Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja (LK) - 1

Penelaahan Buku I KTSP

Nama Sekolah : SDN 133 JALAN ANYAR


Kabupaten/Kota : KOTA BANDUNG

Aspek yang Saran


Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
Cover/halaman  Terdapat logo sekolah/daerah
judul (**)  Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah
....)
 Menulis alamat sekolah dengan lengkap
Lembar  Terdapat rumusan kalimat pengesahan yang
Pemberlakuan baik dan benar
(**)  Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai
pihak yang mensahkan beserta cap sekolah
 Terdapat tanda tangan ketua komite sekolah
sebagai pihak yang menyetujui
 Terdapat tanda tangan kepala dinas sebagai
pihak yang mengetahui
Daftar isi (**)  Mempunyai daftar isi sesuai dengan kerangka
KTSP
 Penulisan daftar isi sesuai dengan aturan
penulisan yang benar (Judul, Bab, Subbab,
dst.) … sistematis

Bab I. (**) Rujukan: UU Sisdiknas No 20 Thn 2003, PP


Pendahuluan (**) 32 tahun 2013 Tentang SNP, dan
A. Latar Belakang Permendikbud no. 61 tahun 2014 tentang
(**) KTSP
 Berisi dasar pemikiran penyusunan KTSP
 Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan
benar

B. Acuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


Konseptual  Menguraikan acuan konseptual
Pengembangan pengembangan KTSP
KTSP (**)  Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan
benar

C. Prinsip Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


Pengembangan  Minimal berisi prinsip yang terdapat dalam
KTSP (**) Panduan Penyusunan KTSP
 Terdapat uraian dari setiap prinsip tersebut
 Prinsip dan uraiannya menggunakan bahasa
yang baik dan benar

Bab II. Tujuan Rujukan: UUSPN & PP. No. 32 Th 2014


(**)  Sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan
A. Tujuan dasar/ menengah yang terdapat dalam
Pendidikan peraturan perundang-undangan
Dasar/
Menengah (**)
Aspek yang Saran
Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
B. Visi Sekolah (*) Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP
1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama
warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang
akan datang;
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan
kekuatan pada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
3. Dirumuskan berdasar masukan dari
berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras
dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
4. Diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
5. Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar jargon/motto tetapi
harus bisa dicapai dan terealisasi dalam
program kerja sekolah secara keseluruhan
(budaya sekolah, RPP) dan proses pembelajaran
serta penilaian.

C. Misi Sekolah Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


(*) 1. Memberikan arah dalam mewujud-kan
visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2. Merupakan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu tertentu;
3. Menjadi dasar program pokok satuan
pendidikan;
4. Menekankan pada kualitas layanan peserta
didik dan mutu lulusan yang diharapkan
oleh satuan pendidikan;
5. Memuat pernyataan umum dan khusus
yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan;
6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatansatuan-satuan unit
satuan pendidikan yang terlibat;
7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari
segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan

1
Aspek yang Saran
Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8. Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

D. Tujuan Satuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang


Pendidikan (*) KTSP
1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka pendek (satu
tahunan);
2. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan);
3. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
4. Mengacu pada standar kompetensi
lulusan yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan Pemerintah;
5. Mengakomodasi masukan dari berbagai
pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah;
6. Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.

Bab III. Muatan Rujukan: Permendikbud Nomor 57 Tahun


Kurikulum 2014
Tingkat Satuan
Pendidikan (*)
A.Muatan
Nasional (*)
B.Muatan Lokal Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP
(*) Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014
Tentang Muatan Lokal
1. Muatan lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan pendidikan
dapat berbentuk sejumlah bahan kajian
terhadap keunggulan dan kearifan daerah
tempat tinggalnya
2. Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh
wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur.
3. Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan

2
Aspek yang Saran
Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
dengan peraturan bupati/walikota.
4. Penerapan muatan lokal dapat dilakukan
dengan cara terintegrasi pada mata pelajaran
kelompok B; dan/atau
5. Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada
kelompok B sebagai mata pelajaran muatan
lokal
6. Muatan lokas dapat dijadikan sebagai bahan
ajar pada tema/subtema yang relevan.

C.Kegiatan Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang KTSP


Ekstrakurikule Permendikbud Nomor 62 Thn 2014 Tentang
r (*) Kegiatan Ekskul Pendidikan Dasar dan
Menengah
1. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
Kegiatan Ekstrakurikuler di satuan
pendidikan,
2. Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
instruktur sebagai pengembang dan pembina
Kegiatan Ekstrakurikuler, dan
3. Komite sekolah/madrasah sebagai mitra
sekolah yang mewakili orang tuapeserta
didik dalam pengembangan program dan
dukungan pelaksanaan program
ekstrakurikuler
4. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah
Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya
masing-masing
6. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat
berupa:
a. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan
Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah
Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), dan lainnya;
b. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah
Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik,
penelitian, dan lainnya;
c. Latihan olah-bakat latihan olah-minat,
misalnya: pengembangan bakat olahraga,
seni dan budaya, pecinta alam,
jurnalistik, teater, teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat,
ceramah keagamaan, baca tulis alquran,

3
Aspek yang Saran
Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
retreat;

D. Beban belajar Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang


(*) KTSP
Sistem Paket
1. Beban belajar dengan sistem paket
sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester gasal dan genap dalam satu
tahun ajaran. Beban belajar pada sistem
paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.
2. Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk
SD/MI, maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan
maksimal 60% untuk SMA/MA/SMK/MAK
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.

E, Beban Belajar Rujukan: Permendikbud no. 61 tentang


Tambahan (*) KTSP
Satuan pendidikan boleh menambah beban
belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain
yang dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah, atas beban pemerintah
daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya.

F. Ketuntasan Permendikbud nomor 104 tentang Penilaian


Belajar (**) 1. Ketuntasan Belajar merupakan tingkat
minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi
ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun ajaran, dan
tingkat satuan pendidikan
2. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-
1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik
(B).
3. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan
dan keterampilan dituangkan dalam bentuk
angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk
angka yang ekuivalen dengan huruf A
sampai dengan D sebagaimana tertera
pada tabel berikut.
4. Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan
ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk

4
Aspek yang Saran
Deskripsi *) Analisis
Ditelaah Perbaikan
keterampilan ditetapkan dengan capaian
optimum 2,67.

G. Pendidikan 1. Melakukan analisis konteks tentang nilai-


Karakter dan nilai pendidikan karakter yang perlu
Budaya diprioritas di sekolah
Sekolah (**) 2. Melakukan komitmen bersama antara
seluruh komponen sekolah, kepala sekolah,
pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
sekolah
3. Merancang budaya sekolah dalam rangka
pengembangan pendidikan karakter yang
terjadwal secara harian, mingguan dan
bulanan.

H. Kenaikan Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 Tentang


Kelas dan Penilaian
Kelulusan (**)

Bab. IV Kalender
Pendidikan (*) Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan
A. Permulaan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
Waktu pelajaran
Pelajaran (*)
B. Pengaturan a. Minggu efektif belajar adalah jumlah
Waktu Belajar minggu kegiatan pembelajaran di luar
Efektif (*) waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran
untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum tingkat daerah),
ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain
yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan
C. Pengaturan Penetapan waktu libur dilakukan dengan
Waktu Libur mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang
(*) hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus

Keterangan : (*) Komponen buku I KTSP merujuk permendikbud nomor 61 tahun


2014 tentang KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
(**) Komponen tambahan buku I KTSP untuk memperkaya informasi
dan mempermudah pelaksanaan.

......................, ............., 2020


Penelaah,
1. ..............................
2. ..............................

Anda mungkin juga menyukai