Anda di halaman 1dari 12

Ilmu Pendidikan islam

Pendidkan islam pada pondok pesantren salafi

Dosen Pengampu
Ahmad Rizki Nugrahawan, M.Pd

Dosen pengampu
Fitri Liza , S.Ag, MA
Disusun oleh:
Hafid alfarizy pranjia (2107035065)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITA MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2023

1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

A. PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH..............................5

1) PENGERTIAN..............................................................................................................5

2) SEJARAH PONDOK PESANTREN SALAFIYAH....................................................6

3) KARAKTERISTIK PONDOK PESANTREN SALAFI..............................................7

BAB III..........................................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................................10

A. KESIMPULAN...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pondok Pesantren Salafiyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki


peran penting dalam pembentukan karakter dan penyebaran nilai-nilai agama di masyarakat.
Pondok Pesantren Salafiyah, atau biasa disebut juga pesantren salafi, memiliki kekhasan
dalam pendekatan dan metode pendidikannya yang didasarkan pada prinsip-prinsip Salafus
Shalih (generasi awal Islam).

Pesantren Salafiyah adalah lembaga pendidikan Islam yang menjaga keautentikan


ajaran Islam sesuai dengan pemahaman generasi awal Islam. Pada dasarnya, pendidikan di
pesantren salafi didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumber utama pembelajaran.
Para santri (siswa) diberikan pendidikan yang holistik, mencakup aspek akademik,
keagamaan, dan moral. (Tohir, 2020)

Pendidikan Islam yang diberikan di pesantren salafi bertujuan untuk mengembangkan


pemahaman yang benar tentang ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Santri juga diajarkan tentang nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kesederhanaan,
dan rasa tanggung jawab. Selain itu, pesantren salafi juga menekankan pentingnya
menghormati ilmu pengetahuan dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu-ilmu
agama seperti tafsir, hadis, fiqh, dan ushul fiqh.

Pesantren salafi memiliki kurikulum yang komprehensif dan terstruktur, yang


mencakup pembelajaran al-Qur'an, bahasa Arab, fiqh (hukum Islam), aqidah (akidah Islam),
tasawuf (mistisisme Islam), dan ilmu-ilmu lainnya. Santri juga diajarkan keterampilan praktis
seperti keterampilan pertanian, kerajinan tangan, dan kegiatan sosial.
(Robbaniyah, Lina, et al., 2022)

Keberadaan pesantren salafi sangat penting dalam konteks pendidikan Islam di


Indonesia. Melalui pendekatan yang konsisten dengan ajaran Islam yang murni, pesantren

3
salafi berperan dalam menjaga keutuhan dan keaslian ajaran agama Islam. Selain itu,
pesantren salafi juga membantu membangun pondasi iman dan karakter yang kuat pada
santri, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat sekitar.
(Robbaniyah, …, et al., 2022)

Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang kurikulum, metode pengajaran,
dan peran pendidikan Islam pada Pondok Pesantren Salafiyah. Analisis ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi pesantren salafi dalam pengembangan
pendidikan Islam di Indonesia, serta dampaknya terhadap pembentukan karakter dan
pemahaman keagamaan santri.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH

1) PENGERTIAN

Pondok pesantren Salafiyah adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang


mengadopsi paham Salafi dalam ajaran dan praktik agama. Istilah "Salafiyah" berasal dari
kata "Salaf", yang berarti generasi terdahulu atau pendahulu umat Islam. Pondok pesantren
Salafiyah berupaya untuk mengembalikan pemahaman Islam kepada ajaran dan praktik yang
diyakini sesuai dengan generasi Salaf yang dianggap sebagai masa keemasan dalam Islam.
(Hidayat, Rizal, et al., 2018)

Pendekatan Salafiyah dalam pondok pesantren ini menekankan pada pemahaman


tekstual dan literal terhadap Al-Quran dan hadis, serta mengutamakan konsistensi dengan
praktik-praktik agama yang dilakukan oleh Salafusshalih (pendahulu) umat Islam. Paham ini
menekankan pentingnya mengikuti manhaj (metode) Islam yang diyakini telah ditetapkan
oleh generasi Salaf. (Syafe’ et al., 2017)

Di pondok pesantren Salafiyah, pengajaran dan kurikulum agama biasanya menjadi


fokus utama. Santri diberikan pelajaran tentang aqidah (keyakinan), tafsir Al-Quran, hadis,
fiqh (hukum Islam), serta sejarah dan biografi Nabi Muhammad SAW dan para generasi
Salaf. Selain itu, bahasa Arab juga menjadi bagian penting dalam kurikulum, karena
pentingnya memahami teks-teks agama dalam bahasa aslinya.

Pondok pesantren Salafiyah juga menerapkan pendekatan konservatif dalam praktik


keagamaan dan sosial. Santri diajarkan untuk mematuhi aturan-aturan sosial yang ketat,
menjaga adab (tata krama), serta berpakaian dan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam yang
mereka anut. Pemisahan gender juga sering diterapkan di pondok pesantren Salafiyah dengan
santri putra dan putri ditempatkan dalam area yang terpisah. (Keislaman & 2020, n.d.)

5
Pondok pesantren Salafiyah menekankan pentingnya menjaga kesucian dan
kemurnian ajaran Islam, serta meningkatkan pemahaman agama secara akademis dan
spiritual. Pendidikan di pondok pesantren Salafiyah bertujuan untuk melahirkan generasi
yang memiliki pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam, mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, serta menjadi penjaga dan penyebar nilai-nilai agama yang mereka
anut.

2) SEJARAH PONDOK PESANTREN SALAFIYAH

Sejarah dan perkembangan pondok pesantren Salafiyah dapat ditelusuri kembali ke


abad ke-18. Perkembangan ini terkait erat dengan kebangkitan gerakan pembaruan Islam
yang dipelopori oleh ulama-ulama terkemuka pada waktu itu. Beberapa tokoh utama yang
terlibat dalam pembentukan pondok pesantren Salafiyah adalah Muhammad bin Abdul
Wahhab di Arab Saudi dan Muhammad Abduh di Mesir. (Sodik, 2020)

Pada abad ke-18, Muhammad bin Abdul Wahhab mengajarkan pemahaman Islam
yang berlandaskan pada ajaran Salaf, yaitu pendahulu umat Islam. Paham ini dikenal sebagai
Wahhabi atau Wahhabisme, yang menekankan pentingnya mengikuti Islam sesuai dengan
pemahaman generasi Salafusshalih. Paham ini kemudian memberi pengaruh kuat dalam
pendirian pondok pesantren Salafiyah di wilayah Arab Saudi dan negara-negara sekitarnya.

Di Mesir, pada abad ke-19, tokoh ulama Muhammad Abduh juga mendorong gerakan
pembaruan Islam yang mengacu pada pemahaman Salaf. Ia menekankan pentingnya
memahami Islam secara kritis dan memisahkan ajaran yang berasal dari tradisi budaya atau
inovasi yang dianggap bertentangan dengan pemahaman Salafusshalih. Muhammad Abduh
berperan penting dalam pengembangan pendidikan Islam modern di Mesir, termasuk
didirikannya Madrasah Salafiyah di Kairo pada tahun 1898.

Perkembangan pondok pesantren Salafiyah di Indonesia dimulai pada awal abad ke-
20. Pada masa itu, terdapat tokoh-tokoh seperti KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah,
dan KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang berupaya untuk membangun
pesantren yang mengadopsi pemahaman Salafiyah. NU dan Muhammadiyah kemudian
menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki banyak pondok pesantren
Salafiyah di bawah naungannya. (Pabbajah et al., n.d.)
6
Sejak saat itu, pondok pesantren Salafiyah terus berkembang di Indonesia dengan
berbagai variasi dalam pendekatan, kurikulum, dan fokusnya. Beberapa pondok pesantren
Salafiyah terkenal di Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng, Pesantren Sidogiri,
Pesantren Lirboyo, dan Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo. Perkembangan ini juga
didukung oleh upaya pengajaran dan penyebaran literatur Salafiyah, serta peran penting
ulama Salafi dalam memberikan pengajaran agama di berbagai pesantren di Indonesia.
(Islam & 2016, n.d.)

Perkembangan pondok pesantren Salafiyah tidak hanya terjadi di Indonesia dan


Timur Tengah, tetapi juga di berbagai negara lainnya di dunia. Pondok pesantren Salafiyah
terus menjadi lembaga pendidikan yang memainkan peran penting dalam mempertahankan,
memperluas, dan menyebarkan pemahaman Islam yang sesuai dengan Salafusshalih.
(Hidayat, Syamsu Rizal, et al., 2018)

3) KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ISLAM PONDOK PESANTREN SALAFI

1. Aqidah Salafi: Pondok pesantren Salafi mengajarkan aqidah (keyakinan) Salafi


yang didasarkan pada interpretasi tekstual terhadap ajaran Islam, dengan fokus
pada pemahaman yang dianggap sesuai dengan generasi salaf (pendahulu) Islam.
Aqidah Salafi menekankan monotheisme yang murni dan menolak praktik-praktik
keagamaan yang dianggap bid'ah (inovasi agama).
2. Kitab Kuning: Di pondok pesantren Salafi, pengajaran kitab-kitab klasik dalam
literatur Islam, yang dikenal sebagai "Kitab Kuning," menjadi sangat penting.
Kitab-kitab ini mencakup berbagai topik seperti aqidah, fiqh (hukum Islam),
hadis, tafsir, dan sejarah Islam. Beberapa kitab yang sering diajarkan adalah "Al-
Aqidah Al-Wasithiyah" karya Ibnu Taimiyah, "Al-Ushul Ats-Tsalatsah" karya
Muhammad bin Abdul Wahhab, dan sebagainya.
3. Pengajaran Bahasa Arab: Bahasa Arab merupakan bahasa klasik Islam dan
menjadi fokus utama dalam pendidikan di pondok pesantren Salafi. Pesantren ini
biasanya memberikan penekanan pada pembelajaran bahasa Arab agar para santri
dapat memahami teks-teks klasik secara langsung tanpa harus melalui terjemahan.
4. Metode Pembelajaran Tradisional: Pondok pesantren Salafi umumnya
menerapkan metode pembelajaran yang tradisional dan konservatif. Santri akan
7
tinggal di asrama dan belajar langsung dengan para ustadz atau kyai secara
intensif. Metode pengajaran umumnya berpusat pada pembacaan, hafalan, dan
diskusi kelompok. Diskusi juga difokuskan pada pemahaman teks-teks klasik dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Penekanan pada Aspek Spiritual: Selain pengajaran agama, pondok pesantren
Salafi juga menekankan aspek spiritual dalam pendidikan. Santri diajarkan untuk
meningkatkan kecintaan dan pengabdian kepada Allah SWT, menjaga ibadah
wajib, dan berusaha mencapai kedekatan dengan Tuhan melalui dzikir, doa, dan
ibadah lainnya.
6. Pembatasan Pengaruh Luar: Pondok pesantren Salafi mungkin menerapkan
pembatasan terhadap pengaruh-pengaruh luar yang dianggap tidak sesuai dengan
paham Salafi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kemurnian ajaran
Islam yang mereka anut.
7. Kurikulum Fokus pada Studi Keagamaan: Kurikulum di pondok pesantren Salafi
biasanya sangat terfokus pada studi keagamaan, dengan penekanan pada Al-
Quran, hadis, fiqh, tafsir, sejarah Islam, dan ilmu-ilmu terkait. Mata pelajaran
umum seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa Indonesia juga
diajarkan, tetapi cenderung menjadi pelengkap dari fokus utama pada materi-
materi keagamaan.
8. Penekanan pada Konservatisme Sosial: Pondok pesantren Salafi juga cenderung
menekankan konservatisme sosial dalam pendidikan mereka. Santri diajarkan
untuk mematuhi aturan-aturan sosial yang ketat, seperti adab (tata krama),
berpakaian sesuai syariat, dan menjauhi perilaku yang dianggap tidak islami. Hal
ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan keutuhan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari.
9. Pemisahan Gender: Umumnya, pondok pesantren Salafi menerapkan pemisahan
gender dengan santri putra dan putri ditempatkan dalam area yang terpisah. Ini
dilakukan untuk menjaga kesucian, menjaga interaksi sosial yang halal, dan
memastikan fokus utama pada pendidikan agama tanpa gangguan.
10. Pengembangan Keterampilan Tilawah dan Hafalan Al-Quran: Keterampilan
tilawah (membaca dengan baik) dan hafalan Al-Quran merupakan bagian penting

8
dari pendidikan di pondok pesantren Salafi. Santri didorong untuk mempelajari
aturan tajwid (bacaan yang benar) serta menghafal Al-Quran dengan baik.
Pengajaran ini bertujuan untuk menghasilkan para penghafal dan pembaca Al-
Quran yang mahir.
11. Lingkungan Kekeluargaan: Pondok pesantren Salafi sering kali menciptakan
lingkungan kekeluargaan yang erat antara santri, ustadz, dan kyai. Santri dianggap
sebagai anggota keluarga dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari, seperti makan
bersama, kegiatan sosial, dan ibadah berjamaah. Hal ini bertujuan untuk
membangun ikatan yang kuat antara santri dan para pendidik, serta menciptakan
suasana yang mendukung dalam proses pembelajaran.
12. Pemahaman Paham Salafi yang Lain: Meskipun pondok pesantren Salafi secara
umum mengikuti paham Salafi dalam interpretasi dan praktik agama, penting
untuk dicatat bahwa ada variasi dalam pemahaman dan pendekatan di antara
mereka. Beberapa pondok pesantren Salafi mungkin memiliki penekanan yang
lebih keras dalam hal pemisahan gender atau penolakan terhadap praktik-praktik
keagamaan tertentu, sedangkan yang lain mungkin lebih terbuka terhadap
interaksi dengan masyarakat luas. Oleh karena itu, ada perbedaan dalam
pendidikan yang diberikan di setiap pondok

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa cakupan dan


lingukupan bahan ajar harus di tentukan secara matang agar yang di pelajari oleh peserta
didik tidak keluar dari yang seharusya setelah di tentukan cakupan dan lingkupan maka
dapat ditentukan urutan bagaimana alur pembelajaran dengan dua metode pendekatan
hierarkis dan procedural, oleh karena itu alur belajar menjadi urut tidak ada yang
mendahului, dan dalam kurikulum merdeka ada 10 tahapan yang dapat di lakukan untuk
mengembangkan modul ajar, yang di awali dengan analisis dan diakhiri dengan evaluasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, T., Rizal, A., Islam, F. F. J. P., & 2018, undefined. (2018). Peran Pondok Pesantren Sebagai
Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Ejournal.Unisba.Ac.Id, 7(2), 461–472.
https://doi.org/10.29313/tjpi.v7i2.4117
Hidayat, T., Syamsu Rizal, A., Kunci, K., Islam, P., Miftahul Khoir Bandung, P., & Kepribadian
Islami, dan. (2018). Pola Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoir
Bandung dalam Membentuk Kepribadian Islami. Ejournal.Unisba.Ac.Id, 7(1), 357–369.
https://doi.org/10.29313/tjpi.v7i1.3770
Islam, N. Y.-M. J. S., & 2016, undefined. (n.d.). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.
Ejournal.Iai-Tabah.Ac.Id. Retrieved June 19, 2023, from
http://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/madinah/article/view/178
Keislaman, N. N.-A.-M. J. I.-I. S. dan, & 2020, undefined. (n.d.). Lembaga Pendidikan Islam
Pesantren. Core.Ac.Uk. Retrieved June 19, 2023, from
https://core.ac.uk/download/pdf/327184940.pdf
Pabbajah, M., Educandum, M. P.-, & 2020, undefined. (n.d.). Peran Pondok Pesantren Salafiyah
Terhadap Revitalisasi Pendidikan Islam (Studi Pada Pondok Pesantren Salafiyyah Parappe,
Campalagian, Polman). Blamakassar.e-Journal.Id. Retrieved June 19, 2023, from
https://blamakassar.e-journal.id/educandum/article/view/406
Robbaniyah, Q., … R. L.-: J. I. P. D. S. I., & 2022, undefined. (2022). Konstribusi Pemikiran Abu
Nidadalam Pengembangan Pendidikan Islam Pondok Pesantren di Indonesia.
Journal.Amorfati.Id, 1(1), 23–34. https://journal.amorfati.id/index.php/JIPSI/article/view/10
Robbaniyah, Q., Lina, R., & Madani Yogyakarta, S. (2022). Pesantren sebagai lembaga pendidikan
islam. Core.Ac.Uk, 1(1), 23–34. https://core.ac.uk/download/pdf/234744775.pdf
Sodik, J. (2020). Genealogi Keilmuan Fikih Dan Konsep Sanad Dalam Pendidikan Islam Di
Pesantren Salaf (Studi Pada Pondok Pesantren Salaf Al-Mubaarok Manggisan Wonosobo).
http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/id/eprint/8609

11
Syafe’, I., Islam, U., Raden, N., & Lampung, I. (2017). Pondok pesantren: Lembaga pendidikan
pembentukan karakter. Ejournal.Radenintan.Ac.Id, 8.
http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/2097
Tohir, K. (2020). Model Pendidikan Pesantren Salafi. https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=c2ABEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=pendidikan+islam+di+pondok+salafi
&ots=QDDEgPiesl&sig=GvRVnGYoKkdJh7cs7f7jDODCEDg

12

Anda mungkin juga menyukai