Anda di halaman 1dari 35

PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUANG TB

YULIARNA SARI DEWI, SKM,.M.Epid


SEMINAR DAN WORKSHOP PPI – TUBERCULOSIS PERDALIN
JAKARTA RABU - KAMIS, 25-26 AGUSTUS 2021
1

TUJUAN
TUJUAN KHUSUS
TUJUANUMUM
TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
UMUM
 Setelah mengikuti sesi ini, peserta
 Setelah mengikuti
diharapkan mampusesi ini, peserta
memahami mampu menjelaskan:
diharapkan mampu
Pelaksanaan memahami
Pembersihan 1. Pengertian pembersihan lingkungan
pelaksanaanRuang
Lingkungan pembersihan
TB 2. Pemilihan desinfektan
lingkungan ruang TB
3. Strategi pengelolaan lingkungan terkait ruang TB
(Pengendalian sanitasi permukaan lingkungan dan
udara)
4. Tehnik Pembersihan Lingkungan sesuai Standar
2
POKOK BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Pengertian Pembersihan Lingkungan
3. Pemilihan Desinfektan
4. Strategi Pengelolaan Lingkungan Terkait Ruang
TB (Pengendalian Sanitasi Permukaan
Lingkungan dan Udara)
5. Tehnik Pembersihan Lingkungan sesuai Standar
6. Kesimpulan
PENDAHULUAN 3

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis (M tb). Tuberkulosis dapat mengenai semua organ tubuh
dan semua kelompok usia. Meskipun demikian paru adalah organ yang paling sering
terjangkit TB.
Penularan M.Tb terjadi melalui udara (airborne) yang menyebar melalui partikel
percik renik (droplet nuclei) saat seseorang batuk, bersin, berbicara, berteriak atau
bernyanyi.
Percik renik ini berukuran 1- 5 mikron dan dapat bertahan di udara selama
beberapa jam sampai beberapa hari sampai akhirnya ditiup angin

InfeksiBila seseorang menghirup percik renik


yang mengandung M.Tb dan akhirnya sampai di alveoli.
Gejala Timbul beberapa saat setelah infeksi,
umumnya setelah respons imun terbentuk 2-10 minggu
setelah infeksi.
LINGKUNGAN KERJA DENGAN 4
RISIKO PENULARAN
Kuman M.Tuberculosis

PETUGAS YANG MEMPUNYAI RISIKO UNTUK


TERTULAR:
Perawat
Dokter
Mahasiswa kedokteran
Petugas Laboratorium
Petugas lain yang kontak dengan pasien
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TB 5

DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TERDIRI DARI 4 PILAR


1. Manajerial
2. Pengendalian Administratif
3. Pengendalian Lingkungan
4. Pengendalian dengan Alat Perlindungan Diri

REKOMENDASI PPI TB WHO 2019


1. Pengendalian administratif
2. Pengendalian lingkungan
3. Perlindungan respirasi

6
6
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

MENCEGAH PENYEBARAN DROPLET NUCLEI INFEKSIUS DAN


MENGURANGI KONSENTRASINYA DI LINGKUNGAN.

Cara dan tindakan untuk menurunkan konsentrasi kuman di udara yang diperkirakan sudah
terkontaminasi
◦ Ventilasi natural
◦ Ventilasi Mekanik
◦ Ruang Isolasi
◦ Ultraviolet germicidal irradiation (UVGI)
◦ Sistem filtrasi udara
◦ Sruktur Desain, konstruksi, renovasi, atau reorganisasi
7
ENVIRONMENTAL CONTROLS

Sistem Ventilasi untuk Ruang Rawat Inap TB


Germicidal ultraviolet dan Poliklinik TB

WHO Guidelines on tuberculosis infection prevention and


control 2019 update
PENGENDALIAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN MERUPAKAN SALAH 8
SATU IMPLEMENTASI KEWASPADAAN ISOLASI
 KEWASPADAAN STANDAR
1. Pembersihan & Dekontaminasi Lingkungan
2. Pemeliharaan Kesehatan Tata Udara

PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI PERMUKAAN, BAHAN DAN PERALATAN UNTUK PENCEGAHAN


DAN PENGENDALIAN INFEKSI
9

Proses mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan


yang dapat diminimalkan dengan melakukan :

 Pembersihan lingkungan
 Disinfeksi permukaan lingkungan yang terkontaminasi darah atau
cairan tubuh pasien
 Melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat
Mempertahankan mutu air bersih
Mempertahankan ventilasi udara yang baik
STAF KEBERSIHAN 10

 Jumlah dan kapasitas (pelatihan, pendidikan) pegawai yang sesuai


MENURUT  Pelatihan terstruktur dan tepat sasaran (mis. pelatihan sebelum

STANDAR, memulai tugas)

STAF
KEBERSIH  Terbiasa dengan deskripsi pekerjaan dan standar kinerja mereka
 Diminta hanya melakukan tugas yang telah dilatihkan kepada
AN mereka

HARUS :  Mengetahui bahan kimia yang kemungkinan memberikan paparan


di tempat kerja serta bahayanya
 Memiliki persediaan dan peralatan, termasuk APD, untuk
melakukan tugasnya
 Memiliki penggiliran kerja yang konsisten dengan norma yang dapat
diterima dalam konteks tersebut.

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
PERSEDIAAN DAN PERALATAN KEBERSIHAN 11

 Sifat-sifat ideal,
Semua produk yang digunakan untuk kebersihan lingkungan pelayanan kesehatan harus:
▪ Tidak beracun
▪ Mudah digunakan
▪ Bau yang dapat diterima
▪ Kelarutan
▪ Ekonomis/harga rendah

 Sifat-sifat tambahan
Produk Pembersih: Berefikasi dan Ramah lingkungan:

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
DISINFEKTAN 12

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
13
• Semua peralatan di dalam ruangan dan permukaan dilakukan pembersihan dengan
klorin 0,05%, atau H2O2 0,5-1,4% untuk ruangan rawat dan 2% untuk permukaan
kamar operasi, sedangkan 5-35% (dry mist) untuk udara.
• Bersihkan bekas perdarahan/sputum dengan cairan disinfekatan (klorin 0.5 %)
dengan spill kits
• Fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat dan melaksanakan SPO untuk
pembersihan, disinfeksi permukaan lingkungan
• Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen penyebab infeksi pada saluran napas,
hindari penggunaan sapu ijuk dan yang sejenis, tapi gunakan cara basah (kain basah)
dan mop (untuk pembersihan kering/lantai),bila dimungkinkan mop terbuat dari
microfiber.
• Mop untuk ruang isolasi harus digunakan tersendiri
AREA LAYANAN PEMBERSIHAN LINGKUN 14

Harus ada minimal satu area khusus layanan pembersihan lingkungan di dalam
setiap bangsal dan area untuk persiapan, penyimpanan, dan pemrosesan kembali
peralatan dan persediaan pembersih berulang pakai.
Area ini harus menjadi ruang khusus yang tidak digunakan untuk tujuan lain.
▪ APD yang sesuai tersedia
▪ Memiliki ruang yang cukup untuk memisahkan, pemrosesan
kembali peralatan yang dibersihkan (area kotor) dari area
penyimpanan peralatan yang dibersihkan
TOILET CLEANING (DISIMPAN DI JANITOR) TOILET CLEANING (DISIMPAN DI JANITOR)
DRAIN CLEANER WINDOW SQUEEGE WINDOW WASHER FLOOR SQUEEGEE
MOP SET TOILET BOWL
DOUBLE PAD
BRUSH
BUCKET

CLEANING
ALAT & MESIN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERIODIC CLEANING
HAND BRUSH GUN DAMP
CLOTH -
SPRAYER CLOTH CEILING BROOM POLISHER MACHINE WET VACUUM STEP LADDER
RED

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
TEKNIK PEMBERSIHAN LINGKUNGAN SECARA
UMUM 15

 Lakukan penilaian lokasi awal secara visual


 Pekerjaan dimulai dari bersih ke kotor untuk menghindari penyebaran
kotoran dan mikroorganisme. (Ruang isolasi harus dibersihkan terakhir, untuk
mengurangi risiko penularan kontaminasi ke area “bersih”)

 Kerjakan mulai dari tinggi ke rendah (atas ke bawah)


 Lakukan pembersihan menurut metode, secara sistematis, agar mencegah
terlewatnya area
Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat
WHO, Maret 2020
Lakukan pembersihan menurut metode dan secara 16

sistematis ….
 Contoh strategi pembersihan permukaan-permukaan lingkungan, dengan bergerak secara sistematis di
sekitar area perawatan pasien

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
PRINSIP-PRINSIP PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI 17
LINGKUNGAN
 Dalam pembersihan, debu, kotoran, dan kontaminan pada permukaan lingkungan dibersihkan dan dipastikan
kering, higienis, dan sehat bagi pasien, staf, dan pengunjung
 Fasilitas sanitasi dan toilet area ini harus diperhatikan khusus
 Jangan merendam peralatan biomedis elektromekanis dalam air: saat membersihkan lantai, pastikan peralatan
tidak tersambung ke listrik
 Pemantauan bakteriologis rutin untuk menilai efektivitas pembersihan lingkungan tidak diperlukan
 Metode pembersihan permukaan luas (seperti menyapu, menyemprot, membersihkan debu)
harus dihindari karena menimbulkan kabut atau aerosol atau menyebarkan debu di area perawatan pasien.

Pusat Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat


WHO, Maret 2020
DESINFEKSI LANTAI DAN DINDING 18

◦ Polutan-polutan yang terlihat harus sepenuhnya dihilangkan sebelum didesinfeksi


dan ditangani sesuai dengan prosedur pembuangan darah dan tumpahan cairan
tubuh
◦ Pastikan desinfeksi dilakukan setidaknya selama 30 menit
◦ Lakukan desinfeksi tiga kali sehari dan ulangi prosedur setiap saat terjadi
kontaminasi.
◦ Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari,
termasuk setiap kali pasien pulang/keluar dari fasyankes (terminal
dekontaminasi).
◦ Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap barang yang sering tersentuh
tangan

Pedoman Teknis Bangunan Dan Prasarana Ruang Isolasi Penyakit Infeksi Emerging
(Pie) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 2020. Kemkes Ri
19
Identifikasi High TouchSurface :Kamar MandiPasien
Identifikasi High Touch Surface :Area Pasien

BUDAYA 5
R RAPIH
RESIK
RINGKAS
RAWAT
RAJIN
SOFT SURFACES/PERANGKAT LUNAK 20

Untuk elektronik, seperti tablet, layar sentuh, keyboard, dan


remote control.
 Pertimbangkan untuk memasang penutup yang bisa dilap
pada elektronik
Ikuti instruksi pabrik untuk pembersihan dengan
cairan desinfektan.
 Jiika tidak ada panduan, gunakan tisu basah berbahan dasar
alcohol atau semprotan yang mengandung setidaknya 70%
alkohol.
 Keringkan permukaan secara menyeluruh
 Pembersihan dan perawatan Kipas Angin: 21
◦ Gunakan lap lembab untuk membersihkan debu dan kotoran dari kipas angin
◦ Perlu ditunjuk staf yang ditugaskan dan bertanggung jawab
terhadap kondisi kipas yang masih baik, bersih.
◦ Periksa ventilasi alamiah secara teratur (minimal sekali dalam sebulan)
atau dirasakan ventilasi sudah kurang baik
◦ Catat setiap waktu pembersihan yang dilakukan dan simpan dengan baik

 Sistem exhaust fan yang dilengkapi saluran udara keluar,


harus dibersihkan secara teratur, karena dalam saluran tersebut
Teknik pembersihan exhaust
sering terakumulasi debu dan kotoran, sehingga bisa
tersumbat atau hanya sedikit udara yang dapat dialirkan.

Pedoman PPI Tuberkulosis Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Kemkes RI Direktorat Bina Upaya Kesehatan Jakarta, Mei
2012
LANGKAH – LANGKAH PEMBERSIHAN 22

Pembersihan rutin: pembersihan berkala (serta disinfeksi, saat dibutuhkan) saat


Pembersihan akhir: pembersihan dan disinfeksi setelah pasien dipulangkan atau
ruangan masih digunakan yang bertujuan membersihkan material organik,
dipindahkan. Termasuk pembersihan material organik dan pengurangan besar serta
meminimalisasi kontaminasi mikrobial, dan memberikan ruangan yang tampak bersih,
eliminasi kontaminasi mikrobial untuk memastikan tidak ada perpindahan mikroorganisme
terutama permukaan di zona pasien
ke pasien berikutnya.
ANJURAN PROSEDUR DAN FREKUENSI PEMBERSIHAN 23

Rawat inap
umum

Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services,
CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019. https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf
PERALATAN UNTUK PERAWATAN PASIEN 24

DAN LINGKUNGAN
KEWASPADAAN KONTAK
1. Perlu terminal dekontaminasi area sekitar pasien atau ruangan setelah pasien pulang
2. Dapat dipakai Na hipoklorit 0.5% bilas dengan air atau dengan H202 0.5 - 1.4%

KEWASPADAAN DROPLET
1. Ruang rawat pasien dengan transmisi droplet tidak perlu penanganan udara secara khusus karena mikroba tidak bergerak jauh
2. Perlu terminal dekontaminasi area sekitar pasien atau ruangan setelah pasien pulang
3. Dapat dipakai Na HIPOKLORIT 0.5 % Bilas dengan air atau dengan H2O2 0.5 -1.4%

KEWASPADAAN UDARA/AIRBORNE
1. Terminal dekontaminasi di lakukan secara dekontaminasi permukaan menggunakan H202 0.5 – 1.4 %
2. Baktericidal, virusidal atau dry mist dengan H2O2 5%

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang


Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 7 Tahun 2019 25
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
26
Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit Dengan Metode Dry Mist
REGULASI DAN STANDARD ACUAN

Permukaan Lingkungan (Hal : 37)


....Larutan Hidrogen Peroksida (H202)
1. Permukaan Ruangan Rawat 0,5-1,4%
2. Permukaan Kamar Operasi 2%
3. Drymist untuk udara 5-35%.
Metode Dekontaminasi Udara Dry Mist
 Salah satu strategi penyehatan udara menggunakan
desinfektan, dilakukan apabila strategi penggantian
udara bersih ataupun penggunaan hepafilter tidak bisa
dilakukan
 Salah satu metode dry mist menggunakan Hidrogen peroksida
(H2o2).
 Hidrogen peroksida (H2o2) dipilih karena aman dan efektif
membunuh mikroorganisme secara permanen
27
PEMBERSIHAN DENGAN SPILL KIT

Tumpahan air raksa

Tumpahan bahan kimia

Tumpahan cairan tubuh


28
CONTOH FORMULIR SUHU DAN
Lokasi
Bulan
KELEMBABAN :
RS……………………..
:
Nilai normal suhu :
Penanggung jawab : PEMANTAUAN TEKANAN NEGATIF DI RUANG ISOLASI
Nilai normal kelembaban :

PENGUKURAN SUHU TEMPERATUR RUANGAN DAN KELEMBABAN


KOMITE PPI RS…………………………
RUANGAN
TG 1 2 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
P = Pagi S = Sore
30 31
BULAN
L 3 9
KET.
°C / % PSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPSPS

TANGGAL
TEKANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

SUH
U 38
TE
MP 36
ERA
TUR 34
RUA
NG
AN
32
33
30
32
31 28
30
29
26
28 24
27
26 22
25
24
20
23 18
22
21
\\=====\ L.
16
20 14
19
18 12
17
10
KELEMBABAN
8
75
RUANGAN
6
70 4
65
60 2
55
50
0
45 PETUGAS
40
35
30
25
PARAF
Keterangan :
1. Baku mutu Suhu & Kelembaban (Kemenkes RI No. 1204 Tahun 2004 & CDC
2003)
Keterangan
2. Diisi oleh petugas yang berdinas pada hari
itu. 1. Tekanan negatif normal (10- PENANGGUNG JAWAB
20)
3. Format pengisian/pengukuran temperatur & kelembaban diletakkan di dekat thermohygrometer.
4. Apabila suhu dan kelembaban tidak sesuai (lebih/kurang) baku mutu segera dilaporkan kepada Kasubinstal / Bag / Unit untuk berkoordinasi dengan Unit Teknik dan Unit Kesling & Nosokomial (pesawat 2008 &
2777). 2.Berikan tanda titik pada baris tekanan dan kolom sesuai tanggal
Penanggung Jawab
3.Tarik garis dari hari sebelumnya sehingga membentuk garis grafik line
4.setiap shift dinas petugas menulis nama sesusi shift dinas dan mengisi pemantauan
(
)
tekanan (. ... ………………………….)
5.Jika tekanan di bawah atau di atas rentang normal, agar menghubungi bagian tehnik ext:
…..
PEMANTAUAN RUANG ISOLASI TEKANAN NEGATIF Hasil Audit di Ruang Isolasi Tekanan Negatif 29
AUDIT RS X
BULAN : ………..
N INDIKATOR YA TIDAK NILAI
O

NO INDIKATOR YA TIDAK % 0 100


1 Kepatuhan penggunaan APD 1
1 Kepatuhan penggunaan APD 1 0 100
0 100
2 Kepatuhan kebersihan tangan 1 0 100
2 1
Pelindung Diri
Kepatuhan pendokumentasian Suhu ruangan (22 - 0 100
3 1 0 100 3 Kepatuhan kebersihan tangan 1
27 ◦C)
Kepatuhan pendokumentasian Tekanan Negatif (5 1 0
4 1 0 100
- 10 Atm) Kepatuhan pendokumentasi
4 0
Kepatuhan pendokumentasian Kelembaban Suhu ruangan 22 - 27 ◦C
5 ruangan (40 – 60%) 1 0 100

Kepatuhan pendokumentasi 1 0
6 Kelengkapan fasilitas Alat Pelindung Diri 1 0 100
5 Skala Tekanan Negatif antara 0
5 - 10 Atm
7 General Cleaning segera setelah pasien pulang 1 0 100
1 0
100 6 kelembaban ruangan antara 0
NILAI RATA-RATA 40 – 60%

0 100
General cleaning segera
IPCN AREA setelah pasien pulang

57%

NILAI RATA-RATA
( )
30
B. Lingkungan Petugas

1 Nurse station tampak bersih, rapi, dan tidak ada debu di setiap permukaan

2 Penataan aksesoris ruangan/lukisan dinding tertata rapi dan bebas debu

Audit Kepatuhan 3
Penataan medical suplay, alat kesehatan dan ATK tersusun rapi, tidak berdebu dan
mudah di ambil

Kebersihan 4 Alat-alat steril terpantau dan tidak kadaluwarsa

Lingkungan 5 Linen dan baju pasien tersimpan rapi dalam lemari tertutup sesuai kebutuhan

6 Hordeng dalam kondisi bersih dan terawat

7 Kulkas obat digunakan sesuai kebutuhan dilengkapi pengukur suhu dan grafik,
AUDIT KEBERSIHAN LINGKUNGAN terdokumentasi

8 Sarana Kebersihan tangan tersedia lengkap, sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
Hari/Tanggal : ………….
Lantai/Ruang............/ 9 Kamar ganti petugas tampak rapih dan bersih
…………..
10 Kamar mandi petugas bersih, aman dan terawat

NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK KET 11 Kulkas makanan bersih dan rapi sesuai peruntukan
A. Lingkungan Pasien
12 Troley emergency bersih dan tertata rapi sesuai standar

1 Tersedia handrub di lengkapi tanggal penggunaan


13 Pengecekan laryngoscope dan defibrillator setiap hari dan terdokumentasi
2 Ketersediaan tissue sesuai kebutuhan
14 Monitoring suhu dan kelembaban ruangan setiap pagi dan sore terdokumentasi
3 Wastafel bersih dan berfungsi baik

15 Troley tindakan dan bak suntik bersih, tidak berkarat


4 Barang pribadi pasien tertata rapi sesuai kebutuhan

Diswasher di operasionalkan dengan baik dan penempatan pispot/urinal tertata rapih


5 Alat penunjang pelayanan yang ada di sekitar pasien bersih dan siap pakai 16 dan siap pakai

17 Instrumen kotor ditempatkan dalam container tertutup


6 Tempat tidur bersih tidak berdebu
18 Pemilahan Linen kotor ditempatkan dalam trolley linen kotor tertutup sesuai
Linen dan baju pasien dalam kondisi bersih, diganti setiap hari/sesuai kebutuhan kriteria (Infeksius dan non infeksius

7 pasien
19 Pantry penyiapan makanan pasien bersih rapi dan tidak berbau

8 Kamar mandi pasien bersih, aman dan terawat


Jakarta,
2019
9 Pasien membuang limbah non infeksius sesuai tempatnya Skoring : x 100%

IPCN

10 Pencahayaan di kamar pasien sesuai standar Total Nilai : …………………………

11 Ruang tunggu dalam kondisi rapi, bersih dan terawat


KESIMPULAN 31
33

 Pengendalian Lingkungan/pembersihan rutin sesuai standar akan berdampak


mencegah terjadinya sumber penularan kepada petugas dan masyarakat
 Pilihan yang tepat dalam menetapkan sarana dan prasana kebersihan lingkungan
baik permukaraan maupun udara sehingga akan berdampak effektif dan efisien
 Melakukan pembersihan dan disinfeksi dengan memilih peralatan, pembersih dan
disinfectan sesuai standar akan meminimal risiko baik kepada petugas maupun
lingkungan
 Melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat akan menjaga Efektifitas
peralatan
 Dekontaminasi permukaan lingkungan dan pembersihan udara merupakan salah
satu strategi pencegahan penularan infeksi pada petugas dan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai