Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT PADA SANTRIWATI

DI PONDOK PESANTREN KHULAFAUR RASYIDIN


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh Khairunisa Widiastuti

Program Studi Pendidikan Agama Islam, FAI, Universitas Muhammadiyah


Pontianak

ABSTRAK: Penerapan Pola Hidup Sehat Pada Santriwati di Pondok Pesantren


Khulafaur Rasyidin Tahun Pelajaran 2018/2019.
Universitas Muhammadiyah Pontianak. Dibawah bimbingan Bapak Eli, S. Ag,
M. Pd. I selaku pembimbing I dan Bapak M. Alias, S. Ag, S. Pd, M. Si selaku
pembimbing II. Penelitian ini membahas tentang penerapan pola hidup sehat pada
santriwati di pondok pesantren Khulafaur Rasyidin tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh timbulnya kesenjangan antara pola hidup sehat
santriwati Khulafaur Rasyidin dengan berbagai upaya pembentukan pola hidup sehat
yang ada di kawasan santri putri pondok pesantren Khulafaur Rasyidin. Adapun yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah untuk menjelaskan bagaimana penerapan pola
hidup sehat pada santriwati di pondok pesantren Khulafaur Rasyidin tahun pelajaran
2018/2019. Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Menggunakan wawancara dan observasi hasil dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa penerapan pola hidup sehat pada santriwati di pondok
pesantren Khulafaur Rasyidin tahun pelajaran 2018/2019 diantaranya yaitu piket setiap
pagi dan sore hari dari hari Senin sampai Sabtu, piket akbar setiap hari Minggu, senam
setiap hari Minggu pagi, diadakannya ekskul volly, karate dan pramuka, menjemur
kasur dan handuk untuk mencegah TBC, pemeriksaan lemari yang dilakukan oleh
mudabbirah (Oskar), wajib makan 3 kali sehari, himbauan agar tidak makan
disembarang tempat yang terbuka, kewajiban membersihkan asrama, keharusan
merapikan dan membersihkan lemari, memberikan penyuluhan tentang kesehatan
kepada santriwati yang dilakukan oleh puskesmas atau unit kesehatan lainnya (dalam
satu tahun ada 2-3 penyuluhan dilaksanakan di pondok pesantren Khulafaur Rasyidin).
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pola hidup sehat pada santriwati di pondok
pesantren Khulafaur Rasyidin tahun pelajaran 2018/2019 telah cukup baik.

Kata kunci : Pola Hidup Sehat

A. Pendahuluan seluruh kehidupan manusia, termasuk


Sebagai suri tauladan terbaik aspek sosial, psikologis, spiritual,
yang diutus oleh Allāh swt., Rasūlullāh faktor-faktor lingkungan, ekonomi,
saw., mengajarkan agar umat Islam pendidikan, dan rekreasi.” (Koes
menjadi pelopor dalam membangun Irianto,2010 :5)
pola hidup sehat. “Sehat bukan hanya Di Kalimantan Barat khususnya
bebas dari penyakit, tetapi meliputi kabupaten Kubu Raya, terdapat sebuah

8
pondok pesantren yang juga tidak kawasan santri putri yang salah satunya
pernah luput untuk mengajarkan berbunyi :
santriwatinya tentang pentingnya 1. Menjaga ruangan harus tetap (bersih,
menjaga kebersihan guna membentuk tertib, dan teratur), dan
pola hidup sehat yang baik. Pesantren 2. Dilarang membuang sampah
tersebut biasa disebut lembaga disembarang tempat.
pendidikan pondok pesantren Maka selayaknya para santriwati
Khulafaur Rasyidin. mengindahkan pesan tersebut dengan
Di pondok pesantren Khulafaur menerapkan apa yang tertulis pada tata
Rasyidin sendiri para satriwatinya pada tertib keamanan/ketertiban pondok
tingkat dasar (salafi kelas 1) diajarkan pesantren Khulafaur Rasyidin di dalam
mata pelajaran yang disebut aktivitas kesehariannya guna
Mahfuzhat. Pada mata pelajaran membangun pola hidup sehat yang
Mahfuzhat para santriwati baik. Sebagaimana juga dijumpai
mendapatkan kata-kata mutiara yang tulisan “ ‫ظا َفةُ مِ نَ ِإليماَن‬
َ َ‫ ”الن‬di beberapa
juga terkadang diambil dari hadits- lokasi kawasan santri putri pondok
hadits Nabi saw. Salah satu mahfuzhat pesantren Khulafaur Rasyidin yang
yang diberi/diajarkan kepada para memperkuat pesan untuk selalu
santriwati adalah tentang mahfuzhat menjaga dan mempertahankan
yang berbunyi “‫ِإليماَن‬ َ‫ظا َفةُ مِ ن‬
َ ‫”ال َن‬ kebersihan dan kerapian sebagai salah
kebersihan itu bagian dari iman atau satu bentuk upaya menumbuhkan pola
semakna dengan hadits “... ‫ط ُهو ُر شَط ُر‬ َ ‫ال‬ hidup sehat.
‫إليماَن‬...”
ِ kebersihan adalah sebagian Berdasarkan beberapa upaya
dari cabang keimanan (HR. Muslim). yang dilakukan oleh pihak pondok
Pada beberapa sumber dan pesantren Khulafaur Rasyidin dalam
pendapat yang peneliti temukan mengajarkan disiplin menjaga
diketahui bahwa mahfuzhat “ َ‫النَ َظا َفةُ مِ ن‬ kebersihan dan pola hidup sehat
‫”إليماَن‬
ِ merupakan hadits dha’if. Namun terhadap santriwatinya, hal ini
demikian, penggunaan kalimat “ ُ‫النَ َظا َفة‬ seharusnya dapat membantu santriwati
‫ ”مِ نَ ِإليماَن‬pada proposal ini tidak pondok pesantren Khulafaur Rasyidin
bermaksud untuk mengurangi validitas agar lebih sigap dalam menjaga dan
informasi yang disajikan. Pemasukan memelihara pola hidup sehat, baik
mahfuzhat “‫ظا َفةُ مِ نَ ِإليماَن‬
َ ‫ ”ال َن‬ke dalam zhahir maupun batinnya guna mencapai
proposal ini hanya sebagai ide dasar pola hidup sehat seperti yang
penulisan proposal ini. Dikarenakan diharapkan.
lembaga pendidikan pondok pesantren Pada kenyataannya lembaga
Khulafaur Rasyidin juga menggunakan pendidikan pondok pesantren
ungkapan ini untuk disampaikan Khulafaur Rasyidin kawasan santri
kepada para santriwatinya pada saat putri saat peneliti kunjungi pada
mata pelajaran mahfuzhat. Jum’at, 30 Maret 2018 sebagian para
Sesuai dengan tata tertib santriwati masih belum menerapkan
keamanan/ketertiban pondok pesantren mahfuzhat “‫ ”النَ َظا َفةُ مِ نَ ِإليماَن‬atau hadits
Khulafaur Rasyidin yang terpajang ‫ور شَط ُر ِإليماَن‬ َ ‫( ال‬HR. Muslim) secara
ُ ‫ط ُه‬
pada salah satu ruas jalan diarea baik. Hal ini terlihat jelas pada saat
pondok pesantren Khulafaur Rasyidin memasuki kawasan santri putri pondok

9
pesantren Khulafaur Rasyidin, di 3. Bagaimana pola hidup sehat yang
bagian gardunya sudah terlihat sampah telah diterapkan pada santriwati
plastik es dan makanan yang bertaburan pondok pesantren Khulafaur
diatas meja dan dilantai, serta Rasyidin?
tumpukan sampah di bak sampah.
Memperkuat asumsi bahwa B. Metode penelitian
santriwati pondok pesantren Khulafaur Pada penelitian ini, peneliti
Rasyidin belum sepenuhnya menggunakan metode deskriptif
mengaplikasikan secara baik dengan pendekatan kualitatif.
َ ُ َ َ َ
mahfuzhat “‫ ”النظافة مِ نَ ِإليمان‬atau hadits Penelitian ini akan di laksanakan
‫َطر ِإليماَن‬
ُ ‫ور ش‬ُ ‫ط ُه‬َ ‫( ال‬HR. Muslim) adalah pada salah satu lembaga pendidikan
hasil tanya jawab dengan beberapa yang terdapat di kabupaten kubu
santriwati pondok pesantren Khulafaur raya, yakni lembaga pendidikan
Rasyidin pada 11 Desember 2017 yang pondok pesantren Khulafaur
secara kesimpulan menyatakan bahwa Rasyidin. Adapun lembaga
memang kondisi kerapian dan pendidikan pondok pesantren
kebersihan dilingkungan pondok Khulafaur Rasyidin terletak di jalan
pesantren Khulafaur Rasyidin kawasan Arteri Supadio Km. 9,3 Sungai
santri putri masih kurang diperhatikan Raya, Kabupaten Kubu Raya,
oleh sebagian santriwatinya. Peneliti Kalimantan Barat.
juga melanjutkan tanya jawab dengan Subjek dari penelitian ini
santriwati lainnya pada Jum’at, 30 adalah para ustadz, ustadzah, dan
Maret 2018 yang secara kesimpulan juga terutamanya para santriwati di
juga mengungkapkan hal yang sama. lingkungan pondok pesantren
Hal tersebut di atas menyebabkan Khulafaur Rasyidin kawasan santri
timbulnya kesenjangan antara pola putri. Adapun yang menjadi objek
hidup sehat santriwati khulafaur penelitiannya yaitu pola hidup sehat
Rasyidin dengan berbagai upaya santriwati pondok pesantren
pembentukan pola hidup sehat yang ada Khulafaur Rasyidin yang terlihat
di kawasan santri putri pondok dari keadaan kebersihan dan upaya-
pesantren Khulafaur Rasyidin, upaya pembentukan pola hidup
sehingga peneliti tertarik untuk sehat di lingkungan pondok
melanjutkan dan mengkaji pesantren Khulafaur Rasyidin
permasalahan ini lebih jauh lagi. Dari kawasan santri putri.
permasalahan di atas, dapat peneliti Adapun teknik pengumpulan
uraikan beberapa masalah khusus yang data yang akan peneliti gunakan
akan diteliti yaitu: pada penelitian ini, diantaranya
1. Bagaimana pengetahuan santriwati adalah :
pondok pesantren Khulafaur a. Observasi
Rasyidin mengenai pola hidup b. Wawancara
sehat? c. Dokumen
2. Bagaimana penerapan pola hidup Adapun tahapan dalam teknik
sehat yang tampak pada santriwati analisis data menggunakan model
pondok pesantren Khulafaur Miles dan Huberman diantaranya ialah
Rasyidin? :

10
a. Data Reduction (Reduksi Data) Hasil penelitian penerapan pola
Mereduksi data berarti hidup sehat pada santriwati di pondok
membersihkan, merapikan, dan pesantren Khulafaur Rasyidin tahun
merangkum data-data yang ada (yang pelajaran 2018/2019. Secara umum
telah dikumpulkan sebelumnya) pengetahuan santriwati pondok
sehingga yang tersisa pada akhirnya pesantren Khulafaur Rasyidin
hanya data-data penting yang benar- mengenai pola hidup sehat telah cukup
benar dibutuhkan. baik, hal ini terlihat dari jawaban-
b. Data Display (Penyajian Data) jawaban yang peneliti dapatkan pada
Langkah kedua pada analisis data saat melakukan wawancara dengan
model Miles dan Huberman ini yaitu para santriwati yang menunjukkan
display data (penyajian/model data). cukup pengetahuan mereka terhadap
Pada tahap ini, data yang sebelumnya pola hidup sehat dan antusias santriwati
telah direduksi kemudian berangkat dalam mengikuti kegiatan senam setiap
untuk di sajikan. minggunya yang diadakan oleh pihak
c. Conclusion pesantren dan dikontrol oleh Oskar
Drawing/Verification bagian olahraga juga keterlibatan
Langkah ketiga dari aktifitas mereka dalam piket rutin harian dan
analisis data ini yaitu penarikan mingguan.
kesimpulan dan atau verifikasi. Menurut Mia Fitri Elkarimah (2016 :
Untuk menguji keabsahan data 109), bahwa :
pada penelitian ini, maka peneliti akan Kesehatan tidak akan terealisir
menggunakan uji validitas atau tanpa adanya kebersihan, atau yang
kebenaran menurut barang bukti yang diistilahkan dengan taharah. Dari sini
ada dari hasil penelitian kualitatif yang terlihat bahwa hubungan kebersihan
dapat dilakukan melalui berbagai dengan kesehatan tidaklah bersifat
macam cara. Diantara beragam cara parsial, tetapi bersifat fungsional dan
yang ada, peneliti akan menggunakan saling melengkapi. Antara keduanya
Membercheck. ada hubungan kausalitas. Sehat bisa
Untuk Membercheck, peneliti akan dikatakan jika diri, tempat dan
meminta sumber data untuk memeriksa lingkungan kita bersih, dengan
kembali data yang telah dikumpulkan kebersihan yang kita tunjukkan itu
oleh peneliti pada saat melakukan secara langsung kita tunjukkan bahwa
pengumpulan data. Adapun kita sehat.
pemeriksaan data akan dilakukan oleh Sebagian besar santriwati telah
sumber data dengan cara peneliti menyadari bahwa menjaga kesehatan
menampilkan ulang data yang telah diri agar terhindar dari penyakit
diolah untuk kemudian dikoreksi oleh merupakan bagian dari pola hidup
sumber data. Sebagai pendukung, sehat. Menjaga kebersihan lingkungan,
peneliti akan menghadirkan data pola makan, olahraga, waktu tidur dan
mentah dalam bentuk audio ataupun istirahat, serta menghindari
visual. mengkonsumsi terlalu banyak makanan
yang mengandung pengawet juga
C. Hasil dan Pembahasan disadari sebagai bagian dari pola hidup
sehat.

11
Penerapan pola hidup sehat yang menginjak kelas dua dan tiga salafi
tampak pada santriwati pondok sudah bisa membawa diri dengan cukup
pesantren Khulafaur Rasyidin baik dalam menerapkan pola hidup
diantaranya yaitu mandi 2 kali sehari, sehat di kesehariannya. Namun ada
melakukan olahraga pagi/sore per juga santriwati senior yang kurang baik
individu seperti jalan-jalan dari jalan dalam penerapan pola hidup sehat di
depan ke jalan belakang dan pondok pesantren Khulafaur Rasyidin
sebaliknya, menjemur kasur untuk karena kurangnya ketaatan pada aturan
menghindari kelembapan yang dan kurangnya kesadaran terhadap
berakibat pada penyakit TBC ataupun pentingnya pola hidup sehat.
penyakit lainnya, menjemur handuk Pola hidup sehat yang telah
setelah selesai digunakan sebagai diterapkan pada santriwati pondok
upaya memelihara kesehatan diri dan pesantren Khulafaur Rasyidin
kebersihan, menjaga kerapian lemari, diantaranya adalah kegiatan senam
mengikuti karate, volly dan ekskul lain rutin yang dilaksanakan setiap hari
yang diadakan di pondok pesantren Minggu pagi di lapangan olahraga
Khulafaur Rasyidin, kepatuhan para santriwati, melaksanakan pembersihan
santriwati dalam menjalankan aturan umum/piket akbar/gotong royong
dari setiap bagian Oskar dengan setiap hari libur minggu, mewajibkan
kesadaran dirinya ataupun dengan piket harian setiap pagi dan sore hari,
keterpaksaan. pemeriksaan kerapian lemari,
Menurut Aulia Rahma Nigga mengadakan karate, volly dan ekskul
(2018 : 30) bahwa : lain bagi para santriwati, mengatur
waktu makan dan tidur santriwati,
Tujuan Gerakan Masyarakat menyita pakaian yang dijemur diatas
Hidup Sehat (GERMAS) yaitu : jam 5 sore, mengharuskan makan pada
a. Tujuan Umum jam yang telah ditentukan, mengadakan
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan lomba kebersihan dan kerapian lemari
kemampuan masyarakat untuk juga asrama pada waktu-waktu tertentu,
berperilaku sehat dalam upaya penerapan ‘iqab
meningkatkan kualitas hidup. (punishment/hukuman/sanksi) bagi
b. Tujuan Khusus santriwati yang melanggar aturan
Meningkatkan partisipasi dan peran bagian kebersihan, kesehatan,
serta masyarakat untuk hidup sehat. konsumsi dan bagian lainnya,
Meningkatkan produktivitas menyediakan bak sampah dan
masyarakat. Mengurangi beban biaya mempekerjakan orang untuk
kesehatan. mengangkut sampah-sampah yang ada,
mengizinkan puskesmas atau unit
Dilihat dari tingkatan kelasnya kesehatan manapun yang ingin
santriwati yang masih junior atau baru melakukan penyuluhan tentang
saja masuk ke pondok pesantren kesehatan di pondok pesantren
Khulafaur Rasyidin membutuhkan Khulafaur Rasyidin sebagai tambahan
bimbingan yang lebih untuk wawasan bagi para santriwati
menerapkan pola hidup sehat di dalam (“Sebagaimana tercantum dalam
kesehariannya, sedangkan yang sudah Keputusan Menteri Kesehatan No

12
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang sehari, melakukan olahraga
pedoman pelaksanaan promosi pagi/sore per individu, menjemur
Kesehatan di Daerah,...” (Marna Ulina, kasur, menjemur handuk, menjaga
2018 :11)), membentuk bagian kerapian lemari, mengikuti ekskul
keorganisasian santri (Oskar/organisasi karate, volly dan ekskul lain,
santriwati Khulafaur Rasyidin) sebagai kepatuhan menjalankan aturan
perpanjangan tangan dari pimpinan bagian kesehatan, kebersihan,
pondok pesantren Khulafaur Rasyidin olahraga dan konsumsi.
yang bertugas menyerukan, 3. Pola hidup sehat yang telah
mengontrol, dan mewajibkan anak- diterapkan pada santriwati pondok
anak menjaga pola hidup sehat, pesantren Khulafaur Rasyidin yaitu
menempatkan orang-orang pilihan senam rutin setiap hari Minggu,
untuk bertanggung jawab dalam piket akbar setiap minggu pagi
mengawasi hal-hal penting di setelah senam, piket harian setiap
lingkungan pondok pesantren pagi dan setiap, pemeriksaan
Khulafaur Rasyidin, seperti kesediaan kerapian lemari, pemeriksaan kuku
air bersih, air minum, air mandi dan air pada malam Jum’at, karate, volly
wudhu, ketersediaan dan kebersihan dan ekskul lain yang aktif
makanan, serta kelayakan dilaksanakan, jam makan dan tidur
konsumsinya, dan ketersediaan obat- yang sudah diatur, penyitaan
obatan yang diperlukan. jemuran diatas jam 5 sore, makan
D. Kesimpulan dan Saran pada jam yang telah ditentukan,
Berdasarkan hasil pembahasan, lomba kebersihan kerapian lemari
maka dapat diambil kesimpulan dan asrama, penyuluhan tentang
sebagai berikut : kesehatan untuk memberikan
1. Pengetahuan santriwati pondok pemahaman tentang pentingnya pola
pesantren Khulafaur Rasyidin hidup sehat.
mengenai pola hidup sehat secara Adapun saran yang dapat peneliti
umum telah cukup baik. Sebagian berikan diantaranya :
besar santriwati telah menyadari 1. Pengurus pesantren ataupun anggota
bahwa menjaga kesehatan diri agar Oskar melakukan pendekatan face to
terhindar dari penyakit merupakan face terhadap santriwati senior yang
bagian dari pola hidup sehat. Tidak masih kurang kesadarannya dalam
membuang sampah sembarangan, menerapkan pola hidup sehat.
menjaga kebersihan lingkungan, 2. Sesekali waktu perlu diberikan
pola makan, olahraga, waktu tidur reward kepada santriwati yang
dan istirahat, serta menghindari betul-betul menerapkan pola hidup
mengkonsumsi terlalu banyak sehat secara baik, dengan membuat
makanan yang mengandung poin-poin yang menjadi kriteria
pengawet juga disadari sebagai penilaian.
bagian dari pola hidup sehat. 3. Mengadakan lebih banyak pilihan
2. Penerapan pola hidup sehat yang ekskul yang berkenaan dengan pola
tampak pada santriwati pondok hidup sehat dan kebugaran.
pesantren Khulafaur Rasyidin
diantaranya adalah mandi 2 kali

13
E. Daftar Pustaka

Aulia Rahma Nigga (2018). Perilaku


Pencegahan Hipertensi Dalam
Progran Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) di
Wilayah Kerja Puskesmas
Bontoramba. Skripsi.
Makassar: Universitas
Hasanuddin Makassar

Koes Irianto (2010). Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Bandung: Epsilon
Grup
Mia Fitriah Elkarimah (2016). Kajian
Al-Qur’an dan Hadits Tentang
Kesehatan Jasmani dan Rohani.
Jurnal. Tajdid Vol. XV, No. 1.
Jakarta: Universitas Indraprasta
PGRI Jakarta

Marna Ulina (2018). Implementasi


Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Pada Tatanan
Rumah Tangga di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Johor.
Skripsi. Sumatera Utara:
Universitas Sumatera Utara

14

Anda mungkin juga menyukai