Dosen:
Helmi Rumbo, S Kep. Ns, M N S
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT PADA PASIEN TRAUMA THORAKS” ini disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah kegawat darutatan di program studi
ilmu keperawatan.
Kelompok 3
2
DAFTARISI
HALAMANJUDUL .......................................................................................... i
KATAPENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTARISI ...................................................................................................... iii
BABIPENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................................... 2
1.4. Manfaat .................................................................................................2
BABIITINJAUANTEORI
2.1. Anatomifisiologi ................................................................................. 3
2.2. Definisi ............................................................................................... 7
2.3. Etiologi ............................................................................................... 7
2.4. Epidemiologi ....................................................................................... 8
2.5. Patofisiologi/WOC .............................................................................. 9
2.6. Manifestasiklinis ................................................................................ 10
2.7. Komplikasi .......................................................................................... 11
2.8. Penatalaksanaan ................................................................................. 12
2.9. Pencegahan ........................................................................................ 13
BABIIIKONSEPASUHANKEPERAWATANPADAPASIENTRAUMATHORAKS
3.1. Pengkajian........................................................................................ 14
3.2. Pemeriksaanfisik .............................................................................. 16
3.3. Analisa data...................................................................................... 18
3.4. Diagnosa keperawatan. .................................................................... 21
3.5. Tindakankeperawatan. ..................................................................... 21
3.6. Implementasidan Evaluasi .................................................................28
BABIVPENUTUP
4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 34
4.2. Saran ................................................................................................... 34
DAFTARPUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
2.1. Anatomi Fisiologi
Dinding toraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, dimana
padabagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian
belakanglebih panjang dari pada bagian depan. Pada rongga toraks terdapat
paru - parudan mediastinum. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada
diantarakeduaparu-
paru.Didalamronggatoraksterdapatbeberapasistemdiantaranyayaitu:sistemper
napasandanperedarandarah.Organyangterletak dalam rongga dada yaitu;
esophagus, paru, hati, jantung, pembuluhdarahdan saluran limfe(Patriani,
2012).
Kerangkatoraksmeruncingpadabagianatasdanberbentukkerucutterdiridaris
ternum,duabelaspasangkosta,sepuluhpasangkostayangberakhir dianterior
dalam segmen tulang rawan dan dua pasang kosta
yangmelayang.Tulangkostaberfungsimelindungiorganvitalronggatoraksseperti
jantung, paru-paru, hati dan Lien(Patriani, 2012).
Batastulangpadadindingtoraks
1. m.interkostaleksternalmerupakanyangpalingsuperficial
2. m.interkostalinternalterletakdiantaram.interkostaleksternaldanprofunda
l
6
Muskulus torak altransversus terdapat pada permukaan dalam
dinding toraks anterior dan berada pada bidang yang sama dengan
m.interkostal profunda. Muskulus torak altransversus muncul dari aspek
posterior prosesus xiphoideus, pars inferior badan sternum, dan kartilage
kosta rusuk sejati di bawahnya.
Suplaiarterial
Pembuluh-
pembuluhdarahyangmemvaskularisasidindingtoraksterutama terdiri dari arteri
interkostal posterior dan anterior, yang berjalanmengelilingi dinding toraks
dalamspatium interkostalisdi antara rusuk-rusukyangbersebelahan(Hudak,
2011).
Arteriinterkostalposteriorberasaldaripembuluh-
pembuluhyangberhubungan dengan dinding toraks posterior. Dua arteri
interkostal posterioryang paling atas pada tiap sisinya berasal dari arteri
interkostal suprima, yangturun memasuki toraks sebagai percabangan trunkus
kostoservikal pada leher.
7
bawah berasal dari arteri muskuloprenikus.Pada tiap spatium interkostalis,
biasanya terdapat dua arteri interkostalanterior :
1. satu yanglewatdibawahtepirusukdiatasnya,
2. satu lagiyang lewat di atas tepi rusuk di bawahnya dan
kemudianbertemudengansebuahkolateralpercabanganarteriinterkostalp
osteriorDistribusipembuluh-
pembuluhinterkostalanteriordanposteriorsalingtumpangtindihdandapat
berkembangmenjadihubungananastomosis.
8
SuplaiVena
Drainase vena dari dinding toraks pada umumnya paralel dengan
polasuplai arterialnya. Secara sentral, vena - vena interkostal pada akhirnya
akandidrainase menuju sistem vena atau ke dalam vena torakal internal,
yangterhubung dengan vena brakhiosefalika dalam leher.
DrainaseLimfatik
Pembuluh limfatik pada dinding toraks didrainase terutama ke
dalamlimfonodiyangberhubungandenganarteritorakalinternal(nodusparaster
nal), dengan kepala dan leher rusuk (nodus interkostal), dan
dengandiafragma (nodusdiafrgamatikus)(Patriani, 2012).
Innervasi
Innervasidindingtoraksterutamaolehnervusinterkosta,yangmerupakanr
amusanteriornervusspinalisT1-
T11danterletakpadaspatiuminterkostalisdiantararusuk-
rusukyangbersebelahan.Nervusinterkostal berakhir sebagai cabang kutaneus
anterior, yang muncul
baiksecaraparasternal,diantarakartilagekostayangbersebelahan,ataupunsecral
ateralterhadapmidline,padadindingabdomenanterior,untukmenyuplaikulit
padatoraks, nervusinterkostal membawa :
1. Inervasisomatik motorik kepada otot – otot dinding toraks (
intercostal,subcostal,andtransversusthoracismuscles)
2. Innervasisomatiksensorisdari kulitdanpleura parietal,
3. Serabutsimpatispostganglionickeperifer.
Innervasi sensori dari kulit yang melapisi dinding toraks bagian
atasdisuplai oleh cabang kutaneus, yang turun dari pleksus servikal di
leher.Selain menginnervasi dinding toraks, nervus interkosta juga
menginnervasiarea lainnya:
1. RamusanteriorT1berkontribusike pleksusbrakhialis
2. Cabangkutaneuslateraldarinervusinterkostaliskeduaberkontribusikepadai
nnervasikutaneuspermukaanmediallenganatas
9
3. Nervusinterkostalbawahmenyuplaiotot,kulit,danperitoneumdindingabdo
men
2.2. Definisi
Traumaadalahlukaataucederafisiklainnyaataucederafisiologisakibatgangg
uan emosionalyanghebat(Nugroho,2015).
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga
thoraxyang dapatmenyebabkan kerusakan padadinding thorax ataupun
isidaricavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan
dapatmenyebabkankeadaangawatthoraxakut.
2.3. Etiologi
Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh karenatrauma tumpul65%
dan trauma tajam 34.9 % (Ekpe & Eyo, 2014). Penyebab trauma
toraksterseringadalahkecelakaankendaraanbermotor(63-
78%)(Saaiq,etal.,2010).Dalamtraumaakibatkecelakaan,adalimajenisbenturan(i
mpact)yangberbeda,yaitudepan,samping,belakang,berputar,danterguling(Sudo
yo,2010).
Olehkarenaituharusdipertimbangkanuntukmendapatkanriwayatyangleng
kapkarenasetiaporangmemilikipolatraumayangberbeda.Penyebabtraumatoraks
olehkarenatraumatajamdibedakanmenjadi3berdasarkantingkatenerginya,yaitu
berenergirendahsepertitraumatusuk,
2.4. Epidemiologi
10
Peningkatan pada kasus trauma toraks dari waktu ke waktu
tercatatsemakin tinggi.Hal ini banyak disebabkan oleh kemajuan sarana
transportasidiiringi oleh peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Trauma torakssecara langsungmenyumbang 20% sampai 25% dari seluruh
kematian
akibattrauma,danmenghasilkanlebihdari16.000kematiansetiaptahunnyadiAme
rikaSerikatbegitupula pada negara berkembang(Hudak,2011).
DiAmerikaSerikatpenyebabpalingumumdaricederayangmenyebabkan
kematianpadakecelakaanlalulintas,dimanakematianlangsung terjadi sering
disebabkan oleh pecahnya dinding miokard atauaortatoraks. Kematian dini
(dalam 30 menit pertama sampai 3 jam) yangdiakibatanoleh trauma toraks
sering dapat dicegah, seperti misalnya
disebabkanolehtensionPneumotoraks,tamponadejantung,sumbatanjalannapas,
danperdarahan yang tidak terkendali. Oleh karena seringnya kasus
traumatoraksreversibelatausementaratidakmengancamnyawadantidakmemerl
ukantindakan operasi, sangat penting untuk dokter yang bertugas diunit gawat
daruratmengetahui lebih banyak mengenai patofisiologi,
klinis,diagnosis,sertajenispenangananlebih(Nugroho, 2015).
Di antara pasien yang mengalami trauma toraks, sekitar 50%
akanmengalami cedera pada dinding dada terdiri dari10% kasus minor,
35%kasus utama, dan 5% flail chest injury. Cedera dinding dada tidak
selalumenunjukkan tanda klinis yang jelas dan sering dengan mudah saja
diabaikanselamaevaluasi awal(Hudak, 2011).
2.5. Patofisiologi
UtuhnyasuatudindingTorakssangatdiperlukanuntuksebuahventilasiper
napasan yang normal. Pengembangan dinding toraks ke arah luaroleh otot -
otot pernapasan diikuti dengan turunnya diafragma menghasilkantekanan
negative dari intratoraks. Proses ini menyebabkan masuknya udarapasif ke
paru – paru selama inspirasi. Trauma toraks mempengaruhi strukur -struktur
yang berbedadari dinding toraks dan rongga toraks. Toraks dibagikedalam 4
komponen, yaitudinding dada, rongga pleura, parenkim paru,
danmediastinum.Dalam dindingdada termasuk tulang- tulang dada dan otot-
ototyangterkait (Sudoyo, 2009).
11
Rongga pleura berada diantara pleura viseral dan parietal dan
dapatterisi oleh darah ataupunudara yang menyertai suatu trauma toraks.
Parenkimparu termasuk paru – parudan jalan nafas yang berhubungan, dan
mungkindapat mengalami kontusio, laserasi, hematoma dan
pneumokel.Mediastinumtermasukjantung,aorta/pembuluhdarahbesardaritorak
s,cabangtrakeobronkial dan esofagus. Secara normal toraks bertanggung
jawab untukfungsi vital fisiologi kardiopulmonerdalam menghantarkan
oksigenasi darahuntuk metabolisme jaringan pada tubuh. Gangguan pada
aliran udara dandarah, salah satunya maupun kombinasi keduanya dapat
timbul akibat daricederatoraks(Sudoyo, 2009).
Secaraklinispenyebabdaritraumatoraksbergantungjugapadabeberapafa
ktor,antaralainmekanismedaricedera,luasdanlokasidari
12
cedera,cederalainyangterkait,danpenyakit-penyakitkomorbidyangmendasari.
Pasien – pasien trauma toraks cenderung akan memburuk
sebagaiakibatdariefekpadafungsirespirasinyadansecarasekunderakanberhubun
gandengan disfungsijantung(Sudoyo, 2009).
Pathway
Trauma tajam
atautumpul
Thoraks
Cedera jaringan
lunak,cedera/hilangny
akontinuitasstruktur
Perdarahan jaringan
interstitium,pendarahan intra
alveolar, kolapsarteri dan arteri-
arteri kecil,hingga tahanan
perifer pembulhdarahparu
meningkat.
Akumulasi
Ekspansiparu Hemathoraks cairandalamkavump
leura
13
2.6. ManifestasiKlinis
AdapuntandadangejalapadapasientraumathoraxmenurutHudak,(2009)yait
u:
1. Temponadejantung
a. Traumatajamdidaerahperikardiumatauyangdiperkirakanmenembusjantu
ng
b. Gelisah
c. Pucat,keringandinginPeninggianTVJ(9TekananVenaJugularis)
d. Pekak jantungmelebar
e. Bunyijantungmelemah
f. Terdapattanda-tandaparadoxicalpulsepressure
g. ECGterdapat lowVoltageseluruhlead
h. Perikardiosentesiskuluardarah(FKUI:2005)
2. Hematothorax
a. PadaWSDdarahyangkeluarcukupbanyakdari WSD
b. Gangguanpernapasan(FKUI:2005)
3. Pneumothoraks
a. Nyeridadamendadakdansesaknapas
b. Gagalpernapasandengansianosis
c. Kolapssirkulasi
d. Dadaatausisiyangterkenalebihresonanpadaperkusidansuaranapasyangter
dapat jauh atautidak terdengar sama sekali
e. Padaauskultasiterdengarbunyiklik
2.7. Komplikasi
Trauma toraks memiliki beberapa komplikasi seperti pneumonia
20%,pneumotoraks 5%, hematotoraks 2%, empyema 2%, dan kontusio
pulmonum20%.Dimana50-
60%pasiendengankontusiopulmonumyangberatakanmenjadiARDS.Walaupun
angkakematianARDSmenurundalamdecadeterakhir, ARDS masih merupakan
salah satu komplikasi trauma
toraksyangsangatseriusdenganangkakematian20-43% (Nugroho,2015).
- Kontusiodanhematomadindingtoraksadalahbentuktraumatoraksyangpaling
seringterjadi.Sebagaiakibatdaritraumatumpuldindingtoraks,perdarahan
masif dapat terjadi karena robekan pada pembuluh darahpada
kulit,subkutan, ototdan pembuluh darahinterkosta.
14
- Frakturkostaterjadikarenaadanyagayatumpulsecaralangsungmaupuntidakla
ngsung.Gejalayangspesifikpadafrakturkostaadalahnyeri,yang meningkat
pada saat batuk, bernafas dalam atau pada saatbergerak.
- Flailchestadalahsuatukondisimedisdimanakosta-kostayangberdekatan
patah baik unilateral maupun bilateral dan terjadi pada
daerahkostokondral.
- Fraktur sternum terjadi karena trauma tumpul yang sangat berat
seringkalidisertaidengan fraktur kostamultipel.
- Kontusio parenkim paru adalah manifestasi trauma tumpul toraks
yangpalingumumterjadi.
- Pneumotoraksadalahadanyaudarapadaronggapleura.Pneumotorakspada
trauma tumpul toraksterjadi karena pada saat terjadinya kompresidada tiba
- tiba menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraalveolaryang
dapat menyebabkan rupture alveolus..Gejala yang paling umum
padaPneumotoraksadalah nyeriyangdiikuti olehdispneu
2.8. Penatalaksanaan
Manajemenawaluntukpasientraumatorakstidakberbedadenganpasien
trauma lainnya dan meliputi ABCDE, yaitu A: airway patency withcare
ofcervical spine, B: Breathing adequacy, C: Circulatory support,
D:Disabilityassessment,danE:Exposurewithoutcausinghypothermia(Nugroho,
2015).
Pemeriksaan primary survey dan pemeriksaan dada secara
keseluruhanharus dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan
menanganikondisi yang mengancam nyawa dengan segera, seperti obstruksi
jalan
napas,tensionPneumotoraks,pneuomotoraksterbukayangmasif,hemotoraksmas
if,tamponadeperikardial,danflailchestyangbesar(Nugroho,2015).
Apnea, syok berat, dan ventilasi yang inadekuat merupakan indikasi
utamauntukintubasiendotrakealdarurat.Resusitasicairanintravenamerupakantera
piutama dalam menangani syok hemorhagik.Manajemen nyeri yang
efektifmerupakansalahsatuhalyangsangatpentingpadapasientraumatoraks.
15
Ventilator harus digunakan pada pasien dengan hipoksemia, hiperkarbia,
dantakipnea berat atauancaman gagalnapas(Hudak,2011).
Pasien dengan tanda klinis tension Pneumotoraks harus segera
menjalanidekompresi dengan torakosentesis jarum dilanjutkan dengan
torakostomi tube.Foto toraks harus dihindari pada pasien - pasien ini karena
diagnosis dapatditegakkansecaraklinisdanpemeriksaanx-
rayhanyaakanmenundapelaksanaantindakanmedisyangharussegeradilakukan(H
udak, 2011).
2.9. Pencegahan
Pencegah trauma thorax yang efektif adalah dengan cara
menghindarifaktorpenyebabnya,sepertimenghindariterjadinyatraumayangbiasa
nyabanyak dialami pada kasus kecelakaan dan trauma yang terjadi berupa
traumatumpulsertamenghindarikerusakanpadadindingthoraxataupunisidaricav
umthoraxyang
biasanyadisebabkanolehbendatajamataupunbendatumpulyangmenyebabkan
keadaan gawat thorax akut(Patriani, 2012).
16
BABIII
ASUHANKEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
1. PengkajianPrimer
A. Circulation: Ada nadi, nadi 110x/menit, TD : 120/80 mmHg,
akralteraba dingin dan tampak sianosis, gangguan
perfusijaringan
B. Airway :Pernapasanada,napasronchi,cepatdandangkaldenganRR
35x/menit, tampak gelisa dan sesak,
ketidakefektifanbersihanjalan napas.
D. Disability:Penurunankesadaran,kesadaransoporGCS8(E2V2M4)
E. Exposure :Terdapatbengkakdanjejasdibagiandada
sebelahkiri,akralteraba dingin, tampak sianosis dan bagian
tubuh lain nyabaik.
17
2. PengkajianSekunder
1. Anamnesis
a) Identitasklien
Nama : Tn.
DJeniskelamin : Laki-
lakiUmur :30 tahun
Alamat :Pagardewa
Agama :Islam
Bahasa :
MelayuStatus perkawinan :
MenikahPendidikan
:SMA
Pekerjaan
:Sopirtravel
Golongandarah:B
No.register :
TanggalMRS : 21 Mei
2018Diagnosa
medis:Pulmonalisembolus
b) Identitas penanggung jawab
:Nama :Ny.D
Jeniskelamin :Prempuan
Alamat :Pagardewa
Agama :Islam
Hubungandenganpasien:Istri
c) Keluhanutama
Pasien datang ke RSUD Dr. M. Yunus kota bengkulu,
dengankecelakaan bermobil, pasien mengalami penurunan kesadaran
danada bengkak dan jejasdibagian dad sebelah kiri.
d) Riwayatkesehatan
1. Riwayatpenyakitsekarang
Tn.D(30tahun)dibawapenolongdankeluarganyakerumahsaki
18
tkarenamengalamikecelakaanbermobil.Pasienmengalamipenuruna
nkesadaran.Penolongmengatakandada
19
korban membentur stir mobil, setelah kecelakaan pasien
muntahdarah lalu kemudian pasien tidak sadar. Keaadaan pasien
saat
diIGDklienmengalamipenurunankesadaran,napascepatdandangkal
,auskultasisuaranapasronchi,danpasienngorok.Terdapatbengkakda
njejasdidadasebelahkiri.HasilpemeriksaanGCS8(E2V2M4)kesada
ransopor,hasilpemeriksaan TTV, TD : 120/80 mmHg, nadi :
110x/menit, RR :35x/menit, suhu : 38,7oC, akral teraba dingin,
tanpak sianosis,penggunaanotot-
ototpernapasan,dannapascupinghidung.
2. Riwayatpenyakitdahulu
Keluargamengatakanpasiensudahberberapakalimengalamik
ecelakaantetapibelumpernaseparahinisampaimengaamipenurunan
kesadaransertapasientidakmemilikiriwayatpenyakit apapun
3.2. Pemeriksaanfisik
20
Palpasi :Tidak ada nyeri
tekand).Telinga
Inspeksi:Bentuksimetris,terdapatdarahPalp
asi : Adalesidan nyeri tekan
e). Mulut
Inspeksi :Bentuksimetris,sianosis,sertakeluarnyadarahsegardanlendir
f). Leher
Inspeksi
:Bentuksimetris,tidakadapembengkakankelenjartiroid,tida
kdicurigai fraktur cervikal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembenkakang).Toraks
Inspeksi
:Bentuktidaksimetris,terdapatjejasdanbengkak,pergerakan
dindingdada tidaksimetris,terdapatototbantupernapasan.
Auskultasi:Bunyinapasronchi,suara
ngorok,frekuensinapas30x/menitPerkusi :Snoring
h). Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada
jejasPalpasi: ada nyeri tekan pada supra
pubikAuskultasi: Bising usus normal
12x/menitPerkusi :Tympani
i). Genetalia
Inspeksi : Bersih, tidak ada kelainan, terpasang kateter spool
blasej).Ekstremitas
- Atas :Inspeksi: Simetris, tidak ada pembengkakan dan terpasang
adajejasditangankanan,terpasang
infusditangankiri,fleksidan ekstensi (-)
Palpasi :Tidak adanyeri tekan
- Bawah:Inspeksi :Simetris,tidakada pembengkakan
21
Palpasi : Tidak ada nyeri
tekank).Datatambahan pasien
1. Datapsikologi
Keluargabisadiajakbekerjasamadenganbaikdalamproseskeperawatan
2. Datasocial
Hubungankeluargadanklienbaik,terlihatdarikeluargayangselalumen
unggu klien.
3. Dataspiritual
Klien beragama islam, keluarga selalu berdoa
untukkesembuhanklien.
3.3. Analisadata
22
3 Ds:-penolongmengatakanbahwapasien Traumathorak Gangguan
sebelum tak pertukaran
sadarkandirimengalamimunta Perdarahanjaringa gas
hdarah nintersitium
Do:-
Terdapatgumpalandarahdiaream Reabsorsi
ulutdanmengganguprosesventila
si darahHemathorak
- Suaranapasngorok
- Pasientampaksesak,pucat Ekspensiparu
- Napascepatdandangkaldenganf
rekuensinadi35x/menit Gangguanventilas
- PemeriksaanAGD:Saturasi85% i
.
Diskontinuitas
jaringan
24
3.4. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifanbersihanjalannapasberhubungandengansecretyangberlebih
,gumpalan darahyangmenghalangi pernapasan
2. Gangguan pola napas, dispneu berhubungan dengan
penurunankemampuanparu
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbanganventilasidan perfusi
4. Gangguanperfusijaringanberhubungandenganterjadisumbatandansuplaioks
igenturun dalam jaringan
5. Nyeri dada berhubungandenganbengkak,jejasdaninfark paru-paru
3.5. Tindakankeperawatan
25
mengidentifikasi suction
danmencegahfa - Monitor
ktoryangmengha respirasi
mbat danstatusoksigen
jalannapas
2 Gangguan Respiratory AirwayManagement
polanapas, Status - Buka jalan
dispneuberhubungan :ventilation nafas,gunakan
denganpenurunanke RespiratorySta teknik chinlift atau
mampuanparu tus : jaw thrustbila perlu
airwaypatency - Posisikan
Definisi : VitalSign pasienuntukme
Inspirasidan/ekspir Status maksimalkanve
asiyangtidak KriteriaHasil: ntilasi
memberiventilasi Mendemonstrasi - Lakukan
kanbatukefektif fisioterapidada
dan jikaperlu
suaranapasyang - Keluarkan
bersih, tidak secretdengan
adasianosis batuk atausuction
dandyspneu(ma - Auskultasi
mpumengeluark suaranafas,catatad
ansputum, anyasuara
mampubernafas tambahan
dnganmudah,tid - Atur intake
akada untukcairanmeng
pursedlips) optimalkankesei
Menunjukkanja mbangan
lannafasyangpat - Monitor
en respirasidanstatu
(klientidakmera sO2.
sa RespiratoryMonitoring
tercekik,irama - Monitoringrata-
rata,kedalaman,
26
iramadanusaha
27
napas, respirasi
frekuansipernaf - Catat gerakan
asandalam, dada,amati
rentangnormal, kesimetrisan,pengg
tidakada suara unaan
nafasabnormal) otottambahan,
Tandatandavita retraksiotot
l dalamrentang supraclaviculardani
normal(tekana ntercostals
n - Monitor suara
darah,nadi,per nafassepertidengku
nafasan) r
- Auskultasi
suaranafas, catat
areapenurunan/tidak
adanya ventilasi
dansuara tambahan
Auskultasi suara
parusetelahtindakanun
tuk
mengetahuihasilnya.
28
3 Gangguanpertukaran Respiratory AirwayManagement
gasberhubungan Status : - Buka jalan
denganketidakseimb Gasexchan nafas,gunakan
anganventilasidanpe ge teknik chinlift atau
rfusi Respiratory jaw thrustbilaperlu
Status - Posisikan
Definisi: :ventilation pasienuntukme
kelebihanatau VitalSign maksimalkanve
defisit Status ntilasi
padaoksigenasi KriteriaHasil: - Lakukan
dan/ataueliminasi Mendemonstrasi fisioterapidada
karbondioksida kan jikaperlu
padamembran peningkatanvent - Keluarkan
alveolar-kapiler. ilasi secretdenganbatu
danoksigenasiya katau
ng suction
adekuat
29
Memeliharakeb - Auskultasi
ersihan suaranafas,catatad
paruparudanbe anyasuara
basdari tanda tambahan
tandadistresspe - Atur intake
rnafasan untukcairanmeng
Mendemonstras optimalkankesei
ikan mbangan
batukefektifdan - Monitor
suaranafasyang respirasidanstatu
bersih,tidak sO2.
adasianosis RespiratoryMonitoring
dandyspneu(ma - Monitoring rata-
mpumengeluark rata,kedalaman,i
ansputum, rama dan
mampubernafas usaharespirasi
denganmudah, - Catat gerakan
tidakada dada,amati
pursedlips) kesimetrisan,pengg
Tandatandavita unaan
l otottambahan,
dalamrentangn retraksiotot
ormal. supraclaviculardani
ntercostals
- Monitor suara
nafassepertidengku
r
- Auskultasisuaranafa
s, catat
areapenurunan/tidak
adanya ventilasi
dansuara tambahan
- Auskultasisuaraparu
30
setelah
tindakanuntuk
mengetahuihasilnya.
31
4 Gangguan Energy activitytherapy
perfusijaringanberhu conservation - Kolaborasikandenga
bungan dengansuplai Activity ntenagamedisdalam
oksigen tolerance merencanakanprogra
dalamjaringan. Self care mterapiyangtepat
:ADLs - Bantu klien
Definisi Kriteriahasil: untukmengidentifika
:Ketidakcukupanen Berpartisipasid siaktivitas
ergi alam yangmampu
psikologisataufisiol aktivitasfisik dilakukan
ogisuntukmelanjutk tanpadisertaipe - Bantu untuk
an ningkatanteka memilihaktivitaskon
ataumenyelesaikana nan darah,nadi sistenyangsesuaiden
ktifitas dan RR gankemampuanfisik,
kehidupansehari- Mampu psikologidansosial
hariyangharus atau melakukanaktiv - Bantu
yangingindilakukan itas sehari-hari untukmendapatkanal
. (ADLs)secaram atbantuanaktivitasse
andiri pertikusiroda,krek
Tanda- - Bantu
tandavitalno untukmembuatjadwa
rmal l
Energy latihandiwaktuluang
psikomotor - Bantupasien/keluarg
Level auntukmengidentifik
kelemahan asikekurangan
Manpu dalamberaktivitas.
berpindah
:denangan
atautanpa
bantuanalat
Status
kardiopulmonari
32
adekuat
Sirkulasi
statusbaik
34
3.6. ImplementasidanEvaluasi
36
tambahan - RR:30x/m
- Mengatur intake A : masalh belum
untukcairan teratasiP:lanjutkaninterve
mengoptimalkankesei nsi
mbangan
- Memonitor respirasi
danstatusO2.
- Monitoring rata-
rata,kedalaman,
iramadanusaha
respirasi
- Mencatat gerakan
dada,amati
kesimetrisan,pengguna
an otottambahan,
retraksi
ototsupraclavicular
danintercostals
- Memonitor suara
nafassepertidengkur
- Mengauskultasi
suaranafas, catat
areapenurunan/tidak
adanyaventilasi dan
suaratambahan
- Mengauskultasisuara
paru setelah
tindakanuntuk
mengetahuihasilnya.
37
Dx. - Membuka jalan S :- Klien
3 nafas,gunakan teknik mengatakansudah
chin tidak
liftataujawthrustbilaperl sakitkepalalagipadas
u aatbanguntidur dan
- Memposisikanpasien tidakkesulitanlagi
untukmemaksimalkan
38
ventilasi bernapas
- Melakukanfisioterapi O : Tampak klien
dada jikaperlu tidurdengan
- Mengeluarkansecret nyenyak dantidak
dengan batuk mengalamipusing
atausuction dan
- Mengauskultasi kesulitanbernapas
suaranafas,catatadanyas A:Masalahteratasis
uaratambahan ebagian
- Mengatur intake P:Lanjutkanintervensi
untukcairan
mengoptimalkankesei
mbangan
- Memonitor respirasi
danstatusO2.
- Monitoring rata-
rata,kedalaman,
iramadanusaha
respirasi
- Mencatatgerakandada,a
mati
kesimetrisan,pengguna
an otottambahan,
retraksi
ototsupraclavicular
danintercostals
- Memonitor suara
nafassepertidengkur
- Mengauskultasi
suaranafas, catat
areapenurunan/tidak
adanyaventilasi dan
suaratambahan
- Mengauskultasisuara
39
parusetelahtindakan
40
untuk
mengetahuihasiln
ya.
Dx. - Mengkolaborasikandenga S : - Klien
4 n tenaga tidakmengeluhkan
medisdalam pusingdansakit
kepala
merencanakanp -
rogramterapiyangtepat Klienmengatakansu
- Membantuklienuntukmen dahmerasatenang
gidentifikasi O : Tingkat
aktivitasyangmampu kesadaranpas
dilakukan ienkomposm
- Membantu etis(GCS12)
untukm A : Masalah
emilih teratasiP:Intervensis
aktivitas elesai
konsistenyangsesuaideng
an kemampuan
fisik,psikologidansosial
- Membantu
untuk
mendapatkan
alatb
antuanaktivitassepertikusi
roda, krek
- Membantu
untuk
membuatjadwallatihandi
waktu luang
- Membantupasien/keluarg
a
untuk
41
mengidentifikasikekuran
gan dalam
beraktivitas.
42
danfaktorpresipitasi - Pasienmengataka
- Mengobservasireaksi n nyeriberkurang
nonverbal setiapselesai
dariketidaknyamanan diberikanobat
- Menggunakan O : - Luka pasien
tehnikkomunikasi tampakbersih
teraupetikuntuk - Bengkak
mengetahuipengalaman padapasien
nyeripasien sudahmengec
- Mengkaji kultur il
yangmempengaruhi A:Masalahteratasis
responnyeri ebagian
- Mengevaluasipengala P :lanjutkanintervensi
mannyerimasalampau
- Mengevaluasi
bersamapasiendantimkes
ehatanlain
tentangketidakefektifan
kontrolnyeri masa
lampau
- Menentukan
lokasi,karakteristik,
kualitas danderajat nyeri
sebelumpemberian obat
- Mengecek intruksi
doktertentang jenis obat,
dosis,dan frekuensi
- Mengecekriwayatalergi
- Memilih analgesik
yangdiperlukan
ataukombinasidarianalg
esikketika
pemberianlebih
dari satu
43
- Menentukan
pilihananalgesiktergantu
ngtipedanberatnya nyeri
- Menentukan
analgesikpilihan, rute
pemberian,dandosisopti
mal
Pilih rute
pemberiansecara IV, IM
untukpengobatan nyeri
secarateratur.
44
BAB
IVPENUT
UP
4.1. Kesimpulan
Traumathoraksadalahlukaataucederayangmengenaironggathorax
yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isidari
cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dandapat
menyebabkan keadaan gawat thorax akut. Trauma tumpul merupakanluka
atau cedera yang mengenai rongga thorax yang disebabkan oleh bendatumpul
yang sulit diidentifikasi keluasan kerusakannya karena gejala-gejalaumumdan
rancu(Sudoyo, 2010)
Traumaadalahpenyebabkematianterbanyakpadadekade3kehidupandis
eluruhkotabesardiduniadandiperkiraan16.000kasuskematian akibat trauma per
tahun yang disebabkan oleh trauma toraks
diamerika.Sedangkaninsidenpenderitatraumatoraksdiamerikaserikatdiperkirak
an 12 penderita per seribu populasi per hari dan kematian yangdisebabkan
oleh trauma toraks sebesar 20-25%. Dan hanya 10-15% penderitatrauma
tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besarhanya
memerlukan tindakan sederhana untuk menolong korban dari
ancamankematian (Sudoyo, 2010).
Traumadadaadalah
abnormalitasrangkadadayangdisebabkanolehbenturan pada dinding dada yang
mengenai tulang rangka dada, pleuraparu-paru, diafragma ataupun isi
mediastinal baik oleh benda tajam
maupuntumpulyangdapatmenyebabkangangguansistempernapasan(Rendy,20
12).
4.2. Saran
Penulismengetahuibahwamakalahinijauhdarikatasempurnasehinggap
enulismengharapkansaranataukritikyangmembangundaripembaca sehingga
makalah ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari
45
DAFTARPUSTAKA
Aru W, Sudoyo. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V.
Jakarta:Interna Publishing
HudakdanGallo.(2011).KeperawatanKritis:PendekatanAsuhanHolistik.Edisi
-VIIIJakarta:EGC
Nugroho,T.Putri,B.T,&Kirana,D.P.(2015).Teoriasuhankeperawatanagawatdarurat.
Padang:Medical book
Nurarif,A.H,danKusuma,H.(2015).APLIKASIAsuhankeperawatanberdasarkan
diagnosa medis & NANDA NIC-NOC,jilid 1. jogjakarta
:penerbitbukaMediaction.
46