Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS ARUS MIGRASI DENGAN MODEL LOGLINEAR

DAN ITERATIVE PROPORTIONAL FITTING

CARWIDAH

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ABSTRAK

CARWIDAH. Analisis Arus Migrasi dengan Model Loglinear dan Iterative Proportional
Fitting. Dibimbing oleh HADI SUMARNO dan SISWANDI.

Migrasi merupakan salah satu komponen demografi yang mempengaruhi dinamika penduduk
atau populasi di suatu wilayah. Data arus migrasi dapat disajikan dalam sebuah tabel kontingensi.
Karya ilmiah ini membahas penggunaan model loglinear untuk menggambarkan struktur spasial
migrasi. Analisis struktur spasial migrasi memerlukan data arus migrasi dari suatu daerah asal ke
daerah tujuan. Jika data migrasi yang diperoleh lengkap, parameter-parameter model dapat
diperoleh secara langsung. Sedangkan, jika data tidak lengkap, parameter dapat diperoleh dengan
langkah-langkah berikut. Pertama, menentukan data lengkap sebagai nilai standar. Kedua,
menganalisis data dengan model loglinear yang sesuai. Terakhir, memprediksi nilai yang tidak
lengkap menggunakan iterative proportional fitting.
Studi kasus dilakukan pada data arus migrasi dari empat wilayah. Prediksi dari arus migrasi
tidak lengkap menggunakan iterative proportional fitting menunjukkan hasil yang mendekati data
sebenarnya. Hasil analisis model loglinear multiplikatif dengan cornered effect menunjukkan
bahwa wilayah pertama adalah wilayah yang memiliki rasio odds yang paling besar sedangkan
parameter model loglinear multiplikatif dengan mean effect menunjukkan bahwa wilayah ketiga
adalah wilayah yang paling penting sebagai origin dan destination.

Kata kunci: arus migrasi, model loglinear, iterative proportional fitting.

ii
ABSTRACT

CARWIDAH. Analysis of Migration Flow Using Loglinear Model and Iterative Proportional
Fitting. Supervised by HADI SUMARNO and SISWANDI.

Migration is one of demographic components that affect the population dynamics in a region.
Data of migration flow can be presented in a contingency table. This paper discusses the
application of loglinear model to describe the spatial structure of migration. The analysis of spatial
structure of migration requires data on migration flows from a region of origin to its destinations.
If the migration data are complete, then the parameters can be obtained directly. But, on the other
hand, if the data are incomplete, then the parameters will have to be obtained by following steps.
Firstly, assign the complete data as the standard value. Secondly, analyze data with the
corresponding loglinear model. Finally, predict the incomplete values using iterative proportional
fitting.
A case study is conducted on migration flow data of four regions. Prediction of incomplete
migration flows using iterative proportional fitting shows that the result is close to the actual data.
Parameters of multiplicative loglinear model with cornered effect indicate that the first region is
the region that has the greatest odds ratio. Whereas, parameters of multiplicative loglinear model
with mean effect indicate that the third region is the most important region as origin and
destination.

Keywords: migration flow, loglinear model, iterative proportional fitting.

iii
ANALISIS ARUS MIGRASI DENGAN MODEL LOGLINEAR
DAN ITERATIVE PROPORTIONAL FITTING

CARWIDAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Matematika

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

iv
Judul : Analisis Migrasi dengan Model Loglinear dan Iterative Proportional
Fitting
Nama : Carwidah
NRP : G54051078

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Hadi Sumarno, MS. Drs. Siswandi, M.Si.


NIP. 19590926 198501 1 001 NIP. 19640629 199103 1 001

Mengetahui:
Ketua Departemen,

Dr. Berlian Setiawaty, MS.


NIP. 19650505 198903 2 004

Tanggal Lulus:

v
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Indramayu pada tanggal 3 Juni 1986 sebagai anak kedua dari pasangan
bapak Tasidi dan ibu Awerih.
Pada tahun 1999 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cangkingan 2 kemudian
melanjutkan studi di SLTPN 3 Sliyeg hingga tahun 2002. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMU
Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan antara
lain ketua divisi Sosial dan Komunikasi IKADA Bogor (himpunan mahasiswa Indramayu) pada
periode tahun 2006/2007, ketua divisi Keasramaan IKADA Bogor periode tahun 2007/2008,
anggota Badan Pengawas Organisasi IKADA Bogor periode tahun 2008/2009, ketua departemen
Sosial Informasi dan Komunikasi Gumatika IPB (himpunan profesi mahasiswa Matematika IPB)
periode tahun 2007/2008, dan sebagai manajemen Leadership and Entreprenership School
Kementrian PSDM BEM KM IPB periode tahun 2008/2009.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan ummatnya hingga akhir jaman.
Karya ilmiah ini berjudul “Analisis Arus Migrasi dengan Model Loglinear dan Iterative
Proportional Fitting” yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Departemen Matematika. Penyusunan karya ilmiah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Hadi Sumarno, MS. selaku dosen pembimbing I atas waktu, bimbingan, kesabaran,
saran, dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
2. Drs. Siswandi, M.Si. selaku dosen pembimbing II atas waktu, saran, dan bantuan yang
diberikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
3. Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, M.S. selaku dosen penguji atas semua saran yang
diberikan kepada penulis.
4. Dr. Ir. Siswadi, M.Sc. atas saran yang diberikan kepada penulis.
5. Seluruh dosen Departemen Matematika atas semua ilmu dan nasihat yang bermanfaat
sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
6. Pa Yono, Bu Susi, Bu Ade, Mas Bono, Mas Deni, Mas Heri dan seluruh staf Departemen
Matematika FMIPA IPB yang telah membantu penulis selama belajar di Departemen
Matematika FMIPA IPB.
7. Keluargaku tercinta: Mimi dan bapak, kakakku dan adik-adikku serta seluruh keluarga
atas segala doa, dukungan, serta kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
8. Septiwi Nur Hidayati, Faisal Hardi dan Lukmanul Hakim atas kesediaannya sebagai
pembahas seminar tugas akhir penulis.
9. Teman-teman: Kak Feby, Farid, Hadi, Octo dan Erwan atas doa, dukungan, saran, dan
semangat yang diberikan kepada penulis.
10. Teman-teman Math 42: Warno, Ridwan, Iput, Ilie, Mocco, Djawa, Eko, Ayep, Fachrie,
Sapto, Yudi, Handanu, Bayu, Ardy, Dendy, Mira, Zil, Eyyi, Bude Tie2, Lela, Lina, Oby,
Vera, Jane, Ida, Niken, Vita, Hikmah, Okta, Tasya, Ryu, Rima, Achi, Hapsari, Lisda,
Gita, Riken, Ocoy, Nyoman, Ayu, Agnes, Herry, Yuni, Erlin, Acuy, Sima, Pipit atas doa,
bantuan, saran, semangat, dan dukungannya.
11. Adik-adik 43: Desi, Lina, Ratna Subro, Irsyad, Kiki, Slamet, Copi, Kiki, Kabil, Vera,
Supri, Tami, Nanu, Wira, Suci, Nia atas doa, semangat dan dukungannya.
12. Adik-adik 44: Lili, Yanti, Imam atas doa dan dukungannya
13. Adik-adik 45: Heru, Irma, Vikri, Kunedi, dan Ade atas doa dan dukungannya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberikan dukungan
kepada penulis sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan menjadi inspirasi
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Bogor, Maret 2012

Carwidah

vii
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... ix


DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................... ix

I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................... 1

II LANDASAN TEORI .................................................................................................................. 1


2.1 Populasi, Ruang Contoh, dan Kejadian ................................................................................ 1
2.2 Peubah Acak dan Sebaran Poisson ....................................................................................... 1
2.3 Hipotesis Statistik ................................................................................................................. 1
2.4 Tabel Kontingensi ................................................................................................................. 2
2.5 Migrasi dan Migran .............................................................................................................. 3

III MODEL LOGLINEAR............................................................................................................... 3


3.1 Notasi .................................................................................................................................... 3
3.2 Model Loglinear ................................................................................................................... 3
3.3 Fitting Model Loglinear ........................................................................................................ 4
3.4 Parameter Model Loglinear .................................................................................................. 4
3.5 Algoritma Iterative Proportional Fitting .............................................................................. 4

IV APLIKASI MODEL UNTUK DATA MIGRASI ...................................................................... 5


4.1 Ilustrasi Data Migrasi Lengkap dan Data Migrasi tidak Lengkap ........................................ 5
4.2 Analisis Model Migrasi untuk Data Lengkap ....................................................................... 5
4.3 Analisis Model Migrasi untuk Data tidak Lengkap .............................................................. 8

V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 11


5.1 Simpulan .............................................................................................................................. 11
5.2 Saran .................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 11


LAMPIRAN.................................................................................................................................... 12

viii
DAFTAR TABEL

Halaman

1 Tabel kontingensi 2x2 .................................................................................................................. 2


2 Tabel kontingensi I x J ................................................................................................................. 2
3 Contoh data lengkap ..................................................................................................................... 5
4 Contoh data tidak lengkap ............................................................................................................ 5
5 Arus migrasi penduduk antarkota................................................................................................. 6
6 Parameter model loglinear dengan cornered effect ...................................................................... 6
7 Parameter model loglinear dengan mean effect ............................................................................ 7
8 Arus migrasi penduduk selama 2 periode observasi .................................................................... 9
9 Prediksi arus migrasi menggunakan Tabel 8 periode I................................................................. 9
10 Rasio arus migrasi prediksi dan arus migrasi teramati ................................................................. 9
11 Parameter prediksi migrasi dengan cornered effect ................................................................... 10
12 Parameter prediksi migrasi dengan mean effect ......................................................................... 10

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Tabel arus migrasi ...................................................................................................................... 13


2 Backward elimination process untuk parameter mean effect ..................................................... 14
3 Backward elimination process untuk parameter cornered effect................................................ 18

ix
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang parameter model bergantung pada


Migrasi merupakan salah satu komponen kelengkapan data. Jika data lengkap,
utama yang mempengaruhi dinamika parameter untuk setiap pengamatan dapat
penduduk atau populasi di suatu wilayah. diperoleh. Jika data tidak lengkap, maka
Tidak seperti kelahiran (fertilitas) dan parameter-parameternya tidak dapat diperoleh
kematian (mortalitas) yang hanya secara langsung. Salah satu cara terbaik
mempengaruhi populasi satu wilayah, migrasi adalah memperoleh parameter dari data atau
mempengaruhi populasi dua wilayah yaitu informasi lain yang relevan misalnya data
pengurangan populasi wilayah asal migrasi yang sebanding atau data histori. Prediksi data
(origin) dan penambahan populasi wilayah migrasi sekarang berdasarkan pada data
tujuan migrasi (destination). sebelumnya dapat ditentukan salah satunya
Salah satu permasalahan yang timbul dengan metode Iterative Proportional Fitting
dalam analisis migrasi adalah ketersediaan (IPF). Setelah data lengkap (dalam hal ini data
data. Data migrasi dapat hilang atau tidak hasil prediksi), analisis lebih lanjut tentang
cukup untuk dilakukan analisis. Beberapa data arus migrasi dapat dilakukan.
model telah dikembangkan untuk mengatasi
masalah tersebut, salah satunya adalah model 1.2 Tujuan
loglinear. Model loglinear tidak hanya sebagai Tujuan penulisan karya ilmiah ini meliputi:
alat yang efisien untuk menganalisis struktur 1. mempelajari model loglinear
data kategorik, tetapi juga sebuah metode 2. menganalisis struktur spasial tabel
sangat berguna untuk analisis struktur spasial migrasi menggunakan model loglinear
dengan data tidak lengkap (Willekens 1983). 3. memprediksi arus migrasi dengan
Hubungan antarpeubah kategorik atau Iterative Proportional Fitting (IPF)
struktur spasial migrasi digambarkan oleh
parameter model loglinear. Parameter-

II LANDASAN TEORI

2.1 Populasi, Ruang Contoh, dan Kejadian Definisi Sebaran


Definisi Populasi Jika X adalah peubah acak, maka fungsi F
Keseluruhan pengamatan yang menjadi terdefinisi pada oleh
perhatian baik terhingga maupun takhingga disebut fungsi sebaran dari X.
disebut populasi. Sedangkan contoh adalah (Ghahramani 2005)
himpunan bagian dari suatu populasi.
Definisi Peubah Acak Diskret
(Walpole 1995) X disebut peubah acak diskret jika semua
himpunan dari kemungkinan nilainya
Definisi Ruang Contoh dan Kejadian merupakan himpunan tercacah.
Himpunan semua kemungkinan hasil suatu (Ghahramani 2005)
percobaan disebut ruang contoh,
dilambangkan dengan huruf S. Sedangkan Definisi Peubah Acak Poisson
kejadian adalah himpunan bagian dari ruang Suatu peubah acak diskret dengan
contoh. kemungkinan nilai 0, 1, 2, … disebut Poisson
dengan parameter , jika
(Walpole 1995)
, untuk i= 0, 1, 2, 3, …
2.2 Peubah Acak dan Sebaran Poisson (Ghahramani 2005)
Definisi Peubah Acak
Misalkan S adalah ruang contoh dari suatu 2.3 Hipotesis Statistik
percobaan. Suatu nilai yang berupa bilangan Hipotesis statistik adalah pernyataan atau
nyata dari fungsi disebut peubah dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
acak dari percobaan jika, untuk setiap selang Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan
merupakan suatu kejadian. akan ditolak disebut sebagai hipotesis nol,
(Ghahramani 2005) dilambangkan dengan Penolakan
2

mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis (disebut total marjinal) secara berturut-turut


alternatif, yang dilambangkan dengan . adalah:
Hipotesis nol suatu parameter harus
menyatakan suatu nilai dari parameter
tersebut, sedangkan hipotesis alternatifnya
merupakan kemungkinan nilai lainnya. Jadi
bila menyatakan hipotesis nol
maka hipotesis alternatifnya adalah
(Walpole 1995)
Jumlah semua elemen tersebut adalah
2.4 Tabel Kontingensi
Penyusunan data hasil suatu pengamatan
dapat diklasifikasikan menurut dua kriteria
yaitu dalam baris dan kolom; kolom
menyatakan kriteria klasifikasi yang satu Tabel 2. Tabel kontingensi I x J
sedangkan baris menyatakan kriteria yang B
lain. Suatu tabel yang menyajikan data Total
frekuensi dalam r baris dan c kolom disebut 1 2 .. J ..
tabel kontingensi . (dibaca “r silang c”). 1 .. ..
Total baris dan total kolom dalam tabel 2 .. ..
kontingensi disebut frekuensi marjinal atau
total marjinal (Walpole 1995). A .. .. .. .. .. .. ..
Bentuk paling sederhana dari tabel I .. ..
kontingensi adalah tabel 2x2, yang terdiri dari .. .. .. .. .. .. ..
dua kategori, dengan elemen-elemennya Total .. .. N
menggambarkan observasi atau frekuensi
kejadian.
dengan
Suatu pengamatan dengan ukuran contoh
N dapat direpresentasikan dalam Tabel 1, = jumlah pengamatan dalam baris ke-i
dengan dua ketegori peubah A dan B. = jumlah pengamatan dalam kolom ke-j
Diasumsikan bahwa merupakan realisasi Tabel 2 merupakan tabel kontingensi I x J
peubah acak bebas Poisson yang menyatakan yang memuat sel frekuensi .
pengamatan dalam baris ke-i dan kolom ke-j. Analisis tabel kontingensi merupakan
Subskrip “+” menyatakan penjumlahan pada teknik penyusunan data yang digunakan untuk
nilai indeksnya, misalnya untuk melihat hubungan antara beberapa peubah
indeks i. kategorik dalam satu tabel.
Uji Chi-Square digunakan untuk
Tabel 1. Tabel kontingensi 2x2 mengetahui adanya hubungan antarpeubah
B yang diukur tersebut signifikan atau tidak
Total signifikan (antarpeubah saling bebas atau
1 2
tidak saling bebas) . Analisis tabel kontingensi
1 dimulai dengan asumsi mengenai hubungan
A
2 antarpeubah yang diamati bebas atau tidak
N bebas, yang selanjutnya akan diuji. Jika semua
Total
elemen sel dalam tabel kontingensi
diasumsikan bebas yang berarti bahwa tidak
Tabel kontingensi 2x2 dapat digeneralisasi
ada pengaruh interaksi antarpeubah, maka
menjadi suatu tabel I x J yaitu I baris untuk
peluang terjadinya suatu peristiwa
kategori A dan J kolom untuk kategori B,
direpresentasikan dalam bentuk total marjinal.
elemen sel , dengan indeks i = 1, …, I; dan
(Brouwer dan Nijkamp 1983)
j =1, …, J. Total baris dan total kolom,
3

2.5 Migrasi dan Migran mencakup dua dimensi yaitu dimensi waktu
Migrasi adalah perubahan tempat tinggal dan dimensi ruang atau wilayah (spasial).
yang relatif permanen melintasi batas Orang yang bermigrasi disebut migran.
administratif. Definisi dan ukuran migrasi (Willekens 1999)

III MODEL LOGLINEAR

3.1 Notasi harapan dari tabel kontingensi dapat


Notasi yang digunakan dalam tulisan ini dirumuskan sebagai model loglinear aditif
adalah sebagai berikut: (additive loglinear model) berikut ini:
O Origin; wilayah asal migran (3.1)
D Destination; wilayah tujuan migrasi
i=1,…, I ; j=1,…, J.
Frekuensi sel ij dalam tabel kontingensi;
dengan
Migran dari wilayah i ke wilayah j
Frekuensi harapan dari
Penduga frekuensi harapan ;
Prediksi migran dari wilayah i ke j
; jumlah frekuesi sel dari baris
ke-i dalam tabel kontingensi
; jumlah frekuesi sel dari kolom
ke-j dalam tabel kontingensi Model loglinear jenuh (saturated loglinear
Logaritma dari mean seluruh sel model) merupakan model loglinear yang
frekuensi,
memuat semua parameter yang mungkin.
Kenaikan atau penurunan berkaitan
Model loglinear jenuh untuk tabel kontingensi
dengan origin ke-i
Kenaikan atau penurunan berkaitan dua-arah dirumuskan:
dengan destination ke-j (3.2)
Kenaikan atau penurunan berkaitan dengan
dengan interaksi origin ke-i dan
destination ke-j
Mean seluruh sel frekuensi; sel frekuensi
merupakan pengaruh rata-rata seluruh
kategori acuan.
Pengaruh origin i; peubah (overall mean effect) atau suatu nilai
Pengaruh destination j; konstan, dan secara berurutan
Pengaruh interaksi antara origin i dan menyatakan pengaruh dari peubah O dan D,
destination j sedangkan menyatakan pengaruh
interaksi antara peubah O dan peubah D.
3.2 Model Loglinear
Selanjutnya, parameter λ diasumsikan
Model loglinear merupakan model yang
memenuhi:
digunakan untuk menggambarkan hubungan
antara dua peubah atau lebih. Model loglinear
menjelaskan suatu struktur multiplikatif sel
frekuensi harapan dari sebuah tabel
kontingensi. Frekuensi harapan merupakan
hasil kali dari parameter-parameter model. i=1,…, I ; j=1,…, J.
(Bergsma 1997) Model (3.2) merupakan model umum untuk
Diasumsikan bahwa setiap sel frekuensi tabel kontingensi dua-arah. Model (3.1)
(count) dalam tabel kontingensi adalah merupakan kasus khusus dari model loglinear
realisasi dari sebaran acak Poisson dengan jenuh (3.2) yang pengaruh interaksinya sama
rataan (mean) , dan tidak ada pengaruh dengan nol ( ).
interaksi antarpeubah (peubahnya saling
bebas). Selanjutnya logaritma frekuensi
4

3.3 Fitting Model Loglinear skema coding yang umum digunakan untuk
Secara umum, ada dua model loglinear menginterpretasikan parameter-parameter
yang dapat ditinjau dari sebuah tabel model adalah cornered refference coding
kontingensi : (cornered effect) dan geometric mean coding
- Model minimum dengan kemungkinan (mean effect).
parameter terkecilnya adalah pengaruh Parameter cornered effect diinterpre-
mean seluruh sel (overall mean effect). tasikan sebagai odds dan rasio odds dengan
- Model yang memuat seluruh
mengacu pada salah satu sel frekuensi dalam
kemungkinan parameter (saturated
loglinear model), nilai dari sel frekuensi tabel kontingensi. Odds didefinisikan sebagai
harapan didefinisikan sama dengan frekuensi dari satu kejadian dibagi dengan
frekuensi teramati. frekuensi dari kejadian lainnya. Sedangkan
Fitting model loglinear untuk rasio odds adalah perbandingan dari dua odds.
menyesuaikan sel frekuensi harapan dengan Untuk tabel kontingensi dua-arah I x J,
frekuensi teramati pada beberapa hipotesis banyaknya parameter yang diperoleh adalah (I
menggunakan statistik uji Chi-Square: - 1) pengaruh kategori I, (J - 1) pengaruh
(nij  nij* ) 2 kategori J, dan (I - 1) x (J - 1) pengaruh
 2   (3.3) interaksi antara kategori I dan J.
i j nij*
Sedangkan parameter mean effect
Derajat bebas (degree of freedom)
diinterpretasikan dengan mengacu pada mean
didefinisikan sebagai perbedaan antara
dari seluruh sel dalam tabel. Untuk tabel
banyaknya elemen sel dan parameter yang
kontingensi dua-arah I x J, banyaknya
akan disesuaikan. Untuk kasus peubah yang
parameter yang diperoleh adalah I mean
saling bebas (mutual independence) derajat
kategori I, J mean kategori J, dan I x J mean
bebasnya adalah df = (I – 1)(J – 1). Sedangkan
interaksi antara kategori I dan J.
untuk kasus peubahnya tidak saling bebas,
(Raymer 2004)
derajat bebasnya adalah nol (df = 0).
Misalkan, diberikan hipotesis: 3.5 Algoritma Iterative Proportional Fitting
H₀: Peubah saling bebas Algoritma Iterative Proportional Fitting
H₁: Peubah tidak saling bebas (IPF) diperkenalkan oleh Deming dan Stephan
Jika nilai hasil perhitungan lebih besar dari dalam fitting model loglinear untuk tabel
nilai kritis ( pada taraf nyata α , kontingensi. Algoritma IPF juga dapat
tolak hipotesis-nol, jika selainnya, terima digunakan untuk menyesuaikan matriks dua
hipotesis-nol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dimensi (tabel kontingensi dua arah) sampai
hubungan antarpeubahnya tidak saling bebas jumlah baris dan jumlah kolomnya sama
atau ada keterkaitan antara peubah yang satu dengan nilai marjinal yang didefinisikan awal.
dengan peubah lainnya. Didefinisikan s adalah banyaknya iterasi,
menyatakan sel frekuensi dari tabel awal
3.4 Parameter Model Loglinear
(tabel prior), dan secara berturut-
Parameter model digunakan untuk
menggambarkan struktur spasial dari tabel turut menyatakan total marjinal (total baris
arus migrasi. Model loglinear menguraikan dan total kolom) dari tabel frekuensi marjinal,
logaritma sel count atau sel frekuensi dari serta menyatakan penduga frekuensi
tabel kontingensi kedalam bentuk pengaruh harapan .
total, pengaruh setiap kategori, dan pengaruh Algoritma IPF:
interaksi antarkategori, dimana setiap Langkah 0: menentukan hampiran awal
pengaruh-pengaruh tersebut dinyatakan oleh
sebuah parameter. Karena banyaknya
parameter yang diperoleh dengan metode ini Langkah 1:
lebih besar dari banyaknya amatan bebas,
parameter model harus dibatasi Langkah 2:
(dinormalisasi) dengan skema coding. Dua
5

Langkah 3: kembali ke langkah 1 dan frekuensi sebelumnya cukup kecil


proses berhenti pada iterasi ke-m jika (misalkan ε = 0,001), sehingga
penduga ke-m memenuhi < ε.
dan . (Bergsma 1997)
Dengan kata lain perbedaan setiap
penduga sel frekuensi harapan dengan sel

IV APLIKASI MODEL UNTUK DATA MIGRASI

4.1 Ilustrasi Data Migrasi Lengkap dan 4.2 Analisis Model Migrasi untuk Data
Data Migrasi tidak Lengkap Lengkap
Misalkan terjadi migrasi penduduk antara Data yang digunakan dalam tulisan ini
wilayah A dan wilayah B. Hasil pengamatan diperoleh dari Rogers et.al. 2003 (Lampiran
di wilayah A dan B pada waktu tertentu 1). Misalkan migrasi terjadi pada empat kota
yaitu kota 1, kota 2, kota 3, dan kota 4
menunjukkan bahwa 2 orang berpindah dari
digambarkan dalam sebuah tabel kontingensi
wilayah A ke wilayah B, 1 orang berpindah dua arah (origin-destination) seperti disajikan
dari wilayah B ke wilayah A, 5 orang tetap dalam Tabel 5.
berada di wilayah A (tidak bermigrasi), dan 7 Analisis hubungan antara wilayah asal
orang tetap berada di wilayah B, yang migran (origin) dan wilayah tujuan migrasi
disajikan dalam Tabel 3. Data yang diperoleh (destination) dilakukan dengan hipotesis
merupakan data migran lengkap sehingga sebagai berikut:
analisis migrasi antara wilayah A dan B dapat H 0 : Tidak ada hubungan antara wilayah
dilakukan secara langsung. asal migran dan wilayah tujuan
migrasi ( )
Tabel 3. Contoh data lengkap H1 : Ada hubungan antara wilayah asal
Wilayah tujuan migran dan wilayah tujuan migrasi
Wilayah
Total ( )
asal A B Hipotesis-nol tersebut berarti bahwa tidak
A 5 2 7 ada pengaruh interaksi antara origin dan
B 1 7 8 destination, sehingga dapat dirumuskan
Total 6 9 15 seperti persamaan (3.1) dengan kategori O
sebagai origin, D sebagai destination dan
Tabel 4. Contoh data tidak lengkap menyatakan frekuensi harapan sel ij, yaitu:
Wilayah Wilayah tujuan
Total Analisis model loglinear dari tabel 5,
asal A B
dilakukan dengan backward elimination
A 18
proses (Friel 2005) yang dijelaskan pada
B 20
Lampiran 2 dan Lampiran 3. Pada selang
Total 16 22 38
kepercayaan 95% (nilai α=0,05) dan derajat
bebas df diperoleh
Sedangkan bila diperoleh data yaitu 18
nilai =16,92, sedangkan hasil
orang berasal dari wilayah A, 20 orang berasal
dari wilayah B, 16 orang menuju wilayah A pengolahan data menunjukkan nilai
dan 22 orang menuju wilayah B, yang =543382,55.
disajikan dalam Tabel 4, data tersebut Jika hipotesis nol diterima, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
merupakan data migran tidak lengkap. Karena
origin dan destination. Setelah dilakukan
arus migrasi antara A dan B tidak diketahui, pengujian, diperoleh nilai hasil perhitungan
maka untuk menganalisis migrasi lebih besar dibanding nilai tabel
antarwilayah tersebut diperlukan pendugaan sehingga hipotesis-nol
arus migrasi antara wilayah A dan B. ditolak. Frekuensi harapan yang dihasilkan
6

Tabel 5. Arus migrasi penduduk antarkota


Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Total
(Origin)
1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753 46.138
2 350 51.136 1.845 1.269 54.600
3 695 1.082 67.095 1.141 70.013
4 287 677 1.120 37.902 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

juga berbeda secara signifikan dengan


frekuensi teramati. Jadi dapat disimpulkan
bahwa wilayah asal migran (origin) dan
(4.2)
wilayah tujuan migrasi (destination) memiliki
hubungan secara signifikan (tidak saling dengan
bebas). Selanjutnya, hubungan antarwilayah , ,
tersebut digambarkan dengan adanya interaksi ,
antara origin dan destination. Dalam tulisan ini, akan digunakan dua
metode interpretasi parameter model loglinear
Struktur Spasial Migrasi multiplikatif.
Struktur spasial migrasi merupakan
susunan interaksi antarwilayah terjadinya a. Cornered effect
migrasi. Sel-sel dalam tabel pada diagonal Metode interpretasi parameter pertama
utama (sel i = j) merepresentasikan orang adalah cornered effect, yang memerlukan
yang tetap tinggal di wilayah tersebut (stayer) salah satu kategori untuk dijadikan sebagai
atau migran kembali (return migrant). kategori acuan. Interpretasi ini dijelaskan
Sedangkan sel-sel selain diagonal utama (sel i dengan odds dan rasio odds. Misalkan kota 4
≠ j) merepresentasikan orang yang bermigrasi dijadikan sebagai acuan. Pengaruh arus
dari wilayah asal (origin) i ke wilayah tujuan migrasi dari origin, destination dan
migrasi (destination) j. interaksinya dinyatakan secara relatif terhadap
Struktur spasial dari suatu tabel migrasi pengaruh yang dimiliki kota 4, dengan i = 1,
dapat digambarkan oleh parameter-parameter 2, 3, dan j = 1, 2, 3. τ adalah angka migrasi
model loglinear. Model loglinear jenuh untuk dari kota 4 ke kota 4 atau stayer (orang yang
menggambarkan tabel migrasi dirumuskan tetap tinggal di suatu wilayah) di kota 4 yaitu
sebagai: 37.902.
(4.1) Banyaknya parameter yang diperoleh
untuk tabel kontingensi dua-arah yang
Dengan mengeksponensialkan model (4.1)
berukuran 4 x 4 tersebut, adalah 3 pengaruh
diperoleh model loglinear dalam bentuk
origin, 3 pengaruh destination, 9 pengaruh
multiplikatif sebagai berikut:
interaksi antara origin dan destination.

Tabel 6. Parameter model loglinear dengan cornered effect


Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin)
1 2 3 4
1 = 7.563,0021 = 34,3495 = 80,8950 = 0,0199
2 = 36,4239 = 2.255,9974 = 49,2016 = 0,0335
3 = 80,4414 = 53,0903 = 1.989,9796 = 0,0301
4 = 0,0076 = 0,0179 = 0,0295 = 37.902
7

Parameter-parameter model loglinear dari arus dari kota 4 lebih memilih pindah ke kota 2
migrasi pada Tabel 5 disajikan dalam Tabel 6. daripada kota 4 yaitu
Tabel 6 diperoleh dengan mengubah
parameter model aditif kedalam bentuk
eksponen (Lampiran 3). (462/753) / (677/37.902) = 34,3499.
Pengaruh utama sebuah origin ( ) adalah Parameter-parameter pada Tabel 6
kecenderungan orang yang tinggal di kota i menggambarkan arus migrasi teramati (Tabel
pindah ke kota 4 relatif terhadap orang yang 5). Misalnya, migrasi dari wilayah 1 ke
tetap tinggal di kota 4, . wilayah 3 dapat ditulis seperti berikut:
Misalnya adalah kecenderungan orang =
yang tinggal di kota 1 pindah ke kota 4 relatif = (37.902)(0,0199)(0,0295)(80,8950)
terhadap orang yang tetap tinggal di kota 4, = 1.800
yaitu 753/37.902 0,0199. Berdasarkan rasio odds-nya, dapat
Pengaruh utama sebuah destination dikatakan bahwa kecenderungan migrasi
adalah kecenderungan orang keluar dari kota intraregional (migrasi yang terjadi pada satu
4 pindah ke kota j relatif terhadap orang yang wilayah itu sendiri) yang paling besar terjadi
tetap tinggal di kota 4, adalah pada kota 1 ke kota 1 (stayer kota 1).
Misalnya adalah kecenderungan orang
keluar dari kota 4 pindah ke kota 2 relatif b. Mean effect
Metode interpretasi parameter selanjutnya
terhadap orang yang tetap tinggal di kota 4,
adalah mean effect yang dinyatakan dalam
yaitu 677/37.902 0,0179.
bentuk rasio mean (Tabel 7), dengan mean
Parameter interaksi ( ) diperoleh dari
total adalah 2.281,067 (Lampiran 2).
frekuensi sel ij dibagi hasil perkalian semua Banyaknya parameter yang diperoleh untuk
parameter lainnya, yaitu tabel kontingensi dua-arah yang berukuran 4 x
4 tersebut adalah 4 mean origin, 4 mean
destination, dan 16 mean interaksi antara
Pengaruh interaksi adalah rasio dari dua origin dan destination.
odds, yaitu kecenderungan orang yang keluar Parameter-parameter pada Tabel 7 dapat
dari kota i lebih memilih kota j daripada kota menggambarkan arus migrasi sebenarnya
4, dibagi kecenderungan orang yang keluar (Tabel 5). Misalnya, migrasi dari wilayah 1 ke
dari kota 4 lebih memilih pindah ke kota j wilayah 3 dapat ditulis seperti berikut:
daripada kota 4: =
= (2.281,067)(0,999)(1,742)(0,453)
= 1.800
Misalnya, rasio odd adalah
Parameter model loglinear dapat
kecenderungan orang yang keluar dari kota 1
diinterpretasikan sebagai ukuran pentingnya
lebih memilih pindah ke kota 2 daripada kota
pengaruh origin i relatif terhadap destination j
4, dibagi kecenderungan orang yang keluar
(Rogers et.al. 2002).

Tabel 7. Parameter model loglinear dengan mean effect

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


Total
(Origin)
1 2 3 4
1 = 32,759 = 0,227 = 0,453 = 0,297 = 0,999
2 = 0,238 = 22,478 = 0,416 = 0,449 = 1,115
3 = 0,437 = 0,439 = 13,979 = 0,373 = 1,208
4 = 0,293 = 0,447 = 0,379 = 20,122 = 0,743

Total = 0,577 = 0,894 = 1,742 = 1,112 = 2.281,067


8

menunjukkan relatif pentingnya Dari kedua metode interpretasi parameter


wilayah i sebagai sumber migran atau wilayah tersebut, mean effect lebih mudah dalam
asal migran (origin). Semakin besar nilai interpretasinya dibandingkan dengan cornered
parameter, semakin penting kota i sebagai effect.
origin. Sebagai contoh, parameter kota 1
(0,999) dan kota 4 (0,743) lebih sedikit 4.3 Analisis Model Migrasi untuk Data
daripada kota 2 (1,115) dan kota 3 (1,208). tidak Lengkap
Jadi, kota 3 adalah kota yang paling penting Menurut Willekens (1999), ada beberapa
sebagai origin. cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah
ketidaklengkapan data migrasi antara lain:
menunjukkan tingkat pentingnya
1. mengumpulkan informasi yang hilang
wilayah j sebagai destination, yang diukur 2. mengggunakan data atau informasi
dari frekuensi diakhir interval. Semakin besar pendukung pada populasi yang sebanding
nilai parameter, semakin penting kota j 3. menggunakan data tidak lengkap tetapi
sebagai destination. Sebagai contoh, diakhir meminimalisir penyimpangan yang
periode observasi, kota 1 adalah kota yang disebabkan informasi yang hilang
4. menduga atau memprediksi informasi
paling kurang penting sebagai destination
yang hilang berdasarkan data sebelumnya
(0,577 < 0,894 < 0,1742 < 1,112). Walaupun Adapun yang dibahas dalam tulisan ini
jumlah total orang yang berada di kota 1 adalah cara yang keempat, yaitu menduga atau
(44.455) lebih besar dari kota 4 (41.065) tetapi memprediksi arus migrasi berdasarkan data
parameternya lebih kecil daripada kota 4 arus migrasi sebelumnya, dengan langkah-
(0,577<1,112). langkah sebagai berikut:
Secara keseluruhan, kota 3 merupakan 1. menentukan data lengkap sebagai standar
untuk dijadikan nilai awal,
kota yang paling penting dari awal sampai
2. menentukan model loglinear yang cocok
akhir periode observasi (sebagai origin dan dengan data lengkap, dan
destination) karena parameternya paling besar 3. menduga nilai yang tidak lengkap
dibanding kota lainnya. Selain itu, kota 3 menggunakan iterative proportional fitting
memiliki angka diagonal (stayer) paling besar berdasarkan data standar.
dan juga angka diluar diagonal (migran) 4. menginterpretasikan paramater model
paling besar dibanding kota yang lainnya. dengan cornered effect dan mean effect
Misalkan diberikan data arus migrasi tidak
Semua parameter dalam Tabel 7 lengkap yang hanya diketahui total arus
merepresentasikan stuktur spasial migrasi dari migasi. Arus migrasi dapat diprediksi
Tabel 5. Pengaruh baris dan kolom adalah menggunakan informasi tambahan yang
rasio dari mean geometri, sehingga pengaruh sesuai, tabel arus migrasi sebelumnya atau
baris (origin) dan kolom (destination) masing- data dari populasi yang sebanding (memiliki
masing kota dapat dibandingkan. pola dan karakteristik yang sama).
Misalkan didefinisikan sebagai
Kota 1 lebih penting sebagai wilayah
frekuensi sel tabel migrasi sebelumnya. Tabel
tujuan migrasi daripada sebagai wilayah asal
arus migrasi periode sekarang dapat diprediksi
migrasi (0,577 < 0,999), kota 2 lebih penting berdasarkan informasi mengenai total jumlah
sebagai wilayah tujuan migrasi daripada orang yang tinggal di wilayah i dan wilayah j
sebagai wilayah asal migrasi (0,894 < 1,115), pada awal dan akhir periode observasi (secara
Kota 3 lebih penting sebagai wilayah tujuan berturut-turut dinotasikan sebagai dan
migrasi daripada sebagai wilayah asal migrasi ), data histori atau data prior untuk arus
(1,742 < 1,208), sedangkan kota 4 lebih migrasi pada wilayah asal dan wilayah tujuan
penting sebagai wilayah asal daripada sebagai (dinotasikan oleh ). Selanjutnya arus
wilayah tujuan migrasi (1,112 > 0,743). Tabel migrasi prediksi dapat diperoleh dengan
7 diperoleh dengan mengubah parameter metode IPF .
model aditif kedalam bentuk eksponen Data migrasi penduduk yang terjadi pada
empat kota selama dua periode observasi
(Lampiran 2).
disajikan dalam Tabel 8.
9

Tabel 8. Arus migrasi penduduk selama 2 periode observasi


Wilayah Asal
Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) Total
1 2 3 4
a. Periode I
1 43.123 462 1.800 753 46.138
(sebagai standar)
2 350 51.136 1.845 1.269 54.600
3 695 1.082 67.095 1.141 70.013
4 287 677 1.120 37.902 39.986
Total 44.455 44.455 71.860 41.065 210.737
b. Periode II
1 47.084
(akan diprediksi)
2 55.735
3 71.272
4 42.019
Total 46.059 54.214 73.168 42.669 216.110

Jika diberikan tabel migrasi yang hanya Diasumsikan bahwa pola migrasi atau
berisi marjinal total (total baris dan total karakteristik migrasi dari kota 1, kota 2, kota
kolom) dan diasumsikan bahwa arus migrasi 3, dan kota 4 untuk periode I dan periode II
dari empat kota tersebut tidak tersedia seperti pada Tabel 8 adalah sama. Arus migrasi untuk
disajikan pada Tabel 8 periode II. Analisis periode I pada Tabel 8 dapat digunakan
struktur spasial migrasi tidak dapat dilakukan sebagai nilai awal (data standar) dalam
secara langsung karena arus migrasi masing- memprediksi arus migrasi yang terjadi untuk
masing kota tidak diketahui. Untuk Tabel 8 periode II. Dengan menggunakan
menganalisis migrasi yang terjadi pada empat algoritma IPF, diperoleh arus migrasi prediksi
kota tersebut, diperlukan arus migrasi prediksi seperti yang disajikan dalam Tabel 9.
untuk masing-masing kota.

Tabel 9. Prediksi arus migrasi menggunakan Tabel 8 periode I


Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Total
(Origin) 1 2 3 4
1 44.445 393 1.614 632 47.084
2 431 52.055 1.977 1.272 55.735
3 814 1.047 68.324 1.087 71.272
4 369 719 1.253 39.678 42.019
Total 46.059 54.214 73.168 42.669 216.110

Tabel 10. Rasio arus migrasi prediksi dan arus migrasi teramati
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Total
(Origin) 1 2 3 4
1 0,9911 1,0369 1,1637 1,3362 1,0000
2 1,3221 0,9951 1,0118 1,1119 1,0000
3 1,2504 1,2246 0,9939 1,0615 1,0000
4 1,5570 1,0747 1,1548 0,9913 1,0000
Total 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
10

Hasil perbandingan data arus migrasi yang sama dengan Tabel observasi pada
prediksi dengan arus migrasi teramati, pada Lampiran 1.
Lampiran 1, menunjukkan bahwa rasio antara Adapun proses selanjutnya adalah
arus migrasi prediksi dan arus migrasi menggambarkan struktur spasial migrasi
observasi memiliki nilai mendekati 1 seperti antarwilayah dari tabel migrasi prediksi
disajikan pada Tabel 10. Jadi, dapat dikatakan (Tabel 10) dengan menggunakan cara yang
bahwa arus migrasi prediksi sesuai dengan sama seperti pembahasan dalam sebelumnya.
arus migrasi teramati. Rasio marjinal sama Parameter arus migrasi prediksi ditunjukkan
dengan satu merepresentasikan bahwa arus oleh Tabel 11 dan Tabel 12.
migrasi prediksi menggunakan total marjinal

Tabel 11. Parameter prediksi migrasi dengan cornered effect

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin)
1 2 3 4
1 = 7.561,8706 = 34,3160 = 80,8696 = 0,0159
2 = 36,4346 = 2.258,3759 = 49,2174 = 0,0321
3 = 80,5227 = 53,1543 = 1.990,4095 = 0,0274
4 = 0,0093 = 0,0181 = 0,0316 = 39.678

Tabel 12. Parameter prediksi migrasi dengan mean effect

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


Total
(Origin)
1 2 3 4
1 = 32,762 = 0,226 = 0,453 = 0,297 = 0,876
2 = 0,238 = 22,489 = 0,416 = 0,449 = 1,168
3 = 0,437 = 0,440 = 13,975 = 0,373 = 1,203
4 = 0,293 = 0,447 = 0,379 = 20,125 = 0,812

Total = 0,660 = 0,845 = 1,733 = 1,035 = 2.345,545


11

V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 2. Berdasarkan model loglinear jenuh dan


Analisis data migrasi lengkap dengan menggunakan IPF diperoleh hasil
menggunakan data hipotetik dari arus migrasi prediksi data tidak lengkap yang
4 wilayah dihasilkan bahwa model yang mendekati nilai sebenarnya.
cocok digunakan untuk menggambarkan 3. Parameter model loglinear multiplikatif
interaksi origin dan destination tersebut yang diperoleh dengan cornered effect
mengikuti model loglinear jenuh (saturated menunjukkan bahwa wilayah 1 adalah
loglinear model). wilayah yang memiliki rasio odds yang
Analisis data migrasi tidak lengkap dapat paling besar. Sedangkan parameter model
dilakukan dengan langkah-langkah berikut: loglinear multiplikatif yang diperoleh
Pertama, menentukan data migrasi lengkap dengan mean effect menunjukkan bahwa
yang digunakan sebagai standar nilai awal.
wilayah 3 adalah wilayah yang paling
Kedua, memprediksi arus migrasi tidak
lengkap dengan IPF. Ketiga menggambarkan penting, baik sebagai origin maupun
hubungan antara origin dan destination sebagai destination.
dengan parameter cornered effect dan mean
effect. 5.2 Saran
Dengan menggunakan data migrasi dari 4 Studi lebih lanjut mengenai model
wilayah diperoleh hasil sebagai berikut: loglinear yang dapat diperluas untuk
1. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan menganalisis tabel kontingensi tiga arah.
bahwa model kedua (model loglinear Misalkan tabel migrasi penduduk yang
tanpa interaksi) ditolak. Jadi, dapat menyajikan data pengamatan (observasi) yang
terdiri atas tiga peubah yang melibatkan
disimpulkan bahwa origin dan destination
wilayah asal migran (origin), wilayah tujuan
memiliki interaksi, yang direpresentasikan migrasi (destination) dan umur migran.
oleh parameter model loglinear.

DAFTAR PUSTAKA

Bergsma WP. 1997. Marginal Models for Rogers A, Willekens F, Little J, Raymer J.
Categorical Data. Tilburg: University 2002. Describing migration spatial
Press. structure. Papers Reg. Sci. 81: 29-48.
Brouwer F, Nijkamp P. 1983. Log-linear Rogers A, Willekens F, Raymer J. 2003.
Models and Goodness-of-Fit Statistics for Imposing age and spatial structure on
Categorical Data in Contingency Table inadequate migration-flow datasets. The
Analysis: An Application to Dutch Professional Geographer, 55(1):56-69.
Migration Data. Research Memorandum. Walpole RE. 1995. Pengantar Statistik. Edisi
1983:003. ke-3. Bambang Sumantri, Penerjemah.
Friel CM. 2005. Hierarchical Loglinear Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Analysis: A statistical technique for the Terjemahan dari: Introduction to Statistics.
analysis of frequency data in multiway Willekens FJ. 1983. Specification and
cross-tabulation tables. http://www.shsu. calibration of spatial interaction models. A
edu/icc_cmf/cj_789/loglinearAnalysis.doc. contingency table perspective and an
[27 Feb 2011] application to intra-urban migration in
Ghahramani S. 2005. Fundamentals of Rotterdam. Tijdschrift voor Economische
Probability with Stochastic Processes. 3rd en Social Geografie. 74(4):239-252.
edition. New Jersey: Pearson Education, Willekens FJ. 1999. Modeling approaches to
Inc. the indirect estimation of migration flows:
Raymer J. 2004. The Estimation of Place-to from entropy to EM. Mathematical
Place Migration Flow Using an Population Studies. 7(3) 239-278.
Alternative Log-Linear Parameter coding
Scheme. S3RI Working Papers M04/12.
12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Tabel arus migrasi


[

Arus migrasi interregional U.S. (dalam ribuan): 1975-1980, 1980-1985, 1985-1990


Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Periode Total
(Origin) Northeast Midwest South West
1975-1980 Northeast 43.123 462 1.800 753 46.138
Midwest 350 51.136 1.845 1.269 54.600
South 695 1.082 67.095 1.141 70.013
West 287 677 1.120 37.902 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

1980-1985 Northeast 44.845 379 1.387 473 47.084


Midwest 326 52.311 1.954 1.144 55.735
South 651 855 68.742 1.024 71.272
West 237 669 1.085 40.028 42.019
Total 46.059 54.214 73.168 42.669 216.110

Sumber: Rogers et. al. 2003


14

Lampiran 2. Backward elimination process untuk parameter mean effect


Langkah-langkah menentukan model loglinear (Friel 2005)

Tabel Migrasi
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Total
(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753 46.138
2 350 51.136 1.845 1.269 54.600
3 695 1.082 67.095 1.141 70.013
4 287 677 1.120 37.902 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

Langkah 1
Ubah frekuensi teramati ke dalam bentuk logaritma natural
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin)
1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624

2 5,858 10,842 7,520 7,146

3 6,544 6,987 11,114 7,040

4 5,659 6,518 7,021 10,543

Langkah 2 Menentukan parameter berdasarkan metode interpretasi yang digunakan


A. Mean effect (menghitung rataan)
- Total baris adalah mean dari logaritma sel dalam satu baris
- Total kolom adalah mean dari logaritma sel dalam satu kolom
Total keseluruhan adalah mean dari logaritma seluruh sel

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


Total
(Origin)
1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624 7,732

2 5,858 10,842 7,520 7,146 7,842

3 6,544 6,987 11,114 7,040 7,921

4 5,659 6,518 7,021 10,543 7,435

Total 7,183 7,621 8,288 7,838 7,732

Langkah 3: Menentukan model loglinear jenuh


Model loglinear aditif:
Model multiplikatif:
15

Langkah 4: Pendugaan parameter


Hitung semua kemungkinan pengaruh yang muncul dari origin dan destination
a. Parameter mean effect (aditif):

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4 Total
1 3,489 -1,484 -0,791 -1,213 -0,001
2 -1,435 3,113 -0,877 -0,801 0,109
3 -0,828 -0,823 2,638 -0,987 0,189
4 -1,227 -0,806 -0,969 3,002 -0,297

Total -0,549 -0,112 0,555 0,106 7,732

b. Parameter mean effect (multiplikatif):

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4 Total
1 32,759 0,227 0,453 0,297 0,999

2 0,238 22,478 0,416 0,449 1,115

3 0,437 0,439 13,979 0,373 1,208

4 0,293 0,447 0,379 20,122 0,743

Total 0,577 0,894 1,742 1,112 2.281,067


Tabel 4b juga dapat diperoleh dengan mengubah parameter pada Tabel 4a ke bentuk eksponen

Langkah 5:
Hitung logaritma dari frekuensi harapan setiap sel

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624

2 5,858 10,842 7,520 7,146

3 6,544 6,987 11,114 7,040

4 5,659 6,518 7,021 10,543

Langkah 6
Ubah logaritma sel frekuensi pada langkah 5 ke bentuk frekuensi harapan.
nij*  ln (nij )

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753

2 350 51.136 1.845 1.269

3 695 1.082 67.095 1.141

4 287 677 1.120 37.902


16

Dari Tabel b pada langkah 4 diperoleh frekuensi harapan yang sama.


nˆij   iO Dj  ijOD

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753

2 350 51.136 1.845 1.269

3 695 1.082 67.095 1.141

4 287 677 1.120 37.902

Langkah 7 : Bandingkan frekuensi harapan dan frekuensi teramati


Model loglinear lengkap fit data secara akurat menghasilkan sel frekuensi harapan yang sama
dengan frekuensi teramati
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
43.123 462 1.800 753
1 46.138
(43.123) (462) (1.800) (753)
350 51.136 1.845 1.269
2 54.600
(350) (51.136) (1.845) (1.269)
695 1.082 67.095 1.141
3 70.013
(695) (1.082) (67.095) (1.141)
287 677 1.120 37.902
4 39.986
(287) (677) (1.120) (37.902)

Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

Langkah 8
Menentukan apakah origin berpengaruh signifikan terhadap destination.
Model loglinear jenuh:
ln (nij )    iO   jD  ijOD
dengan nij = frekuensi sel observasi (O)

Hilangkan ij dari model loglinear jenuh (sama dengan memberikan nilai ij 0)
OD OD
1)
sehingga persamaan menjadi:
ln (nij* )    iO   jD
*
dengan nij =frekuensi sel harapan (E)
*
2) Menduga frekuensi harapan dengan model tersebut ( nij )
17

Dengan cara yang sama seperti pada langkah 4, 5 dan 6, diperoleh tabel frekuensi harapan
sebagai berikut:
Asal Wilayah Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
1 1316 2038 3972 2534 9860
2 1469 2275 4433 2828 11005
3 1591 2463 4800 3062 11915
4 979 1515 2953 1884 7330
Total 5355 8291 16158 10307 40111

Karena marjinal (jumlah baris dan kolom) tabel hasil prediksi tidak sama dengan tabel
observasi, maka perlu dilakukan iterasi supaya marjinalnya sama, yaitu dengan IPF.

Dengan menggunakan IPF diperoleh tabel prediksi sebagai berikut:


Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
1 9.733 11.682 15.733 8.991 46.138
2 11.518 13.824 18.618 10.640 54.600
3 14.769 17.727 23.874 13.643 70.013
4 8.435 10.124 13.635 7.792 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 21.0737

Langkah 9: Bandingkan frekuensi teramati dan frekuensi harapan


Wilayah asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
43.123 462 1.800 753
1 46.138
(9.733) (11.682) (15.733) (8.991)
350 51.136 1.845 1.269
2 54.600
(11.518) (13.824) (18.618) (10.640)
695 1.082 67.095 1.141
3 70.013
(14.769) (17.727) (23.874) (13.643)
287 677 1.120 37.902
4 39.986
(8.435) (10.124) (13.635) (7.792)

Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737


Nilai dalam tanda kurung menunjukkan frekuensi harapan

Langkah 10
Hitung rasio loglikelihood dan Chi-square dari tabel frekuensi teramati dan frekuensi harapan
 nij  ( nij  nij* ) 2
G 2  2 nij ln  *  = 462677,7  2   = 543382,55
n nij*
i j  ij  i j
18

Lampiran 3. Backward elimination process untuk parameter cornered effect


Tabel Migrasi
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
Total
(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753 46.138
2 350 51.136 1.845 1.269 54.600
3 695 1.082 67.095 1.141 70.013
4 287 677 1.120 37.902 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

Langkah 1
Ubah frekuensi teramati ke dalam bentuk logaritma natural
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin)
1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624
2 5,858 10,842 7,520 7,146
3 6,544 6,987 11,114 7,040
4 5,659 6,518 7,021 10,543

Langkah 2 Menentukan parameter berdasarkan metode interpretasi yang digunakan


Cornered effect (menghitung pengaruh salah satu peubah)
Total keseluruhan adalah logaritma dari stayer dari kota 4 ( =10,543)

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin)
1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624
2 5,858 10,842 7,520 7,146
3 6,544 6,987 11,114 7,040
4 5,659 6,518 7,021 10,543

Langkah 3: Menentukan model loglinear jenuh


Model loglinear aditif:

Model multiplikatif:
19

Langkah 4: Pendugaan parameter


Hitung semua kemungkinan pengaruh yang muncul dari origin dan destination
a. Parameter cornered effect (aditif):

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 8.931 3.537 4.393 -3.919
2 3.595 7.721 3.896 -3.397
3 4.388 3.972 7.596 -3.503
4 -4.883 -4.025 -3.522 10.543

b. Parameter cornered effect (multiplikatif):

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 7563.0021 34.3495 80.8950 0.0199
2 36.4239 2255.9974 49.2016 0.0335
3 80.4414 53.0903 1989.9796 0.0301
4 0.0076 0.0179 0.0295 37902
Tabel 4b juga dapat diperoleh dengan mengubah parameter pada Tabel 4a ke bentuk eksponen

Langkah 5:
Hitung logaritma dari frekuensi harapan setiap sel

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 10,672 6,136 7,496 6,624

2 5,858 10,842 7,520 7,146

3 6,544 6,987 11,114 7,040

4 5,659 6,518 7,021 10,543

Langkah 6
Ubah logaritma sel frekuensi pada langkah 5 ke bentuk frekuensi harapan.
nij*  ln (nij )

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753

2 350 51.136 1.845 1.269

3 695 1.082 67.095 1.141

4 287 677 1.120 37.902


20

Dari Tabel b pada langkah 4 diperoleh frekuensi harapan yang sama.


nˆij   iO Dj  ijOD

Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)


(Origin) 1 2 3 4
1 43.123 462 1.800 753

2 350 51.136 1.845 1.269

3 695 1.082 67.095 1.141

4 287 677 1.120 37.902

Langkah 7 : Bandingkan frekuensi harapan dan frekuensi teramati


Model loglinear lengkap fit data secara akurat menghasilkan sel frekuensi harapan yang sama
dengan frekuensi teramati
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
43.123 462 1.800 753
1 46.138
(43.123) (462) (1.800) (753)
350 51.136 1.845 1.269
2 54.600
(350) (51.136) (1.845) (1.269)
695 1.082 67.095 1.141
3 70.013
(695) (1.082) (67.095) (1.141)
287 677 1.120 37.902
4 39.986
(287) (677) (1.120) (37.902)

Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737

Langkah 8
1) Menentukan apakah origin berpengaruh signifikan terhadap destination.
Model loglinear jenuh:
ln (nij )    iO   jD  ijOD
dengan nij = frekuensi teramati

Hilangkan ij dari model loglinear jenuh (sama dengan memberikan nilai ij 0)
OD OD
2)
sehingga persamaan menjadi:
ln (nij* )    iO   jD
*
dengan nij =frekuensi harapan
*
3) Menduga frekuensi harapan dengan model tersebut ( nij )
21

Dengan cara yang sama seperti pada langkah 4, 5 dan 6, diperoleh tabel frekuensi harapan
sebagai berikut:
Asal Wilayah Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
1 1316 2038 3972 2534 9860
2 1469 2275 4433 2828 11005
3 1591 2463 4800 3062 11915
4 979 1515 2953 1884 7330
Total 5355 8291 16158 10307 40111

Karena marjinal (jumlah baris dan kolom) tabel hasil prediksi tidak sama dengan tabel
observasi, maka perlu dilakukan iterasi supaya marjinalnya sama.
Dengan menggunakan IPF diperoleh tabel prediksi sebagai berikut:
Wilayah Asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
1 9.733 11.682 15.733 8.991 46.138
2 11.518 13.824 18.618 10.640 54.600
3 14.769 17.727 23.874 13.643 70.013
4 8.435 10.124 13.635 7.792 39.986
Total 44.455 53.357 71.860 41.065 21.0737

Langkah 9: Bandingkan frekuensi teramati dan frekuensi harapan


Wilayah asal Wilayah Tujuan (Destination)
(Origin) 1 2 3 4 Total
43.123 462 1.800 753
1 46.138
(9.733) (11.682) (15.733) (8.991)
350 51.136 1.845 1.269
2 54.600
(11.518) (13.824) (18.618) (10.640)
695 1.082 67.095 1.141
3 70.013
(14.769) (17.727) (23.874) (13.643)
287 677 1.120 37.902
4 39.986
(8.435) (10.124) (13.635) (7.792)

Total 44.455 53.357 71.860 41.065 210.737


Nilai dalam tanda kurung menunjukkan frekuensi harapan

Langkah 10
Hitung rasio loglikelihood dan Chi-square dari tabel frekuensi teramati dan frekuensi harapan
 nij  ( nij  nij* ) 2
G 2  2 nij ln  *  = 462677,7  2   = 543382,5
n nij*
i j  ij  i j
22

ANALISIS ARUS MIGRASI DENGAN MODEL LOGLINEAR


DAN ITERATIVE PROPORTIONAL FITTING

CARWIDAH

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Anda mungkin juga menyukai