Anda di halaman 1dari 176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA SD MATERI AKAR KUADRAT
BERBASIS METODE MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Luluk Nur Azizah

NIM: 141134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

 Allah SWT
Alhamdulillahirabbilalamin, rasa syukur ini senantiasa terucap hanya
kepada Mu Ya Allah yang telah memberikan rahmat, kasih sayang, dan
pertolongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
 Bapakku Ahmad Rosyad dan Ibuku Musirani
Terimakasih atas segala kasih sayang, semangat, dukungan, nasihat
dan lantunan doa yang mengalir tiada putus. AJKK
 Adik-adikku tercinta Ichsan Akil Muyasar, Restu Inta Hirnawan, dan
Hanif Fatah Nur Amalia
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan doa yang terucap. AJKK
 Untuk segenap keluarga besarku
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan doa yang terucap.
 Para sahabat-sahabatku
Atas segala semangat, nasihat, bantuan, dan kebahagiaan yang
senantiasa tulus diberikan kepadaku.
 Teman payung dan teman-teman PGSD yang sama-sama berjuang dan
saling memberikan semangat dan dukungan.
 Almamater Universitas Sanata Dharma
 Segala pihak yang telah mendukung dan membantu dalam setiap proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu
per satu.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus
sanggup menahan perihnya kebodohan.”

(Imam Syafi’i)

“Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan permohonan


kalian.”

(QS. Ghafir: 60)

“Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar.”

(QS. Ar-Rum: 60)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 07 Agustus 2019

Penulis

Luluk Nur Azizah

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Luluk Nur Azizah

Nomor Mahasiswa : 141134182

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


SD MATERI AKAR KUADRAT BERBASIS METODE MONTESSORI”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada


Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 07 Agustus 2019

Yang menyatakan

Luluk Nur Azizah

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


SD MATERI AKAR KUADRAT BERBASIS METODE MONTESSORI

LULUK NUR AZIZAH


Universitas Sanata Dharma
2019
Alat peraga menjadi peran penting dalam suatu pembelajaran. Dengan
menggunakan alat peraga, siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan,
karena anak-anak belajar dari sesuatu yang konkret ke abstrak. Berdasarkan hasil
wawancara, observasi, dan data-data hasil analisis kebutuhan guru dan siswa,
diketahui bahwa di SDN Katongan III sangat membutuhkan alat peraga
matematika khususnya pada materi akar kuadrat. Oleh sebab itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan alat peraga terkait materi akar kuadrat berbasis
metode Montessori.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
(R&D). Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi langkah dari
Borg and Gall kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Prosedur penelitian yang telah dimodifikasi terdiri dari enam langkah, yaitu: (1)
pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan bentuk awal produk, (4)
uji coba lapangan awal, dan (5) revisi produk, dan (6) uji coba lapangan terbatas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga papan akar kuadrat yang
telah divalidasi oleh ahli pembelajaran Montessori dan guru ini memiliki lima ciri,
yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual. Hasil
validasi produk menunjukkan rerata penilaian 3,9 dengan kategori sangat baik.Uji
coba lapangan terbatas menunjukkan hasil tes siswa dari pretest ke posttest
mengalami peningkatan sebesar 99,9%. Nilai rerata posttest yaitu sebesar 88,
sedangkan rerata pretest sebesar 44,002. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa alat peraga papan akar kuadrat dapat membantu siswa dalam memahami
materi akar kuadrat.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, metode Montessori, alat peraga, akar
kuadrat, matematika.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

LEARNING PROPS DEVELOPMENT ON SQUARE ROOT MATERIAL IN


MATHEMATICS FOR ELEMENTARY SCHOOL BASED ON MONTESSORI
METHOD
LULUK NUR AZIZAH
Sanata Dharma University
2019
Props become an essential role in learning activity. When students use the
materials, they get understanding easily, becauselearn from a concrete thing to an
abstract. Based on the results of the interview, observation, and data analysis
needs of teachers and students, found thatprops especially in math square root
material are needed in SDN III Katongan. Therefore, this research aims to
develop props related to material-based Montessori method of square root.
The method used in this study is research and development (R&D). The
theoretical framework used to analyze was proposed by Borg and Gall which
modified as its need. While the study was analyzed by some following steps; (1)
data collection, (2) planning, (3) the development of an early forms of the
product, (4) initial field trials,(5) revision products, and (6) trial limitation area.
The findings indicated the square root props that had been validated by
the teacher and the expert of Montessori, have five aspects; attracting, gradient,
auto education, auto correction, and contextual. The result of product validation
represented that the average score is 3.9 within the best category. Limited field
trials indicated that the test results of students from pretest to posttest increaseto
99.9%. The mean posttest value i.e. amounting is 88, while the mean pretest is
44.002. Thus, the square root props assist the students to comprehend the
materials effectively.
Keyword: research and development, Montessori method, props, square root,
mathematics.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Akar Kuadrat
Berbasis Metode Montessori dengan tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih


kepada beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD dandosen
pembimbing skripsi.
3. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah mendampingi saya selama beberapa semester yang lalu.
5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan penulisan.
6. Tutik Karyani, S.Pd.SD. selaku Kepala SDN Katongan III yang telah
memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
7. Hevi Listiana Sri Rupatmi, S.Pd.SD. selaku Wali Kelas IV SDN Katongan III
beserta keluarga besar SDN Katongan III yang telah membantu selama proses
penelitian.
8. Siswa kelas IV SDN Katongan III yang telah bersedia membantu selama
proses penelitian.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Rosyad dan Ibu Musirani yang
telah memberikan doa dan semangat.
10. Adik-adikku Ichsan Akil Muyasar, Restu Inta Hirnawan, dan Hanif Fatah Nur
Amalia yang telah memberikan bantuan dan dukungan.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Teman-teman GAF II yang telah memberikan bantuan, semangat, dukungan,


dan doa.
12. Sahabat-sahabatku Ulfah, Kiky, Eri, dan Tyas yang mendukung,
menyemangati dan mendoakan penulis.
13. Teman-teman payung Montessori Ulfah, Shinta, dan Anai yang membantu
dan bekerjasama selama penyusunan sampai selesainya skripsi ini.
14. Yayasan Penyandang Cacat Mandiri yang membantu penulis dalam
membantu menyelesaikan pembuatan alat peraga.
15. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
16. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
17. Segenap pihak, sahabat, teman yang telah membantu dan tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang pendidikan.

Penulis

Luluk Nur Azizah

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN............................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR RUMUS .............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
E. Definisi Operasional ...................................................................................... 7
F. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 14
A. Kajian Pustaka ............................................................................................... 14
1. Belajar dan Pembelajaran .......................................................................... 14
1.1 Pengertian Belajar ............................................................................... 14
1.2Pengertian Pembelajaran ...................................................................... 15

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Perkembangan Anak .................................................................................. 15


2.1Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun) ................................................. 16
2.2 Tahap Praoperasi (umur 2-7 tahun) ..................................................... 16
2.3 Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun)................................................... 17
2.4 Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun ke atas) .................................. 17
3. Matematika ................................................................................................ 18
3.1 Pengertian Matematika ....................................................................... 18
4. Akar Kuadrat .............................................................................................. 18
5. Alat Peraga ................................................................................................ 20
5.1 Pengertian Alat Peraga ........................................................................ 20
5.2 Fungsi Alat Peraga ............................................................................. 20
6. Metode Montessori .................................................................................... 22
6.1 Sejarah Montessori .............................................................................. 22
6.2 Ciri-ciri Alat Peraga Montessori ......................................................... 24
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 26
1.1 Penelitian tentang Metode Montessori ..................................................... 26
1.2 Penelitian tentang Materi Akar Kuadrat .................................................. 28
C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 30
D. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 33
B. Setting Penelitian ........................................................................................... 34
1. Objek Penelitian ......................................................................................... 34
2. Subjek Penelitian ....................................................................................... 34
3. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 34
4. Waktu Penelitian ........................................................................................ 35
C. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 35
D. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 39
1. Pengumpulan Data ..................................................................................... 39
2. Perencanaan ............................................................................................... 39
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk ........................................................ 40
4. Uji Coba Lapangan Awal ........................................................................... 40

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Revisi Produk ............................................................................................. 40


6. Uji Coba Lapangan Terbatas ..................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 41
1. Observasi .................................................................................................... 41
2. Wawancara ................................................................................................. 42
3. Kuesioner ................................................................................................... 42
4. Tes .............................................................................................................. 42
F. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 43
1. Pedoman Observasi .................................................................................... 43
2. Pedoman Wawancara ................................................................................. 44
2.1 Wawancara Kepala Sekolah ................................................................ 45
2.2 Wawancara Guru Kelas IV ................................................................. 45
2.3 Wawancara Siswa Kelas IV ................................................................ 46
3. Kuesioner ................................................................................................... 47
3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan ............................................................ 47
3.2 Kuesioner Validasi produk .................................................................. 48
4. Soal Tes ...................................................................................................... 50
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 51
1. Analisis Data Kuantitatif............................................................................ 51
2. Analisis Data Kualitatif.............................................................................. 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 54
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 54
1. Pengumpulan Data ..................................................................................... 54
1.1 Identifikasi Masalah ............................................................................ 54
1.1.1 Wawancara ................................................................................ 54
1.1.2 Observasi ................................................................................... 56
1.2 Analisis Kebutuhan ............................................................................. 57
1.2.1 Hasil Analisis Kebutuhan oleh Guru ......................................... 57
1.2.2 Hasil Analisis Kebutuhan oleh Siswa ....................................... 60
2. Perencanaan ............................................................................................... 64
2.1 Desain Alat Peraga .............................................................................. 64
2.2 Desain Album Alat Peraga .................................................................. 67

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pengembangan Produk............................................................................... 68
3.1 Pembuatan Alat Peraga ....................................................................... 68
3.2 Pembuatan Album Alat Peraga ........................................................... 69
4. Uji Coba Lapangan Awal ........................................................................... 69
4.1 Hasil Validasi ..................................................................................... 70
4.1.1 Dosen Ahli................................................................................. 70
4.1.2 Guru Kelas IV ........................................................................... 73
4.1.3 Rata-rata Skor Validasi oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas IV ........... 75
5. Revisi Produk ............................................................................................ 76
5.1 Alat Peraga ........................................................................................ 76
5.2 Album Alat Peraga ............................................................................ 77
6. Uji Coba Lapangan Terbatas ..................................................................... 78
6.1 Pretest.................................................................................................. 78
6.2 Postest ................................................................................................. 79
6.3 Data Hasil Test .................................................................................... 80
7. Prototipe Alat Peraga ................................................................................. 81
B. Pembahasan .................................................................................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 89
A. Kesimpulan .................................................................................................... 89
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 90
C. Saran .............................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 94

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian yang Relevan ...................................... 30


Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall ........... 35
Bagan 3.2 Modifikasi Model Penelitian dan Pengembangan ............................... 38

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika Kelas IV ..................... 44


Tabel 3.2 Garis Besar Wawancara dengan Kepala Sekolah ................................ 44
Tabel 3.3 Garis Besar Wawancara dengan Guru Kelas IV .................................. 46
Tabel 3.4 Garis Besar Wawancara dengan Siswa Kelas IV................................. 46
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
dan Guru Kelas IV ............................................................................... 47
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Guru................... 48
Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Alat Peraga ................................................... 49
Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes ................................................................................ 50
Tabel 3.9 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .............................................. 52
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah.......................................... 54
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru........................................................... 55
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa ......................................................... 56
Tabel 4.4 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika ........................................ 56
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Guru ............ 58
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Siswa ........... 61
Tabel 4.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Kulitatif ................................ 70
Tabel 4.8 Hasil Validasi Alat Peraga Papan Akar Kuadrat oleh Dosen Ahli ..... 71
Tabel 4.9 Hasil Validasi Album Papan Akar Kuadrat oleh Dosen Ahli ............. 72
Tabel 4.10 Hasil Validasi Alat Peraga Papan Akar Kuadrat oleh
Guru Kelas IV ..................................................................................... 73
Tabel 4.11 Hasil Validasi Album oleh Guru Kelas IV ......................................... 74
Tabel 4.12 Rata-rata Skor Validasi Produk .......................................................... 75
Tabel 4.13 Saran Validator dalam Validasi Produk .............................................. 76
Tabel 4.14 Revisi Produk ...................................................................................... 77
Tabel 4.15 Hasil Pretest dan Posttest ................................................................... 81

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Menghitung Rata-rata ......................................................................... 51
Rumus 3.2 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest ............................................... 52
Rumus 3.3 Persentase Kenaikan Nilai Siswa........................................................ 52
Rumus 4.1 Skor Rata-rata Validasi Produk .......................................................... 75

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Desain Papan Akar Kuadrat Tampak Atas ...................................... 8


Gambar 1.2 Desain Papan Akar Kuadrat Tampak Samping ............................... 8
Gambar 1.3 Desain Papan Akar Kuadrat Setelah Dilipat ................................... 8
Gambar 1.4 Desain Stamp Tampak Atas ............................................................ 9
Gambar 1.5 Desain Stamp Tampak Samping ..................................................... 9
Gambar 1.6 Desain Kotak Stamp Tampak Atas ................................................. 10
Gambar 1.7 Desain Kotak Stamp Tampak Samping .......................................... 10
Gambar 1.8 Desain Tutup Stamp Tampak Atas ................................................. 10
Gambar 1.9 Desain Tutup Stamp Tampak Samping........................................... 11
Gambar 1.10 Desain Kartu Soal Tampak Depan .................................................. 11
Gambar 1.11 Desain Kartu Soal Tampak Belakang ............................................. 11
Gambar 1.12 Desain Kotak Kartu Soal Tampak Atas .......................................... 12
Gambar 1.13 Desain Kotak Kartu Soal Tampak Samping ................................... 12
Gambar 4.1 Desain Alat Peraga .......................................................................... 66
Gambar 4.2 Desain Album Alat Peraga .............................................................. 67
Gambar 4.3 Alat Peraga ...................................................................................... 69
Gambar 4.4 Produk Penelitian dan Pengembangan Secara Lengkap ................. 82

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Pretest......................................................................................... 79
Grafik 4.2 Hasil Posttest ....................................................................................... 79
Grafik 4.3 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest ................................................... 80

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Masalah ................................................. 95


Lampiran 1.1 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Matematika ..................... 95
Lampiran 1.2 Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah .............................. 96
Lampiran 1.3 Transkip Wawancara dengan Guru ............................................... 98
Lampiran 1.4 Transkip Wawancara dengan Siswa .............................................. 100
Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan .................................................. 101
Lampiran 2.1 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ..... 101
Lampiran 2.2 Rekapitulasi Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Guru ............... 104
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Hasil Analisis Kebutuhan
oleh Guru ....................................................................................... 106
Lampiran 2.4 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .... 107
Lampiran 2.5 Rekapitulasi Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Siswa .............. 110
Lampiran 2.6 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Hasil Analisis Kebutuhan
oleh Siswa ..................................................................................... 112
Lampiran 3 Instrumen Tes .............................................................................. 113
Lampiran 3.1 Soal Pre-Test ................................................................................. 113
Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengerjaan Pre-Test ................................................ 115
Lampiran 3.3 Soal Post-Test ................................................................................ 117
Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengerjaan Post-Test .............................................. 119
Lampiran 4 Validasi Produk ........................................................................... 121
Lampiran 4.1 Lembar Hasil Validasi Alat Peraga oleh Ahli ............................... 121
Lampiran 4.2 Lembar Hasil Validasi Album oleh Ahli ....................................... 123
Lampiran 4.3 Lembar Hasil Validasi Alat Peraga oleh Guru .............................. 125
Lampiran 4.4 Lembar Hasil Validasi Album oleh Guru ...................................... 127
Lampiran 5 Surat Penelitian ........................................................................... 129
Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 129
Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ......................... 130
Lampiran 6 Album Alat Peraga Papan Akar Kuadrat................................. 131
Lampiran 7 Gambar Produk Alat Peraga Papan Akar Kuadrat ................ 152
Lampiran 8 Dokumentasi ................................................................................ 154
Lampiran 9 Curriculum Vitae......................................................................... 155

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Bab 1 menjelaskan tentang (A) latar belakang penelitian, (B) rumusan

masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) spesifikasi produk

yang dikembangkan, dan (F) definisi operasional.

A. Latar Belakang Penelitian

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan

dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan

aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-

hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan

ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai

dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, 2013: 185).

Banyak dijumpai, siswa tidak tertarik mempelajari suatu materi karena

materi pelajaran tersebut membosankan atau menjemukan (Kustandi & Sutjipto,

2011: 6). Sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa matematika sebagai

mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, bahkan menjadi momok yang

menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan-

kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika (Sundayana, 2013:2).

Hal yang mendukung pernyataan di atas adalah berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 19 Juli 2018 kepada dua orang

siswa kelas IV SDN Katongan III. Dari hasil wawancara diketahui bahwa

matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang harus dihafalkan. Materi-materi yang cukup sulit yaitu seperti pecahan, akar

kuadrat, bangun ruang dan bangun datar. Selain itu, diketahui bahwa guru tidak

menggunakan alat peraga ketika pembelajaran sehingga siswa kesulitan

memahami materi yang diajarkan.

Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 69-70) menyatakan bahwa anak usia

7-11 tahun berada dalam tahap operasi konkret. Tahap operasi konkret ditandai

dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret.

Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum

bersifat abstrak apalagi hipotesis.

Konsep-konsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan pada umumnya

siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah

satu jembatan agar siswa mampu berpikir abstrak tentang matematika adalah

dengan menggunakan media pembelajaran atau alat peraga. Sesuai dengan tingkat

perkembangan intelektual anak SD yang masih dalam tahap operasi konkret,

maka siswa SD dapat menerima konsep-konsep matematika yang abstark melalui

benda-benda konkret. Untuk membantu hal tersebut dilakukan manipulasi-

manipulasi obyek untuk belajar matematika yang lazim disebut alat peraga

(Sundayana, 2013: 25-26).

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 2002: 99). Alat

peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Surya,

1992: 75). Hamalik (dalam Kustandi & Sutjipto, 2011: 21) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Salah satu media atau alat peraga yang mudah dipahami oleh

siswa yaitu dengan menggunakan media benda konkret. Djamarah & Zain (2006 :

121) mendefinisikan bahwa benda konkret (nyata) atau benda sesungguhnya

merupakan suatu obyek yang dapat memberikan rangsangan yang amat penting

bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal terutama yang menyangkut

keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, alat peraga sangat penting bagi siswa karena

dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar serta mempermudah

siswa dalam memahami materi pelajaran.

Pada tanggal 18 Juli 2018, peneliti melakukan wawancara kepada ibu kepala

sekolah SDN Katongan III. Dari hasil wawancara diketahui bahwa untuk fasilitas

alat peraga matematika masih belum lengkap. Alat peraga matematika yang

tersedia di sekolah yaitu untuk materi bangun datar dan bangun ruang, sedangkan

untuk materi-materi lainnya masih belum lengkap. Alat peraga matematika sangat

jarang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Guru lebih memilih

mengajar dengan metode ceramah karena lebih mudah dan tidak perlu kesulitan

untuk mempersiapkan alat peraga. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran

sangat penting karena selain menarik perhatian siswa juga dapat membantu siswa

memahami materi pembelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru

kurang maksimal dalam menggunakan alat peraga dan hanya menggunakan papan

tulis.

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang peneliti

lakukan di SDN Katongan III pada tanggal 23 Juli 2018 di kelas IV, peneliti

melihat bahwa guru masih belum menggunakan alat peraga ketika proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran matematika pada materi akar kudarat. Guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah dan menulis di papan tulis ketika mengajar. Dari

hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal diketahui bahwa masih banyak siswa

yang masih kesulitan mengerjakan soal materi akar kuadrat.Hal ini karena siswa

kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas IV, bahwa guru tidak

menggunakan alat peraga karena belum tersedia alat peraga matematika materi

akar kuadrat di sekolah dan guru juga cenderung kesulitan dalam membuat alat

peraga. Hal ini menjadi hambatan bagi guru dalam menyampaikan materi akar

kuadrat. Padahal, dengan menggunakan alat peraga siswa cenderung lebih aktif

dalam kegiatan belajar. Selain itu, dengan menggunakan alat peraga, siswa lebih

mudah dalam menangkap materi yang diajarkan guru. Berdasarkan observasi yang

telah dilakukan peneliti, penggunaan alat peraga penting bagi siswa untuk

menunjang proses belajar mengajar dan dapat membantu siswa memahami

konsep-konsep matematika.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, peneliti tertarik untuk

mengembangkan alat peraga matematika. Peneliti tertarik memilih materi akar

kuadrat karena siswa cenderung kurang memahami materi akar kuadrat dan guru

membutuhkan alat peraga akar kuadrat untuk mempermudah dalam mengajarkan

materi akar kuadrat. Salah satu alat peraga yang dapat membantu siswa

memahami materi akar kuadrat ada dalam Metode Montessori.

Alat peraga Montessori adalah alat peraga yang digunakan dalam

pendidikan Montessori hasil rancangan seorang dokter dari Italia bernama Maria

Montesssori. Alat peraga Montessori merupakan salah satu alat yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk membuat materi menjadi lebih nyata sehingga akan mudah dipahami oleh

anak-anak karena sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Lillard (2011: 137),

mengatakan bahwa alat peraga matematika Montessori tidak dirancang untuk

mengajar matematika tetapi untuk mengembangkan kemampuan berpikir

matematika yang meliputi memahami perintah, mengurutkan, mengabstraksikan,

dan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan-pengetahuan menjadi suatu konsep

baru.

Berdasarkan pemaparan mengenai alat peraga Montessori, maka peneliti

tergerak untuk mengembangkan alat peraga akar kuadrat berbasis metode

Montessori. Alat peraga Montessori mempunyai ciri-ciri menarik, bergadrasi,

auto corretion, auto education, dan kontekstual. Alat peraga yang peneliti

kembangkan yaitu alat peraga matematika berbasis metode Montessori materi

akar kuadrat untuk membantu siswa memahami materi akar kuadrat. Dengan

adanya alat peraga berbasis Montessori ini, peneliti berharap dapat membantu

kesulitan belajar mengenai materi akar kuadrat. Penelitian ini hanya dibatasi pada

tahap pembuatan produk yang kemudian divalidasi oleh beberapa ahli dan diuji

coba melalui uji coba lapangan terbatas.

Proses pengembangan alat peraga matematika berbasis metode Montessori

dilakukan selama penelitian, dengan kompetensi dasar menghitung perpangkatan

dan akar sederhana. Peneliti melakukan penelitian di SDN Katongan III yang

beralamat di Nglebak, Katongan, Nglipar, Gunungkidul. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas IV. Produk yang dihasilkan berupa alat peraga akar kuadrat

berbasis metode Montessori dan album alat peraga papan akar kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori?

2. Bagaimana kualitas pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori?

3. Bagaimana dampak penggunaan pengembangan alat peraga papan akar

kuadrat berbasis metode Montessori?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui proses pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori.

2. Mengetahui kualitas pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori.

3. Mengetahui dampak penggunaan pengembangan alat peraga papan akar

kuadrat berbasis metode Montessori.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Siswa mendapat pengalaman belajar menggunakan media konkret yang

belum pernah dipelajari terkait materi akar kuadrat serta dapat terbantu

dalam memahami materi akar kuadrat.

2. Bagi Guru

Guru mendapat pengetahuan mengenai media pembelajaran berbasis metode

Montessori yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi akar kuadrat

serta mendapat inspirasi dalam membuat alat peraga pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dalam mengembangkan alat peraga matematika

berbasis metode Montessori serta peneliti dapat mengembangkan idenya

dalam menciptakan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam

memahami materi akar kuadrat.

E. Definisi Operasional

1. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang

dapat membantu proses belajar mengajar.

2. Matematika adalahilmu pengetahuan dari pemikiran manusia yang

berhubungan dengan logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya.

3. Metode Montessori adalah metode pembelajaran yang merangsang anak

melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pertumbuhan, kemandirian,

pembelajaran yang mengoreksi diri, dan menegmbangkan panca indra.

4. Akar kuadrat adalah faktor dari bilangan itu jika dikuadratkan sama dengan

bilangan itu.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Pengembangan alat peraga dalam penelitian ini adalah papan akar kuadrat

berbasis metode Montessori dan album alat peraga papan akar kuadrat. Alat

peraga papan akar kuadrat digunakan untuk mempermudah siswa memahami

materi akar kuadrat. Alat peraga papan akar kuadrat terdiri dari papan akar

kuadrat, stamp, kotak stamp, kartu soal dan jawaban, skotak kartu soal dan

jawaban, serta album alat peraga papan akar kuadrat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Papan Akar Kuadrat

Gambar 1.1 Desain Papan Akar Kuadrat Tampak Atas

Gambar 1.2 Desain Papan Akar Kuadrat Tampak Samping

Gambar 1.3 Desain Papan Akar Kuadrat Setelah Dilipat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Papan akar kuadrat ini berbentuk persegi dengan ukuran 65 cm x 65 cm.

Papan tersebuat dibuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard). Kayu MDF

adalah kayu olahan yang dibuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Papan akar

kuadrat ini dapat dilipat untuk mempermudah dalam membawa. Pada bagian

dalam papan dipahat menjadi kotak-kotak sejumlah 400 kotak yang tersusun

secara vertikal dan horisontal. Jumlah satu deret kotak yang membujur secara

horisontal sebanyak 20 kotak dan secara vertikal sebanyak 20 kotak. Kotak-kotak

tersebut berfungsi sebagai tempat stamp yang dimasukkan ke dalam kotak. Papan

akar kuadrat terdiri dari tiga area warna yaitu, merah, biru, dan hijau. Area warna

merah digunakan untuk menempatkan stamp ratusan berwarna merah. Area warna

biru digunakan untuk menempatkan stamp puluhan berwarna biru. Area warna

hijau digunakan untuk menempatkan stamp satuan berwarna hijau.

2. Stamp

Gambar 1.4 Desain Stamp Tampak Atas

Gambar 1.5 Desain Stamp Tampak Samping

Stampmerupakan simbol angka yang berbentuk persegi terdiri dari warna

hijau, merah, dan biru dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm dan ketebalan 0,5 cm.

Setiap stamp memiliki nilai tempat yang berbeda-beda. Stamp hijau dengan angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

1 bernilai satuan, stamp biru dengan angka 10 bernilai puluhan, stamp merah

dengan angka 100 bernilai ratusan, dan stamp hijau dengan angka 1000 bernilai

ribuan. Jumlah stamp satuan sebanyak 87 buah, stamp puluhan sebanyak 120

buah, stampratusan sebanyak 62 buah, dan stamp ribuan sebanyak 28 buah. Stamp

terbuat dari kayu Belanda.

3. Kotak Stamp

Gambar 1.6 Desain Kotak StampTampak Atas

Gambar 1.7 Desain Kotak StampTampak Samping

Gambar 1.8 Desain Tutup Kotak Stamp Tampak Atas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Gambar 1.9 Desain Tutup Kotak Stamp Tampak Samping

Kotak stamp ini berukuran 34 cm x 20 cm. Di dalam kotak stamp dibagi

menjadi 4 bagian, meliputi (1) ruang untuk stamp satuan berwarna hijau, (2) ruang

untuk stamp puluhan berwarna biru, (3) ruang untuk stamp ratusan berwarna

merah, dan (4) ruang untuk stamp ribuan berwarna hijau. Kotak stamp juga

dilengkapi dengan tutup berukuran 34 cm x 20 cm menyesuaikan ukuran kotak

stamp.

4. Kartu Soal dan Jawaban

1
Kode soal

√4
5,5 cm

8 cm

Gambar 1.10 Desain Kartu Soal Tampak Depan

2 cm

2 cm

Gambar 1.11 Desain Kartu Soal Tampak Belakang

8 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Kartu soal berisi soal-soal akar kuadrat dengan jawaban sebagai controlof

error yang terdapat di belakang soal. Jenis kertas yang dipilih untuk mencetak

kartu yaitu ivory 310. Kartu soal berwarna putih dengan warna hijau, biru, dan

merah pada angka. Perbedaan warna pada angka untuk membedakan nilai satuan,

puluhan, ratusan, dan ribuan. Kode soal terdapat di ujung kartu sebagai penanda

tahapan dan operasi hitung. Kode soal terdiri dari, (1) Kode soal 1 adalah akar

kuadrat bilangan 1-100 dengan hasilnya, (2) Kode soal 2 adalah akar kuadrat

bilangan 100-400 dengan hasilnya, (3) Kode soal 3 adalah akar kuadrat bilangan

400-1000 dengan hasilnya, (4) Kode soal 4 adalah akar kuadrat bilangan 1000-

10.000 dengan hasilnya.

5. Kotak Kartu Soal dan Jawaban

Gambar 1.12 Desain Kotak Kartu Soal Tampak Atas

Gambar 1.13 Desain Kotak Kartu Soal Tampak Samping


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Kotak kartu soal dan jawaban mempunyai ukuran 10 cm x 9 cm. Kotak ini

dibuat menggunakan kayu jati Belanda. Kayu jati Belanda mempunyai berat yang

leih ringan dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Kotak ini berfungsi sebagai

tempat penyimpanan kartu soal dan jawaban. Kotak kartu soal bagian samping

berbentuk trapesium untuk mempermudah siswa melihat kode soal.

6. Album Alat Peraga

Gambar 1.14 Desain Album Alat Peraga

Album alat peraga merupakan buku panduan dalam menggunakan alat peraga

papan akar kuadrat. Album alat peraga ini berisi langkah-langkah cara

menggunakan alat peraga papan akar kuadrat yang dilengkapi dengan gambar-

gambar yang akan memudahkan dalam memahami langkah pembelajaran. Album

alat peraga dicetak dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4 yang dilengkapi

dengan sampul cover mika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas tentang (A) kajian pustaka, (B) penelitian yang

relevan,(C) kerangka berpikir, dan (D) pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka membahas tentang (1) belajar dan pembelajaran, (2)

perkembangan anak, (3) matematika, (4) akar kuadrat, (5) alat peraga, dan (6)

metode Montessori.

1. Belajar dan Pembelajaran

1.1 Pengertian Belajar

Menurut Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) belajar dapat didefinisikan

sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan

dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada

saat pembelajaran berlangsung.Adapun menurut Burton (dalam Usman dan

Setiawati, 1993:4) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada

diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan

individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi

dengan lingkungannya. Sementara menurut Suyono dan Hariyanto (2011:9)

belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan

kepribadian. Menurut Hamalik (2002:154) belajar adalah perubahan tingkah laku

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Pengertian belajar dari

beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku oleh individu karena adanya interaksi antara guru dengan

siswa, serta siswa dengan siswa untuk menghasilkan pengetahuan, ketrampilan,

memperbaiki perilaku, sikap, dan kepribadian individu.

1.2 Pengertian Pembelajaran

Menurut Winkel (dalam Siregar dan Nara, 2010:12) pembelajaran adalah

seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa,

dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap

rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Sementara

menurut Gagne (dalam Siregar dan Nara, 2010:12) mendefinisikan pembelajaran

sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar

dan membuatnya berhasil guna. Pengertian pembelajaran menurut Amir dan

Risnawati (2016:7) pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam

memenuhi kebutuhannya. Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah

dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah tindakan yang

dirancang secara seksama untuk mengubah perilaku individu dalam memenuhi

kebutuhannya.

2. Perkembangan Anak

Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri

individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju

tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,

progresif, dan berkesinambungan (Yusuf dan Sugandhi, 2011:1-2). Piaget

mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

empat tahap yaitu, tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret,

dan tahap operasi formal (Suparno, 2001:24). Tahap-tahap tersebut saling

berkaitan. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahap

sesudahnya mengendalikan terbentuknya tahap sebelumnya. Tahun terbentuknya

tahap tersebut dapat berubah-ubah menurut situasi seseorang (Suparno, 2001:25).

Jadi, perkembangan anak terjadi secara bertahap sesuai dengan urutan

perkembangan anak. Berikut ini tahap-tahap perkembangan anak menurut Piaget

(Piaget dalam Suparno, 2001:26-101), antara lain:

2.1 Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun)

Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi

anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar,

membau, dan lain-lain. Pada tahap ini, anak belum bisa berbicara dengan bahasa.

Tahap perkembangan awal sensorimotor ini sangat penting. Tahap ini akan

menjadi dasar perkembangan persepsi dan intelegensi anak pada tahap-tahap

berikutnya (Suparno, 2001:26-27).

2.4 Tahap Praoperasi (umur 2-7 tahun)

Tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu

penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek

yang saat itu tidak beradabersama subjek. Tahap ini juga dicirikan dengan

pemikiran intuitif pada anak. Dengan adanya penggunaan simbol itu, seorang

anak dapat mengungkapkan dan membicarakan suatu hal yang sudah terjadi. Ia

juga dapat membicarakan macam-macam benda dalam waktu yang bersamaan,

mengungkapkan suatu hal yang sedang tidak dilihat, dan membicarakan suatu hal

tanpa terikat pada ruang dan waktu di mana hal tersebut terjadi. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

perkembangan ini, terlihat intelegensi anak makin berkembang (Suparno,

2001:49).

2.4 Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun)

Tahap operasi konkret dicirikan dengan sistem pemikiran yang logis. Anak

sudah memperkembangkan operasi-operasi logis. Operasi itu bersifat reversibel,

artinya dapat dimengerti dalam dua arah, yaitu suatu pemikiran yang

dikembalikan pada awalnya lagi. Ciri utama pemikiran operasi konkret adalah

adanya ransformasi reversibel dan sistem kekekalan. Pada tahap ini, anak masih

menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat

abstrak apalagi hipotesis (Suparno, 2001: 69-70).

2.4 Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun ke atas)

Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001: 88) tahap operasi formal merupakan

tahap terakhir dalam perkembangan kognitif. Tahap ini terjadi pada umur sekitar

11 atau 12 tahun ke atas. Pada tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir

logis, berpikir dengan pemikiran teoretis formal berdasarkan proposisi-proposisi

dan hipotesis, serta dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati saat

itu.

Berdasarkan teori perkembangan anak menurut Piaget (dalam Suparno,

2001: 70)siswa berusia 7-11 tahun masuk dalam tahap operasi konkret. Pada tahap

ini, anak belajar dari sesuatu yang konkret dan belum bisa berpikir abstrak. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan yang mana menggunakan alat

peraga akar kuadrat berbasis metode Montessori pada siswa kelas IV SD dengan

kisaran umur 10 tahun. Pada tahap operasi konkret, anak masih menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi

hipotesis (Suparno, 2001: 70).

3. Matematika

3.1 Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa Latin, mathanein atau mathema. Mathema

yang berarti pengetahuan atau ilmu dan mathaneinyang mengandung arti belajar

(berpikir). Menurut Tinggih (dalam Suherman, dkk, 2003:16) matematika berarti

ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Ruseffendi (dalam Suherman,

dkk, 2003:16) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang

berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. James dan James (dalam

Suherman, dkk, 2003:16) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang

logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan

satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga

bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan dari pemikiran manusia

yang berhubungan dengan logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya.

4. Akar Kuadrat

Akar kuadrat suatu bilangan adalah faktor dari bilangan itu jika

dipangkatkan dua atau dikuadratkan akan sama dengan bilangan itu (Soenarjo,

2008:52). Penarikan akar kuadrat merupakan operasi kebalikan dari penguadratan.


2
Lambang akar kuadrat adalah “ √ “ atau biasa ditulis dengan “ √ “ (Tim Bina

Matematika, 2011:42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

82 = 64 √64
berarti

√64= 8 dibaca akar pangkat dua dari enam puluh empat sama dengan delapan

atau akar dari enam puluh empat sama dengan delapan.

Akar kuadrat suatu bilangan dapat dicari dengan cara seperti berikut.

√625 = ____

Langkah 1:

√6.25
Pisahkan tiap dua angka mulai dari belakang, tandai
dengan titik

√6.25 = 2 Langkah 2:

2x2 = 4 Cari suatu bilangan yang jika dikuadratkan, hasilnya lebih


kecil atau sama dengan 6.
2
Bilangan itu adalah 2 karena 22 = 4.

Tuliskan 2 pada hasil, kurangkan 4 dari 6.

√6.25 = 2 Langkah 3:

2x2 = 4 Turunkan 25, menjadi 225. Kalikan 2 pada hasil dengan 2.

225 Tulis hasilnya di kiri bawah 225.


4 x = 225

√6.25 = 25 Langkah 4:

2x2 = 4 Tentukan bilangan untuk mengisi , agar hasil kali


225 4 dengan lebih kecil atau sama dengan 225..
Bilangan itu adalah 5, karena 45 x 5 = 225.
45x 5 = 225
Tuliskan 5 pada hasil.
0

Jadi, √625 = 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

5. Alat Peraga

5.2 Pengertian Alat Peraga

Ali (dalam Sundayana, 2015: 7) mengungkapkan bahwa alat peraga adalah

segala sesuatu yang digunakan untukmenyampaikan pesan yang merangsang

pikiran, perasaan serta perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat belajar. Alat

peraga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran

antara pemberi pesan kepada penerima pesan (Anitah, 2010: 4). Menurut Kustandi

dan Sutjipto (2011: 9) menyatakan bahwa alat peraga adalah alat yang dapat

membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan

sempurna. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat

peraga merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat

membantu proses belajar mengajar.

5.2 Fungsi Alat Peraga

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif (Sudjana, 2002: 99).Alat

peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Surya,

1992: 75).Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar menurut Sudjana dan Rivai (dalam Sundayana, 2013: 8) yaitu:

1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi

mengajar. Ini merupakan salah satuunsur yang harus dikembangkan oleh

seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

3. Dalam pemakaianmedia pengajaran harus melihat tujuan dan bahan

pelajaran.

4. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan

untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian

peserta didik.

5. Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat

membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru.

6. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar

mengajar.

Menurut Russefendi (dalam Sundayana, 2013: 18-19) beberapa persyaratan

alat peraga antara lain:

1. Tahan lama.

2. Bentuk dan warnanya menarik.

3. Sederhana dan mudah dikelola.

4. Ukurannya sesuai.

5. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau

diagram.

6. Sesuai dengan konsep matematika.

7. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya.

8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak

bagi siswa.

9. Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat

peraga.

10. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

6. Metode Montesori

Metode Montessori merupakan metode yang dikembangkan oleh Maria

Montessori. Menurut pendidikan Montessori proses belajar anak-anak paling baik

diselenggarakan dalam lingkungan yang tertata dan terstruktur (Gutek, 2013: 25).

Montessori merangsang anak menuju aktivitas diri untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang mendukung pertumbuhan, mengantar kepada perkembangan lebih

lanjut dan kemandirian yang lebih besar. Lingkungan yang disiapkan

memungkinkan anak-anak melalui kegiatan dengan serangkaian bahan-bahan

pembelajaran bersifat mengoreksi diri, untuk melatih dan mengembangkan indra-

indra dan pemikiran mereka dan untuk mencapai kemandirian yang lebih besar

(Gutek, 2013: 75-76). Metode Montessori merupakan pendidikan yang

menggunakan panca indera dalam pembelajarannya (Standing, 1962: 5).

Kegiatan-kegiatan dengan menggunakan panca indera dapat melatih ketajaman

dan kemampuan indera.

6.1 Sejarah Montessori

Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870, di Chiaravalle, provinsi

Ancona, Italia Utara. Ayahnya Alessandro Montessori, seorang manajer bisnis di

perusahaan monopoli tembakau milik negara. Renilde Stoppani, ibu Maria

Montessori, berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi (Magini, 2013: 7-

9).

Maria Montessori menempuh sekolah dasar negeri di Via di San Nicolo da

Tolentino. Pada tahun 1883, Maria Montessori yang berusia tiga belas tahun

diterima di Regia Secuola Technica Michelangelo Buonarroti, sebuah sekolah

teknik negeri. Setelah itu, dia melanjutkan studi teknik di Regio Instituto Technico
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Leonardo da Vinci. Pada 1890, dia memutuskan untuk meninggalkan studi teknik

dan berpindah ke bidang kedokteran. Meskipun sebelumnya lamarannya pernah

ditolak, namun berkat kemauan kerasnya, akhirnya pada tahun 1890 dia diterima

di Universitas Roma sebagai mahasiswa untuk bidang fisika, matematika, dan

ilmu-ilmu pengetahuan alam. Montessori adalah perempuan pertama yang

diterima di sekolah kedokteran tersebut. Selama dua tahun terakhir di sekolah

kedokteran, Montessori mendalami pediatri (kedokteran anak) di rumah sakit

anak-anak, sebuah pengalaman yang kemudian mengantarnya pada bidang yang

akan dijalani seumur hidupnya. Pada 1896, dia menjadi perempuan Italia pertama

yang meraih gelar doktor di bidang kedokteran (Gutek, 2013: 6).

Montessori kemudian bekerja di Clinica Psichiatrica di Universitas Roma

sebagai asisten sukarela. Ia melakukan penelitian tentang keterbelakangan mental

dan gangguan kejiwaan lain pada anak-anak. Penelitiannya tersebut

mengantarkannya pada Jean Marc Gaspard Itard dan Edouard Seguin. Mereka

adalah seorang dokter dan psikolog asal Prancis yang juga bekerja menangani

anak-anak yang mengalami gangguan mental. Usaha-usaha mereka dalam bidang

pendidikan mendorong Montessori untuk mempelajari lebih dalam tentang

pendidikan (Gutek, 2013: 9-10).

Pada 6 Januari 1907, Montessori membuka sekolah pertamanya yang

bernama Casa dei Bambini atau Rumah anak-anak. Kurikulum dari Casa dei

Bambini didasarkan pada prinsip Montessori bahwa anak-anak mengalami masa

krusial dalam perkembangan mereka, yang disebut “periode-periode sensitif”.

Berdasarkan teorinya tentang periode-periode sensitif, Montessori melalui

pengamatan dan percobaan, merancang sebuah kurikulum yang berusaha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

mengembangkan kemampuan anak-anak di tiga area yaitu, keterampilan-

keterampilan praktis (keterampilan hidup sehari-hari), keterampilan-keterampilan

motorik dan indrawi, dan keterampilan-keterampilan baca-tulis-hitung (Gutek,

2013: 22).

Pada 1910, Montessori memperoleh pengakuan sebagai seorang pendidik

inovatif di Italia. Montessori menarik perhatian dunia pendidikan di negara-negara

Eropa lain dan di Amerika Utara khususnya di Amerika Serikat. Hal ini menjadi

kesempatan Montessori untuk semakin menyebarluaskan metodenya dengan cara

ceramah di depan umum dan menerbitkan karyanya berbentuk buku (Gutek, 2013:

33).

6.1 Ciri-ciri Alat Peraga Montessori

Maria Montessori merumuskan empat ciri-ciri alat peraga (Montessori,

2002: 171-176) yaitu:

1. Menarik

Alat peraga yang digunakan memiliki warna-warna yang menarik perhatian.

Dengan warna-warna yang menarik, anak menjadi tertarik untuk melihat,

menyentuh, meraba, dan mempelajari alat tersebut.

2. Bergradasi

Gradasi pada alat peraga Montessori memuat gradasi warna, bentuk, dan

gradasi umur. Alat peraga yang bergradasi memungkinkan anak untuk

menggunakan panca indera.

3. Auto-correction

Alat peraga yang digunakan mempunyai pengendali kesalahan. Dengan

adanya pengendali kesalahan, anak dapat mengetahui kesalahannya sendiri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

dan dapat memperbaiki kesalahannya meskipun harus dilakukan berulang-

ulang.

4. Auto-education

Alat peraga Montessori dibuat agar anak dapat belajar secara mandiri. Anak

akan terus berlatih sampai mereka bisa mengerjakan sendiri. Anak akan

berlatih sendiri, sedangkan pendidik berperan sebagai pengamat.

5. Kontekstual

Peneliti menambahkan ciri kontekstual dalam penelitian ini. Kontekstual

yang dimaksud adalah alat peraga yang dibuat memanfaatkan bahan-bahan

yang ada dilingkungan sekitar. Pembelajaran kontekstual dapat mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2010: 107).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga berbasis

metode Montessori dalam penelitian ini adalah alat peraga yang mempunyai ciri-

ciri menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual.

Peneliti mengembangkan alat peraga papan akar kuadrat berbasis metode

Montessori untuk materi akar kuadrat. Alat peraga yang dikembangkan memiliki

ciri yang menarik. Alat peraga dengan warna-warna yang menarik menjadikan

anak tertarik untuk melihat, menyentuh, meraba, dan mempelajari alat tersebut.

Ciri-ciri yang kedua yaitu bergradasi. Alat peraga ini memiliki berbagai warna,

bentuk dan tekstur. Selain itu, alat peraga ini memiliki pengendali kesalahan

(Auto-correction). Alat peraga yang digunakan mempunyai pengendali kesalahan

sehingga anak dapat mengetahui kesalahnnya sendiri. Alat peraga yang

kembangkant juga mempunyai ciri kemandirian (Auto-education). Auto-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

educationmemungkinkan anak dapat belajar secara mandiri tanpa didampingi oleh

guru. Alat peraga yang dikembangkan dibuat dengan memanfaatkan bahan-

bahanyang ada di lingkungan sekitar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan membahas mengenai penelitian tentang metode

Montessori dan penelitian tentang materi akar kuadrat.

1.1 Penelitian tentang Metode Montessori

Peneliti mengemukakan beberapa penelitian yang relevan tentang metode

Montessori. Penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh

Widyaningrum (2015), Noi (2015), dan Murti (2015). Widyaningrum (2015)

melakukan penelitian mengenai pengembangan alat peraga pembelajaran

matematika SD materi penjumlahan dan pengurangan berbasis metode

Montessori. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat peraga papan

penjumlahan dan pengurangan berbasis metode Montessori dengan kualitas baik

untuk siswa kelas II. Penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu kepada

sekelompok siswa kelas II tahun ajaran2014/2015.Jenis penelitian yang dilakukan

adalah penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini berupa prototipe alat

peraga matematika berbasis metode Montessori berupa papan penjumlahan dan

pengurangan. Kualitas alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan

ditunjukkan dengan perolehan skor validasi 3,73 dalam kategori “sangat baik”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga papan penjumlahan dan

pengurangan memiliki lima ciri antara lain, menarik, bergradasi, memiliki

pengendali kesalahan, dapat digunakan secara mandiri oleh siswa dan

menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Subjek penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

ini adalah 5 siswa dari kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan nilai pretest dan posttest. Rerata nilai pretest yaitu 38,52, sedangkan

untuk posttest dengan nilai rerata 94,86. Dari penelitian oleh

Widyaningrum,peneliti mengembangkan alat peraga berbasis metode Montessori,

sehingga peneliti terinspirasi untuk mengembangkan alat peraga berbasis metode

Montessori dengan ciri antara lain, menarik, bergradasi, auto correction, auto

education, dan kontekstual

Noi (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga

pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis metode Montessori.

Penelitian ini mengembangkan alat peraga perkalian berbasis metode Montessori

yang bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri dan kualitas alat peraga yang layak

digunakan. Penelitian dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu terhadap siswa kelas

III tahun ajaran 2014/2015 selama tujuh bulan. Hasil dari penelitian dan

pengembangan ini berupa prototipe alat peraga papan perkalian berbasis metode

Montessori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga papan perkalian

memiliki lima ciri antara lain, menarik bagi siswa, bergradasi, memiliki

pengendali kesalahan, dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dan kontekstual

yaitu dalam pembuatan alat peraga perkalian menggunakan bahan-bahan yang

mudah didapatkan. Kualitas alat peraga papan perkalian ditunjukkan dengan

perolehan skor validasi 3,73 dalam kategori “sangat baik”. Terdapat perbedaan

nilai ketika uji coba terbatas skor pretest menunjukkan rerata58,21, sedangkan

posttest menunjukkan rerata 97,82. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar Matematika.Dari penelitian oleh Noi, penelitian inimengembangkan

alat peraga berbasis metode Montessori dengan kualitas sangat baik, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

peneliti terinspirasi untuk membuat alat peraga berbasis Montessori dengan

kualitas yang sangat baik.

Murti (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga

pembelajaran matematika SD materi pembagian bilangan bulat berbasis metode

Montessori. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga papan

pembagian untuk materi pembagian pada muatan pembelajaran matematika pada

siswa kelas II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga papan pembagian

yang dihasilkan memiliki lima ciri yaitu menarik, bergradasi, auto-correction,

auto education, dan kontekstual serta memiliki kualitas “sangat baik”. Pada

pengujian lapangan terbatas, rerata hasil pretest adalah 4,62 sedangkan hasil

posttest adalah 8,9. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara

sebelum dan setelah menggunakan alat peraga. Dari hasil penelitian oleh Murti,

penggunaan alat peraga berbasis metode Montessori dapat meningkatkan hasil

belajar dalam mata pelajaran Matematika, sehingga peneliti terinspirasi untuk

membuat alat peraga yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2 Penelitian tentang Materi Akar Kuadrat

Wibowo (2015) melakukan penelitian mengenai pengembangan alat peraga

pembelajaran matematika SD materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis

metode Montessori. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD BOPKRI

Gondolayu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menghasilkan prototipe

alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa alat peraga papan pembagian yang dihasilkan memiliki lima ciri yang

menarik, bergadrasi, auto-correction, auto-education dan kontekstual, sertauji


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

kelayakan produk dengan rerata 3,89 dengan kategori “sangat baik”. Subjek

dalam penelitian ini sejumlah 6 siswa kelas V. Hasil tes menunjukkan pretest

memiliki rerata sebesar 58,89 dan posttest sebesar 95,84. Dengan demikian, alat

peraga mempunyai ciri alat peraga yang sesuai dan memiliki kualitas setelah uji

kelayakan yang sudah dilakukan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh

Wibowo adalah pengembangan alat peraga akar kuadrat berbasis metode

Montessori, sehingga peneliti juga terinspirasi untuk membuat alat peraga

matematika materi akar kuadrat berbasis metode Montessori.Akan tetapi, alat

peraga materi akar kuadrat yang akan dikembangkan oleh peneliti memiliki

perbedaan dengan alat peraga materi akar kuadrat yang sudah dikembangkan

sebelumnya. Peneliti menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat

peraga. Dengan menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak

hanya terbatas pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk

menyelesaikan materi-materi matematika lainnya seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Berdasarkan studi literatur penelitian-penelitian yang relevan tentang

metode Montessori dan materi akar kuadrat, digunakan peneliti sebagai

pendukung dalam penelitian dan pengembangan alat peraga pembelajaran

matematika SD materi akar kuadrat berbasis metode Montessori. Alat peraga yang

dikembangkan berdasarkan ciri-ciri dari alat peraga Montessori yaitu menarik,

bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual. Peneliti

menambahkan ciri kontekstual yaitu alat peraga yang dikembangkan

memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar.

Berikut ini merupakan literatur map dari penelitian yang relevan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Metode Montessori Materi Akar Kuadrat

Widyaningrum (2015) Wibowo (2015)

Pengembangan alat peraga Pengembangan alat peraga


pembelajaran matematika SD pembelajaran matematika SD
materi penjumlahan dan materi perpangkatan dan
pengurangan berbasis metode penarikan akar berbasis
Montessori. metode Montessori.
Penelitian ini dilakukan pada
Noi (2015) siswa kelas V SD.

Pengembangan alat peraga


pembelajaran matematika SD
materi perkalian berbasis media
Montessori.

Murti (2015)

Pengembangan alat peraga


pembelajaran matematika SD
materi pembagian bilangan bulat
berbasis metode Montessori.

Yang diteliti:

Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika


SD Materi Akar Kuadrat Berbasis Metode Montessori.

Bagan 2.1Literature map dari penelitian yang relevan

C. Kerangka Berpikir

Memberikan pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa merupakan

tugas seorang guru. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang

menyenangkan bagi siswa. Padahal, matematika itu sendiri menjadi materi yang

pokok dipelajari di SD. Pembelajaran matematika juga membutuhkan alat peraga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Dengan adanya alat

peraga, siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Guru yang menerangkan

dengan teknik ceramah akan membuat siswa menjadi kurang semangat dan

kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa SD yang rata-rata

berusia antara 7-12 masih sulit dalam menangkap materi yang bersifat abstrak.

Mereka masih belajar hal-hal yang bersifat konkret. Salah satu yang dapat

mendukung aktifitas belajar mereka adalah dengan menggunakan benda konkret

yaitu berupa alat peraga.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di SDN

Katongan III, diketahui bahwa kebutuhan alat peraga matematika di sekolah

masih kurang. Alat peraga matematika yang tersedia di sekolah diantaranya yaitu

alat peraga bangun ruang dan bangun datar. Dari hasil observasi yang dilakukan

di kelas IV, selama proses pembelajaran guru tidak menggunakan alat peraga,

bahkan tidak ada alat peraga matematika yang diletakkan di dalam kelas. Hasil

wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV menunjukkan bahwa kurangnya

alat peraga di sekolah menjadi salah satu penyebab guru jarang menggunakan alat

peraga. Akibatnya, siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran dan sulit menerima materi yang diajarkan. Salah satu materi yang

dirasa sulit bagi siswa kelas IV yaitu materi akar kuadrat. Sekolah juga belum

mempunyai alat peraga mengenaimateri akar kuadrat.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan alat peraga yang diharapkan dapat membantu siswa kelas IV SD

dalam menyelesaikan masalah akar kuadrat.Alat peraga yang dikembangkan

merupakan alat peraga berbasis metode Montessori yang disesuaikan dengan ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

ciri alat peraga Montessori yaitu, menarik, bergradasi, auto-correction, auto-

education, dan kontekstual. Menarik artinya alat peraga dapat menarik perhatian

siswa untuk menyentuh, meraba, dan menggunakannya. Bergradasi yang

dimaksud adalah adanya gradasi warna, bentuk, dan usia. Alat peraga yang

bergradasi melibatkan panca indera anak. Selanjutnya, alat peraga mempunyai

pengendali kesalahan (auto-correction) yang memungkinkan anak untuk

mengetahui letak kesalahnnya sendiri tanpa harus diberi tahu. Alat peraga juga

dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berlatih secara mandiri (auto-

education). Peneliti menambahkan ciri-ciri yang kelima yaitu kontekstual, artinya

alat peraga yang dibuat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan

sekitar.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana proses penelitian pengembangan alat peraga papan akar kuadrat

berbasis metode Montessori?

2. Bagaimana kualitas pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori menurut ahli Montessori?

3. Bagaimana kualitas pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori menurut guru?

4. Bagaimana kualitas pengembangan alat peraga papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori menurut siswa?

5. Bagaimana dampak penggunaan pengembangan alat peraga papan akar

kuadrat berbasis metode Montessori pada hasil belajar siswa?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai (A) jenis penelitian, (B) setting penelitian,

(C) rancangan penelitian, (D) prosedur pengembangan, (E) instrumen penelitian,

(F) teknik pengumpulan data, dan (G) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan

pengembangan atau sering disebut Research & Development (R&D). Menurut

Sugiyono (2015:407) metode penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan atau Research &

Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada

agar dapat dipertanggungjawabkan (Trianto, 2010: 206). Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Sukmadinata (2007:164), penelitian dan pengembangan adalah

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau

menyempurnakan produk lama.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu baik baru maupun menyempurnakan produk yang telah ada. Penelitian ini

bertujuan untuk mengembangkan alat peraga matematika berbasis metode

Montessori materi akar kuadrat. Penelitian ini menghasilkan prototipe alat peraga

akar kuadrat berbasis metode Montessori.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

B. Setting Penelitian

Setting penelitian terdiri dari objek penelitian, subjek penelitian, lokasi

penelitian, dan waktu penelitian.

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah alat peraga berbasis Montessori berupa papan

akar kuadrat. Alat peraga papan akar kuadrat berbasis Montessori ini dirancang

untuk membantu siswa kelas IV belajar materi akar kuadrat. Papan akar kuadrat

ini terbuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard) yang di dalamnya

dipahat membentuk kotak-kotak. Lubang-lubang tersebut digunakan untuk

meletakkan stamp-stamp dalam mencari akar kuadrat. Stamp merupakan simbol

angka yang berbentuk persegi terdiri dari warna hijau, merah, dan biru dengan

ukuran 2,5 cm x 2,5 cm dan ketebalan 0,5 cm. Alat peraga ini juga dilengkapi

kartu soal dan album sebagai panduan penggunaan alat peraga.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah lima siswa putri dari kelas IV SDN Katongan

III pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan lima siswa tersebut

berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas. Selain itu, pemilihan

subjek tersebut juga berdasarkan observasi saat pembelajaran.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Katongan III. Sekolah tersebut

terletak di Dusun Nglebak, Kelurahan Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten

Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD

tersebut sebagai tempat uji coba lapangan terbatas dikarenakan sekolah tersebut

tidak jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga mudah dijangkau. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

peneliti memilih SD tersebut karena peneliti menemukan permasalahan yaitu

terbatasnya alat peraga yang tersedia di sekolah terutama di kelas IV berdasarkan

observasi yang peneliti lakukan.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga

September 2018.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model pengembangan dari

Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Menurut Borg and Gall

(dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) terdapat sepuluh langkah dalam penelitian

pengembangan meliputi (1) pengumpulan data, (2) perencanaan, (3)

pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk,

(6) uji coba lapangan, (7) revisi produk (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) revisi

produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Berikut ini adalah model

penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang disajikan pada bagan 3.1.

Pengembangan
Pengumpulan Uji Coba
Perencanaan Bentuk Awal
Data Lapangan Awal
Produk

Uji Pelaksanaan Uji Coba


Revisi Produk Revisi Produk
Lapangan Lapangan

Revisi Produk Diseminasi dan


Akhir Implementasi

Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall (dalam

Ali & Asrori, 2014: 113-119)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) menguraikan penelitian

dan pengembangan dalam sepuluh langkah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan dan review berbagai hasil riset dan informasi

terkait produk yang akan dikembangkan. Pengumpulan data dapat dilakukan

melalui studi literatur, observasi, dan wawancara.

2. Penyusunan rencana. Penyusunan rencana meliputi menentukan

keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang akan

dihasilkan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari penggunaan

perangkat yang dihasilkan.

3. Pengembangan bentuk awal produk. Pengembangan bentuk awal produk

merupakan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum

dilakukan serangkaian pengujian dan revisi berdasarkan saran dari hasil

berbagai pengujian.

4. Pengujian tahap awal hasil pengembangan produk. Pengujian ini bertujuan

untuk mengumpulkan data kualitatif. Hal ini dapat membantu peneliti dalam

perbaikan berdasarkan komentar dan masukan tentang kelemahan produk

yang dikembangkan.

5. Revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan masukan

dari hasil uji lapangan pada tahap awal. Revisi terhadap bentuk awal produk

ini menghasilkan produk yang siap untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.

6. Uji coba lapangan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan

kemampuan penggunaan perangkat yang dikembangkan. Uji coba ini

dilakukan pada sekitar 10 sekolah dengan masing-masing sekolah antara

satu sampai dua kelas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

7. Revisi produk. Revisi produk pada tahap ini bersifat penyempurnaan

perangkat yang dikembangkan. Hasil penyempurnaan ini kemudian

diujicobakan kembali.

8. Uji coba lapangan kembali dengan melibatkan sebanyak-banyaknya 30

sekolah. Uji coba lapangan ini dilakukan dengan beberapa teknik

pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga

data tersebut dianalisis sebagai saran revisi perangkat untuk penyempurnaan

tahap akhir.

9. Revisi final dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke

delapan. Selanjutnya, produk ini dapat dikatakan sebagai prototipe produk

yang siap diproduksi massal.

10. Diseminasi dan implementasi produk, dengan cara membuat laporan

lengkap berdasarkan tahapan pengembangan. Selain itu, peneliti juga dapat

membuat artikel yang dapat diajukan untuk dipublikasi oleh jurnal ilmiah.

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi langkah dari

Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Borg and Gall (dalam

Puslitjaknov, 2008: 11) menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan

dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan lima langkah utama yaitu: (1)

melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk

awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi

produk, dan (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Karena waktu

yang relatif singkat, penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan skala

kecil sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil dari penelitian ini berupa

prototipe alat peraga matematika SD papan akar kuadrat. Dari kesepuluh langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119), peneliti menggunakan enam

langkah penelitian yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan, (3)

pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk,

dan (6) uji coba lapangan terbatas. Berikut ini adalah model penelitian dan

pengembangan dari Borg and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119) yang

telah dimodifikasi disajikan pada bagan 3.2.

(1) Pengumpulan (3) Pengembangan


(2) Perencanaan
Data Bentuk Awal Produk

(6) Uji Coba (4) Uji Coba


(5) Revisi Produk
Lapangan Terbatas Lapangan Awal

Bagan 3.2 Modifikasi Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis

kebutuhan siswa dan guru pada tahap pengumpulan data. Selanjutnya, pada tahap

perencanaan penelitian merancang beberapa instrumen berupa tes dan kuesioner

yang digunakan pada saat penelitian. Peneliti kemudian mengembangkan dan

membuat produk berdasarkan lima karakteristik metode Montessori pada tahap

pengembangan produk. Tahap terakhir yaitu uji coba secara terbatas pada tahap

uji coba lapangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan ini memodifikasi dari model Borg

and Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Peneliti memodifikasi tahap

penelitian menjadi enam langkah, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan,

(3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi

produk, dan (6) uji coba lapangan terbatas.

1. Pengumpulan Data

Pada tahap pertama, peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk

mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV terkait pelajaran matematika.

Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru

kelas IV SDN Katongan III, dan siswa kelas IV SDN Katongan III. Selain itu,

peneliti juga melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV.

Selanjutnya, hasil dari wawancara dan observasi dianalisis dan dikaitkan dengan

karakteristik siswa, penggunaan dan ketersediaan alat peraga, dan kesulitan

belajar terkait dengan pembelajaran matematika. Peneliti juga membuat kuesioner

untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa.

2. Perencanaan

Tahap kedua ini adalah perencanaan. Pada tahap ini, peneliti mulai

membuat desain alat peraga dan album penggunaan alat peraga berdasarkan

permasalahan yang ditemukan pada tahap pertama. Selain itu, peneliti juga

membuat beberapa instrumen diantaranya yaitu instrumen validasi produk dan

instrumen tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk

Tahap ketiga dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah

pengembangan bentuk awal produk. Peneliti mengembangkan desain alat peraga

berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis kebutuhan kepada guru dan

siswa. Desain alat peraga dikembangkan berdasarkan lima karakteristik metode

Montessori yaitu auto-correction, auto-education, menarik, bergradasi, dan

kontekstual. Selanjutnya, pembuatan alat peraga sesuai dengan desain yang telah

dibuat. Pembuatan alat peraga dibantu oleh tukang kayu. Selain pembuatan alat

peraga, peneliti juga membuat album alat peraga yang bertujuan sebagai pedoman

penggunaan alat peraga.

4. Uji Coba Lapangan Awal

Tahap keempat dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan awal. Uji coba

lapangan awal ini dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN Katongan III.

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas IV untuk mendapatkan

masukan tentang alat peraga yang telah dikembangkan. Selain itu, peneliti juga

melakukan validasi produk oleh ahli. Validasi ini bertujuan untuk menilai

kelayakan produk.

5. Revisi Produk

Tahap kelima yaitu revisi produk. Revisi produk dilakukan apabila peneliti

mendapat kritik dan masukan dari siswa dan dari ahli mengenai produk yang telah

dibuat. Kritik dan saran tersebut dijadikan acuan bagi peneliti untuk menghasilkan

produk yang lebih baik lagi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

6. Uji Coba Lapangan Terbatas

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Uji

coba lapangan dilaksanakan di SDN Katongan III kepada 5 siswa kelas IV.

Sebelum produk diuji cobakan, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest untuk

mengetahui kemampuan siswa sebelum penggunaan alat peraga papan akar

kuadrat. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang

sudah dipilih. Selanjutnya peneliti memberikan posttest kepada siswa untuk

mengetahui kemampuan siswa setelah penggunaan alat peraga papan akar

kuadrat. Penelitian ini dibatasi sampai pada prototipe alat peraga matematika

berupa papan akar kuadrat berbasis metode Montessori.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

wawancara, kuesioner, observasi, dan tes dengan penjelasan di bawah ini.

1. Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2015: 203) mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Peneliti melakukan observasi langsung untuk

mengamati proses pembelajaran. Observasi digunakan untuk mengamati dan

mengidentifikasi masalah di lapangan. Observasi dilakukan di kelas IV SDN

Katongan III. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati

ketersediaan alat peraga matematika di kelas, penggunaan alat peraga matematika,

cara mengajar guru, dan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran

matematika. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait

dengan alat peraga khususnya dalam pembelajaran matematika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

2. Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013: 231) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

dalam penelitian ini dilakukan kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru

kelas IV SDN Katongan III, dan siswa kelas IV SDN Katongan III. Wawancara

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya, hanya berupa garis-garis permasalahan yang

akan ditanyakan (Sugiyono, 2015:197). Garis-garis permasalahan yang

ditanyakan terkait dengan ketersediaan dan penggunaan alat peraga di SDN

Katongan III.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2015:199). Senada dengan pendapat Sugiyono, Arikunto

(2010:151) berpendapat bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan kuesioner

untuk memperoleh data terkait dengan analisis kebutuhan dan uji validitas produk

oleh ahli dan guru.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

4. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:150). Tes dapat

berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan

untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek

penelitian (Trianto, 2010: 264). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa

pretest dan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah

menggunakan alat peraga.

F. Instrumen Penelitian

Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik

variabel secara objektif. Instrumen juga diartikan sebagai alat bantu merupakan

saran yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, daftar cocok,

pedoman wawancara, lembar/ panduan pengamatan, soal tes, inventori, dan skala

(Trianto, 2010: 263). Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner, dan soal tes.

1. Pedoman Observasi

Observasi dilakukan pada pembelajaran matematika kelas IV dan

ketersediaan alat peraga di kelas. Ketika melakukan observasi, peneliti mengamati

ketersediaan alat peraga matematika di kelas, penggunaan alat peraga matematika,

cara mengajar guru, dan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran

matematika. Berikut kisi-kisi observasi pembelajaran matematika kelas IV yang

disajikan dalam tabel 3.1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika Kelas IV

No. Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati


Item
1,2 Ketersediaan alat peraga matematika di Adanya alat peraga yang diletakkan di dalam
kelas kelas untuk pembelajaran matematika

Alat peraga layak digunakan dalam


pembelajaran

3,4 Penggunaan alat peraga dalam Guru menggunakan alat peraga untuk
pembelajaran matematika di kelas menjelaskan materi pembelajaraan
matematika

Guru menguasai cara penggunaan alat


peraga matematika

5,6 Cara pengunaan alat peraga matematika Guru menjelaskan cara penggunaan alat
di kelas peraga matematika kepada siswa

Siswa dapat menggunakanakan alat peraga


secara mandiri

7,8 Kesulitan belajar yang dialami siswa Siswa mengalamikesulitan mengikuti proses
dalam pembelajaran matematika pembelajaran matematika di kelas

Siswa mengalami kesulitan mengerjakan


soal matematika

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi non partisipatif. Dalam

observasi non partisipatif, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya

berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan (Sukmadinata, 2017:

220). Peneliti mencatat setiap aspek yang diobservasi pada lambar observasi.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, hanya berupa garis-garis

permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2015:197). Wawancara dilakukan

peneliti dengan tujuan menganalisis kebutuhan alat peraga. Wawancara dilakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

kepada kepala sekolah SDN Katongan III, guru kelas IV SDN Katongan III, dan

siswa kelas IV SDN Katongan III. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara.

2.1 Wawancara Kepala Sekolah

Wawancara ditujukan kepada kepala SDN Katongan III. Wawancara

dilakukan untuk mengetahui penggunaan dan pengadaan alat peraga di sekolah.

Garis besar wawancara dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Garis Besar Wawancara dengan Kepala Sekolah

No Topik Pertanyaan
1. Informasi berkaitan dengan sekolah
a. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang akademik
b. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang non akademik
c. Nilai UN mata pelajaran matematika
2. Ketersediaan alat peraga di sekolah
a. Alat peraga matematika yang sudah ada di sekolah
b. Perawatan alat peraga matematika di sekolah
c. Pengadaan alat peraga matematika di sekolah
3. Penggunaan alat peraga matematika dalam pembelajaran
4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan alat peraga

Wawancara yang ditujukan kepada kepala sekolah ini menggunakan

wawancara tidak terstruktur. Sebelumnya peneliti sudah membuat garis besar

pertanyaan yang akan diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu

mengenai informasi yang terkait dengan sekolah, pengadaan dan penggunaan alat

peraga yang ada di sekolah tersebut serta penelitian yang pernah dilakukan

disekolah berkaitan dengan alat peraga.

2.2 Wawancara Guru Kelas IV

Wawancara ditujukan kepada guru kelas IV SDN Katongan III. Wawancara

ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga matematika di kelas,

penggunaan alat peraga matematika, kesulitan yang dialami siswa, dan usaha

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Garis besar wawancara dapat dilihat

pada tabel 3.3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 3.3 Garis Besar Wawancara dengan Guru Kelas IV

No Topik Pertanyaan
1. Ketersediaan alat peraga di kelas antara lain:
a. Alat peraga matematika yang dimiliki kelas
b. Pengadaan alat peraga matematika oleh guru
2. Penggunaan alat peraga matematika dalam pembelajaran
3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika
4. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di atas

Wawancara yang ditujukan kepada guru kelas IV ini menggunakan

wawancara tidak terstruktur. Sebelumnya peneliti sudah membuat garis besar

pertanyaan yang akan diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu

mengenai ketersediaan alat peraga matematika di kelas, penggunaan alat peraga

matematika, kesulitan yang dialami siswa, dan usaha untuk mengatasi kesulitan-

kesulitan tersebut.

2.3 Wawancara Siswa Kelas IV

Wawancara ditujukan kepada siswa kelas IV SDN Katongan III.

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran matematika, penggunaan alat peraga, dan kesulitan belajar yang

dialami siswa. Garis besar wawancara dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Garis Besar Wawancara dengan Siswa Kelas IV

No Topik Pertanyaan
1. Tanggapan terhadap pembelajaran matematika yang selama ini terjadi
2. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika
3. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika

Wawancara yang ditujukan kepada siswa kelas IV ini menggunakan

wawancara tidak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara kepada 2 siswa kelas

IV. Sebelumnya peneliti sudah membuat garis besar pertanyaan yang akan

diajukan. Garis besar pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai tanggapan siswa

terhadap pembelajaran matematika, penggunaan alat peraga, dan kesulitan belajar

yang dialami siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199). Dalam menata tampilan pada lembar

kuesioner, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan,

kemudahan mengisi, dan kemudian memeriksa jawaban (Trianto, 2010: 266).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner analisis kebutuhan

untuk guru dan siswa serta kuesioner validasi produk oleh ahli di bidangnya dan

guru kelas IV.

3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan

Kuesioner ini diberikan untuk mengumpulkan data terkait analisis

kebutuhan terhadap alat peraga yang dibutuhkan di sekolah. Responden pada

kuesioner analisis kebutuhan ini adalah semua siswa kelas IV dan guru kelas atas

di SDN Katongan III. Kuesioner analisis kebutuhan dibuat berdasarkan lima

karakteristik alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan ciri-ciri alat peraga

Montessori. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan untuk

siswa dan guru yang disajikan dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa

dan Guru Kelas IV

Nomor Item
Indikator Deskriptor Kuesioner Kuesioner
Guru Siswa
Auto-education 1. Menggunakan alat peraga dalam 1 1
pembelajaran matematika
2. Memahami konsep matematika secara 2 2
mandiri
Menarik 1. Memiliki warna 5 dan 6 5 dan 6
Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk berbagai kompetensi 10 10
dasar yang berbeda
2. Berat alat peraga 8 8
Auto-correction 1. Membantu menemukan kesalahan sendiri 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2. Membantu menemukan jawaban yang benar 7 7


Kontekstual 1. Memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar 3 dan 4 3 dan 4

Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka. Kuesioner

terbuka adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas

mengemukakan pendapatnya (Sulistyorini, 2009: 81). Pedoman kuesioner analisis

kebutuhan terdiri dari 10 soal. Pedoman kuesioner disusun berdasarkan ciri-ciri

alat peraga Montessori, yaitu: auto-education, menarik, bergradasi, auto-

correction, dan kontekstual. Ciri-ciri auto-education pada soal nomor 1 dan 2.

Ciri-ciri menarik pada soal nomor 5 dan 6. Ciri-ciri bergradasi pada soal nomor

10. Ciri-ciri auto-correction pada soal nomor 7 dan 9. Ciri-ciri kontekstual pada

soal nomor 3 dan 4.

3.2 Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner ini diberikan untuk mengumpulkan data terkait kelayakan produk

yang dikembangkan. Kuesioner validasi produk diberikan kepada ahli

pembelajaran Montessori dan guru kelas IV. Kuesioner validasi produk dibuat

berdasarkan lima karakteristik alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan ciri-

ciri alat peraga Montessori. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner validasi

produkoleh ahli dan guru yang disajikan dalam tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Guru

Nomor
Indikator Deskriptor
Item
Auto-education 1. Membantu siswa memahami konsep matematika 1
2. Siswa belajar secara mandiri 2
Menarik 1. Memiliki warna yang menarik bagi siswa 3
2. Bentuk alat menarik bagi siswa 4
Bergradasi 1. Dapat digunakan untuk berbagai kompetensi dasar
5
yang berbeda
2. Memiliki berat yang sesuai dengan siswa 6
Auto-correction 1. Membantu siswa menemukan kesalahan sendiri 7
2. Membantu siswa menemukan jawaban yang benar 8
Kontekstual 1. Memanfaatkan benda dari lingkungan sekitar 9
2. Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Pedoman kuesioner validasi alat peraga papan akar kuadrat terdiri dari 10

soal. Pedoman kuesioner disusun berdasarkan ciri-ciri alat peraga Montessori,

yaitu: auto-education, menarik, bergradasi, auto-correction, dan kontekstual. Ciri-

ciri auto-education pada soal nomor 1 dan 2. Ciri-ciri menarik pada soal nomor 3

dan 4. Ciri-ciri bergradasi pada soal nomor 5 dan 6. Ciri-ciri auto-correction pada

soal nomor 7 dan 8. Ciri-ciri kontekstual pada soal nomor 9 dan 10. Peneliti

sebelumnya mempresentasikan alat peraga yang dikembangkan kepada para ahli

dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner validasi produk oleh ahli. Selain

kuesioner validasi produk, peneliti juga membuat album alat peraga yang diuji

kelayakannya. Berikut ini merupakan aspek penilaian album alat peraga yang

disajikan dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Alat Peraga

No Aspek yang dinilai


1 Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian bahasa dengan dengan tata bahasa Indonesia yang baku
3 Kejelasan kalimat
4 Pemilihan jenis huruf
5 Pemilihan ukuran huruf
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan komponen album papan akar kuadrat
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang digunakan

Kuesioner validasi album alat peraga akar kuadrat terdiri dari 9 soal. Aspek

yang dinilai mengenai kesesuaian isi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian

bahasa, kejelasan kalimat, pemilihan jenis dan ukuran huruf, kejelasan gambar,

komponen album papan akar kuadrat, serta keruntutan langkah-langkah kegiatan

dan kesesuaian dengan gambar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

4. Soal Tes

Instrumen soal tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal pretest dan posttest mengenai materi akar kuadrat. Soal tes ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan setelah penggunaan

alat peraga dalam uji coba lapangan terbatas. Soal tes mengacu pada KI dan KD

akar kuadrat. Berikut kisi-kisi soal tes yang disajikan dalam tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Nomor


Item
3. Memahami 3.9 Menjelaskan dan 3.9.1 Menentukan hasil akar 1, 2, 3, 4,
pengetahuan menentukan keliling pangkat dua pada suatu 5, 6, 7
faktual dengan dan luas persegi, bilangan
cara mengamati persegipanjang, dan
(mendengar, segitiga serta
3.9.2 Menentukan hasil operasi 8, 9, 10,
melihat, membaca) hubungan pangkat hitung akar pangkat dua 11, 12, 13,
dan menanya dua dengan akar 14, 15
berdasarkan rasa pangkat dua.
ingin tahu
tentangdirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda
yangdijumpainya
di rumah, sekolah,
dan tempat
bermain.

Soal dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) “Menjelaskan dan

menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta

hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua”. Peneliti mengembangkan KD

tersebut menjadi dua indikator. Indikator tersebut kemudian dikembangkan

hingga menjadi 15 soal tipe isian singkat. Soal pretest dapat dilihat pada lampiran

3.1 halaman 113, sedangkan soal posttest dapat dilihat pada lampiran 3.3

halaman 117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

G. Teknik Analisis Data`

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013: 244). Teknis analisis data dalam

penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Berikut penjelasan mengenai

teknin analisis data kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari

hasil validasi produk alat peraga dan validasi album alat peraga, serta hasil soal

pretest dan posttest. Skala penilaian terhadap alat peraga papan akar kuadrat dan

album penggunaan alat peraga papan akar kuadrat menggunakan ratting scala 1-

4 yaitu (1) Sangat baik (2) Baik (3) Cukup (4) Kurang. Ratting scala digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015: 134). Hasil yang diperoleh kemudian

dihitung untuk memperoleh rata-rata penilaian. Rata-rata penilaian dihitung

dengan rumus berikut.

 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Skor akhir =
 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Rumus 3.1 Rumus menghitung rata-rata

Berdasarkan rumus 3.1 diperoleh rata-rata nilai. Rata-rata nilai tersebut

kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko

(2014: 144). Berikut tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 3.9Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Skor Interval Nilai Klasifikasi


4 3,25 < X ≤ 4,00 Sangat Baik
3 2,50 < X ≤ 3,25 Baik
2 1,75 < X ≤ 2,50 Cukup
1 1,00 < X ≤ 1,75 Kurang

Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan kevalidan suatu instrumen.

Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai

terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik) dengan interval skor antara 2,50

sampai 3,25 yang berarti keseluruhan aspek sudah baik namun perlu perbaikan.

Sebaliknya, apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

Analisis data selanjutnya yaitu dilakukan pada soal pretest dan posttest yang

telah dikerjakan siswa. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan

siswa sebelum dan sesudah penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Soal

terdiri dari 15 soal isian singkat. Skor untuk jawaban yang benar adalah 1,

sedangkan untuk jawaban salah adalah 0. Berikut rumus perhitungan nilai pretest

dan posttest.

𝛴𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


Nilai = x 100
𝛴𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Rumus 3.2 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest

Nilai pretest dan posttes yang telah diperolah kemudian dilakukan

perhitungan lagi. Hal ini dilakukan untuk mencari persentase kenaikan nilai siswa.

Berikut rumus untuk menghitung persentase kenaikan nilai siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


Persentase kenaikan = x 100
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Rumus 3.3 Persentase Kenaikan Nilai Siswa

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan pada pengolahan hasil wawancara,

observasi, kuesioner analisis kebutuhan, dan kuesioner validasi produk. Data

kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengumpulan data seperti

kuesioner, observasi, dan wawancara. Secara spesifik data tersebut diperoleh dari

hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil wawancara, hasil

observasi, dan hasil validasi produk oleh alat peraga. Analaisis data kualitatif pada

kuesioner yaitu diperoleh dari hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa.

Analisis data yang kedua yaitu dilakukan pada teknik wawancara dan

observasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai ketersediaan

dan penggunaan alat peraga, serta kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

mata pelajaran matematika. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengamati aktivitas pembelajaran matematika serta ketersediaan dan pemanfaatan

alat peraga matematika di kelas. Analisis data selanjutnya dilakukan pada hasil

validasi produk oleh ahli.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini menguraikan tentang (A) hasil penelitian dan (B) pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian meliputi penjelasan langkah penelitian berupa (1)

pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba

lapangan tahap awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan terbatas.

1. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kebutuhan alat

peraga di sekolah. Bagian pengumpulan data peneliti menjelaskan tentang (1.1)

identifikasi masalah dan (1.2) analisis kebutuhan.

1.1 Identifikasi Masalah

1.1.1 Wawancara

Wawancara yang pertama ditujukan kepada kepala sekolah SDN Katongan

III. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2018. Wawancara ini dilkaukan

untuk mengetahui informasi mengenai alat peraga yang ada disekolah dan

pemanfaatan alat peraga yang ada di sekolah. Berikut hasil wawancara dengan

kepala sekolah yang disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

Topik Pertanyaan No. Item Hasil Wawancara


Informasi berkaitan dengan 1, 2, dan 3 Sekolah belum pernah mendapat prestasi baik di
sekolah bidang akademik maupun non-akademik. Hasil
nilai UN selama dua tahun terakhir dalam bidang
matematika paling rendah dari mata pelajaran
lainnya.
Ketersediaan dan pengadaan 4, 5, dan 6 Ketersediaan alat peraga di sekolah hampir di
alat peraga di sekolah semua mata pelajaran sudah ada akan tetapi
belum lengkap. Sekolah mempunyai ruang
khusus untuk menyimpan alat peraga yaitu di

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

ruang laboratorium khusus alat peragasehingga


alat peraga dapat tersimpan dengan baik. Alat-
alat peraga tersebut didapatkan dari hibah dan
ada guru yang membuat sendiri.
Penggunaan alat peraga 7 dan 8 Alat peraga matematika sangat jarang digunakan
matematika dalam oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
pembelajaran Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
sangat penting karena selain menarik perhatian
siswa juga dapat membantu siswa memahami
materi pembelajaran. Akan tetapi, guru kurang
maksimal dalam menggunakan alat peraga dan
hanya menggunakan papan tulis.
Penelitian yang pernah 9 Belum ada penelitian berkaitan dengan alat
dilakukan di sekolah peraga di SDN Katongan III.
berkaitan dengan alat peraga

Wawancara yang kedua dilakukan kepada guru kelas IV SDN Katongan III

pada tanggal 18 Juli 2018. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran matematika di kelas IV. Berikut hasil wawancara dengan guru yang

disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru

Topik Pertanyaan No. Item Hasil Wawancara


Ketersediaan alat peraga di 1 dan 2 Tidak ada alat peraga matematika yang
kelas diletakkan di dalam kelas. Alat peraga diletakkan
di ruang laboratorium khusus alat peraga. Alat
peraga matematika yang ada masih kurang
lengkap sehingga guru terkadang memanfaatkan
benda-benda disekitar sebagai alat peraga.
Penggunaan alat 3, 4, dan 5 Guru pernah menggunakan alat peraga dalam
peragamatematika dalam pembelajaran matematika. Alat peraga yang
pembelajaran pernah digunakan ketika mengajar yaitu alat
peraga bangun datar yang dibuat sendiri bersama
siswa menggunakan kertas lipat.
Kesulitan yang dialami guru 6 Guru sering kesulitan dalam menyampaikan
dalam menyampaikan materi karena ketersediaan alat peraga yang
materi matematika minim.
Kesulitan yang dialami 7 Siswa mengalami kesulitan dalam materi akar
siswa dalam pembelajaran kuadrat.
matematika
Usaha-usaha yang dilakukan 8 Guru melakukan pendekatan pada siswa. Guru
guru untuk mengatasi mengajari siswa materi yang belum dipahami.
kesulitan-kesulitan tersebut

Wawancara yang terakhir ditujukan kepada 2 siswa kelas IV SDN Katongan

III. Kegiatan wawancara dilakukan pada tanggal 19 Juli 2018. Wawancara ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran

matematika. Berikut hasil wawancara dengan siswa yang disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa

Topik Pertanyaan No. Item Hasil Wawancara


Tanggapan terhadap 1 dan 2 Siswa 1 dan 2 mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika mempelajari matematika, sehingga siswa tidak
tertarik dengan pelajaran matematika.
Penggunaan alat peraga 3 dan 4 Siswa 1 mengatakan penggunaan alat peraga
dalam pembelajaran membuat siswa lebih tertarik dalam mempelajari
matematika materi. Siswa 2 juga mengatakan lebih senang
apabila dilibatkan dalam pembuatan alat peraga.
Kesulitan yang dialami siswa 5 Siswa1 dan 2 merasa kesulitan dalam memahami
dalam pembelajaran materi akar kuadrat.
matematika

1.1.2 Observasi

Observasi pembelajaran dilakukan di kelas IV SDN Katongan III pada

tanggal 23 Juli 2018 pada materi akar kuadrat. Observasi dilakukan untuk

mengetahui tentang proses pembelajaran di kelas, ketersediaan alat peraga, dan

penggunaan alat peraga. Berikut adalah hasil observasi pembelajaran matematika

yang disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Pembelajaran Matematika

Objek yang Diamati Jawaban Keterangan


Guru mempersiapkan penggunaan alat Tidak Guru tidak menggunakan alat
peraga matematika di kelas. peraga.
Guru menggunakan alat peraga Tidak Guru tidak menggunakan alat
matematika ketika proses pembelajaran. peraga selama proses pembelajaran
matematika berlangsung.
Guru menjelaskan cara penggunaan alat Tidak -
peraga.
Siswa ikut terlibat dalam penggunaan alat Tidak -
peraga.
Siswa mengalami kesulitan dalam Ya Ada beberapa siswa yang belum
mengikuti proses pembelajaran memahami penjelasan guru.
matematika.
Siswa mengalami kesulitan dalam Ya Ada beberapa siswa yang bertanya
mengerjakan soal matematika. kepada guru tentang cara
menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

guru tidak menggunakan alat peraga selama proses pembelajaran matematika

berlangsung. Peneliti juga tidak menemukan alat peraga matematika yang

diletakkan di dalam kelas. Selama proses pembelajaran, guru hanya menggunakan

metode ceramah. Guru menggunakan buku paket dan papan tulis untuk

menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat siswa menjadi kurang aktif

sehingga banyak siswa yang lebih senang ngobrol dengan temannya dan bermain

sendiri. Akibatnya, ada beberapa siswa yang belum memahami penjelasan guru.

Hal ini terbukti dari banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru. Selain itu, ketika diberi tugas, masih ada siswa yang belum

bisa mengerjakan dan bertanya kembali kepada guru. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga matematika materi akar kuadrat di

kelas IV SDN Katongan III belum optimal.

1.2 Analisis Kebutuhan

1.2.1 Hasil Analisis Kebutuhan oleh Guru

Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru diberikan kepada guru pada

tanggal 23 Juli 2018. Kuesioner disebarkan kepada 3 guru kelas atas. Kuesioner

analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 butir pertanyaan yang sudah

disesuaikan dengan kelima ciri alat peraga berbasis metode Montessori yaitu auto-

education, auto-correction, kontekstual, menarik, dan bergradasi. Hasil kuesioner

analisis kebutuhan guru ini sebagai pertimbangan bagi peneliti dalam

pengembangan alat peraga. Berikut hasil rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan

guru yang disajikan pada tabel 4.5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Kuesioner

Analisis Kebutuhan oleh Guru

No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan alat 3
peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Sebutkan nama alat peraga yang pernah
digunakan dan berikan penjelasan!
....................................................................

(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa memahami konsep-konsep Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat alat peraga 3
dengan memanfaatkan bahan-bahan di
lingkungan sekitar?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 3
Bapak/Ibu suka? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 3
(....) Kain 1
(....) Plastik 1
(....) Karet 1
(....) Lainnya, 1
sebutkan.....................................................
5. Menarik Apakah pemberian warna pada alat peraga 3
membuat alat peraga semakin menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang Bapak/Ibu suka untuk -
alat peraga?
(....) Gelap
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
(....) Cerah 3
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
7. Auto-Correction Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

(....) Ya
Alasan:
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Berapa berat alat peraga yang ideal untuk siswa 3
kelas IV?
(....) Ringan (<1,5 kg)
(....) Sedang (1,5 – 3 kg) -
(....) Berat (>3 kg) -
Alasan:
....................................................................
9. Auto-correction Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 3
yang baik?
(....) Alat peraga dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu siswa -
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
10. Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 2
yang baik berdasarkan fungsinya?
(....) 1 alat peraga untuk 1 materi
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 1
Alasan:
....................................................................

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan oleh gurupada tabel 4.5 dapat

diketahui bahwa sebanyak 3 guru pernah menggunakan alat peraga dalam

pembelajaran matematika. Alat peraga yang pernah digunakan oleh guru adalah

kertas berbentuk macam-macam bangun datar, kerikil, karet, lidi, dan jam

dinding. Sebanyak 3 guru setuju bahwa alat peraga dapat membantu memahami

konsep-konsep matematika. Selanjutnya, sebanyak 3 guru pernah membuat alat

peraga dengan memanfaatkan bahan-bahan dilingkungan sekitar. Alasannya

adalah lebih praktis, murah, bahan mudah didapat di lingkungan sekitar, dan

mempermudah siswa dengan melihat benda secara langsung.

Sebagai bahan pembuatan alat peraga, sebanyak 3 guru menyukai bahan

kayu, sebanyak 3 guru menyukai bahan kertas, sebanyak 1 guru menyukai bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

kain, sebanyak 1 guru menyukai bahan plastik, sebanyak 1 guru menyukai bahan

karet, dan sebanyak 1 guru menyukai bahan lainnya yaitu bahan dari lidi. Selain

itu, sebanyak 1 guru setuju bahwa pemberian warna pada alat peraga dapat

membuat alat peraga semakin menarik. Sebanyak 1 guru memilih warna cerah.

Warna-warna yang dipilih antara lain merah, kuning, hijau, biru, dan merah muda.

Sebanyak 1 guru memilih bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu

siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Alasannya, siswa lebih memahami

konsep materi untuk menemukan jawaban yang benar. Selain itu, sebanyak 3 guru

memilih berat alat peraga yang ringan (1,5 kg). Alasannya adalah lebih efektif dan

mudah digunakan, disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan siswa kelas IV

merupakan siswa peralihan dari masa kelas III serta postur tubuh belum begitu

besar. Sebanyak 3 guru juga memilih alat peraga yang dapat membantu siswa

menyadari kesalahannya sendiri. Alasannya, dapat melatih siswa jauh lebih

mandiri, alat peraga dapat memperjelas penyampaian materi sehingga anak

menyadari kesalahannya, dan siswa dapat mempraktikkan serta menemukan

jawaban atas konsep materi yang disampaikan. Selanjutnya, sebanyak 2 guru

memilih satu alat peraga hanya dapat digunakan untuk satu materi. Alasannya,

agar lebih tepat menerapkan konsep materi dan tidak membingungkan siswa.

Sebanyak 1 guru memilih satu alat peraga yang dapat digunakan untuk lebih dari

satu materi. Alasannya adalah agar lebih efektif dan lebih hemat.

1.2.2 Hasil Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa diberikan kepada siswa pada

tanggal 23 Juli 2018. Kuesioner disebarkan kepada seluruh siswa kelas IV SDN

Katongan III yang berjumlah 15 siswa. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

terdiri dari 10 butir pertanyaan yang sudah disesuaikan dengan kelima ciri alat

peraga berbasis metode Montessori yaitu auto-education, auto-correction,

kontekstual, menarik, dan bergradasi. Hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa ini

sebagai pertimbangan bagi peneliti dalam pengembangan alat peraga. Berikut

hasil rekapitulasi kuesioner analisis kebutuhan siswa yang disajikan pada tabel

4.6.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Siswa

No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah menggunakan 15
alat peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan alat peraga yang digunakan!
.........................................................
(....) Tidak -
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 15
kamu memahami materi Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda 15
yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan contoh benda yang kamu
gunakan!
.....................................................................
(....) Tidak -
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 5
kamu sukai? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 12
(....) Kain 3
(....) Plastik 2
(....) Karet -
(....) Lainnya, -
Sebutkan .........................................
5. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada 15
alat peraga membuat alat peraga semakin
menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang kamu sukai untuk alat -
peraga?
(....) Gelap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Sebutkan contoh warnanya!


....................................................................
(....) Cerah 15
Sebutkan contoh warnanya!
.........................................................
7. Auto-Correction Menurut kamu, apakah penggunaan alat 15
peraga dapat membantu kamu untuk
menemukan jawaban yang benar?
(....) Ya
Alasan:
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat alat peraga yang 1
ideal untuk siswa kelas IV?
(....) Ringan (kurang dari 1,5 kg)
(....) Sedang (antara 1,5 kg sampai 3 kg) 14
(....) Berat (lebih dari 3 kg) -
Alasan:
.........................................................
9. Auto-correction Menurut kamu, manakah yang lebih baik? 15
(....) Alat peraga dapat membantu saya
mengetahui kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu saya -
mengetehui kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................
10. Bergradasi Menurut kamu, manakah yang lebih baik? 2
(....) 1 alat peraga untuk mempelajari 1 materi.
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga dapat digunakan untuk 13
mempelajari berbagai materi pembelajaran yang
berbeda.
Alasan:
....................................................................

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa pada tabel 4.6 sebanyak 15

siswa pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Alat

peraga yang pernah digunakan adalah potongan kertas berbentuk bangun

datar.Sejumlah 15 siswa setuju bahwa alat peraga dapat membantu memahami

materi matematika. Mereka beralasan bahwa alat peraga dapat mempermudah

berpikir, membantu menemukan jawaban yang benar, dan membantu memahami

materi. Selain itu, sebanyak 15 siswa pernah menggunakan benda-benda di sekitar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

untuk belajar matematika. Benda-benda yang pernah digunakan adalah penggaris,

batu, jam, lidi, pensil, dan buku. Sebagai bahan pembuatan alat peraga, sebanyak

5 siswa lebih menyukai alat peraga berbahan kayu, sebanyak 12 siswa menyukai

bahan kertas, sebanyak 3 siswa menyukai bahan kain, dan sebanyak 2 siswa

menyukai bahan plastik.

Sebanyak 15 siswa setuju bahwa pemberian warna pada alat peraga dapat

membuat alat peraga semakin menarik. Sebanyak 15 siswa memilih warna cerah.

Warna yang dicontohkan siswa adalah warna biru, hijau, merah, putih, kuning,

orange, dan jingga. Selanjutnya, 15 siswa menyetujui bahwa penggunaan alat

peraga dapat membantu menemukan jawaban yang benar. Alasannya, alat peraga

dapat membantu berpikir, dapat membantu menemukan jawaban, dan dapat

membantu belajar. Sebanyak 1 siswa memilih alat peraga dengan berat ringan.

Alasannya adalah agar mudah dibawa keman-kemana. Selanjutnya, sebanyak 14

siswa memilih alat peraga dengan berat sedang. Alasannya, agar alat peraga

ringan untuk dibawa. Selain itu, sebanyak 15 siswa memilih alat peraga yang

dapat membantu mengetahui kesalahannya sendiri. Alasannya adalah alat peraga

dapat membantu menyelesaikan tugas, dapat mengetahui kesalahan sendiri, dan

dapat membantu siswa untuk belajar. Dalam penggunaan alat peraga, sebanyak 2

siswa memilih satu alat peraga hanya digunakan untuk satu materi. Alasannya

adalah agar membantu siswa untuk belajar. Selanjutnya, sebanyak 13 siswa

memilih satu alat peraga yang dapat digunakan untuk mempelajari berbagai

materi pembelajaran yang berbeda.

Berdasarkan data-data hasil analisis kebutuhan guru dan siswa, membantu

peneliti dalam mengembangkan alat peraga matematika yang sesuai dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

kebutuhan siswa. Alat peraga yang akan dikembangkan memiliki ciri-ciri yaitu

dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, terdapat pengendali kesalahan,

menarik, memiliki berat yang ideal bagi siswa, dan menggunakan bahan yang

dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Pembuatan desain alat peraga yang akan

dikembangkan tersebut mempertimbangkan pada karakteristik alat peraga berbasis

metode Montessori yaitu auto-education, auto-correction, bergradasi, menarik,

dan kontekstual.

2. Perencanaan

2.1 Desain Alat Peraga

Desain alat peraga menjadi langkah pertama sebelum alat peraga dibuat.

Pengembangan alat peraga matematika berupa papan akar kuadrat berbasis

metode Montessori ini terdiri dari beberapa komponen yaitu papan akar kuadrat,

stamp, kartu soal, kotak stamp, dan kotak kartu soal. Alat peraga didesain

berdasarkan lima karakteristik alat peraga Montessori, yaitu (1) auto-education,

(2) menarik, (3) bergradasi, (4) auto-correction, dan (5) kontekstual.

Papan akar kuadrat ini berbentuk persegi dengan ukuran 65 cm x 65 cm.

Papan tersebuat dibuat dari kayu MDF (Medium Density Fiberboard). Kayu MDF

adalah kayu olahan yang dibuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Papan akar

kuadrat ini dapat dilipat untuk mempermudah dalam membawa. Pada bagian

dalam papan dipahat menjadi kotak-kotak sejumlah 400 kotak yang tersusun

secara vertikal dan horisontal. Jumlah satu deret kotak yang membujur secara

horisontal sebanyak 20 kotak dan secara vertikal sebanyak 20 kotak. Kotak-kotak

tersebut berfungsi sebagai tempat stamp yang dimasukkan ke dalam kotak. Papan

akar kuadrat terdiri dari tiga area warna yaitu, merah, biru, dan hijau. Area warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

merah digunakan untuk menempatkan stamp ratusan berwarna merah. Area warna

biru digunakan untuk menempatkan stamp puluhan berwarna biru. Area warna

hijau digunakan untuk menempatkan stamp satuan berwarna hijau.

Stamp terdiri dari warna hijau, merah, dan biru dengan ukuran 2,5 cm x 2,5

cm dan ketebalan 0,5 cm. Setiap stamp memiliki nilai tempat yang berbeda-beda.

Stamp hijau dengan angka 1 bernilai satuan, stamp biru dengan angka 10 bernilai

puluhan, stamp merah dengan angka 100 bernilai ratusan, dan stamp hijau dengan

angka 1000 bernilai ribuan. Jumlah stamp satuan berjumlah 87 buah, stamp

puluhan berjumlah 120 buah, stamp ratusan berjumlah 62 buah, dan stamp ribuan

berjumlah 28 buah. Stamp terbuat dari kayu jati Belanda.

Kotak stamp ini berukuran 34 cm x 20 cm. Di dalam kotak stamp dibagi

menjadi 4 bagian, meliputi (1) ruang untuk stamp satuan berwarna hijau, (2) ruang

untuk stamp puluhan berwarna biru, (3) ruang untuk stamp ratusan berwarna

merah, dan (4) ruang untuk stamp ribuan berwarna hijau. Kotak stamp juga

dilengkapi dengan tutup berukuran 34 cm x 20 cm menyesuaikan ukuran kotak

stamp.

Kartu soal berisi soal-soal akar kuadrat dengan jawaban sebagai control of

error yang terdapat di belakang soal. Kartu soal berwarna putih dengan warna

hijau, biru, dan merah pada angka. Perbedaan warna pada angka untuk

membedakan nilai satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Kode soal terdapat di

ujung kartu sebagai penanda tahapan dan operasi hitung. Kode soal terdiri dari,

(1) Kode soal 1 adalah akar kuadrat bilangan 1-100 dengan hasilnya, (2) Kode

soal 2 adalah akar kuadrat bilangan 100-400 dengan hasilnya, (3) Kode soal 3

adalah akar kuadrat bilangan 400-1000 dengan hasilnya, (4) Kode soal 4 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

akar kuadrat bilangan 1000-10.000 dengan hasilnya. Kartu soal diletakkan di

dalam kotak kartu soal. Kotak kartu soal dan jawaban mempunyai ukuran 10 cm x

9 cm. Kotak ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan kartu soal dan jawaban.

Gambar 4.1 Desain Alat Peraga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

2.2 Desain Album Alat Peraga

Album alat peraga merupakan buku panduan dalam menggunakanalat

peraga papan akar kuadrat. Album alat peraga ini berisi langkah-langkah cara

menggunakan alat peraga papan akar kuadrat yang dilengkapi dengan gambar-

gambar yang akan memudahkan dalam memahami langkah pembelajaran. Materi

dalam album ini terdiri dari 2 hal/aspek yaitu (1) pengantar papan akar kuadrat,

dan (2) akar kuadrat. Pengantar akar kuadrat berisi penjelasan mengenai

komponen-komponen alat peraga papan akar kuadrat, pengenalan nilai stamp, dan

penempatan area stamp. Materi akar kuadrat berisi tentang konsep akar kuadrat

yang hasilnya satu angka dan konsep akar kuadrat yang hasilnya dua angka.

Album alat peraga dicetak dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4 yang

dilengkapi dengan sampul cover mika. Album alat peraga dapat dilihat pada

lampiran 6 halaman 131.

Gambar 4.2 Desain Album Alat Peraga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

3. Pengembangan Produk

Pengembangan alat peraga dibuat berdasarkan desain alat peraga yang telah

dirancang. Komponen alat peraga antara lain: (1) papan akar kuadrat, (2) stamp,

(3) kotak stamp, (4) kartu soal, dan (5) kotak kartu soal. Sebelum pembuatan alat

peraga, peneliti bekerjasama dengan pengrajin kayu untuk melakukan

pengumpulan bahan terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan untuk

membuat alat peraga meliputi kayu Belanda, MDF, dan kertas ivory 230. Kayu

MDF adalah jenis kayu olahan yang dibuat dari serpihan-serpihan kayu yang

dipadatkan. Kertas ivory 230 digunakan sebagai bahan pembuatan kartu soal.

Jenis kertas tersebut digunakan karena tebal dan tidak mudah rusak.

3.1 Pembuatan Alat Peraga

Pembuatan alat peraga dilakukan di tempat pengrajin kayu. Tempat

pengrajin kayu tersebut bernama Yayasan Penyandang Cacat Mandiri (YPCM)

yang beralamatkan di Jalan Parangtritis Km 7,5 Cabean, Sewon, Bantul,

Yogyakarta. Pembuatan alat peraga berdasarkan desain yang telah dirancang

peneliti sebelumnya. Peneliti juga melakukan diskusi dengan pengrajin kayu

untuk mendapatkan hasil yang sesuai peneliti harapkan. Selain itu, peneliti juga

meminta masukan kepada tukang kayu mengenai pemilihan bahan dan ukuran

agar sesuai dengan gambaran yang telah dibuat peneliti. Selanjutnya, pengrajin

kayu membuat setiap komponen alat peraga sesuai dengan desain yang telah

diberikan oleh peneliti.

Kartu soal akar kuadrat di desain dengan menggunakan Microsoft Word.

Selanjutnya kartu soal dicetak di percetakan. Jenis kertas yang dipilih yaitu ivory

310 gram karena tebal dan tidak mudah rusak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Gambar 4.3 Alat Peraga

3.2 Pembuatan Album Alat Peraga

Album alat peraga pembelajaran dibuat oleh peneliti dengan menggunakan

aplikasi Microsoft Word 2007. Jenis huruf yang digunakan untuk membuat album

adalah Times New Roman. Ukuran huruf pada album alat peraga pembelajaran

adalah 12. Album alat peraga pembelajaran menggunakan spasi 1,5. Album alat

peraga pembelajaran dicetak dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4.

Album alat peraga pembelajaran dilengkapi dengan gambar untuk mempermudah

dalam memahami langkah-langkah penggunaan alat peraga.

4. Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba lapangan awal ini dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN

Katongan III. Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas IV untuk

mendapatkan masukan tentang alat peraga yang telah dikembangkan. Dari hasil

wawancara, siswa memberikan masukan terhadap produk yang peneliti

kembangkan. Mereka berpendapat bahwa produk sudah bagus dan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-

education, dan kontekstual.

Selain itu, peneliti juga melakukan validasi produk oleh ahli. Validasi ini

bertujuan untuk menilai kelayakan produk. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan

guru kelas IV SDN Katongan III. Sebelumnya, peneliti mempresentasikan terlebih

dahulu produk yang telah selesai dibuat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

kualitas dari alat peraga yang telah dibuat. Dari hasil validasi produk

diperolehrata-rata nilai. Rata-rata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi

data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Berikut tabel pedoman

konversi data kuantitatif ke kualtatif.

Tabel 4.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Skor Interval Nilai Klasifikasi


4 3,25 < X ≤ 4,00 Sangat Baik
3 2,50 < X ≤ 3,25 Baik
2 1,75 < X ≤ 2,50 Cukup
1 1,00 < X ≤ 1,75 Kurang

Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan kevalidan suatu produk.

Produk dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai

terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik) dengan interval skor antara 2,50

sampai 3,25 yang berarti keseluruhanaspeksudah baik namun perlu perbaikan.

Sebaliknya, apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka

produk tersebut dikatakan tidak valid.

4.1 Hasil Validasi

4.1.1 Dosen Ahli

Validasi alat peraga papan akar kuadrat kepada dosen ahli dilakukan pada

hari Selasa, 7 Agustus 2018. Validai produk terdiri dari 2 macam, yaitu validasi

alat peraga dan album. Aspek yang dinilai dari produk yang dihasilkan meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

karakteristik media Montessori, yaitu: menarik, bergradasi, auto-correction, auto-

education, dan kontekstual. Lampiran kuesioner validasi produk oleh dosen ahli

Montessori dapat dilihat pada lampiran 4.1halaman 95. Berikut hasil validasi alat

peraga papan akar kuadrat oleh dosen ahli Montessori.

Tabel 4.8 Hasil Validasi Alat Peraga Papan Akar Kuadrat Oleh Dosen Ahli

Ciri-ciri media Skor


No Aspek yang dinilai Saran
Montessori 1 2 3 4
1 Auto-education Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat membantu siswa
memahami konsep Matematika.
2 Auto-education Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat digunakan siswa secara
mandiri.
3 Menarik Warna alat peraga papan akar 
kuadrat dapat menarik perhatian
siswa untuk belajar.
4 Menarik Bentuk alat peraga papan akar 
kuadrat dapat menarik perhatian
siswa untuk belajar.
5 Bergradasi Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat digunakan untuk
mempelajari kompetensi dasar
yang berbeda.
6 Bergradasi Alat peraga papan akar kuadrat 
memiliki ukuran berat yang
sesuai dengan karakteristik
siswa.
7 Auto-correction Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat membantu siswa
menemukan kesalahan sendiri
ketika mengerjakan soal latihan.
8 Auto-correction Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat membantu siswa
menemukan jawaban yang
benar ketika mengerjakan soal
latihan.
9 Kontekstual Bahan pembuatan alat peraga 
papan akar kuadrat dapat
ditemukan dilingkungan sekitar.
10 Kontekstual Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat diproduksi secara mandiri
oleh masyarakat sekitar serta
sekolah/guru.
Total Skor 38
Nilai Akhir 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari

validasi alat peraga dengan dosen ahli yaitu 38 dengan rata-rata skor 3,8.

Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,8 dengan

kategori “sangat baik”. Dosen ahli juga menambahkan beberapa saran kepada

peneliti antara lain: (1) stamp supaya dibuat pas sesuai dengan ukuran lubang

kotaknya, karena ada stamp yang ukurannya tidak pas dengan lubang kotaknya,

(2) alat peraga papan akar kuadrat agar dibuatkan tanda untuk mengetahui arah

penggunaan papan akar kuadrat yang benar. Selain alat peraga, album alat peraga

juga divalidasi oleh dosen ahli. Berikut hasil validasi album alat peraga papan

akar kuadrat oleh dosen ahli Montessori.

Tabel 4.9 Hasil Validasi Album Alat Peraga Papan Akar Kuadrat

Oleh Dosen Ahli

Skor
No Aspek yang dinilai Saran
1 2 3 4
1 Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran 
2 Kesesuaian bahasa dengan dengan tata bahasa Indonesia 
yang baku
3 Kejelasan kalimat 
4 Pemilihan jenis huruf 
5 Pemilihan ukuran huruf 
6 Kejelasan gambar 
7 Kelengkapan komponen album akar kuadrat 
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan 
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang 
digunakan
Total Skor 34
Nilai Akhir 3,8

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari validasi

album alat peraga dengan dosen ahli adalah 34 dengan rata-rata skor 3,8.

Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,8 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

kategori “sangat baik”. Dosen ahli menyimpulkan bahwa album alat peraga sudah

layak digunakan tanpa revisi.

4.1.2 Guru Kelas IV

Validasi alat peraga papan akar kuadrat kepada guru kelas IV dilakukan

pada hari Senin, 13 Agustus 2018. Validai produk terdiri dari 2 macam, yaitu

validasi alat peraga dan album. Aspek yang dinilai dari produk yang dihasilkan

meliputi karakteristik media Montessori, yaitu: menarik, bergradasi, auto-

correction, auto-education, dan kontekstual. Lampiran kuesioner validasi produk

oleh guru kelas IV dapat dilihat pada lampiran 4.3 halaman 99. Berikut hasil

validasi alat peraga papan akar kuadrat oleh guru kelas IV.

Tabel 4.10 Hasil Validasi Alat Peraga Papan Akar Kuadrat

Oleh Guru Kelas IV

Ciri-ciri media Skor


No Aspek yang dinilai Saran
Montessori
1 2 3 4
1 Auto-education Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat membantu siswa
memahami konsep Matematika.
2 Auto-education Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat digunakan siswa secara
mandiri.
3 Menarik Warna alat peraga papan akar 
kuadrat dapat menarik perhatian
siswa untuk belajar.
4 Menarik Bentuk alat peraga papan akar 
kuadrat dapat menarik perhatian
siswa untuk belajar.
5 Bergradasi Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat digunakan untuk
mempelajari kompetensi dasar
yang berbeda.
6 Bergradasi Alat peraga papan akar kuadrat 
memiliki ukuran berat yang
sesuai dengan karakteristik
siswa.
7 Auto-correction Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat membantu siswa
menemukan kesalahan sendiri
ketika mengerjakan soal latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

8 Auto-correction Alat peraga papan akar kuadrat 


dapat membantu siswa
menemukan jawaban yang
benar ketika mengerjakan soal
latihan.
9 Kontekstual Bahan pembuatan alat peraga 
papan akar kuadrat dapat
ditemukan dilingkungan sekitar.
10 Kontekstual Alat peraga papan akar kuadrat 
dapat diproduksi secara mandiri
oleh masyarakat sekitar serta
sekolah/guru.
Total Skor 40
Nilai Akhir 4,0

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari

validasi alat peraga dengan guru kelas IV yaitu 40 dengan rata-rata skor 4,0.

Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 4,0 dengan

kategori “sangat baik”. Guru kelas menyimpulkan bahwa alat peraga sudah baik

dan layak untuk digunakan. Selain alat peraga, album alat peraga juga divalidasi

oleh dosen ahli. Berikut hasil validasi album alat peraga papan akar kuadrat oleh

guru kelas IV.

Tabel 4.11 Hasil Validasi Album Alat Peraga Papan Akar Kuadrat

Oleh Guru Kelas IV

Skor
No Aspek yang dinilai Saran
1 2 3 4
1 Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran 
2 Kesesuaian bahasa dengan dengan tata bahasa Indonesia 
yang baku
3 Kejelasan kalimat 
4 Pemilihan jenis huruf 
5 Pemilihan ukuran huruf 
6 Kejelasan gambar 
7 Kelengkapan komponen album akar kuadrat 
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan 
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang 
digunakan
Total Skor 39
Nilai Akhir 4,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jumlah skor yang diperoleh dari validasi

album alat peraga dengan guru kelas IV adalah 39 dengan rata-rata skor 4,0.

Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 4,0 dengan

kategori “sangat baik”.Guru kelas menyimpulkan bahwa album alat peraga sudah

layak digunakan tanpa revisi.

4.1.3 Rata-rata Skor Validasi oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas IV

Hasil validasi alat peraga papan akar kuadrat dari dosen ahli dan guru kelas

IV yang sudah ada kemudian dihitung skor rata-ratanya. Tabel hasil rata-rata skor

validasi produk dapat dilihat pada tabel 4.12. Berikut rumus perhitungan skor

rata-rata.

𝐴+𝐵
Rata-rata skor validasi =
2

Rumus 4.1 Skor Rata-rata Validasi Produk

Keterangan:

A = Nilai validasi oleh dosen ahli

B = Nilai validasi oleh guru kelas IV

Tabel 4.12 Rata-rata Skor Validasi Produk

Validator Rata-rata Kategori

Alat Peraga Album

Dosen Ahli Montessori 3,8 3,8 Sangat baik

Guru kelas IV SD 4 4 Sangat baik

Rata-rata 3,9 3,9 Sangat baik

Dari hasil rekapitulasi validasi pada tabel 4.12, dapat diketahui bahwa alat

peraga papan akar kuadrat memperoleh rata-rata sebesar 3,9 dan album alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

peraga papan akar kuadrat memperoleh rata-rata sebesar 3,9. Hal ini menunjukkan

bahwa alat peraga papan akar kuadrat dan album alat peraga masuk dalam

kategori “sangat baik”. Akan tetapi, meskipun produk sudah dikatakan sangat

baik, peneliti juga mendapatkan saran dari validator sebagai pedoman untuk

memperbaiki produk agar mempunyai kualitas yang lebih baik lagi. Berikut saran

dari validator dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Saran Validator dalam Validasi Produk

Keterangan Dosen Ahli Guru Kelas

Validasi alat peraga • Stamp supaya dibuat pas sesuai Alat peraga papan akar kuadrat
dengan ukuran lubang kotaknya, sudah baik.
karena ada stamp yang ukurannya
tidak pas dengan lubang kotaknya.
• Alat peraga papan akar kuadrat
agar dibuatkan tanda untuk
mengetahui arah penggunaan
papan akar kuadrat yang benar.
Validasi album Album alat peraga sudah baik. Album alat peraga sudah baik.

5. Revisi Produk

Setelah melakukan validasi produk langkah selanjutnya yaitu melakukan

revisi produk.Revisi produk dilakukan berdasarkan saran yang peneliti dapatkan

dari hasil validasi produk dengan dosen ahli, guru kelas IV SDN Katongan III,

dan masukan dari siswa kelas IV SDN Katongan III. Revisi ini bertujuan agar

peneliti dapat memperbaiki produk yang dikembangkan agar mempunyai kualitas

yang lebih baik.

5.1 Alat Peraga

Berdasarkan masukan yang peneliti peroleh dari validator, peneliti

selanjutnya melakukan revisi produk alat peraga akar kuadrat. Revisi produk yang

dilakukan peneliti adalah pada papan akar kuadrat. Papan akar kuadrat sulit

dibedakan antara bagian atas dengan bawah sehingga bingung ketika akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

memakainya. Peneliti kemudian memberi tanda anak panah pada bagian luar

papan akar kuadrat agar siswa langsung dapat mengetahui bagian atas dari papan

akar kuadrat sehingga ketika papan akar kuadrat akan digunakan tidak terbalik.

Pada tabel 4.14 berikut ini menunjukkan hasil revisi produk berdasarkan saran

yang diberikan para validator yaitu dosen ahli dan guru kelas IV SDN Katongan

III.

Tabel 4.14 Revisi Produk

No Nama Komponen Sebelum Revisi Sesudah Revisi Keterangan


Produk
1 Papan Akar Revisi dilakukan
Kuadrat untuk mempermudah
siswa agar tidak
terbalik dalam
menggunakan
produk. Pada bagian
luar papan akar
kuadrat diberi tanda
anak panah agar
siswa langsung dapat
mengetahui bagian
Tampak luar Tampak luar atas dari papan akar
kuadrat sehingga
Alat peraga papan Pada bagian luar ketika papan akar
akar kuadrat agar papan akar kuadrat kuadrat akan
dibuatkan tanda diberi tanda anak digunakan tidak
untuk mengetahui panah. terbalik.
arah penggunaan
papan akar kuadrat
yang benar.

Tampak dalam Tampak dalam

5.2 Album Alat Peraga

Album alat peraga pembelajaran yang sudah divalidasi oleh dosen ahli dan

guru kelas IV sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan rata-rata

hasil validasi terhadap album alat peraga pembelajaran yang didapat yaitu sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

3,9 yang termasuk kategori “sangat baik”. Peneliti tidak mendapatkan saran dari

validator. Oleh karena itu, album alat peraga sudah layak digunakan tanpa perlu

revisi.

6. Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada lima orang siswa kelas IV SDN

Katongan III. Kelima siswa tersebut dipilih secara acak berdasarkan saran dari

guru kelas IV. Uji coba lapangan terbatas ini dilaksanakan pada tanggal 20, 21,

dan 24 September 2018 pada pukul 10.00 – 11.30 WIB. Sebelum produk diuji

cobakan, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Setelah

itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang sudah dipilih.

Peneliti memberikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan akar

kuadrat berbasis metode Montessori. Selanjutnya, siswa secara bergantian

mencoba menggunakan alat peraga tersebuat. Pada akhir pertemuan, peneliti

memberikan posttest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa setelah

penggunaan alat peraga papan akar kuadrat.

6.1 Pretest

Peneliti memberikan pretest kepada lima siswa yang sudah dipilih untuk

mengetahui kemampuan awal siswa terkait materi akar kuadrat. Soal pretest

berupa isian singkat dengan jumlah 15 soal. Berikut nilai hasil pretest yang

diperoleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Pretest
80

60

40
Pretest
20

0
Ri Ai Si Me Dw

Grafik 4.1 Hasil Pretest

Hasil pretest siswa menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu sebesar

66,67. Nilai terendah yang diperoleh siswa sebesar 20. Nilai pretest ini akan

dijadikan perbandingan dengan nilai posttest nantinya. Selanjutnya, siswa akan

diberi pendampingan belajar terkait materi akar kuadrat menggunakan alat peraga

papan akar kuadrat berbasis metode Montessori.

6.2 Posttest

Setelah melakukan pretest selanjutnya peneliti melakukan pendampingan

dengan 5 orang siswa. Posttest dilakukan setelah peneliti melakukan

pendampingan belajar terkait materi akar kuadrat menggunakan alat peraga papan

akar kuadrat berbasis metode Montessori. Berikut nilai hasil posttest yang

diperoleh siswa.

Posttest
150

100
Posttest
50

0
Ri Ai Si Me Dw

Grafik 4.2 Hasil Posttest


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Dari grafik 4.2 menunjukkan bahwa siswa mengalami kenaikan pada nilai

mereka. Terdapat dua orang yang mendapat nilai 100, satu orang mendapat nilai

86,67, satu orang mendapat nilai 80, dan satu orang mendapat nilai 73,33. Hasil

nilai posttest ini selanjutnya menjadi perbandingan dari nilai pretest.

6.3 Data Hasil Tes

Setelah melakukan posttest selanjutnya peneliti melakukan analisis terhadap

hasil penelitian yang didapatkan. Analisis yang dilakukan yaitu perbedaan nilai

yang didapatkan oleh siswa sebelum menggunakan alat peraga pembelajaran dan

sesudah menggunakan alat peraga pembelajaran. Berikut perbedaan hasil pretest

dan posttest pada masing-masing siswa.

120

100

80

60 Pretest

40 Posttest

20

0
Ri Ai Si Me Dw

Grafik 4.3 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest

Dari grafuk 4.3 menunjukkan hasil nilai pretest dan posttest. Hasil yang

diperolah menunjukkan siswa mengalami kenaikan nilai pada saat pretest dan

posttest. Untuk mengetahui persentase kenaikan nilai siswa dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut.

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


Persentase kenaikan = x 100
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Setelah dilakukan penghitungan persentase kenaikan siswa, selanjutnya nilai

tersebut disajikan dalam tabel 4.15 hasil pretest dan posttest. Hal ini untuk

mempermudah peneliti dalam mengetahui persentase kenaikan nilai. Persentase

kenaikan nilai antara hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 4.15

berikut.

Tabel 4.15 Hasil Pretest dan Posttest

No Nama Pretest Posttest Kenaikan Persentase Kenaikan


1. Ri 66,67 100 33,3 49,9%
2. Ai 46,67 100 53,3 114,2%
3. Si 40 86,67 46,67 116,6%
4. Me 46,67 80 33,33 71,4%
5. Dw 20 73,33 53,33 266,65%
Rata-rata 44,002 88 43,986 99,9%

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa rata-rata dari hasil pretest siswa

hanya memperoleh skor 44,002 sedangkan rata-rata nilai posttest memperoleh

skor 88. Dari persentase kenaikan dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar

99,9%. Hal ini menunjukkan peningkatan hasil pretest dan posttest yang cukup

tinggi.

7. Prototipe Alat Peraga

Hasil dari langkah-langkah penelitian yang telah dilalui yaitu berupa

prototipe alat peraga. Prototipe dalam penelitian ini adalah prototipe alat peraga

pembelajaran matematika untuk kelas IV SD materi akar kuadrat berbasis metode

Montessori. Berikut adalah komponen-komponen alat peraga pembelajaran

matematika untuk siswa kelas IV SD materi akar kuadrat berbasis metode

Montessori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Gambar 4.4 Produk Penelitian dan Pengembangan Secara Lengkap

B. Pembahasan

Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengadopsi dari model Borg and

Gall (dalam Ali & Asrori, 2014: 113-119). Peneliti memodifikasi tahap penelitian

menjadi enam langkah penelitian yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan,

(3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi

produk, dan (6) uji coba lapangan terbatas. Pada tahap pertama penelitian ini

dilakukan dengan melakukan pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah

dengan cara wawancara dan observasi serta menganalisis kebutuhan guru dan

siswa dengan menggunakan kuesioner analisis kebutuhan yang dilakukan di SDN

Katongan III. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal

19 Juli 2018 kepada dua orang siswa kelas IV SDN Katongan III diketahui bahwa

matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit karena banyaknya rumus

yang harus dihafalkan. Selain itu, diketahui bahwa guru tidak menggunakan alat

peraga ketika pembelajaran sehingga siswa kesulitan memahami materi yang

diajarkan. Berdasarkan teori perkembangan anak menurut Piaget (dalam Suparno,

2001: 70) siswa berusia 7-11 tahun masuk dalam tahap operasi konkret. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

tahap ini, anak belajar dari sesuatu yang konkret dan belum bisa berpikir abstrak.

Pada tanggal 18 Juli 2018, peneliti melakukan wawancara kepada ibu kepala

sekolah SDN Katongan III diketahui bahwa untuk fasilitas alat peraga matematika

masih belum lengkap. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran

yang peneliti lakukan di SDN Katongan III pada tanggal 23 Juli 2018 di kelas IV,

peneliti melihat bahwa guru masih belum menggunakan alat peraga ketika proses

pembelajaran matematika pada materi akar kudarat. Guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah dan menulis di papan tulis ketika mengajar. Dari

hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal diketahui bahwa masih banyak siswa

yang masih kesulitan mengerjakan soal materi akar kuadrat. Hal ini karena siswa

kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Wawancara dengan guru

kelas IV diketahui bahwa guru tidak menggunakan alat peraga karena belum

tersedia alat peraga matematika materi akar kuadrat di sekolah dan guru juga

cenderung kesulitan dalam membuat alat peraga. Hal ini menjadi hambatan bagi

guru dalam menyampaikan materi akar kuadrat. Berdasarkan hasil kuesioner

analisis kebutuhan guru dan siswa, menunjukkan sebanyak 3 guru setuju bahwa

alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Hasil

kebutuhan analisis siswa juga menunjukkan bahwa sejumlah 15 siswa setuju

bahwa alat peraga dapat membantu memahami materi matematika. Berdasarkan

hasil wawancara, observasi, dan data-data hasil analisis kebutuhan guru dan

siswa, diketahui bahwa di SDN Katongan III membutuhkan alat peraga

matematika materi akar kuadrat. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk

mengembangkan alat peraga matematika materi akar kuadrat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Berdasarkan studi literatur penelitian-penelitian yang relevan tentang

metode Montessori dan materi akar kuadrat juga digunakan peneliti sebagai

pendukung dalam penelitian dan pengembangan alat peraga pembelajaran

matematika SD materi akar kuadrat. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan oleh

Widyaningrum (2015), Noi (2015), Murti (2015), dan Wibowo (2015). Dari

penelitian oleh Widyaningrum (2015), peneliti mengembangkan alat peraga

berbasis metode Montessori, sehingga peneliti terinspirasi untuk mengembangkan

alat peraga berbasis metode Montessori dengan ciri antara lain, menarik,

bergradasi, auto correction, auto education, dan kontekstual. Dari penelitian oleh

Noi (2015), penelitian ini mengembangkan alat peraga berbasis metode

Montessori dengan kualitas sangat baik, sehingga peneliti terinspirasi untuk

membuat alat peraga berbasis Montessori dengan kualitas yang sangat baik. Dari

hasil penelitian oleh Murti (2015), penggunaan alat peraga berbasis metode

Montessori dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Matematika,

sehingga peneliti terinspirasi untuk membuat alat peraga yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2015)

adalah pengembangan alat peraga akar kuadrat berbasis metode Montessori,

sehingga peneliti juga terinspirasi untuk membuat alat peraga matematika materi

akar kuadrat berbasis metode Montessori.

Tahap penelitian yang kedua yaitu perencanaan. Pada tahap ini peneliti

mulai membuat desain alat peraga berdasarkan permasalahan yang ditemukan

dalam tahap pertama. Selain membuat desain alat peraga, peneliti juga membuat

desain album alat peraga, kuesioner validasi produk, serta soal pretest dan postest

untuk uji coba lapangan terbatas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Tahap yang ketiga yaitu pengembangan bentuk awal produk. Setelah desain

telah selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu pembuatan produk alat peraga

sesuai dengan desain yang telah dibuat. Pembuatan alat peraga dibantu oleh

tukang kayu. Selain desain alat peraga, peneliti juga membuat album alat peraga

yang bertujuan sebagai pedoman penggunaan alat peraga. Pengembangan alat

peraga dalam penelitian ini berupa alat peraga papan akar kuadrat berbasis metode

Montessori. Alat peraga ini terdiri dari (1) papan akar kuadrat, (2) stamp, (3)

kotak stamp, (4) kartu soal, dan (5) kotak kartu soal.Alat peraga materi akar

kuadrat yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kelebihan dengan alat peraga

materi akar kuadrat yang sudah dikembangkan sebelumnya. Peneliti

menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat peraga. Dengan

menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak hanya terbatas

pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk menyelesaikan materi-

materi matematika lainnya seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian.

Pembuatan alat peraga yang dikembangkan tersebut mempertimbangkan

pada karakteristik alat peraga berbasis metode Montessori (Montessori, 2002:

171-176) yaitu auto-education, auto-correction, bergradasi, menarik, dan

kontekstual. Ciri-ciri yang pertama yaitu menarik. Alat peraga yang digunakan

memiliki warna-warna yang menarik perhatian. Dengan warna-warna yang

menarik, anak menjadi tertarik untuk melihat, menyentuh, meraba, dan

mempelajari alat tersebut. Ciri-ciri yang kedua yaitu bergradasi. Gradasi pada alat

peraga Montessori memuat gradasi warna, bentuk, dan gradasi umur. Alat peraga

yang bergradasi memungkinkan anak untuk menggunakan panca indera. Ciri-ciri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

yang ketiga yaitu memiliki pengendali kesalahan (Auto correction). Alat peraga

yang digunakan mempunyai pengendali kesalahan. Dengan adanya pengendali

kesalahan, anak dapat mengetahui kesalahnnya sendiri dan dapat memperbaiki

kesalahannya meskipun harus dilakukan berulang-ulang. Ciri-ciri yang keempat

yaitu kemandirian (Auto education). Alat peraga Montessori dibuat agar anak

dapat belajar secara mandiri. Anak akan terus berlatih sampai mereka bisa

mengerjakan sendiri. Anak akan berlatih sendiri, sedangkan pendidik berperan

sebagai pengamat. Selain keempat ciri tersebut, peneliti menambahkan ciri yang

kelima yaitu kontekstual. Kontekstual yaitu dalam pembuatan alat peraga

memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Tahap keempat yaitu uji coba lapangan awal. Uji coba lapangan awal ini

dilakukan pada sejumlah siswa kelas IV SDN Katongan III. Peneliti melakukan

wawancara kepada siswa kelas IV untuk mendapatkan masukan tentang alat

peraga yang telah dikembangkan. Dari hasil wawancara, siswa memberikan

masukan terhadap produk yang peneliti kembangkan. Mereka berpendapat bahwa

produk sudah bagus dan sesuai dengan ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu

menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual. Selain itu,

peneliti juga melakukan validasi produk oleh ahli dengan menggunakan kuesioner

validasi produk. Validasi ini bertujuan untuk menilai kelayakan produk. Hasil

validasi produk oleh ahli menunjukkan bahwa kualitas alat peraga matematika

berbasis metode Montessori materi akar kuadrat dengan rata-rata yang didapatkan

yaitu sebesar 3,9 dengan kategori “sangat baik”. Validasi album alat peraga

matematika berbasis metode Montessori materi akar kuadrat memiliki kualitas

“sangat baik” dengan hasil rata-rata validasi album adalah 3,9. Alat peraga materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

akar kuadrat ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan lebih dari satu

materi. Alat peraga ini menggunakan stamp sebagai salah satu komponen dari alat

peraga. Dengan menggunkan stamp tersebut, alat peraga yang digunakan tidak

hanya terbatas pada materi akar kuadrat, tetapi dapat digunakan untuk

menyelesaikan materi-materi matematika lainnya seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Produk yang dikembangkan peneliti juga

mencakup beberapa syarat alat peraga menurut Russefendi (dalam Sundayana,

2013: 18-19) antara lain: (1) tahan lama, (2) bentuk dan warnanya menarik, (3)

sederhana dan mudah dikelola, (4) ukurannya sesuai, (5) dapat menyajikan konsep

matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau diagram, (6) sesuai dengan

konsep matematika, (7) dapat memperjelas konsep matematika dan bukan

sebaliknya, (8) peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep

berpikir abstrak bagi siswa, (9) menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan

memanipulasi alat peraga, (10) bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah

lipat (banyak).

Tahap kelima yaitu revisi produk. Revisi produk pada tahap ini bersifat

penyempurnaan perangkat yang dikembangkan berdasarkan kritik dan saran dari

siswa dan ahli. Revisi produk dilakukan agar produk yang dikembangkan lebih

baik lagi. Hasil penyempurnaan ini kemudian diujicobakan kembali. Revisi

produk yang dilakukan peneliti adalah pada papan akar kuadrat. Papan akar

kuadrat sulit dibedakan antara bagian atas dengan bawah sehingga bingung ketika

akan memakainya. Peneliti kemudian memberi tanda anak panah pada bagian luar

papan akar kuadrat agar siswa langsung dapat mengetahui bagian atas dari papan

akar kuadrat sehingga ketika papan akar kuadrat akan digunakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

terbalik.Penilaian yang diberikan oleh validator terhadap album alat peraga akar

kuadrat sangat baik. Peneliti tidak mendapatkan saran dari validator. Oleh karena

itu, album alat peraga sudah layak digunakan tanpa perlu revisi.

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Uji

coba lapangan terbatas dilaksanakan di SDN Katongan III pada tanggal 20

September 2018 dengan subjek lima siswa kelas IV. Sebelum produk diuji

cobakan, terlebih dahulu peneliti memberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan siswa sebelum penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Setelah

itu, peneliti melakukan uji coba produk kepada lima siswa yang sudah dipilih.

Selanjutnya peneliti memberikan posttest kepada siswa untuk mengetahui

kemampuan siswa setelah penggunaan alat peraga papan akar kuadrat. Penelitian

ini dibatasi sampai pada prototipe alat peraga matematika berupa papan akar

kuadrat berbasis metode Montessori. Berdasarkan pretest dan posttest yang

dilaksanakan siswa, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil pretest sebesar 44,002

dan rata-rata hasil posttest menunjukkan kenaikan 88. Terjadi peningkatan pada

rata-rata hasil pretest dan posttest sebesar 43,98 atau persentase kenaikannya

99,9%. Berdasarkan hasil perolehan nilai rata-rata pretest dan posttest dapat

diketahui dampak penggunakan alat peraga matematika berbasis metode

Montessori materi akar kuadrat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Bab V ini menguraikan (A) kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, dan (C)

saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat enam langkah-langkah penelitian dalam pengembangan alat peraga

yang dilakukan yaitu, (1) pengumpulan data, (2) perencanaan, (3)

pengembangan bentuk awal produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi

produk, dan (6) uji coba lapangan terbatas.

2. Kualitas alat peraga matematika berbasis metode Montessori materi akar

kuadrat dengan rata-rata validasi alat peraga yang didapatkan yaitu sebesar

3,9. Berdasarkan hasil validasi, kualitas produk mendapat skor rata-rata 3,9

dengan kategori “sangat baik”. Album alat peraga matematika berbasis

metode Montessori materi akar kuadrat memiliki kualitas “sangat baik”

dengan hasil rata-rata validasi album adalah 3,9.

3. Dampak penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori

materi akar kuadratdapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa ketika pretest dan posttest. Nilai rata-rata yang diperoleh

ketika posttest lebih tinggi yaitu sebesar 88, sedangkan rata-rata hasil pretest

yaitu sebesar 44,002. Persentase kenaikan rata-rata hasil pretest dan postest

yaitu sebesar 99,9%.

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner belum divalidasi

oleh ahli.

2. Soal pretest dan posttest belum diuji validitas dan reliabilitasnya.

C. Saran

Berdasar penelitian yang ada, saran untuk penelitian selanjutnya sebagai

berikut:

1. Melakukan validasi terhadap pedoman wawancara, pedoman observasi, dan

kuesioner.

2. Melakukan uji validitas dan reliabilitas soal pretest dan posttest.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. (2014). Metodologi dan aplikasi riset pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Amir, Z., & Risnawati. (2016). Psikologi pembelajaran matematika. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.
Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gutek, G.L. (2013). Metode montessori panduan panduan wajib untuk guru dan
orangtua didik paud (pendidikan anak usia dini). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hamalik, O. (2002). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.
Bandung: Bumi Aksara.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran manual dan digital.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Magini A.P. (2013). Sejarah pendekatan montessori. Yogyakarta: Kanisius.

Montessori, M. (2002). The montessori method. New York. Frederick A. Stokes


Company.
Montessori, M. (2013). Metode montessori. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Murti, B.I.C. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika sd


materi pembagian bilangan bulat berbasis metode montessori. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Noi, H. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika materi
perkalian berbasis metode montessori. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Soenarjo. (2008). Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Sudjana, N. (2002). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.
Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. dkk. (2003). Strategi pembelajaran matematika kontemporer.
Bandung: Jica.
Sukmadinata, N. S. (2017). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sundayana, R. (2013). Media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
Garut: Alfabeta.
Suparno, P. (2001). Teori kognitif jean piaget. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Surya. (1992). Psikologi pendidikan. Bandung: IKIP Bandung.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.
Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Surabaya: PT Remaja
Rosdakarya.
Tim Bina Matematika. (2011). Matematika untuk sd kelas v. Jakarta:Yudhistira.

Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Balitbang


Diknas.
Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inofatif-progresif: Konsep,
landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
Trianto. (2010). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi
pendidikan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana.
Usman & Setiawati, L. (1993). Upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wibowo, R.A. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika sd
materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis metode montessori.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Widoyoko, S.E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Widoyoko, S.E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.
Widyaningrum, E.F. (2015). Pengembangan alat peraga pembelajaran
matematika sd materi penjumlahan dan pengurangan berbasis metode
montessori. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wijaya, A. (2011). Pendidikan matematika realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusuf, S., & Sugandhi, N. (2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Masalah
Lampiran 1.1 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Matematika
LEMBAR OBSERVASI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV

Hari, tanggal : Senin, 23 Juli 2018


Kelas : IV
Guru pengampu : Hevi Listiana Sri Rupatmi, S.Pd.SD.
Berilah tanda cek () pada kolom ya atau tidak sesuai dengan objek yang
diamati!
No Objek yang Diamati Ya Tidak Keterangan

1. Guru mempersiapkan Guru tidak menggunakan alat peraga


penggunaan alat peraga  ketika pembelajaran matematika.
matematika di kelas.

2. Guru menggunakan alat peraga


Matematika ketika proses  -
pembelajaran.

3. Guru menunjukkan
keterampilan dalam penggunaan  -
alat peraga.

4. Guru melibatkan siswa dalam


 -
penggunaan alat peraga.

5. Siswa kesulitan memahami Siswa terlihat diam ketika dijelaskan,


materi matematika di kelas. akan tetapi ketika guru memberi

pertanyaan, siswa hanya diam tidak
bisa menjawab.

6. Siswa mengalami kesulitan Siswa kesulitan menjawab soal, masih


mengerjakan soal matematika.  ada yang bertanya tentang cara
mengerjakan soal.

Katongan, 23 Juli 2018

Pengamat

(Luluk Nur Azizah)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 1.2 Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah


TRANSKIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
Peneliti : Permisi, selamat pagi Bu?
Kepala Sekolah : Selamat pagi, mbak.
Peneliti : Saya ingin meminta waktunya sebentar untuk
menanyakan beberapa hal berkaitan tentang
informasi sekolah, ketersediaan alat peraga
di sekolah, penggunaan alat peraga matematika
ketika pembelajaran, dan penelitian yang
pernah dilakukan di sekolah berkaitan
dengan alat peraga.
Kepala Sekolah : Ya, silahkan.
Peneliti : Pertama,saya ingin bertanya mengenai prestasi
apa saja yang pernah diraih oleh siswa selama
satu tahun terakhir dalam bidang akademik?
Kepala Sekolah : Kalau satu tahun terakhir ini belum ada.
Peneliti : Selanjutnya, prestasi apa saja yang pernah
diraih oleh siswa selama satu tahun terakhir
dalam bidang non akademik?
Kepala sekolah : Dalam bidang non akademik untuk satu tahun
terakhir belum ada.
Peneliti : Bagaimana nilai UN yang diraih oleh siswa
selama dua tahun terakhir khususnya dalam
bidang matematika?
Kepala Sekolah : Untuk nilai UN matematikatidak terlalu baik, lebih
rendah nilainya dibandingkan dengan mata
pelajaran lain.
Peneliti : Bagaimana ketersediaan alat peraga
pembelajaran di sekolah?
Kepala Sekolah : Alat peraga untuk semua mata pelajaran ada, akan
tetapi belum komplit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Peneliti : Apakah alat peraga yang sudah ada disimpan


dan dirawat dengan baik?
Kepala Sekolah : Ya, semua alat peraga disimpan di ruang khusus
untuk alat peraga.
Peneliti : Bagaimana sekolah mendapatkan alat peraga
tersebut?Apakah dari hibah atau guru membuat
sendiri?
Kepala Sekolah : Dari hibah, tetapi ada juga guru yang membuat alat
peraga bersama siswa.
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran
matematika secara umum di SD Katongan III
ini?
Kepala Sekolah : Matematika masih menjadi mata pelajaran yang
dianggap sulit oleh siswa. Penanaman konsep
matematika masih kurang.
Peneliti : Bagaimana penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika?
Kepala Sekolah : Penggunaan alat peraga Matematika masih kurang.
Guru masih menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran.
Peneliti : Apakah di SD Katongan III sebelumnya pernah
dilaksanakan penelitian berkaitan dengan alat
peraga?
Kepala Sekolah : Belum pernah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran 1.3 Transkip Wawancara dengan Guru


TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU
Peneliti : Bagaimana ketersediaan alat peraga matematika di
kelas IV?
Guru : Kalau di kelas tidak ada, semua alat peraga diletakkan di
ruang khusus untuk menaruh alat peraga.
Peneliti : Bagaimana pengadaan alat peraga matematika oleh
guru?
Guru : Guru jarang membuat alat peraga sendiri.
Peneliti : Apakah guru menggunakan alat peraga ketika
pembelajaran matematika?
Guru : Kadang-kadang menggunakan.
Peneliti : Alat peraga apa saja yang pernah digunakan terkait
pembelajaran Matematika?
Guru : Alat peraga untuk mempelajari bangun datar.
Membuatnya dari kertas. Anak-anak juga ikut membuat.
Peneliti : Apakah ada perbedaan ketika guru menggunakan
alat peraga dan tidak?
Guru : Ada. Jika menggunakan alat peraga dapat menarik
perhatian siswa, meningkatkan semangat siswa dalam
pembelajaran, siswa juga menjadi aktif, dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Kalau tidak
menggunakan alat peraga semangat siswa berkurang,
banyak siswa yang ngantuk, aktifitas siswa menjadi
rendah, banyak yang ngobrol, dan bermain sendiri
sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah.
Peneliti : Apa saja kesulitan-kesulitan yang dialami guru
dalam menyampaikan materi matematika?
Guru : Kesulitannya kalau mau menyampaikan materi tetapi
terkendala minimnya alat peraga.
Peneliti : Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
mempelajari materi matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Guru : Siswa sulit dalam memahami rumus-rumus matematika


dan menerapkannya. Terutama dalam materi akar
kuadrat, biasanya siswa hanya menebak-nebak
jawabannya atau dengan mengalikan bilangan sampai
ketemu jawabannya.
Peneliti : Bagaimana usaha yang dilakukan guru untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?
Guru : Guru melakukan pendekatan pada siswa. Guru mengajari
siswa materi yang belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 1.4 Transkip Wawancara dengan Siswa


TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SISWA
Peneliti : Menurut kalian, pembelajaran matematika
ketika di kelas bagaimana?
Siswa 1 : Sulit.
Siswa 2 : Iya, matematika itu susah.
Peneliti : Apakah kalian senang dengan pelajaran
matematika?
Siswa 1 dan 2 : Tidak.
Peneliti : Apakah gurumu pernah menggunakan alat peraga
saat pembelajaran di kelas? alat peraga apa yang
digunakan?
Siswa 1 : Pernah. Pakai kertas nanti di potong-potong jadi bangun
datar.
Siswa 2 : Ada persegi, trapesium.
Peneliti : Bagaimana perasaanmu ketika belajar menggunakan
alat peraga?
Siswa 1 : Senang. Pelajarannya jadi lebih asyik.
Siswa 2 : Senang, karena bisa membuat alat peraga.
Peneliti : Materi matematika apa yang menurut kalian sulit?
Siswa 2 : Banyak.
Siswa 1 : Pecahan, akar kuadrat, luas bangun datar. Banyak
yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan


Lampiran 2.1 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 2.2 Rekapitulasi Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Guru


No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan alat 3
peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Sebutkan nama alat peraga yang pernah
digunakan dan berikan penjelasan!
....................................................................

(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa memahami konsep-konsep Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah Bapak/Ibu pernah membuat alat peraga 3
dengan memanfaatkan bahan-bahan di
lingkungan sekitar?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang 3
Bapak/Ibu suka? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 3
(....) Kain 1
(....) Plastik 1
(....) Karet 1
(....) Lainnya, 1
sebutkan.....................................................
5. Menarik Apakah pemberian warna pada alat peraga 3
membuat alat peraga semakin menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang Bapak/Ibu suka untuk -
alat peraga?
(....) Gelap
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
(....) Cerah 3
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
7. Auto-Correction Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 3
siswa untuk menemukan jawaban yang benar?
(....) Ya
Alasan:
....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Berapa berat alat peraga yang ideal untuk siswa 3
kelas IV?
(....) Ringan (<1,5 kg)
(....) Sedang (1,5 – 3 kg) -
(....) Berat (>3 kg) -
Alasan:
....................................................................
9. Auto-correction Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 3
yang baik?
(....) Alat peraga dapat membantu siswa
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu siswa -
menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
....................................................................
10. Bergradasi Menurut Bapak/Ibu, manakah kriteria alat peraga 2
yang baik berdasarkan fungsinya?
(....) 1 alat peraga untuk 1 materi
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 1
Alasan:
....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 2.3 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Hasil Analisis Kebutuhan oleh


Guru
No. Respon-
Jawaban Deskripsi
Item den
1. (....) Ya Kertas berbentuk macam-macam bangun 1
Sebutkan nama alat peraga yang datar.
pernah digunakan dan berikan Kerikil 1
penjelasan! Karet 1
Lidi 1
Jam dinding 1
2. (....) Ya Mempermudah siswa dalam pemahaman 2
Alasan: konsep Matematika
.................................................... Mempermudah siswa memahami materi 1
3. (....) Ya Lebih praktis 1
Alasan: Mempermudah pemahaman siswa dengan 1
.................................................... melihat secara langsung
Murah 1
Mudah didapat dilingkungan sekitar 2
4. (....) Kayu - 3
(....) Kertas - 3
(....) Kain - 1
(....) Plastik - 1
(....) Karet - 1
(....) Lainnya, Lidi 1
sebutkan.....................................
5. (....) Ya - 3
6. (....) Cerah Merah 2
Sebutkan contoh warnanya! Kuning 1
................................................... Hijau 1
Biru 1
Pink 1
7. (....) Ya Mempermudah menemukan jawaban 3
Alasan:
................................................... Membantu memahami konsep materi 1
8. (....) Ringan (<1,5 kg) Siswa kelas IV merupakan siswa peralihan 1
dari masa kelas III dan postur tubuh belum
begitu besar
Lebih efektif dan mudah digunakan 1
Disesuaikan dengan kemampuan siswa 1
9. (....) Alat peraga dapat Melatih siswa jauh lebih mandiri 1
membantu siswa menyadari Alat peraga hendaknya dapat memperjelas 1
kesalahannya sendiri. penyampaian materi sehingga anak
Alasan: menyadari kesalahannya
................................................... Karena siswa dapat mempraktikkan dan 1
menemukan jawaban atas konsep materi
yang disampaikan
10. (....) 1 alat peraga untuk 1 Agar lebih tepat menerapkan konsep 1
materi materi
Alasan: Tidak membingungkan siswa 1
...................................................
(....) 1 alat peraga untuk lebih Lebih efektif dan lebih hemat 1
dari 1 materi
Alasan:
...................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 2.4 Lembar Hasil Pengisian Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 2.5Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan oleh Siswa


No. Respon-
Indikator Pertanyaan
Item den
1. Auto-education Apakah Bapak/Ibu gurumu pernah menggunakan 15
alat peraga dalam pembelajaran Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan alat peraga yang digunakan!
.........................................................
(....) Tidak -
2. Auto-education Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu 15
kamu memahami materi Matematika?
(....) Ya
Alasan:
.....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
.....................................................................
3. Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda 15
yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?
(....) Ya
Jika ya, sebutkan contoh benda yang kamu
gunakan!
.....................................................................
(....) Tidak -
4. Kontekstual Manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu 5
sukai? (Jawaban boleh lebih dari satu)
(....) Kayu
(....) Kertas 12
(....) Kain 3
(....) Plastik 2
(....) Karet -
(....) Lainnya, -
Sebutkan .........................................
5. Menarik Menurut kamu, apakah pemberian warna pada alat 15
peraga membuat alat peraga semakin menarik?
(....) Ya
(....) Tidak -
6. Menarik Warna seperti apakah yang kamu sukai untuk alat -
peraga?
(....) Gelap
Sebutkan contoh warnanya!
....................................................................
(....) Cerah 15
Sebutkan contoh warnanya!
.........................................................
7. Auto-Correction Menurut kamu, apakah penggunaan alat 15
peraga dapat membantu kamu untuk
menemukan jawaban yang benar?
(....) Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Alasan:
....................................................................
(....) Tidak -
Alasan:
....................................................................
8. Bergradasi Menurut kamu, berapa berat alat peraga yang ideal 1
untuk siswa kelas IV?
(....) Ringan (kurang dari 1,5 kg)
(....) Sedang (antara 1,5 kg sampai 3 kg) 14
(....) Berat (lebih dari 3 kg) -
Alasan:
.........................................................
9. Auto-correction Menurut kamu, manakah yang lebih baik? 15
(....) Alat peraga dapat membantu saya mengetahui
kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................
(....) Alat peraga tidak dapat membantu saya -
mengetehui kesalahan saya sendiri.
Alasan:
....................................................................

10. Bergradasi Menurut kamu, manakah yang lebih baik? 2


(....) 1 alat peraga untuk mempelajari 1 materi.
Alasan:
....................................................................
(....) 1 alat peraga dapat digunakan untuk 13
mempelajari berbagai materi pembelajaran yang
berbeda.
Alasan:
....................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Lampiran 2.6Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Hasil Analisis Kebutuhan oleh


Siswa
No. Respon-
Jawaban Kode
Item den
1. (....) Ya Kertas berbentuk bangun datar 15
Sebutkan nama alat peraga yang
pernah digunakan!
2. (....) Ya Mempermudah berfikir 5
Alasan: Membantu menemukan jawaban 7
.................................................... Membantu memahami materi 3
3. (....) Ya Penggaris 13
Sebutkan contoh benda yang Batu 8
kamu gunakan! Jam 11
.................................................... Lidi 2
Pensil 1
Buku 2
4. (....) Kayu - 5
(....) Kertas - 12
(....) Kain - 3
(....) Plastik - 2
(....) Karet -
(....) Lainnya, -
sebutkan.....................................
5. (....) Ya - 15
6. (....) Cerah Biru 5
Sebutkan contoh warnanya! Hijau 1
...................................................Merah 6
Putih 1
Kuning 2
Orange 1
Jingga 1
7. (....) Ya Membantu berpikir 2
Alasan: Membantu menemukan jawaban 1
................................................... Membantu belajar 6
8. (....) Ringan (<1,5 kg) Mudah dibawa 1
(....) Sedang (antara 1,5 kg Agar ringan 14
sampai 3 kg)
9. (....) Alat peraga dapat Membantu menyelesaikan tugas 3
membantu saya mengetahui Mengetahui kesalahan sendiri 3
kesalahan saya sendiri. Membantu belajar 1
Alasan:
...................................................
10. (....) 1 alat peraga untuk Membantu belajar 2
mempelajari 1 materi.
Alasan:
...................................................
(....) 1 alat peraga dapat Dapat mempelajari berbagai materi 1
digunakan untuk mempelajari Membantu belajar 10
berbagai materi pembelajaran
yang berbeda.
Alasan:
...................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 3 Instrumen Tes


Lampiran 3.1 Soal Pre-Test

Nama :

Kelas :

Sekolah :

SOAL PRETEST
Kompetensi Inti:

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar:

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegipanjang, dan
segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.

A. Isilah soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Akar kuadrat dari 64 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Akar kuadrat dari 81 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Akar kuadrat dari 144 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Akar kuadrat dari 256 adalah ...
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Akar kuadrat dari 625 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
6. Tentukan nilai dari √1.024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Tentukan nilai dari √1.225
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8. Hasil dari √25 + √49 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9. Hasil dari √121 - √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10. Hasil dari √16 x √36 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
11. Hasil dari √225 : √25 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
12. Hasil dari √1.089 - √484 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13. Hasil dari √49 x √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14. Hasil dari √169 + √361 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
15. Hasil dari √81 : √9 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

☺ Semoga sukses ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengerjaan Pre-Test


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 3.3 Soal Post-Test

Nama :

Kelas :

Sekolah :

SOAL POSTTEST
Kompetensi Inti:

4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar:

3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas persegi, persegipanjang, dan
segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua.

A. Isilah soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Akar kuadrat dari 64 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Akar kuadrat dari 81 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Akar kuadrat dari 144 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Akar kuadrat dari 256 adalah ...
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
5. Akar kuadrat dari 625 adalah ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

6. Tentukan nilai dari √1.024


.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Tentukan nilai dari √1.225
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
8. Hasil dari √25 + √49 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9. Hasil dari √121 - √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
10. Hasil dari √16 x √36 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
11. Hasil dari √225 : √25 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
12. Hasil dari √1.089 - √484 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
13. Hasil dari √49 x √64 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14. Hasil dari √169 + √361 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
15. Hasil dari √81 : √9 = ....
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

☺ Semoga sukses ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 3.4 Lembar Hasil Pengerjaan Post-Test


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 4 Validitas Produk


Lampiran 4.1 Lembar Hasil Validasi Alat Peraga oleh Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 4.2 Lembar Hasil Validasi Album oleh Ahli


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 4.3 Lembar Hasil Validasi Alat Peraga oleh Guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 4.4 Lembar Hasil Validasi Album oleh Guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran 5 Surat Penelitian


Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Lampiran 6 Album Penggunaan Media Pembelajaran Akar Kuadrat


ALBUM PAPAN AKAR KUADRAT

Disusun oleh:

Luluk Nur Azizah

NIM: 141134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan album petunjuk penggunaan
alat peraga papan akar kuadrat dengan tepat pada waktunya. Album ini dibuat
guna melengkapi tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga
Pembelajaran Matematika SD Materi Akar Kuadrat Berbasis Metode
Montessori”.

Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada


beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan album ini. Ucapan
terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.


2. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
3. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dan Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
selaku dosen pembimbing skripsi yang mendampingi dan memberikan arahan
kepada saya dalam penyusunan album ini.
4. Yayasan Penyandang Cacat Mandiri, yang membantu peneliti dalam
membantu menyelesaikan pembuatan alat peraga.
5. Teman-teman payung Montessori, Ulfah, Shinta, dan Anai yang membantu
dan bekerjasama selama penyusunan album ini.
Penulis menyadari bahwa album ini masih banyak kekurangan
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga album ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Yogyakarta, 10 Agustus 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENGANTAR PAPAN AKAR KUADRAT ............................ 1

BAB II AKAR KUADRAT ..................................................................... 10

A. Akar Kuadrat yang Hasilnya Satu Angka ....................................... 10


B. Akar Kuadrat yang Hasilnya Dua Angka ........................................ 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

BAB I

PENGANTAR PAPAN AKAR KUADRAT

• Media ini terdiri dari:


1. Papan akar kuadrat

2. Kotak stamp

Kotak ini berisikan:

a. Stamp yang terdiri dari:


1) Stamp berwarna hijau (1000) sebagai ribuan.
2) Stamp berwarna merah (100) sebagai ratusan.
3) Stamp berwarna biru (10) sebagai puluhan.
4) Stamp berwarna hijau (1) sebagai satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

3. Kotak kartu soal yang terdiri dari:

1) Kode soal 1 adalah akar kuadrat bilangan 1-100 dengan hasilnya.


2) Kode soal 2 adalah akar kuadrat bilangan 100-400 dengan hasilnya.
3) Kode soal 3 adalah akar kuadrat bilangan 400-1000 dengan hasilnya.
4) Kode soal 4 adalah akar kuadrat bilangan 1000-5000 dengan hasilnya.
• Materi Pembelajaran : Akar kuadrat.
• Sub Materi : Akar kuadrat.
• Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan soal akar kuadrat.
• Syarat : Siswa mampu melakukan perkalian sederhana
• Usia : 10 - 11 tahun
• Pengendali kesalahan : Jawaban pada kartu soal.
• Presentasi :

Pembuka

1. Direktrismenyiapkan tempat kerja.


2. Direktris mengajak siswa untuk membantu membawakan media papan
penarikan akar dengan berkata,”Mari bantu Ibu membawa media papan akar
kuadrat.”
3. Direktris megajak siswa untuk belajar bersama-sama dengan berkata,”Mari
belajar akar kuadrat dengan menggunakan media papan akar kuadrat bersama
ibu.”
4. Direktris meminta siswa duduk di samping kirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Latihan I

1. Direktris mengenalkan nilai stamp satuan dengan menunjukkan stamp


berwarna hijau dengan berkata “ini satuan dilambangkan dengan angka 1”.

2. Direktris menjelaskan nilai stamp puluhan dengan menunjukkan stamp


berwarna biru dengan berkata “ini puluhan dilambangkan dengan angka 10”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

3. Direktris menjelaskan nilai stamp ratusan dengan menunjukkan stamp


berwarna merah dengan berkata “ini ratusan dilambangkan dengan angka
100”.

4. Direktris menjelaskan nilai stamp ribuan dengan menunjukkan stamp


berwarna hijau dengan berkata “ini ribuan dilambangkan dengan angka
1000”.

5. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan


satuan ?”
6. Siswa menjawab sambil menunjuk stamp bernilai satuan.
7. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
puluhan ?”
8. Siswa menjawab sambil menunjuk stamp bernilai puluhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

9. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan


ratusan ?”
10. Siswa menjawab sambil menunjuk stamp bernilai ratusan.
11. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
ribuan ?”
12. Siswa menjawab sambil menunjuk stamp bernilai ribuan.
13. Direktris kembali bertanya kepada siswa dengan menunjuk stamp dengan
berkata “Apa ini?
Latihan II:
1. Direktris menjelaskan bahwa 1 stamp ribuan dapat ditukar dengan 10 stamp
ratusan.

2. Direktris menjelaskan bahwa 1 stamp ratusan dapat ditukar dengan 10 stamp


puluhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

3. Direktris menjelaskan bahwa 1 stamp puluhan dapat ditukar dengan 10 stamp


satuan.

Latihan III
1. Direktris mengenalkan kolom satuan dengan berkata “Ini satuan” sambil
menunjukkan area kolom satuan yang berwarna hijau.

2. Direktris mengenalkan kolom puluhan dengan berkata “Ini puluhan” sambil


menunjukkan area kolom puluhan yang berwarna biru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

3. Direktris mengenalkan kolom ratusan dengan berkata “Ini ratusan” sambil


menunjukkan area kolom ratusan yang berwarna merah.

14. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
satuan ?”
15. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai satuan.
16. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
puluhan ?”
17. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai puluhan.
18. Direktris bertanya kepada siswa dengan berkata “Mana yang menunjukkan
ratusan ?”
19. Siswa menjawab sambil menunjuk area bernilai ratusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

20. Direktris kembali bertanya kepada siswa dengan menunjuk nilai tempat
dengan berkata “Apa ini?”

Latihan IV

1. Direktris meletakkan satu stamp hijau dan di masukkan dalam area satuan
yang berwarna hijau.
2. Direktris berkata sambil menunjuk stamp “Ini bernilai satu”

3. Direktris meletakkan satu stamp biru dan di masukkan dalam area puluhan
yang berwarna biru.
4. Direktris berkata sambil menunjuk stamp “Ini bernilai sepuluh”

5. Direktris meletakkan satu stamp merah dan di masukkan dalam area ratusan
yang berwarna merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

6. Direktris berkata sambil menunjuk stamp “Ini bernilai seratus”

Penutup:
1. Direktris meminta siswa untuk membantu mengembalikan media papan
akar kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu mengembalikan media papan
akar kuadrat.”
2. Direktris bersama siswa membereskan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

BAB II

AKAR KUADRAT

A. AKAR KUADRAT YANG HASILNYA SATU ANGKA


• Media yang diperlukan:
1. Papan akar kuadrat
2. Kotak stamp.
Kotak ini berisikan:
a. Stamp yang terdiri dari:
1) Stamp berwarna hijau (1000) sebagai ribuan.
2) Stamp berwarna merah (100) sebagai ratusan.
3) Stamp berwarna biru (10) sebagai puluhan.
4) Stamp berwarna hijau (1) sebagai satuan.
3. Kartu soal dengan kode soal 1.
• Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan soal akar kuadrat
yang hasilnya satu angka
• Syarat : Siswa mampu melakukan perkalian sederhana
• Usia : 10 - 11 tahun
• Pengendali kesalahan : Jawaban pada kartu soal.
• Presentasi :

Pembuka
1. Direktrismenyiapkan tempat kerja.
2. Direktris mengajak siswa untuk membantu membawakan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu membawa media papan akar
kuadrat.”
3. Direktris megajak siswa untuk belajar bersama-sama dengan berkata,”Mari
belajar akar kuadrat dengan menggunakan media papan akar kuadrat bersama
ibu.”
4. Direktris meminta siswa duduk di samping kirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Inti:
1. Direktris mengambil kartu soal dengan kode soal 1.
2. Direktris meletakkan kartu soal di samping papan
3. Direktris mengambil satu soal yang akan dikerjakan sambil berkata,”Mari
kita selesaikan soal ini.” Contoh soalnya adalah √4
4. Direktris mengambil stamp berwarna hijau yang bernilai satuan sebanyak 4
buah.

5. Direktris memindahkan stamp ke dalam papan akar kuadrat di kolom satuan


yang berwarna hijau dengan pola pemindahan hingga membentuk pola
persegi.
1

1 2 5 1
0
3 4 7 1
2
6 8 9 1
4
1 1 1 1
1 3 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

6. Direktris menunjukkan pola dari stamp yang berbentuk persegi dan berkata
“Akar dari 4 sama dengan 2”

7. Direktris meminta siswa mencoba memainkan papan akar kuadrat dengan


berkata,”Sekarang coba kamu mainkan papan ini dengan memilih kartu soal
dengan kode soal 1.”

Penutup:

1. Direktris meminta siswa untuk membantu mengembalikan media papan akar


kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu mengembalikan media papan akar
kuadrat.”
2. Direktris bersama siswa membereskan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

B. AKAR KUADRAT YANG HASILNYA DUA ANGKA


• Media yang diperlukan:
1. Papan akar kuadrat
2. Kotak stamp.
Kotak ini berisikan:
a. Stamp yang terdiri dari:
1) Stamp berwarna hijau (1000) sebagai ribuan.
2) Stamp berwarna biru (100) sebagai puluhan.
3) Stamp berwarna merah (10) sebagai ratusan.
4) Stamp berwarna hijau (1) sebagai satuan
3. Kartu soal dengan kode soal 2.
• Tujuan : Siswa mampu menyelesaikan soal akar kuadrat
yang hasilnya dua angka
• Syarat : Siswa mampu melakukan perkalian sederhana
• Usia : 10 - 11 tahun
• Pengendali kesalahan : Jawaban pada kartu soal.
• Presentasi :

Pembuka
1. Direktrismenyiapkan tempat kerja.
2. Direktris mengajak siswa untuk membantu membawakan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu membawa media papan akar
kuadrat.”
3. Direktris megajak siswa untuk belajar bersama-sama dengan berkata,”Mari
belajar akar kuadrat dengan menggunakan media papan akar kuadrat bersama
ibu.”
4. Direktris meminta siswa duduk di samping kirinya.

Inti:
1. Direktris mengambil kartu soal dengan kode soal 2.
2. Direktris meletakkan kartu soal di samping papan
3. Direktris mengambil satu soal yang akan dikerjakan sambil berkata,”Mari
kita selesaikan soal ini.” Contoh soalnya adalah √225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

4. Direktris mengambil stamp berwarna hijau yang bernilai satuan sebanyak 5


buah, stamp puluhan sebanyak 2 buah, dan stamp ratusan sebanyak 5 buah.

5. Direktris memindahkan stamp ratusan yang berwarna merah ke dalam papan


akar kuadrat di kolom ratusan yang berwarna merah dengan pola pemindahan
hingga membentuk pola persegi.
1

1 1 1 1
6 5 3 1
1 9 8 6
4
1 7 4 3
2
1 5 2 1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

6. Karena hanya ada satu stamp yang dapat dibentuk pola persegi, maka satu
stamp ratusan yang tersisa ditukarkan dengan 10 stamp puluhan.

7. Direktris memindahkan stamp puluhan yang berwarna biru ke dalam papan


akar kuadrat di kolom puluhan yang berwarna biru dengan pola pemindahan
hingga membentuk pola persegi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

1 1 1
2 6 8
6 8 1
4
2 4 1
0

9 3 1

1 7 5
3
1 1 1
7 5 1

8. Karena hanya ada lima stamp satuan, sedangkan dibutuhkan stamp satuan
untuk melengkapi area kolom satuan, maka 2 stamp puluhan yang tersisa
ditukarkan dengan 20 stamp puluhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

9. Direktris memindahkan stamp satuan yang berwarna hijau ke dalam papan


akar kuadrat di kolom satuan yang berwarna hijau dengan pola pemindahan
hingga membentuk pola persegi.
1

1 2 5 1
0
3 4 7 1
2
6 8 9 1
4
1 1 1 1
1 3 5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

10. Direktris menunjukkan pola yang sudah berbentuk persegi sambil berkata
“hasil dari √225 adalah 15”.

11. Direktris meminta siswa mencoba memainkan papan akar kuadrat dengan
berkata,”Sekarang coba kamu mainkan papan ini dengan memilih kartu soal
dengan kode soal 2.”

Penutup:
1. Direktris meminta siswa untuk membantu mengembalikan media papan akar
kuadrat dengan berkata,”Mari bantu Ibu mengembalikan media papan akar
kuadrat.”
2. Direktris bersama siswa membereskan tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Lampiran 7 Gambar Produk Alat Peraga Papan Akar Kuadrat


GAMBAR PRODUK ALAT PERAGA PAPAN AKAR KUADRAT

Gambar Papan Akar Kuadrat

Gambar Kotak Stamp


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Gambar Stamp

Gambar Kotak Kartu Soal

Gambar Kartu Soal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Lampiran 8 Dokumentasi

Pengenalan bagian-nagian alat peraga


Pretest
papan akar kuadrat

Pelaksanaan pembelajaran Siswa menggunakan alat peraga papan


menggunakan papan akar kuadrat akar kuadrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran 9 Curriculum Vitae


CURRICULUM VITAE
Luluk Nur Azizah adalah anak pertama dari empat
bersaudara yang lahir di Gunungkidul, 14 November
1994. Pendidikan dasar diperoleh di SDN Gajasari dan
lulus pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama
diperoleh di SMPN 2 Nglipar dan lulus pada tahun
2010. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di
SMAN 2 Playen dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun
2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama
menempuh perkuliahan di PGSD, peneliti mengikuti kegiatan di luar perkuliahan.
Berikut ini daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti:
1. Peserta Seminar Kurikulum untuk Terstandarisasi (Cambridge) pada tahun
2016.
2. Peserta Kuliah Umum Implementasi Kurikulum Tiga Belas di Sekolah Dasar
pada tahun 2017.
3. Peserta Kuliah Umum PGSD dengan tema “Masa Depan Toleransi di Tangan
Guru” pada tahun 2016.
4. Peserta Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM I dan
PPKM II) pada tahun 2015.
5. Peserta English Club pada tahun 2014-2016.
6. Peserta Seminar “Reinventing Childhood Education” pada tahun 2015.
7. SIE Konsumsi dalam kegiatan Inisiasi Program Studi (Insipro) Pendidikan
Guru Sekolah Dasar pada tahun 2015.
8. Peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) pada tahun
2015.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga
Pembelajaran Matematika SD Materi Akar Kuadrat Berbasis Metode
Montessori”.

Anda mungkin juga menyukai