Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JAMANIS
Jl. Cisinga Kp Gereba Kidul RT 001/002 Desa Karangresik Kec. Jamanis
Email:sman1jms@guru.upi.edu KABUPATEN TASIKMALAYA 46175

INSTRUMEN VALIDASI KTSP


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENTUNJUK PENGISIAN

1. Perhatian dokumen KTSP yang kan divaldasi


2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kelapa sekolah, nama dan jabatan petugas validasi
3. Bubuhkan tanda cek ( ) pada kolom “Ada” atau “Tidak” sesuai keberadaan butir-butir pernyataan
4. Catatan petugas validasi diisi dengan temuan, komentar dan saran berdasarkan hasil validasi.
Ditulis dengan singkat namun jelas

NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 JAMANIS


ALAMAT :Jl.Cisinga Kp.Gereba Kidul RT 001/002 Desa Karangresik
Kec.Jamanis
NAMA KEPALA SEKOLAH : TARSO SUTARSO,M.Pd.
TANGGAL VALIDASI :
PETUGAS VALIDASI :
JABATAN PETUGAS VALIDASI :

No Komponen KTSP/ Indikator Penilaian Catatan

Ya Tdk

1. COVER/ HALAMAN JUDUL

1. Logo sekolah dan / daerah


2. Judul : Kurikulum SMAN 1 Jamanis
3. Tahun Pelajaran
4. Alamat sekolah
2. LEMBAR PENGESAHAN

1. Rumusan kalimat pengesahan


2. Tanda tangan kepala sekolah dan
stempel cap sekolah
3. Tanda tangan ketua komite sekolah
dan stempel / cap komite sekolah
4. Tempat untuk tanda tangan
pengesahan kepala bali wilayah / a.n
pejabat dinas Pendidikan provinsi
3. KATA PENGANTAR

RANGKUMAN HASIL REVISI :


hasil analisis /reviu kurikulum
sebelumnya

No Komponen KTSP / Indikator Peneliain Catatan


Ya Tdk
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1. Latar belakang memuat:
Berisi rasional tentang pengembangan / revisi kurikulum
sekolah, antara lain perubahan kurikulum yang berlaku
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
Undang- undang No 20 thn 2003
PP 19 thn 2005 tentang SNP sebagaimana terakhir dirubah
dengan PP no. 13 tahun 2015
Peraturan Pemerintah No.17 thn 2010 tentang pengelolaan
pendidikan
Permendikbud no 59 thn 2014 tentang kurikulum SMA
(untuk sumber struktur kurikulum karena dibutuhkan oleh
sekolah, sesuaikan dengan Permendikbud No 61 Tahun
201)
Permendikbud no 61 tahun2014 tentang KTSP
Permendikbud no 62 tahun 2014 tentang kegiatan
Ekstrakulikuler
Permendikbud no 63 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan
Permendikbud no 64 tahun 2014 tentang Peminatan
Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Permendikbud no 103 tahun tentang Pembelajaran
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang Bimbingan
Konseling
Permendibud no 23 tahun 2014 tentang Pendidikan Budi
Pekerti
Permendikbud no 53 tahun 2015 tentang penilaian tentang
Penilaian Hasil Belajar
Permendikbud no 48 tahun 2015 tentang SKS
Permendikbud no 20 tahun 2016 tentang SKL
Permendikbud no 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang Standard
Penilaian
Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang KI dan KD
Kur’13
Permendikbud no 3 tahun 2017 tentang penilaian oleh
satdik
Peraturan Daerah No. 5 tahun 2017 tentang Pendidikan di
Jawa Barat:
3. Tujuan : berisi tujuan pengembangan kurikulum
sekolah
4. Acuan konseptual ( Permendikbud No 61 /2014)
5. Prinsip pengembangan KTSP ( Permendikbud no 51 /
2014
II Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi satuan Pendidikan
Acuan membuat Visi (Permendikbud No 61/2014)
1) Dijadikan sebagai cita-cita Bersama warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan
pada masa yang akan datang
2) Mampu memberikan inspirasi, motivasi dan
kekuatan pada warga satuan Pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan
3) Dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai
warga satuan Pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan bisi institusi di
atasnya serva visi Pendidikan nasional;
4) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warna
satuan Pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi
diatasnya serta visi Pendidikan nasional;
5) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin
oleh kepala sekolah / madrasah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah /
madrasah;
6) Disosialisasikan kepada warga satuan Pendidikan
dan segenap pihak yang berkepentingan
7) Ditinjau dan dirumuskan Kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantaangan
masyarakat
b. Misi Satuan Pendidikan
Acuan membuat Misi ( Permendikbud No 61 /2014)
1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok satuan Pendidikan
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik
dan mutu lulusan yang diharapkan oleh satuan
pendidikan
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program satuan Pendidikan
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit satuan
Pendidikan yang terlibat
7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap
pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah / madrasah dan di putuskan oleh rapat
dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah /
madrasah ;
8) Disosialiasikan kepada warga satuan Pendidikan
dan segenap pihak yang berkepentingan
9) Ditinjau dan dirumuskan Kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan di
masyarakat
c. Tujuan Satuan Pendidikan
Acuan membuat tujuan ( Permendikbud No 61 / 2014)
1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menegah (empat tahunan);
2) Mengacu pada visi, misi dan tujuan Pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh satuan Pendidikan dan
Pemerintah
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah /
madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepada sekolah / madrasah
5) Disosialikan kepada warga satuan Pendidikan dan
segenap pihak dan berkepentingan
III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
A. Kerangka Dasar; berisi Landasan Filosofis , Landasan
Teoritis, dan Landasan Yuridis ( Permendiknas no 59 /
2014) memuat:
1. Prinsip penyusunan KTSP
2. Prinsip pengembangan KTSP
3. Pengembangan kecerdasan abad 21 ( literasi 4C,
PKK dan HOTS).
B. Struktur kurikulum sautan Pendidikan , memuat:
Berisi antara lain 1) Pola dan susunan mata pelajaran:
wajib A,wajib B, Peminatan , Lintas minat, 2) beban
belajar, 3) mata pelajaran tambahan, dan 4) alokasi
waktu pembelajaran ( Permendikbud No 59 /2014)
C. Muatan Kurikulum
Mata pelajaran kelas X,XI,dan XII
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri
atas kelompok mata pelajaran A, kelompok mata
pelajaran B, dan Khusus untuk SMA./ MA /
SMK /MAK ditambah dengan kelompok mata
pelajaran C ( Peminatan), termasuk bimbingan
konseling dan ekstra kulikuler wajib Pendidikan
kepramukaan ( Permendikbud no 61 / 2014)
2. Muatan local yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah Provinsi atau Kabupaten / Kota sesuai
dengna kewenangannya dan / atau satuan
pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian
terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya yang menjadi:
1) Bagian mata pelajaran kelompok B; dan / atau
2) Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada
kelompok B sebagai mata pelajaran muatan
local dalam hal pengintegrasian tidak dapat
dilakukan. Bimbingan konseling dapat
diselenggarakan melalui tatap muka di kelas
sebagai muatan kurikulum yang di tetapkan
pada tingkat satuan Pendidikan (Permendikbud
No 61 / 2014).
3. Beban belajar system paket
Beban belajar dengan system paket sebagaimana
diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan
Pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.
Beban belajar pada system paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, dan maksimal 60% untuk SMA / MA /
SMK / MA dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan ( Permendikbud No
61/2014).
Beban belajar tambahan
Satuan Pendidikan boleh menambahkan beban
belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan
belajar peserta didik dan / atau kebutuhan
akademik social budaya dan factor lainnya yang
dianggap penting oleh satuan Pendidikan dan / atau
daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan
Pendidikan yang menetapkannya. ( Permendikbud
No 61 / 2014)
4. Ketentuan belajar
- Sekolah dapat menentukan kriteria ketuntasan
belajar sesuai karakteristik nya ( Permendikbud No
53 Tahun 2015, Panduan penilaian untuk SMA
bulan Juni 2017)
5. Peminatan ( Permendikbud no 64 / 2014)
6. Kelulusan
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui
UN, dan penilain hasil belajar oleh satuan
Pendidikan melalui US dan USBN.
Kriteria kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap atau prilaku minimal
baik
c. Lulus ujian sekolah
Catatan : Kelulusan peserta didik ditetapkan
oleh satuan Pendidikan dalam rapat dewan
guru setelah pengumunan UN (Permendikbud
no 3 / 2017)
7. Kenaikan kelas
Pada system paket peserta didik dinyatakan naik
kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti
b. Deskripsi sikap sekurang kurangnya minimal
baik yaitu memenuhi indicator kompetensi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
sautan Pendidikan
c. Deskripsi kegiatan kulikuler Pendidikan
kepramukaan minimal BAIK, sesuai dengna
kriteria yang ditetapkan oleh satuan
Pendidikan.
d. Tidak memiliki lebih dari 2 mata pelajaran
yang masing-masing niklai pengetahuan dan /
atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak tercapai ketuntasan
belajar pada semester ganjil dan atau semester
genap, niai akhir diambil dari rerata semester
ganjil dan genap pada mata pelajaran yang
sama pada tahun pelajaran tersebut
e. Satuan Pendidikan dapat menambah kriteria
lain sesuai dengan kebutuhan masing masing
Catatan: keputusan kenaikan kelas bagi peserta
didik dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan
Pendidikan dengan mempertimbangkan
kebujakan satuan Pendidikan, seperti minimal
kehadiran, tata tertib, dan peraturan lainnya
yang berlaku di satuan Pendidikan tersebut
( Permendikbud no 53 /2015, panduan
penilaian untuk SMA tahun 2017 standar
penilaian no 23 / 2016
IV KALENDER PENDIDIKAN
1. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainnya
kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap
satuan Pendidikan
2. Pengaturan waktu belajar efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap
satuan Pendidikan, minimal 36 minggu.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu yang meluputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan loka, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang di anggap penting oleh satuan
Pendidikan yang pengaturannya disesuasikan dengan
keadaan dan kondisi daerah
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu
pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik
nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari bersar nasional, dan hari libur
khusus. ( Permendikbud no 61/ 2014)
LAMPIRAN
1. SK tim pengembangan sekolah /TPK/ TPMPS
2. Laporan hasil analisis konteks
3. Hasil penentuan KKM (contoh salah satu mata pelajaran,
jenjang kelas dan sekolah.)
PENDUKUNG
1. Dokumen II Silabus
2. Dokumen III ( RPP semua mata pelajaran tiap jenjang)
3. Pedoman peminatan
4. Pedoman pembelajaran menuju abad 21 dengan
mengambangkan literasi , PPK, dan 4 C
5. Pedoman penilaian yang mengembangkan HOTS
6. Pedoman Muatan Lokal
7. Pedoman Pelaksanaan Ekstrakulikuler

Rekomendasi petugas Validasi untuk Dokumen I, II dan III :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai