DESI NOVIANTI
1603408005
FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
STUDI SIFAT ELEKTRONIK GRAPHENE MENGGUNAKAN
DENSITY FUNCTIONAL THEORY (DFT)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
pada Program Studi Fisika Fakultas Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo
DESI NOVIANTI
1603408005
i
ii
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
Jalan Latammacelling No. 19 Kota Palopo 91913 - Sulawesi Selatan
Telepon (0471) 22111, Fax. (0471) 325055. Websitehttp://www.uncp.ac.id
Lampiran:
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN NASKAH SKRIPSI
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebaik-baiknya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun dan apabila dikemudian hari ditemukan keterangan yang tidak
benar maka saya bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan.
Desi Novianti
1603408005
iii
iv
ABSTRAK
Desi Novianti. 2020. Studi Sifat Elektronik Graphene menggunakan Density
Functional Theory (DFT) (dibimbing oleh Irwan Ramli dan Rahma Hi Manrulu).
Graphene merupakan material dasar dua dimensi yang tersusun atas atom
karbon yang membentuk pola hexagonal seperti sarang lebah dengan ketebalan
sebesar satu atom. Graphene memiliki berbagai sifat yang sangat unik sehingga
sejak penemuannya, Graphene telah menjadi fokus penelitian para fisikawan baik
secara eksperimental maupun teoritik. Untuk mengetahui sifat-sifat Graphene,
khususnya sifat elektronik diperlukan analisis terhadap sifat elektronik Graphene
dengan melakukan perhitungan electronic band structure dan Density of States
(DOS) dengan menggunakan metode komputasi perangkat lunak Quantum
Espresso berbasis Density Functional Theory (DFT). Perhitungan dilakukan
dengan energy cut-off wave function (ecutwfc=60 Ry) dan resolusi K-Point
12×12×12. Perhitungan electronic band structure menghasilkan zero band gap
dengan energi Fermi sebesar -0,4492 eV yang menunjukkan bahwa Graphene
gapless semiconductor.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini yang berjudul “STUDI SIFAT
ELEKTRONIK GRAPHENE MENGGUNAKAN DENSITY FUNCTIONAL
THEORY (DFT)”.
Penulis banyak mengalami kendala namun karena keingintahuan dan usaha
yang keras serta bantuan dari berbagai pihak sehingga segala kesulitan yang
dihadapi dapat dilalui dengan baik. Walaupun telah diupayakan semaksimal
mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Untuk itu dalam penyusunan
dan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan, dan
dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Hanafie Mahtika, M.S., selaku Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo.
2. Ibu Pauline Destinugrainy K, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Ibu Ilmiati Illing, S.Si., M.Pd., selaku Wakil Dekan Fakultas Sains
Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Irwan Ramli, Ph.D., selaku Pembimbing I yang bersedia berdiskusi dan
memberi ilmunya, banyak memberikan masukan, bimbingan dan
dukungan yang sangat bermanfaat dan membantu penulis.
5. Ibu Rahma Hi. Manrulu, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Fisika serta selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan dan
dukungan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Fisika yang telah banyak
memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Kedua orangtua, Ayahanda Umar dan Ibunda Sahria, saudara serta
seluruh keluarga dekat yang tak henti-hentinya memberikan doa,
vi
kepercayaan dan materi yang telah membantu dan mendukung selama
mengikuti perkuliahan.
8. Sahabat semasa kecil saya Mildayanti, Sabahiyah dan Musdalifah yang
selalu ada untuk memberikan semangat dan motivasi, yang tidak lelah
mendengar keluh-kesah saya selama penyusunan skripsi ini.
9. Sahabat LDR squad Fajar Agustiningtias, Windy Pujana dan Marwah
Hasan, yang selalu ada walau jarak memisahkan, saling memberikan
motivasi dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman satu bimbingan skripsi Nirmala dan St. Rohaniyah yang saling
membantu dan memberikan motivasi satu sama lain selama penyusunan
skripsi ini.
11. Teman kelas Fisika angkatan 2016 yang telah menemani dari awal
perkuliahan hingga sekarang, saling berbagi suka maupun duka selama
perkuliahan.
12. Teman SMA saya Marlina yang selalu ada dalam memberikan semangat,
saran dan dukungan selama ini.
13. Seluruh sahabat seperjuangan yang selalu menyemangati dan
memberikan motivasi kepada penulis sampai skripsi ini dapat
terselesaikan.
Akhir kata, penulis berharap kepada Allah Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan dan dukungan semua pihak yang telah membantu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang fisika. Sekian dan terima kasih.
Desi Novianti
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................... iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ............................................... iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori............................................................................................4
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan..............................................................16
2.3 Kerangka Pikir......................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................18
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................18
3.3 Prosedur Penelitian ..............................................................................18
3.4 Diagram Alir Penelitian .......................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................20
4.2 Pembahasan ..........................................................................................23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................25
ix
5.2 Saran ....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................26
LAMPIRAN ..........................................................................................................28
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Input File DFT ................................................................................................ 29
2. Cara Perhitungan Quantum Espresso.............................................................. 32
3. Output Data DFT ............................................................................................ 33
4. Tabel Ecutwfc dan K-Point ............................................................................. 34
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang tinggi sekitar 15000 cm2/Vs, sehingga konduktivitas listriknya baik dan
bersifat konduktor, konduktivitas termal yang baik yaitu >5000 W/m/K, sangat
transparan karena setipis satu atom. Penemuan Graphene secara eksperimental
terjadi pada tahun 2004 oleh A. K. Geim dan K. S. Novoselov.
Sejak penemuannya, Graphene telah menjadi fokus penelitian para
fisikawan karena Graphene memiliki berbagai sifat yang unik seperti sifat
elektronik, mekanik, optik, termal dan listrik sehingga sangat menarik untuk
diteliti baik secara eksperimental maupun teoritik.
Pembahasan mengenai sifat-sifat Graphene sangat dibutuhkan dalam
memahami sifat dekomposisi material Graphene. Sehingga untuk mengetahui
sifat-sifat dari Graphene, khususnya sifat elektronik yang diperoleh dari studi
teoritis dan eksperimen diperlukan analisis terhadap sifat elektronik Graphene
yang dilakukan dengan perhitungan electronic band structure dan Density of State
(DOS). Untuk mendapatkan informasi secara detail mengenai struktur elektronik
dari Graphene pada penelitian ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan
Density Functional Theory (DFT).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Morfologi Graphene
Graphene merupakan material karbon dalam bentuk monolayer dasar atom
dalam bentuk 2 dimensi yang membentuk pola hexagonal seperti sarang lebah
dengan susunannya berupa lembaran dengan ketebalan sebesar satu atom karbon.
Graphene adalah senyawa yang hanya terdiri dari satu lapisan, sedangkan untuk
struktur ikatan yang terdapat pada Graphene sama seperti alotrop karbon yang
berbentuk tiga dimensi. Luas permukaaan dari satu lapisan Graphene dapat
mencapai 2630 m2/g. Graphene berikatan secara heksagonal dengan luas
5
permukaan sebesar 0,052 nm2, dengan massa jenis sebesar 0,77 mg/m2 (Ray,
2015).
a b c
Gambar 2. Bentuk lembaran Graphene (Sumber: Rohman, 2012)
6
Pada gambar 2 (a) Graphene yang digulung menjadi sebuah bola akan
menjadi material fullerene. Gambar 2 (b) Graphene yang digulung menjadi
semacam tabung akan menjadi material carbon nanotube (CNT). Gambar 2 (c)
Graphene yang disusun menjadi berlapis-lapis akan membentuk material grafit.
3. Sifat Graphene
Struktur unik dari Graphene menjadikan Graphene memiliki sifat yang baik
meliputi mobilitas pembawa yang tinggi, efek Quantum Hall pada temperature
ruangan, transparansi optik yang baik, luas permukaan yang spesifik, modulus
Young, dan konduktivitas panas yang sangat baik (Rafitasari dkk., 2016).
a. Sifat Elektronik
Sifat elektronik pada Graphene dapat ditinjau melalui mobilitas pembawa
muatannya, konduktivitas, band gap serta kurva dispersinya. Susunan atom
Graphene merupakan susunan hexagonal dua dimensi dari atom karbon. Oleh
karenanya, Graphene memiliki mobilitas elektron diprediksi pada suhu kamar
pada tingkatan 106 cm2 /Vs dan secara eksperimental dapat diketahui bahwa
mobilitas elektronnya adalah 15.000 cm2 /Vs (Prasetyo, 2012).
Pada pojok-pojok zona Brillouin pertama, ditunjukkan pada gambar 3 energi
elektron pada pita konduksi tepat bertemu dengan pita valensi membentuk
kerucut, sehingga band gapnya bernilai nol (Rohman, 2012). Pada tempat ini
dinamakan titik Dirac, nilai energi berbanding lurus dengan momentum, sehingga
massa efektif elektron adalah nol. Dengan massa efektif bernilai nol, maka
Graphene memiliki mobilitas serta konduktivitas yang tinggi.
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ̂
H (2)
| | |r | |r r | 1)
inti elektron inti inti elektron elektron
b. Pendekatan Born-Oppenheimer
Interaksi yang terjadi baik pada elektron maupun inti merupakan interaksi
coulomb yang sama dan memiliki besar yang sama. Akibatnya perubahan
momentum yang muncul akibat interaksi coulomb tersebut (baik untuk elektron
maupun inti) akan memiliki besar yang sama. Namun karena massa inti jauh lebih
besar dari massa elektron, dengan perubahan momentum yang sama, maka
kecepatan inti akan jauh lebih lambat dari kecepatan elektron. Maka dalam satu
skala waktu dari sudut pandang pergerakan inti, maka elektron akan
berkonfigurasi dalam keadaan dasar secara instan. Dalam menyelesaikan
persamaan Schrodinger, dapat diasumsikan inti bergerak stasioner. Maka
persamaan dikerjakan dengan menyelesaikan konfigurasi keadaan dasar dari
elektron dulu, kemudian menghitung energi dari konfigurasi sistem tersebut, dan
10
∑ ∑ ext
̂
H (3)
|r |
elektron inti elektron 1)
c. Teori Hohenberg-Kohn
Ide besar dari Density Functional Theory (DFT) adalah bahwa fungsi
gelombang banyak partikel ⃗ ⃗ ⃗ ), dapat didefinisikan sebagai
fungsional dari kerapatan elektron (electron density) ⃗). Hal ini muncul dari ide
bahwa untuk suatu nilai ⃗) tertentu, maka akan merepresentasikan fungsi
gelombang yang tertentu pula.
Secara umum teori Hohenberg-Kohn ini menyatakan:
1) Suatu fungsi gelombang pada keadaan dasar (Ground State Wave Function)
terdefinisi unik oleh suatu fungsional dari kerapatan dalam keadaan dasar
(Ground State Density).
⃗r ⃗r ⃗r [n r ] (4)
1)
2) Kerapatan elektron dalam keadaan dasar dapat mendefinisikan secara unik
energi total dalam keadaan dasar.
E[n ] ̂ | [n ] E[n ]
[n ]|H ̂ | [n ]
[n ]|H (5)
1)
Teorema Hohenberg-Kohn (HK) menunjukkan adanya pemetaan satu-satu
antara kerapatan elektron keadaan dasar dengan fungsi gelombang keadaan dasar
dari sistem banyak-partikel. Selain itu, teorema HK membuktikan bahwa
kerapatan keadaan dasar meminimalkan energi elektron total sistem tersebut.
Karena teorema HK berlaku hanya untuk keadaan dasar, DFT juga merupakan
sebuah teorema keadaan dasar.
Teorema Hohenberg-Kohn hanya suatu teorema keberadaan, yang
menyatakan bahwa penggambaran itu ada, tetapi tidak menghasilkan
11
(E[n] ∑ ∫ i
r i
r d r) (10)
n r
i
n ⃗r ∑| i
r| (12)
i
6. Pseudopotensial
Dalam menentukan kerapatan elektron awal, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan. Salah satunya, kerapatan tersebut merepresentasikan kondisi
fisis yang ada di alam. Pada kasus sistem dengan perulangan batas (periodic
boundary condition), konsep pseudopotensial (potensial semu) digunakan untuk
memodelkan kerapatan elektron awal.
Pseudopotensial adalah suatu pendekatan yang memodelkan elektron-
elektron, mulai dari elektron-elektron pada kulit terdalam (disebut juga elektron
inti) hingga terluar (elektron valensi), sebagai suatu potensial efektif. Elektron-
elektron inti dianggap sebagai suatu ion yang kaku, tidak terpolarisasi dan tidak
13
ikut serta dalam reaksi kimia di sisi lain, elektron-elektron valensi dianggap
sebagi elektron yang “aktif” secara kimiawi.
Ada perbedaan antara metode all-electron dan pseudopotensial. Pertama,
semua elektron secara eksplisit dimasukkan dalam perhitungan, dan tarikan inti
elektron dijelaskan oleh potensial coulomb standar. Metode terakhir didasarkan
pada perbedaan antara elektron inti dan valensi. Dengan mengganti efek inti dan
elektron inti dengan efek semu yang efektif, Plane Wave. Metode gelombang
augmented-proyektor (PAW) dikembangkan, mengabungkan keunggulan
pseudopotensial dengan rekonstruksi fungsi gelombang all- electron.
Pseudopotensial diyakini yang disetel dengan baik dapat menghasilkan
perhiutngan yang sangat tepat dari banyak sifat padatan dengan biaya yang jauh
lebih rendah daripada metode all-electron . beberapa tabel pseudopotensial telah
teruji tersedia untuk masyarakat, pseudopotensial ini dibangun berdasarkan dua
perkiraan untuk fungsi xc: Local Density Approximation (LDA) dan Gradient
Generalized Approximation (GGA), dan lebih khusus fungsional Perdew-Burke
Ernzerhof (PBE) yang merupakan standar de facto dalam komunitas fisika
(Borlido, 2020).
7. Exchange Correlation
LDA dan GGA memaainkan peran penting dalam perhitungan DFT dan
sebagain besar perkiraan fungsional bergantung pada dua aproksimasi ini.
14
ExcD [ r ] ∫ r hom [
xc r ]dr
2) GGA (Gradient Generalized Approximation)
LDA gagal dalam dalam menjelaskan situasi dimana kepadatan mengalami
perubahan cepat seperti dalam molekul. Untuk mengoreksi kecenderungan ini
maka diperluas dalam penghitungan gradien kerapatan (GGA) untuk
menjelasakan non-homogenitas dari kerapatan elektron sebenarnya. Dan koreksi
ini memungkinkan koreksi yang lebih koordinat. Persamaan Gradient
Generalized Approximation adalah
EGG
xc [ r ] ∫ r hom [
xc r ]Fxc [ r r ] dr (14)
8. Quantum Espresso
Quantum Espresso adalah rangkaian kode komputer terintegrasi untuk
kalkulasi struktur elektronik dan pemodelan material, berdasarkan teori fungsi-
kerapatan, gelombang bidang dan pseudopotensial. Quantum Espresso merupakan
singkatan dari Open Source Package for Research in Electronic Structure,
Simulation and Optimization. Quantum Espresso sebagai perangkat lunak open-
souce tersedia secara gratis untuk para peneliti di seluruh dunia di bawah
ketentuan General Public License (GNU atau GPL).
Quantum Espresso bertujuan untuk mendorong inovasi metodologis di
bidang simulasi struktur elektronik dan untuk menyediakan komunitas pengguna
akhir yang luas dan beragam dengan perangkat lunak yang sangat efisien, kuat
dan ramah. Filosofi inti dari Quantum Espresso diringkas dalam 4 kata kunci
yaitu keterbukaan, modularitas, efisiensi dan inovasi. Distribusi ini didasarkan
pada dua paket inti, Pwscf dan CP, yang masing-masing melakukan perhitungan
self-consistent dan molecular-dynamics (dinamika molekular) dan pada paket
tambahan untuk perhitungan lanjutan seperti PHonon, untuk kalkulasi respon
15
linier dari sifat getaran; PostProc, untuk analisis data dan postprocessing: atom,
untuk generasi pseudopotensial; XPectra, untuk perhitungan spektrum serapan
sinar-x; GIPAW, untuk resonansi magnetik inti dan perhitungan resonansi
paramagnetik elektron (Giannozzi, 2017).
Quantum Espresso mengimplementasikan berbagai metode dan algoritma
yang ditujukan untuk pemodelan material yang realistis secara kimiawi dari skala
nano ke atas, berdasarkan solusi dari masalah Density Functional Theory,
menggunakan Plane Qaves (PW), basis set dan pseudopotential, untuk mewakili
interaksi elektron-ion. Kode-kode tersebut dibuat berdasarkan penggunaan
periodic boundary conditions, yang memungkinkan untuk pengolahan langsung
dari sistem kristal tak terbatas dan konvergensi yang efisien ke batas
termodinamika untuk sistem aperiodic seperti cairan atau bahan amorf. Sistem ini
juga bisa bisa menggunakan supercell; jika diperlukan, open-boundary conditions
dapat digunakan melalui penggunaan metode density-countercharge. Dengan
demikian, Quantum Espresso dapat digunakan untuk struktur kristal atau
supercell dan untuk logam serta insulator (isolator). Inti atom dapat dijelaskan
dengan separable norm-conserving (NC) PPs, Ultra-Soft (US) PPs, atau dengan
Projector-Augmented Wave (PAW) sets. Banyak fungsi exchange-correlation
yang berbeda tersedia dalam kerangka Local Density Approximation (LDA) dan
Generalized Gradient Approximation (GGA), ditambah fungsi lanjutan seperti
koreksi Hubbard U dan beberapa meta-GGA dan fungsi hybrid (Gianozzi, 2009).
9. VESTA
VESTA adalah penerus dari dua program visualisasi, VICS dan VEND,
dalam paket perangkat lunak VENUS. VICS dan VEND adalah program yang
ditulis dalam bahasa C untuk visualisasi tiga dimensi dari struktur kristal dan
struktur elektronik. VESTA ditulis dalam bahasa C++ dengan penggunaan penuh
dari teknologi openGL. Kode komponennya terdiri dari GUI dan komponen inti.
VESTA dikembangkan untuk memvisualisasikan data struktural dan
volumentrik di multiple windows dengan tabs. VESTA mendukung multiple
windows, yang masing-masing memiliki banyak tab yang ditetapkan ke halaman
grafik. VESTA merepresentasikan struktur kristal dengan model bola-dan-
tongkat, pengisi ruang, polyhedral, rangka kawat, tongkat, permukaan titik dan
16
10. GNUPLOT
GNUPLOT adalah salah satu program open-source paling awal yang
digunakan secara luas dan dapat diperoleh secara gratis serta memiliki lisensi
istimewa. Nama ini tidak berasal dari proyek GNU, dan tidak menggunakan
Lisensi Publik Umum (GNU). Dulunya program ini bernama “Newplot” akan
tetapi nama tersebut telah digunakan oleh perangkat lunak lain lebih dulu, nama
tersebut kemudian diganti menjadi gnuplot (Phillips, 2015).
Beberapa kemampuan gnuplot diantaranya adalah memplot deretan data
univariat (misalnya time series), memplot sederhana suatu fungsi yang
didefinisikan pengguna baik pada sistem koordinat cartesius maupun polar,
scatter plot data bivariat dengan pilihan error bar, grafik batang, scatter plot 3D
data trivariat, memplot permukaan 3D suatu fungsi seperti z = f (x,y) dengan
beberapa pilihan, memplot 2D dan 3D suatu fungsi parametrik, memplot data
secara langsung dari tabel yang dihasilkan oleh aplikasi yang lain, memplot
berulang pada suatu variasi devais grafik yang lain.
Perhitungan DFT
Performa Baterai
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Selesai
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
K-Points
Gambar 8. Grafik K-Points vs energi total
Grafik di atas memperlihatkan perbandingan K-Points dengan energi total.
Energi total menurun seiring bertambahnya K-Points hingga grafik terlihat lurus
mulai dari K-Point = 8 8 8 sampai K-Point = 14 14 14. K-Point = 12 12 12
merupakan K-Point yang konvergen dan dari hal ini dapat disimpulkan bahwa K-
Point ini telah mencapai ground statenya dan K-Point = 12 12 12 disimpan untuk
melakukan perhitungan selanjutnya.
22
K-Point
Gambar 9. Kurva electronic band structure Graphene
Gambar di atas adalah kurva electronic band structure Graphene yang
menunjukkan tingkat energi yang dapat ditempati electron dalam Graphene. Ada
dua jenis pita energi yaitu pita valensi (valence band) yang berada di bawah level
Fermi dan pita konduksi (conduction band) yang berada di atas level Fermi. Pita
valensi merupakan tempat elektron dapat melompat keluar ketika atom tereksitasi
sedangkan pita konduksi merupakan pita orbital elektron tempat elektron dapat
melompat ketika atom tereksitasi. Di antara pita valensi dan pita konduksi
terdapat daerah terlarang dimana elektron tidak dapat melewatinya atau sering
disebut sebagai band gap (celah pita).
23
E-Ef (eV)
Gambar 10. Kurva Density of States (DOS) Graphene
Gambar di atas adalah kurva Density of States (DOS) Graphene yang diplot
dengan energi yang berbeda. Kurva DOS Graphene menunjukkan bahwa
Graphene tidak memiliki celah energi antara pita valensi dan pita konduksi.
Kurva di atas memiliki struktur celah berbentuk V pada titik M (dirac point)
dengan ketergantungan energi linier di dekat dirac point untuk hopping tetangga
terdekat. Kurva DOS mempertahankan bentuk V-nya untuk hopping tetangga
terdekat kedua.
4.2 Pembahasan
Dalam Graphene, elektron tidak lagi menempati tingkat energi diskrit
seperti pada satu atom karbon, tetapi mampu menempati berbagai energi yang
disebut sebagai pita energi. Pita energi ini menyusun struktur pita elektronik
Graphene dan memplot energi elektron sebagai fungsi momentum. Sehingga
24
elektron dengan momentum tertentu hanya dapat memiliki energi tertentu dalam
pita energi.
Pada hasil perhitungan pita energi dengan metode Density Functional
Theory (DFT) memperlihatkan bahwa Graphene tidak memiliki celah antara pita
valensi dan pita konduksi atau zero band gap dengan energi Fermi sebesar -
0,4492 eV yang menunjukkan Graphene bersifat gapless semiconductor. Namun,
untuk celah pita yang berbeda dapat dihasilkan karena dimensi Graphene dapat
direduksi menjadi pita sempit dengan lebar 1-2 nm, sehingga menjadikan
Graphene berperilaku sebagai semikonduktor.
Dalam struktur pita elektronik Graphene, muncul titik dimana pita valensi
dan pita konduksi bertemu di persimpangan berbentuk kerucut. Titik inilah yang
disebut sebagai dirac point. Pada daerah sekitar dirac point ini, hubungan dispersi
energi sebagai vektor gelombang adalah linier tidak seperti material lain yang
pada umumnya memiliki hubungan dispersi energi sebagai vektor gelombang
adalah kuadratik. Hal ini yang menyebabkan sifat elektronik Graphene sangat
unik dibandingkan dengan semikonduktor yang lain.
Graphene sebagai semikonduktor tanpa celah (gapless semiconductor)
menghasilkan kecepatan elektron menjadi 0,0025 kali kecepatan cahaya. Ini lebih
besar dari semikonduktor konvensional manapun. Sehingga aplikasi Graphene
sangat menjanjikan dalam berbagai bidang seperti perangkat penyimpanan dan
konversi energi, khususnya sebagai anoda pada baterai Lithium-ion. Penambahan
Graphene ke bahan anoda baterai Lithium-ion akan menghasilkan konduktivitas
listrik yang superior, stabilitas kimia yang baik, luas permukaan spesifik yang
tinggi dan akan meningkatkan kapasitas transmisi elektron ion.
Meskipun Graphene memiliki sifat elektronik yang sangat baik, penggunaan
Graphene sebagai anoda pada baterai Lithium-ion mengalami keterbatasan.
Graphene memiliki energi ikat rendah terhadap Lithium-ion, sehingga diperlukan
metode yang berbeda untuk mengatasi keterbatasan ini dengan membentuk celah
energi Graphene agar Graphene dapat menjadi bahan yang ideal untuk menahan
ekspansi dan kontraksi volume elektroda baterai selama proses pengisian-
pelepasan. Ini akan meningkatkan kinerja siklus hidup bahan elektroda baterai
Lithium-ion.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Analisis sifat elektronik Graphene dilakukan dengan perhitungan electronic
band structure dan Density of States (DOS) dengan menggunakan metode
Density Functional Theory (DFT) diimplementasikan dengan menggunakan
perangkat lunak Quantum Espresso.
2. Perhitungan dilakukan dengan ecutwfc = 60 Ry dan resolusi K-Point =
12×12×12. Hasil perhitungan pita energi dengan metode DFT memperlihatkan
bahwa Graphene tidak memiliki celah antara pita valensi dan pita konduksi
atau zero band gap dengan energi Fermi sebesar -0,4492 eV yang
menunjukkan Graphene bersifat gapless semiconductor.
5.2 Saran
Metode Density Functional Theory (DFT) yang diaplikasikan terhadap
perangkat lunak Quantum Espresso merupakan metode yang dijadikan
komplemen untuk perhitungan electronic band structure dan Density of State
suatu material. Sehingga, script pada Quantum Espresso dapat divariasikan jenis
parameter yang diinginkan sehingga diperoleh nilai electronic band structure dan
Density of States yang lebih akurat. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk
melakukan studi teoritis dan eksperimental untuk doping Graphene, sehingga
dapat memberikan prospek yang sangat besar dalam aplikasi elektronik.
26
DAFTAR PUSTAKA
Borlido, P., Doumont, J., Trans, F., Maeques, L., A., M., Botti, S., 2020,
Validation of pseudopotential calculations for the electronic band gap of
solids. arXiv:2003.10177v1.
Giannozzi, P., Baroni, S., Bonini, N., Calandra, M., Car, R., Cavazzoni, C.,
Ceresoli, D., Chiarotti, G., L., Coccocioni, M., Dabo, I., Dal Corso, de
Gironcoli, S., Fabris, S., Fratesi, G., Gebauer, R., Gertsmann, U.,
Gougoussis, C., Kokalj, A., Lazzeri, M., Martin-Samos, L., Marzari, N.,
Mauri, F., Mazzarello, R., Paolini, S., Pasquarello, A., Paulatto, L., Sbraccia,
C., Scandolo, S., Sclauzero, G., Seitsonen, A., P., Smogunov, A., Umari, P.,
Wentzcovith, R., M., 2009, Quantum Espresso: A Modular and Open-
Source Software Project for Quantum Simulations of Materials. Journal of
Physics: Condensed Matter. Vol. 21.
Giannozzi, P., Andreuzzi, O., Brumme, T., Bunau, O., Nardelli, M., B., Calandra,
M., Car, R., Cavazzoni, C., Ceresoli, D., Cococcioni, M., Colonna, N.,
Carnimeo, I., Dal Corso, A., de Gironcoli, S., Delugas, P., Distasio Jr, R.,
A., Ferretti, A., Floris, A., Fratesi, G., Fugallo, G., Gebauer, R., Gertsmann,
U., Giustino, F., Gorni, T., Jia, J., Kawamura, M., Ko, H-Y., Kokalj, A.,
Kucukbenli, E., Lazzeri, M., Marsili, M., Marzari, N., Mauri, F., Nguyen,
N., L., Otero-de-la-Roza, A., Paulatto, L., Ponce, S., Rocca, D., Sabatini, R.,
Santra, B., Schlipf, M., Seitsonen, A., P., Smogunov, A., Timrov, I.,
Thonhauser, T., Umari, P., Vast, N., Wu, X., Baroni, S., 2017, Advanced
Capabilities for Materials Modelling with Quantum Espresso, Journal of
Physics: Condensed Matter. Vol. 29.
Hutagalung, G., 2018, Perhitungan Electronic Band Structure dan Fonon Dos
Silikon Menggunakan Metode DFT dan Teknik Hamburan Neutron
Inelastik, Skripsi, Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara.
Momma, K., Izumi, F., 2008, Vesta: A Three-Dimensional Vizualization System
for Electronic and Structural Analysis, Journal of Applied Crystallography.
Nisioka, K. R., Santos, J. C., Nero, J. D., Silva, C. A. B., 2020, Electronic
Transport in Zigzag PhaGraphene NanoRibbon doped with Boron and
Nitrogen, Applied Surface Science.
Rafitasari, Y., Suhendar, H., Imani, N., Luciana, F., Radean, H., Santoso, I., 2016,
Sintesis Graphene Oxide dan Reduced Graphene Oxide, Vol. 5.
Rahman, I. A., Purqon, A., 2015, Studi Density Functional Theory (DFT) dan
Aplikasinya pada Perhitungan Struktur Elektronik Monolayer MoS2.
Rohman, F., 2012, Aplikasi Graphene untuk Lithium Ion Battery, Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
LAMPIRAN
29
a. gr.scf.in
&CONTROL
calculation = 'scf',
restart_mode = 'from_scratch',
pseudo_dir = '../pseudo/',
outdir = '../tmp/',
prefix = 'gr',
/
&SYSTEM
ibrav = 4,
a = 2.4623,
c = 10
nat = 2,
ntyp = 1,
occupations = 'smearing',
smearing = 'methfessel-paxton',
degauss = 0.02,
ecutwfc = 60,
ecutrho = 720,
nbnd = 8,
/
&ELECTRONS
conv_thr = 1.0d-8,
mixing_beta = 0.7,
/
ATOMIC_SPECIES
C 12.0107 C.pbe-rrkjus.UPF
ATOMIC_POSITIONS (crystal)
C 0.333333333 0.666666666 0.500000000
C 0.666666666 0.333333333 0.500000000
K_POINTS (automatic)
12 12 1 0 0 0
30
b. gr.nscf.in
&CONTROL
calculation = 'bands',
restart_mode = 'from_scratch',
pseudo_dir = '../pseudo/',
outdir = '../tmp/',
prefix = 'gr',
/
&SYSTEM
ibrav = 4,
a = 2.4623,
c = 10
nat = 2,
ntyp = 1,
occupations = 'smearing',
smearing = 'methfessel-paxton',
degauss = 0.02,
ecutwfc = 60,
ecutrho = 720,
nbnd = 8,
/
&ELECTRONS
conv_thr = 1.0d-8,
mixing_beta = 0.7,
/
ATOMIC_SPECIES
C 12.0107 C.pbe-rrkjus.UPF
ATOMIC_POSITIONS (crystal)
C 0.333333333 0.666666666 0.500000000
C 0.666666666 0.333333333 0.500000000
K_POINTS (crystal_b)
4
0.00000000 0.00000000 0.00000000 40
0.66666667 -0.33333333 0.00000000 20
0.50000000 0.00000000 0.00000000 40
0.00000000 0.00000000 0.00000000 20
31
c. gr.bands.in
&BANDS
outdir='../tmp/',
prefix='gr',
filband='gr.bands',
/
d. gr.dos.in
&DOS
prefix='gr',
outdir='../tmp/',
fildos='gr.dos'
emin=-10.0,
emax=15.0,
/
32