Anda di halaman 1dari 7

Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1

Nama Sekolah : SD NEGERI SEPATAN I


Alamat : Jl. RAYA MAUK KM 11 KECAMATAN SEPATAN
Kabupaten : TANGERANG
Nama Kepala Sekolah : DEDE RUKIATI,S.Pd.

Hasil Skor
Aspek yang Identifikasi
Ditelaah Deskripsi *) Saran Perbaikan
Ada Tdk 1 2 3 4
Cover /Halaman · Terdapat logo sekolah/daerah v v
Judul · v v
Terdapat judul yang tepat (kurikulum
sekolah)
· v v
Menulis alamat sekolah dengan lengkap

Lembar · Terdapat rumusan kalimat pengesahan v v


Pengesahan (**) yang baik dan benar
· Terdapat tanda tangan kepala sekolah v v
sebagai pihak yang mensahkan beserta
cap sekolah
· v v
Terdapat tanda tangan ketua komite
sekolah sebagai pihak yang menyetujui

· Terdapat tanda tangan pihak dinas v v


pendidikan sebagai pihak yang
mengetahui
Surat Keputusan · SK Kepala Sekolah tentang tim penyusun v v
Kepala Sekolah KTSP
· SK Kepala Sekolah tentang v v
pemberlakukan KTSP
· Mempunyai daftar isi sesuai dengan v v
Daftar isi (**)
kerangka KTSP
· Penulisan daftar isi sesuai dengan aturan v v
penulisan yang benar (Judul, Bab,
Subbab, dst.) … sistematis
Bab I. Pendahuluan (**)

(Rujukan: UU Sisdiknas No 20 Thn 2003, PP 15 tahun 2015 Tentang SNP, dan Permendikbud no. 61 tahun 2014 tentang KTSP)

A.      Latar Belakang · v v


(**) Berisi dasar pemikiran penyusunan KTSP
· Dirumuskan dengan bahasa yang baik v v
dan benar
B.      Acuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP v v
Konseptual · v v
Pengembangan Menguraikan acuan konseptual
KTSP (**) pengembangan KTSP
· Dirumuskan dengan bahasa yang baik v v
dan benar
C.      Prinsip Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP v v
Pengembangan
KTSP (**)
· Minimal berisi prinsip yang terdapat v v
dalam Panduan Penyusunan KTSP

· Terdapat uraian dari setiap prinsip v v


tersebut
· Prinsip dan uraiannya menggunakan v v
bahasa yang baik dan benar

Bab II. Tujuan Pendidikan Dasar, Visi, Misi, dan Tujuan Satuan (*) Pendidikan (Rujukan: UUSPN & PP. No. 15 Th 2015)
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah
Ada Tdk 1 2 3 4
A.      Tujuan Sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan v v
Pendidikan Dasar/ dasar/ menengah yang terdapat dalam
Menengah (**) peraturan perundang-undangan

B.      Visi Sekolah Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


(**) 1 Dijadikan sebagai cita-cita bersama v v
warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa
yang akan datang;

2 inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada v v


warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;

3 Dirumuskan berdasar masukan dari v v


berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan,
selaras dengan visi institusi di atasnya
serta visi pendidikan nasional;

4 Diputuskan oleh rapat dewan guru yang v v


dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;

5 Disosialisasikan kepada warga satuan v v


pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;

6 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara v v


berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar jargon/motto tetapi harus
bisa dicapai dan terealisasi dalam program kerja
sekolah secara keseluruhan (budaya sekolah, RPP)
dan proses pembelajaran serta penilaian.

C.      Misi Sekolah Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


(*)

1 Memberikan arah dalam mewujudkan v v


visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;

2 Merupakan tujuan yang akan dicapai v v


dalam kurun waktu tertentu;

3 Menjadi dasar program pokok satuan v v


pendidikan;
4 Menekankan pada kualitas layanan v v
peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh satuan pendidikan;

5 Memuat pernyataan umum dan khusus v v


yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan;

6 Memberikan keluwesan dan ruang gerak v v


pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit satuan pendidikan yang terlibat;
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah
Ada Tdk 1 2 3 4
7 Dirumuskan berdasarkan masukan dari v v
segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/ madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;

8 Disosialisasikan kepada warga satuan v v


pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;

9 kembali secara berkala sesuai dengan v v


perkembangan dan tantangan di
masyarakat.

10 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara v v


berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

D.      Tujuan Satuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


Pendidikan (*)
1 Memberikan arah dalam mewujudkan v v
visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;

2 Menggambarkan tingkat kualitas yang v v


perlu dicapai dalam jangka
menengah/empat tahunan

3 Mengacu pada visi, misi, dan tujuan v v


pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;

4 Mengacu pada standar kompetensi v v


lulusan yang sudah ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan Pemerintah;

5 Mengakomodasi masukan dari berbagai v v


pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah;

6 Disosialisasikan kepada warga satuan v v


pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.

Bab III. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (*)

A.      Muatan Rujukan: Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016


Nasional (*)
B.      Muatan Lokal Rujukan: Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014
(*) Tentang Muatan Lokal
1 Muatan lokal yang dikembangkan oleh v v
pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan
pendidikan dapat berbentuk sejumlah
bahan kajian terhadap keunggulan dan
kearifan daerah tempat tinggalnya.

2 Muatan local yang berlaku untuk seluruh v v


wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur. Belum ada regulasi
Muatan lokal yang
mendukung untuk
dikembangkan dalam
kurikulum 2013,baik
dari pemerintah
Provinsi maupun
pemerintah Kabupaten
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah Belum ada regulasi
Ada Tdk 1 2 3 4 Muatan lokal yang
3 Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh v v mendukung untuk
wilayah kabupaten/kota ditetapkan dikembangkan dalam
dengan peraturan bupati/ walikota. kurikulum 2013,baik
dari pemerintah
Provinsi maupun
pemerintah Kabupaten
4 Penerapan muatan lokal dapat dilakukan v v
dengan cara terintegrasi pada mata
pelajaran kelompok B; dan/ atau

5 Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada v v


kelompok B sebagai mata pelajaran
muatan lokal

6 Muatan lokal dapat dijadikan sebagai v v


bahan ajar pada tema/subtema yang
relevan

C.      Kegiatan Rujukan: Permendikbud Nomor 62 Thn 2014


Ekstrakuri-kuler (*) Tentang Kegiatan Ekskul Pendidikan Dasar dan
Menengah

1 Kepala sekolah sebagai penanggung v v


jawab Kegiatan Ekstrakurikuler di satuan
pendidikan,

2 Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, v v


dan instruktur sebagai pengembang dan
pembina Kegiatan Ekstrakurikuler, dan

3 Komite sekolah/madrasah sebagai mitra v v


sekolah yang mewakili orang tua.
4 Peserta didik dalam pengembangan v v
program dan dukungan pelaksanaan
program ekstrakurikuler.

5 Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah v v


Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik.

6 Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah v v


Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya
masing-masing.

7 Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat


berupa:
v v
a. Krida, misalnya:Kepramukaan, Latihan
Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan
Sekolah(UKS).Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), dan lainnya

b.  Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan v v


Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan
akademik, penelitian, dan lainnya;
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah
Ada Tdk 1 2 3 4
v v
c.  Latihan olah-bakat latihan olah-minat,
misalnya : pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam,
jurnalistik, teater, teknologi informasi
dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
ppp
v v
d.  Keagamaan, misalnya: pesantren
kilat, ceramah keagamaan, baca tulis
alquran, retreat;

D.      Beban belajar Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


(*) Sistem Paket
1 Beban belajar dengan sistem paket v v
sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester gasal dan genap
dalam satu tahun ajaran. Beban belajar
pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri

2 Beban belajar penugasan terstruktur dan v v


kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk
SD/MI dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan.

E.       Beban Belajar Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


Tambahan
Satuan pendidikan boleh menambah beban v v Agar dideskrifsikan
belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan lebih terperinci
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah,atas beban pemerintah daerah
atau satuan pendidikan yang menetapkannya

F.       Ketuntasan Permendikbud nomor 53 Tahun 2015,


Belajar (**) permendikbud nomor 23 Tahun 2016 tentang
Penilaian dan Panduan Penilaian Direktorat
Pembinaan SD

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya


disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar mata
pelajaran, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.
Ketuntasan belajar/ KKM dirumuskan di awal
tahun pelajaran.

1 Telah merumuskan ketuntasan aspek v v


sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan
perilaku baik peserta didik
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah
Ada Tdk 1 2 3 4
2 Telah menetapkan ketuntasan v v
belajar/KKM KD dengan analisis aspek
kompleksitas, aspek sumber daya
pendukung, aspek intake

G.     Pendidikan 1 Melakukan analisis konteks nilai-nilai v v


Karakter dan pendidikan karakter yang perlu
Budaya Sekolah diprioritas di sekolah
(**)
2 Melakukan komitmen bersama antara v v
seluruh komponen sekolah, kepala
sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,
dan komite sekolah

3 Merancang jadwal secara harian, v v


mingguan dan bulanan dalam rangka
pengembangan pendidikan karakter
sebagai budaya sekolah

H.      Literasi (**) Panduan Pembinaan Litarasi di SD (Direktorat v v


Pembinaan SD)
Bab. IV Kalender Pendidikan (*) (Permendikbud no. 61 tentang KTSP)
A.      Permulaan Permulaan waktu pelajaran disetiap satuan
Tahun Ajaran (*) pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran
B.      Pengaturan 1 Minggu efektif belajar adalah jumlah v v
Waktu Belajar minggu kegiatan pembelajaran diluar
Efektif (*) waktu libur untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.

2 Waktu pembelajaran efektif adalah v v


jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan
pendidikan

C.      Pengaturan Penetapan waktu libur dilakukan dengan v v


Waktu Libur (*) mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang
hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu
JUMLAH 278
SKOR MAKSIMAL 296
NILAI (jumlah skor/maksimal maksimal) x 100 94
KUALIFIKASI Baik Sekali

KESIMPULAN dan REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Pada prinsipnya dokumen satu sudah menunjukkan adanya pemenuhan persyaratan baik dalam pembuatan maupun penjabaran. Namun
demikian, ada beberapa komponen yang perlu diperbaiki seperti poin instrumen pada Visi sekolah bukan sekedar jargon/motto tetapi harus bisa
dicapai dan terealisasi dalam program kerja sekolah secara keseluruhan (budaya sekolah, RPP) dan proses pembelajaran serta penilaian.,Rujukan:
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016,Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya.,Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah,atas beban pemerintah daerah atau
satuan pendidikan yang menetapkannya,Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada kompetensi dasar mata pelajaran, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan. Ketuntasan belajar/ KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran,

B. REKOMENDASI
Hasil
Aspek yang Skor
Deskripsi *) Identifikasi Saran Perbaikan
Ditelaah
Ada Tdk 1 2 3 4

1.    Untuk guru: Sebaiknya guru dapat menyusun Prota, Promes, Silabus dan RPP sendiri berdasarkan kemampuan dan potensi sekolah,
meskipun kerangka dasarnya diperoleh dari KKG;

2.    Untuk sekolah: Pihak sekolah sebaiknya mengarahkan guru mempersiapkan dokumen 3 (Tiga) kurikulum pasca PBM di sekolah mengingat
beban kerja PNS 37,5 jam;

Tangerang, 10 Juni 2021


Pembina Gugus
Kecamatan Sepatan

H I D A Y A T, S.Pd
NIP. 19620927 198603 1 005

Anda mungkin juga menyukai