Anda di halaman 1dari 12

CASE METHOD MANAJEMEN PENDIDIKAN

“ANALISA PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SMAN 2 SIDIKALANG


DAN SMA NEGERI 8 MEDAN”

Dosen Pengampuh : Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

CHARLES FAUCOULD N (3193131016)

NOVI AULIA SARI (3191131006)

JOE ERALDA NAHASEA ZEBUA (3192431021)

TANYA BIANCA (3191131016)

VINY SANIYAH YULANDARI (3193331021)

KELAS A/ SEMESTER 6

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat, Karunia-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Case Method yang berjudul Analisa
Pengelolaan Pendidikan (Observasi SMA Negeri 2 Sidikalang) ini tepat waktu. Dan juga
tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pendidikan.

Penulis sangat berharap tugas Laporan Case Method ini berguna untuk menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa tugas Laporan
Case Method ini terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan.
Untuk itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas Laporan Case Method ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.

Medan, 08 Maret 2022

Kelompok 1

2|CASE METHOD
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada dasarnya pengelolaan pendidikan itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit
untuk dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab
dalam penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna
semua potensi yang dimiliki. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama dalam
sekelompok orang. Setiap manajer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan
ketermapilannya untuk mencapai tujuan harus melaksanakan perencanaan pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dengan baik. Dalam tataran nilai, pendidikan mempunyai
peran viral sebagai pendorong individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas
pada semua lini kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting
bagi proses transformasi personal maupun sosial. Dan sesungguhnya inilah idealisme
pendidikan yang mensyaratkan adanya pemberdayaan.

Suatu pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk ikut


mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional adalah pendidikan
yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan
berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan
suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta
didik untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan ?

2. Bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 2 Sidikalang dan SMA


Negeri 8 Medan.

3. Apakah kendala yang terjadi di SMA Negeri 2 Sidikalang dan SMA Negeri 8 Medan?

3|CASE METHOD
1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan pendidikan

2. Untuk mengetahui Bagaimana proses pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 2


Sidikalang

3. Untuk mengetahui kendala yang terjadi di SMA Negeri 2 Sidikalang dan SMA Negeri
8 Medan

1.4 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan cara berfikir kreatif dan kritis
tentang pengelolaan pendidikan. Penelitian juga bertujuan untuk menganalisa dan
membandingkan pengelolaan pendidikan di dua sekolah yaitu SMA Negeri 2 Sidikalang dan
SMA Negeri 8 Medan. Penelitian yang dibuat dalam bentuk case method ini akan menjadi
tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.

4|CASE METHOD
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pengelolaan Pendidikan

Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam Sudjana (2000: 17) memberi arti
pengelolaan pendidikan sebagai berikut “Manajemen as working with and through
individuals and groups to accomplish organizational goals” (Pengelolaan merupakan kegiatan
yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok kegiatan yang dilakukan
bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi). Sumijo dan soebedjo dalam Sudjana (2000: 17) mengemukakan bahwa:
“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of
organising member and of using all other organizational recources to achieve stated
organizational goals”.

2.3 Pentingnya Pengelolaan Pendidikan

Pengelolaan pendidikan itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan
sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam
penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua
potensi yang dimiliki. pendidikan mempunyai peran viral sebagai pendorong individu dan
warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan.

Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana
dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik
untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

5|CASE METHOD
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun
dalam tugas case method ini penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu sebagai berikut :

1) Metode wawancara yang ditanyakan kepada responden berupa pertanyaan


pertanyaan yang dicantumkan di dalam angket.

2) Metode Literatur yaitu dengan mengambil referensi dari sumber buku-buku dan
jurnal

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Adapun lokasi penelitian dalam tugas Case Method ini terletak di SMA Negeri 2
Sidikalang pada Jalan. Air Bersih No.46-57, Batang Beruh, Sidikalang, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara dan SMA Negeri 8 Medan yang terletak pada Jalan Sampali No.23, Pandau
Hulu II, Kec. Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara. Sedangkan waktu penelitian
dilaksanakan pada 05 Maret 2022.

3.3 Populasi dan Sampel


Untuk populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Guru
bernama Dra. Bertha dan Siswa SMA Negeri 2 Sidikalang di Jalan. Air Bersih No.46-57,
Batang Beruh, Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pada tugas Case Method ini penulis mengumpulkan 2 jenis data:

1) Data primer, yaitu data yang berasal dari hasil wawancara bersama responden atau
guru pamong yaitu Dra. Bertha dan Siswa SMA Negeri 2 Sidikalang. Data Sekunder,
yaitu data yang didapatkan dari sumber-sumber buku dan jurnal sebagai referensi
nyata.

3.5 Teknik Analisis Data


Pada tugas Case Method ini penulis menganalisis data dalam 2 tahap:

6|CASE METHOD
1) Tahap tabulasi, pada tahap tabulasi tim penulis memaparkan hasil jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket pada saat wawancara dalam
bentuk tabel dan grafik.
2) Tahap deskriptif, pada tahap deskriptif ini tim penulis memaparkan materi yang
berdasarkan dari sumber-sumber buku dan jurnal

7|CASE METHOD
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini membuahkan hasil yang memuaskan sehingga bermanfaat membantu


tambahan wawasan penulis tentang pengelolaan pendidikan. Penulis bisa mengetahui
bagaimana proses pengelolaan pendidikan dan kepemimpinan di kedua sekolah tersebut serta
kendala apa saja yang ada di kedua sekolah tersebut.

1. Pengertian pengelolaan pendidikan

Pengelolaan sering diidentikkan dengan istilah manajemen. Manajemen adalah suatu


kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang
lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam Sudjana (2000: 17) memberi arti
pengelolaan pendidikan sebagai berikut “Manajemen as working with and through
individuals and groups to accomplish organizational goals” (Pengelolaan merupakan kegiatan
yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok kegiatan yang dilakukan
bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi). Sumijo dan soebedjo dalam Sudjana (2000: 17) mengemukakan bahwa:
“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of
organising member and of using all other organizational recources to achieve stated
organizational goals”.

2. Proses pengelolaan pendidikan

1) SMA Negeri 2 Sidikalang

SMA Negeri 2 Sidikalang memiliki akreditas B. Sekolah ini dipimpin oleh bapak Drs.
Suhairi saiman M.Pd selaku kepala sekolah. Sekolah Bersih, Asri Dan Menerapkan Go
Green Education,Memiliki Fasilitas Yang Lengkap Serta Terintegrasi Dengan Internet.
Didirikan pada tahun 1984 dan beroperasi pada tahun 1985. Penelitian dilakukan dengan
wawancara bersama bapak Saikum S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
Proses pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 2 Sidikalang menggunakan prinsip
pengelolaan pendidikan seperti yang dirumuskan oleh Douglas (1963: 13-17) :

a) Mempriortaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.

8|CASE METHOD
b) Mengoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.

c) Memberikan tanggung jawab pada personel sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat
dan kemampuannya.

d) Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.

e) Relativitas nilai-nilai.

Bapak Saikum mengatakan bahwa tiga pilar utama SMA Negeri 2 Sidikalang yaitu
Guru,siswa, dan staf. SMA Negeri 2 Sidikalang tidak perlu repot-repot untuk
mempromosikan sekolahnya karena sekolah tersebut sudah terkenal atau famous dan menjadi
SMA favorit di kecamatan Perbaungan.

Pengelolaan peserta didik, SMA Negeri 8 Medan menggunakan sistem masuk


menggunakan NIM di tahun lalu dengan jalur tertulis 40% dan jalur non-tulis 60%. SMA
Negeri 2 Sidikalang juga menggunakan jalur prsetasi melauli olahraga seperti pencak silat,
basket, volly dan lain-lain.

Pengelolaan kurikulum Untuk sekarang SMA Negeri 8 Medan masih menggunakan


kurikulum KTSP 2006 untuk kelas XI dan XII sedangkan kelas X sudah menggunakan
kurikulum 2013.

Pengelolaan sarana dan prasarana sudah bagus sesuai standart. Sarana prabot sudah
memadai dan komputer juga sudah lengkap. Namu untuk ujian nasional berbasis komputer
(UNBK) belum ada kewajiban tetapi sudah dilakukan di tahun 2022 ini.

Pengelolaan tenaga pendidik seharusnya sudah memadai tetapi belum lengkap karena
saat ini banyak guru-guru yang harus pensiun dan masih ada juga guru yang honor. Sekolah
tersebut masih harus mencari beberapa guru untuk menggantikan yang sudah pensiun.

Pengelolaan keuangan banyak kendala di dalamnya karena berita yang sedang marak-
maraknya tentang pungutan liar (pungli). SMA Negeri 8 Medan tidak bisa sembarang
mengutip uang untuk kegiatan apapun. Seperti acara pensi yang biasa dilakukan setiap
tahunnya karena terkendala pungli. Kelas unggulan yang selalu menjadi program dari SMA
Negeri 8 Medan menjadi terhapuskan karena terkendala pungli. Siswa yang masuk Kelas
unggulan biasanya diminta untuk membayar uang SPP setiap bulannya untuk membayar gaji

9|CASE METHOD
guru yang mengajar mereka sampai sore. Untuk dana bos SMA Negeri 8 Medan masih
mendapatkan dana bos sesuai Permendikbud 8.

Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat ada kendala yang terjadi.


Masyarakat 20%/30% saja yang peduli. Padahal kepala sekolah bapak Drs. Suhairi M.Pd
setiap minggunya melakukan pembersihan secara gotong royong dengan tujuan agar
lingkungan sekitar sekolah bersih dan asri namun masih banyak warga sekitar yang kurang
peduli untuk ikut membantu.

Pengelolaan layanan khusus sudah lengkap dengan adanya OSIS, ruang BK dan BP,
ruang UKS, perpustakaan, musholla, laboraturium sudah ada dan berjalan dengan lancar.
Untuk ekstrakulikuler masih bernaung di bawah OSIS. Ekstrakulikuler di SMA Negeri 8
Medan ada banyak seperti Paskibra, Pramuka, Palang merah remaja (PMR), sanggar tari dan
musik, basket, sepak bola, volly, pencak silat,dll. Esksul yang paling banyak diminati adalah
PMR. Siswa-siswi juga sangat aktif untuk mengikuti kegiatan ekskul bahkan sampai sore
berada di kawasan sekolah. Kepala sekolah sampai harus turun tangan untuk menyuruh
mereka pulang karena waktu untuk berada di sekolah sudah habis dan takut orang tua pada
khawatir dengan anak-anak mereka.

SMA Negeri 2 Sidikalang juga pernah mempunyai program unggulan di tahun 2015
yaitu program Jum’at hijau yang dilakukan atas himbauan lingkungan hidup dengan tujuan
agar masyarakat giat untuk membuat lingkungan yang bersih dan nyaman. Program ini
dilakukan dengan cara mengajak seluruh siswa dan guru untuk datang ke sekolah dengan
berjalan kaki atau naik sepeda tanpa ada yang menegndarai sepeda motor ke sekolah karena
asap dari kendaraan tersebut bisa embuat lingkungan tercemar dan rusak maka dari itu siswa
dan guru hanya boleh berjalan kaki dan naik sepeda untuk masuk ke dalam area sekolah. Hari
jum’at juga dikhususkan untuk kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekolah dengan
mengajak warga sekitar.

2. Kendala-kendala yang terjadi

1) SMA Negeri 2 Sidikalang mempunyai kendala di bagian hubungan sekolah dengan


masyarakat yaitu kurangnya kepedulian warga sekitar terhadap perkembangan sekolah.
Hanya sekitar 20-30% saja yang peduli.

Di bagian pengelolaan keuangan juga terdapat kendala yaitu terhentinya program kelas
unggulan dan pensi yang sudah ditiadakan karena tuduhan pungutan liar.

10 | C A S E M E T H O D
2) SMA Negeri 2 Sidikalang mempunyai kendala di bagian keuangan yaitu tahun-tahun
lalu biasanya dilakukan pengutipan ketika siswa ingin melegalisir fotocopy ijazah namun
semenjak keluar peraturan pungutan liar kegiatan tersebut ditiadakan.

11 | C A S E M E T H O D
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Observasi di kedua sekolah berjalan dengan lancar. Pengelolaan pendidikan yang


beragam dengan gaya tersendiri dan juga mempunyai kendala masing-masing. Penulis
menyimpulkan bahwa SMA Negeri 2 Sidikalang dan SMA Negeri 8 Medan sama-sama
bagus dalam mengelola pendidikan. Kepala sekolah juga berperan aktif dalam memimpin
pengelolaan pendidikan di sekolah.

4.2 Saran

Penulis berharap kendala-kendala yang terjadi di kedua sekolah terutama di bagian keuangan
dapat terselesaikan tanpa ada rintangan yang menghadang lagi. Semoga SMA Negeri 2
Sidikalang dan SMA Negeri 8 Medan tidak ter-cap sebagai sekolah yang melakukan
pungutan liar.

12 | C A S E M E T H O D

Anda mungkin juga menyukai