Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI MENINGKATKAN EKSITENSI ASURANSI

SYARIAH DI INDONESIA
Popvy amelia ‘ 21519002’ Eka galih tahliyah putri’ 21519008
ABSTRAK
Asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh
dengan perluasan pasar keuangan syariah. Tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengkaji bagaimana perasaan masyarakat tentang
asuransi syariah dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mendukung keberadaan asuransi di Indonesia dan persepsi umum
tentang asuransi syariah. Metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif, didukung oleh data dan
analisis dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan asuransi syariah di
Indonesia dapat ditingkatkan jika dasar hukum khusus untuk
mengatur asuransi syariah saat ini sangat minim. Selain itu, peran
Agen Asuransi Syariah diperlukan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang produk, sistem, penggunaan, dan
manfaat Asuransi Syariah (meningkatkan literasi Asuransi Syariah).

• PENDAHULUAN
Asuransi syariah sudah lama ada di industri keuangan syariah dunia.
Indonesia merupakan salah satu dari 4.444 negara di dunia, dengan jumlah
penduduk yang besar 4.444 dan mayoritas beragama Islam, sehingga
diperkirakan 4.444 akan bertambah pada tahun 2015. 20% per tahun. Itu
selalu menjadi pusat perhatian, terutama di bidang Syariah. Kehadiran
Asuransi Syariah atau Takaful terus berkembang, dengan menunjukkan
kontribusinya terhadap pasar asuransi Indonesia. Sebagai negara Islam
terbesar, memiliki populasi 217 juta (Indonesia, , populasi Muslim terbesar
di dunia | Databoks 2016). Jumlah tersebut merupakan potensi pasar yang
sangat besar untuk produk asuransi syariah .
Menurut Nugroho dkk. (2017) dan Sukmadilaga & Nugroho (2017) Prinsip
syariah lembaga keuangan Islam adalah saling mendukung atau
persaudaraan sebelum UU sehingga dapat membawa manfaat bagi orang
banyak (maslahat). Oleh karena itu, untuk mewujudkan asas persatuan
dengan saudara, diperlukan kerjasama, saling mendukung dan saling
menjamin antar umat. Oleh karena itu, Arafah & Nugroho 2016 dan
Nugroho dkk. Menurut (2018), hubungan dengan orang atau habluminannas
didasarkan pada prinsip , dan yang terbaik adalah mereka yang bermanfaat
bagi semua makhluk Tuhan. (manusia dan lingkungan). Membangun
hubungan saudara di antara orang-orang sebenarnya sangat penting. Sebab,
pada kenyataannya 4.444 orang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan pihak
lain. Oleh karena itu, untuk menghidupi 4.444 jiwa ini, diperlukan
kerjasama dari 4.444 jiwa. Saat ini, masalah, keselamatan, risiko jiwa dan
properti, dan kebutuhan asuransi masalah adalah masalah yang melibatkan
pikiran saat mereka memikirkan keselamatan dan keamanan di masa depan.
Oleh karena itu, jika seseorang meminimalkan risiko terhadap jiwa dan
harta benda, sangat wajar. (Doctoralina et al., 2018; Utami dan Chotib
2014).
• TINJAUAN PUSTAKA
Pesatnya perkembangan industri keuangan syariah berkorelasi positif
dengan pertumbuhan asuransi syariah. Sistem asuransi syariah memiliki
konsep pembagian risiko, bukan pengalihan risiko seperti pada asuransi
tradisional. Asuransi Syariah adalah cara untuk mengelola risiko sesuai
dengan Prinsip Saling Membantu . DSN Fatwa No. 21/DSNMUI/X/2001
tentang Pengertian Asuransi Syariah (Tamin, Takaful, atau Tadam) Dewan
Syariah Nasional saling melindungi dan membantu dalam satu kesatuan
gotong royong. Keadilan dan saling menguntungkan antara pemegang polis
dan bisnis. Oleh karena itu, asuransi syariah tidak diketahui terkait dengan
kepentingan , tetapi tujuannya adalah sosial dan memiliki masalah satu sama
lain dalam menghadapi bencana menurut Al-Qur'an meningkat. Untuk
membantu dan As Sunnah.
Pernyataan mengenai ketiga jenis asuransi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Asuransi kerugian adalah polis asuransi yang menyediakan layanan
untuk mengelola risiko kerugian, kerugian, keuntungan, , dan
kewajiban.
b. Asuransi jiwa adalah layanan yang diberikan oleh perusahaan untuk
menangani risiko yang terkait dengan kehidupan atau kematian
manusia.
c. Reasuransi adalah polis asuransi yang memberikan reasuransi atas jasa
dan risiko.
Di sisi lain, dalam Asuransi Syariah, dikenal sebagai Takaful Keluarga
(asuransi jiwa), Takaful Umum (asuransi kerugian), dan Reasuransi
(reasuransi). Takaful Keluarga adalah bentuk dari asuransi Syariah yang
memberikan layanan, perlindungan dan dukungan terkait dengan asuransi
jiwa dan keluarga terutama untuk kesejahteraan orang (Echchabi et al.,
2014). Selain itu, Takaful umum, asuransi kerugian yang terkait dengan
asuransi risiko, berupa bangunan, sepeda motor, konstruksi bencana,
peristiwa yang menyebabkan kerugian, dan rekaful adalah pengembangan
industri tradisional dan tujuannya. Syariah. Sistem asuransi Syariah
menggabungkan aspek nilai-nilai Syariah, prinsip-prinsip keadilan,
transparansi dan pembagian risiko, yang tidak termasuk dalam sistem
asuransi tradisional . Prinsip Pembagian Risiko Asuransi Islam memberikan
perlindungan properti atau jiwa kepada anggota yang kurang mampu. Jika
perusahaan Asuransi Syariah Anda memiliki kelebihan dana, Anda dapat
menggunakannya untuk membayar zakat atau menyalurkan untuk
membantu membangun proyek infrastruktur publik seperti: Swartz &
Coetzer 2010). Keunggulan lainnya adalah produk asuransi syariah dapat
dijual tidak hanya kepada 4.444 umat Islam, tetapi juga kepada masyarakat
non-Islam.
Misalnya, pangsa pasar di negara-negara non-Islam seperti Nusa , timur-
tenggara, dan Sulawesi Utara mendorong pertumbuhan . Selain itu, di
Malaysia sebagai negara multi-etnis , produk asuransi Islam menarik
bahkan komunitas non-Islam, meskipun tampaknya perbedaan agama dan
budaya ( produk asuransi Islam).Swartz & Coetzer2010).
Beberapa penelitian sebelumnya tentang asuransi syariah telah
menjelaskan faktor yang mempengaruhi preferensi asuransi syariah, seperti
partisipasi Takaful (asuransi syariah). ). Studi Akhter & Hussain (2012)
Kami menganalisis kriteria dan persepsi Takaful dari pelanggan yang
mempengaruhi praktik Takaful.
Prinsip-prinsip asuransi syariah yang digunakan sebagai pedoman untuk
mencapai kesejahteraan rakyat adalah sebagai berikut:
a. Tanggung jawab bersama dibebankan pada semua umat Islam.
Kewajiban ini dapat saling tolong menolong, mencintai, menyayangi,
dan saling mempererat persatuan sesama umat Islam.
b. Bekerja sama dan saling membantu. Islam selalu mengajarkan untuk
membantu dan bekerja dengan orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
c. Saling melindungi. Artinya, yang kuat melindungi yang lemah,
melindungi yang miskin dan miskin, dan pemerintah adalah penjaga
kemakmuran dan keamanan .
d. Menyadari keamanan setiap komunitas, membantu mereka yang
membutuhkan, dengan perasaan dan pikiran, saling membantu.
e. Mencapai transaksi yang adil dengan sesama manusia dan diri sendiri.
Sikap adil diperlukan ketika Asuransi Syariah menentukan kelebihan
bagi hasil berdasarkan surat dan pengembalian investasi antara
perusahaan dan peserta. Ini sangat penting karena transparansi asuransi.

• METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelusuran bibliografi atau penelusuran
kepustakaan dengan pendekatan deskriptif yang merupakan bagian dari
pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah font, grafik, gambar,
tidak ada angka. Segala sesuatu yang dikumpulkan adalah kunci dari apa
yang dipelajari . Data diperoleh dari majalah, buku, website, dan dokumen
resmi lainnya. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif karena
membahas metodologi penelitian kualitatif dan intelektual , keberadaan
Asuransi Syariah , yang merupakan bagian dari pengembangan ilmiah .
Metode kualitatif sebagai metode penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa bahasa tulis dan lisan yang dapat diamati dan
memperhatikan prinsip-prinsip umum yang mendasari manifestasi
fenomena yang dihadapi.
• PEMBAHASAN
Islam belum berkembang. Asuransi itu sendiri dikenal dengan alaqilah pada
tahun . Penjaminan Syariah atau Takaful perkembangannya sangat pesat di
di dunia khususnya Indonesia (Ramadhani2015). Hal ini membuat asuransi
sangat menarik bagi masyarakat umum. Orang tahu Bahkan, dari Takaful
Lembaga keuangan asuransi syariah memiliki prinsip perdagangan , yang
membuat Anda merasa tenang dengan rasa aman dan saling membantu. Di
atas segalanya, demi keadilan, pemegang polis dan perusahaan asuransi itu
sendiri dapat saling menguntungkan. Menurut Sukmadilaga & Nugroho
(2017), adalah prinsip perdagangan Syariah: (I) Persaudaraan (ii) Keadilan,
(iii) Keuntungan (iv) Keseimbangan (v) Universalisme.
Berikut kewajiban dan tanggung jawab agen asuransi dalam pemasaran
produk asuransi yang baik dan benar:
a. Agen memiliki tugas dan kewajiban untuk memasarkan 4.444 orang
dan memberikan mereka kepercayaan dan keyakinan untuk memilih
produk asuransi. Agen asuransi dapat mengaksesnya sebagai jembatan
yang memberikan informasi kepada publik. Di Syariah, ini adalah
karena banyak orang masih tidak terpengaruh oleh niat mereka untuk
memilih produk asuransi.
b. Adanya kegiatan promosi dari pemberian informasi hingga penjualan
umum produk asuransi . Kasus ini Citra Perusahaan Dilaksanakan untuk
membina asuransi syariah. Aktivitas ini harus dijalankan bersamaan
dengan aktivitas tanpa menghapus untuk menghindari kesalahan fatal
dari agen. Efek kesalahan dapat merusak citra asuransi . Agen asuransi
harus mahir dalam memasarkan produk asuransi agar dapat menjadi
elemen kunci untuk membantu menjaga citra dan reputasi perusahaan,
serta keberadaan Asuransi Syariah di Indonesia. Asuransi Syariah agen
yang mengetahui status hubungannya dengan Asuransi Syariah harus
melakukan upaya berikut.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan rendahnya kebutuhan
asuransi . peran agen asuransi Membantu menginformasikan pemegang
polis Contoh: Diharapkan masyarakat memahami dan memahami
pentingnya manfaat dan manfaat asuransi. Syariah.
d. Meningkatkan kesadaran di masyarakat dengan mengembangkan
strategi komunikasi berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan.
Metode yang dapat digunakan untuk menyusun strategi adalah dengan
melihat latar belakang pendidikan dan tingkat pendapatan calon peserta
. Dengan cara ini, agen asuransi dapat dengan mudah menyampaikan
pemahamannya, membuat calon nasabah Asuransi Syariah tertarik dan
menjadi mitra.
e. Membantu peserta mendapatkan Pahami dan yakini ilmu yang didapat
dari agen asuransi syariah. adalah karena masih ada keraguan apakah
orang dapat mengetahui apa yang dimiliki tentang jaminan Syariah pada
. Selain itu, agen perlu membuat peserta percaya pada pengetahuan yang
diperoleh dari . Ini memungkinkan Anda untuk berbagi pengetahuan
tentang dengan keluarga Anda, komunitas , atau peserta potensial
lainnya.
• KESIMPULAN
Upaya peningkatan eksistensi dan potensi Pasar Asuransi Syariah dapat
disimpulkan bahwa adalah:
1. Asuransi Syariah memerlukan dasar hukum yang spesifik, tetapi hanya
ada beberapa yang mengatur asuransi Syariah.
2. Karena kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang
asuransi syariah, peran agen asuransi syariah sangat dibutuhkan.
3. Agen asuransi juga bertanggung jawab untuk memberikan solusi dan
layanan terbaik bagi calon peserta dalam memilih produk asuransi
syariah.
4. Pelayanan terbaik bagi calon peserta adalah memahami dengan benar
sesuai praktek tanpa rekayasa. Oleh karena itu, Lembaga Asuransi
Syariah adalah orang yang dipercaya dari Perusahaan Asuransi Syariah
, yang menjaga citra baik Perusahaan Asuransi Syariah di mata
masyarakat.

• SARAN
Terdapat peluang inovasi berupa keberadaan produk yang sejalan dengan
konsep dan nilai-nilai religi yang dapat diterima oleh masyarakat luas , serta
konsep Asuransi Syariah yang meningkatkan keadilan. Orang memilih
Asuransi Syariah sebagai mitra karena kebutuhan bisnis dan asuransi
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Akhter, Waheed, and Tajammal Hussain. 2012.“Takāful Standards and Customer
Perceptions Affecting Takāful Practices in Pakistan: A Survey.” International Journal
of Islamic and Middle Eastern Finance and Management 5(3): 229–40.

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia. 2016. “Data Bisnis Asuransi Dan Reasuransi
Syariah
AASI Q1 2016.Pdf – Google Drive.”https://drive.google.com/file/d/0B28pVtvX
2oU8T2FuVUMwRV9OOVU/view (June 20, 2019).

“Indonesia, Negara Berpenduduk MuslimTerbesar Dunia | Databoks.” 2016.


Dkatadata.co.id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/ 2016/11/11/indonesia-negara-
berpenduduk muslim-terbesar-dunia (June 20, 2019).

Arafah, Willy, and Lucky Nugroho. 2016. “Maqhashid Sharia in Clean Water
Financing Business Model at Islamic Bank Maqhashid Sharia in Clean Water
Financing Business Model at Islamic Bank.” International Journal of Business
and Management Invention 5(2): 22–32.19:04

Jannah, D. M., & Nugroho, L. (2019). Strategi meningkatkan eksistensi


asuransi syariah di Indonesia. Jurnal Maneksi, 8(1), 169-176.

Anda mungkin juga menyukai