Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
KANTOR CABANG DINAS WILAYAH XI
Jln. Akhmad Yani No. 23 Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota
Kode Pos 44151 Kabupaten Garut

Nama Sekolah :
Alamat :
Kepala Sekolah :
Tanggal Validasi :
Petugas Validasi :
Jabatan Petugas Validasi :
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR A
D TIDAK ADA
A
A. COVER/HALAMAN JUDUL
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SMA ............
3 Tahun pelajaran
4 Alamat sekolah
B. LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan kalimat pengesahan
2 Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah
3 Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah
Tempat untuk tanda tangan pengesahan Kepala Cabang Dinas / a.n. Pejabat
4
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
C. KATA PENGANTAR

RANGKUMAN HASIL REVISI : hasil analisis/reviu kurikulum sebelumnya

D. DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG MEMUAT :
Rasional tentang pengembangan/revisi kurikulum sekolah, antara lain
perubahan kurikulum yang berlaku.
2 MENCANTUMKAN DASAR HUKUM YANG RELEVAN
Undang-undang No 20 thn 2003 (Tentang Sisdiknas)
Undang-undang No 23 Tahun 2014 (Pemerintahan Daerah)
PP No. 19 Tahun 2005 sebagaimana terakir diubah dengan PP No. 13 Tahun
2015 tenng perubahan kedua atas PP Nomr 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah No. 17 thn 2010 ttg Pengelolaan Pendidikan.
Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
Permendikbud no 59 thn 2014 ttg Kurikulum SMA (untuk sumber struktur
kurikulum karena dibutuhkan oleh sekolah, sesuaikan dengan Permendikbud
No 61 Tahun 2014)
Permendikbud no 61 tahun 2014 ttg KTSP
Permendikbud no 62 tahun 2014 ttg Keg Ekstrakurikuler
Permendikbud no 63 tahun 2014 ttg Pend Kepramukaan
Permendikbud no 64 tahun 2014 ttg Peminatan
Permendikbud no 79 tahun 2014 ttg Muatan Lokal
Permendikbud no 103 tahun 2014 ttg Pembelajaran
Permendikbud no 111 tahun 2014 ttg Bimbingan Konseling
Permendikbud no 23 tahun 2015 ttg Pend Budi Pekerti
Permendikbud no 53 tahun 2015 ttg Penilian Hasil Belajar
Permendikbud no 48 tahun 2015 ttg SKS
Permendikbud no 20 tahun 2016 ttg SKL
Permendikbud no 21 thn 2016 ttg Standar Isi
Permendikbud no 22 thn 2016 ttg Standar Proses
Permendikbud no 23 thn 2016 ttg Standar Penilaian
Permendikbud no 24 thn 2016 ttg KI dan KD Kur’13
Permendikbud no 3 tahun 2017 ttg Penilaian oleh Satdik
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah .
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
Peraturan Daerah No. 5 tahun 2017 ttg Pendidikan di Jawa Barat
Peraturan Gubernur Daerah Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Bahasa
Daerah pada Pendidikan Menengah.
Program Gubernur Jawa Barat Tentang Implementasi Pendidikan Karakter
melalui Jabar Masagi (Surti, Harti, Bukti dan Bakti)
3 Tujuan : berisi tujuan pengembangan kurikulum sekolah
4 Acuan Konseptual (Permendikbud No 61/2014)
5 Prinsip Pengembangan KTSP (Permendikbud No 61/2014)
II Visi , Misi, dan Tujuan
A Visi Satuan Pendidikan
Acuan membuat Visi (Permendibud No 61/2014)
Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap
1
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang

Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan


2
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan

Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan


3 pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan
4 pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
5
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
6
berkepentingan
Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
7
perkembangan dan tantangan di masyarakat
B MISI SATUAN PENDIDIKAN
Acuan membuat Misi (Permendibud No 61/2014)
Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan
1
tujuan pendidikan nasional
2 Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3 Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan
Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
4
diharapkan oleh satuan pendidikan
Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan
5
pendidikan
Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
6
satuan unit satuan pendidikan yang terlibat
Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
7 termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
8
berkepentingan
Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
9
perkembangan dan tantangan di masyarakat
C TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Acuan membuat tujuan (Permendikbud No 61/2014)
Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah
1
(empat tahunan);
Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
2
kebutuhan masyarakat;
Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh satuan
3
pendidikan dan Pemerintah
Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
4 komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
5
berkepentingan
II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A Kerangka Dasar; berisi Landasan Filosofis, Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis (Permendiknas no 59/2014)

1 Prinsip penyusunan KTSP


2 Prinsip pengembangan KTSP
3 Pengembangan kecerdasan abad 21 ( literasi, 4C, PPK dan HOTS ).
B Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat:
1 Pola dan susunan mata pelajaran: wajib A, wajib B, Peminatan, Lintas minat,
2 Beban belajar
3 Mata Pelajaran Tambahan
4 Alokasi waktu (Permendikbud No. 59 Tahun 2014)
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan standar isi,
5 kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan total waktu 38 - 39 Jam per
minggu untuk Kurikulum 2006.
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
6 peserta didik dan sekolah dengan memanfaatkan tambahan 4 Jam per minggu
untuk Kurikulum 2006.
C Muatan Kurikulum
Mata Pelajaran kelas X, XI, dan XII
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran
A, kelompok mata pelajaran B, dan khusus untuk SMA/MA/SMK/MAK
ditambah dengan kelompok mata pelajaran C (peminatan), termasuk
1 bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
(Permendikbud No 61/2014)

Muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau


kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan
dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan
daerah tempat tinggalnya yang menjadi:
1) bagian mata pelajaran kelompok B; dan/atau
2) mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata
2 pelajaran muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan
Bimbingan konseling dapat diselenggarakan melalui tatap muka di kelas
sebagai muatan kurikulum yang ditetapkan pada tingkat satuan pendidikan
(Permendikbud No 61/2014).

Beban Belajar Sistem Paket :


Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap
dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, dan maksimal 60%
3 untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan(Permendikbud No 61/2014).
Beban Belajar Tambahan
Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau
daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya. (Permendikbud No 61/2014).

4. Ketuntasan Belajar :
Sekolah dapat menentukan Kriteria ketuntasan belajar sesuai karakteristiknya
4
( Permendikbud No. 53 Tahun 2015 , Panduan Penilaian untuk SMA bulan
Juni th 2017)
5 Peminatan (Permendikbud No 64/2014)
Kelulusan :
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui UN, dan penialaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan melalui US dan USBN.
Kriteria kelulusan
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
6
b. memperoleh nilaian sikap/perikau minimal baik
c. lulus ujian sekolah
Catatan : Kelulusan peserta didik ditetapan oleh satuan pendidikan dalam
rapat dewan guru setelah penguman UN
(Permendibud No. 3/2017)

Kenaikan kelas :
Pada Sistem Paket peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuiti
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi
indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan
c. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal
BAIK, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
7
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak tercapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan atau
semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut
e. Satuan pendidikan dapat menambah kriteria lain sesuai dengan kebutuhan
masing-masing
Catatan : Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan
hasil rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan satuan
pendidikan, seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan lainnya yang
berlaku di satuan pendidikan tersebut (Permendikbud no 53/2015,Panduan
Penilaian untuk SMA tahun 2017, Standar Penilaian no 23/2016)

IV KALENDER PENDIDIKAN
Permulaan Tahun Ajaran
1 Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan, minimal 36 minggu.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan
2
dengan keadaan dan kondisi daerah
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.(Permendikbud No 61 /2014)

LAMPIRAN
1 SK Tim Pengembang Sekolah /TPK/ TPMPS
2 Laporan Hasil Analisis Konteks
Hasil penentuan KKM (contoh salah satu mata pelajaran, jenjang kelas dan
3
sekolah.)
PENDUKUNG
1 Dokumen II Silabus
2 Dokumen III ( RPP semua mata pelajaran tiap jenjang)
3 Pedoman Peminatan
Pedoman Pembelajaran menuju abad 21 dengan mengembangkan literasi,
4
PPK , dan 4 C
5 Pedoman penilaian yang mengembangkan HOTS
6 Pedoman Muatan Lokal
7 Pedoman Pelaksanaan Ekstrakurikuler.
Jumlah/Skor seluruhnya
Nilai
KRITERA E
Amat baik
Baik
Kurang
Rekomendasi Petugas Validasi untuk Dokumen I, II dan III :
AT

arut Kota

HASIL PENILAIAN
0 1 2 3 4
rmendiknas no 59/2014), memuat :
0 0 0 0 0 0
0
Kurang
86 s.d 100
70 s.d 85
Di bawah 70
Garut, ……………………. 2019
Pengawas Sekolah,

………………………………………….
NIP. …………………………………..

Anda mungkin juga menyukai