Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 13

STATISTIK
Yang diampu oleh Bapak Dr. Hary Suswanto, ST., M.T.

Oleh :

KELOMPOK 4 :

1. MUHAMMAD ASLAM BAHRIS (200533628026)


2. NAUFAL ARLIANDO IFAQURRAHMAN (200533628063)
3. RAZITA IRDINA FEBRIA NINGTYAS (200533628001)

S1 PTI B 2020

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
DESEMBER 2022
DASAR TEORI

Analisis komparasi atau perbandingan adalah prosedur statistik guna menguji perbedaan
diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Uji ini bergantung pada jenis data (nominal, ordinal,
interval/rasio) dan kelompok sampel yang diuji. Komparasi antara dua sampel yang saling 58 lepas
(independen) yaitu sampel-sampel tersebut satu sama lain terpisah secara tegas dimana anggota
sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya.
Selanjutnya menurut Hasan (2002: 126-127) analisis komparasi atau perbandingan adalah
prosedur statistik guna menguji perbedaan diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Uji ini
bergantung pada jenis data (nominal, ordinal, interval/rasio) dan kelompok sampel yang diuji.
Komparasi antara dua sampel yang saling lepas (independen) yaitu sampel-sampel tersebut satu sama
lain terpisah secara tegas dimana anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya.
Arikunto Suharsini (1998:236) mengatakan bahwa dalam penelitian komparasi dapat
menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,
prosedur kerja, ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja.
Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup
atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.
Arikunto Suharsini (1998:236) mengatakan bahwa dalam penelitian komparasi dapat
menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,
prosedur kerja, ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja.
Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup
atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.
Menurut Sudijono Anas (2009: 273 dan 287) penelitian komparasi pada intinya adalah
penelitian yang berusaha untuk menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, orang, prosedur
kerja, ide, kritik terhadap orang atau kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Dapat juga
digunakan untuk membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan pandangan orang, grup atau
negara terhadap kasus, peristiwa atau ide.
Penelitian Komparasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui dan atau
menguji perbedaan dua kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga adalah penelitian yang
dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau
waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. Metode komparasi adalah suatu
metode yang digunakan untuk membandingkan data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru.
Komparasi sendiri dari bahasa inggris, yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk
menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih.
Tehnik analisis komparasional adalah salah satu tehnik analisis kuantitatif atau salah satu
tehnik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
perbedaan antar variabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu
merupakan perbedaan yang berarti signifikan, ataukah bahwa perbedaan itu hanyalah secara
kebetulan saja (by chance).

Uji Efisiensi (Paired Sample t-Test) dengan SPSS

Tes ini dilakukan pada dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan didefinisikan sebagai
sampel dengan subjek yang sama tetapi dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, mis. B.
Sampel sejumlah 30 siswa kelas eksperimen yang mendapat perlakuan sebelum dan sesudah ujian.

Evaluasi pre dan post test kelas eksperimen berdasarkan data tugas 13 dapat direpresentasikan secara
statistik sebagai berikut:

a) Hasil dan Analisis Output 1

• Kelas Eksperimen
1) Dari output di atas terlihat bahwa rata-rata kelas eksperimen adalah 81,633333 pada post-
test dan 56,466667 pada pre-test, sehingga dapat dilihat bahwa rata-rata post-test lebih
tinggi daripada rata-rata pre-test, yang artinya kelas tersebut efektif setelah diberikan
perlakuan.
2) Dari nilai standar deviasi output di atas terlihat bahwa nilai post-test adalah 1.586219 dan
nilai pre-test adalah 1.502488, sehingga dapat diketahui nilai standar deviasi dari output
tersebut pretest lebih besar dari pada posttest, yang berarti kelas sebelum perlakuan
efisien.
3) Maka standard error post-test adalah 0.289603 dan standard error pre-test adalah
0.274316, sehingga standard error pre-test lebih kecil dari post-test yang berarti kelas
efektif sebelum perlakuan.
Dari perbandingan ketiga nilai output di atas, diketahui bahwa pretest memiliki rata-rata
standar deviasi dan standar error yang lebih rendah daripada kelas kontrol, meskipun rata-rata
pretest lebih rendah dari rata-rata posttest. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kelas pra-perlakuan lebih efektif, yang berarti kelas eksperimen tidak efektif.
• Kelas Kontrol
1) Dari output di atas, terlihat bahwa rata-rata kelas kontrol adalah 77,033333 pada post-test
dan 56,966667 pada pre-test, sehingga dapat dilihat bahwa rata-rata post-test lebih tinggi
daripada pre-test. Artinya kelas efektif setelah diberikan perlakuan.
2) Dari nilai standar deviasi output di atas terlihat bahwa nilai post-test adalah 1.607811 dan
nilai pre-test adalah 1.449931, sehingga dapat diketahui nilai standar deviasi dari output
tersebut pretest lebih besar dari pada posttest, yang berarti kelas sebelum perlakuan
efisien.
3) Maka standard error post-test adalah 0.293545 dan standard error pre-test adalah
0.264720, sehingga standard error pre-test lebih kecil dari post-test, yang berarti kelas
sudah efisien sebelum perlakuan .

Dari perbandingan ketiga nilai output di atas, diketahui bahwa pretest memiliki rata-rata
standar deviasi dan standar error yang lebih rendah daripada kelas kontrol, meskipun rata-rata
pretest lebih rendah dari rata-rata posttest. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kelas pra-perlakuan lebih efisien, yang berarti kelas eksperimen tidak efisien.

b) Hasil dan Analisis Output 2

Dari hasil di atas diketahui bahwa nilai korelasi kelas eksperimen sebesar -0,027 dan kelas
kontrol sebesar -0,147 keduanya kurang dari 0,5 yang berarti kelas eksperimen dan kelas
kontrol sama-sama tidak efisien.
c) Hasil dan Analisis Output 3

Paired Samples Test merupakan output yang menunjukkan hasil uji signifikansi yang
dilakukan. Berdasarkan tabel hasil di atas, diketahui bahwa dua Sig (2-tailed) adalah 0,000
yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kelas sampel sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen.

d) Kesimpulan

Jadi berdasarkan hasil analisis ketiga output di atas, diperoleh nilai korelasi < 0,5 dan nilai
sig. (2- tailed) < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Kelas Eksperimen tersebut Tidak
Efisien dan Signifikan.

Uji Efektivitas (Independent Sample t-Test) dengan SPSS

Nilai efektivitas dapat diperoleh dengan cara membandingkan rata-rata populasi yang diberikan
perlakuan dengan rata-rata populasi yang tidak diberikan perlakuan, dalam hal ini adalah nilai
PostTes atau Tes Akhir sampel 30 siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan nilai PostTes
sampel 30 siswa kelas kontrol.
Analisa PostTes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan data tugas 13 secara
statistic pada bagian output Group Statistics dan Independent Samples Test , dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Hasil dan Analisis Output 1
1. Dari output di atas terlihat bahwa rata-rata kelas eksperimen adalah 81,633333 dan kelas
kontrol adalah 77,033333, sehingga dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu berarti kelas eksperimen lebih efisien
daripada kelas kontrol.
2. Dari nilai standar deviasi output di atas terlihat nilai kelas eksperimen sebesar 1.586219
dan kelas kontrol sebesar 1.607811, sehingga terlihat nilai standar deviasi kelas
eksperimen lebih kecil dari nilai standar deviasi kelas kontrol, yang berarti kelas
eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol.
3. Dalam hal ini rata-rata standard error kelas eksperimen adalah 0.289603 dan kelas
kontrol adalah 0.293545, sehingga standard error kelas eksperimen lebih rendah dari
kelas kontrol yang berarti kelas eksperimen lebih efisien daripada kelas kontrol.
Membandingkan ketiga nilai keluaran di atas, didapatkan bahwa rata-rata kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, kemudian nilai standar deviasi kelas eksperimen
memiliki nilai yang lebih kecil dari kelas kontrol, rata-rata standard error kelas eksperimen
adalah nilai yang lebih kecil dari kelas kontrol. Berdasarkan analisis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih efisien daripada kelas kontrol.

b) Hasil dan Analisis Output 2

Dari output di atas diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah 0,000 yang lebih kecil dari
0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

c) Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kedua output di atas, rata-rata kelas eksperimen, standar
deviasi dan rata-rata kesalahan standar lebih efisien daripada kelas kontrol dan nilai sig. (2-
tailed) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih efisien dan
signifikan dibandingkan kelas kontrol.

Anda mungkin juga menyukai