TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH KEMITRAAN
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Azmy, S.E., M.M.
MAGISTER MANAJEMEN
PARAMADINA GRADUATE SCHOOL OF BUSINESS
UNIVERSITAS PARAMADINA
CIKARANG
2022
REVIEW ARTIKEL
Judul Artikel : Triple helix on globalization: A case study of the China International Nanotech
Innovation Cluster
Penulis : Yijie Cheng (Beijing Institute of Technology)
Yun Liu (Beijing Institute of Technology)
Wei Fan (China Fortune Land Development Company)
Zhe Yan (Beijing Institute of Technolog)
Xuanting Ye (Beijing Institute of Technology)
Tahun : 2017
Halaman : 1-18
LATAR BELAKANG
Kerangka analitis :
Tujuan
1. Merangkum peran dan dampak aktif ke-tiga Entitas.
2. Trend dan Tantangan Globalisasi.
3. Manfaat dari Model Triple Helix ini untuk Inovasi Triple Helix di industri lain.
Mangematin dan Walsh (2012) sebagai inisiatif penelitian besar pertama di dunia.
Mendefinisikan NanoTechnology adalah salah satu bidang inti persaingan technology diantara
negara maju di abad 21, dan berperan sebagai pendukung dan pemimpin dalam bidang sosial,
ekonomi dan perkembangan technology.
Dari Sapira dan Kuhlmann (2017); Titova dan Smirnova (2014); Necoechea dkk (2017)
globalisasi ekonomi dunia telah mempercepat proses aktivitas inovasi globalisasi inovasi
Nanotechnology.
Dari Bai (2005); Kostoff dkk., (2006); Shapira dkk., (2010); Ye dkk., 2012; Cheng dkk., (2014)
Pemerintah China, Industri dan Akademisi menginvestasikan sumber daya yang luar biasa di
dalam kemitraan ini.
Schultz, (2011); Vecchiato et al., (2014) Di masa depan juga membutuhkan perhatian dan
pendanaan berkelanjutan dari para pembuat kebijakan, pengusaha, dan peneliti akademis.
Karena sifatnya multidisiplin, nanoteknologi membutuhkan multi-sektor yang luas yaitu:
industri universitas-pemerintah (UGI) untuk mendorong kolaborasi dengan hasil yang lebih
efisien. Selama beberapa dekade terakhir, UGI ini telah membuat beberapa bentuk kemitraan
science and technology parks, konsorsium industri yang disponsori pemerintah, Cooperative
Laboratory, pusat transfer teknologi, dan Startup Incubators di kampus universitas.
Garrett et al., (2005); Lee, (2011); Rupika and Singh, (2016). Study sebelumnya membuktikan
bahwa UGI Sukses membantu mempercepat perkembangan dan komersialisasi teknologi baru,
meningkatkan daya saing nasional dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Leydesdorff and Etzkowitz, (1996); Etzkowitz and Leydesdorff, (2000). Meninjau beberapa
tahun terakhir, Triple Helix adalah model yang dianggap layak untuk mendekati sebagai
kolaborasi UGI yang dinamik.
Leydesdorff, (2003); Park et al., (2005); Fogelberg and Thorpenberg, (2012); Strand and
Leydesdorff, (2013); Ivanova and Leydesdorff, (2014); Kim and Lee, (2016). Model UGI ini
telah banyak digunakan sejak diusulkan, terutama dalam penelitian ekonomi dan inovasi yang
berbasis pengetahuan.
Berbagai ide, konsep dan metode baru telah ditambahkan untuk memperluas dan memperkaya
model triple helix. Dalam hal untuk penelitian tentang nanotechnology, bagaimana triple helix
center dibentuk, dikelola dan dinilai telah dijelaskan oleh Schultz (2011).
Marcovich dan Shinn (2011) memperkenalkan quadruple helix dengan tambahan society atau
masyarakat, dalam kasus Dip-Pen nanolithography.
Di sekitar poros globalisasi, triple helix terus menyerap dan memproses arus modal, informasi,
teknology dan talent internasional, sehingga membentuk hubungan baru untuk
mempromosikan inovasi yang dihasilkan secara efektif.
Triple Helix dalam pengembangan CHInano dimulai dari tahun 2007, sampai dengan makalah
ini ditulis tahun 2017 model triple helix baru masih dikembangkan.
Triple Helix dalam penelitian ini melibatkan kolaborasi antara universitas dalam negeri dan
luar negeri. Industri juga melibatkan kolaborasi beberapa industry di China. Pemerintah China
melibatkan beberapa Kementrian untuk mengeluarkan kebijakan, peraturan dan membangun
infrastruktur pendukung.
Sebagai peran utama dalam proses globalisasi, pemerintah, universitas dan industry harus
mengambil keuntungan yang maksimal dari pengaruh globalisasi ini dengan masuknya arus
elemen inovasi dari luar negeri.
PENGUMPULAN DATA
Dalam pengumpulan data untuk study kasus CHInano dikumpulkan dari berbagai sumber,
seperti :
• Web site resmi perusahaan
• Pernyataan dari eksekutif perusahaan
• Laporan tahunan
• Dan beberapa catatan yang terkait
Setelah data dikumpulkan lalu dipelajari mengenai situasi CHInano dan perkembangan
globalisasi, maka dilakukan sesi wawancara, pertemuan dan diskusi dengan sector pemerintah,
23 universitas dan Lembaga penelitian, dan 4 type industry (perusahaan terdaftar, perusahaan
join venture, perusahaan swasta nasional, dan perusahaan asing).
4| TUGAS KEMITRAAN – KELOMPOK 4
STUDI EMPIRIS
Nanoteknologi adalah manipulasi dan control materi pada skala atom, molekul dan
supermolekul. CHInano adalah pusat utama dan terbesar dari inovasi dan komersialisasi
nanoteknologi di China, yang mengintegrasi penelitian dasar, pengembangan teknologi,
inovasi dan platform support teknologi, pengembangan produk dan produksinya, technical
consulting dan layanan nanoteknologi.
Di dalam Struktur organisasi :
✓ The Suzhou Institute of Nano-Tech and Nano-Bionics (Chinese Academy of
Sciences, CAS):
✓ The Suzhou Industrial Park Biotech Development Co., Ltd.
✓ The Zhongke Nanotechnology Industrialization Base
Panduan kebijakannya adalah:
✓ Kebijakan inovasi
✓ Kebijakan industry
✓ Kebijakan investasi dan financial
✓ Kebijakan personalia dari tingkat nasional dan provinsi
CHInano mampu mengintegrasi sumber daya inovasi nano secara global, memperkenalkan
perusahaan nano ke dalam dan luar negeri, menarik peminat yang tinggi dari luar negeri untuk
kembali berinovasi dan berwirausaha, kemudian meraih inovasi yang original, yang
berintegrasi, duplikasi dan keilmuan secara internasional juga kerjasama dalam teknologi.
Tabel 1 di bawah ini menunjukkan peristiwa penting dalam pengembangan CHInano. Sekarang
CHInano telah mengumpulkan lebih dari 200 perusahaan dan Lembaga penelitian yang terkait
dengan nanoteknologi. Meliputi material baru, micro-nano manufacturing, bio-medicine,
optoelectronics, energy saving dan perlindungan lingkungan juga bidang lainnya.
KESIMPULAN
Dalam 10 tahun pertama, Chinano telah dengan sukses menghasilkan perusahaan berinvestasi
dalam bidang R&D dan berkontribusi dalam perkembangan industry yang terkait dengan
nanoteknologi.
Triple Helix antara universitas, pemerintah dan industry dipertimbangkan menjadi salah satu
upaya yang paling komprehensif dalam inovasi dan perkembangan kelembagaan.
RINGKASAN REVIEW
Pada artikel ini dijelaskan bahwa model triple helix memiliki pembagian kerja sama yang
saling berinteraksi dan memengaruhi. Singkatnya, pemerintah, universitas, dan perusahaan
CHInano adalah penyelenggara dan peserta, dengan hubungan interaksi yang kompleks dalam
proses globalisasi nanoteknologi. Model partnership Triple Helix dalam CHInano sangat
berpengaruh terhadap perkembangannya. Fungsi utama dari masing-masing partner dalam
Triple Helix adalah:
1. Pemerintah
• Membuat kebijakan
• Membuat platform service
• Perencanaan layout industry untuk seluruh proses
2. Universitas
• Pusat pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan
• Membantu industry dalam inovasi nanoteknologi
• Pusat Research
3. Industry
• Melaksanakan penelitian dan pengembangan nanoteknologi
• Mengatur dan mengimplementasikan produk nanoteknologi
• Menyiapkan startegi penjualan produk nanoteknologi.