Anda di halaman 1dari 7

PERAN GURU PKN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP SISWA KELAS IV SD NEGERI 3

KEDUNG BENDA KEMANGKON PURBALINGGA

Ridho Saputra
Dr. Sri Rejeki, M.Pd.
Universitas PGRI Yogyakarta
Email : Saputraridho783@yahoo.co.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran guru PKn dalam meningkatkan kesadaran
lingkungan hidup siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung Benda, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang diteliti yaitu Siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung
Benda. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan
model Miles and Huberman terdiri dari: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, peran guru sangat mempengaruhi sikap peduli siswa terhadap
lingkungannya yaitu: siswa menjadi lebih hemat akan sumber daya yang ada, seperti lebih hemat dalam menggunakan air,
mencegah pencemaran udara dengan menanam pohon di sekitar sekolah dan rumah, mencegah pencemaran air dengan tidak
membuang sampah di sungai, mencegah pencemaran tanah dengan membuang sampah pada tempatnya, dan yang terahir
adalah hemat energi melalui pemanfaatan listrik dengan sewajarnya yaitu mematikan lampu di siang hari, dan tidak menonton
televisi hingga larut malam. Serta hemat dalam penggunaan kertas.

Kata Kunci: Peran Guru PKn, Kesadaran Lingkungan Hidup.

Abstract

RIDHO SAPUTRA, Civics Teacher Role in Improving the Awareness of Environment IV Grade SD of Kedung Benda
Elementary School, Kemangkon, Purbalingga. Undergraduate of thesis. Yogyakarta. The Faculty of Teacher Training and
Education University of PGRI Yogyakarta. August 2015.
The aim of this study was to determine the role of Civics teacher's in increasing the environmental awareness of fourth
grade students Kedung Benda 3 Elementary School of Kemangkon, Purbalingga.
This research was a qualitative descriptive study. Subjects were fourth grade students. The collection of data through
observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used the model of Miles and Huberman consists of:
data reduction, exposure data, and drawing conclusions.
Based on the results of this study concluded that, the teacher's role greatly affects the caring attitude of students
towards the environment, namely: students become more efficient toward existing resources, such as more efficient use of
water, preventing air pollution by planting trees around the school and the home, to prevent water pollution by not throwing
garbage in the river, preventing pollution of the soil by dumping waste in place, and that the last was energy efficient through the
use of electricity at reasonable ie turn off the lights during the day, and do not watch television until late at night as well as
efficient in the use of paper.

Keywords: Role of Civics Teachers, Environmental Awareness.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah C. Rumusan Masalah
Lingkungan SD Negeri 3 Kedung Benda masuk Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus
dalam kawasan pedesaan yang masih dikelilingi oleh masalah yang telah dipaparkan, maka permasalahan
beragam tumbuhan. Setiap paginya selalu ada daun dapat dirumuskan menjadi:
berserakan yang jatuh dari pohon. Keadaan halaman  Sejauh manakah peran guru PKn dalam
sekolah juga berdebu karena penyiraman tanah yang meningkatkan kesadaran lingkungan hidup pada
kurang diperhatikan. Selain itu, siswa-siswi SD Negeri siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung Benda,
3 Kedung Benda kurang menjaga lingkungan dengan Kemangkon, Purbalingga?
membuang sampah tidak pada tempatnya, suka D. Tujuan Penelitian
bermainan pasir yang berdebu, dan jadwal piket yang Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas,
hanya sering dilaksanakan oleh siswa perempuan. maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini
Sedangkan, penjaga sekolah hanya 1 orang, dan adalah:
tugasnya tidak hanya membersihkan sekolah, namun  Untuk mengetahui sejauh mana peran guru PKn
juga membuatkan minuman untuk pendidik. Kemudian, dalam meningkatkan kesadaran lingkungan
kerja bakti membersihkan sekolah diaksanakan hanya hidup siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung
pada saat hari jum’at bersih. Untuk itu, kesadaran Benda, Kemangkon, Purbalingga.
setiap anggota sekolah perlu ditingkatkan terutama E. Paradigma Penelitian
bagi siswa agar kedepannya karakter siswa terbentuk Paradigma dalam penelitian ini adalah peneliti
menjadi karakter yang mencintai lingkungan. menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui peran
Sekolah dasar yang merupakan pondasi awal guru PKn dalam meningkatkan kesadaran lingkungan
bagi anak-anak Indonesia untuk membentuk karakter hidup siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung Benda.
serta budi pekerti yang baik justru tidak lepas dari Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh
tingkat kesadaran lingkungan hidup yang menurun. manakah peran guru PKn dalam meningkatkan
Berdasarkan dari informasi salah satu guru di SD kesadaran lingkungan hidup siswa kelas IV SD Negeri
Negeri 3 Kedung Benda, tingkat kesadaran lingkungan 3 Kedung Benda.
hidup masih tergolong menurun khususnya di kelas IV. Cara yang digunakan adalah triangulasi teknik
Melalui pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, yang terdiri dari observasi, wawancara dan
kesadaran lingkungan hidup dapat ditingkatkan karena dokumentasi. Cara yang digunakan adalah triangulasi
dalam pembelajaran PKn membekali peserta didik teknik yang terdiri dari observasi, wawancara dan
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar dokumentasi. Pertama adalah melaksanakan observasi
berkenaan dengan hubungan antar warga Negara yang terdiri dari 3 tahap, observasi pertama melakukan
dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela pengamatan pada saat pembelajaran PKn, bagaimana
Negara menjadi warga Negara yang dapat diandalkan guru melakukan indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan
oleh bangsa dan Negara. atau contoh dan pembiasaan dalam perilaku mengenai
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kesadaran lingkungan hidup melalui pembelajaran PKn
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk dan sikap siswa sebelum guru melakukan indoktrinasi,
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan klarifikasi nilai, teladan atau contoh dan pembiasaan
bertindak demokratis melalui aktifitas menanamkan dalam perilaku, serta kondisi kelas sebelum guru
kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi melakukan indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau
adalah bentuk kehidupan yang paling menjamin hak- contoh dan pembiasaan dalam perilaku. Observasi
hak warga masyarakat. Berdasarkan permasalahan kedua dilakukan di luar pembelajaran PKn, bagaimana
yang ada di atas, maka peneliti mengambil judul sikap guru terhadap siswa mengenai kesadaran
“Peran Guru PKn dalam Meningkatkan Kesadaran lingkungan hidup, kemudian bagaimana sikap siswa di
Lingkungan Hidup Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kedung luar pembelajaran PKn setelah guru melakukan
Benda Kemangkon Purbalingga”. indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau contoh dan
B. Fokus Penelitian pembiasaan dalam perilaku. Observasi ketiga pada
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah saat pembelajaran PKn mengamati bagaimana respon
dipaparkan di atas, terdapat banyak permasalahan siswa terhadap kesadaran lingkungan hidup.
yang perlu diatasi, maka peneliti hanya memfokuskan Instrumen selanjutnya pada penelitian ini adalah
masalah penelitian yakni cara meningkatkan wawancara dengan guru dan siswa, wawancara
kesadaran lingkungan hidup dengan pembelajaran dengan siswa mencari informasi bagaimana guru
PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kedung Benda. melakukan indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau
contoh dan pembiasaan dalam perilaku mengenai
kesadaran lingkungan hidup, kemudian mencari
informasi mengenai sikap siswa terhadap lingkungan.
Wawancara dengan guru mencari informasi bagaimana demokratis, melalui aktiftas menanamkan kesadaran
guru melakukan indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk
atau contoh dan pembiasaan dalam perilaku mengenai kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak
kesadaran lingkungan hidup, kemudian mencari warga masyarakat.
informasi bagaimana respon siswa setelah guru Sedangkan, menurut Mukhamad Murdiono (2012:
melakukan indoktrinasi, klarifikasi nilai, teladan atau 47) Pendidikan Kewarganegaraan sebagai disiplin ilmu
contoh dan pembiasaan dalam perilaku mengenai yang mengkaji persoalan secara interdisipliner, bukan
kesadaran lingkungan hidup. Dokumentasi untuk semata-mata hanya mengajarkan pasal-pasal Undang
melengkapi informasi yaitu dengan menggunakan Undang Dasar (UUD). Tapi lebih jauh Pendidikan
kamera untuk mengambil foto dan rekaman kegiatan Kewarganegaraan mengkaji perilaku warga negara
penelitian.Hasil yang diharapkan melalui pembelajaran dalam hubungannya dengan warga negara lain dan
PKn siswa menjadi lebih sadar akan lingkungan hidup alam sekitarnya.
di sekitarnya. Mampu menjaga hal-hal yang ada di Kemudian Walfarianto dan Sri Rejeki (2009: 16)
sekitar mereka seperti, menanam dan merawat berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
tanaman, menjaga dan melindungi hewan, dan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai
menjaga kebersihan lingkungan baik itu di rumah, Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan
maupun di sekolah. Sehingga nantinya ditemukan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
sikap sadar dalam menjaga lingkungan hidup siswa budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat
kelas IV SD Negeri 3 Kedung Benda, dan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku
mengurangi atau bahkan mencegah masalah dalam kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik
lingkungan hidup menyebar luas. sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota
F. Manfaat Hasil Penelitian masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah: Esa. Seperti yang diungkapkan oleh Noor Ms Bakry
1. Manfaat Teoritis (2010: 3) Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam
dasar pengembangan pendidikan, khususnya mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian
mata pelajaran PKn di SD Negeri 3 Kedung untuk berkorban membela bangsa dan tanah air
Benda. Indonesia.
b. Dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk Menurut Abdul Azis Wahab dan Supriya
penelitian yang sejenis pada masa yang akan (2011:106-118) mengatakan bahwa istilah
datang. Kewarganegaraan (terjemahan dari “citizenship”) telah
2. Manfaat Praktis dikenal sejak zaman Aristoteles. Pada masa awal atau
Selain manfaat teoritis di atas, terdapat juga embrionik, kewarganegaraan tidak ditentukan oleh
manfaat praktis dalam penelitian ini. Manfaat penduduk atau hanya sekedar kemampuannya di
praktis tersebut diantaranya, untuk siswa yaitu agar depan pengadilan, warga negara adalah seseorang
siswa dapat menanamkan kesadaranlingkungan yang secara permanen menjalankan pemerintahan
hidup dan mengetahui manfaatnya, serta dapat yang berkeadilan dan memegang jabatan. Definisi ini
mempraktikan dengan selalumenjaga lingkungan berlaku dalam negara yang demokratis. Konsep
hidup. kewarganegaraan bersifat kontekstual, artinya konsep
Kemudian, manfaat untuk guru adalah guru ini tidak steril terhadap perubahan yang terjadi di
dapat mengembangkan teknik pembelajaran agar masyarakat dan pemerintahan di negara tersebut. Tiap
siswa merasa senang dan memahami negara memungkinkan memiliki system dan peraturan
pembelajaran, dan dapat menanamkan kesadaran tersendiri tentang kewarganegaraan. Pada
lingkungan hidup siswa. perkembangan selanjutnya, kewarganegaraan sering
Selanjutnya adalah manfaat bagi sekolah sekali diidentikan dengan ideologi nasionalistik yang
yaitu dapat meningkatkan mutu proses dicangkokan ke dalam kesadaran individu dan identitas
pembelajaran khususnya pembelajaran PKn utuk personal dalam bentuk superioritas nilai. Dalam
dapat meningkatkan kesadaran lingkungan hidup perkembangan pada masa kontemporer, bentuk dan
siswa. tujuan pendidikan kewarganegaraan, isi dan prosesnya
banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam
KAJIAN TEORI lapangan ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu sosial serta
A. Pengertian PKn lingkungan.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni B. Tujuan PKn
(Tukiran Taniredja, 2013: 2) adalah pendidikan Wuri Wuryandani & Fathurrohman (2012: 9-10)
demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan berpendapat bahwa seperti halnya mata pelajaran
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak yang lain, PKn juga memiliki tujuan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik agar dapat selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai
tumbuh menjadi warga negara yang baik (good moral Pancasila tanpa menutup kemungkinan bagi
citizen). Sesuai dengan yang ditetapkan oleh Badan diakomodasikannya nilai-nilai lain dari luar yang
Standar Nasional Pendidikan (BSNP), tujuan mata sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai
pelajaran PKn adalah untuk memberikan kompetensi- moral Pancasila terutama dalam menghadapi arus
kompetensi kepada siswa sebagai berikut: globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam pasar bebas dunia.
menanggapi isu kewarganegaraan e) Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah
b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung laku lampahnya bertindak dan berperilaku sesuai
jawab, dan bertindak secara cerdas dalam dengan nilai, moral, dan norma Pancasila.
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan f) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga
bernegara negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa
membentuk diri berdasarkan pada karakter- dan negaranya.
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup Dengan melihat tujuan mata pelajaran PKn bahwa,
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya di dalamnya memuat aspek kognitif, afektif, dan
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam psikomotor. Aspek-aspek tersebut harus dapat
percaturan dunia secara langsung atau tidak dikembangkan oleh guru. Selain demi mencapai tujuan
langsung dengan memanfaatkan teknologi pendidikan secara umum, untuk dapat mencapai tujuan
informasi dan komunikasi mata pelajaran PKn secara maksimal guru juga perlu
Menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP) menyusun strategi pembelajaran yang digunakan di
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 yang kelas yang sesuai dengan masing-masing aspek
merupakan implementasi Undang- Undang nomor 20 pembelajaran.
tahun 2003 (Walfarianto dan Sri Rejeki, 2009: 47) C. Lingkungan Hidup
bahwa tujuan mata pelajaran Pendidikan Menurut Zoer’aini Djamal Irwan, (2007: 4) sejak
Kewarganegaraan untuk semua jenjang pendidikan timbulnya gerakan kesadaran lingkungan di seluruh
(Pendidikan Dasar dan Menengah) bertujuan agar dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang
a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam penghematan sumber daya, penghematan energi,
menanggapi isu kewarganegaraan masalah pencemaran udara, pencemaran air,
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung pencemaran tanah dan lain sebagainya.
jawab, dan bertindak secara cerdas dalam Menurut Setya Raharja (2011: 4) Masalah
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan lingkungan hidup tidak dapat diatasi hanya melalui
bernegara, serta anti-korupsi reposisi hubungan manusia dengan lingkungan
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk alamnya, tetapi juga harus melalui reorientasi nilai,
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter etika dan norma-norma kehidupan yang kemudian
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama tersimpul dalam tindakan kolektif, serta restrukturisasi
dengan bangsa-bangsa lainnya hubunga sosial antar individu, individu dengan
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam kelompok, kelompok dengan kelompok, dan antara
percaturan dunia secara langsung dengan kelompok dengan organisasi yang lebih besar (misal:
memanfaaatkan teknologi informasi dan negara, lembaga internasional).
komunikasi Kemudian Daryanto dan Agung Suprihatin,
Adapun pendapat lain diungkapkan oleh Udin S (2013: 31) berpendapat bahwa, lingkungan hidup
Winataputra, (2008: 3.8) (Walfarianto dan Sri Rejeki, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang
2009: 17) mengenai tujuan Pendidikan dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup
Kewarganegaraan secara umumadalah: di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang
a) Memberikan pengertian, pengetahuan, dan berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia
pemahaman tentang Pancasila yang benar dan yang berlebihan.
sah. D. Kesadaran Lingkungan Hidup
b) Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai Menurut Zoer’aini Djamal Irwan, (2007: 4) sejak
dengan Pancasila dan ciri khas serta watak ke- timbulnya gerakan kesadaran lingkungan di seluruh
Indonesiaan. dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran
c) Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang
diri anak didik. penghematan sumber daya, penghematan energi,
d) Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga masalah pencemaran udara, pencemaran air,
negara dan warga masyarakat Indonesia untuk pencemaran tanah dan lain sebagainya. Jelasnya,
adanya masalah globalisasi lingkungan akan lingkungan hidup. Kemudian, Chay Asdak, (2012: 3)
mengakibatkan perhatian semakin mendalam kepada menambahkan bahwapada kurun waktu sepuluh tahun
ekologi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Mukhlis terakhir ini, media cetak dan elektronik diwarnai
Akhadi, (2014:20) bahwa konferensi Internasional dengan pemberitaan miningkatnya degradasi
tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia, pada lingkungan seperti kerusakan dan kebakaran hutan,
tahun 1972 yang bertemakan “Hanya Satu Bumi”, banjir, pencemaran lingkungan, dan konversi lahan
dimaksudkan agar negara-negara industri besar produktif menjadi peruntukan lain.
menaruh perhatian terhadap masalah krisis lingkungan Menurut Daryanto dan Agung Suprihatin, (2013:
hidup yang disebabkan oleh kegiatan industri. 32) Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena
Menurut Meliyana, Tjipto Sumadi dan Wuri dua faktor baik faktor alami ataupun karena ulah atau
Handayani, (2013: 3-4) bahwa Gerakan lingkungan aktivitas manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang
hidup adalah tindakan kolektif untuk melakukan suatu terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini
perubahan pikiran, sikap dan perilaku masyarakat, bisa menjadikan ekosistem serta kehidupann yang
dengan tujuan untuk membangun kesadaran tidak maksimal pada lingkungan tersebut. Oleh karena
seseorang atau kelompok orang terhadap lingkungan, itu, kunci masalah dan penyelesaian dari lingkungan
kesadaran yang nantinya akan membentuk masyarakat hidup terletak dalam diri manusia sebagai pribadi dan
yang bertangungjawab terhadap pemanfaatan makhluk sosial. Rentetan kasus lingkungan hidup tidak
lingkungan. Upaya membangun kesadaran lingkungan akan terselesaikan apabila penanganannya tidak
pada masyarakat ada beberapa hal yang dapat kembali pada manusia itu sendiri. Untuk itu, diperlukan
dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam upaya transformasi diri dan perilaku manusia terhadap
menumbuhkan kesadaran lingkungan, namun dalam lingkungan hidup secara bertanggung jawab.
penelitian ini gerakan lingkungan hidup yang akan Transformasi ini akan tumbuh apabila di dalam diri
dibahas yaitu sosialisasi mengenai lingkungan dan manusia ditumbuhkan benih kesadaran akan
pertambangan. kedudukan dan peran lingkungan hidup dalam dunia
Sedangkan P. Julius F. Nagel, (2011: 8) kita.
berpendapat bahwa kesadaran lingkungan harus
ditumbuh kembangkan pada masyarakat sejak dini. METODE PENELITIAN
Tekanan sosial dan ekonomi masyarakat yang Penulis menggunakan metode kualitatif yakni
menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam ingin mendapatkan data secara alami (apa adanya)
dapat ditumbuh kembangkan melalui upaya pemberian tentang situasi sosial yang diteliti yaitu berfokus pada
informasi tentang lingkungan sehingga akan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup siswa kelas
meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. IV SD Negeri 3 Kedung Benda melalui pembelajaran
Tingkat gangguan terhadap lingkungan sebagai akibat PKn. Cara yang digunakan yaitu menggunakan
aktivitas manusia, pada banyak kasus, telah sampai trianggulasi teknik dimana peneliti mengumpulkan data
pada tingkat yang tidak atau sulit untuk terjadinya dengan berbagai teknik berbeda melalui sumber yang
proses penyembuhan lingkungan yang telah sama. Peneliti mengumpulkan data melalui teknik
mengalami kerusakan. observasi, wawancara yang mendalam, dan
E. Faktor akibat kerusakan lingkungan hidup dokumentasi.
Menurut Setya Raharja (2011: 4) Masalah Penulis mengunakan kisi-kisi atau pedoman
lingkungan hidup tidak dapat diatasi hanya melalui yang sama dalam pembuatan observasi dan
reposisi hubungan manusia dengan lingkungan wawancara, yaitu berdasarkan pendapat yang
alamnya, tetapi juga harus melalui reorientasi nilai, dikemukakan oleh Zoer’aini Djamal Irwan, (2007: 4)
etika dan norma-norma kehidupan yang kemudian penghematan sumber daya, penghematan energi,
tersimpul dalam tindakan kolektif, serta restrukturisasi masalah pencemaran udara, pencemaran air, dan
hubunga sosial antar individu, individu dengan pencemaran tanah.
kelompok, kelompok dengan kelompok, dan antara
kelompok dengan organisasi yang lebih besar (misal: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
negara, lembaga internasional). A. Penghematan Sumber Daya
Hal selaras juga diungkapkan oleh Otto Berdasarkan hasil observasi, pada pembelajaran
Soemarwoto, (2004: 75-76) bahwa sikap tidak ramah PKn guru selalu memberikan pengetahuan dan
pada lingkungan hidup meluas pada masyarakat. mengingatkan siswa untuk hemat sumber daya
Untuk mendapatkan keuntungan atau kenikmatan seperti hemat air. Hemat air dapat dilakukan dengan
pribadi banyak anggota masyarakat yang merusak mematikan keran air jika sudah digunakan. Selain itu,
lingkungan hidup, meskipun tahu akibat dari guru juga memberikan pengertian untuk selalu
perbuatannya itu. Untuk memaksimumkan keuntungan memanfaatkan kertas yang masih kosong pada buku
para usahawan merasa tak bersalah merusak tulis siswa. Berdasarkan hasil observasi, siswa masih
suka bermain air dan tidak menutup kran air setelah dengan menanam pohon, dan tidak membakar
mencuci tangan, kemudian siswa diberikan sampah dengan sembarangan.
pengertian oleh guru agar tidak boros menggunakan C. Pencemaran Air
air Berdasarkan hasil observasi, bentuk
Hasil wawancara ditemukan bahwa guru selalu pencemaran air dijelaskan oleh guru pada saat guru
mengingatkan siswa, dan menegur siswa jika menjelaskan materi pengaruh globalisasi di
bermain air. Pada pembelajaran PKn yang berkaitan lingkungannya bahwa, bentuk ketidak pedulian
dengan materi globalisasi, guru selalu mengingatkan terhadap lingkungan yaitu, membuang sampah di
bahwa, untuk mencegah pemanasan gobal di bumi, sungai. Aliran sampah pabrik yang dibuang di sungai
maka harus selalu menjaga lingkungan dengan mengakibatkan air jadi tidak bersih, tidak sehat, dan
hemat sumber daya, bukan hanya hemat air, namun tercemar sampah. Berdasarkan hasil observasi,
juga hemat kertas, dan memanfaatkan barang- siswa tidak membuang sampah pada tempatnya,
barang bekas untuk dijadikan barang yang lebih siswa tidak peduli terhadap sampah yang
bermanfaat. Hasil wawancara menyatakan bahwa berserakan, siswa diminta guru untuk memunguti
guru selalu memberikan pengertian bahwa sampah dan membuangnya ke tempat sampah.
mematikan kran air setelah selesai menggunakan Hasil wawancara menjelaskan bahwa,
dapat menghemat sumber daya. sebelum pembelajaran guru selalu memerintahkan
Hasil pengamatan dan wawancara siswa untuk mengambil sampah yang masih
menjelaskan bahwa guru selalu mengingatkan siswa berserakan di lantai ataupun di laci meja, kemudian
untuk selalu menjaga lingkungan sekitarnya melalui di buang di tempat sampah. siswa ditegur oleh guru
hemat sumber daya seperti, hemat air, dan jika membuang sampah sembarangan
memanfaatkan kertas kosong di buku tulis. Berdasarkan hasil pengamatan dan
Berdasarkan hasil ulangan PKn dengan materi wawancara, bentuk pencemaran air yang
globalisasi dengan nilai siswa yang rata-rata dicontohkan oleh guru pada pembelajaran PKn
mendapatkan nilai sesuai KKM atau di atas KKM materi globalisasi adalah dengan tidak membuang
menggambarkan bahwa guru telah berhasil sampah di sungai. Kemudian, melihat hasil ulangan
mengajarkan kepada siswa untuk peduli terhadap siswa yang bagus menunjukan keberhasilan guru
lingkungannya. dalam menerapkan sikap peduli terhadap lingkungan
B. Pencemaran Udara kepada siswa kelas IV.
Berdasarkan hasil observasi, sebelum D. Pencemaran Tanah
pembelajaran PKn dimulai guru mengaitkan materi Hasil observasi yang menjelaskan
pembelajaran PKn mengenai globalisasi dengan mengenai bentuk pencemaran tanah yaitu
kebersihan lingkungan. Menggunakan lahan penjelasan guru mengenai pembuangan sampah
persawahan untuk dijadikan bangunan rumah dan pada tempatnya. Selain mencemari air, limbah
pabrik mengakibatkan pemanasan global, pabrik juga dapat mencemari tanah. Berdasarkan
penghijauan berkurang, dan bumi kekurangan hasil observasi, setelah mendapat pengertian dari
oksigen. Asap pabrik adalah salah satu contoh guru agar tidak membuang sampah sembarangan,
pencemaran udara. Berdasarkan hasil observasi, siswa kemudian membuang sampah pada
siswa mengikuti kerja bakti jumat bersih untuk tempatnya
menanam pohon. Hasil wawancara menunjukan bahwa guru
Hasil wawancara menyatakan bahwa, setiap selalu memeriksa kebersihan kelas di setiap
pembelajaran PKn guru selalu menjelaskan materi paginya. Guru mengingatkan pada siswa untuk
pembelajaran dengan memberikan contoh yang lebih membuang bungkus bekas makanan di tempat
dapat dipahami oleh siswa terutama dalam al sampah. Guru juga selalu memberikan contoh
menjaga lingkungan sekitar. Hasil wawancara membuang sampah di tempat sampah. Hasil
menyatakan, guru memberikan pengertian kepada wawancara menyatakan, siswa diberikan pengertian
siswa bahwa manfaat pohon dapat mencegah oleh guru bahwa tidak boleh membuang sampah
pencemaran udara sembarangan, siswa diminta oleh guru agar
Hasil pengamatan, wawancara, dan nilai membiasakan diri untuk membuang sampah pada
ulangan siswa menggambarkan peran guru yang tempatnya
sangat penting dalam membentuk karakter siswa Berdasarkan hasil pengamatan dan
dalam hal sikap peduli terhadap lingkungan. Guru wawancara menunjukan bahwa guru selalu
selalu mengingatkan dan mengaitkan materi mengingatkan dan memberikan contoh sikap peduli
pembelajaran dengan lingkungan di sekitar dengan terhadap lingkungan dengan mencegah
tetap menjaga lingkugan, tidak mencemari udara pencemaran tanah melalui pembuangan sampah
pada tempatnya, memanfaatkan sampah yang tidak
dapat diurai menjadi benda yang lebih bernilai. tidak menonton televisi hingga larut malam. Serta hemat
Kemudian hasil ulangan siswa yang rata-rata baik di dalam penggunaan kertas.
atas KKM menunjukan adanya keberhasilan guru
dalam membentuk karakter siswa untuk lebih peduli DAFTAR PUSTAKA
terhadap lingkungannya. Abdul Azis Wahab dan Sapriya. 2011. Teori dan
E. Hemat Energi Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Berdasarkan hasil observasi, bentuk Alfabeta
penghematan energi yang dilakukan oleh guru yaitu Daryanto dan Agung Suprihatin. 2013. Pengantar
dengan mematikan lampu kelas apabila masih Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media
menyala. Berdasarkan hasil observasi, siswa Meliyana, dkk. 2013. “Gerakan Lingkungan Hidup dalam
mematikan lampu kelas atas permintaan dari guru,
menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat
setelah mendapat pengertian dari guru jika
Belitung”, (Online), http://skripsippknunj.org, (diunduh 29
mematikan lampu dapat menghemat energi siswa
mematikan lampu kelas sebelum pembelajaran Mei 2015).
dimulai. Mukhamad Murdiono. 2012. Strategi Pembelajaran
Hasil wawancara juga mendukung hasil Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ombak
observasi, yaitu guru selalu mengingatkan kepada Mukhlis Akhadi. 2014. Isu Lingkungan Hidup:
siswa, bukan hanya menghemat air namun Mewaspadai Dampak Kemajuan Teknologi dan Polusi
menghemat listrik juga termasuk bentuk peduli Lingkungan Global yang Mengancam Kehidupan.
terhadap lingkungan. Contoh penghematan listrik Yogyakarta: Graha Ilmu.
yang ditunjukan oleh guru adalah mematikan lampu Otto Soemarwoto. 2004. Atur Diri Sendiri: Paradigma
di siang hari, dan tidak menonton televisi sampai Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yogyakarta:
larut malam. Hasil wawancara menyatakan, siswa Gadjah Mada University Press.
diberikan pengertian oleh guru bahwa mematikan P. Julius F. Nagel. 2011. “Pelestarian Hutan dalam
lampu di ruangan kelas dapat menghemat listrik dan
Hubungannya dengan Lingkungan dan Potensi
termasuk hemat energi.
Ekonomi”, (Online),
Hasil observasi dan wawancara
menyatakan bahwa, sikap hemat energi yang guru repository.gunadarma.ac.id>pelestarian, (diunduh
tunjukan kepada siswa adalah hemat listrik dengan tanggal 29 Mei 2015).
mematikan lampu di siang hari. Kemudian hasil nilai Setya Raharja. 2012. “Pendidikan Berwawasan
ulangan siswa menggambarkan keberhasilan guru Ekologi”,(Online),http://eprints.uny.ac.id/137/1/PENDIDIK
dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup AN_BERWAWASAN_EKOLOGI.pdf,(diunduh tanggal 11
siswa. Juni 2015, 19: 58).
Tukiran Taniredja. 2013. Konsep Dasar Pendidikan
KESIMPULAN Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ombak
Berdasarkan teknik analisis dan pengumpulan Walfarianto dan Sri Rejeki. Pendidikan PKn SD.
data pada penelitian deskriptif kualitatif ini, dapat Yogyakarta: Program Studi PGSD FKIP UPY.
disimpulkan bahwa, peran guru PKn sangatlah penting Wuri Wuryandani dan Fathurrohman. 2012.
dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup siswa
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah
SD Negeri 3 Kedung Benda. Kesadaran akan lingkungan
hidup merupakan salah satu wujud pendidikan karakter Dasar. Yogyakarta: Ombak
yang harus dibentuk pada diri siswa, dan peran guru PKn Zoer’aini Djamal Irwan. 2007. Ekosistem Komunitas dan
yang selalu mengingatkan, mendidik, serta memberikan Lingkungan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
contoh bentuk kesadaran lingkungan hidup sangat
membantu dan mempengaruhi karakter siswa.
Beberapa peran guru yang sangat
mempengaruhi sikap peduli siswa terhadap
lingkungannya yaitu: siswa menjadi lebih hemat akan
sumber daya yang ada, seperti lebih hemat dalam
menggunakan air, mencegah pencemaran udara dengan
menanam pohon di sekitar sekolah dan rumah,
mencegah pencemaran air dengan tidak membuang
sampah di sungai, mencegah pencemaran tanah dengan
membuang sampah pada tempatnya, dan yang terahir
adalah hemat energi melalui pemanfaatan listrik dengan
sewajarnya yaitu mematikan lampu di siang hari, dan

Anda mungkin juga menyukai