Anda di halaman 1dari 27

Laporan Bulanan

Kegiatan Instalasi Promosi


Kesehatan Rumah Sakit
Tahun 2021

MARET, 2023

RUMAH SAKIT UMUM JAMPANGKULON


PROVINSI JAWA BARAT
Jl. Cibarusah No. 1 Jampangkulon Kabupaten Sukabumi
Telp. (0266) 490009, Fax. (0266) 490987
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit yaitu
hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi
pengobatan. Dalam keadaan yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah
sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang
bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus,
kemudian disadari, bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu
rangkaian usaha yang lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah
salah satu bagian kecil dari rangkaian usaha tersebut.

Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang
ada serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada
kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau
pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan
pencegahan penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara
positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada
umumnya.

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian


pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya.
Selain itu, PKRS juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam penyembuhan dan
pencegahan penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan rumah sakit.

B. Landasan Hukum
Rumah sakit wajib melaksanakan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan. Dalam pasal 3 dan pasal 46 bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, untuk mewujudkannya
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perseorangan dan masyarakat melalui kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan, melalui proses pembelajaran dari, oleh untuk masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri yang artinya pasien dan
keluarga tahu, mampu dan mau berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah
kesehatan dan membuat keputusan yang efektif dalam upaya memelihara dan
meningkatkan serta mewujudkan kesehatannya. Dan hal ini dapat terwujud dengan peran
serta aktif tenaga pelayanan kesehatan dalam bentuk kegiatan promotif yaitu pemberian
edukasi kepada pasien dan keluarga (PMK No. 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit).

C. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan PKRS dalam rangka upaya manajemen PKRS
berkesinambungan.

BAB II
LAPORAN KEGIATAN

A. Edukasi Individu
Tabel Evaluasi Kegiatan Edukasi Terintegrasi

No. Ruangan Petugas Pemberi Asuhan Presentase Pemberian Edukasi (%)


1 Asesmen Awal Petugas Asesmen 98
Petugas Administrasi 98
2 IGD/Rawat Jalan Dokter 90
Perawat/Bidan 94
3 Rawat Inap Dokter 86
Perawat/Bidan 92
Apoteker 69
Nutrisionis 75
Rohaniawan 42
Radiografer 33

Diagram Kepatuhan PPA Dalam Melaksanakan Edukasi Terintegrasi


98 98
100 94 92
90
90 86
80 75
69
70
60
50 42
40 33
30
20
10
0
i r n r n er is er
en ra
s
kt
e da kt
e da on an f
m i i ek w ra
es i st Do /B Do /B ot s i ia og
s in at at Ap tri an i
sA m w w Nu Ro
h ad
ga Ad ra ra R
tu a s Pe Pe
Pe t ug
Pe

Kepatuhan Edukasi Terintegrasi oleh PPA (Petugas Pemberi Asuhan) yang


tertinggi yaitu Petugas Administrasi dan yang terendah yaitu Petugas Rohaniawan.

Dokumentasi Evaluasi Edukasi Terintegrasi


B. Edukasi Kelompok

Jadwal Kegiatan Edukasi Kelompok Bulan Maret

No. Hari Tanggal Materi Narasumber Tempat


Pentingnya Menjaga Tina Agustina,
1 Kamis 2 Gedung Rawat Jalan
Kesehatan Telinga AMK.
Pentingnya Menjaga
2 Kamis 9 Aji Darmawan Gedung Rawat Jalan
Kesehatan Ginjal
Arki Ramadhan
3 Kamis 16 Ciri Ciri Air Bersih Gedung Rawat Jalan
Putra, AMKL
Bahaya TBC dan Cara dr. Nurmaya
4 Kamis 23 Gedung Rawat Jalan
Mencegahnya Sihombing

No. Hari Tanggal Materi Narasumber Tempat

Yuniawati, S.Kep.,
1 Selasa 7 Perawatan Luka Minajaya 1
Ners.

2 Selasa 14 Diabetes Mellitus Rian Dini, AM.Kep Minajaya 2


Diabetes Mellitus Erlik Yunita,
3 Selasa 21 Panenjoan
dan Suntik Insulin AM.Kep.
Elit Rusmiawati,
4 Selasa 28 Campak Ujung Genteng
S.Kep., Ners.

Dokumentasi Edukasi Kelompok


BAB III
HASIL YANG DICAPAI
Tabel Indikator Capaian Kegiatan

No. Indikator Kegiatan Target Capaian Keterangan

Masih rendahnya kepatuhan


Kegiatan Edukasi bidang kerohaniawan dalam
1 80% 70%
Individu melaksanakan edukasi
terintegrasi kepada pasien

Semua kegiatan edukasi


Kegiatan Edukasi
2 100% 100% kelompok terlaksana dengan
Kelompok
baik
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan kegiatan ditemukan beberapa kendala baik eksternal
maupun internal sebagai berikut :
1. Kurangnya tenaga/ SDM : waktu tersita banyak untuk kegiatan lain
seperti untuk membuat media informasi, administrasi, dan lainnya,
sehingga kegiatan fungsional menjadi sedikit terbengkalai
2. Belum semua karyawan Rumah Sakit sadar akan pentingnya upaya
promosi kesehatan serta kebijakan Rumah Sakit berbasis promosi
kesehatan
3. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan promosi
kesehatan

B. Saran

Berdasarkan permasalahan tersebut maka di rumuskan beberapa alternatif


pemecahan masalahnya, yaitu :
1. Melakukan analisis beban kerja dan mengajukan penambahan tenaga
sesuai dengan hasil analisis
2. Melakukan sosialisasi konsep dan aplikasi rumah sakit berbasis promosi
kesehatan kepada seluruh Petugas PPA
3. Melakukan advokasi kepada pemegang kebijakan atau pejabat yang
berwenang agar dana anggaran PKRS dapat direalisasikan sesuai
kebutuhan.
BAB V
PENUTUP

Demikianlah laporan bulanan kegiatan PKRS di RSUD Jampangkulon.


Laporan ini kami lampirkan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Semoga
kegiatan ini dapat memberikan gambaran dan dijadikan bahan perencanaan
kegiatan PKRS pada periode waktu berikutnya. Dengan demikian PKRS dapat
membudaya dan dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Pada akhirnya, PKRS menjadi bagian penunjang peningkatan mutu


pelayanan kesehatan, mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
mengutamakan keselamatan pasien, keluarga, pengunjung, SDM rumah sakit
dan masyarakat, sehingga dapat memberi sumbangan dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia sehat.

Menyetujui Jampangkulon, 30 Maret 2023


Ka. Si Akreditasi Kepala Instalasi PKRS

DEWI LAELASARI , S.E, M.M HAMDAN AHADIAN, S.K.M


NIP : 19680115 199203 2 012 NIP. 19820502 200801 1 003

Anda mungkin juga menyukai