0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut menyajikan hasil analisis deskriptif survei 20 responden tentang jabatan, jenis kelamin, dan reliabilitas instrumen penelitian. Mayoritas responden adalah manajer (80%) dan laki-laki (73.33%). Uji reliabilitas menunjukkan koefisien korelasi antar butir pertanyaan sebesar 0.616 dan koefisien reliabilitas Spearman-Brown sebesar 0.766, di atas nilai kritis 0.37911.
Dokumen tersebut menyajikan hasil analisis deskriptif survei 20 responden tentang jabatan, jenis kelamin, dan reliabilitas instrumen penelitian. Mayoritas responden adalah manajer (80%) dan laki-laki (73.33%). Uji reliabilitas menunjukkan koefisien korelasi antar butir pertanyaan sebesar 0.616 dan koefisien reliabilitas Spearman-Brown sebesar 0.766, di atas nilai kritis 0.37911.
Dokumen tersebut menyajikan hasil analisis deskriptif survei 20 responden tentang jabatan, jenis kelamin, dan reliabilitas instrumen penelitian. Mayoritas responden adalah manajer (80%) dan laki-laki (73.33%). Uji reliabilitas menunjukkan koefisien korelasi antar butir pertanyaan sebesar 0.616 dan koefisien reliabilitas Spearman-Brown sebesar 0.766, di atas nilai kritis 0.37911.
Hasil-hasil Penelitian yang Bersifat Deskriptif Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 20 responden yang bekerja pada Badan Usaha Koperasi yang telah diaudit, maka dapat diketahui identitas responden yang meliputi jabatan, masa kerja, pendidikan terakhir dan jenis kelamin. TABEL I JABATAN DAN JENIS KELAMIN RESPONDEN Jabatan Frekuensi Prosentase TOTAL Laki2 Wanit Laki2Wanit Frek. % Manajer 16 6 80 60 22 73.33 Non 4 4 20 40 8 26.67 Jumlah 20 10 100 100 30 100 Sumber: Data Penelitian, 2000 Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner lebih banyak diisi oleh responden yang mempunyai jabatan sebagai manajer koperasi yang menjadi obyek penelitian. Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang menjabat sebagai manajer/pimpinan/direktur koperasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang atau 80%, sedangkan responden yang tidak menjabat sebagai manajer (non manajer) sebanyak 4 orang atau 20%. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan tingkat keandalan suatu data. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat dapat dipercayanya suatu data yang sudah valid tersebut, sehingga dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya untuk digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua dengan menggunakan rumus Spearman- Brown. Alasan digunakannya teknik belah dua adalah karena jumlah pertanyaannya adalah genap, sehingga dapat dikelompokkan menjadi 2 belahan yaitu pertanyaan yang bernomor urut ganjil dan pertanyaan yang bernomor urut genap. Berdasarkan teknik pengujian ini sebelum dilakukan pemrosesan penghitungan correlation matrix dengan rumus Spearman-Brown, maka score jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan bernomor urut ganjil harus dijumlahkan terlebih dahulu, demikian juga dengan score hasil jawaban responden dari pertanyaan- pertanyaan bernomor urut genap. Hasil penjumlahan pertanyaan-pertanyaan bernomor urut ganjil diberi nama variabel SUMGJL, sedangkan hasil penjumlahan dari pertanyaan-pertanyaan bernomor urut genap diberi nama variabel SUMGNP. Data hasil penjumlahan ini dapat dilihat pada Lampiran 3. Dari hasil pengujian Correlation matrix yang dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan software Microstat antara variabel SUM GJL dan SUM GNP diperoleh hasil bahwa koefisien korelasi antara kedua belahan (r 12) sebesar 0.61640, critical value (1 -tail, 0.05) sebesar +/- 0.37911 dan critical value (2-tail, 0.05) sebesar +/- 0.44260. Print out dari hasil dapat dilihat pada Lampiran 4. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan rumus Spearman-Brown untuk menghitung koefisien reliabilitas Spearman-Brown (rtt) berikut ini: 2 (rl2) rtt = 1 + (rl2) 2 (0,62197) 1 +0.62197 1,24394 1.62197 rtt = 0,76693 Critical Value (1 - tail, 0,05) = 0.37911 Hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif Kode etik ikatan akuntan indonesia merupakan rambu- rambu yang haru dipatuhi oleh para anggota ikatan akuntan indonesia. Di dalam kode etik tersebut terdapat beberapa prinsip yang menjad pedoman bagi para anggota dalam melakukan tindakan yang berkaitan dengan tugas-tugas akuntan. Hal ini penting mengingat kepercayaan masyarakat terhadap suatu profesi sangat dipengaruhi oleh tingkah laku para anggotanya.