SKRIPSI
Oleh:
NIM: 141134182
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Allah SWT
Alhamdulillahirabbilalamin, rasa syukur ini senantiasa terucap hanya
kepada Mu Ya Allah yang telah memberikan rahmat, kasih sayang, dan
pertolongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Bapakku Ahmad Rosyad dan Ibuku Musirani
Terimakasih atas segala kasih sayang, semangat, dukungan, nasihat
dan lantunan doa yang mengalir tiada putus. AJKK
Adik-adikku tercinta Ichsan Akil Muyasar, Restu Inta Hirnawan, dan
Hanif Fatah Nur Amalia
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan doa yang terucap. AJKK
Untuk segenap keluarga besarku
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan doa yang terucap.
Para sahabat-sahabatku
Atas segala semangat, nasihat, bantuan, dan kebahagiaan yang
senantiasa tulus diberikan kepadaku.
Teman payung dan teman-teman PGSD yang sama-sama berjuang dan
saling memberikan semangat dan dukungan.
Almamater Universitas Sanata Dharma
Segala pihak yang telah mendukung dan membantu dalam setiap proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu
per satu.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus
sanggup menahan perihnya kebodohan.”
(Imam Syafi’i)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Luluk Nur Azizah
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Akar Kuadrat
Berbasis Metode Montessori dengan tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD dandosen
pembimbing skripsi.
3. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah mendampingi saya selama beberapa semester yang lalu.
5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan penulisan.
6. Tutik Karyani, S.Pd.SD. selaku Kepala SDN Katongan III yang telah
memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
7. Hevi Listiana Sri Rupatmi, S.Pd.SD. selaku Wali Kelas IV SDN Katongan III
beserta keluarga besar SDN Katongan III yang telah membantu selama proses
penelitian.
8. Siswa kelas IV SDN Katongan III yang telah bersedia membantu selama
proses penelitian.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Rosyad dan Ibu Musirani yang
telah memberikan doa dan semangat.
10. Adik-adikku Ichsan Akil Muyasar, Restu Inta Hirnawan, dan Hanif Fatah Nur
Amalia yang telah memberikan bantuan dan dukungan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengembangan Produk............................................................................... 68
3.1 Pembuatan Alat Peraga ....................................................................... 68
3.2 Pembuatan Album Alat Peraga ........................................................... 69
4. Uji Coba Lapangan Awal ........................................................................... 69
4.1 Hasil Validasi ..................................................................................... 70
4.1.1 Dosen Ahli................................................................................. 70
4.1.2 Guru Kelas IV ........................................................................... 73
4.1.3 Rata-rata Skor Validasi oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas IV ........... 75
5. Revisi Produk ............................................................................................ 76
5.1 Alat Peraga ........................................................................................ 76
5.2 Album Alat Peraga ............................................................................ 77
6. Uji Coba Lapangan Terbatas ..................................................................... 78
6.1 Pretest.................................................................................................. 78
6.2 Postest ................................................................................................. 79
6.3 Data Hasil Test .................................................................................... 80
7. Prototipe Alat Peraga ................................................................................. 81
B. Pembahasan .................................................................................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 89
A. Kesimpulan .................................................................................................... 89
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 90
C. Saran .............................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 94
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Menghitung Rata-rata ......................................................................... 51
Rumus 3.2 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest ............................................... 52
Rumus 3.3 Persentase Kenaikan Nilai Siswa........................................................ 52
Rumus 4.1 Skor Rata-rata Validasi Produk .......................................................... 75
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Pretest......................................................................................... 79
Grafik 4.2 Hasil Posttest ....................................................................................... 79
Grafik 4.3 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest ................................................... 80
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) spesifikasi produk
aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-
hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai
dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, 2013: 185).
2011: 6). Sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa matematika sebagai
mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, bahkan menjadi momok yang
menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan-
wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 19 Juli 2018 kepada dua orang
siswa kelas IV SDN Katongan III. Dari hasil wawancara diketahui bahwa
matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang harus dihafalkan. Materi-materi yang cukup sulit yaitu seperti pecahan, akar
kuadrat, bangun ruang dan bangun datar. Selain itu, diketahui bahwa guru tidak
Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 69-70) menyatakan bahwa anak usia
7-11 tahun berada dalam tahap operasi konkret. Tahap operasi konkret ditandai
Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum
siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah
satu jembatan agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika adalah
dengan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Sesuai dengan tingkat
manipulasi obyek untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 2002: 99). Alat
peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Surya,
1992: 75). Hamalik (dalam Kustandi & Sutjipto, 2011: 21) mengemukakan bahwa
terhadap siswa. Salah satu media atau alat peraga yang mudah dipahami oleh
siswa yaitu dengan menggunakan media benda konkret. Djamarah & Zain (2006 :
merupakan suatu obyek yang dapat memberikan rangsangan yang amat penting
keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, alat peraga sangat penting bagi siswa karena
Pada tanggal 18 Juli 2018, peneliti melakukan wawancara kepada ibu kepala
sekolah SDN Katongan III. Dari hasil wawancara diketahui bahwa untuk fasilitas
alat peraga matematika masih belum lengkap. Alat peraga matematika yang
tersedia di sekolah yaitu untuk materi bangun datar dan bangun ruang, sedangkan
untuk materi-materi lainnya masih belum lengkap. Alat peraga matematika sangat
jarang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Guru lebih memilih
mengajar dengan metode ceramah karena lebih mudah dan tidak perlu kesulitan
sangat penting karena selain menarik perhatian siswa juga dapat membantu siswa
kurang maksimal dalam menggunakan alat peraga dan hanya menggunakan papan
tulis.
lakukan di SDN Katongan III pada tanggal 23 Juli 2018 di kelas IV, peneliti
melihat bahwa guru masih belum menggunakan alat peraga ketika proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan metode ceramah dan menulis di papan tulis ketika mengajar. Dari
hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal diketahui bahwa masih banyak siswa
yang masih kesulitan mengerjakan soal materi akar kuadrat.Hal ini karena siswa
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas IV, bahwa guru tidak
menggunakan alat peraga karena belum tersedia alat peraga matematika materi
akar kuadrat di sekolah dan guru juga cenderung kesulitan dalam membuat alat
peraga. Hal ini menjadi hambatan bagi guru dalam menyampaikan materi akar
kuadrat. Padahal, dengan menggunakan alat peraga siswa cenderung lebih aktif
dalam kegiatan belajar. Selain itu, dengan menggunakan alat peraga, siswa lebih
mudah dalam menangkap materi yang diajarkan guru. Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan peneliti, penggunaan alat peraga penting bagi siswa untuk
konsep-konsep matematika.
kuadrat karena siswa cenderung kurang memahami materi akar kuadrat dan guru
materi akar kuadrat. Salah satu alat peraga yang dapat membantu siswa
pendidikan Montessori hasil rancangan seorang dokter dari Italia bernama Maria
Montesssori. Alat peraga Montessori merupakan salah satu alat yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membuat materi menjadi lebih nyata sehingga akan mudah dipahami oleh
anak-anak karena sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Lillard (2011: 137),
baru.
auto corretion, auto education, dan kontekstual. Alat peraga yang peneliti
akar kuadrat untuk membantu siswa memahami materi akar kuadrat. Dengan
adanya alat peraga berbasis Montessori ini, peneliti berharap dapat membantu
kesulitan belajar mengenai materi akar kuadrat. Penelitian ini hanya dibatasi pada
tahap pembuatan produk yang kemudian divalidasi oleh beberapa ahli dan diuji
dan akar sederhana. Peneliti melakukan penelitian di SDN Katongan III yang
adalah siswa kelas IV. Produk yang dihasilkan berupa alat peraga akar kuadrat
berbasis metode Montessori dan album alat peraga papan akar kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
metode Montessori?
metode Montessori?
C. Tujuan Penelitian
metode Montessori.
metode Montessori.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
belum pernah dipelajari terkait materi akar kuadrat serta dapat terbantu
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
E. Definisi Operasional
1. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
4. Akar kuadrat adalah faktor dari bilangan itu jika dikuadratkan sama dengan
bilangan itu.
Pengembangan alat peraga dalam penelitian ini adalah papan akar kuadrat
berbasis metode Montessori dan album alat peraga papan akar kuadrat. Alat
materi akar kuadrat. Alat peraga papan akar kuadrat terdiri dari papan akar
kuadrat, stamp, kotak stamp, kartu soal dan jawaban, skotak kartu soal dan
Papan tersebuat dibuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard). Kayu MDF
adalah kayu olahan yang dibuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Papan akar
kuadrat ini dapat dilipat untuk mempermudah dalam membawa. Pada bagian
dalam papan dipahat menjadi kotak-kotak sejumlah 400 kotak yang tersusun
secara vertikal dan horisontal. Jumlah satu deret kotak yang membujur secara
tersebut berfungsi sebagai tempat stamp yang dimasukkan ke dalam kotak. Papan
akar kuadrat terdiri dari tiga area warna yaitu, merah, biru, dan hijau. Area warna
merah digunakan untuk menempatkan stamp ratusan berwarna merah. Area warna
biru digunakan untuk menempatkan stamp puluhan berwarna biru. Area warna
2. Stamp
hijau, merah, dan biru dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm dan ketebalan 0,5 cm.
Setiap stamp memiliki nilai tempat yang berbeda-beda. Stamp hijau dengan angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1 bernilai satuan, stamp biru dengan angka 10 bernilai puluhan, stamp merah
dengan angka 100 bernilai ratusan, dan stamp hijau dengan angka 1000 bernilai
ribuan. Jumlah stamp satuan sebanyak 87 buah, stamp puluhan sebanyak 120
buah, stampratusan sebanyak 62 buah, dan stamp ribuan sebanyak 28 buah. Stamp
3. Kotak Stamp
11
menjadi 4 bagian, meliputi (1) ruang untuk stamp satuan berwarna hijau, (2) ruang
untuk stamp puluhan berwarna biru, (3) ruang untuk stamp ratusan berwarna
merah, dan (4) ruang untuk stamp ribuan berwarna hijau. Kotak stamp juga
stamp.
1
Kode soal
√4
5,5 cm
8 cm
2 cm
2 cm
8 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kartu soal berisi soal-soal akar kuadrat dengan jawaban sebagai controlof
error yang terdapat di belakang soal. Jenis kertas yang dipilih untuk mencetak
kartu yaitu ivory 310. Kartu soal berwarna putih dengan warna hijau, biru, dan
merah pada angka. Perbedaan warna pada angka untuk membedakan nilai satuan,
puluhan, ratusan, dan ribuan. Kode soal terdapat di ujung kartu sebagai penanda
tahapan dan operasi hitung. Kode soal terdiri dari, (1) Kode soal 1 adalah akar
kuadrat bilangan 1-100 dengan hasilnya, (2) Kode soal 2 adalah akar kuadrat
bilangan 100-400 dengan hasilnya, (3) Kode soal 3 adalah akar kuadrat bilangan
400-1000 dengan hasilnya, (4) Kode soal 4 adalah akar kuadrat bilangan 1000-
13
Kotak kartu soal dan jawaban mempunyai ukuran 10 cm x 9 cm. Kotak ini
dibuat menggunakan kayu jati Belanda. Kayu jati Belanda mempunyai berat yang
leih ringan dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Kotak ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan kartu soal dan jawaban. Kotak kartu soal bagian samping
Album alat peraga merupakan buku panduan dalam menggunakan alat peraga
papan akar kuadrat. Album alat peraga ini berisi langkah-langkah cara
menggunakan alat peraga papan akar kuadrat yang dilengkapi dengan gambar-
alat peraga dicetak dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4 yang dilengkapi
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori membahas tentang (A) kajian pustaka, (B) penelitian yang
A. Kajian Pustaka
perkembangan anak, (3) matematika, (4) akar kuadrat, (5) alat peraga, dan (6)
metode Montessori.
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan
dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada
Setiawati, 1993:4) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Pengertian belajar dari
perubahan tingkah laku oleh individu karena adanya interaksi antara guru dengan
sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar
kebutuhannya.
2. Perkembangan Anak
individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju
16
empat tahap yaitu, tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret,
berkaitan. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahap
Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi
membau, dan lain-lain. Pada tahap ini, anak belum bisa berbicara dengan bahasa.
Tahap perkembangan awal sensorimotor ini sangat penting. Tahap ini akan
penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek
yang saat itu tidak beradabersama subjek. Tahap ini juga dicirikan dengan
pemikiran intuitif pada anak. Dengan adanya penggunaan simbol itu, seorang
anak dapat mengungkapkan dan membicarakan suatu hal yang sudah terjadi. Ia
mengungkapkan suatu hal yang sedang tidak dilihat, dan membicarakan suatu hal
tanpa terikat pada ruang dan waktu di mana hal tersebut terjadi. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2001:49).
Tahap operasi konkret dicirikan dengan sistem pemikiran yang logis. Anak
artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang
dikembalikan pada awalnya lagi. Ciri utama pemikiran operasi konkret adalah
adanya ransformasi reversibel dan sistem kekekalan. Pada tahap ini, anak masih
Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 88) tahap operasi formal merupakan
tahap terakhir dalam perkembangan kognitif. Tahap ini terjadi pada umur sekitar
11 atau 12 tahun ke atas. Pada tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir
dan hipotesis, serta dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati saat
itu.
2001: 70)siswa berusia 7-11 tahun masuk dalam tahap operasi konkret. Pada tahap
ini, anak belajar dari sesuatu yang konkret dan belum bisa berpikir abstrak. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan yang mana menggunakan alat
peraga akar kuadrat berbasis metode Montessori pada siswa kelas IV SD dengan
kisaran umur 10 tahun. Pada tahap operasi konkret, anak masih menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi
3. Matematika
yang berarti pengetahuan atau ilmu dan mathaneinyang mengandung arti belajar
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. James dan James (dalam
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga
bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Dari definisi tersebut dapat
yang berhubungan dengan logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-
4. Akar Kuadrat
Akar kuadrat suatu bilangan adalah faktor dari bilangan itu jika
dipangkatkan dua atau dikuadratkan akan sama dengan bilangan itu (Soenarjo,
Matematika, 2011:42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
82 = 64 √64
berarti
√64= 8 dibaca akar pangkat dua dari enam puluh empat sama dengan delapan
Akar kuadrat suatu bilangan dapat dicari dengan cara seperti berikut.
√625 = ____
Langkah 1:
√6.25
Pisahkan tiap dua angka mulai dari belakang, tandai
dengan titik
√6.25 = 2 Langkah 2:
√6.25 = 2 Langkah 3:
√6.25 = 25 Langkah 4:
Jadi, √625 = 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Alat Peraga
pikiran, perasaan serta perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat belajar. Alat
antara pemberi pesan kepada penerima pesan (Anitah, 2010: 4). Menurut Kustandi
dan Sutjipto (2011: 9) menyatakan bahwa alat peraga adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
peraga merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 2002: 99).Alat
peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Surya,
1992: 75).Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pelajaran.
4. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan
peserta didik.
mengajar.
1. Tahan lama.
4. Ukurannya sesuai.
5. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau
diagram.
8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak
bagi siswa.
peraga.
10. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6. Metode Montesori
diselenggarakan dalam lingkungan yang tertata dan terstruktur (Gutek, 2013: 25).
indra dan pemikiran mereka dan untuk mencapai kemandirian yang lebih besar
Montessori, berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi (Magini, 2013: 7-
9).
Tolentino. Pada tahun 1883, Maria Montessori yang berusia tiga belas tahun
teknik negeri. Setelah itu, dia melanjutkan studi teknik di Regio Instituto Technico
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Leonardo da Vinci. Pada 1890, dia memutuskan untuk meninggalkan studi teknik
ditolak, namun berkat kemauan kerasnya, akhirnya pada tahun 1890 dia diterima
akan dijalani seumur hidupnya. Pada 1896, dia menjadi perempuan Italia pertama
mengantarkannya pada Jean Marc Gaspard Itard dan Edouard Seguin. Mereka
adalah seorang dokter dan psikolog asal Prancis yang juga bekerja menangani
bernama Casa dei Bambini atau Rumah anak-anak. Kurikulum dari Casa dei
24
2013: 22).
Eropa lain dan di Amerika Utara khususnya di Amerika Serikat. Hal ini menjadi
ceramah di depan umum dan menerbitkan karyanya berbentuk buku (Gutek, 2013:
33).
1. Menarik
2. Bergradasi
Gradasi pada alat peraga Montessori memuat gradasi warna, bentuk, dan
3. Auto-correction
25
ulang.
4. Auto-education
Alat peraga Montessori dibuat agar anak dapat belajar secara mandiri. Anak
akan terus berlatih sampai mereka bisa mengerjakan sendiri. Anak akan
5. Kontekstual
metode Montessori dalam penelitian ini adalah alat peraga yang mempunyai ciri-
Montessori untuk materi akar kuadrat. Alat peraga yang dikembangkan memiliki
ciri yang menarik. Alat peraga dengan warna-warna yang menarik menjadikan
anak tertarik untuk melihat, menyentuh, meraba, dan mempelajari alat tersebut.
Ciri-ciri yang kedua yaitu bergradasi. Alat peraga ini memiliki berbagai warna,
bentuk dan tekstur. Selain itu, alat peraga ini memiliki pengendali kesalahan
26
untuk siswa kelas II. Penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu kepada
adalah penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini berupa prototipe alat
ditunjukkan dengan perolehan skor validasi 3,73 dalam kategori “sangat baik”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga papan penjumlahan dan
27
ini adalah 5 siswa dari kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan nilai pretest dan posttest. Rerata nilai pretest yaitu 38,52, sedangkan
Montessori dengan ciri antara lain, menarik, bergradasi, auto correction, auto
yang bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri dan kualitas alat peraga yang layak
III tahun ajaran 2014/2015 selama tujuh bulan. Hasil dari penelitian dan
pengembangan ini berupa prototipe alat peraga papan perkalian berbasis metode
Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga papan perkalian
memiliki lima ciri antara lain, menarik bagi siswa, bergradasi, memiliki
pengendali kesalahan, dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dan kontekstual
perolehan skor validasi 3,73 dalam kategori “sangat baik”. Terdapat perbedaan
nilai ketika uji coba terbatas skor pretest menunjukkan rerata58,21, sedangkan
alat peraga berbasis metode Montessori dengan kualitas sangat baik, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
siswa kelas II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga papan pembagian
auto education, dan kontekstual serta memiliki kualitas “sangat baik”. Pada
pengujian lapangan terbatas, rerata hasil pretest adalah 4,62 sedangkan hasil
posttest adalah 8,9. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara
sebelum dan setelah menggunakan alat peraga. Dari hasil penelitian oleh Murti,
alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa alat peraga papan pembagian yang dihasilkan memiliki lima ciri yang
29
kelayakan produk dengan rerata 3,89 dengan kategori “sangat baik”. Subjek
dalam penelitian ini sejumlah 6 siswa kelas V. Hasil tes menunjukkan pretest
memiliki rerata sebesar 58,89 dan posttest sebesar 95,84. Dengan demikian, alat
peraga mempunyai ciri alat peraga yang sesuai dan memiliki kualitas setelah uji
kelayakan yang sudah dilakukan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh
peraga materi akar kuadrat yang akan dikembangkan oleh peneliti memiliki
perbedaan dengan alat peraga materi akar kuadrat yang sudah dikembangkan
sebelumnya. Peneliti menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat
peraga. Dengan menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak
hanya terbatas pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk
matematika SD materi akar kuadrat berbasis metode Montessori. Alat peraga yang
30
Murti (2015)
Yang diteliti:
C. Kerangka Berpikir
tugas seorang guru. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang
menyenangkan bagi siswa. Padahal, matematika itu sendiri menjadi materi yang
31
yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Dengan adanya alat
peraga, siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Guru yang menerangkan
dengan teknik ceramah akan membuat siswa menjadi kurang semangat dan
berusia antara 7-12 masih sulit dalam menangkap materi yang bersifat abstrak.
Mereka masih belajar hal-hal yang bersifat konkret. Salah satu yang dapat
masih kurang. Alat peraga matematika yang tersedia di sekolah diantaranya yaitu
alat peraga bangun ruang dan bangun datar. Dari hasil observasi yang dilakukan
di kelas IV, selama proses pembelajaran guru tidak menggunakan alat peraga,
bahkan tidak ada alat peraga matematika yang diletakkan di dalam kelas. Hasil
alat peraga di sekolah menjadi salah satu penyebab guru jarang menggunakan alat
pembelajaran dan sulit menerima materi yang diajarkan. Salah satu materi yang
dirasa sulit bagi siswa kelas IV yaitu materi akar kuadrat. Sekolah juga belum
merupakan alat peraga berbasis metode Montessori yang disesuaikan dengan ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
education, dan kontekstual. Menarik artinya alat peraga dapat menarik perhatian
dimaksud adalah adanya gradasi warna, bentuk, dan usia. Alat peraga yang
mengetahui letak kesalahnnya sendiri tanpa harus diberi tahu. Alat peraga juga
sekitar.
D. Pertanyaan Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai (A) jenis penelitian, (B) setting penelitian,
A. Jenis Penelitian
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
agar dapat dipertanggungjawabkan (Trianto, 2010: 206). Hal yang sama juga
tertentu baik baru maupun menyempurnakan produk yang telah ada. Penelitian ini
Montessori materi akar kuadrat. Penelitian ini menghasilkan prototipe alat peraga
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Setting Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah alat peraga berbasis Montessori berupa papan
akar kuadrat. Alat peraga papan akar kuadrat berbasis Montessori ini dirancang
untuk membantu siswa kelas IV belajar materi akar kuadrat. Papan akar kuadrat
ini terbuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard) yang di dalamnya
angka yang berbentuk persegi terdiri dari warna hijau, merah, dan biru dengan
ukuran 2,5 cm x 2,5 cm dan ketebalan 0,5 cm. Alat peraga ini juga dilengkapi
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah lima siswa putri dari kelas IV SDN Katongan
III pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan lima siswa tersebut
berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas. Selain itu, pemilihan
3. Lokasi Penelitian
tersebut sebagai tempat uji coba lapangan terbatas dikarenakan sekolah tersebut
tidak jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga mudah dijangkau. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Waktu Penelitian
September 2018.
C. Rancangan Penelitian
Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Menurut Borg and Gall
(dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) terdapat sepuluh langkah dalam penelitian
pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk,
(6) uji coba lapangan, (7) revisi produk (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) revisi
produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Berikut ini adalah model
penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang disajikan pada bagan 3.1.
Pengembangan
Pengumpulan Uji Coba
Perencanaan Bentuk Awal
Data Lapangan Awal
Produk
Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall (dalam
36
Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) menguraikan penelitian
berbagai pengujian.
untuk mengumpulkan data kualitatif. Hal ini dapat membantu peneliti dalam
yang dikembangkan.
dari hasil uji lapangan pada tahap awal. Revisi terhadap bentuk awal produk
ini menghasilkan produk yang siap untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.
37
diujicobakan kembali.
tahap akhir.
9. Revisi final dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke
membuat artikel yang dapat diajukan untuk dipublikasi oleh jurnal ilmiah.
Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Borg and Gall (dalam
dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan lima langkah utama yaitu: (1)
awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi
produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Karena waktu
yang relatif singkat, penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan skala
kecil sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil dari penelitian ini berupa
prototipe alat peraga matematika SD papan akar kuadrat. Dari kesepuluh langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119), peneliti menggunakan enam
pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk,
dan (6) uji coba lapangan terbatas. Berikut ini adalah model penelitian dan
pengembangan dari Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) yang
kebutuhan siswa dan guru pada tahap pengumpulan data. Selanjutnya, pada tahap
pengembangan produk. Tahap terakhir yaitu uji coba secara terbatas pada tahap
39
D. Prosedur Penelitian
and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Peneliti memodifikasi tahap
penelitian menjadi enam langkah, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan,
(3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi
1. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru
kelas IV SDN Katongan III, dan siswa kelas IV SDN Katongan III. Selain itu,
Selanjutnya, hasil dari wawancara dan observasi dianalisis dan dikaitkan dengan
2. Perencanaan
Tahap kedua ini adalah perencanaan. Pada tahap ini, peneliti mulai
membuat desain alat peraga dan album penggunaan alat peraga berdasarkan
permasalahan yang ditemukan pada tahap pertama. Selain itu, peneliti juga
instrumen tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis kebutuhan kepada guru dan
kontekstual. Selanjutnya, pembuatan alat peraga sesuai dengan desain yang telah
dibuat. Pembuatan alat peraga dibantu oleh tukang kayu. Selain pembuatan alat
peraga, peneliti juga membuat album alat peraga yang bertujuan sebagai pedoman
Tahap keempat dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan awal. Uji coba
lapangan awal ini dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN Katongan III.
masukan tentang alat peraga yang telah dikembangkan. Selain itu, peneliti juga
melakukan validasi produk oleh ahli. Validasi ini bertujuan untuk menilai
kelayakan produk.
5. Revisi Produk
Tahap kelima yaitu revisi produk. Revisi produk dilakukan apabila peneliti
mendapat kritik dan masukan dari siswa dan dari ahli mengenai produk yang telah
dibuat. Kritik dan saran tersebut dijadikan acuan bagi peneliti untuk menghasilkan
41
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Uji
coba lapangan dilaksanakan di SDN Katongan III kepada 5 siswa kelas IV.
Sebelum produk diuji cobakan, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest untuk
kuadrat. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang
kuadrat. Penelitian ini dibatasi sampai pada prototipe alat peraga matematika
1. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
cara mengajar guru, dan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran
matematika. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait
42
2. Wawancara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
dalam penelitian ini dilakukan kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru
kelas IV SDN Katongan III, dan siswa kelas IV SDN Katongan III. Wawancara
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
Katongan III.
3. Kuesioner
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
untuk memperoleh data terkait dengan analisis kebutuhan dan uji validitas produk
43
4. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:150). Tes dapat
berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan
penelitian (Trianto, 2010: 264). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa
pretest dan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah
F. Instrumen Penelitian
variabel secara objektif. Instrumen juga diartikan sebagai alat bantu merupakan
saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, daftar cocok,
pedoman wawancara, lembar/ panduan pengamatan, soal tes, inventori, dan skala
(Trianto, 2010: 263). Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
1. Pedoman Observasi
cara mengajar guru, dan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran
44
3,4 Penggunaan alat peraga dalam Guru menggunakan alat peraga untuk
pembelajaran matematika di kelas menjelaskan materi pembelajaraan
matematika
5,6 Cara pengunaan alat peraga matematika Guru menjelaskan cara penggunaan alat
di kelas peraga matematika kepada siswa
7,8 Kesulitan belajar yang dialami siswa Siswa mengalamikesulitan mengikuti proses
dalam pembelajaran matematika pembelajaran matematika di kelas
observasi non partisipatif, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya
220). Peneliti mencatat setiap aspek yang diobservasi pada lambar observasi.
2. Pedoman Wawancara
45
kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru kelas IV SDN Katongan III, dan
No Topik Pertanyaan
1. Informasi berkaitan dengan sekolah
a. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang akademik
b. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang non akademik
c. Nilai UN mata pelajaran matematika
2. Ketersediaan alat peraga di sekolah
a. Alat peraga matematika yang sudah ada di sekolah
b. Perawatan alat peraga matematika di sekolah
c. Pengadaan alat peraga matematika di sekolah
3. Penggunaan alat peraga matematika dalam pembelajaran
4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan alat peraga
pertanyaan yang akan diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu
mengenai informasi yang terkait dengan sekolah, pengadaan dan penggunaan alat
peraga yang ada di sekolah tersebut serta penelitian yang pernah dilakukan
penggunaan alat peraga matematika, kesulitan yang dialami siswa, dan usaha
46
No Topik Pertanyaan
1. Ketersediaan alat peraga di kelas antara lain:
a. Alat peraga matematika yang dimiliki kelas
b. Pengadaan alat peraga matematika oleh guru
2. Penggunaan alat peraga matematika dalam pembelajaran
3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika
4. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di atas
pertanyaan yang akan diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu
matematika, kesulitan yang dialami siswa, dan usaha untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan tersebut.
dialami siswa. Garis besar wawancara dapat dilihat pada tabel 3.4.
No Topik Pertanyaan
1. Tanggapan terhadap pembelajaran matematika yang selama ini terjadi
2. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika
3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika
IV. Sebelumnya peneliti sudah membuat garis besar pertanyaan yang akan
diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai tanggapan siswa
47
3. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner analisis kebutuhan
untuk guru dan siswa serta kuesioner validasi produk oleh ahli di bidangnya dan
kuesioner analisis kebutuhan ini adalah semua siswa kelas IV dan guru kelas atas
karakteristik alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan ciri-ciri alat peraga
Nomor Item
Indikator Deskriptor Kuesioner Kuesioner
Guru Siswa
Auto-education 1. Menggunakan alat peraga dalam 1 1
pembelajaran matematika
2. Memahami konsep matematika secara 2 2
mandiri
Menarik 1. Memiliki warna 5 dan 6 5 dan 6
Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk berbagai kompetensi 10 10
dasar yang berbeda
2. Berat alat peraga 8 8
Auto-correction 1. Membantu menemukan kesalahan sendiri 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terbuka adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas
Ciri-ciri menarik pada soal nomor 5 dan 6. Ciri-ciri bergradasi pada soal nomor
10. Ciri-ciri auto-correction pada soal nomor 7 dan 9. Ciri-ciri kontekstual pada
pembelajaran Montessori dan guru kelas IV. Kuesioner validasi produk dibuat
berdasarkan lima karakteristik alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan ciri-
ciri alat peraga Montessori. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner validasi
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Guru
Nomor
Indikator Deskriptor
Item
Auto-education 1. Membantu siswa memahami konsep matematika 1
2. Siswa belajar secara mandiri 2
Menarik 1. Memiliki warna yang menarik bagi siswa 3
2. Bentuk alat menarik bagi siswa 4
Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk berbagai kompetensi dasar
5
yang berbeda
2. Memiliki berat yang sesuai dengan siswa 6
Auto-correction 1. Membantu siswa menemukan kesalahan sendiri 7
2. Membantu siswa menemukan jawaban yang benar 8
Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar 9
2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pedoman kuesioner validasi alat peraga papan akar kuadrat terdiri dari 10
ciri auto-education pada soal nomor 1 dan 2. Ciri-ciri menarik pada soal nomor 3
dan 4. Ciri-ciri bergradasi pada soal nomor 5 dan 6. Ciri-ciri auto-correction pada
soal nomor 7 dan 8. Ciri-ciri kontekstual pada soal nomor 9 dan 10. Peneliti
dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner validasi produk oleh ahli. Selain
kuesioner validasi produk, peneliti juga membuat album alat peraga yang diuji
kelayakannya. Berikut ini merupakan aspek penilaian album alat peraga yang
Kuesioner validasi album alat peraga akar kuadrat terdiri dari 9 soal. Aspek
bahasa, kejelasan kalimat, pemilihan jenis dan ukuran huruf, kejelasan gambar,
50
4. Soal Tes
mengerjakan soal pretest dan posttest mengenai materi akar kuadrat. Soal tes ini
alat peraga dalam uji coba lapangan terbatas. Soal tes mengacu pada KI dan KD
akar kuadrat. Berikut kisi-kisi soal tes yang disajikan dalam tabel 3.8.
menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta
hingga menjadi 15 soal tipe isian singkat. Soal pretest dapat dilihat pada lampiran
3.1 halaman 113, sedangkan soal posttest dapat dilihat pada lampiran 3.3
halaman 117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013: 244). Teknis analisis data dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Berikut penjelasan mengenai
Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari
hasil validasi produk alat peraga dan validasi album alat peraga, serta hasil soal
pretest dan posttest. Skala penilaian terhadap alat peraga papan akar kuadrat dan
album penggunaan alat peraga papan akar kuadrat menggunakan ratting scala 1-
4 yaitu (1) Sangat baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang. Ratting scala digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015: 134). Hasil yang diperoleh kemudian
52
Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai
terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik) dengan interval skor antara 2,50
sampai 3,25 yang berarti keseluruhan aspek sudah baik namun perlu perbaikan.
Sebaliknya, apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka
Analisis data selanjutnya yaitu dilakukan pada soal pretest dan posttest yang
siswa sebelum dan sesudah penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Soal
terdiri dari 15 soal isian singkat. Skor untuk jawaban yang benar adalah 1,
sedangkan untuk jawaban salah adalah 0. Berikut rumus perhitungan nilai pretest
dan posttest.
perhitungan lagi. Hal ini dilakukan untuk mencari persentase kenaikan nilai siswa.
53
kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data seperti
kuesioner, observasi, dan wawancara. Secara spesifik data tersebut diperoleh dari
hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil wawancara, hasil
observasi, dan hasil validasi produk oleh alat peraga. Analaisis data kualitatif pada
kuesioner yaitu diperoleh dari hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa.
Analisis data yang kedua yaitu dilakukan pada teknik wawancara dan
dan penggunaan alat peraga, serta kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
alat peraga matematika di kelas. Analisis data selanjutnya dilakukan pada hasil
BAB IV
Bab IV ini menguraikan tentang (A) hasil penelitian dan (B) pembahasan.
A. Hasil Penelitian
pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba
lapangan tahap awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan terbatas.
1. Pengumpulan Data
1.1.1 Wawancara
III. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2018. Wawancara ini dilkaukan
untuk mengetahui informasi mengenai alat peraga yang ada disekolah dan
pemanfaatan alat peraga yang ada di sekolah. Berikut hasil wawancara dengan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Wawancara yang kedua dilakukan kepada guru kelas IV SDN Katongan III
pembelajaran matematika di kelas IV. Berikut hasil wawancara dengan guru yang
III. Kegiatan wawancara dilakukan pada tanggal 19 Juli 2018. Wawancara ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
matematika. Berikut hasil wawancara dengan siswa yang disajikan pada tabel 4.3.
1.1.2 Observasi
tanggal 23 Juli 2018 pada materi akar kuadrat. Observasi dilakukan untuk
57
metode ceramah. Guru menggunakan buku paket dan papan tulis untuk
menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat siswa menjadi kurang aktif
sehingga banyak siswa yang lebih senang ngobrol dengan temannya dan bermain
sendiri. Akibatnya, ada beberapa siswa yang belum memahami penjelasan guru.
Hal ini terbukti dari banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Selain itu, ketika diberi tugas, masih ada siswa yang belum
bisa mengerjakan dan bertanya kembali kepada guru. Dengan demikian, dapat
tanggal 23 Juli 2018. Kuesioner disebarkan kepada 3 guru kelas atas. Kuesioner
analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 butir pertanyaan yang sudah
disesuaikan dengan kelima ciri alat peraga berbasis metode Montessori yaitu auto-
58
No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan alat 3
peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Sebutkan nama alat peraga yang pernah
digunakan dan berikan penjelasan!
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa memahami konsep-konsep Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat alat peraga 3
dengan memanfaatkan bahan-bahan di
lingkungan sekitar?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 3
Bapak/Ibu suka? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 3
(....) Kain 1
(....) Plastik 1
(....) Karet 1
(....) Lainnya, 1
sebutkan.....................................................
5. Menarik Apakah pemberian warna pada alat peraga 3
membuat alat peraga semakin menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang Bapak/Ibu suka untuk -
alat peraga?
(....) Gelap
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
(....) Cerah 3
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
7. Auto-Correction Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(....) Ya
Alasan:
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Berapa berat alat peraga yang ideal untuk siswa 3
kelas IV?
(....) Ringan (<1,5 kg)
(....) Sedang (1,5 – 3 kg) -
(....) Berat (>3 kg) -
Alasan:
....................................................................
9. Auto-correction Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 3
yang baik?
(....) Alat peraga dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu siswa -
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
10. Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 2
yang baik berdasarkan fungsinya?
(....) 1 alat peraga untuk 1 materi
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 1
Alasan:
....................................................................
pembelajaran matematika. Alat peraga yang pernah digunakan oleh guru adalah
kertas berbentuk macam-macam bangun datar, kerikil, karet, lidi, dan jam
dinding. Sebanyak 3 guru setuju bahwa alat peraga dapat membantu memahami
adalah lebih praktis, murah, bahan mudah didapat di lingkungan sekitar, dan
kayu, sebanyak 3 guru menyukai bahan kertas, sebanyak 1 guru menyukai bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kain, sebanyak 1 guru menyukai bahan plastik, sebanyak 1 guru menyukai bahan
karet, dan sebanyak 1 guru menyukai bahan lainnya yaitu bahan dari lidi. Selain
itu, sebanyak 1 guru setuju bahwa pemberian warna pada alat peraga dapat
membuat alat peraga semakin menarik. Sebanyak 1 guru memilih warna cerah.
Warna-warna yang dipilih antara lain merah, kuning, hijau, biru, dan merah muda.
siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Alasannya, siswa lebih memahami
konsep materi untuk menemukan jawaban yang benar. Selain itu, sebanyak 3 guru
memilih berat alat peraga yang ringan (1,5 kg). Alasannya adalah lebih efektif dan
merupakan siswa peralihan dari masa kelas III serta postur tubuh belum begitu
besar. Sebanyak 3 guru juga memilih alat peraga yang dapat membantu siswa
memilih satu alat peraga hanya dapat digunakan untuk satu materi. Alasannya,
agar lebih tepat menerapkan konsep materi dan tidak membingungkan siswa.
Sebanyak 1 guru memilih satu alat peraga yang dapat digunakan untuk lebih dari
satu materi. Alasannya adalah agar lebih efektif dan lebih hemat.
tanggal 23 Juli 2018. Kuesioner disebarkan kepada seluruh siswa kelas IV SDN
Katongan III yang berjumlah 15 siswa. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
terdiri dari 10 butir pertanyaan yang sudah disesuaikan dengan kelima ciri alat
kontekstual, menarik, dan bergradasi. Hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa ini
hasil rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan siswa yang disajikan pada tabel
4.6.
No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah menggunakan 15
alat peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan alat peraga yang digunakan!
.........................................................
(....) Tidak -
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 15
kamu memahami materi Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda 15
yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan contoh benda yang kamu
gunakan!
.....................................................................
(....) Tidak -
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 5
kamu sukai? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 12
(....) Kain 3
(....) Plastik 2
(....) Karet -
(....) Lainnya, -
Sebutkan .........................................
5. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada 15
alat peraga membuat alat peraga semakin
menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang kamu sukai untuk alat -
peraga?
(....) Gelap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
batu, jam, lidi, pensil, dan buku. Sebagai bahan pembuatan alat peraga, sebanyak
5 siswa lebih menyukai alat peraga berbahan kayu, sebanyak 12 siswa menyukai
bahan kertas, sebanyak 3 siswa menyukai bahan kain, dan sebanyak 2 siswa
Sebanyak 15 siswa setuju bahwa pemberian warna pada alat peraga dapat
membuat alat peraga semakin menarik. Sebanyak 15 siswa memilih warna cerah.
Warna yang dicontohkan siswa adalah warna biru, hijau, merah, putih, kuning,
peraga dapat membantu menemukan jawaban yang benar. Alasannya, alat peraga
membantu belajar. Sebanyak 1 siswa memilih alat peraga dengan berat ringan.
siswa memilih alat peraga dengan berat sedang. Alasannya, agar alat peraga
ringan untuk dibawa. Selain itu, sebanyak 15 siswa memilih alat peraga yang
dapat membantu siswa untuk belajar. Dalam penggunaan alat peraga, sebanyak 2
siswa memilih satu alat peraga hanya digunakan untuk satu materi. Alasannya
memilih satu alat peraga yang dapat digunakan untuk mempelajari berbagai
64
kebutuhan siswa. Alat peraga yang akan dikembangkan memiliki ciri-ciri yaitu
menarik, memiliki berat yang ideal bagi siswa, dan menggunakan bahan yang
dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Pembuatan desain alat peraga yang akan
dan kontekstual.
2. Perencanaan
Desain alat peraga menjadi langkah pertama sebelum alat peraga dibuat.
metode Montessori ini terdiri dari beberapa komponen yaitu papan akar kuadrat,
stamp, kartu soal, kotak stamp, dan kotak kartu soal. Alat peraga didesain
Papan tersebuat dibuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard). Kayu MDF
adalah kayu olahan yang dibuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Papan akar
kuadrat ini dapat dilipat untuk mempermudah dalam membawa. Pada bagian
dalam papan dipahat menjadi kotak-kotak sejumlah 400 kotak yang tersusun
secara vertikal dan horisontal. Jumlah satu deret kotak yang membujur secara
tersebut berfungsi sebagai tempat stamp yang dimasukkan ke dalam kotak. Papan
akar kuadrat terdiri dari tiga area warna yaitu, merah, biru, dan hijau. Area warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
merah digunakan untuk menempatkan stamp ratusan berwarna merah. Area warna
biru digunakan untuk menempatkan stamp puluhan berwarna biru. Area warna
Stamp terdiri dari warna hijau, merah, dan biru dengan ukuran 2,5 cm x 2,5
cm dan ketebalan 0,5 cm. Setiap stamp memiliki nilai tempat yang berbeda-beda.
Stamp hijau dengan angka 1 bernilai satuan, stamp biru dengan angka 10 bernilai
puluhan, stamp merah dengan angka 100 bernilai ratusan, dan stamp hijau dengan
angka 1000 bernilai ribuan. Jumlah stamp satuan berjumlah 87 buah, stamp
puluhan berjumlah 120 buah, stamp ratusan berjumlah 62 buah, dan stamp ribuan
menjadi 4 bagian, meliputi (1) ruang untuk stamp satuan berwarna hijau, (2) ruang
untuk stamp puluhan berwarna biru, (3) ruang untuk stamp ratusan berwarna
merah, dan (4) ruang untuk stamp ribuan berwarna hijau. Kotak stamp juga
stamp.
Kartu soal berisi soal-soal akar kuadrat dengan jawaban sebagai control of
error yang terdapat di belakang soal. Kartu soal berwarna putih dengan warna
hijau, biru, dan merah pada angka. Perbedaan warna pada angka untuk
membedakan nilai satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Kode soal terdapat di
ujung kartu sebagai penanda tahapan dan operasi hitung. Kode soal terdiri dari,
(1) Kode soal 1 adalah akar kuadrat bilangan 1-100 dengan hasilnya, (2) Kode
soal 2 adalah akar kuadrat bilangan 100-400 dengan hasilnya, (3) Kode soal 3
adalah akar kuadrat bilangan 400-1000 dengan hasilnya, (4) Kode soal 4 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dalam kotak kartu soal. Kotak kartu soal dan jawaban mempunyai ukuran 10 cm x
9 cm. Kotak ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan kartu soal dan jawaban.
67
peraga papan akar kuadrat. Album alat peraga ini berisi langkah-langkah cara
menggunakan alat peraga papan akar kuadrat yang dilengkapi dengan gambar-
dalam album ini terdiri dari 2 hal/aspek yaitu (1) pengantar papan akar kuadrat,
dan (2) akar kuadrat. Pengantar akar kuadrat berisi penjelasan mengenai
komponen-komponen alat peraga papan akar kuadrat, pengenalan nilai stamp, dan
penempatan area stamp. Materi akar kuadrat berisi tentang konsep akar kuadrat
yang hasilnya satu angka dan konsep akar kuadrat yang hasilnya dua angka.
Album alat peraga dicetak dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4 yang
dilengkapi dengan sampul cover mika. Album alat peraga dapat dilihat pada
68
3. Pengembangan Produk
Pengembangan alat peraga dibuat berdasarkan desain alat peraga yang telah
dirancang. Komponen alat peraga antara lain: (1) papan akar kuadrat, (2) stamp,
(3) kotak stamp, (4) kartu soal, dan (5) kotak kartu soal. Sebelum pembuatan alat
membuat alat peraga meliputi kayu Belanda, MDF, dan kertas ivory 230. Kayu
MDF adalah jenis kayu olahan yang dibuat dari serpihan-serpihan kayu yang
dipadatkan. Kertas ivory 230 digunakan sebagai bahan pembuatan kartu soal.
Jenis kertas tersebut digunakan karena tebal dan tidak mudah rusak.
untuk mendapatkan hasil yang sesuai peneliti harapkan. Selain itu, peneliti juga
meminta masukan kepada tukang kayu mengenai pemilihan bahan dan ukuran
agar sesuai dengan gambaran yang telah dibuat peneliti. Selanjutnya, pengrajin
kayu membuat setiap komponen alat peraga sesuai dengan desain yang telah
Selanjutnya kartu soal dicetak di percetakan. Jenis kertas yang dipilih yaitu ivory
69
aplikasi Microsoft Word 2007. Jenis huruf yang digunakan untuk membuat album
adalah Times New Roman. Ukuran huruf pada album alat peraga pembelajaran
adalah 12. Album alat peraga pembelajaran menggunakan spasi 1,5. Album alat
Uji coba lapangan awal ini dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN
mendapatkan masukan tentang alat peraga yang telah dikembangkan. Dari hasil
kembangkan. Mereka berpendapat bahwa produk sudah bagus dan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Selain itu, peneliti juga melakukan validasi produk oleh ahli. Validasi ini
bertujuan untuk menilai kelayakan produk. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan
dahulu produk yang telah selesai dibuat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kualitas dari alat peraga yang telah dibuat. Dari hasil validasi produk
data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Berikut tabel pedoman
Produk dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai
terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik) dengan interval skor antara 2,50
Sebaliknya, apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka
Validasi alat peraga papan akar kuadrat kepada dosen ahli dilakukan pada
hari Selasa, 7 Agustus 2018. Validai produk terdiri dari 2 macam, yaitu validasi
alat peraga dan album. Aspek yang dinilai dari produk yang dihasilkan meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
education, dan kontekstual. Lampiran kuesioner validasi produk oleh dosen ahli
Montessori dapat dilihat pada lampiran 4.1halaman 95. Berikut hasil validasi alat
Tabel 4.8 Hasil Validasi Alat Peraga Papan Akar Kuadrat Oleh Dosen Ahli
72
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari
validasi alat peraga dengan dosen ahli yaitu 38 dengan rata-rata skor 3,8.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,8 dengan
kategori “sangat baik”. Dosen ahli juga menambahkan beberapa saran kepada
peneliti antara lain: (1) stamp supaya dibuat pas sesuai dengan ukuran lubang
kotaknya, karena ada stamp yang ukurannya tidak pas dengan lubang kotaknya,
(2) alat peraga papan akar kuadrat agar dibuatkan tanda untuk mengetahui arah
penggunaan papan akar kuadrat yang benar. Selain alat peraga, album alat peraga
juga divalidasi oleh dosen ahli. Berikut hasil validasi album alat peraga papan
Tabel 4.9 Hasil Validasi Album Alat Peraga Papan Akar Kuadrat
Skor
No Aspek yang dinilai Saran
1 2 3 4
1 Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian bahasa dengan dengan tata bahasa Indonesia
yang baku
3 Kejelasan kalimat
4 Pemilihan jenis huruf
5 Pemilihan ukuran huruf
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan komponen album akar kuadrat
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang
digunakan
Total Skor 34
Nilai Akhir 3,8
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari validasi
album alat peraga dengan dosen ahli adalah 34 dengan rata-rata skor 3,8.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,8 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kategori “sangat baik”. Dosen ahli menyimpulkan bahwa album alat peraga sudah
Validasi alat peraga papan akar kuadrat kepada guru kelas IV dilakukan
pada hari Senin, 13 Agustus 2018. Validai produk terdiri dari 2 macam, yaitu
validasi alat peraga dan album. Aspek yang dinilai dari produk yang dihasilkan
oleh guru kelas IV dapat dilihat pada lampiran 4.3 halaman 99. Berikut hasil
validasi alat peraga papan akar kuadrat oleh guru kelas IV.
74
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari
validasi alat peraga dengan guru kelas IV yaitu 40 dengan rata-rata skor 4,0.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 4,0 dengan
kategori “sangat baik”. Guru kelas menyimpulkan bahwa alat peraga sudah baik
dan layak untuk digunakan. Selain alat peraga, album alat peraga juga divalidasi
oleh dosen ahli. Berikut hasil validasi album alat peraga papan akar kuadrat oleh
Tabel 4.11 Hasil Validasi Album Alat Peraga Papan Akar Kuadrat
Skor
No Aspek yang dinilai Saran
1 2 3 4
1 Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian bahasa dengan dengan tata bahasa Indonesia
yang baku
3 Kejelasan kalimat
4 Pemilihan jenis huruf
5 Pemilihan ukuran huruf
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan komponen album akar kuadrat
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang
digunakan
Total Skor 39
Nilai Akhir 4,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari validasi
album alat peraga dengan guru kelas IV adalah 39 dengan rata-rata skor 4,0.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 4,0 dengan
kategori “sangat baik”.Guru kelas menyimpulkan bahwa album alat peraga sudah
4.1.3 Rata-rata Skor Validasi oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas IV
Hasil validasi alat peraga papan akar kuadrat dari dosen ahli dan guru kelas
IV yang sudah ada kemudian dihitung skor rata-ratanya. Tabel hasil rata-rata skor
validasi produk dapat dilihat pada tabel 4.12. Berikut rumus perhitungan skor
rata-rata.
𝐴+𝐵
Rata-rata skor validasi =
2
Keterangan:
Dari hasil rekapitulasi validasi pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa alat
peraga papan akar kuadrat memperoleh rata-rata sebesar 3,9 dan album alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
peraga papan akar kuadrat memperoleh rata-rata sebesar 3,9. Hal ini menunjukkan
bahwa alat peraga papan akar kuadrat dan album alat peraga masuk dalam
kategori “sangat baik”. Akan tetapi, meskipun produk sudah dikatakan sangat
baik, peneliti juga mendapatkan saran dari validator sebagai pedoman untuk
memperbaiki produk agar mempunyai kualitas yang lebih baik lagi. Berikut saran
Validasi alat peraga • Stamp supaya dibuat pas sesuai Alat peraga papan akar kuadrat
dengan ukuran lubang kotaknya, sudah baik.
karena ada stamp yang ukurannya
tidak pas dengan lubang kotaknya.
• Alat peraga papan akar kuadrat
agar dibuatkan tanda untuk
mengetahui arah penggunaan
papan akar kuadrat yang benar.
Validasi album Album alat peraga sudah baik. Album alat peraga sudah baik.
5. Revisi Produk
dari hasil validasi produk dengan dosen ahli, guru kelas IV SDN Katongan III,
dan masukan dari siswa kelas IV SDN Katongan III. Revisi ini bertujuan agar
selanjutnya melakukan revisi produk alat peraga akar kuadrat. Revisi produk yang
dilakukan peneliti adalah pada papan akar kuadrat. Papan akar kuadrat sulit
dibedakan antara bagian atas dengan bawah sehingga bingung ketika akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
memakainya. Peneliti kemudian memberi tanda anak panah pada bagian luar
papan akar kuadrat agar siswa langsung dapat mengetahui bagian atas dari papan
akar kuadrat sehingga ketika papan akar kuadrat akan digunakan tidak terbalik.
Pada tabel 4.14 berikut ini menunjukkan hasil revisi produk berdasarkan saran
yang diberikan para validator yaitu dosen ahli dan guru kelas IV SDN Katongan
III.
Album alat peraga pembelajaran yang sudah divalidasi oleh dosen ahli dan
guru kelas IV sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan rata-rata
hasil validasi terhadap album alat peraga pembelajaran yang didapat yaitu sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3,9 yang termasuk kategori “sangat baik”. Peneliti tidak mendapatkan saran dari
validator. Oleh karena itu, album alat peraga sudah layak digunakan tanpa perlu
revisi.
Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada lima orang siswa kelas IV SDN
Katongan III. Kelima siswa tersebut dipilih secara acak berdasarkan saran dari
guru kelas IV. Uji coba lapangan terbatas ini dilaksanakan pada tanggal 20, 21,
dan 24 September 2018 pada pukul 10.00 – 11.30 WIB. Sebelum produk diuji
kemampuan siswa sebelum penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Setelah
itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang sudah dipilih.
6.1 Pretest
Peneliti memberikan pretest kepada lima siswa yang sudah dipilih untuk
mengetahui kemampuan awal siswa terkait materi akar kuadrat. Soal pretest
berupa isian singkat dengan jumlah 15 soal. Berikut nilai hasil pretest yang
diperoleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pretest
80
60
40
Pretest
20
0
Ri Ai Si Me Dw
Hasil pretest siswa menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu sebesar
66,67. Nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 20. Nilai pretest ini akan
diberi pendampingan belajar terkait materi akar kuadrat menggunakan alat peraga
6.2 Posttest
pendampingan belajar terkait materi akar kuadrat menggunakan alat peraga papan
akar kuadrat berbasis metode Montessori. Berikut nilai hasil posttest yang
diperoleh siswa.
Posttest
150
100
Posttest
50
0
Ri Ai Si Me Dw
80
Dari grafik 4.2 menunjukkan bahwa siswa mengalami kenaikan pada nilai
mereka. Terdapat dua orang yang mendapat nilai 100, satu orang mendapat nilai
86,67, satu orang mendapat nilai 80, dan satu orang mendapat nilai 73,33. Hasil
hasil penelitian yang didapatkan. Analisis yang dilakukan yaitu perbedaan nilai
yang didapatkan oleh siswa sebelum menggunakan alat peraga pembelajaran dan
120
100
80
60 Pretest
40 Posttest
20
0
Ri Ai Si Me Dw
Dari grafuk 4.3 menunjukkan hasil nilai pretest dan posttest. Hasil yang
diperolah menunjukkan siswa mengalami kenaikan nilai pada saat pretest dan
posttest. Untuk mengetahui persentase kenaikan nilai siswa dapat dihitung dengan
81
tersebut disajikan dalam tabel 4.15 hasil pretest dan posttest. Hal ini untuk
kenaikan nilai antara hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.15
berikut.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa rata-rata dari hasil pretest siswa
skor 88. Dari persentase kenaikan dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar
99,9%. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil pretest dan posttest yang cukup
tinggi.
prototipe alat peraga. Prototipe dalam penelitian ini adalah prototipe alat peraga
Montessori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Pembahasan
Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengadopsi dari model Borg and
Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Peneliti memodifikasi tahap penelitian
menjadi enam langkah penelitian yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan,
(3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi
produk, dan (6) uji coba lapangan terbatas. Pada tahap pertama penelitian ini
dengan cara wawancara dan observasi serta menganalisis kebutuhan guru dan
Katongan III. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal
19 Juli 2018 kepada dua orang siswa kelas IV SDN Katongan III diketahui bahwa
matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus
yang harus dihafalkan. Selain itu, diketahui bahwa guru tidak menggunakan alat
2001: 70) siswa berusia 7-11 tahun masuk dalam tahap operasi konkret. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tahap ini, anak belajar dari sesuatu yang konkret dan belum bisa berpikir abstrak.
Pada tanggal 18 Juli 2018, peneliti melakukan wawancara kepada ibu kepala
sekolah SDN Katongan III diketahui bahwa untuk fasilitas alat peraga matematika
yang peneliti lakukan di SDN Katongan III pada tanggal 23 Juli 2018 di kelas IV,
peneliti melihat bahwa guru masih belum menggunakan alat peraga ketika proses
menggunakan metode ceramah dan menulis di papan tulis ketika mengajar. Dari
hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal diketahui bahwa masih banyak siswa
yang masih kesulitan mengerjakan soal materi akar kuadrat. Hal ini karena siswa
kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Wawancara dengan guru
kelas IV diketahui bahwa guru tidak menggunakan alat peraga karena belum
tersedia alat peraga matematika materi akar kuadrat di sekolah dan guru juga
cenderung kesulitan dalam membuat alat peraga. Hal ini menjadi hambatan bagi
analisis kebutuhan guru dan siswa, menunjukkan sebanyak 3 guru setuju bahwa
hasil wawancara, observasi, dan data-data hasil analisis kebutuhan guru dan
matematika materi akar kuadrat. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk
84
metode Montessori dan materi akar kuadrat juga digunakan peneliti sebagai
Widyaningrum (2015), Noi (2015), Murti (2015), dan Wibowo (2015). Dari
alat peraga berbasis metode Montessori dengan ciri antara lain, menarik,
bergradasi, auto correction, auto education, dan kontekstual. Dari penelitian oleh
membuat alat peraga berbasis Montessori dengan kualitas yang sangat baik. Dari
hasil penelitian oleh Murti (2015), penggunaan alat peraga berbasis metode
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2015)
sehingga peneliti juga terinspirasi untuk membuat alat peraga matematika materi
Tahap penelitian yang kedua yaitu perencanaan. Pada tahap ini peneliti
dalam tahap pertama. Selain membuat desain alat peraga, peneliti juga membuat
desain album alat peraga, kuesioner validasi produk, serta soal pretest dan postest
85
Tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk. Setelah desain
telah selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu pembuatan produk alat peraga
sesuai dengan desain yang telah dibuat. Pembuatan alat peraga dibantu oleh
tukang kayu. Selain desain alat peraga, peneliti juga membuat album alat peraga
peraga dalam penelitian ini berupa alat peraga papan akar kuadrat berbasis metode
Montessori. Alat peraga ini terdiri dari (1) papan akar kuadrat, (2) stamp, (3)
kotak stamp, (4) kartu soal, dan (5) kotak kartu soal.Alat peraga materi akar
kuadrat yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kelebihan dengan alat peraga
menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat peraga. Dengan
menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak hanya terbatas
pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk menyelesaikan materi-
pembagian.
kontekstual. Ciri-ciri yang pertama yaitu menarik. Alat peraga yang digunakan
mempelajari alat tersebut. Ciri-ciri yang kedua yaitu bergradasi. Gradasi pada alat
peraga Montessori memuat gradasi warna, bentuk, dan gradasi umur. Alat peraga
86
yang ketiga yaitu memiliki pengendali kesalahan (Auto correction). Alat peraga
yaitu kemandirian (Auto education). Alat peraga Montessori dibuat agar anak
dapat belajar secara mandiri. Anak akan terus berlatih sampai mereka bisa
sebagai pengamat. Selain keempat ciri tersebut, peneliti menambahkan ciri yang
Tahap keempat yaitu uji coba lapangan awal. Uji coba lapangan awal ini
dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN Katongan III. Peneliti melakukan
produk sudah bagus dan sesuai dengan ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu
peneliti juga melakukan validasi produk oleh ahli dengan menggunakan kuesioner
validasi produk. Validasi ini bertujuan untuk menilai kelayakan produk. Hasil
validasi produk oleh ahli menunjukkan bahwa kualitas alat peraga matematika
berbasis metode Montessori materi akar kuadrat dengan rata-rata yang didapatkan
yaitu sebesar 3,9 dengan kategori “sangat baik”. Validasi album alat peraga
“sangat baik” dengan hasil rata-rata validasi album adalah 3,9. Alat peraga materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
akar kuadrat ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan lebih dari satu
materi. Alat peraga ini menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat
peraga. Dengan menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak
hanya terbatas pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk
2013: 18-19) antara lain: (1) tahan lama, (2) bentuk dan warnanya menarik, (3)
sederhana dan mudah dikelola, (4) ukurannya sesuai, (5) dapat menyajikan konsep
matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau diagram, (6) sesuai dengan
sebaliknya, (8) peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berpikir abstrak bagi siswa, (9) menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan
memanipulasi alat peraga, (10) bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah
lipat (banyak).
Tahap kelima yaitu revisi produk. Revisi produk pada tahap ini bersifat
siswa dan ahli. Revisi produk dilakukan agar produk yang dikembangkan lebih
produk yang dilakukan peneliti adalah pada papan akar kuadrat. Papan akar
kuadrat sulit dibedakan antara bagian atas dengan bawah sehingga bingung ketika
akan memakainya. Peneliti kemudian memberi tanda anak panah pada bagian luar
papan akar kuadrat agar siswa langsung dapat mengetahui bagian atas dari papan
akar kuadrat sehingga ketika papan akar kuadrat akan digunakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
terbalik.Penilaian yang diberikan oleh validator terhadap album alat peraga akar
kuadrat sangat baik. Peneliti tidak mendapatkan saran dari validator. Oleh karena
itu, album alat peraga sudah layak digunakan tanpa perlu revisi.
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Uji
September 2018 dengan subjek lima siswa kelas IV. Sebelum produk diuji
kemampuan siswa sebelum penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Setelah
itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang sudah dipilih.
kemampuan siswa setelah penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Penelitian
ini dibatasi sampai pada prototipe alat peraga matematika berupa papan akar
dilaksanakan siswa, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil pretest sebesar 44,002
dan rata-rata hasil posttest menunjukkan kenaikan 88. Terjadi peningkatan pada
rata-rata hasil pretest dan posttest sebesar 43,98 atau persentase kenaikannya
99,9%. Berdasarkan hasil perolehan nilai rata-rata pretest dan posttest dapat
BAB V
PENUTUP
Bab V ini menguraikan (A) kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, dan (C)
saran.
A. Kesimpulan
pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi
kuadrat dengan rata-rata validasi alat peraga yang didapatkan yaitu sebesar
3,9. Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,9
diperoleh siswa ketika pretest dan posttest. Nilai rata-rata yang diperoleh
ketika posttest lebih tinggi yaitu sebesar 88, sedangkan rata-rata hasil pretest
yaitu sebesar 44,002. Persentase kenaikan rata-rata hasil pretest dan postest
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
B. Keterbatasan Penelitian
oleh ahli.
C. Saran
berikut:
kuesioner.
91
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. (2014). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Amir, Z., & Risnawati. (2016). Psikologi pembelajaran matematika. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Gutek, G.L. (2013). Metode montessori panduan panduan wajib untuk guru dan
orangtua didik paud (pendidikan anak usia dini). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hamalik, O. (2002). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.
Bandung: Bumi Aksara.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran manual dan digital.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Magini A.P. (2013). Sejarah pendekatan montessori. Yogyakarta: Kanisius.
92
93
Yusuf, S., & Sugandhi, N. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Masalah
Lampiran 1.1 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Matematika
LEMBAR OBSERVASI
3. Guru menunjukkan
keterampilan dalam penggunaan -
alat peraga.
Pengamat
96
97
98
99
100
101
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa memahami konsep-konsep Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat alat peraga 3
dengan memanfaatkan bahan-bahan di
lingkungan sekitar?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 3
Bapak/Ibu suka? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 3
(....) Kain 1
(....) Plastik 1
(....) Karet 1
(....) Lainnya, 1
sebutkan.....................................................
5. Menarik Apakah pemberian warna pada alat peraga 3
membuat alat peraga semakin menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang Bapak/Ibu suka untuk -
alat peraga?
(....) Gelap
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
(....) Cerah 3
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
7. Auto-Correction Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
(....) Ya
Alasan:
....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Berapa berat alat peraga yang ideal untuk siswa 3
kelas IV?
(....) Ringan (<1,5 kg)
(....) Sedang (1,5 – 3 kg) -
(....) Berat (>3 kg) -
Alasan:
....................................................................
9. Auto-correction Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 3
yang baik?
(....) Alat peraga dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu siswa -
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
10. Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 2
yang baik berdasarkan fungsinya?
(....) 1 alat peraga untuk 1 materi
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 1
Alasan:
....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
107
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
111
Alasan:
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat alat peraga yang ideal 1
untuk siswa kelas IV?
(....) Ringan (kurang dari 1,5 kg)
(....) Sedang (antara 1,5 kg sampai 3 kg) 14
(....) Berat (lebih dari 3 kg) -
Alasan:
.........................................................
9. Auto-correction Menurut kamu, manakah yang lebih baik? 15
(....) Alat peraga dapat membantu saya mengetahui
kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu saya -
mengetehui kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................
112
113
Nama :
Kelas :
Sekolah :
SOAL PRETEST
Kompetensi Inti:
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegipanjang, dan
segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
114
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Tentukan nilai dari √1.225
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8. Hasil dari √25 + √49 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9. Hasil dari √121 - √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10. Hasil dari √16 x √36 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
11. Hasil dari √225 : √25 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
12. Hasil dari √1.089 - √484 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13. Hasil dari √49 x √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14. Hasil dari √169 + √361 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
15. Hasil dari √81 : √9 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
☺ Semoga sukses ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Nama :
Kelas :
Sekolah :
SOAL POSTTEST
Kompetensi Inti:
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegipanjang, dan
segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.
118
☺ Semoga sukses ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
130
131
Disusun oleh:
NIM: 141134182
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan album petunjuk penggunaan
alat peraga papan akar kuadrat dengan tepat pada waktunya. Album ini dibuat
guna melengkapi tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga
Pembelajaran Matematika SD Materi Akar Kuadrat Berbasis Metode
Montessori”.
133
DAFTAR ISI
134
BAB I
2. Kotak stamp
135
Pembuka
136
Latihan I
137
138
139
Latihan III
1. Direktris mengenalkan kolom satuan dengan berkata “Ini satuan” sambil
menunjukkan area kolom satuan yang berwarna hijau.
140
14. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
satuan ?”
15. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai satuan.
16. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
puluhan ?”
17. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai puluhan.
18. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
ratusan ?”
19. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai ratusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
20. Direktris kembali bertanya kepada siswa dengan menunjuk nilai tempat
dengan berkata “Apa ini?”
Latihan IV
1. Direktris meletakkan satu stamp hijau dan di masukkan dalam area satuan
yang berwarna hijau.
2. Direktris berkata sambil menunjuk stamp “Ini bernilai satu”
3. Direktris meletakkan satu stamp biru dan di masukkan dalam area puluhan
yang berwarna biru.
4. Direktris berkata sambil menunjuk stamp “Ini bernilai sepuluh”
5. Direktris meletakkan satu stamp merah dan di masukkan dalam area ratusan
yang berwarna merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Penutup:
1. Direktris meminta siswa untuk membantu mengembalikan media papan
akar kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu mengembalikan media papan
akar kuadrat.”
2. Direktris bersama siswa membereskan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
BAB II
AKAR KUADRAT
Pembuka
1. Direktrismenyiapkan tempat kerja.
2. Direktris mengajak siswa untuk membantu membawakan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu membawa media papan akar
kuadrat.”
3. Direktris megajak siswa untuk belajar bersama-sama dengan berkata,”Mari
belajar akar kuadrat dengan menggunakan media papan akar kuadrat bersama
ibu.”
4. Direktris meminta siswa duduk di samping kirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Inti:
1. Direktris mengambil kartu soal dengan kode soal 1.
2. Direktris meletakkan kartu soal di samping papan
3. Direktris mengambil satu soal yang akan dikerjakan sambil berkata,”Mari
kita selesaikan soal ini.” Contoh soalnya adalah √4
4. Direktris mengambil stamp berwarna hijau yang bernilai satuan sebanyak 4
buah.
1 2 5 1
0
3 4 7 1
2
6 8 9 1
4
1 1 1 1
1 3 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
6. Direktris menunjukkan pola dari stamp yang berbentuk persegi dan berkata
“Akar dari 4 sama dengan 2”
Penutup:
146
Pembuka
1. Direktrismenyiapkan tempat kerja.
2. Direktris mengajak siswa untuk membantu membawakan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu membawa media papan akar
kuadrat.”
3. Direktris megajak siswa untuk belajar bersama-sama dengan berkata,”Mari
belajar akar kuadrat dengan menggunakan media papan akar kuadrat bersama
ibu.”
4. Direktris meminta siswa duduk di samping kirinya.
Inti:
1. Direktris mengambil kartu soal dengan kode soal 2.
2. Direktris meletakkan kartu soal di samping papan
3. Direktris mengambil satu soal yang akan dikerjakan sambil berkata,”Mari
kita selesaikan soal ini.” Contoh soalnya adalah √225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
1 1 1 1
6 5 3 1
1 9 8 6
4
1 7 4 3
2
1 5 2 1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
6. Karena hanya ada satu stamp yang dapat dibentuk pola persegi, maka satu
stamp ratusan yang tersisa ditukarkan dengan 10 stamp puluhan.
149
1 1 1
2 6 8
6 8 1
4
2 4 1
0
9 3 1
1 7 5
3
1 1 1
7 5 1
8. Karena hanya ada lima stamp satuan, sedangkan dibutuhkan stamp satuan
untuk melengkapi area kolom satuan, maka 2 stamp puluhan yang tersisa
ditukarkan dengan 20 stamp puluhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
1 2 5 1
0
3 4 7 1
2
6 8 9 1
4
1 1 1 1
1 3 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
10. Direktris menunjukkan pola yang sudah berbentuk persegi sambil berkata
“hasil dari √225 adalah 15”.
11. Direktris meminta siswa mencoba memainkan papan akar kuadrat dengan
berkata,”Sekarang coba kamu mainkan papan ini dengan memilih kartu soal
dengan kode soal 2.”
Penutup:
1. Direktris meminta siswa untuk membantu mengembalikan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu mengembalikan media papan akar
kuadrat.”
2. Direktris bersama siswa membereskan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
153
Gambar Stamp
154
Lampiran 8 Dokumentasi
155