1. Trombosis
Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempat yang sama sehingga
menimbulkan kerusaka dan peradangan setempat dan berakibat dengan penutupan ( occlusion )
pembuluh darah. Hal ini juga terlihat pada kelompok pengguna obat ( narcotics ) yang memakai
pembuluh darah vena.
Cara pencegahan
https://apotikmakassar.wordpress.com/2012/01/13/phlebotomi/
https://andimursyidah.wordpress.com/2011/02/02/terapi-intravena-pemasangan-infus/
Definisi
Terapi intravena adalah tindakan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan, elektrolit,
obat intravena dan nutrisi parenteral ke dalam tubuh melalui intravena. Tindakan ini sering
merupakan tindakan life saving seperti pada kehilangan cairan yang banyak, dehidrasi dan syok,
karena itu keberhasilan terapi dan cara pemberian yang aman diperlukan pengetahuan dasar
tentang keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam basa. Tindakan ini merupakan metode
efektif dan efisien dalam memberikan suplai cairan ke dalam kompartemen intravaskuler. Terapi
intravena dilakukan berdasarkan order dokter dan perawat bertanggung jawab dalam
pemeliharaan terapi yang dilakukan. Pemilihan pemasangan terapi intravena didasarkan pada
beberapa faktor, yaitu tujuan dan lamanya terapi, diagnosa pasien, usia, riwayat kesehatan dan
kondisi vena pasien. Apabila pemberian terapi intravena dibutuhkan dan diprogramkan oleh
dokter, maka perawat harus mengidentifikasi larutan yang benar, peralatan dan prosedur yang
dibutuhkan serta mengatur dan mempertahankan sistem.
https://www.scribd.com/doc/144634054/VASODILATASI
4. Oedema
Dalam bahasa Inggris pembengkakan adalah Edema yang berasal dari bahasa yunani yaitu
dropsy atau semacam penyakit yang merupakan akumulasi abnormal cairan di bawah kulit atau
dalam satu atau lebih rongga tubuh. Oedema (bengkak) adalah pembengkakan karena
penumpukan cairan pada exstremitas maupun pada organ dalam tubuh.
Edema (oedema) atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan
ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam
sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan). Oedema
dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general). Oedema yang bersifat lokal seperti terjadi
hanya di dalam rongga perut (ascites), rongga dada (hydrothorax) (Wheda, 2010).
Cairan edema diberi istilah transudat, memiliki berat jenis dan kadar protein rendah, jernih
tidak berwarna atau jernih kekuningan dan merupakan cairan yang encer atau mirip gelatin bila
mengandung di dalamnya sejumlah fibrinogen plasma.
http://volimrini.blogspot.co.id/2012/09/oedema.html
5. vasokonstriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin,
sehingga keringat hampir dihentikan dan hilangnnya panas dibatasi. Dengan pengendalian ini
pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Dalam lingkungan yang dingin, vasokonstriksi menurunkan aliran darah melalui dermis dan
dengan demikian mengurangi hilangnya panas.
http://annisadumasari.blogspot.co.id/2016/05/vasodilatasi-dan-vasokontriksi-pembuluh.html
6. Sianosis
Sianosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan selaput lendir (dalam mulut, tepi
mata, dll) berubah warna menjadi kebiruan karena terlalu sedikit oksigen dalam aliran darah.
Penyebab sianosis adalah terlalu sedikitnya oksigen dalam darah, dan ini bisa terjadi secara
perlahan; bertahap dari waktu ke waktu atau terjadi sangat cepat. Jika sianosis terbatas pada satu
area tubuh, itu bisa disebabkan oleh gumpalan darah atau beberapa jenis penyumbatan pembuluh
darah yang mencegah darah mengalir ke bagian tubuh tertentu. Kondisi ini disebut sebagai
sianosis perifer.
Jika sianosis terjadi di seluruh tubuh, disebut sebagai sianosis sentral. Sianosis sentral paling
sering disebabkan oleh masalah di paru-paru atau di saluran udara yang mengarah ke paru-paru,
atau karena masalah jantung.
https://aladokter.com/pengertian/sianosis
7. Kongesti (Hiperemia)
Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di
dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain untuk kongesti adalah hiperemia.
2. Edema
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai
rongga tubuh (beberapa ahli juga memasukkan dalam definisi itu penimbunan cairan berlebihan
di dalam sel). Jika edema mengumpul dalam rongga, biasanya dinamakan efusi, misalnya efusi
perikardium, efusi pleura. Penimbunan cairan di dalam rongga peritoneum biasanya diberi nama
asites. Sedangkan edema umum atau menyeluruh disebut anasarka.
Etiologi edema ada beberapa, yaitu:
1) Tekanan hidrostatik
2) Obstruksi saluran limfe
3) Kenaikan permeabilitas dinding pembuluh
4) Penurunan konsentrasi protein
Dalam edema, cairan yang tertimbun digolongkan menjadi 2, yaitu :
1) Transudat : yaitu cairan yang tertimbun di dalam jaringan karena bertambahnya permeabilitas
pembuluh terhadap protein.
2) Eksudat : yaitu cairan yang tertimbun karena alasan-alasan lain dan bukan akibat dari
perubahan permeabilitas pembuluh.
Akibat dari edema adalah sebagai petunjuk untuk mengetahui ada sesuatu yang terganggu dalam
tubuh kita. Sebagai contoh adalah pada kasus payah jantung kongestif, terdapat edema pada mata
kaki si penderita. Hal ini menjadi indikator adanya kehilangan protein. Edema juga berbahaya
jika mengenai otak, otak akan membengkak dan tertekan pada tulang pembatas tengkorak,
peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan aliran darah dalam otak dan dapat
menimbulkan kematian.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu.
Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan
kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia 1 bulan.1,2,3
Menurut Dep. Kes. RI, (2007) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.4
http://nchirewrahayu.blogspot.co.id/2015/11/definisi-bbl-neonatus-bayi-batita.html