Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya lah
kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak
lupa juga kami haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, beserta pengikut beliau dari
dahulu, sekarang, hingga hari akhir.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada dosen pengasuh mata
kuliah Gizi Kerja, Ibu Dwi Santy, yang telah memberikan bimbingan serta pengajaran
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, meskipun
kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah ini, tetapi,
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, mohon kritik
serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang lebih baik lagi. kami berharap makalah inidapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca.
Musdalifah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
D. Manfaat……………………………………………………...................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Anatomi......................................................................................................................3
B. Etiologi.......................................................................................................................4
C. Patofisiologi...............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori Trauma thoraks?
2. Apa saja bagian dari anatomi thoraks?
3. Apa itu etiologi?
4.apa itu patopisiologi
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan Umum dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Trauma
thorak.
D. MANFAAT
1. Mahasiswa mampu memahami teori Trauma thoraks.
2. Mahasiswa mampu memahami anatomi,etiologi,dan patopisiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI THORAKS
Anatomi rongga thoraks kerangka dada yang terdiri dari tulang tulang dan tulang
rawan,di batasi oleh:
Depan:Sternum dan tulang iga
Belakang:12 ruas tulang belakang(diskus intervertebralis)
Samping:iga-iga beserta otot-otot intercostals
Bawah:Diagfragma
Atas:Dasar leher
Dinding toraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, dimana pada
bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang
lebih panjang dari pada bagian depan. Pada rongga toraks terdapat paru - paru
dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada diantara
kedua paru - paru. Di dalam rongga toraks terdapat beberapa sistem
diantaranya yaitu: sistem pernapasan dan peredaran darah. Organ yang
terletak dalam rongga dada yaitu; esophagus, paru, hati, jantung, pembuluh
darah dan saluran limfe (Patriani, 2012).
Suplai arterial
Pembuluh-pembuluh darah yang memvaskularisasi dinding toraks
terutama terdiri dari arteri interkostal posterior dan anterior, yang berjalan
mengelilingi dinding toraks dalam spatium interkostalis di antara rusuk -
rusuk yang bersebelahan (Hudak, 2011).
Suplai Vena
Drainase vena dari dinding toraks pada umumnya paralel dengan pola
suplai arterialnya. Secara sentral, vena - vena interkostal pada akhirnya akan
didrainase menuju sistem vena atau ke dalam vena torakal internal, yang
terhubung dengan vena brakhiosefalika dalam leher. Vena - vena interkostal
posterior pada sisi kiri akan bergabung dan membentuk vena interkostal
superior kiri, yang akan didrainase ke dalam vena brakhiosefalik kiri
(Patriani, 2012).
Drainase Limfatik
Pembuluh limfatik pada dinding toraks didrainase terutama ke dalam
limfonodi yang berhubungan dengan arteri torakal internal (nodus
parasternal), dengan kepala dan leher rusuk (nodus interkostal), dan dengan
diafragma (nodus diafrgamatikus) (Patriani, 2012).
Innervasi
Innervasi dinding toraks terutama oleh nervus interkosta, yang
merupakan ramus anterior nervus spinalis T1 - T11 dan terletak pada
spatium interkostalis di antara rusuk-rusuk yang bersebelahan. Nervus
interkostal berakhir sebagai cabang kutaneus anterior, yang muncul baik
secara parasternal, di antara kartilage kosta yang bersebelahan, ataupun
secra lateral terhadap midline, pada dinding abdomen anterior, untuk
menyuplai kulit pada toraks, nervus interkostal membawa :
1. Inervasi somatik motorik kepada otot – otot dinding toraks (
intercostal,subcostal, and transversus thoracis muscles )
2. Innervasi somatik sensoris dari kulit dan pleura parietal,
3. Serabut simpatis postganglionic ke perifer.
Innervasi sensori dari kulit yang melapisi dinding toraks bagian atas
disuplai oleh cabang kutaneus, yang turun dari pleksus servikal di leher.
Selain menginnervasi dinding toraks, nervus interkosta juga menginnervasi
area lainnya :
1. Ramus anterior T1 berkontribusi ke pleksus brakhialis
2. Cabang kutaneus lateral dari nervus interkostalis kedua
berkontribusikepada innervasi kutaneus permukaan medial lengan atas
3. Nervus interkostal bawah menyuplai otot, kulit, dan peritoneum
Dinding abdomen.
Rongga pleura berada diantara pleura viseral dan parietal dan dapat
terisi oleh darah ataupunudara yang menyertai suatu trauma toraks. Parenkim
paru termasuk paru – parudan jalan nafas yang berhubungan, dan mungkin
dapat mengalami kontusio, laserasi, hematoma dan pneumokel.Mediastinum
termasuk jantung, aorta/pembuluh darah besar dari toraks, cabang
trakeobronkial dan esofagus. Secara normal toraks bertanggung jawab untuk
fungsi vital fisiologi kardiopulmonerdalam menghantarkan oksigenasi darah
untuk metabolisme jaringan pada tubuh. Gangguan pada aliran udara dan
darah, salah satunya maupun kombinasi keduanya dapat timbul akibat dari
cedera toraks (Sudoyo, 2009)
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis
akibat gangguan emosional yang hebat (Nugroho, 2015).
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan
oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura
paru-paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun
tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan (Rendy, 2012).
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax
yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari
cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat
menyebabkan keadaan gawat thorax akut.Trauma thoraks diklasifikasikan
dengan tumpul dan tembus. Trauma tumpul merupakan luka atau cedera yang
mengenai rongga thorax yang disebabkan oleh benda tumpul yang sulit
diidentifikasi keluasan kerusakannya karena gejala-gejala umum dan rancu
(Sudoyo, 2010)
Dari berberapa definisi diatas dapat didefinisikan trauma thoraks
adalah trauma yang mengenai dinding toraks yang secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh pada pada organ didalamnya, baik sebagai akibat
B. SARAN
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
sehingga penulis mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari
pembaca sehingga makalah ini bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para
pembaca sangat berarti bagi kami guna evaluasi untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Aru W, Sudoyo. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta:
Interna Publishing
Hudak dan Gallo. (2011). Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi
- VIII Jakarta: EGC
Nugroho, T. Putri, B.T, & Kirana, D.P. (2015). Teori asuhan keperawatana gawat
darurat. Padang : Medical book
Nurarif, A.H, dan Kusuma, H. (2015). APLIKASI Asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC , jilid 1. jogjakarta :
penerbit buka Mediaction.
Patriani. (2012). Asuhan Keperawatan pada pasien trauma dada. http://asuhan-
keperawatan-patriani.pdf.com/2008/07/askep-trauma-dada.html. Diakses
pada tanggal 02 Januari 2019
Rendy , M.C, & Th, M. (2012). Asuhan keperawatan medikal bedah penyakit
dalam . yogjakarta : Nuha medika