FUNGSIONAL PENYULUH
PAJAK DASAR
BAHAN AJAR
Manajemen Pelaksanaan
Kegiatan Penyuluhan (MPKP)
Disusun Oleh:
Rinaningsih
Widyaiwara Pusdiklat Pajak
iii
2.1.5. Analisis Audiens ........................................................................... 22
2.1.6. Menyambut Peserta dan Menjalin Hubungan Baik........................ 25
2.1.7. Manfaatkan Sebaik-Baiknya Tiga Puluh Menit Pertama................ 27
2.1.8. Tema Penyuluhan ........................................................................ 29
2.2. Latihan ................................................................................................... 31
2.3. Rangkuman ............................................................................................ 31
2.4. Tes Formatif 2 ........................................................................................ 31
2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 33
iv
5.3. Rangkuman ............................................................................................ 53
5.4. Tes Formatif 5 ........................................................................................ 53
5.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 54
PENUTUP ......................................................................................................... 55
TES SUMATIF ................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN ........................................................................................................ 65
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Piramida Kepatuhan 3
Gambar 2 Latar Belakang Penyuluhan Perpajakan 4
Gambar 3 Peta Strategi Direktorat Jenderal Pajak 5
Gambar 4 Tahapan untuk Mencapai Kepatuhan Sukarela 6
Gambar 5 Siklus Manajemen Penyuluhan 8
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
A. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1
PENYULUHAN PERPAJAKAN
Indikator Keberhasilan:
a. Peserta mampu menjelaskan latar belakang Penyuluhan Perpajakan
b. Peserta mampu memahami pengertian Penyuluhan Perpajakan
c. Peserta mampu menjelaskan pengertian Manajemen Pelaksanaan
Penyuluhan
Merupakan Wajib Pajak dengan jumlah yang paling banyak jika dibandingkan
dengan Wajib Pajak lainnya.
Gambar 1. Piramida Kepatuhan
Tidak
Mau Investigation
Patuh
Tidak
Patuh
Patuh Service
11
Di Indonesia, setiap orang tanpa terkecuali dianggap mengetahui semua
hukum/undang-undang yang berlaku dan apabila melanggarnya, akan dituntut dan
dihukum berdasarkan undang-undang/hukum yang berlaku tersebut. Hal ini
didasarkan pada teori fiktie yang menyatakan bahwa begitu suatu norma hukum
ditetapkan, maka pada saat itu setiap orang dianggap tahu hukum/undang- undang
(een ieder wordt geacht de wet/het recht te kennen). Ketidaktahuan seseorang
akan hukum tidak dapat dijadikan alasan pemaaf atau membebaskan orang itu dari
tuntutan hukum (ignorantia iuris neminem excusat/ignorance of the law excuses no
man). Menurut Jimly Asshiddiqie dalam buku Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia, teori fiktie untuk Indonesia yang merupakan negara yang demikian besar
wilayahnya dan banyak pula jumlah penduduknya, serta miskin dan terbelakang
kondisi kesejahteraan dan pendidikannya, sudah tentu sistem informasi hukum
yang tersedia dalam masyarakat tidak bersifat simetris. Dengan kata lain, adagium
tersebut tidaklah adil bagi kebanyakan warga negara Indonesia yang kurang
mendapat informasi. Oleh karena itu menurut Simorangkir, dibutuhkan
kompensasi terhadap rasa tidak adil akibat penerapan teori fiktie yang salah
satunya adalah dengan pembudayaan, pemasyarakatan, dan pendidikan hukum
(law socialization and law education).
Oleh karena itu meskipun Wajib Pajak dianggap sudah tahu mengenai perturan
perpajakan, namun demikian Direktorat Jenderal Pajak sebagai institusi yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan fungsi administrasi perpajakan harus
selalu melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman perpajakan masyarakat Wajib Pajak secara terus menerus untuk
memastikan bahwa para Wajib Pajak memiliki komitmen dan pengetahuan untuk
pemenuhan kewajiban perpajakanya dengan baik secara sukarela.
Self Assessment
Penyuluhan
Pemahaman Pajak
Kepatuhan Sukarela
12
Oleh karena itu salah satu tugas administrasi perpajakan adalah pembinaan
kepada masyarakat Wajib Pajak di antaranya melalui penyuluhan perpajakan.
Penyuluhan perpajakan merupakan suatu upaya dan proses memberikan informasi
perpajakan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
masyarakat, dunia usaha, aparat, serta lembaga pemerintah maupun non
pemerintah agar terdorong untuk paham, sadar, peduli dan berkontribusi dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan. Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 16 Tahun 2009
menyatakan bahwa tugas administrasi perpajakan meliputi pembinaan, penelitian,
pengawasan dan penerapan sanksi administrasi.
Hal tersebut juga tergambar dalam peta strategi Direktorat Jenderal Pajak
Tahun 2020- 2024 (Gambar 1.3)
15
Gambar 4. Tahapan untuk Mencapai Kepatuhan Sukarela
Sadar
Patuh
Paham
Tahu
a. Pengertian Manajemen
Sebelum kita membahas mengenai Manajemen Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan Perpajakan ada baiknya jika terlebih dahulu kita memahami pengertian
manajemen. Kata Manajemen itu berasal dari bahasa Inggris “management” yang
berasal dari kata dasar “manage”. Definisi manage menurut kamus oxford adalah
“to be in charge or make decisions in a business or an organization” (memimpin
atau membuat keputusan di perusahaan atau organisasi). Berikut ini beberapa
definisi mengenai manajemen:
a) Menurut kamus oxford adalah “the control and making of decisions in a
business or similar organization” (pengendalian dan pembuatan keputusan di
perusahaan atau organisasi sejenis).
b) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah
“penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau
“pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan
organisasi.
16
c) Menurut R. Terry:
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Perencana
an
Monitoring,
Evaluasi & Pengorganisasian
Pelaporan
Pelaksanaan
1.2. Latihan
17
1.3. Rangkuman
1.4. Formatif 1
Jawablah soal di bawah ini dengan melingkari „B‟ jika pernyataan tersebut benar
dan „S” jika pernyataan tersebut salah!
1. B-S Sejak dahulu sistem perpajakan di Indonesia menganut Self
Assessment System.
2. B-S Dalam Self Assessment System penerimaan Negara tidak
terpengaruh oleh kepatuhan Wajib Pajak.
18
3. B-S Jumlah Wajib Pajak yang tidak patuh adalah yang paling banyak,
oleh karena itu perlu terus menerus dilakukan penyuluhan.
4. B-S Tahapan untuk mencapai kepatuhan sukarela adalah tahu,
paham, patuh dan sardar.
5. B-S Penyuluhan perpajakan merupakan suatu upaya dan proses
memberikan informasi perpajakan untuk menghasilkan
perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat,
dunia usaha, aparat, serta lembaga pemerintah maupun non
pemerintah agar terdorong untuk paham, sadar, peduli dan
berkontribusi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
6. B-S Yang terpenting dalam pelaksanaan penyuluhan perpajakan
adalah pelaksanaannya saja.
7. B-S Pelaksanaan kegiatan penyuluhan perpajakan
meliputi:perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan
kegiatan.
8. B-S Pelaksanaan penyuluhan perpajakan bertujuan untuk
menghasilkan perubahan pengetahuan dan keterampilan Wajib
Pajak.
9. B-S Pedoman Penyuluhan Perpajakan diatur dalam Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ./2013.
10. B - S Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan pada
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE- 03/PJ/2013.
Periksalah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitung jumlah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap
materi kegiatan belajar ini.
19
Tingkat = Jumlah jawaban yang benar x 100
Pemahaman Jumlah keseluruhan soal
Penjelasan :
20
B. Kegiatan Belajar 2
PERENCANAAN KEGIATAN
PENYULUHAN PERPAJAKAN
Indikator Keberhasilan:
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian perencanaan
b. Peserta mampu melakukan perencanaan kegiata penyuluhan
perpajakan
c. Peserta mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatana
Penyuluhan Perpajakan
21
perencanaan yang baik adalah yang rasional, dapat dilaksanakan dan menjadi
panduan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan tersebut sudah
mencapai permulaan pekerjaan yang baik dari proses pencapaian tujuan
organisasi.
b) Observasi
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat
situasi penelitian. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur.
Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan,
checklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang
dilakukan. Melalui observasi tenaga penyuluh perpajakan dapat memperoleh
pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat
langsung untuk memahami pengaruh latar belakang, menafsirkan pesan-
pesan yang dikirim oleh Wajib Pajak.
Untuk mengamati perilaku para Wajib Pajak, tenaga penyuluh perpajakan
harus mengamati lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di
lingkungan Wajib Pajak/masyarakat bisa diamati dan diterjemahkan.
Pengamatan terkait para Wajib Pajak tersebut dapat dilakukan ketika di
Tempat Pelayanan Terpadu, help desk, Kantor Pelayanan dan Penyuluhan
Perpajakan (KP2KP) atau ketika dilakukan pemeriksaan dan sebagainya.
23
Kelebihan teknik observasi:
1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai
keandalan yang tinggi;
2. Merupakan cara pengumpulan data yang murah, mudah dan langsung;
3. Tidak terlalu mengganggu pada sasaran pengamatan;
4. Dimungkinkan diadakannya pencatatan secara serempak kepada sarana
pengamatan yang lebih banyak;
5. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang
dikerjakan;
6. Penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-
kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan
suara, dsb.
Kekurangan teknik observasi:
1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman,
sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu
tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang
tidak selalu dilakukan.
3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan;
4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih
baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya;
5. Sering subjektifitas dari observer tidak dapat dihindari;
6. Banyak peristiwa tertentu yang tidak dapat diamati;
Alat Obsevasi terdiri dari:
1) Check list
2) Skala penilaian (Rating Scale)
3) Daftar riwayat kelakuan
c) Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidak langsung (petugas penyuluh perpajakan tidak langsung bertanya jawab
dengan responden/wajib pajak). Instrumen atau alat pengumpulan datanya
juga disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden/Wajib Pajak. Responden mempunyai
kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan
presepsinya.
Kuesioner adalah Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan
untuk tujuan khusus yang memungkinkan tenaga penyuluh perpajakan dapat
24
mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik
masyarakat wajib pajak, dari pendapat responden yang dipilih.
Kelebihan teknik kuesioner:
1) Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar;
2) Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner
dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang;
3) Kuesioner secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak;
4) Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden,
maka hasilnya dapat lebih objektif;
5) Tingkat kematangan responden;
6) Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden
enggan memberikan jawaban;
Kekurangan teknik kuesioner:
1) Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan
dengan sepenuh hati;
2) Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus
dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya;
3) Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama- sama
dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan observasi yang dapat
sekaligus mengumpulkan sampel;
4) Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat;
5) Sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan
karena responden kurang memahami maksud item;
6) Tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila tenaga
penyuluh perpajakan ingin memecah kelompok berdasarkan
karakteristik yang diperlukan.
Tipe Kuesioner terdiri dari dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas
(Free Format) dan Format Pasti (Fixed Format). Dalam suatu kuesioner
dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau
gabungan dari keduanya. Kuesioner format bebas berisi dengan
pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden di tempat yang
sudah disediakan.
d) Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana tenaga penyuluh perpajakan mendapatkan
keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian
25
(responden) atau berhadapan muka pada wajib pajak (face to face)
1) bahasanya jelas,
2) ada ketegasan isi dan periode waktu,
3) bertujuan tunggal,
4) bebas dari asumsi
26
5) Jalannya interview sangat dipengaruhi oleh keadaan situasi
kondisi sekitar;
e) Diskusi kelompok
Pengertian diskusi kelompok menurut para ahli:
• Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok
merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan
mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran
masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi
ini tertanam pula tanggung jawab dan harga diri.
27
a. Apa yang harus dilakukan (What)
b. Di mana dilakukannya (Where)
c. Kapan melakukannya (When)
d. Siapa yang melakukan dan kepada siapa dilakukan (Who)
e. Mengapa dilakukan (why)
e. Bagaimana melakukannya (How)
Analisis Audiens
Dalam prosedur kerja Perencanaan kegiatan di atas, melakukan pemetaan
profil Wajib Pajak yang akan disuluh merupakan kegiatan yang harus diperdalam
oleh Penyuluh Perpajakan. Hal terserbut karena penyuluhan perpajakan efektif
adalah yang memenuhi harapan peserta. Jadi sebelum melakukan penyuluhan
perpajakan penting untuk mengetahui apa kebutuhan peserta, atau dalam konteks
penyuluhan perpajakan, DJP berada pada posisi pihak yang akan memberi
informasi sedangkan peserta pada pihak yang akan diundang. Harus diakui bahwa
tidak semua orang dengan senang hati datang dalam acara penyuluhan
perpajakan, namun hal ini tidak menafikan pentingnya mengetahui siapa calon
peserta yang akan menjadi fokus penyuluhan perpajakan. Artinya kebutuhan
peserta dalam hal ini dapat datang dari peserta maupun dari pihak DJP. Tanpa
mengetahui kebutuhan dan kondisi calon peserta maka penyuluhan tidak akan
efektif.
Informasi yang diperlukan untuk menganalisis audiens adalah dengan
dengan mencari jawaban atas tiga pertanyaan dasar berikut ini.
1. Apa kebutuhan dasar para peserta?
2. Bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap para peserta
terhadap materi yang akan disampaikan?
3. Kondisi apa yang akan mempengaruhi keterlibatan peserta dalam
penyuluhan perpajakan
30
PPh Pasal 21 dan Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21.
II. Data Pendukung Analisis Kebutuhan Penyuluhan (AKP) Perpajakan
1. Jumlah Peserta
Diisi dengan jumlah peserta
2. Usia Peserta
31
12 menyatakan “lainnya” (sesuai dengan kondisi). Oleh karena itu, sesuai
keadaan, dapat saja terdapat poin 12 (misalnya berisi : pembukaan oleh Bupati),
Poin 13 (dihadiri oleh 10 camat dan 30 Kepala Desa) dan seterusnya.
Selanjutnya bagian akhir dari Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
Perpajakan dicantumkan:
a. tempat dan tanggal pembuatan Analisis Kebutuhan Penyuluhan (AKP)
Perpajakan
b. nama ketua Tim Penyuluhan Perpajakan
c. NIP ketua Tim Penyuluhan Perpajakan
Untuk selengkapnya, contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan dapat
dilihat pada lampiran
2.2. Latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan ringkas dan tepat !
1. Tahapan ke berapakah perencanaan dalam siklus MPKP ?
2. Sebutkan dan jelaskan dua cara yang dapat dilakukan dalam rangka
pengumpulan data !
3. Sebutkan output dalam perencanaan kegiatan dalam MPKP !
4. Buatlah contoh Analisis Kebutuhan Penyuluhan !
5. Jelaskan tujuan AKP !
2.3. Rangkuman
Perencanaan kegiatan adalah tahap awal dalam Manajemen Pelaksanaan
Kegiatan Penyuluhan yang didahului dengan melakukan Analisis Kebutuhan
Penyuluhan (AKP) yang bertujuan untuk mempelajari kesenjangan (gap) antara
kondisi (pengetahuan perpajakan) yang diinginkan dengan yang sebenarnya dan
menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi
kesenjangan (gap) tersebut. Untuk melakukan perlu dilakukan:pengumpulan data,
analisis data dan penentuan target dan materi dan materi peserta
32
kesenjangan (gap) antara kondisi (pengetahuan perpajakan) yang
diinginkan dengan yang sebenarnya.
3. B- S Observasi adalah pengumpulan data biasanya diawali dengan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
4. B-S Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka pengumpulan
data yaitu dengan kombinasi metode.
5. B-S Kurang efisien, karena memboroskan waktu, tenaga, pikiran, dan
biaya merupakan kekurangan dari metode wawancara
6. B-S Penentuan target peserta kegiatan penyuluhan perpajakan
merupakan output dari perencanaan pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
7. B - S Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Bagi Calon Wajib Pajak
dikategorikan menjadi Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Bagi
Calon Wajib Pajak Masa Depan dan Calon Wajib Pajak Potensial.
8. B-S Kegiatan Penyuluhan Perpajakan dikelompokkan ke dalam dua
fokus yaitu Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Bagi Calon Wajib
Pajak dan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Bagi Wajib Pajak
Terdaftar.
9. B-S Di dalam suatu perencanaana kegiatan penyuluhan ada 5 W dan
1H yaitu:- What, where, who, when, dan why
10. B-S Salah satu analisis why adalah bahwa rencana itu harus
mempermudah suatu pekerjaan sehingga mudah dilaksanakan
Periksalah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitung jumlah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap
materi kegiatan belajar ini.
33
Tingkat nilai adalah sebagai berikut:
Penjelasan:
34
Kegiatan Belajar 3
Indikator Keberhasilan:
Peserta mampu menjelaskan prosedur kerja pengorganisasian
Peserta mampu menjelaskan output pengorganisasian
c) Petugas Konsumsi
d) Petugas presensi
Sarana, prasarana dan Sumber Daya Manusia yang disebutkan di atas
38
merupakan contoh sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia yang harus
tersedia. Dengan demikian masih banyak hal-hal lain yang mungkin masih
diperlukan. Di lampiran 3a, diberikan contoh check list kelengkapan kegiatan
penyuluhan perpajakan yang berbeda dengan contoh yang diberikan dalam
lampiran B dari SE-05/PJ/2013.
Selain check list atas sarana, prasarana dan Sumber Daya Manusia
seperti contoh dalam lampiran B dari SE-05/PJ/2013, sebaiknya penyuluh
juga membuat checklist kegiatan yang terdiri dari sebelum, pada saat dan
setelah penyuluhan.
anecdote
Bangkitkan motivasi dan perhatian/minat peserta.
Waktu yang diperlukan untuk pembukan tidak terlalu lama, cukup sekitar
lima sampai sepuluh menit saja.
Berkaitan dengan inti penyuluhan (body), umumnya terdiri dari tiga
tingkatan informasi yaitu:
1) Yang haru diketahui oleh peserta penyuluhan (must know)
2) Yang penting tetapi tidak terlalu perlu (should know)
3) Yang baik untuk diketahui tetapi tidak penting (could know)
Setelah dapat menentukan materi apa saja yang akan disampaikan
selanjutnya tentukan urutan logis penyampaiannya. Agar peserta atau
audiens selalu fokus, tentukan juga ice breaking atau energizer di sela-
sela pemberian materi. Penutup juga harus ditentukan dengan baik agar
penutupan yang kita lakukan membuat penyuluhan yang kita lakukan
berkesan dan tidak terlupakan. Waktu yang diperlukan untuk penutupan
kurang lebih sama dengan pembukaan. Lebih lanjut, materi terkait
pembukaan, inti dan penutup akan dibahas dalam mata pelatihan
Metode dan Teknik, dan mata pelatihan kemampuan komunikasi
d. Metode penyampaian (ceramah, diskusi, presentasi dan
sebagainya).
Biasanya, penyuluhan dilakukan dengan cara ceramah. Padahal
terdapat banyak metode lainnya yang dapat digunakan selain
ceramah. Dalam mata pelatihan Metode dan Teknik dijelaskan
bahwa terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan
dalam melakukan penyuluhan. Masing-masing metode tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Seorang penyuluh harus
dapat menentukan metode yang tepat sesuai dengan ranah
pembelajaran apakah pengetahuan, sikap/nilai atau keterampilan.
e. Bahan dan tools (sarana pendukung) yang dibutuhkan
(contoh:lembar kasus, kertas kerja, lembar permainan, post it,
41
video
f. PIC (person in charge) atau pegawai/narasumber yang
bertanggung jawab
g. Output yang ingin dicapai dari sesi tersebut
Diisi dengan hasil yang diperoleh langsung dan segera setelah suatu
sesi dilakukan.
h. Outcomes yang ingin dicapai dengan sesi tersebut
Diisi dengan hasil yang dirasakan beberapa lama setelah suatu
sesi dilakukan.
3. Bagian Akhir terdiri dari:
a. tempat dan tanggal pembuatan session plan.
b. nama ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
c. NIP ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
Proses penyusunan session plan membutuhkan waktu, namun yakinlah bahwa
hal ini akan sangat bermanfaat. Contoh session plan yang lengkap dapat dilihat
dalam lampiran 4a.
3.2. Latihan
3.3. Rangkuman
Jawablah soal di bawah ini dengan melingkari „B‟ jika pernyataan tersebut benar
dan „S” jika pernyataan tersebut salah!
1. B - S Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi merupakan langkah-langkah dalam proses
pengorganisasian menurut Stoner.
2. B - S Pengorganisasian (organizing) adalah proses pengaturan output
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
memperhatikan lingkungan yang ada
Periksalah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitung jumlah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap
materi kegiatan belajar ini.
43
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = ------------------------------------------------ X 100 %
Jumlah Soal
Penjelasan:
44
Kegiatan Belajar 4
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN
Indikator Keberhasilan:
kegiatan
45
• Penyampaian materi dilakukan sesuai dengan orang-orang yang
telah ditunjuk;
3) melaksanakan post-test
Post test adalah test yang dilakukan di akhir kegiaan penyuluhan
Sedangkan, post-test merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat
tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis
situasi berikutnya. Daftar pertanyaan yang diberikan pada saat post test
adalah sama dengan yang diberikan pada saat pre test.
4) membagikan kuesioner kepada peserta untuk memperoleh masukan
dari peserta terkait pelaksanaan kegiatan penyuluhan perpajakan.
Isi kuesioner sekurang-kurangnya memuat penilaian atas:
a) fasilitator yaitu meliputi:
• penguasaan atas materi materi yang diberikan dalam kegiatan
penyuluhan;
• teknik yang digunakan dalam penyampaian atau penyajian
materi penyuluhan;
• pemberikan ilustrasi dan contoh yang dapat membantu peserta
penyuluhan untuk lebih mudah memahami materi yang
disampaikan
• pemberian motivasi kepada peserta penyuluhan
• kedisiplinan waktu, dan
• penampilan dari fasilitator yang rapih dan sopan
b) materi penyuluhan, yaitu meliputi:
• kesesuaian materi penyuluhan dengan tujuan diadakannya
penyuluhan;
• ketepatan sistematika (tata urutan) penyampaian materi dalam
penyuluhan;
• kesesuaian antara materi dengan alokasi waktu agar materi
dapat tersampaikan dengan baik;
46
• kemampuan peserta untuk dapat mengaplikasikan materi yang
diberikan saat penyuluhan pada saat setelah selesainya
pelaksanaan penyuluhan;
c) metode penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan metode
penyuluhan sehingga peserta dapat bersemangat mengikutinya
dan dapat dengan mudah memahami materi penyuluhan yang
disampaikan. Misalnya dengan menggunakan permainan, metode
yang melibatkan peserta, serta diselingi dengan ice breaking yang
menarik.
d) waktu dan tempat pelaksanaan
Diadakan pada waktu yang tepat sehingga tidak mengganggu
kegiatan utama peserta penyuluhan dan lama pelaksanaan
penyuluhan cukup (tidak terlalu lalma sehingga menyita waktu
peserta tetapi juga tidak terlalu singkat sehingga materi dapat
tersampaikan dengan baik kepada peserta;
e) sarana pendukung penyuluhan, yaitu meliputi:
• kelengkapan dan kualitas fasilitas pelatihan seperti:modul,
seminar kit, bahan simulasi dll)
• kelengkapan dan kualitas fasilitas pendukung seperti:air
conditioning (pendingin ruangan), meja, kursi, LCD, pengeras
suara dan lain-lain;
• kenyamanan tempat diselenggarakannya penyuluhan;
47
dilakukan efektif adalah yang memenuhi harapan peserta. Jadi sebelum
melakukan penyuluhan perpajakan penting untuk mengetahui apa
kebutuhan peserta atau dalam konteks penyuluhan perpajakan seperti yang
telah dibahas di Kegiatan Belajar sebelumnya.
4.2. Latihan
4.3. Rangkuman
Jawablah soal di bawah ini dengan melingkari „B‟ jika pernyataan tersebut benar
dan „S” jika pernyataan tersebut salah!
1. B-S Pelaksanaan kegiatan adalah tahap ke tiga dalam
manajemen pelaksanaan kegiatan penyuluhan perpajakan.
2. B-S Pertanyaan dalam pretest dan post-test terdapat perbedaan.
3. B-S Pretest adalah evaluasi yang dilakukan di awal kegiatan
penyuluhan.
48
4. B - S Materi penyuluhan yang disampaikan sesuai dengan berdasarkan
session plan yang dibuat.
5. B - S Post test adalah test yang dilakukan pada saat pelaporan.
6. B - S Kuesioner mengenai kesesuaian materi penyuluhan dengan tujuan
diadakannya penyuluhan adalah untuk mendapatkan masukan
mengenai fasilitator.
7. B - S Metode penyuluhan tidak termasuk dalam kuesioner
8. B-S Kuesioner dibagikan kepada peserta penyuluhan untuk
mendapatkan masukan.
9. B-S Kenyamanan tempat penyelenggaraan penyuluhan tidak
perlu diperhatikan.
10. B - S Output dari kegiatan penyuluhan adalah terselenggaranya
kegiatan penyuluhan
Periksalah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitung jumlah jawaban yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap
materi kegiatan belajar ini.
Penjelasan:
49
= atau Selamat! Saudara telah memahami materi kegiatan belajar ini
> 80 dengan baik. silahkan lanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya
50
Kegiatan Kegiatan Belajar 5
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
PORA KEGIATAN PENYULUHAN
Indikator Keberhasilan:
pelaporan
MONITORING EVALUASI
Kapan? Terus menerus Akhir setelah program
Apa yang diukur? Output dan proses, sering Dampak jangka panjang,
focus input, kegiatan, kelangsungan
kondisi/asumsi
Siapa yang terlibat? Umumnya orang dalam Orang luar dan dalam
Sumber informasi? Sistem rutin, survey kecil, Dokumen eksternal dan internal,
dokumen internal, laporan laporan asesmen dampak, riset
evaluasi
Pengguna? atasan, staf atasan, staf
stakeholder, organisasi lain
Pengguna hasil Koreksi minor program Koreksi mayor program, perubahan
kebijakan/ strategi masa datang,
(feedback)
termasuk penghentian program
(feedback)
5.2. Latihan
54
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan ringkas dan tepat!
1) Apakah yang dimaksud dengan monitoring?
2) Apakah yang dimaksud dengan evaluasi!
3) Jelaskan perbedaan monitoring dan evaluasi!
4) Buatlah suatu Laporan Kegiatan Penyuluhan lengkap!
5.3. Rangkuman
Jawablah soal di bawah ini dengan melingkari „B‟ jika pernyataan tersebut
benar dan „S” jika pernyataan tersebut salah!
1. B - S Evaluasi melakukan pemantauan perubahan yang fokus pada
proses dan keluaran
2. B - S Monitoring bersifat spesifik program, sedangkan evaluasi tidak
hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan
varibel-varibel dari luar.
3. B - S Tujuan dari evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost
effectiveness.
4. B - S Monitoring dan evaluasi tidak harus berjalan seiring.
5. B - S Evaluasi diukur setelah akhir program
6. B - S Melakukan analisis atas data pemantauan (monitoring), pre- test,
post-test, dan survey berupa kuesioner adalah salah satu
prosedur dalam Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
7. B - S Yang terlibat dalam melakukan evaluasi adalah orang dari
internal maupun eksternal.
55
8. B - S Session plan harus dilampirkan dalam Laporan Kegiatan Penyuluhan
9. B - S Metode evaluasi dalam Laporan Kegiatan Penyuluhan terdapat
dalam Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan.
10. B - S Output dari monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah Laporan
Kegiatan Penyuluhan.
Penjelasan:
56
PENUTUP
57
TES SUMATIF
58
5. Tidak termasuk alasan dilakukannya peningkatkan pemahaman dan
kesadaran masyarakat tentang hak kewajiban perpajakannya antara
lain….
a. kepatuhan Wajib Pajak terdaftar
b. program ekstensifikasi
c. mengurangi besarnya tax ratio;
d. kebijakan di bidang perpajakan bersifat dinamis.
59
a. Materi yang disampaikan sesuai dengan materi yang telah
ditetapkan dengan alokasi dan durasi yang lebih cepat
b. Penyampaian materi menggunakan metode sesuai keinginan
penyuluhan pada saat pelaksanaan penyuluhan
c. Penyampaian materi dilakukan oleh AR
d. Penyampaian materi dilakukan sesuai dengan orang-orang yang
telah ditunjuk
60
13. Suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan
mendapatkan kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-
masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan disebut....
a. Saresehan
b. Penyuluhan
c. Diskusi
d. Wawancara
61
17. Menurut Fox, kriteria karakteristik pertanyaan yang efektif dalam
wawancara adalah....
a. Bertujuan banyak
b. Tidak ada periode waktu
c. Tidak ada asumsi
d. Bahasanya bebas
62
c. materi
d. Tujuan
63
Jawaban Tes Formatif 1
1. S
2. S
3. S
4. B
5. B
6. S
7. S
8. S
9. B
10. S
64
7. S
8. S
9. S
10. B
65
2. A 17. D
3. B 18. C
4. B 19. A
5. C 20. A
6. A 21. D
7. C 22. D
8. B 23. D
9. D 24. C
10. D 25. B
11. A
12. B
13. C
14. D
15. D
DAFTAR PUSTAKA
66
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan, Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
Undangan.
67
LAMPIRAN
Lampiran 1:
68
Alur Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajaakn Berdasarkan Manajemen
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan
69
Lampiran 2:Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR………(diisi dengan nama unit kerja)
JALAN ........................... (diisi dengan alamat unit kerja
No Uraian Keterangan
1 Tujuan Penyuluhan
2 Tema Penyuluhan
3 Target Penyuluhan
4 Hasil Pemetaan
5 Kesenjangan (gap)
Langkah Mengatasi
6
Kesenjangan (gap)
II. Data Pendukung Analisis Kebutuhan Penyuluhan (AKP) Perpajakan
NIP................................ (c)
70
Keterangan:
I. Analisis Kebutuhan Penyuluhan (AKP) Perpajakan
1. Diisi dengan tujuan kegiatan Penyuluhan Perpajakan yang
dilaksanakan
Contoh:Bendahara Pemerintah memahami Pemotongan PPh Pasal
21 dan Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21
2. Diisi dengan tema kegiatan Penyuluhan Perpajakan
Contoh:Hak dan Kewajiban Perpajakan Bendahara Pemerintah
dalam kaitannya dengan Pemotongan PPh Pasal 21
3. Diisi dengan target kegiatan Penyuluhan Perpajakan
Contoh:Bendahara Pemerintah mampu membuat Bukti Pemotongan
PPh Pasal 21 dan SPT Masa PPh Pasal 21
4. Diisi dengan hasil pemetaan
Contoh:Terdapat kesalahan yang dilakukan Bendahara Pemerintah
dalam pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan pengisian SPT
Masa PPh Pasal 21
5. Diisi dengan gap antara tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil
pemetaan
Contoh:Bendahara Pemerintah belum sepenuhnya memahami
pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan Pengisian SPT Masa
PPh Pasal 21
6. Diisi dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi gap
tersebut
Contoh:Melaksanakan kegiatan Penyuluhan Perpajakan bagi
Bendahara Pemerintah dengan menitikberatkan pada pengisian Bukti
Pemotongan PPh Pasal 21 dan Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21
71
Perpajakan sebelumnya yang pernah diikuti
6. Diisi dengan perbandingan jenis kelamin antara peserta laki-laki dan
perempuan
7. Diisi dengan tingkat kepatuhan perpajakan peserta kegiatan
Penyuluhan Perpajakan
8. Diisi dengan durasi pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Perpajakan
9. Diisi dengan tanggal pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Perpajakan
10. Diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Perpajakan
11. Diisi dengan tempat penyelenggaraan kegiatan Penyuluhan
Perpajakan
12. Diisi dengan item lain yang diperlukan
Kolom keterangan dapat diisi dengan informasi lain untuk melengkapi data
pendukung Analisis Kebutuhan Penyuluhan (AKP) Perpajakan.
Huruf (a) : diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan Analisis Kebutuhan
Penyuluhan (AKP) Perpajakan
Huruf (b) : diisi dengan nama ketua Tim Penyuluhan Perpajakan
Huruf (c) : diisi dengan NIP ketua Tim Penyuluhan Perpajakan
72
Lampiran 2a :Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN, PENYULUHAN DAN KONSULTASI
PERPAJAKAN
JALAN TRANS SULAWESI MINAHASA SELATAN
No Uraian Keterangan
1 Tujuan Penyuluhan Bendahara Pemerintah memahami Pemotongan PPh
Pasal 21 dan Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21
2 Tema Penyuluhan Hak dan Kewajiban Perpajakan Bendahara
Pemerintah
3 Target Penyuluhan Bendahara Pemerintah mampu membuat
Bukti Pemotongan
4 Hasil Pemetaan Terdapat kesalahan yang dilakukan Bendahara
Pemerintah dalam pengisian Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 dan pengisian SPT Masa PPh Pasal 21.
5 Kesenjangan (gap) Bendahara Pemerintah belum sepenuhnya
memahami pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal
21 dan Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21
Rinaningsih
NIP 197011231995032001
73
Lampiran 3:Checklist Persiapan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan
Kegiatan
Penyuluhan Perpajakan
…………………..,
……………………... (5
…….……………... (6)
NIP. .....................(7)
74
Keterangan pengisian adalah sebagai berikut:
Angka (1) : diisi dengan nomor urut
Angka (2) : diisi dengan sarana pendukung kegiatan
penyuluhan perpajakan, item dalam kolom ini dapat disesuaikan sesuai
dengan kondisi.
Angka (3) : diisi pada saat persiapan pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan perpajakan sebagai check list
pengawasan.
Angka (4) : diisi saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan
perpajakan sebagai bentuk monitoring, item pada
formulir ini dapat disesuaikan dengan sumber daya
dari masing-masing unit kerja.
Angka (5) :diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan Checklist
Persiapan dan Pemantauan (Monitoring)
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan.
Angka (6) :diisi dengan nama ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
Angka (7) :diisi dengan NIP Ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
75
Lampiran 3a:Checklist Persiapan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan Perpajakan
Rinaningsih
NIP 197011231995032001
76
Lampiran 4:Formulir Session Plan
Materi Bahan
Alokasi
No Durasi (Key Metode & PIC Output Outcomes
Waktu
Points) Tools
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
………………….,........................(f)
………………… (g)
Keterangan:
Huruf (a) : diisi dengan nama kegiatan penyuluhan.
Huruf (b) : diisi dengan topik dari kegiatan penyuluhan.
Huruf (c) : diisi dengan output yang akan dicapai dari kegiatan penyuluhan.
Huruf (d) : diisi dengan outcomes yang akan dicapai dari kegiatan
penyuluhan.
Huruf (e) : diisi dengan jumlah waktu yang dibutuhkan (jam/hari).
Huruf (f) : diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan session plan.
Huruf (g) : diisi dengan nama ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
Huruf (h) : diisi dengan NIP ketua Tim Penyuluhan Perpajakan.
77
Angka (1) : diisi dengan nomor urut.
Angka (2) : diisi dengan alokasi waktu yang disediakan.
Angka (3) : diisi dengan durasi waktu yang dibutuhkan.
Angka (4) : diisi dengan pokok-pokok materi yang akan disampaikan.
Angka (5) : diisi dengan metode penyampaian materi (ceramah, diskusi,
presentasi, dan sebagainya).
Angka (6) : diisi dengan bahan atau sarana pendukung yang dibutuhkan
(contoh:lembar kasus, kertas kerja, lembar permainan, post-it,
video).
Angka (7) : diisi dengan pegawai/narasumber yang bertanggung jawab (person
in charge).
Angka (8) : diisi dengan output yang ingin dicapai dari sesi tersebut.
Angka (9) : diisi dengan outcomes yang ingin dicapai dengan sesi tersebut.
78
Lampiran 5:Lembaran Pre-Test/Post-Test
79
Lampiran 6:Kuesioner Kegiatan Penyuluhan
Kuisioner Kegiatan Penyuluhan Lampiran
Nama Kegiatan :
Materi :
Fasilitator :
Identitas Peserta *)
1. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
2. Usia : a. < 26 Tahun b. 26-30 Tahun c. 31-40 Tahun d. 41-50 Tahun e. > 50 Tahun
3. Masa Kerja : a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. 11-20 Tahun d. >20 Tahun
Sangat Tidak
No Materi Baik Sekali Baik Kurang Baik Tidak Baik
Baik
1 Kesesuaian materi dengan tujuan
pelatihan/sosialisasi/ workshop
2 Ketepatan sistematika (urutan) materi
3 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
4 Kemampuan mengaplikasikan materi
setelah menyelesaikan penyuluhan
Sangat Tidak
No Kualitas Fasilitator Baik Sekali Baik Kurang Baik Tidak Baik
Baik
1 Penguasaan materi
2 Teknik penyajian materi
3 Pemberian ilustrasi dan contoh yang dapat
membantu memahami materi
4 Pemberian motivasi kepada peserta
5 Kedisiplinan waktu
6 Penampilan
Sangat Tidak
No Fasilitas Pelatihan Baik Sekali Baik Kurang Baik Tidak Baik
Baik
1 Kelengkapan fasilitas
pelatihan/sosialisasi/workshop (contoh:
modul, seminar kit, bahan simulasi, dll.)
2 Kelengkapan fasilitas pendukung
pelatihan/sosialisasi/ workshop (contoh:
meja, kursi, AC, LCD, pengeras suara, dll)
3 Kenyamanan tempat pelatihan/sosialisasi/
workshop
No Manfaat Pelatihan Baik Sekali Baik Kurang Baik Tidak Baik Sangat Tidak
1 Upaya membantu meningkatkan
pengetahuan tentang perpajakan
2 Upaya membantu meningkatkan
pemahaman hak perpajakan
3 Upaya membantu meningkatkan kesadaran
melaksanakan kewajiban perpajakan
Saran/Komentar/Masukan:
75
76
1) Outline Materi yang digunakan
...........................................................................................................
(12)
2) Alat Bantu
...........................................................................................................
(13)
3) Teknik dan Metode
...........................................................................................................
(14)
4) Hambatan
...........................................................................................................
(15)
F. DAFTAR LAMPIRAN
1) Session Plan
2) Daftar Hadir
3) Surat Undangan Peserta
4) CV Tenaga Penyuluh Perpajakan
5) Dokumentasi Kegiatan (Foto/Video/Audio)
.......................,
……………….(22)
77
Mengetahui,
Tenaga Penyuluh Perpajakan, .................................................................... (23)
...............................................(24) ..................................................(24)
NIP ……………………………(25) NIP ........................................... (25)
78