Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Persetujuan Substansi RTRW Provinsi/Kabupaten di
Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
“Mari kita jadikan kota-kota di Indonesia menjadi smart city yang diawali dengan desain yang smart, mari kita
jadikan provinsi-provinsi di Indonesia menjadi smart province yang diawali dengan desain yang smart, mari
kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kota dan kawasan yang benar-
benar smart desainnya, yang menjadi pionir kota yang menjadi rujukan-rujukan dunia. Terakhir, mari kita
sama-sama menjadikan smart Indonesia,”
ARAHAN MENTERI ATR/BPN
Disampaikan dalam pidato sambutan Rakornas IAP Tahun 2020
- Peran dan tanggung jawab profesi, terkait merumuskan Safe
Regulatory Organization: agar anggota disiplin sesuai dengan
kode etik, standar, dan disiplin ilmu. IAP harus bisa menjadi
organisasi yang mendisiplinkan anggotanya, meningkatkan
profesionalismenya. Yang terpenting adalah produk
professional, sesuai standar, dan bertanggung jawab,
akuntabilitasnya menjadi jelas.
- Terkait peran IAP, yang diminta adalah akuntabilitas.
Nantinya proyek infrastruktur fisik akan ada prasasti yang
berisi informasi nama proyek, nilai, kontraktor, dan pengawas
yang bertujuan untuk akuntabilitas tersebut.
- Terkait RTR Digital, perlu ada lisensi yang menginformasikan
siapa konsultannya, agar isinya dapat
dipertanggungjawabkan. Di masa depan, ketika semua
informasi sudah transparan, maka akan semakin
bertanggungjawab.
- Termasuk birokrasi. Nantinya akan ada best practice of
- Prinsipnya adalah itikad baik, dilakukan dengan hati hati, independen dan government, yang akan menghindari stupid regulation. Akan
tidak ada konflik kepentingan. dikoreksi dengan sistem diskresi. Diskresi artinya pejabat
- Selama ini banyak produk tata ruang yang secara kualitas tidak bagus dan pemerintah boleh membuat keputusan kalau memenuhi
menghambat pembangunan. Untuk itu, ada forum untuk bisa memberikan beberapa syarat.
input, diharapkan partisipasi para professional untuk memberikan o Peraturan tersebut tidak relevan, tidak mencapai tujuan
pertimbangan sehingga para politisi tidak bisa menyalahgunakan o Peraturan konfliktif
kewenangannya,. Apa yang sebaiknya dilakukan, dan apa yang sebaiknya tidak o Ada kebutuhan riil yang kita yakini lebih baik, lebih
dilakukan. yang disebut Real Time Tata Ruang mudah, lebih bisa melayani publik
IAP
41,18%
PERSENTASE KABUPATEN/KOTA
yang sudah memiliki anggota FPR
35,99%
CONTOH SURAT
Forum Penataan Ruang (FPR)
3 4
SISTEM KNOWLEDGE
Pengembangan data base Bersama INFORMASI MANAGEMENT
Shared learning Platform
Interoperability
Responsif terhadap dinamika
Institutionalisasi FPR
1. BIMBINGAN TEKNIS
Oktober 2021 – Juni 2022
https://bit.ly/DatabaseFPR
Update isu FPR di daerah (terkait Permen 15/2021)
• Pentingnya IAP/ASPI sebagai wakil ketua forum (Partisipatif planning) – pasal 17
• Rapat Koordinasi dengan mekanisme rapat secara daring dengan pembahasan
maksimal 3 jam per hari” – pasal 32 ayat 1
• Sekretariat Forum Penataan Ruang menyediakan data/informasi yang diperlukan
dalam Rapat Koordinasi - pasal 32 ayat 3
• Berita Acara Rapat Koordinasi berisikan: a) Manfaat dan kerugian akibat suatu
kebijakan; b) Pengayaan atau konteks; c) Masukan professional terkait” – pasal 33
ayat 3
• Pendanaan Forum Penataan Ruang di Daerah mengatur juga ketentuan: a) Biaya
Honorarium Rapat Koordinasi Forum Penataan Ruang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; b) Biaya pengadaan data/informasi yang
dibutuhkan oleh Forum Penataan Ruang; c) Biaya pelaksanaan Rapat Koordinasi
yang diperlukan oleh Forum Penataan Ruang; d) Biaya kunjungan lapangan
apabila diperlukan oleh Forum Penataan Ruang” – pasal 37
KONTAK IAP PROVINSI
hendricus.andy@gmail.com (email)
+628119998790 (WA)