Anda di halaman 1dari 20

ASPEK FISIK DAN NON-FISIK NEGARA-NEGARA DI

KAWASAN BENUA AUSTRALIA


(AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU)

Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem, M.Si


Mata Kuliah : Geografi Regional Negara Maju

Disusun Oleh : Kelompok 10


Kelas : A Stambuk : 2019

Anggota Kelompok :
 Erista Rizkia (3193331003)
 Erwan Syahputra (3192431013)
 M. Syafikal Amli (3192131004)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
nikmat tak terhingga, diantaranya nikmat kesehatan, nikmat kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan tugas makalah kelompok ini dengan baik, benar dan tepat waktu. Serta
memberikan hidayah dan karunia-Nya untuk berpikir kritis dan juga berkomunikasi dengan
baik antar sesama anggota kelompok dimasa pandemi covid-19 ini dengan jarak jauh melalui
jejaring media sosial yang ada.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu sesuai
rencana pembelajaran semester yang ada, yakni memuat tentang pembahasan “Aspek Fisik &
Non-Fisik Negara-Negara Di Kawasan Australia (Australia dan Selandia Baru)”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diterima dengan baik oleh pembaca
walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar lebih baik kedepannya. Terimakasih

Medan, 08 Mei 2022

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Aspek Fisik Dan Non Fisik Negara Australia..................................................................2

2.1.1 Aspek Fisik Negara Australia....................................................................................2

2.1.2 Aspek Non Fisik Negara Australia............................................................................5

2.2 Aspek Fisik Dan Non Fisik Negara Selandia Baru........................................................10

2.2.1 Aspek Fisik Negara Selandia Baru..........................................................................10

2.2.2 Aspek Non Fisik Negara Selandia Baru..................................................................12

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................16

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16

3.2 Saran...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Australia ini merupakan benua yang terakhir kali ditemukan di belahan bumi selatan
dan merupakan benua yang terkecil. Benua ini ditemukan oleh James Cook. James Cook
merupakan seorang laki – laki berkebangsaan Inggris di tahun 1770. Ketika James Cook
menemukan tambang emas pada tahun 1850. Banyak orang – orang Inggris yang mulai
berdatangan ke Australia. Mereka bahkan melakukan tindakan kekerasan. Mereka merebut
wilayah – wilayah milik penduduk pribumi dengan menggunakan kekerasan. Kemudian, pada
tahun 1844, Abel Tasman merupakan orang Belanda singgah di Pulau Tasmania. Pada saat
itu kondisi Australia masih sangat primitif. Namun, memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Kekayaan alam yang luar biasa menjadikan Australia dan Tasmania dijadikan sebagai
kerajaan Inggris.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi fisik dan non fisik negara Australia?
2. Bagaimana kondisi fisik dan non fisik negara Selandia Baru?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, berdasarkan rumusan masalah di atas :

1. Mengetahui bagaimana kondisi fisik dan non fisik negara Australia.


2. Mengetahui bagaimana kondisi fisik dan non fisik negara Selandia Baru.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Aspek Fisik Dan Non Fisik Negara Australia

2.1.1 Aspek Fisik Negara Australia


1. Letak dan Luas

Australia adalah sebuah negara Federal yang terletak di Benua Australia dan juga
merupakan satu-satunya negara yang berada di Benua terkecil di dunia ini. Secara
astronomis, Australia berada diantara  9°LS – 44°LS dan 112°BT – 154°BT. Negara
Australia yang memiliki luas wilayah sebesar 7.741.220 km² ini berbatasan laut dengan
Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste di sebelah Utaranya, berbatasan laut dengan Selandia
Baru disebelah tenggaranya. Australia juga berbatasan laut dengan Kepulauan Solomon dan
Vanuatu di sebelah timur laut.

Luas wilayah Australia adalah 7.682.300 km2. Lebar wilayah tersebut kira-kira 3200 km
dari pantai timur ke barat dan panjangnya 3700 km dari Tanjung York di pantai utara sampai
Tanjung Tenggara di Tasmania. Australia adalah benua terkecil, sedangkan yang terbesar
adalah Asia yang luasnya 44.614.000 km2. Australia adalah negara terbesar keenam di dunia
dari segi luasnya, lebih kecil bila dibandingkan dengan Rusia, Kanada, Cina, Amerika
Serikat, dan Brasil.

2. Bentang Alam

2
Australia merupakan salah satu daratan tertua dalam bentuk pulau dan satu benua.
Berdasarkan reliefnya, Australia dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Bagian barat dan tengah berupa pegunungan dan plato. Disini terdapat gurun pasir
Victoria dan Gibson.
b. Dibagian timur, terdapat barisan pegunungan yang memanjang dari Tanjung York di
utara hingga ke Tasmania. Pegunungan ini disebut Pegunungan Pemisah (The Great
Dividing Range). Pegunungan ini terdiri dari Pegunungan Alpen Australia dengan
puncak tertinggi Gunung Kosciusko (2.230 m). di sebelah timur pegunungan pemisah
besar ini, terbentang daratan pantai yang sempit.
c. Di bagian tengah di antara Pegunungan Plato barat dan barisan pegunungan bagian
timur, terdapatlah dataran rendah, yaitu dataran rendah Daerah Aliran Sungai (DAS)
Muray-Darling, dan dataran rendah Danau Eyre. Di daerah aliran Sungai Muray-Darling
mengalir sungai-sungai seperti Darling, Murray, Lachlan, Murrumbidge, dan Sungai
Swan.

3. Iklim

Daerah iklim di Australia dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor


pembentuknya, antara lain letak lintang dan faktor angin.

a. Berdasarkan letak lintang, Australia memiliki iklim tropis dan iklim sedang.
b. Berdasarkan pengaruh angin, Australia memiliki bermacam-macam iklim, yaitu sebagai
berikut:
1) Iklim musim, iklim yang terjadi pada bulan-bulan musim panas angin yang
berhembus adalah angin barat laut yang telah melewati samudera, sehingga membawa
hujan di Australia utara.
2) Iklim gurun pasir, iklim ini berpengaruh di wilayah Australia barat dan Australia
tengah. Hujan rata-ratanya kurang dari 250 mm per tahun. perbedaan suhu di musim
panas dan musim dingin sangat besar. Demkian pula antara siang dan malam hari.
3) Iklim hujan, iklim ini terdapat di daerah tropisdan berpengaruh di pantai timur
Australia. Angin pasat tenggara yang banyak membawa uap air menurunkan hujan di
daerah ini. Daerah sebelah barat pegunungan kurang mendapat hujan karena
merupakan daerah bayangan hujan.

3
4) Iklim sub tropis, iklim ini terdapat di kawasan Australia sebelah barat daya sepanjang
pantai selatan. Daerah ini dipengaruhi oleh angin musim tenggara. Pada musim
dingin, angin barat banyak membawa air.
5) Iklim laut sedang, iklim ini dialami wilayah bagian selatan Victoria dan Tasmania.
Daerah ini banyak mendapat hujan karena pengaruh angin barat yang bertiup
sepanjang tahun.

4. Vegetasi

Vegetasi khas Australia adalah eucalyptus akasia. Jenis eucalyptus terdapat di


sebagian besar wilayah Australia. Jenis eucalyptus terbesar adalah pohon Mountain Ask yang
ketinggiaannya mencapai 100 m. Jenis lain adalah pohon jarak dan pohon para saljuyang
tahan dingin. Berbagai jenis akasia juga banyak tersebar di Australia. Disamping kedua
vegetasi tadi, terdapat berbagai jenis bunga liar dan pohon botol-botolan. Jenis bunga liar,
antara lain waratah, flannel, sertpea, Christmas bush, dan bunga cakar kanguru.

Persebaran vegetasi di Australia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu perbedaan curah
hujan dan perbedaan musim masing-masing daerah. Akibatnya adalah sebagai berikut:

a. Daerah pantai tenggara memiliki musim tumbuh selama 9 bulan. Daerah Queensland
Utara dan New South Wales Utara, mempunyai daerah pantaiyang selalu hijau.
Tasmania mempunyai hutan, sedangkan bagian lain di tenggara ditutupi semak-semak
yang daunnya berlapis lilin
b. Daerah pantai utara memilikimusim tumbuh sekitar 5-9 bulan, dengan tumbuhan semak-
semak dan hutan yang tumbuhannya jarang.
c. Bagian selatan Queensland dan New South Wales memiliki musim tumbuh 5 bulan. Di
daerah ini terdapat padang rumput dan savanna. Khusus daerah yang berbatasan dengan
gurun terdapat stepa.
d. Di daerah alpen Australia dan pegunungan di Tasmania terdapat daerah sempit yang
ditumbuhi vegetasi Alpina.

5. Hewan/ Binatang

Di Australia tidak ada binatang menyusui besar, kecuali binatang yang dipelihara oleh
manusia. Binatang asli Australia adalah hewan berkantung dan berkaki empat serta
bermoncong paroh bebek. Binatang menyusui tersebut, antara lain jenis kanguru, koala,
wambat,dingo, possum, dugong (binatang laut menyusui), landak, dan platypus (binatang

4
menotremata yang kulitnya berbulu, berparuh, berkaki, seperti itik, bertelur, dan menyusui
anaknya).

Jenis burung yang terdapat di Australia, antara lain burung emu, merak bower, kooka
barra, bellbird, dan whipbird. Burung-burung tersebut dianggap sebagai burung endemik,
yaitu burung yang hanya tinggal di habitat tertentu saja di satu wilayah.

2.1.2 Aspek Non Fisik Negara Australia


1. Bahasa

Meskipun Australia tidak memiliki bahasa resmi, bahasa Inggris begitu membudaya
dan ia menjadi bahasa de facto nasional. Bahasa Inggris Australia adalah varietas utama
bahasa dengan aksen dan kosakata yang berbeda. Tata bahasa dan cara pengucapan adalah
sama seperti Bahasa Inggris Britania dengan beberapa perkecualian yang cukup terkenal.
Menurut sensus 2006, bahasa Inggris adalah satu-satunya bahasa lisan di negara ini untuk
hampir 79% populasi. Bahasa lisan kedua adalah bahasa Italia (1,6%), bahasa Yunani (1,3%),
dan bahasa Kanton (1,2%);  sebuah proporsi yang meyakinkan bahwa kaum migran generasi
pertama dan kedua mampu bicara dalam dua bahasa. Sebuah penelitian dari tahun 2010-2011
oleh Indeks Pembangunan Dini Australia menemukan bahwa bahasa lisan yang paling lazim
bagi kanak-kanak selain bahasa Inggris adalah bahasa Arab, diikuti oleh bahasa Vietnam,
bahasa Yunani, bahasa Cina, dan bahasa Hindi.

Kira-kira 200 sampai 300 bahasa asli Australia diduga masih bertahan pada saat orang
Eropa pertama melakukan kontak dengan Aborigin, kini hanya 70 bahasa yang masih lestari.
Sebagian besar darinya hanya dituturkan oleh orang tua; hanya 18 bahasa asli Australia yang
masih dituturkan oleh semua kelompok umur. Pada Sensus 2006, 52.000 orang asli Australia,
mewakili 12% penduduk asli, dilaporkan bahwa mereka menggunakan bahasa asli di rumah.
Australia memiliki bahasa isyarat yang dikenal sebagai Auslan, yang menjadi bahasa utama
kira-kira 5.500 tunarungu.

2. Agama

Australia tidak memiliki agama resmi. Menurut data 64% orang Australia mengaku
sebagai Kristen, termasuk 26%-nya sebagai Katolik Roma dan 19%-nya sebagai Komuni
Anglikan. Kira-kira 19% populasi menyatakan diri sebagai "ireligius"
(termasuk humanisme, ateisme, agnostisisme, dan rasionalisme), yang merupakan kelompok
yang paling cepat berkembang dari tahun 2001 sampai 2006, dan lebih dari 12% tidak

5
menjawab (jawabannya opsional) atau tidak memberikan tanggapan yang memenuhi syarat
penafsiran. Agama terbesar yang bukan Kristen di Australia adalah Buddha (2,1%), diikuti
oleh Islam (1,7%), Hindu (0,8%), dan Yahudi (0,5%). Semuanya, kurang dari 6% orang
Australia yang menyatakan diri bukan penganut Kristen. Kehadiran mingguan pada tahun
2004 adalah sekira 1,5 juta umat: kira-kira 7,5% populasi. Di Australia, Agama tidak
memainkan peran sentral dalam kehidupan banyak orang.

3. Penduduk

Jumlah penduduk Australia adalah sebanyak  23.232.413 jiwa (estimasi tahun 2017).
Penduduk Australia terdiri dari berbagai estnis, dua etnis terbesar di Australia adalah etnis
Inggris 25,9% dan etnis Australia 25,4%. Australia tidak memiliki bahasa resmi, namun
bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa de facto nasional, sebanyak 76,8% penduduk
Australia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi utamanya. Berdasarkan
hasil perhitungan, jumlah penduduk Australia pada tahun 2025 diperkirakan akan
mencapai24,2 juta jiwa. Komposisi etnis yabg terdapat di Australia adalah sebagai berikut.

a. Orang-orang kulit putih (94,4%)


b. Orang-orang dari Asia (2,1%)
c. Orang Aborigin (1,1%)
d. Lain-lain (2,4%)

Pada umumnya, gaya hidup rakyat Australia bergaya masyarakat Eropa dan Amerika
Utara. Gejala ini merupakan pertanda bahwa kebanyakan penduduk Australia berasa dari
luar/imigran. Orang-orang pribumi (aborigin) pada ummunya lebih rendah dalam standar
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan perumahan.

Tingkat kesejahteraan penduduk Australia relative tinggi. Pada tahun 1983 tercatat
86% penduduk memiliki mobil, 85% memilii telepo, 99,6% memiliki alat pendingindan
lemari es, 91,7% memiliki mesin cuci, dan 98,7% memiliki kamar air panas. Pelayanan
kesehatan di Australia juga tergolongnmaju. Satu dokter hanya melayani 552 penduduk.

Australia merupakan negara anggota persemakmuran dan secara formal tunduk


kepada kerajaan Inggris. Penguasa dari Inggris diwakili oleh seorang gubernur jendral.
Kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.

4. Politik

6
Australia adalah monarki konstitusional dengan pembagian kekuasaan federatif.
Pemerintah Australia menganut sistem parlementer dengan Ratu Elizabeth II sebagai puncak
kepemimpinannya, yakni sebagai Ratu Australia, suatu peran yang berbeda dengan
kedudukannya sebagai ratu bagi Dunia Persemakmuran lainnya. Ratu menetap di Britania
Raya, dan dia diwakili oleh utusan yang menetap di Australia, (Gubernur Jenderal pada level
federal dan oleh Gubernur pada level negara bagian), yang menurut konvensi bertindak
menurut nasehat menteri-menterinya. Otoritas eksekutif tertinggi berada pada Konstitusi
Australia, tetapi kekuasaan untuk menjalankannya diserahkan menurut konstitusi kepada
Gubernur Jenderal. Pelaksanaan kekuasaan cadangan Gubernur Jenderal di luar permintaan
Perdana Menteri adalah pembubaran Pemerintah Whitlam ketika terjadi krisis konstitusional
1975. Terdapat tiga cabang pemerintahan di Australia:

 Legislatif: Parlemen Australia yang terdiri dari Gubernur-Jenderal, Senat, dan Dewan


Perwakilan.
 Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; praktisnya adalah Gubernur-Jenderal yang
dinasehati oleh Perdana Menteri dan Menteri-Menteri Negara.
 Judisial: Mahkamah Agung Australia dan pengadilan-pengadilan federal lainnya, yang
para hakimnya diangkat oleh Gubernur-Jenderal berdasarkan nasehat Dewan.

Australia mempunyai parlemen yang bikameral, masing-masing kamarnya adalah Senat


dan Dewan Perwakilan Rakyat. Di dalam Senat (majelis tinggi), terdapat 76 senator: yakni
dari enam negara bagian masing-masing dikirimkan 12 wakil, sedangkan dari dua teritorial
masing-masing dikirimkan dua wakil. DPR (majelis rendah) terdiri dari 150 anggota yang
dipilih dari 150 elektorat, artinya dari satu elektorat dikirim hanya satu wakil. Elektorat (atau
disebut juga kursi) dialokasikan ke negara-negara bagian menurut basis populasi, dengan
ketentuan tiap-tiap negara bagian asli diberi jaminan untuk memperoleh minimal lima
kursi.  Pemilihan untuk masing-masing kamar biasanya diselenggarakan setiap tiga tahun
sekali secara serempak, para senator memiliki masa jabatan yang tumpang tindih selama
enam tahun, kecuali yang berasal dari teritorial, yang masa jabatannya tidak ditetapkan tetapi
terikat dengan daur pemilihan majelis rendah; dengan demikian hanya 40 dari 76 kursi di
Senat dilibatkan ke dalam pemilihan kecuali jika daur pemilihan diganggu oleh pembubaran
kembar.

5. Kegiatan Ekonomi

a. Pertanian

7
Lahan pertanian di Australia dapat dikelompokkan menjadi lahan hutan, lahan
penggembalaan, lahan pertanian, dan lahan untuk keperluan lain. Berdasarkan data pada
tahun 1983, 58,4% lahan di Australia dimanfaatkan untuk penggembalaan, 6,13% untuk
budidaya pertanian dan tanaman tahunan, 13,9% lahan hutan, dan 21,6% untuk keperluan
lain. Walaupn 70% lahan Australia merupakan lahan kering, dengan perlengkapan pertanian
modern, Australia sanggup tampil sebagai penghasil gandum terbesar ketiga di dunia. Ekspor
utama negara ini adalah wool.

Gandum berasal dari daerah aliran sungai Murray, Darling, dan Swan. Tebu
dihasilkandi Queensland; pisang di bagian utara; apel, anggur, dan sayur-sayuran dihasilkan
di daerah selatan.

b. Peternakan

Di Australia banyak terdapat peternakan domba. Domba tersebut diambil bulunya


untuk dibuat kain wool. Jepang merupakan negara pengimpor wool Australia terbesar. Di
Australia juga terdapat peternakan sapi potong yang dagingnya diekspor ke Amerika. Sapi
ternak bersal dari Queensland, New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan.

c. Perikanan

Perikanna terdapat di sepanjang pantai. Hasil perikanan utama berupa uadang, kerang,
dan kepiting. Hasil lainnya adalah tiram, remis, kerang laut, dam pembididayaan kerang
mutiara.

d. Pertambangan

Tambang emas terdapat di Kalgoorli Australia Barat. Tambang besi terdapat di


Australia Barat, Australia Selatan, dan Victoria. Tambang batu bara terdapat di Queensland,
Australia Barat, dan New South Wales.

e. Perdagangan

Ekspor Australia ke Indonesia berupa gandum, wool, aluminium, kapas, dan baja.
Impor Australia dari Indonesia adalah minyak mentah, benang, dan pakaian jadi.

f. Perindustrian

Industri yang berkembang di Australia adalah industry mesin-mesin pabrik, tekstil,


sepatu, alat-alat elektronika, mobil, kapal laut, dan barang-barang dari plastik. Pusat industri

8
terdapat di kota Sydney dan New Castle. Sementara itu, pusat industri hasi pertanian terdapat
di Adelaide, Brisbane, Hobart, dan Perth.

g. Pariwisata

Ada beberapa wisata di Australia yaitu

 Sydney, kota tertua di Australia, juga sekaligus merupakan kota seni dan pelabuha alam
pantai pasir yang indah.
 Hobart, merupakan kota tertua kedua dengan bangunan gaya mutakhir.
 Melbourne, merupak kota bercorak khas Inggris, di sini terdapat kebun raya. Selain itu,
sebagai kota olah raga berkuda dan golf.
 Perth, kota dengan julukan City of Light, terkenal dengan taman suakanya yang
disebut King Park.

6. Hubungan Australia dengan Indonesia

      Australia telah berjasa baik terhadap Indonesia. Negara ini sanggup menjadi anggota
Komisi Tiga Negara (KTN) bersama Amerika Serikat dan Belgia, ketika menengahi konflik
antara Indonesia dan Belanda.

      Indonesia dan Australia sudah lama menjalin kerjasama di bidang perdagangan, berkat
kerjasama ini ekspor Indonesia selama tahun 1990-2002 terus mengalami kenaikan.
Walaupun antara tahun 1998-2001 sempat ada ketegangan antara Australia dengan Indonesia,
karena adanya masalah Timor-Timur. Setelah permasalahan tersebut diselesaikan dengan
baik, kini hubungan dagang dengan Australia dan Indonesia lancer seperti tahun sebelumnya.
Ekspor utama Indonesia berupa minyak bumi mentah, teh kopi, kacang-kacangan, dan buah-
buahan. Selain itu, dijalin pula kerjasama di bidang pendidikan, berupa pertukaran pelajar
antara kedua negara. Banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia.

9
2.2 Aspek Fisik Dan Non Fisik Negara Selandia Baru
2.2.1 Aspek Fisik Negara Selandia Baru

1. Letak dan Luas

Selandia Baru adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-
kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000
kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga.
Negara ini memiliki dua pulau besar yang mencakup mayoritas daratannya, termasuk juga
sejumlah pulau kecil disekitarnya. Selandia Baru memiliki dua wilayah luar yaitu Tokelau
dan Ross Dependency (di Antartika). Daerah otonomi khusus Niue dan Cook Islands
termasuk dibawah asosiasi Selandia Baru, yang dapat secara mandiri mengelola kepentingan
luar negeri dan pertahanan mereka.

Selandia Baru terdiri dari dua pulau utama, dan sejumlah pulau yang lebih kecil,
terletak di dekat pusat belahan lautan. Pulau Utara dan Pulau Selatan dipisahkan oleh Selat
Cook, selebar 22 kilometer di celah tersempitnya. Di samping Pulau Utara, dan Pulau
Selatan, lima pulau terbesar yang dihuni adalah Pulau Stewart, Pulau Chatham, Pulau Great
Barrier (di Teluk Hauraki), Pulau d'Urville (di Marlborough Sounds) dan Pulau Waiheke
(kira-kira 22 kilometer dari Auckland tengah). Pulau-pulau negara ini terletak di antara 29°
LS sampai 53° LS, dan 165° BT sampai 176° BT.

10
Selandia Baru memiliki panjang (lebih dari 1.600 kilometer membujur dari utara ke
selatan) dan memiliki lebar maksimum 400 kilometer melintang dari barat ke timur, dengan
garis pantai sepanjang kira-kira 15.134 kilometer dan total luas daratan seluas 268.021
km2 Karena pulau-pulau luarnya yang terpisah jauh, dan garis pantainya yang panjang,
negara ini memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Zona Ekonomi Eksklusif-nya,
merupakan salah satu yang terluas di dunia, meliputi lebih dari 15 kali lipat luas daratannya.

Pulau Selatan adalah pulau yang terbesar di Selandia Baru, dan terbagi membujur
oleh Alpen Selatan di tengah-tengahnya. Terdapat 18 puncak gunung yang lebih tinggi dari
3.000 meter di atas permukaan laut, yang tertinggi adalah Gunung Cook/Aoraki setinggi
3.754 kilometer di atas permukaan laut. Pegunungan Fiordland yang curam, dan fyord yang
dalam adalah prasasti bagi proses glasiasi besar pada zaman es di tepi barat daya Pulau
Selatan. Pulau Utara tidak terlalu bergunung-gunung, tetapi ditandai oleh banyak gunung api.
Zona Vulkanik Taupo yang sangat aktif telah membentuk dataran tinggi vulkanik yang besar,
yang diselingi oleh gunung tertinggi di Pulau Utara, Gunung Ruapehu (2.797 meter di atas
permukaan laut). Dataran tinggi ini juga menjadi tempat bagi danau terbesar di negara ini,
Danau Taupo, yang terletak di kaldera salah satu supervolcano yang paling aktif di dunia.

2. Iklim

Selandia Baru beriklim lautan yang sedang dengan suhu rata-rata tahunan berkisar
antara 10 °C di selatan sampai 16 °C di utara. Suhu maksimum dan minimum yang tercatat
adalah 42,4 °C di Rangiora, Canterbury dan −25,6 °C di Ranfurly, Otago. Kondisi iklim
sangatlah bervariasi dari satu region ke region lainnya, dari yang sangat basah di Pesisir Barat
Pulau Selatan sampai yang hampir semi-gersang di Otago Tengah dan Cekungan Mackenzie
di Pedalaman Canterbury, dan subtropis di Semenanjung Auckland Utara. Di antara tujuh
kota terbesar, Christchurch adalah yang paling kering, rata-rata hanya menerima 640
milimeter curah hujan per tahun, dan Auckland adalah yang paling basah, menerima hampir
dua kali lipat yang diterima Christchurch. Auckland, Wellington, dan Christchurch semuanya
menerima rata-rata 2.000 jam pancaran sinar matahari per tahun. Bagian selatan, dan barat-
daya Pulau Selatan beriklim lebih sejuk dan lebih berawan, dengan kira-kira 1.400–1.600 jam
pancaran sinar matahari per tahun; bagian utara, dan timur-laut Pulau Selatan adalah wilayah
yang paling cerah di negara ini, dan menerima kira-kira 2.400–2.500 jam pancaran sinar
matahari per tahun.

3. Geologi

11
Negara ini memiliki topografi yang bervariasi, dan bahkan mungkin berada diantara
banyak gelombang, membentang di antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia.
Selandia Baru adalah bagian dari Benua Selandia, sebuah pecahan benua, hampir separo
ukuran Australia, yang secara bertahap tenggelam setelah terpisah dari adibenua Gondwana.
Kira-kira 25 juta tahun lalu, sebuah pergeseran tektonik lempeng mulai meliukkan dan
meremas kawasan ini. Sebagian besar bukti yang kini berada di Alpen Selatan dibentuk oleh
pemampatan kerak di sisi Sesar Alpen. Di tempat lainnya, perbatasan lempeng melibatkan
subduksi satu lempeng di bawah lempeng lainnya, menghasilkan Palung Puysegur di selatan,
Palung Hikurangi di timur Pulau Utara, dan Palung Kermadec dan Palung Tonga di utara.

2.2.2 Aspek Non Fisik Negara Selandia Baru


1. Perekonomian

Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk dalam salah satu
negara terbaik misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia yang menempatkan Selandia
Baru pada urutan ketiga. Ekspor merupakan andalan utama perekonomian negara ini
sehingga dampak perekonomian dunia akan berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi
negara ini.

Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan maju
dengan taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan
berbelanja (KKB) per kapita sebesar US$ 28.250. Satuan mata uang Selandia Baru adalah
Dollar Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai "dollar Kiwi"; mata uang ini juga
beredar di Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn. Selandia Baru
menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011, ke-4 dalam Indeks
Kebebasan Ekonomi The Heritage Foundation tahun 2012, dan ke-13 dalam Indeks Inovasi
Global INSEAD tahun 2012 .

Berdasarkan sejarahnya, industri-industri ekstraktif telah sangat berkontribusi bagi


ekonomi Selandia Baru, berfokus pada perburuan anjing laut, penangkapan paus, pemanenan
lenan liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli. Dengan
dikembangkannya kapal laut berpembeku pada dasawarsa 1880-an daging, dan hasil-hasil
peternakan lainnya diekspor ke Inggris, sebuah perdagangan yang menjadi basis bagi
pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia Baru. Permintaan yang besar akan hasil-hasil
pertanian dari Britania Raya, dan Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru

12
untuk memperoleh standar kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia, dan Eropa Barat
pada dasawarsa 1950-an, dan 1960-an. Pada tahun 1973 pasar ekspor Selandia Baru
mengalami penurunan ketika Britania Raya menggabungi Komunitas Eropa dan faktor-faktor
pemberat lainnya, seperti krisis minyak 1973 dan krisis energi 1979, mengarah pada
melesunya ekonomi Selandia Baru. Standar kehidupan di Selandia Baru mengalami
kejatuhan menjadi di bawah Australia, dan Eropa Barat, dan pada tahun 1982 Selandia Baru
memiliki pendapatan per kapita yang paling rendah di antara negara-negara maju yang
disurvey oleh Bank Dunia. Sejak tahun 1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia
Baru berurusan dengan restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai
Rogernomics dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia
Baru dari ekonomi yang sangat proteksionistis menjadi ekonomi pasar bebas yang sangat
liberal.

Angka pengangguran mengalami puncaknya di atas 10 persen pada tahun 1991 dan
1992, setelah malapetaka pasar saham 1987, tetapi sebenarnya jatuh ke angka terendah
sebesar 3,4 persen pada tahun 2007 (peringkat ke-5 dari 27 negara OECD yang
dibandingkan). Bagaimanapun, krisis finansial global yang berdampak besar bagi Selandia
Baru, dengan penyusutan PDB selama lima triwulan berturut-turut, resesi terpanjang dalam
30 tahun terakhir, dan angka pengangguran naik kembali menjadi 7% pada akhir tahun 2009.
Pada bulan Mei 2012, laju pengangguran umum adalah pada kisaran 6,7%; sedangkan laju
pengangguran untuk mereka yang berusia 15 sampai 21 tahun adalah sebesar 13,6%. Selandia
Baru mengalami serangkaian "emigrasi sumber daya kecerdasan" sejak dasawarsa 1970-an
yang masih berlanjut hingga kini. Hampir seperempat pekerja sangat terampil memilih hidup
di seberang lautan, terutama di Australia, dan Inggris, menempati proporsi tertinggi di antara
negara-negara maju. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi "imigrasi sumber daya
kecerdasan" yang membawa para profesional terdidik dari negara-negara Eropa, dan negara-
negara berkembang.

2. Agama

Kristen adalah agama dominan di Selandia Baru, meskipun hampir 40% populasinya
tidak memiliki agama. Denominasi utama Kristen adalah Anglikan, Presbiteranian, Katolik
Roma, dan Methodist. Ada juga sejumlah orang yang menyebut mereka Gereja Pantekosta
dan Baptis dan juga Mormon. Gereja Ratana yang berbasis di Selandia Baru memiliki banyak
pengikut di antara orang Maori. Menurut hasil sensus, terdapat agama minoritas lain

13
termasuk Hindu, Buddha, dan Islam. Terdapat lebih dari 36.000 Muslim di Selandia Baru
yang sebagian besar adalah pendatang baru, dan pengungsi.

3. Penduduk

Penduduk Selandia Baru kira-kira sejumlah 4,4 juta jiwa. Selandia Baru adalah negara
yang didominasi oleh kawasan perkotaan, dengan 72 persen populasi tinggal di 16 kawasan
perkotaan utama, dan 53 persen tinggal di empat kota terbesar Auckland, Christchurch,
Wellington, dan Hamilton. Kota-kota di Selandia Baru pada umumnya berperingkat tinggi
dalam hal ukuran kelayakan huni internasional. Misalnya, pada tahun 2010 Auckland
menempati peringkat ke-4 kota paling layak huni di dunia dan Wellington menempati
peringkat ke-12 dalam Survey Kualitas Hidup versi Mercer. Selandia Baru memiliki populasi
sekitar 4 juta. Sekitar 80% dari populasinya adalah turunan Eropa. Suku Maori adalah grup
etnik kedua terbesar (14,7%). Sekitar 1996, dan 2001, jumlah orang Asia (6,6%) melewati
jumlah orang Kepulauan Pasifik (6,5%). Mayoritas penduduk Selandia Baru adalah
keturunan bangsa-bangsa dari Eropa; pribumi Māori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh
orang Asia, dan orang Polinesia non-Māori.

Angka harapan hidup seorang bayi Selandia Baru yang lahir pada tahun 2008 adalah
82,4 tahun untuk perempuan, dan 78,4 tahun untuk laki-laki. Angka harapan hidup bayi pada
saat dilahirkan diramalkan naik dari 80 tahun menjadi 85 tahun pada tahun 2050, dan angka
kematian bayi diperkirakan mengalami penurunan. Tingkat kesuburan total Selandia Baru
adalah sebesar 2,1; relatif tinggi untuk ukuran negara maju, dan kelahiran alami menempati
proporsi signifikan pertumbuhan populasi. Oleh karenanya, negara ini memiliki populasi
muda dibandingkan dengan negara-negara paling terindustrialisasi, dengan 20 persen
penduduk Selandia Baru berumur 14 tahun atau lebih muda. Pada tahun 2050 populasi
Selandia Baru ditaksir mencapai 5,3 juta jiwa, umur median berubah dari 36 tahun menjadi
43 tahun, dan persentase orang yang berumur 60 tahun atau lebih tua berubah dari 18 persen
menjadi 29 persen.

4. Pendidikan

Pendidikan dasar, dan menengah diwajibkan bagi anak-anak berusia 6 sampai 16


tahun, sebagian besarnya dimulai pada usia 5 tahun. Pendidikan wajib ini memerlukan waktu
selama 13 tahun, dan belajar di sekolah negeri adalah gratis. Selandia Baru memiliki angka
melek huruf sebesar 99 persen, dan lebih dari setengah populasi berumur 15 sampai 29 tahun
menjalani pendidikan tinggi. Terdapat lima jenis lembaga pendidikan tinggi yang dimiliki

14
pemerintah: universitas, kolese pendidikan, politeknik, kolese spesialis, dan wānanga, selain
lembaga pelatihan swasta. Dalam populasi dewasa; 14,2 persen bergelar sarjana atau lebih
tinggi; 30,4 persen berkualifikasi sekunder (setara pendidikan menengah); dan 22,4 persen
tidak berkualifikasi formal. Program Penilaian Pelajar Internasional-nya OECD
menempatkan sistem pendidikan Selandia Baru pada peringkat ke-7 terbaik di dunia, di mana
para pelajar berkemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan yang sangat baik.

5. Pemerintahan

Selandia Baru merupakan negara berbentuk pemerintahan Monarki


Konstitusionaldengan sistem parlemen. Setelah kedaulatan Inggris di wilayah ini dijalankan
pada tahun 1840, Undang-Undang tahun 1852 kemudian menciptakan sistem pemerintahan
pertama,termasuk sistem legislatif bikameral (dua kamar) dan dewan provinsi. Dua partai
politik terbesar di Selandia Baru adalah Partai Nasional dan Partai Buruh. Kedua partai ini
secaratradisi mendominasi perpolitikan negeri, masing-masing bersaing untuk mengendalikan
legislatif. Pertanian dan perkebunan sangatlah penting dalam kegiatan perekonomian
Selandia Baru, akan tetapi kegiatan agrikultur ini tidak mendapat subsidi dari pemerintah
karena perubahan sistem dan peraturan perekonomian pada tahun 1980-an. Selain itu, ikan
dan hasil laut lainnya merupakan salah satu hasil ekspor Selandia Baru meskipun hasil dari
sektor initidak terlalu mempengaruhi perkembangan perekonomian negara. Hal yang paling
penting dalam kegiatan perekonomian dan merupakan pemberi kontribusi paling besar bagi
berkembangnya perekonomian Selandia Baru adalah bidang layanan jasa, layanan jasa
inisangat berperan dalam peningkatan GDP dan pengurangan tingkat pengangguran di
Negara ini.

15
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Australia adalah sebuah negara Federal yang terletak di Benua Australia dan juga
merupakan satu-satunya negara yang berada di Benua terkecil di dunia ini. Negara Australia
yang memiliki luas wilayah sebesar 7.741.220 km² ini berbatasan laut dengan Indonesia,
Papua Nugini, Timor Leste di sebelah Utaranya, berbatasan laut dengan Selandia Baru
disebelah tenggaranya. Australia juga berbatasan laut dengan Kepulauan Solomon dan
Vanuatu di sebelah timur laut.

Selandia Baru adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-
kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000
kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga.
Negara ini memiliki dua pulau besar yang mencakup mayoritas daratannya, termasuk juga
sejumlah pulau kecil disekitarnya. Selandia Baru memiliki dua wilayah luar yaitu Tokelau
dan Ross Dependency (di Antartika). Daerah otonomi khusus Niue dan Cook Islands
termasuk dibawah asosiasi Selandia Baru, yang dapat secara mandiri mengelola kepentingan
luar negeri dan pertahanan mereka.

3.2 Saran
Di harapkan kepada pembaca setelah membaca makalah ini, dapat mengetahui aspek
fisik dan non fisik dari benua Australia sehingga dapat menambah wawasan pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hanggu, F. P., Hutabarat, L., & Harnowo, S. (2018). Diplomasi Pertahanan Indonesia Kepada
Negara Anggota Five Power Defence Arrangments (Malaysia, Singapura, Australia,
Selandia Baru, Inggris) Tahun 2000-2017. Jurnal Diplomasi Pertahanan, 4(1).

Isri, S. (2015). Konsep Pendidikan Jerman dan Australia; Kajian Komparatif dan Aplikatif
terhadap Mutu Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 25-47.

Kemala, G. W. R. (2013). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi impor garam Indonesia


(dari negara mitra dagang Australia, India, Selandia Baru, dan Cina).

Laila, N. N. (2020). Hubungan Luar Negeri Australia dengan Negara-Negara Pasifik dalam
Bidang Ekonomi Periode 2012-2018. Khazanah Sosial, 2(2), 78-87.

Radjamin, I. J. P., & Sudana, I. M. (2014). Penerapan pecking order theory dan kaitannya
dengan pemilihan struktur modal perusahaan pada sektor manufaktur di negara
Indonesia Dan Negara Australia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 1(3), 451-
468.

Syahvilia, V. J., Djemat, Y. O., Rahmat, A. N., & IP, S. (2016). Kerjasama Indonesia–
Selandia Baru Dalam Bidang Agrikultur (2012-2014).

https://www.ppi-australia.org/live-in-oz/mengenal-lebih-dekat-australia/

https://www.pinhome.id/blog/tentang-negara-australia/

17

Anda mungkin juga menyukai