Anda di halaman 1dari 4

Annastasya Dewi Yuwanto

195120400111019
Tugas Opini Politik Pemerintahan China (B-IHI-5)

Dorongan Pemerintah China dalam Mewujudkan Dominasi Teknologi Dunia

Tiongkok merupakan negara yang termasuk pendatang baru dalam industri teknologi
global. Namun tidak dapat dipunkiri bahwa akhir akhir ini dalam perkembangan teknologi
baru, keseimbangan kekuatan bergeser ke arah timur. Tiongkok, yang dulunya pernah
menjadi “meja kerja dunia”, saat ini sudah tidak dapat diremehkan lagi. Dalam dua dekade
terakhir ini posisinya melejit dan menjadi pesaing serius dalam pengembangan teknologi
utama masa depan. Saat ini beberapa perusahaan China sedang mengembangkan kemampuan
inovatif mereka sendiri, mereka memperkenalkan merek global mereka sendiri. Sebagai
raksasa teknologi baru, China telah menunjukkan bahwa ia dapat menjadi inovator terkemuka
baik secara global maupun domestik.

China adalah rumah bagi tiga dari 10 Unicorn terbesar di dunia berdasarkan value-nya
termasuk dua teratas.1 Perusahaan unicorn adalah perusahaan rintisan milik swasta yang saat
ini memiliki valuasi satu miliar dolar AS atau lebih. Hingga 2021, setidaknya terdapat 227
Unicorns di Tiongkok, merupakan posisi kedua di bawah Amerika Serikat dengan total 233
perusahaan. Beijing adalah dimana berdirinya Unicorn kebanyakan dengan 93 perusahaan,
lebih unggul dari pusat startup populer San Francisco yang memiliki 68. Lima kota di
Tiongkok termasuk ke dalam peringkat 10 besar dengan 191 Unicorn. 2 Perusahaan unicorn
dikuasai pada sector teknologi dengan 39 perusahaan industri E-commerce, 21 perusahaan
industry Artificial Intellegence (AI), dan 16 industri teknologi medis, namun industry Fintech
memiliki value paling besar.

Selama lebih dari empat dekade terakhir kini dapat dikatakan Tiongkok berhasil
mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang pesat, terutama sejak mereka memulai
reformasi ekonominya dan membuka diri. Saat ini menjadikannya negara terpenting dengan
kekuatan ilmiah dan ekonomi di seluruh dunia. 3 China berusaha menjadi pemimpin global

1
https://www.scmp.com/tech/start-ups/article/3098562/china-boasts-two-biggest-tech-unicorns-led-tiktok-
owner-bytedance?module=perpetual_scroll&pgtype=article&campaign=3098562
2
Outsourcing Portal. http://www.outsourcingportal.eu/en/beijing-has-most-unicorn-companies-in-the-world-
with-93-an-overview-of-china-s-unicorns-in-2020
3
Zhong, H and J Lei (2017). Independent Innovation in China: Theory and Cases. Singapore Science and
Technology Press, pp. 125–139
dalam teknologi yang muncul dari kemajuan kecerdasan buatan (AI) dan analitik data.
Strategi ini memiliki tujuan ganda untuk mempercepat transformasi ekonomi China sendiri
dan membangun negara menjadi kekuatan cyber. Untuk mencapai tujuan ini, negara ini telah
menggabungkan perencanaan kebijakan nasional dan regulasi technological development
yang agresif dengan upaya keluar untuk mengekspor teknologi.

Ketika membuka ke dunia luar pada tahun 1978, Cina dengan cepat mengadopsi
kebijakan pasar untuk teknologi dengan fokus pada investasi asing ke dalam dan impor
teknologi dengan pandangan bahwa transfer dan difusi teknologi akan membantu
mempercepat dorongan modernisasi Cina, menutup kesenjangan dengan negara-negara maju
dalam ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi dan selanjutnya membangun kapasitas
inovasi negara.4 Konferensi Sains Nasional pada tahun 1978 menegaskan peran penting sains
dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi. Segera setelah itu, Komite
Sentral Partai Komunis mengeluarkan Keputusan tentang Reformasi Sistem Sains dan
Teknologi pada tahun 1985 yang meluncurkan restrukturisasi sistem sains dan teknologi
Tiongkok untuk mendukung komersialisasi pencapaian sains dan teknologi.

Selama periode 1978 hingga 2018, praktik inovasi teknologi China telah melalui empat
tahap, naik satu langkah setiap sepuluh tahun. dari tahun 1978 hingga 1988, tahap praktik
teknologi dapat disebut “Learning– Introducing–Supplying Stage" (LIS Stage), termasuk
mempelajari esensi bisnis asing dan memperkenalkan teknologi asing ke China. Kedua, dari
1988 hingga 1998, “Introducing– Tahap Peniruan–Peningkatan" (Tahap III), yaitu terus
menerus memperkenalkan dan meniru dari orang asing, dan kemudian secara iteratif
mempromosikan produk baru setelah Sinicizing. Ketiga, dari tahun 1998 hingga 2008,
periodenya “Integrating–Boosting–Creating Stage" (IBC Stage), yang bertujuan untuk
mencari inovasi terintegrasi independen berdasarkan integrasi teknologi dan manfaat asing.
Terakhir, dari 2008 hingga 2018, “Innovating–Iterating–Promoting Stage" (IIP Stage), yaitu
dengan melakukan penelitian dan pengembangan mandiri yang lebih ekstensif dan belajar
dari inovasi tingkat tinggi asing untuk mengulangi dan meningkatkan hasil inovasi
independen dari tahap sebelumnya5

Seiring berjalannya waktu, rangkaian kebijakan ini telah meletakkan landasan


kelembagaan penting yang mengintegrasikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
4
Xuedong Ding Jun Li Jia Wang, (2008),"In pursuit of technological innovation", Journal of Small Business
and Enterprise Development, Vol. 15 Iss 4 hal. 817
5
Jiasu Lei, et al. (2019) 40 Years of Technological Innovation in China: A Review of the Four-Stage Climbing
Track. Journal of Industrial Integration and Management Vol. 4, No. 3. Hal. 2-3
dengan pertumbuhan ekonomi. Sistem iptek di China secara bertahap telah bergeser dari
mode “government command and control” melalui “government guidance” menjadi mode
“market orientation and government koordinasi” sebagai akibat dari penyesuaian kebijakan. 6
Untuk membangun kapasitas inovasi asli, Cina terus-menerus meningkatkan anggaran
penelitian dan pengembangan (R&D). Pemerintah China secara aktif mendukung inovasi
melalui regulasi yang ditargetkan dan dilonggarkan; layanan internet nirkabel yang tersebar
luas; dan investasi yang signifikan dalam penelitian dasar. Terlebih lagi, undang-undang
keamanan siber China Juni 2017 semakin memiringkan bidang teknologi yang
menguntungkan perusahaan domestik, karena mengharuskan semua perusahaan yang
beroperasi di negara itu untuk menyimpan data di daratan China dan membatasi transfer data.

China memanfaatkan keunggulan ini dan berusaha untuk menjadi pemimpin teknologi
global menggunakan kebijakan yang dipimpin negara seperti Made in China 2025 atau
Generasi Baru Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan. Salah satu tujuan Beijing adalah
untuk meningkatkan kandungan dalam negeri komponen inti dan material dalam manufaktur
berteknologi tinggi hingga 70 persen pada tahun 2025.7 Pemerintah China berharap dengan
program “Made in China 2025” pada akhirnya dapat menjadi kekuatan industri terkemuka.
Kedepannya, diharapkan “Made in China” tidak lagi menjadi buah bibir imitasi dan barang
murah produksi masal.

Daftar Pustaka
Jiasu Lei, et al. (2019) 40 Years of Technological Innovation in China: A Review of the
Four-Stage Climbing Track. Journal of Industrial Integration and Management Vol. 4,
No. 3. Hal. 2-3
Outsourcing Portal. BEIJING HAS MOST UNICORN COMPANIES IN THE WORLD
WITH 93 – AN OVERVIEW OF CHINA’S UNICORNS IN 2020 (Maret 2021)
6
Xuedong Ding Jun. Loc. Cit.
7
Sophie-Charlotte Fischer. (2018) Artificial Intelligence: China’s High-Tech Ambitions. CSS Analyses in
Security Policy
http://www.outsourcingportal.eu/en/beijing-has-most-unicorn-companies-in-the-world-
with-93-an-overview-of-china-s-unicorns-in-2020
Sophie-Charlotte Fischer. (2018) Artificial Intelligence: China’s High-Tech Ambitions. CSS
Analyses in Security Policy
South China Morning Post. China boasts the two biggest tech unicorns, led by TikTok owner
ByteDance, report says. (Agustus 2020)
https://www.scmp.com/tech/start-ups/article/3098562/china-boasts-two-biggest-tech-
unicorns-led-tiktok-owner-bytedance?
module=perpetual_scroll&pgtype=article&campaign=3098562
Ding, Xuedong, et al. (2008),"In pursuit of technological innovation", Journal of Small
Business and Enterprise Development, Vol. 15 Iss 4 hal. 817
Zhong, H and J Lei (2017). Independent Innovation in China: Theory and Cases. Singapore
Science and Technology Press, pp. 125–139

Anda mungkin juga menyukai