Abstrak
Desa Aeng Batu-Batu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Galesong Utara,
Kabupaten Takalar. Desa ini terdiri dari 7 dusun dengan jumlah penduduk ±42.000 jiwa. Sebelumnya,
desa ini hanya memiliki enam dusun, namun sekitar tahun 2020, ada satu dusun yang dimekarkan
menjadi dua dusun. Oleh karena itu, dibuatlah peta administrasi desa yang dapat digunakan sebagai
sarana penyampaian informasi mengenai suatu kondisi letak suatu wilayah dan lingkungan di sekitar
wilayah tersebut seperti batas dusun, jalan, dsb. Pembuatan peta administrasi desa ini memanfaatkan
data yang bersumber dari Peta Rupa Bumi Indonesia Kabupaten Solok dan Batas Desa Hasil Deliniasi
Tahun 2019-2020 yang kemudian diolah dalam software ArcGIS. Selain itu, peta ini juga dilengkapi
dengan data sarana dan prasarana yang ada di desa, seperti masjid, pemakaman, dll. Kegiatan ini
dilakukan secara daring dan luring tanpa mengumpulkan massa dikarenakan masih dalam keadaan
pandemi.
Abstract
Aeng Batu-Batu Village is one of the villages in North Galesong District, Takalar Regency. This
village consists of 7 hamlets with a population of ± 42,000 people. Previously, this village only had
six hamlets, but around 2020, one hamlet will be divided into two hamlets. Therefore, a village
administration map was made that can be used as a means of conveying information regarding a
condition of the location of an area and the environment around the area such as hamlet boundaries,
roads, etc. The making of this village administration map utilizes data sourced from the Indonesian
Earth Map of Solok Regency and the Delineated Village Boundary for the Year 2019-2020 which is
then processed in ArcGIS software. In addition, this map is also equipped with data on facilities and
infrastructure in the village, such as mosques, cemeteries, etc. This activity is carried out online and
offline without gathering the masses because it is still in a state of pandemic.
1. PENDAHULUAN
Instansi perguruan tinggi sebagai salah satu pelaksana pendidikan kemudian menjadi instrumen
utama dalam melahirkan kualitas sumber daya anak bangsa yang kreatif dan inovatif. Tri Dharma
Perguruan Tinggi melalui modus eksistensi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat kemudian menjadi bingkai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu ialah Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN sebagai bagian dari kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa S1 yang dimana pada
hakikatnya merupakan program pendidikan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat, yang merupakan turunan dari Pancasila dan
Undang-Undang 1945 yang dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara aktivitas pendidikan
dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat secara interdisipliner. Dalam
KKN terdapat pengalaman ilmu berdasarkan pola piker interdisiplin dan komprehensif. Pola
2. METODE PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat
KKN Tematik Universitas Hasanuddin Gelombang 107 dilaksanakan pada 16 Desember
2021 – 13 Februari 2022 di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16-21 Januari 2022, di Kantor Desa Aeng Batu-Batu..
2.2. Khalayak Sasaran
Untuk pelaksanaan di Kantor Desa Aeng Batu-Batu, hasil atau output diserahkan
langsung kepada Kepala Desa Aeng Batu-Batu yang selanjutnya diletakkan di Kantor
Desa Aeng Batu-Batu.
2.3. Metode Pengabdian
Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa memberikan bukti tambahan bahwa
Indonesia telah lebih memperhatikan dan menghargai keberadaan desa. Besarnya pemekaran
desa akhir-akhir ini tidak diimbangi dengan kejelasan batas desa yang berpotensi memunculkan
potensi konflik. Idealnya, seluruh instrument penataan batas desa harus disiapkan terlebih
dahulu. Salah satu instrument yang dibutuhkan adalah tersedianya peta dasar skala besar (peta
topografi) sebagai instrument utama pembuatan peta desa (Asadi, 2016).
Kegiatan ini dimulai dengan observasi wilayah Desa Aeng Batu-Batu pada minggu
pertama bulan Januari 2022. Setelah dilakukan observasi, maka selanjutnya direncanakan
proram kerja yang akan dilakukan. Dalam pemaparan seminar program kerja, saya
mengusulkan program kerja pembuatan peta administrasi di desa ini. Selanjutnya dengan
Gambar 3.2 Penyerahan Peta Administrasi Desa Aeng Batu-Batu kepada Kepala Desa Aeng Batu-
Batu di kantor desa.
6. DAFTAR PUSTAKA
Asadi, Asdi. (2016). Penataan Batas Wilayah Administrasi Desa, Hambatan & Alternatif Solusi
dengan Pendekatan Geospasial. Jurnal Borneo Administrator, Vol.12, No.2
Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) Universitas Hasanuddin (2022). Panduan Teknis
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 107.