MARET

AGUSTUS

SEPTEMBER

NOVEMBER
DESEMBER
JUNI
JULI
MEI

OKTOBER
Industri

Rumah
Lahan
75
80 64
60
36
40 25
Kerugian akibat kebakaran 20 8 4 9
0 1 1 1 1
mencapai Rp 18, 209 miliar 0

JUNI
MARET

APRIL
FEBRUARI

JULI
JANUARI

AGUSTUS

NOVEMBER
Sumber: Dinas PMK Kota

OKTOBER
SEPTEMBER
MEI

DESEMBER
Surabaya.
Lahan
6
P E L A T I H A N
DATA FAK TO
P
REN YEBA BK EBA K A RA
N
Kimia/B3, 15 Proses Biologi, 5

Mekanik, 24 Alam, 2
Lain Lain, 25
Peralatan
Panas,
35
Pembakaran, 80

Api Terbuka, 415

Listrik, 297

7
P E L A T I H A N

M AN AJEM EN RISIK O K E
BAK ARAN

P E N DA H U L
UA N

8
P E L A T I H A N

D E F I N I S I KO N
D I S I D A RU R AT

Keadaan Darurat (Emergency) adalah


Kejadian atau insiden atau kondisi yang tidak
direncanakan yang dapat membahayakan
manusia, merusak lingkungan, dan atau
Perusahaan yang harus dicegah dan
ditanggulangi secara cepat dan tepat.

9
P E L A T I H A N

J E N I S 2 KO N D
I S I D A RU R AT
Keadaan Darurat dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, antara lain yaitu:
1. Technological Hazards (Kegagalan Teknis), spt:
Kebakaran atau Ledakan, Pemadaman Listrik,
Kebocoran Nuklir, Tumpahan bahan kimia
2. Natural Hazards (Bencana Alam), spt: Gempa
bumi, Banjir, Angin topan
3. Community (Huru-hara), spt: Kerusuhan,
Ancaman Bom
10
D E F I N I S I KO N
P E L A T I H A N

D I S I D A RU R AT
• Kebakaran adalah kobaran api yang membesar yang tidak terkendali yang dapat merugikan
manusia, barang, dan lingkungan.
• Tumpahan atau bocoran Bahan – Bahan Berbahaya / Kimia / Gas dan atau Kegagalan Operasi
Water Treatment adalah tumpahan bahan – bahan berbahaya atau bocornya operasi water
treatment yang tidak disengaja, disebabkan karena kelalaian dan proses yang dapat mengakibatkan
luka / cidera, pencemaran lingkungan, terhentinya proses kegiatan, kerusakan barang dan kematian
• Keracunan bahan makanan dan minuman/ Darurat Medis adalah situasi yang mengancam jiwa
seseorang dan perlu penanganan yang serius. Pada umumnya keadaan ini disebabkan karena
keletihan, pingsan,sakit, keracunan, dll.
• Ledakan adalah peristiwa yang disebabkan oleh reaksi kimia atau fisika seperti pecahnya suatu
bejana/ tabung/ gas / pipa bertekanan disertai suara ledakan serta terpentalnya pecahan bejana/
tabung/ pipa sehingga mengakibatkan kerugian manusia, barang, dan lingkungan.
• Demontrasi/ Huru-Hara adalah suatu keadaan yang tidak terkendali dengan melibatkan massa
yang
banyak yang dapat mengakibatkan kerugian manusia, barang, dan lingkungan.
• Bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempabumi, gunung meletus, banjir, angin topan maupun faktor manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
11
D A S A RH U K U M P E L A T I H A N

P E N E R A PA N P R O S E
DUR K O NDISI DARU
R AT

12
DASAR HUK UM P E L A T I H A N

P E N E R A P A NP R O SE D U
R
K O N D IS ID A R U R A
T
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN
1 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
SYARAT SYARAT KESELAMATAN KERJA:
PLAN PLAN PLAN
1 2 3
MENCEGAH, MEMBERI
MENCEGAH
MENGURANGI KESEMPATAN
DAN ATAU JALAN
DAN MENGURANGI MENYELAMATKAN
MEMADAMKA BAHAYA DIRI PADA WAKTU
N PELEDAKAN; KEBAKARAN
KEBAKARAN; ATAU KEJADIAN-
KEJADIAN LAIN
YANG
BERBAHAYA;

13
DASAR HUK U P E L A T I H A N

P
ME N E R A P A N P R O S E D U
R K O N D ISI D A R U R A T
PP NO. 50 TAHUN 2012 TENTANG
2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KRITERIA 6.7
Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat

14
DASAR HUK UM P E L A T I H A N

P E N E R A P A NP R O SE D U
R
K O N D IS ID A R U R A
T
3 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO14001:2015

Klausul 8.2
Kesiagaan dan Tanggap Darurat

Organisasi telah menentukan, menjalankan dan


memelihara segala proses-proses yang dibutuhkan untuk
tindakan tanggap darurat sebagai upaya pencegahan
terhadap kondisi darurat yang tidak terduga

15
DASAR HUK UM P E L A T I H A N

P E N E R A P A NP R O SE D U
R O N D IS ID A R U R A T
K

3 SISTEM MANAJEMEN K3 OHSAS 18001:2007

Klausul 4.4.7
Kesiagaan dan Tanggap Darurat

organisasi harus menetapkan,


menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
a. mengidentifikasi potensi terhadap situasi
darurat
b. cara menangani keadaan darurat tersebut

16
K EBAK ARAN , FENO
MEN A dan SEGITIG
A API

17
P E L A T I H A N

K EBAK AR
AN
• Suatu kejadian yang tidak diinginkan
• Adalah kobaran api yang membesar yang tidak
terkendali yang dapat merugikan manusia,
barang, dan lingkungan
• Api yang tidak dikehendaki

18
P E L A T I H A N
FEN O M EN
K EBAK ARA
A
N
INTENSITA

Flashover
3 - 10 menit
S

STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)

 Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya;


TIME
 Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya;
 Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan quantities jenis
material yang terbakar;
 Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak seimbang. 19
P E L A T I H A N
TEO R
I EGITIGA A
S
PI

“ Api akan terjadi/ timbul bilamana antara


bahan- bakar, sumber panas dan oksigen/ udara,
saling bereaksi “
20
P E L A T I H A N
BAHANBAHA
Y
NA N G M U D A H T E R B A K A
R

Bahan bakar Bahan bakar CAIR : Bahan bakar GAS :


PADAT : Kertas, Bensin, solar, minyak LPG, LNG, Oksigen
kayu, ranting kering, tanah, aspal cair, lilin, murni, H2, Argon
plastik, bekas oli, tinner, cat, minyak (bahan bakar jenis
kemasan B3, ban goreng dan gas)
bekas, kapas. sejenisnya (bahan
(bahan bakar yang bakar jenis zat cair)
jika terbakar hasil
pembakarannya
menimbulkan arang) 21
P E L A T I H A N
K LASIFIK A
S IL A M A B I L I
F
TY

4 sangat mudah
menyala
3 mudah terbakar tanpa
pemanasan
2 dapat terbakar setelah sedikit
dipanaskan
1 dapat terbakar setelah
dipanaskan
0 tidak dapat terbakar

22
P E L A T I H A N

S U M B E R PA N A S
SEBAGA I PEN YEBA B K EBA K A RA N

Panas Listrik
Matahari Nyala Sambaran
Korek Api Petir
Rokok Api Terbuka
Percikan Api Pemotonga
n/
Las Konsleting
pengelasan
Listrik Permukaan
Percikan panas
Api Gerinda
Bunga Api 23
pembakaran Bunga
P E L A T I H A N
K EBAK ARAN K ARE
LN IAS T R I
K

Listrik
Pembebanan Statis
lebih Kebocoran
Sambungan
Isolasi
tidak sempurna

Perlengkapa Pembatas
n tidak Sambaran arus
standar Petir tidak sesuai

24
P E L A T I H A N

K EBAK ARAN K
ARENA B3

Housekeepin
Handling g
Tidak buruk
Sesuai
Kemasan Tumpaha
Bocor n,
Cecera
Attitude Pekerja n
(Merokok)

25
P E L A T IH A N

M AN AJEM EN RISIK O K EBAK


ARAN

B3– BAHAN
B E R B A H AYA
& B E R AC U N

26
P E L A T I H A N

B 3 – B A H A NB E R B A H AYA
B E R& A C U
N
• Definisi B3:
• Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya
• Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

Referensi:
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.. No. Kep.187/MEN/1999 tentang:
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun

27
P E L A T I H A N

B 3 – B A H A NB E R B A H AYA
B E R& A C U
N

PRO SEDUR K O N DISI DA RU R


HAN DLING
P E L A T I H A N

PEN GEN DALIAN


/ 3
B
adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi risiko akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja,
alat- alat kerja dan lingkungan.

BAHAYA
TUMPAHAN DAN
CECERAN RESIKO
KEBOCORAN KEBAKARAN
AKTIVITAS LEDAKAN
PEMAKAIAN
DAN
2 KERACUNAN
PENCEMARAN
PENYIMPANAN LINGKUNGAN
B3
1 3

Harus ada upaya yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi
risiko 30
HANDLIN G
P E L A T I H A N

PEN GEN DALIAN


B
/ 3yang dilakukan untuk
upaya
mencegah dan atau
mengurangi risiko tumpah dan
darurat tumpahan

Simbol2 Secondary
K3, jalur container

evakuasi

Informasi
MSDS
Informasi
Handling
B3

Tata
letak B3
HANDLIN G /
PEN GENDALIAN
B3

31
P E L A T I H A N

M AN AJEM EN RISIK O K E
BAK ARAN

FIRE RIS K
MANAGEMENT

32
P E L A T I H A N

M A N A JEM ENRESI
K O

• MANAJEMEN risiko adalah suatu pendekatan


terstruktur dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman

33
P E L A T I H A N

M A N A JEM ENRESI
K O

PLANNING
What, when, how

IDENTIFIKASI
Evaluasi BAHAYA DAN
efektifitas PENILAIAN
RESIKO

Pengendalian
Resiko

34
P E L A T I H A N

PLAN N IN
G

PLANNING
What, when, how

Rencana manaEjveamul eansriisiko kebakaran D


I
BAHAYA– DAN
• TMenentukan efektifitas
u mFKI pAaSIhan
EN T I
timB3
manajemen resiko PENILAIA

• Membuat prosedur manajemen N


RESIKO
resiko
• Membuat program identifikasi
Pengendalian
Resiko
bahaya
• Training, sosialisasi
35
P E L A T I H A N
ID E N T IF IK A SI BA
P
H EA NY IAL A I A N R E D
S IAKNO

IDENTIFIKASI SUMBER
BAHAYA
KEBAKARAN DANpenempatan
• Mapping lokasi-lokasi PLANNING
TUMPAHAN
bahan mudah terbakar What, when, how

• Tata letak dan kondisi


housekeeping penempatan IDENTIFIKASI
Evaluasi
bahan-bahan tersebut BAHAYA DAN
efektifitas
• Sumber panas/ penyebab terjadinya
PENILAIAN
RESIKO
nyala api/ kebakaran
• Standar kesesuaian kondisi sumber
Pengendalia
panas tersebut n Resiko
• Aktivitas/ pekerjaan yang menimbulkan
panas, nyala api
• Kegiatan2 yang bisa menimbulkan
tumpahan 36
P E L A T I H A N
P E N G E N D A L IA
N R E SIK O

MENENTUKAN BENTUK
PLANNING
• Pemisahan bahan mudah terbakar/
PENGENDALIAN What, when, isolasi/ pemberian partisi/ ventilasi cukup
how
• Penerapan 5r untuk tata letak bahan mudah terbakar
• Memastikan sumber panas/ penyebab terjadinya nyala api (kebakaran) telah
dikendalikan. IDENTIFIKASI
Evaluasi BAHAYA
• Simbol2 K3, msds
DAN
• Prosedur kerjaefektifitas
aman
PENILAIA
N
Pengendalian RESIKO
Resiko

37
P E L A T I H A N
EV ALUAS
IE F E K T I F I T A
S

MELAKUKAN INSPEKSI
W
KESESUAIAN
• Secara regular/ rutin
dilakukan inspeksi
IDENTIFIKAS
Evaluasi I BAHAYA
• Melakukan tindakan perbaikan
efektifitas DAN
bilamana terdapat ketidak
PENILAIAN
sesuaian saat inspeksi
RESIKO

• Peningkatan berkelanjutan
Pengendalian
Resiko

38
FOUR STEPS TO RISK
MANAGEMENT
1 Identikasi potensi bahaya

Penaksiran resiko
2

3
Apakah dapat diterima?

4 Tindakan pengendalian
SERIOUS SEDAN TINGG TINGG
CONSEQUENCE

G I I
ACCIDENT

SEDANG RENDA SEDANG TINGGI


S

H
RINGAN RENDA RENDAH
H SEDANG
SULIT JARANG SERING
FREQ. KEMUNGKINAN
TERJADI
Outcome
 Rate of heat release
Effect of Fire on  Flame spread
People, Property  Smoke obscuration
and  Toxicity
Environment  Ignitibility by heat
transfer

Fire Hazartd volume


Flammability & Quantity Materials

Frequency
ID E N T IF IK A SI R E SIK
O PEN GELASAN CONSEQUENCES
PADA MATA

PANAS
UV AKUT

SINAR IM KRONIS

BUSUR
LAS OUT COME
LISTRIK GAS
TAMPA SILAU
K
DEBU

ASAP

PARTIKULAT

HAZARD
FMEA/ FTA METHOD
KELUHAN MATA AKUT PEKERJA
LAS
Keluhan mata akut

AND

OR KONDISI FISIK
LEMAH
Contact Energi Contact Substances
RADIASI UV UAP VANADIUM OR

AND

MEDICAL CHECK PENEMPATAN


INTENSITAS WAKTU PAPARAN

AND
OR

MESIN LAS APD


UNSAFE UNSAFE
ACT COND
FMEA/ FTA METHOD
KELUHAN MATA AKUT PEKERJA
LAS Contact Energi
RADIASI UV

AND

INTENSITAS WAKTU PAPARAN

OR

UNSAFE UNSAFE
ACT COND

OR OR

COMPONENT FAILURE BAHAN ALAT


APD < PENGETAHUAN
Travo rusak (I up) Elektroda tdk sesuai PENGAMAN
jenis/dia

1
2 3 4
PENGELASAN

JURU LAS METODA

KWALIFAIT STANDAR
PELATIHAN
APD

PENGELASAN
BAIK &
AMAN
ELECTRODA

ARUS
PENGUJIAN

PENGAWASAN MESIN
Work sheeet
ANALISA POTENSI BAHAYA

No. Komponen Pengaruh Tk. bahaya Frequensi Metoda deteksi


Kegagalan
Keterangan item
1. Komponen : berisi daftar komponen yang akan dianalisa
2. Kegagalan : jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap
komponen.
3. Pengaruh : akibat yang terjadi karena adanya kegagalan terjadi
terhadap komponen lain dan system keseluruhan
4. Klasifikasi bahaya; Tingkat keparahan kegagalan atau kerusakan :
- Aman
- Sedang (marginal)
- Kritis
- Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.
Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam

6. Metoda deteksi : Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk


mengetahui adanya kelainan
P E L A T I H A N

P E N G E N DA L I A
N K EBAK ARAN
DA
N T U M PA H A N

48
P E L A T I H A N
P E N G E N D A L I A NK E B A K A R A N D A
T
NU M P A H A
N

• Adalah: sistem pengelolaan/ pengendalian


unsur- unsur manusia, sarana/ peralatan,
biaya, bahan, metoda, dan informasi untuk
menjamin dan meningkatkan keamanan total
pada bangunan terhadap bahaya kebakaran
dan tumpahan.

Sasaran  Keamanan total mencakup


• Life Safety
• Property Safety
• Environmental safety

49
P E L A T I H A N
F I R E /L E A K A G
PREVENTIO
E
N

PRE FIRE/ LEAKAGE IN CASE FIRE/ LEAKAGE CONTROL POST FIRE/ LEAKAGE
CONTROL CONTROL

50
P E L A T I H A N
PRE – FIRE/LEAK A
C
GOE NTRO
L

 Identifikasi potensi bahaya kebakaran dan tumpahan


 Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran/
TUMPAHAN
 Identifikasi skenario kebakaran/ tumpahan
 Perencanaan system proteksi kebakaran/
tumpahan(Aktif/ Pasif)
 Perencanaan tanggap darurat
 Pembentukan organisasi
51
P E L A T I H A N
F I R E /L E A K A G E
EM ERGEN CY PLAN
IN CASE
FIRE/ LEAKAGE CONTROL

FIRE/ LEAKAGE
EMERGENCY PLAN

Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana proteksi kebakaran/ tumpahan,
petunjuk pemeliharaan, dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
52
P E L A T I H A N
EM ERGEN C
P
YLA
N

53
P E L A T I H A N
F I R E /L E A K A G E
EM ERGEN CY PLAN
IN CASE
FIRE/ LEAKAGE CONTROL

FIRE/ LEAKAGE
EMERGENCY PLAN

Sebelum kebakaran atau tumpahan terjadi segala kemungkinan resiko harus


sudah diprediksikan sebelumnya melalui metoda al : FIRE/ LEAKAGE risk
assessment, FIRE/ LEAKAGE scenario, out come & effect of FIRE/
LEAKAGEs, sehingga sumber daya yang dibutuhan dan prosedur dalam
keadaan darurat dapat direncanakan sesuai potensi yang ada

54
P E L A T I H A N
F I R E /L E A K A G E
EM ERGEN CY PLA
N CASE
IN
FIRE/ LEAKAGE CONTROL
FIRE/ LEAKAGE
EMERGENCY
PLAN
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan 55
P E L A T I H A N
T I M K E A D A A ND A R U R A
T
Lapis II
FIRE/ LEAKAGE Men Lapis IV Dinas
Pemadam

Lapis III Bantuan


dari lingkungan

Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran/ tumpahan
POSKO

56
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya

Tk. Dasar II Pratama


Tk. Dasar I

PET. PERAN REGU KOORD. PEN. JAWAB


PENANGG. UNIT TEKNIK K3
KEBAKARAN KEBAKARAN PENANGG. PENANGG.
KEBAKARAN KEBAKARAN
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN K3
(Safety Officer)

PENANGGUNG JAWAB
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KOORDINATOR SUB UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PETUGAS
PERAN KEBAKARAN
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEME DEPARTEMEN


……………….. N K3 ………………..

DEVISI FIRE 1/300


FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100

PERAN
KEBAKARAN
……….2/25
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN

(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya
Merupakan tugas tambahan selain tugas pokoknya Pada waktu
jam kerja

• Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot.


kebakaran
• Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi
kebakaran dan memandu evakuasi
• Bertanggung jawab di unit kerja tertentu.
URAIAN
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
TUGAS
(Lini II)
ANGG. REGU PEN. KEBAKARAN (KLAS C)

TUGAS POKOK

:
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)

Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau
semua aspek pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua
sarana proteksi
kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi
keadaan darurat kebakaran untuk pemadaman dan
penyelamatan
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN

KLAS B :
KOORDINATOR SUB UNIT
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di unit
kerja tertentu

Tugas :
 Mengkoordinasikan program
penanggulangan kebakaran (inspeksi &
latihan)
• Memimpin operasi penanggulangan
kebakaran
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

KLAS A :
PENANGGUNG JAWAB TEKNIK
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di seluruh
tempat kerja

Tugas :
• Menyusun, melaksanakan dan evaluasi
program kerja pengendalian kebakaran
• Melakukan audit internal dan
pengawasan langsung
• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan
T I M K E A D A A ND A R U R A
T

65
P E L A T I H A N
PO S
F I R E / L E A K A G EC O N T R O
T
L
POST
FIRE/ LEAKAGE CONTROL

•INVESTIGASI

• ANALISIS

• REKOMENDAS
I
• REHABILITASI
66
P E L A T I H A N
FIRE/ LEAK AG
SAFETY
E
M AN AGEM EN
T

P RO S E D U R
TA N G G A P D A R U R
AT

67
P E L A T I H A N
PRO SEDUR K O N DISI DARU
RAT K EBAK ARAN dan TU
M PAHAN
(SEBELUM) (SELAMA) (SESUDAH)

SISTEM PROTEKSI INVESTIGASI


• PASSIF KOMPARTEMENISASI DETEKSI ALARM
ANALISIS
SARANA EVAKUASI
PEMADAMAN
• AKTIF REKOMENDASI
FIRE/ LEAKAGE SAFETY LOKALISIR
EQUIPMENT
EVAKUASI & RESCUE
• FIRE/ LEAKAGE REHABILITASI
EMERGENECY RESPONS PENGAMANAN
PLAN PEMBINAAN &
LATIHAN

68
P E L A T I H A N
PRO SEDUR K O N DISI DARU
RAT K EBAK ARAN dan TU
M PAHAN
• Identifikasi pemakaian B3
(SEBELUM) • Identifikasi potensi bahaya dan
penilaian resiko
• Mapping area potensi bahaya
tumpahan
• Prosedur penanganan B3
• AKTIF
LEAKAGE SAFETY EQUIPMENT:
- Secondary containment
- Spilkit (pasir, sekop,
absorbent)
- Perlengkapan APD
• LEAKAGE EMERGENCY RESPONS
PLAN PEMBINAAN & LATIHAN
• TIM KONDISI DAURAT

69
P E L A T I H A N
PRO SEDUR K O N DISI DARU
RAT K EBAK ARAN dan TU
M PAHAN
Peran dari team emergency,
kecakapan petugas emergency

Peran alat,
DETEKSI ALARM kenormalan alat

ISOLASI
(SELAMA) LOKALISIR
Mengarahkan
EVAKUASI & RESCUE karyawan,
penanganan korban
PENGAMANAN

Aset perusahaan,
lingkungan
70
P E L A T I H A N
PRO SEDUR K O N DISI DARU
RAT K EBAK ARAN dan TU
M PAHAN
- Pembentukan tim
investigasi
- Tim melakukan
analisis paska
INVESTIGASI kejadian
- Menetapkan
ANALISIS rekomendasi
perbaikan agar
REKOMENDASI
tidak terjadi lagi
(SESUDAH) - Melakukan
rehabilitasi/
REHABILITASI prosedur pemulihan
paska terjadi
kondisi darurat

71
ALARUPROSEDUR K ON DIS
I D A R U R A T K E B A K A R A Nd a n T
UM PAHAN
1 MENDIFINISIKAN RUANG LINGKUP KONDISI DARURAT
- MAPPING POTENSI DARURAT
- SCENARIO DARURAT (E-H-M-L)
2 MENETAPKAN TIM KONDISI DARURAT

3 MENJELASKAN PERAN , TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM


KONDISI DARURAT
4 MENETAPKAN FASILITAS KONDISI DARURAT
- ALARM - RUTE EVAKUASI
- APAR - NOMOR TELPON DARURAT
- HIDRANT - KOTAK P3K
- SPILLKIT - TANDU
- AMBULANCE
5 MENJELASKAN LANGKAH-LANGKAH KONDISI DARURAT
(EMERGENCY PLAN) 73
PETA/ AREA YANG BERPOTENSI TERJADI KONDISI
DARURAT KEBAKARAN

KEBAKARAN

SEKEM
AREA
RECORD
ROOM

LIMBAH
SEKEM

GUDANG
OLI
PETA/ AREA YANG BERPOTENSI TERJADI KONDISI DARURAT LEDAKAN

GARDU LISTRIK/
TRAFO LEDAKAN
-TABUNG COMPRESSOR,
-TABUNG LPG/ OKSIGEN,
-GARDU LISTRIK/ TRAFO)

RECORD
ROOM
SEKEM
AREA

GARDU

LISTRIK
/
TRAFO

GUDANG
OLI
PETA/ AREA YANG BERPOTENSI TERJADI KONDISI DARURAT TUMPAHAN

GARDU LISTRIK/
TRAFO

TUMPAHAN
- GUDANG OLI,
- PENEMPATAN OLI DI AREA MEKANIK
- PENEMPATAN OLI DAN SOLAR DI WAORK-SHOP
- PENEMPATAN BAHAN KIMIA DI PUMP-HOUSE

RECORD
ROOM
SEKEM
AREA

GARDU

LISTRIK
/
TRAFO

GUDANG
OLI
PETA/ AREA HIDRANT - APAR
PETA/ AREA P3K
PETA JALUR EVAKUASI
P R O S E D U R TA N G G P E L A T I H A N

A P D A R U R AT

Terjadi
Kebakaran atau
Tumpahan B3

Karyawan
- Jangan panik dan tetap tenang
- Meminta bantuan rekan kerja dan tangani sendiri jika mampu
- Lokalisir awal tempat bahan kimia yang tumpah
- Segera hubungi: Pos Security IWP: 1416, SHE INDO: 1599, PNL-SHE: 1406, Incharge Produksi:
1404

EMERGENCY TEAM
- Melakukan peran dan tugasnya masing-masing
79
P R O S E D U R TA N G G P E L A T I H A N

A P D A R U R AT
EMERGENCY TEAM
- Melakukan peran dan tugasnya masing-masing

Security
Mengaktifkan alarm untuk memperingatkan adanya kondisi/ keadaan darurat yang terjadi.

ketua Tim/ Wakil Ketua


- Melakukan koordinasi di lapangan dengan seluruh tim.
- Menghubungi pihak pusat/ eskternal bila kondisi yang diakibatkan oleh tumpahan semakin besar (hubungi PMK
Sidoarjo: 031-8921803 dan PMK Gudang Garam: 031-8531775 psw 7101).
- Berkoordinasi dan menjelaskan kondisi/ keadaan terakhir pada Komandan bantuan pihak eksternal.
- Memerintahkan tim evakuasi, untuk karyawan yang berada didekat lokasi tumpahan dilakukan evakuasi.
- Memberikan perintah lokalisir daerah tumpahan.
- Melakukan pemeriksaan kondisi area dan meminta laporan mengenai kondisi yang dilakukan oleh masing-masing
Tim keadaan darurat.
- Membuat Investigasi, analisa dan laporan kejadian keadaan darurat ke manajemen.

Tim LINGKUNGAN
- Segera menuju lokasi, melakukan penilaian terhadap kondisi yang ada dan menyiapkan sarana penanggulangan
tumpahan
- Segera membuat tanggul untuk melokalisir tumpahan
- memblokade saluran/ parit/ drainage yang menuju luar pabrik
- Dengan bantuan departemen terkait mengupayakan pencegahan agar bahan kimia tidak bercampur
serta masuk dalam saluran air dan dijauhkan dari sumber api.
- Memastikan tumpahan tidak sampai mencemari lingkungan
80
P R O S E D U R TA N G G P E L A T I H A N

A P D A R U R AT
Tim P3K
- Segera berkumpul dilokasi dan mempersiapkan perlengkapan P3K.
- Membantu karyawan yang luka.
- Menangani karyawan yang terluka sesuai dengan buku petunjuk P3K.
- Siapkan Ambulance untuk evakuasi.
- Mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat bila diperlukan penanganan lebih lanjut.

Tim Evakuasi
- Mengarahkan atau memandu karyawan/ orang lain yang berada di lokasi tumpahan untuk segera berkumpul
di area assembly point.
- Mencari karyawan/ orang lain yang terjebak atau hilang dalam tumapahan dan;
- Gunakan perlengkapan yang memadai (FIRE/ LEAKAGE suit, SCBA, APD, dll) untuk menyelamatkan karyawan
yang terjebak.
- Apabila tidak memungkinkan segera meminta bantuan pihak eksternal.

81
P R O S E D U R TA N G G P E L A T I H A N

A P D A R U R AT

Komunikasi Tim
- Tim Komunikasi memberikan informasi terhadap kejadian serta penanganan keadaan darurat kebakaran atau
peledakan kepada pihak luar yang terkait bila pihak luar berkeinginan memuat informasi kejadian tersebut.

MELAKUKAN PROSEDUR PEMULIHAN PASCA TERJADI


KONDISI DARURAT

82
P E L A T I H A N

P E L AT I H A N
TA N G G A P D A R U R
AT T U M PA H A N

83
P E L A T I H A N

Pembentukan tim pelatihan


- Tim Emergency respons PT. Jatim Steel

Persiapan faisilitas pelatihan


- Penetapan area
- Spil kit, FIRE/ LEAKAGE blanket, APAR, P3K, tandu evakuasi, dll
- Oli bekas/ solar bekas
- Alat Pelindung Diri

Diskusi skenario Pelatihan

On-the job Pelatihan

Evaluasi Pelatihan
84
P E L A T I H A N
M A N A J E M E N R ISIK
O K EBAK ARAN

T H A N K YO
U

85

Anda mungkin juga menyukai