Anda di halaman 1dari 18

LANGKAH DASAR MEMBUAT AKTA PERKUMPULAN

Dasar Hukum :

 Staatsblad 1870 Nomor 64;

 Staatsblad 1939 Nomor 570 tentang Perkumpulan Indonesia (Inlandsche


Vereniging) juncto Staatsblad 1942 Nomor 13 dan 14;

 Staatsblad 1933 Nomor 84 Pasal 11 Poin 8;

 BW Buku 3 Bab IX pasal 1653 sampai 1665

 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan

 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan

Pengertian Perkumpulan :

Perkumpulan* adalah salah satu bentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) berbadan


hukum yang berbasis anggota, memiliki harta kekayaan yang dipisahkan, didirikan atas
dasar persamaan kehendak, kegiatan, dan tujuan, oleh 3 orang atau lebih.

 Dalam praktik, perkumpulan terdiri dari :

1. Perkumpulan berbadan hukum

2. Perkumpulan yang tidak berbadan hukum

 Berdasarkan pengertian dalam peraturan, Perkumpulan pasti merupakan badan


hukum.

 Sedangkan perkumpulan yang tidak berbadan hukum merupakan Ormas yang tidak
berbadan hukum.

 
Syarat Pendirian Perkumpulan :

1. KTP – Pendiri, Pengurus, Pengawas, Anggota

2. NPWP – Pendiri, Pengurus, Pengawas, Anggota

3. Paspor / Kitas apabila terdapat orang Asing

4. Jika sebelumnya telah diadakan Rapat Anggota Perkumpulan mengenai pendirian


Perkumpulan, maka dibuatkan Risalah Rapat Anggota Perkumpulan, minimal
mencantumkan

 Tempat dan Tanggal diadakannya Rapat Anggota.

 Waktu diadakannya Rapat Anggota.

 Agenda Rapat Anggota tentang Pendirian Perkumpulan.

 Peserta yang hadir dalam Rapat Anggota.

 Pembukaan (visi misi) pendirian Perkumpulan.

 Anggaran Dasar Perkumpulan, minimal memuat :

 Nama Perkumpulan.

 Tempat kedudukan Perkumpulan.

 Asas dan Landasan Perkumpulan.

 Maksud, tujuan dan fungsi Perkumpulan.

 Kegiatan Perkumpulan.

 Jangka waktu Perkumpulan.

 Harta Kekayaan yang dipisahkan.

 Hak dan Kewajiban Anggota Perkumpulan.

 Organ Perkumpulan beserta tugas dan kewenangannya.


 Ketentuan Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan

 Ketentuan mengenai Penggabungan Perkumpulan

 Ketentuan mengenai Pembubaran Organisasi

 Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan

 Ketentuan Logo dan Lambang Perkumpulan

 Ketentuan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus.

 Nama jabatan dan jumlah Pengurus dan Pengawas Perkumpulan.

 Susunan Pengurus dan Pengawas Perkumpulan

 Persetujuan mengenai pendirian Perkumpulan.

 Tanda tangan peserta Rapat Anggota.

 Daftar Hadir peserta Rapat Anggota.

5. Nama Perkumpulan (Minimal 1 Suku Kata – Tiap Kata Minimal 3 Huruf)

6. Pembukaan (visi misi) pendirian Perkumpulan (jika dikehendaki oleh para pendiri).

7. Tempat Kedudukan Perkumpulan

8. Harta Kekayaan Yang Dipisahkan

9. Susunan Pengurus Dan Pengawas

10. Jangka Waktu Pendirian

11. Nama Jabatan Dan Jumlah Anggota Pengurus Dan Pengawas

12. Nama Rapat Anggota, Periode Pelaksanaan, Jenis Rapat Anggota

13. Logo / Lambang

14. Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus

15. Visi Dan Misi


16. Pengelola Keuangan

17. Cara Penyelesaian Sengketa

18. Pembubaran Organisasi

19. Hak Dan Kewajiban Anggota

20. Asas Tujuan Fungsi

21. Hal Yang Memerlukan Persetujuan Organ Perkumpulan

22. Pernyataan Setor Harta Kekayaan Yang Dipisahkan

23. Surat Kuasa Pendirian Bila Dikuasakan (Bawah Tangan / Notaril)

24. Surat Keterangan Domisili Perkumpulan

25. Npwp Badan

Tata Cara Pengajuan Pendaftaran Pengesahan Perkumpulan :

Langkah 1 : PESAN NAMA PERKUMPULAN

1. Siapkan nama Perkumpulan yang terdiri dari :

 Minimal 1 suku kata;

 Setiap 1 suku kata minimal terdiri dari 3 huruf;

Contoh :

 Air, di dalam Surat Keputusan Menteri dibaca menjadi Perkumpulan Air.

 Air Api, di dalam Surat Keputusan Menteri dibaca menjadi Pekumpulan Air Api.

2. Apabila dikehendaki, nama perkumpulan dapat dibikin singkatan.

Contoh : Toyota Avanza Fans, disingkat TAF atau  Toafans atau Tafans, dll, didasarkan atas
kehendak pendiri.
3. Nama perkumpulan yang telah disiapkan kemudian ditulis dalam kolom “Nama
Perkumpulan yang diinginkan”, sedangkan apabila ada, singkatan ditulis dalam
kolom “Singkatan Perkumpulan yang diinginkan”.

4. Dalam mengakses nama perkumpulan, tidak perlu menuliskan kata depan


“Perkumpulan”, “Asosiasi”, “Ikatan”, “Himpunan”, “Paguyuban”, “Persyarikatan”, dll,
yang memiliki makna yang sama.

5. Pesan Nama Perkumpulan tidak dikenakan Penerimaan Negara Bukan Pajak


(PNBP).

6. Nama Perkumpulan yang telah dipakai oleh Perkumpulan lain tidak dapat dilakukan
pengaksesan.

7. Setelah selesai, silahkan cetak Bukti pesan nama, yang terdapat nomor pemesanan
nama.

Langkah 2 : MEMBUAT AKTA PENDIRIAN PERKUMPULAN

1. Cantumkan nama para pendiri sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.

2. Apabila terdapat orang asing, cantumkan nama sesuai dengan Passport atau Kartu
Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

3. Cantumkan Pembukaan (visi misi) pendirian Perkumpulan (jika dikehendaki oleh


para Pendiri)

4. Apabila sebelumnya telah diadakan Rapat Anggota Perkumpulan tentang Pendirian


Perkumpulan, maka dalam pembukaan dijelaskan mengenai Rapat Anggota
Perkumpulan yang telah diadakan yang didasarkan Risalah Rapat Anggota
Perkumpulan.

5. Cantumkan Nama Perkumpulan dan Tempat Kedudukan Perkumpulan.

6. Cantumkan Asas dan Landasan Perkumpulan yang tidak bertentangan dengan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

7. Cantumkan Maksud, Tujuan dan Fungsi Perkumpulan.


8. Cantumkan Kegiatan Perkumpulan yang dimaksudkan untuk mencapai Maksud dan
Tujuan Perkumpulan.

9. Cantumkan Jangka Waktu Perkumpulan (bisa juga ditulis untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan lamanya).

10. Cantumkan Kekayaan Perkumpulan dari harta kekayaan para Pendiri Perkumpulan
yang dipisahkan.

11. Cantumkan Hak dan Kewajiban Anggota Perkumpulan.

12. Cantumkan ketentuan mengenai pilihan nama lain dan jenis Rapat Anggota
Perkumpulan, yang terdiri dari : Muktamar, Musyawarah Nasional (Munas),
Kongres, Musyawarah Besar (Mubes), lainnya.

13. Cantumkan periode pelaksanaan Rapat Anggota Perkumpulan.

14. Cantumkan tindakan Pengurus Perkumpulan yang memerlukan atau tidak


memerlukan persetujuan Organ Perkumpulan lainnya.

15. Cantumkan ketentuan mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan

16. Cantumkan ketentuan mengenai Penggabungan Perkumpulan

17. Cantumkan ketentuan mengenai Pembubaran Organisasi

18. Cantumkan ketentuan mengenai pengelolaan keuangan

19. Cantumkan Logo dan Lambang Perkumpulan

20. Cantumkan Ketentuan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus.

21. Cantumkan nama jabatan dan jumlah Pengurus dan Pengawas Perkumpulan.

22. Cantumkan susunan Pengurus dan Pengawas Perkumpulan

Langkah 3 : PADA SAAT AKAD

1. Siapkan akta pendirian perkumpulan yang telah dibuat.


2. Siapkan daftar hadir bagi pihak yang hadir dalam pembuatan akta pendirian
perkumpulan

3. Siapkan pernyataan setor harta kekayaan Perkumpulan yang dipisahkan

4. Siapkan Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan dan tidak sedang


berperkara di pengadilan

5. Siapkan surat pernyataan keterangan domisili Perkumpulan

Langkah 4 : SETELAH AKAD

1. Membuat salinan akta pendirian perkumpulan.

2. Scan salinan akta dalam bentuk file pdf untuk kepentingan pengaksesan pengisian
data perkumpulan

3. Berdasarkan salinan yang telah diserahkan kepada perkumpulan, kemudian


perkumpulan membuat keterangan domisili dari lurah diketahui camat.

4. Setelah keterangan domisili telah diperoleh, berdasarkan salinan akta pendirian


perkumpulan dan surat keterangan domisili, kemudian Perkumpulan membuat
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Perkumpulan.

Langkah 5 : PENGISIAN DATA PERKUMPULAN

1. Melakukan pemesanan voucher “Pengesahan Akta Pendirian Perkumpulan”.

2. Melakukan pembayaran voucher “Pengesahan Akta Pendirian Perkumpulan” di


Bank persepsi.

3. Setelah melakukan pembayaran, tuliskan nomor voucher pengesahan di kolom


“Nomor Voucher Pengesahan Akta Pendirian Perkumpulan”

4. Kemudian tuliskan nomor pesan nama di kolom “Nomor Pemesanan Nama”.

5. Setelah masuk dalam format pengisian data perkumpulan, lakukan :

 Mengisi kolom, NPWP badan perkumpulan


 Mengisi kolom akta, yaitu Nomor akta dan tanggal akta

 Mengisi kolom kedudukan perkumpulan sesuai dengan surat keterangan domisili

 Mengisi kolom Organ Perkumpulan, terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus dan
Pengawas Perkumpulan

 Mengisi kolom maksud dan tujuan perkumpulan, terdiri dari Visi Dan Misi,
Pengelola Keuangan, Cara Penyelesaian Sengketa, Pembubaran Organisasi, Hak Dan
Kewajiban Anggota, Asas Tujuan Fungsi.

6. Setelah selesai pengisian, lakukan pra tinjau pengisian data perkumpulan

Langkah 6 : PRATINJAU, UPLOAD SALINAN AKTA dan CETAK SURAT KEPUTUSAN


MENTERI

1. Setelah pengaksesan data Pendirian Perkumpulan, kemudian lakukan pratinjau


dengan meng-klik kolom “Pratinjau”

2. Lakukan pemeriksaan kecocokan data dalam akta pendirian perkumpulan dengan


data yang telah diakses berdasarkan pratinjau yang telah diterbitkan.

3. Apabila terdapat perbedaan (kesalahan) antara akta pendirian dengan data yang
telah diakses, maka klik kolom “perubahan data”, kemudian lakukan kembali
langkah 5.

4. Apabila data telah sesuai antara akta pendirian dengan data yang telah diakses,
maka lakukan upload salinan akta dalam bentuk file PDF, pada kolom “upload akta”.

5. Setelah dilakukan upload akta, maka kolom penerbitan Surat Keputusan Menteri
dapat dipilih.

6. Lakukan penerbitan surat keputusan menteri dengan memilih kolom “Cetak SK”.

7. Untuk perkumpulan yang tidak memerlukan perizinan, maka proses pendirian


Perkumpulan telah selesai dilakukan.

Langkah 7 : PERIZINAN (oleh PERKUMPULAN)


1. mengajukan pembuatan Surat Keterangan Terdaftar Organisasi Masyarakat (SKT
Ormas) ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tingkat kotamadya sesuai domisili
perkumpulan (relatif).

2. Perizinan dapat didaftarkan pada instansi terkait, sesuai dengan kepentingan


Perkumpulan, didasarkan atas akta pendirian Perkumpulan dan Surat Keputusan
Menteri.

SYARAT PERUBAHAN AD / ORGAN / PENGGABUNGAN PERKUMPULAN

1. KTP – PENGURUS, PENGAWAS, ANGGOTA

2. NPWP – PENGURUS, PENGAWAS, ANGGOTA

3. PASPOR / KITAS APABILA ASING

4. NPWP BADAN

5. PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT ANGGOTA (RISALAH RAPAT)

6. RANCANGAN AKTA PENGGABUNGAN (UNTUK PENGGABUNGAN)

7. PERNYATAAN TIDAK DALAM SENGKETA KEPENGURUSAN DAN SENGKETA DI


PENGADILAN

8. PERNYATAAN KETERANGAN DOMISILI

Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, tidak ada pengaturan mengenai tata 


cara perubahan anggaran dasar / organ / penggabungan perkumpulan. Meskipun tidak
diatur didalam peraturan perundang-undangan, Perkumpulan dapat menentukan tata cara
mengenai hal-hal yang ingin diaturnya di dalam anggaran dasar Perkumpulan. Notaris
sebagai pejabat umum yang memiliki kewenangan memberikan penyuluhan hukum
kepada masyarakat yang ingin membuat akta otentik, sepatutnya memberi saran dan
pendapat hukum kepada pendiri perkumpulan, bahwa di dalam anggaran dasar
Perkumpulan sebaiknya terdapat ketentuan mengenai tata cara perubahan anggaran
dasar /  organ / penggabungan Perkumpulan. Tujuan dicantumkan ketentuan tersebut,
apabila suatu ketika Perkumpulan hendak melakukan perubahan anggaran dasar /  organ /
penggabungan Perkumpulan, maka organ Perkumpulan melakukan tindakan berdasarkan
anggaran dasar Perkumpulan. Namun, apabila didalam anggaran dasar Perkumpulan yang
telah disahkan oleh Menteri, namun tidak memiliki ketentuan mengenai hal itu,
Perkumpulan melalui persetujuan Rapat Anggota Perkumpulan dengan suara bulat, dapat
melakukan perubahan anggaran dasar /  organ / penggabungan Perkumpulan. Hal ini
mengingat, pada awalnya pendirian Perkumpulan dilakukan dengan suatu akta pendirian
pendirian perkumpulan yang pada hakikatnya berupa perjanjian. Perjanjian mengikat
sebagai suatu undang-undang bagi para pihak yang membuatnya, namun Perjanjian juga
dapat dilakukan pembaharuan/perubahan berdasarkan perjanjian lainnya yang dibuat
oleh pihak yang sama dengan perjanjian sebelumnya. Sehingga perjanjian yang terbaru
itulah yang mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.

Tata Cara Pengajuan perubahan anggaran Dasar / Organ /  Penggabungan Perkumpulan :

Langkah 1 : MEMBUAT AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR / ORGAN /


PENGGABUNGAN PERKUMPULAN

1. Cantumkan nama yang berwenang untuk melakukan perubahan anggaran dasar /


organ / penggabungan perkumpulan / kuasa sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.

2. Apabila terdapat orang asing, cantumkan nama sesuai dengan Passport atau Kartu
Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

3. Dalam pembukaan cantumkan ketentuan anggaran dasar perkumpulan mengenai


perubahan anggaran dasar / organ / penggabungan perkumpulan

4. Untuk penggabungan, dibuat terlebih dahulu rancangan akta penggabungan oleh


pengurus yang diajukan kepada rapat anggota perkumpulan untuk mendapat
persetujuan

5. Apabila sebelumnya telah diadakan Rapat Anggota Perkumpulan tentang Perubahan


anggaran dasar / organ / penggabungan Perkumpulan, maka dalam pembukaan
dijelaskan mengenai Rapat Anggota Perkumpulan yang telah diadakan yang
didasarkan Risalah Rapat Anggota Perkumpulan dibawah tangan berdasarkan
ketentuan anggaran dasar perkumpulan mengenai perubahan anggaran dasar/
organ / penggabungan perkumpulan.

6. Cantumkan agenda rapat anggota mengenai perubahan anggaran dasar / organ /


penggabungan perkumpulan

7. Cantumkan peserta rapat yang hadir dalam rapat anggota (apabila perubahan
dilakukan setelah melalui rapat anggota perkumpulan dengan dibuat risalah rapat
anggota dibawah tangan).

8. Cantumkan perubahan anggaran dasar / organ perkumpulan (maksud dan tujuan


perkumpulan tidak dapat dirubah)

9. Cantumkan keterangan mengenai persetujuan rapat mengenai perubahan anggaran


dasar / organ / penggabungan yang dilakukan.

10. Cantumkan kuasa untuk melakukan permohonan persetujuan perubahan anggaran


dasar / organ perkumpulan kepada menteri (untuk penggabungan yang tidak
merubah anggaran dasar / organ perkumpulan, maka tidak memerlukan
persetujuan menteri).

Langkah 2 : PADA SAAT AKAD

1. Siapkan akta perubahan anggaran dasar / organ / penggabungan perkumpulan


yang telah dibuat.

2. Siapkan daftar hadir bagi pihak yang hadir dalam pembuatan akta perubahan
anggaran dasar / organ / penggabungan perkumpulan.

3. Siapkan Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan dan tidak sedang


berperkara di pengadilan

4. Siapkan surat pernyataan keterangan domisili Perkumpulan

Langkah 3 : SETELAH AKAD


1. Membuat salinan akta perubahan anggaran dasar / organ / penggabungan
perkumpulan.

2. Scan salinan akta dalam bentuk file pdf untuk kepentingan pengaksesan pengisian
data perkumpulan

Langkah 4 : PENGISIAN DATA PERKUMPULAN (untuk penggabungan yang tidak merubah


anggaran dasar /  organ perkumpulan, tidak perlu dilakukan langkah 4 dan 5)

1. Melakukan pemesanan voucher “Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar


Perkumpulan”.

2. Melakukan pembayaran voucher “Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar


Perkumpulan” di Bank persepsi.

3. Setelah melakukan pembayaran, tuliskan nomor voucher di kolom “Nomor


Voucher”

4. Kemudian tuliskan nama perkumpulan.

5. Tuliskan nomor surat keputusan menteri yang terakhir (atau pendirian)

6. Tuliskan nama notaris yang terakhir melakukan pengaksesan.

7. Setelah masuk dalam format pengisian data perkumpulan, lakukan pengisian data
perkumpulan.

8. Setelah selesai pengisian, lakukan pra tinjau pengisian data perkumpulan

Langkah 5 : PRATINJAU, UPLOAD SALINAN AKTA dan CETAK SURAT KEPUTUSAN


MENTERI

1. Setelah pengaksesan data Perkumpulan, kemudian lakukan pratinjau dengan meng-


klik kolom “Pratinjau”

2. Lakukan pemeriksaan kecocokan data dalam akta perubahan perkumpulan dengan


data yang telah diakses berdasarkan pratinjau yang telah diterbitkan.
3. Apabila terdapat perbedaan (kesalahan) antara akta perubahandengan data yang
telah diakses, maka klik kolom “perubahan data”, kemudian lakukan kembali
langkah 4.

4. Apabila data telah sesuai antara akta pendirian dengan data yang telah diakses,
maka lakukan upload salinan akta dalam bentuk file PDF, pada kolom “upload akta”.

5. Setelah dilakukan upload akta, maka kolom penerbitan Surat Keputusan Menteri
dapat dipilih.

6. Lakukan penerbitan surat keputusan menteri dengan memilih kolom “Cetak SK”.

SYARAT PEMBUKAAN CABANG PERKUMPULAN

1. KTP – PENGURUS PUSAT, PENGURUS CABANG, PENGAWAS CABANG, ANGGOTA


CABANG

2. NPWP – PENGURUS PUSAT, PENGURUS CABANG, PENGAWAS CABANG, ANGGOTA


CABANG

3. PASPOR / KITAS APABILA ASING

4. NPWP BADAN

5. RISALAH RAPAT ANGGOTA TENTANG PERSETUJUAN PENDIRIAN CABANG


PERKUMPULAN

PEMBUKAAN CABANG PERKUMPULAN

Ketentuan mengenai pembukaan cabang Perkumpulan tidak diatur dalam Peraturan


Perundang-undangan. Dalam pendirian Perkumpulan, sepatutnya salah satu ketentuan
dalam anggaran dasar Perkumpulan mengatur mengenai pembukaan cabang
Perkumpulan., Dalam setiap pendirian Perkumpulan, dalam aktanya biasanya disertai
dengan klausula “Perkumpulan  dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan di
tempat lain, di wilayah Republik Indonesia berdasarkan keputusan …”. Meskipun tidak ada
dasar hukum yang mengaturnya, tapi sebagai perbuatan yang diperkenankan karena para
pendiri telah bersepakat dan mengaturnya dalam anggaran dasar perkumpulan. Sebelum
dilakukan pembukaan cabang Perkumpulan, pengurus harus rapat terlebih dahulu dengan
menentukan alasan, maksud dan tujuan pembukaan cabang tersebut, untuk kemudian
disampaikan kepada organ perkumpulan lainnya untuk mendapatkan persetujuan. Setelah
mendapat persetujuan, pengurus datang menghadap kepada Notaris untuk membuat akta
pembukaan cabang Perkumpulan. Untuk pengangkatan pengurus dan pengawas cabang
menjadi kewenangan rapat anggota perkumpulan.

Tata Cara Pembuatan akta pendirian cabang Perkumpulan :

Langkah 1 : MEMBUAT AKTA PENDIRIAN CABANG PERKUMPULAN

1. Cantumkan nama Pengurus yang berwenang untuk melakukan pembuatan akta


pendirian cabang perkumpulan / kuasa sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.

2. Apabila terdapat orang asing, cantumkan nama sesuai dengan Passport atau Kartu
Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

3. Dalam pembukaan (premis) cantumkan dasar bertindak dalam ketentuan anggaran


dasar perkumpulan mengenai pendirian cabang perkumpulan

4. Karena sebelumnya telah diadakan Rapat Anggota Perkumpulan tentang Pendirian


cabang Perkumpulan, maka dalam pembukaan dijelaskan mengenai Rapat Anggota
Perkumpulan yang telah diadakan yang didasarkan Risalah Rapat Anggota
Perkumpulan dibawah tangan berdasarkan ketentuan anggaran dasar perkumpulan
mengenai pendirian cabang perkumpulan.

5. Cantumkan peserta rapat yang hadir dalam rapat anggota (dilakukan setelah
melalui rapat anggota perkumpulan dengan dibuat risalah rapat anggota dibawah
tangan).
6. Cantumkan ketentuan mengenai pendirian cabang perkumpulan, tugas dan
kewenangan pengurus cabang, pengawas cabang, hak dan kewajiban anggota
cabang dan ketentuan lainya

Langkah 2 : PADA SAAT AKAD

1. Siapkan akta pendirian cabang perkumpulan yang telah dibuat.

2. Siapkan daftar hadir bagi pihak yang hadir dalam pembuatan akta pendirian cabang
perkumpulan.

3. Siapkan Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan dan tidak sedang


berperkara di pengadilan

4. Siapkan surat pernyataan keterangan domisili Perkumpulan

Langkah 3 : SETELAH AKAD

1. Membuat salinan akta pendirian cabang perkumpulan.

Langkah 4 : PENDAFTARAN

1. Melakukan pendaftaran register di Pengadilan Negeri domisili cabang Perkumpulan


(relative)

2. Melakukan Pendaftaran cabang Perkumpulan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik


tingkat sesuai domisili perkumpulan.

SYARAT PEMBUBARAN PT

1. KTP – PENGURUS, PENGAWAS, ANGGOTA

2. NPWP – PENGURUS, PENGAWAS, ANGGOTA

3. PASPOR / KITAS APABILA ASING

4. NPWP BADAN
5. RISALAH RAPAT ANGGOTA TENTANG PERSEUJUAN PEMBUBARAN
PERKUMPULAN

6. AKTA PEMBUBARAN PERKUMPULAN (PENUNJUKAN LIKUIDATOR)

7. DIUMUMKAN DALAM SURAT KABAR

8. LIKUIDASI TELAH SELESAI DIBUATKAN AKTA PERTANGGUNGJAWABAN


LIKUIDATOR

9. DIUMUMKAN DALAM SURAT KABAR

Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, tidak ada pengaturan mengenai tata 


cara pembubaran perkumpulan. Meskipun tidak diatur didalam peraturan perundang-
undangan, Perkumpulan dapat menentukan tata cara mengenai hal-hal yang ingin
diaturnya di dalam anggaran dasar Perkumpulan. Notaris sebagai pejabat umum yang
memiliki kewenangan memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang ingin
membuat akta otentik, sepatutnya memberi saran dan pendapat hukum kepada pendiri
perkumpulan, bahwa di dalam anggaran dasar Perkumpulan sebaiknya terdapat ketentuan
mengenai tata cara pembubaran Perkumpulan. Tujuan dicantumkan ketentuan tersebut,
apabila suatu ketika Perkumpulan hendak melakukan pembubaran Perkumpulan, maka
organ Perkumpulan melakukan tindakan berdasarkan anggaran dasar Perkumpulan.
Namun, apabila didalam anggaran dasar Perkumpulan yang telah disahkan oleh Menteri,
namun tidak memiliki ketentuan mengenai hal itu, Perkumpulan melalui persetujuan Rapat
Anggota Perkumpulan dengan suara bulat, dapat melakukan pembubaran Perkumpulan.
Hal ini mengingat, pada awalnya pendirian Perkumpulan dilakukan dengan suatu akta
pendirian pendirian perkumpulan yang pada hakikatnya berupa perjanjian. Perjanjian
mengikat sebagai suatu undang-undang bagi para pihak yang membuatnya, namun
Perjanjian juga dapat dilakukan pembaharuan/perubahan berdasarkan perjanjian lainnya
yang dibuat oleh pihak yang sama dengan perjanjian sebelumnya. Sehingga perjanjian yang
terbaru itulah yang mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.

 
Langkah 1 : MEMBUAT AKTA PEMBUBARAN PERKUMPULAN

1. Cantumkan nama Pengurus yang berwenang untuk melakukan pembuatan akta


pembubaran perkumpulan / kuasa sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.

2. Apabila terdapat orang asing, cantumkan nama sesuai dengan Passport atau Kartu
Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

3. Dalam pembukaan (premis) cantumkan dasar bertindak dalam ketentuan anggaran


dasar perkumpulan mengenai pembubaran perkumpulan

4. Karena sebelumnya telah diadakan Rapat Anggota Perkumpulan tentang


pembubaran Perkumpulan, maka dalam pembukaan dijelaskan mengenai Rapat
Anggota Perkumpulan yang telah diadakan yang didasarkan Risalah Rapat Anggota
Perkumpulan dibawah tangan yang telah disetujui berdasarkan ketentuan anggaran
dasar perkumpulan mengenai pendirian cabang perkumpulan.

5. Cantumkan peserta rapat yang hadir dalam rapat anggota (dilakukan setelah
melalui rapat anggota perkumpulan dengan dibuat risalah rapat anggota dibawah
tangan).

6. Cantumkan ketentuan mengenai tata cara pembubaran perkumpulan, penunjukan


likuidator, tugas dan kewenangan likuidator, pembagian sisa kekayaan
Perkumpulan, tata cara pengelolaan keuangan, hak dan kewajiban Perkumpulan
terhadap pihak ketiga, dan ketentuan yang diperlukan

Langkah 2 : PADA SAAT AKAD

1. Siapkan akta pembubaran perkumpulan yang telah dibuat.

2. Siapkan daftar hadir bagi pihak yang hadir dalam pembuatan akta pembubaran
perkumpulan.

3. Siapkan Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan dan tidak sedang


berperkara di pengadilan

4. Siapkan surat pernyataan keterangan domisili Perkumpulan


Langkah 3 : SETELAH AKAD

1. Membuat salinan akta pembubaran perkumpulan.

Langkah 4 : PENGHAPUSAN DATA

1. apabila memiliki surat keterangan terdaftar Ormas di Kesatuan bangsa dan     politik
kementerian dalam Negeri di domisili Perkumpulan, selanjutnya mengajukan penghapusan
data perkumpulan.

PERKUMPULAN TIDAK BERBADAN HUKUM

Ikuti langkah- langkah pembuatan akta diatas, membuat surat keterangan domisili dan
NPWP badan, sedangkan pendaftaran akta pendirian, perubahan, penggabungan,
pembubaran dan lainnya dilakukan di Pengadilan Negeri domisili Perkumpulan, 
selanjutnya mengajukan pembuatan Surat Keterangan Terdaftar Organisasi Masyarakat
(SKT Ormas) ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai domisili perkumpulan

Anda mungkin juga menyukai