Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan Pedoman khusus Penulisan Tesis pada program studi Magister
Kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi. Buku pedoman ini memuat ketentuan-
ketentuan tentang proposal, bimbingan hingga penulisan tesis serta teknik penulisan
Tesis .

Dalam perkembangannya sangat banyak model dan teknis pedoman tesis, agar adanya
kesamaan bagi civitas program studi kenotariatan dibuat demikian rinci dan komprehensif,
sehingga menjadi panduan bagi segenap mahasiswa dalam menulis tesis .

Dengan diterbitkannya buku pedoman ini, diharapkan penyelenggaraan proses


belajar-mengajar terutama dalam penulisan tesis dapat mencapai hasil yang optimal,
baik dari segi waktu penyelesaian penulisan usulan penelitian penulisan tesis maupun
dan segi kualitas tesis yang dihasilkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, merupakan kewajiban kita bersama untuk


melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terlingkup dalam buku pedoman ini, agar
penyelenggaraan penulisan tesis dapat lebih berkualitas.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam upaya menjadikan program
kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi adalah progran studi yang menekankan aspek
pendidikan bukan semata-mata mendapatkan gelar. Semoga Allah SWT menjadikan
proses bimbingan dan tesis ini sebagai amal jariah kita kelak di akhirat nanti dan Semoga
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu memberi bimbingan dan kekuatan
kepada kita. Salam hangat selalu

Jambi,
Ketua Prodi.

Prof. Dr. Elita Rahmi,S.H.,M.Hum.


BAGIAN I
Serba-serbi Program Studi Magister Kenotariatan
I. Gambaran umum Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana Universitas
Jambi
A. Sejarah dan perkembangan
Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi merupakan
salah satu program studi strata dua (S2) yang ada di universitas jambi. Magister
kenotariatan didirikan berdasarkan perkembangan Universitas Jambi yang semakin
pesat dan sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional dan daerah khususnya
Propinsi Jambi, kemudian tingginya minat dan tuntunan masyarakat akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan strata dua (S2) semakin besar.
Melalui surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor :
13/E/0/2013 tanggal 5 januari maka dibentuknya program studi S2 Magister
kenotariatan di pascasarjana universitas jambi yang selanjutnya menjadi bagian dari
fakultas hukum.
Adapun mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana
Universitas Jambi melalui menerima mahasiswa angkatan pertama pada semester
ganjil 2013-2019 dengan jumlah 281 mahasiswa.

B. Visi dan misi


Undang-undang dasar negara indonesia tahun 1945 pasal ayat (1) menyatakan
bahwa “setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya,berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya
demi kesejahteraan umat manusia”. Pasal 31 Ayat (1) menyatakn bahwa “setiap warga
negara behak mendapatkan pendidikan”. Amanat konstitusi di atas dijabarkan dalam
undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan undang-
undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi termasuk
bidang hukum diarahkan untuk mencapai tujuan nasional yang berkeadilan.
Pembanguna bidang hukum dalam rangka mencapai tujian nasional
membutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan bermoral. Sumber daya
manusia dimaksud salah satunya melaui peningkatan kualitas pendidikan hukum di
pascasarjana universitas jambi.
Sejalan dengan tujuan nasional, universitas jambi menetapkan visi yakni :
“Menjadi Universitas Jambi Sebagai A World Class Entrepreneurship
University”

Mengacu pada visi universitas jambi di atas, maka pascasarjana universitas


jambi. Visi jangka panjang Pascasarjana Universitas Jambi. Yaitu :
“1. Menyelenggarakan Pendidikan Pascasarjana yang Bermutu,Kompetitif dan
Berkarakter Kewirausahaan
2. Menyelenggrakan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang
Berkualitas, Inovatif Serta Berkelanjutan
1
3. Mengembangkan Kapsitas dan Kualitas Kelemabagaan Pascasarjana yang
Siap Menghadapi Tuntunan Masyarakat dan Tantangan Pembangunan yang Berubah
Dengan Cepat.
4. Mengembangkan Jejaring pada Semua Aspek Tridharma Perguruan Tinggi”

Sinergis dengan visi pascasarjana pula, maka Program Studi Magister


Pascasarjana Universita Jambi memiliki visi sebagai berikut :
“pada tahun 2025 menjadi program studi bermutu dengan pusat
unggulan yang inovatif dan kompetitif secara nasional dan internasional”

Untuk mewujudkan Program studi magister kenotariatan yang unggul dalam


profesi hukum kenotariatan tahun 2025, maka dapat dijabarkan misi program sebagi
berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan penguasaan ilmu hukum dan keterampilan
profesional di bidang hukum kenotariatan
2. Menyelenggarakan penelitian, pengabdian dan jalinan kemitraan secara
berkesinambungan yang berorientasi pada kebutuhan hukum lokal, nasional dan
global.
3. Menyelenggarakan layanan keorganisasian yang prima

C. Tujuan, Sarana Dan Strategis Dasar


1) Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dengan mendirikan Program Studi magister
Kenotariatan Pascasarjan Universitas jambi adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan lulusan di bidang hukum kenotariatan dengan memenuhi kualifikasi
penguasaan pengetahuan akademik dan keterampilan dalam pembuatan berbagai
macam kontrak.
b. Menghasilkan lulusan di bidang hukum kenotariatan yang handal, mempunyai
kapabilitas yang tinggi dan bertanggung jawab dalam tugasnya serta mampu
menerapkan dan menemukan hukum.
c. Menghasilkan lulusan yang berperan dengan mengedepankan moral dan etika serta
tanggung jawab ilmiah.

2) Sasaran
Berdasarkan visi program studi magister kenotariatan , tantangan yang dihadapi
dan pertimbangan atas sumber daya dan infrastruktur yang dimiliki Pascasarjana
UNJA, dalam kurun waktu 10 tahun (hingga 2025) ke depan, Program Studi Magister
Kenotariatan akan mencapai sasaran strategis sebagai berikut :
- Meningkatkan mutu dan kwalitas lulusan yang didukung oleh sumber daya yang
berkwalitas kurikulum yang relevan serta sarana dan prasarana yang memadai.
- Meningkatkan kualitas dan kwantitas penelitian dosen
- Meningkatkan kualitas dan kwalitas pelayanan kepada masyarakat berupa penerapan
IPTEK
2
- Memenuhi daya tampung
- Tersedianya peraturan-peraturan dalam pelaksanaan / penyelanggaraan dharma
perguruan tinggi
- Maenghasilkan mahasiswa yang bermoral dan berakhlak serta menjaga keluhuran
martabat profesinya.

3) Srategi dasar
Program magister kenotariatan periode 2013-2021 cukup optimis untuk menuju
pencapaiaan visi dan misi pada tahun 2025 hingga menjadi program magister
kenotariatan yang unggul, minimal di sumatra. Serta berperan aktif dalam
pembangunan hukum tingkat nasional dan internasional. Renstra program magister
kenotariatan menjadi pedoman utama dalam rangkaian aktifita empat tahunan dan
diturunkan dalam bentuk rencana kerja tahunan.
D. Keorganisasian
1. Pimpina
Penyelenggara program studi Di Pascasarjan UNJA dipimpin oleh direktur dan
wakil direktur Pascasarjana, yang disebut dengan Pimpinan Pacasarjana. Adapun
tugas pimpinan Pascasarjana adalah :
a. Menjamin kelancaran penyelangaraan kegiatan akademik yang dilakukan
pascasarjana.
b. Menyelengarakan kegiatan administrasi umum dalam pengelolaan sumber
daya pascasarjana.
c. Menyelenggarakan kegiatan manajemen.
d. Memfasilitasi kesejahteraan mahasiswa.
2. Unsur pembantu pimpinan
Dalam melaksanakan tugasnya, pimpina pascasarjana dibantu oleh wakil direktur
yang terdiri dan wakil direktur bidang akademik, wakil direktur bidang
umum,dengan tugasnya :
1. Wakil direktur bidang akademik, kerjasama dan sistem
informatika,kemahsiswaan dan ALUMNI;
2. Wakil direktur bidang umum, perencanaan dan keuangan;

3. Personalia
Unsur pelaksanaan akademik pada program studi magister kenotariatan
bertanggung jawab atas pelaksanaan sehari-hari semua kegiatan perkuliahan
dan ujian, termasuk mengelola semua dokumentasi dan administrasi akademik
yang terkait dengannya. Adapun pelaksanaan terdiri dari :
- Pengarah
Rektor Universitas jambi
- Penanggung jawab
Direktur Pascasarjana Universitas jambi
- Ketua Program
- Prof. Dr. Elita Rahmi,S.H.,M.Hum.
3
- Sekretaris Program
- Dr. Yetniwati,S.H.,M.H.
- Staf Bidang Umum dan Keuangan
- Roma Mandala,S.E.,M.M.
- Staf bidang Administrasi dan Kemahasiswaan
- Suyoto,S.Kom
- Rika Purnama Sari nasution,S.Pd.

E. Fasilitas
Pascasrjana universita jambi memiliki fasilitas yang dapat dipergunakan oleh
mahasiswa dari semua program semua fasilitas sifatnya terintegrasi dari pascasarjana.
Khusus untuk Sportcentre, fasilitas terintegritasi dengan universitas untuk fasilitas
tempat perkuliahan, pascasarjana memiliki satu kampus yaitu :
1. Kampus Telanaipura
- Bernama Kampus Telanaipura, dengan alamat Jalan, A. Manap Kampus
Universitas Jambi, Telanaipura Jambi
- Ruang-ruang kelas berpendingin udara dilengkapi penunjang berupa
proyektor, Internet – wifi, soundsystem.
- Akses internet (wifi) melingkupi sebagian besar Gedung Pascasarjana
- Ruang Aula Sebagai ruang kuliah dan kapasitas besar pada Program Studi
Magister Kenotariatan dan dapat digunakan sebagai ruang kegiatan atau acara.
- Ruang khusus untuk sidang tesis.
- Ruang perpustakaan khusus Pascasarjana.
- Pusat komputer dan printer yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen.
- Ruang Istirahat staff pengajar
- Wallclimbing
- Kantin
- Tempat parkir yang luas
- Musholla
- ATM
- Keamanan kampus

4
F. Organisasi Mahasiswa
Program Magister Kenotariatan memiliki Organisasi Kemahasiswaan yang diberi
nama IMAKUJA (Ikatan Mahasiswa Kenotariatan Universitas Jambi). Merupakan
wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi meningkatkan skill yang sifatnya
mendukung kegiatan akademik dalam menjalani studi pada studi Program Magister
Kenotariatan Universitas Jambi.

Keterangan Gambar : Pengurus IMAKUJA bersama Ketua dan Sekretaris Program M.Kn.

G. Penyelenggara Pendidikan
A. Registrasi Administrasi
Registrasi Administrasi Program Studi Magister Kenotariatan mengikuti prosedur
yang ditetapkan oleh Universitas melalui Pascasarjana yang dilakukan setiap
tahun ganjil dalam satu tahun akademik.
B. Registrasi Akademik
Registrasi Akademik dilakukan melalui sistem Informasi dalam Bentuk SIAKAD
(sistem Informasi Akademik). Dimana dalam SIAKAD memuat mengenai
berbagai macam informasi mengenai akademik dan peraturan yang berhubungan
dengan kegiatan studi pada program magister Kenotariatan Pascasarjana
Universitas jambi. Ketentuan lain mengenai akademik adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan pendidikan menggunakan satuan waktu semester
2. Setiap semester terdiri atas 16 kali pertemuan tatap muka, sesuai dengan
kalender akademik yang dilakukan 2 (dua) kali penilaian;
3. Beban studi pada program Studi Magister Kenotariatan sejumlah 50 SKS
dengan masa studi secepat-secepatnya 4 (empat) semester dan paling lama 10
(sepuluh) semester;
4. Cuti akademik dapat dilakukan selama 2 semester selama masa studinya;

C. Kurikulum
1. Pendahuluan
Kurikulum pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana
Universitas jambi mengacu pada kurikulum baku standar nasional

5
sebagaimana telah digunakan Program Studi sejenis di berbagai perguruan
tinggi lain di indonesia, juga disusun berdasarkan kompetensi pendidikan di
bidang kenotariatan.
2. Dasar
Dasar hukum penyelenggaraan program studi magister kenotariatan
pascasarjana universitas Jambi adalah :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional;
b. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan
Tinggi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan;
e. Keputusan menteri Pendidikan Nasional No: 232/U/2000 tentang izin
Pedoman susunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar
mahasiswa;
f. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No : 064/O/2003 tentang
kurikulum inti pendidikan tinggi;
g. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13/E/O/2013
tentang izin Penyelengara Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana UNJA.
h. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 81 Tahun 2001
tentang Perubahan Kurikulum pendidikan Spesialis Kenotariatan menjadi
Magister Kenotariatan
i. Statuta Universitas Jambi
j. Keputusan Rektor Universitas Jambi nomor 511/NR-R/03/XI/2011 tentang
Penetapan Kurikulum dan Penanaman Mata Kuliah Program Studi
Magister Kenotariatan Pascasarjana di Lingkubgan Universitas Jambi

6
D. Sebaran Mata Kuliah Per Semester

SEMESTER I
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1. MKN617 Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Profesi Notaris 2
2. MKN615 Hukum Keluarga dan Harta Kekayaan Dalam Perkawinan 2
3. MKN614 Penemuan Hukum dan Politik Hukum Kenotariatan 2
4. MKN612 Hukum Perjanjian 2
5. MKN611 Hukum Agraria 2
6. MKN609 Kontrak Internasional 2
7. MKN616 Teknik Pembuatan Akta I 2

SEMESTER II
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1. MKN626 Teori Hukum 2
2. MKN620 Hukum Jaminan dan Lelang 2
3. MKN610 Hukum Perusahaan 2
4. MKN624 Akta Pertanahan 2
5. MKN622 Metode Penelitian dan Penulisan Tesis 2
6. MKN625 Hukum Perbankan 2
7. MKN623 Teknik Pembuatan Akta II 2

SEMESTER III
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1. MKN714 Cyber Notary 2
2. MKN627 Teknik Pembuatan Akta III 2
3. MKN621 Hukum Waris 2
4. MKN712 Hak Kekayaan Intelektual 2
5. MKN711 Hukum Pajak 2
6. MKN713 Praktik Notaris/PPAT 2
7. MKN710 Manajemen Perkantoran dan Entrepreneurship Notaris 2

SEMESTER IV
No Kode MK Mata Kuliah SKS
1. MKN716 Seminar Proposal 2
2. MKN715 Tesis 6

7
BAB I
A. Pendahuluan
Pedoman tesis adalah petunjuk tesis mulai dari proposal tesis,proses bimbingan dan
persiapan ujian hingga pembuatan tesis. Melalui petunjuk tesis maka mahasiswa
program studi magister kenotariatan dapat menyelesaikan penelitian tesis dengan
memiliki ketajaman intelektual yang berkembang dalam masyarakat secara
mendalam.
Tesis menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kompetensi mahasiswa dan
perbaikan kurikulum, sehingga setiap mahasiswa wajib mengikuti penelitian tesis,
sebagai visi program studi magister kenotariatan pascasarjana unoiversitas jambi
yakni Pusat Pendidikan Yang Berdaya Saing dan Profesional Tahun 2025

B. Tujuan
1. Untuk penguasaan terintegritas Program perkuliahan yang telah diselesaikan
2. Mendorong para mahasiswa melakukan telah kembali perkuliahan yang telah
mereka ambil dan mengorganisasikan dalam pikiran mantap tentang isi-isu,
masalah-masalah, konsep-konsep, aneka teori, metodologi, dan analisis persoalan
hukum kenotariatan.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengembangan diri dan pemahaman terhadap
hukum kenotariatan, serta merencanakan bagi perbaikan dan pengembangnya.
4. Memantau kelayakan mahasiswa untuk bekerja dengan program tesis.
5. Melalui pengalaman penelitian diharapkan mahasiswa dapat melakukan
pengembangan hukum dan kritis terhadap konsep dan terobosan hukum kearah
pengembangan sistem hukum indonesia yang sesuai dengan pancasila dan UUD
1945
6. untuk menilai kompetensi mahasiswa sesuai dengan tuntutan kerangka kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) ke – 8 (level 8) (Magister), sebagai mana misi
pertama program studi magister kenotariatan UNJA

C. Dasar Hukum
1. UU nomor 12 tahun 2012 tentan pendidikan tinggi
2. Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
3. Peraturan pemerintah NO 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan
4. Peraturan pemerintah No 66 Tahun 2010 tentang perubahan dan peraturan
pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendididkan
5. Peraturan pemerintah No 8 Tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi nasional
indonesia
6. Peraturan akademi Pascasarjana Universitas jambi
7. Pedoman akademik Program Studi Magister Kenotariatan

8
D. Syarat Mengikuti Tesis
1. Mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan
2. Telah menyelesaikan semua program perkuliahan dengan Indek prestasi kumulatif
3,00 atau lebih
3. Membuat permohona persetujuan judul tesis (Format telah tersedia) 1 (satu) judul
dengan proposal dan 2 judul dengan dilengkapi out line.
4. Menyerahkan SK pembimbing kepada pembimbing yang telah ditetapkan ketua
prodi
5. Mengikuti seminar proposal 5 kali dan ujian tesis (lima) dan menyerahkan laopran
hasil mengikuti seminar proposal dan tesis kepada program studi
6. Menyerahkan keterangan telah melakukan magang dan laporan magang
7. Menyerahkan Kartu Hasil Studi (KHS)
8. Menyerahkan absensi bimbingan proposal minimal lima kali
9. Menyerahkan absensi bimbingan tesis minimal lima kali
10. Membuat Power Point dan merekam pelaksanaan ujian

E. Bentuk Ujian
1. Ujian tesis dilaksanakan melalui tim penguji ketua, ketua penguji, penguji utama,
sekretaris penguji, pembimbing
2. Mahasiswa memamparkan point-point rencana penelitian selama maksimal 7
Menit
3. Tanya jawab
4. Penentuan hasil ujian proposal dan tesis

F. Status Ujian
1. Ujian komprehensif menggunakan kualifikasi lulus atau tidak lulus, ditunda
2. Jawaban mahasiswa akan dinilai oleh tim penilai ujian tesis dengan format yang
telah ditentukan
3. Pengumuman kelulusan langsung setelah ujian selesai. Sesuai dengan pasala 52
ayat 1 peraturan rektor UNJA No. 1223/UN/21/DT/2013 tentang peraturan
akademik, predikat kelulusan sebagai berikut :
a. IPK 3,00-3,40 Memuaskan
b. IPK 3,41-3,75 Sangat Memuaskan
c. IPK 3,76-4,00 Dengan Pujian (Cumlaude)
4. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus akan diberikan kesempatan memperbaiki
tesis, sesuai dengan keputusan tim penguji
5. Ujian perbaikan dapat diselenggarakan pada tanggal yang disepakati

9
BAB II
Dasar-Dasar Riset Pada Tesis
A. Riset (Penelitian)
Sesuai dengan pembidangan mata kuliah program studi magister kenotariatan yang
terdiri dari teori, praktik dan riset, dan sesuai dengan lulusan yang menyandang gelar
magister, maka kepiawaian mahasiswa dalam melakukan penelitian menjadi bagian
penting dalam proses pendidikan kenotariatan universitas jambi.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di samping melaksanakan pendidikan. Pasal 20 UU nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 2012. Tentang pendidikan tinggi,
menegaskan bahwa penelitian diarahkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
Penelitian (riset) adalah bagian penting dalam penyelesaian magister
kenotariatan dengan level 8, karena thesis dibuat harus berdasarkan riset (hasil
penelitian) dengan melakukan penelitian, maka mahasiswa terinspirasi untuk
mengembangkan konsep, ide dan gagasan yang dialaminya untuk ditulis dengan
metode tertentu, sehingga lewat komunikasi tulisan dikembangkan pemikiran baru
tentang berbagai persoalan hukum kenotariatan, yang setiap hari terus berkembang.
Contoh : pada awalnya berkembang akta perjanjian jual beli tanah, namun karena
jumlah tanah sudah semakin berkurang, maka yang berkembang adalah akta
perjanjian bagi bangun (seperti rumah toko,ruko) dan kemudian berkembang pula
perjanjian bangun guna serah, demikian juga kepemilikan tanah dengan cara yang
dilakukan oleh WNA bekerja sama dengan WNI melalui perjanjian Trustee (Trustor-
WNA dan Trustee-WNI) ( perjanjian nominee). Sebagaimana diketahui, bahwa secara
kuwantitas dan kualitas, tulisan melalui jurnal ilmiah nasional maupun inernasional di
indonesia masih sangat rendah, sehingga perlu di dorong mempersiapkan mahasiwa,
yang tidak hanya pengetahuan di bidang ilmu tertentu tetapi juga dapat menuliskan
pengetahuan tersebut dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui riset yang
terwujud pengetahuan ilmiah (thesis), maka diharapka kelak mahasiswa program
magister kenotariatan dapat mengembangkan pengalaman dalam wujud riset dan
penulisan karya ilmiah lainnya.
Bentuk dan cara penulisan ilmiah sangat beragam tergantung selera dan
preferensi seseorang dengan memperhatikan berbagain faktor baik intern maupun
extern penelitian. Untuk mengantisipasi keragam tersebut di rasa perlu memberikan
pedoman tentang proposal Thesis dan Thesis bagi mahsiswa, sehingga terdapat
kesamaan (khas) yang menggambarkan identitas suatu program studi magister
kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi.

10
BAB III
Pedoman Proposal Tesis

Proposal ditulis menggunakan :


1. Huruf Font Times New Roman ukuran 12
2. Jaral baris 2 spasi, kecuali abstrak,daftar isi dan daftar pustaka satu spasi
3. Ukuran kertas A-4
Mengikuti sistimatika sbb :
a. HALAM SAMPUL
b. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
c. HALAMAN PERNYATAAN
d. Halaman Persetujuan Publikasi
e. ABSTRACT (bahasa Ingris) – buat keywords (maksimal 1 halaman)- 1 spasi
f. ABSTRAK (bahasa Indonesia)- buatkan kata kunci (maksimum 1 Halaman)- 1
spasi
g. DAFTAR ISI

a) RINGKASAN (maksimum 1 (satu) halaman


Kemukakan masalah dan tujuan yang akan dicapai serta target yang ingin dicapai
serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus
mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana penelitian yang akan
dilakukan. 1 paragraf Pada bagian bawah abstrak buatkan kata kunci maksimal 250
kata.
b) JUDUL :
Dibuat memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
1. Menggambarkan keseluruhan isi kegiatan penelitian penulisan yang dilakukan.
2. Dirumuskan dalam kalimat bahasa indonesia yang sudah baku.
3. Menggunakan kata-kata yang singkat dan jelas, jika judul terlalu panjang dapat
dibuat judul utama dan judul tambahan (sub judul). Judul hendaknya
menimbulkan rasa ingin tahu orang lain untuk membacanya.
4. Jumlah kata pada judul maksimal 6 – 15 kata.

c) Latar Belakang (Uraian Latar belakang)


Mengapa saudara tertarik menulis judul tersebut, dan arti penting mengapa penelitian
tersebut sangat diperlukan dalam pengembangan hukum ke depan. Uraikan isu hukum
untuk penelitian normatif dan kesenjangan antara das sein dan das Sollen untuk
penelitian empirik.
Pada umumnya pada latar belakang masalah, membuat fakta-fakta relevan dengan
masalah penelitian. Selain itu, juga dikemukakan alasan-alasan mengapa masalah
yang akan diteliti dalam usulan penelitian itu dipandang menarik dan penting untuk
diteliti. Oleh karena itu, terdapat perbedaan uraian yang cukup mendasar antar latar
belakang masalah dengan tipe penelitian juridis normatif dengan tipe penelitian juridis
empiris.
11
- untuk tipe Penelitian Juridis Normatif, dalam latar belakang masalahnya harus
memuat :
1) isu hukum atau problematika hukum yang memerlukan adanya suatu kajian hukum,
karena,
a. adanya kekosongan hukum, atau
b. adanya norma yang kabur, atau
c. adanya konflik norma.
2) bahan-bahan hukum yang berhubungan dengan isu hukum/masalah hukum yang
akan dibahas.
a. fakta hukum seoerti putusan pengadilan, kontrak dan lain-lain.
- sedangkan dalam Penelitian Juridis Empiris minimal pada latar belakang
masalahnya menguraikan hal-hal sebagai berikut :
1. Uraian yang menunjukan adanya kesenjangan antara Das Sollen (normatif) dan Das
Sein (empiris)
2. fakta atau data awal yang dapat mendukung tentang adanya kesenjangan antara Das
Sollen dan Das Sein.

d) Pemasalahan
Permasalahan minimal 2 permasalahan yang relevan dengan latar belakang dan isu
hukum yang dimunculkan. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang padat
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti yang dinyatakan secara
tersurat dalam bentuk petanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang akan diteliti atau
dibahas dan dicari jawabannya melalui penelitian.
Selain itu, perumusan masalah mambuat proses penyederhanaan masalah
dunia nyata yang rumit dan kompleks menjadi masalah yang dapat diteliti atau
dirumuskan hubungannya antara kesenjangan pengetahuan ilmiah (Das Sollen) yang
akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas (das sein). Oleh
karena iu, masalah penelitian sebaiknya :
1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya :
2. Menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti (variabel bebas dan
variabel terikat)
3. Dapat memberikan petunjuk atau arah dalam penelitian.

e) Tujuan penelitian
Dalam tujuanpenelitian harus menyebutkan secara spesifikasi yang dicapai dalam
penelitian. Dalam beberapa hal, tujuan penelitian harus singkron dengan rumusan
masalah. Oleh karena itu, uraikan secara singkat tujuan penelitian yang akan
dilakukan.
Secara umumpenelitian dapat bertujuan untuk mengetahui menganalisis dan
mengkritisi suatu fenomena atau problematika hukum. Selain itu, uraian tujuan
penelitian idealnya mengacu pada subtansi perumusan masalah yang telah di ajukan.
Jika masalah yang dirumuskan 3 (tiga), maka tujuan penelitanyapun sebaiknya 3
(tiga), dengan mempergunakan beberapa kunci seperti :
12
1. Untuk mengetahui ...;
2. Untuk menganalisi ...;
3. Untuk mengkritisi ...;
4. Untuk menganalisis dan mengkritisi..., dan lain-lain.

f) Manfaat penelitian
Hasil penelitian pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk dua hal, yaitu manfaat bagi
pengembangan ilmu atau manfaat akademisi dan manfaat bagi penyelesaiaan masalah
hukum dan kemsyarakatan atau disebut manfaat praktis. Walaupun demikian, ada
kemungkinan hasil penelitian hanya memiliki salah satu atau kedua manfaat tersebut.
Oleh karena itu, uraian manfaat penelitian harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebagai contoh :
1. Secara akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapt dijadikan sebagai titik tolak
dalam penelitian hukum yang berhubungan dengan..., dan seterusnya
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan atau masukan dalam penelitian hukum ... dan seterusnya

g) Metode penelitian
Metode penelitian disebut juga riset disain dalam arti sempit. Pada umumnya dalam
metode penelitian dikemukakan tentang populasi dan teknik pengambilan sampel
serta metode analisis data.
Selain itu, penelitian hukum dapat dilakukan dengan menggunakan penelitian
yang khas ilmu hukum yang disebut dengan penelitian juridis normatif. Penelitian
hukum juga dapat dillakukan dengan menggunakan metode penelitian ilmu-ilmu
sosial seperti sosialogi hukum dan antropologi hukum,yang disebutkan penelitian
juridis empiris.

1. Komponen metode penelitian juridis normatif


a. Tipe penelitian
1) Asas-asas hukum,
2) Sistematika hukum,
3) Sinkronisasi hukum
4) Sejarah hukum, dan
5) Perbandingan hukum
Oleh karena itu, uraikan dengan ringkas alasan yang logis dan rasional, mengapa
peneliti memilih salah satu tipe penelitian yang akan dilakukan.

b. Pendekatan yang digunakan


Uraikan pendekatan yang digunakan dalam penelitian tesis tersebut. Pendekatan
penelitian juridis normatif dapat berupa :
1) Pendekatan konseptual (conceptual approach)
2) Pendekatan perundang-undangan (normative approach)
3) Pendekatan sejarah (historical Approach)
13
4) Pendekatan perbandingan (case law approach)
5) Pendekatan kasus hukum (case law approach)

c. Pengumpulan Bahan Hukum


Uraikan cara pengumpulan bahan hukum yang dilakukan, misalnya dengan sistem
kartu (card sytem) atau dengan menggunakan sistem dalam berbagai bentuk file
melalui komputer (filing computerize). Selain itu, uraikan pula jenis bahan hukum
yang digunakan, seperti bahan : hukum primer, skunder dan tertier beserta
sumbernya.
1) Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas, antara lain seperti : Al-qur’an, Al-
hadits, UUD 1945, UU, Peraturan Pemerintah, peraturan daerah,
Yurisprudensi dan lain-lain.
2) Bahan hukum skunder yaitu bahan hukum yang dapat memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti : rencana undang-undang, hasil-hasil
penelitian, hasil karya dari para pakar hukum baik berbentuk buku, jurnal
hukum, makalah dan lain-lain.
3) Bahan hukum tertier yakni bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk
maupun maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
Contohnya : Black’s Law Dictionary, Kamus hukum, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ensikloedia, Indeks Komulatif dan Lain-lain.

d) analisis bahan hukum


analisis bahan hukum dapat dilakukan dengan cara :
1) Menginterpretasikan semua peraturan perundang-undangan sesuai maslah
yang dibahas
2) Mengevaluasi perundang-undangan yang berhubungan dengan maslah yang
diteliti.
3) Menilai bahan-bahan hukum yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2. Komponen metode penelitian juridis empiris


Jika penelitian yang akan dilakukan tersebut adalah merupakan penelitian hukum
dengan tipe juridis empiris, maka komponen metode penelitian yang digunakan
sebaiknya adalah ;

a. Tipe penelitian
Tipe penelitian juridis empiris atau sosiologi antara lain terdiri dari penelitian
terhadap :
1) Identifikasi hukum (tidak tertulis), dan
2) Efektivitas hukum, dll.

Oleh karena itu, uraikan dengan ringkasan alasan yang logis, mengapa peneliti
memiliki salah satu tipe dari penelitian tersebut.
14
b. Spesifikasi peneliti
Uraikan spesifikasi penelitian yang digunakan, apakah berupa penelitian
eksploratoris, deskriptif, atau penelitian eksplanatoris. Jelaskan pula memilih
spesifikasi penelitian terbaru.

c. Populasi dan teknik penentuan sampel penelitian


Pada bagian ini dijelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan obyek
penelitian yang akan dilakukan, baik menyangkut wilayah, institusi, kelompok
orang beserta jumlahnya dan sebagainya. Dalam praktek, jarang sekali seorang
peneliti meneliti semua populasi seperti pada sensus, melainkan cukup diambil
sebahagian dari populasi sebagai sampel. Oleh karena itu, uraikan teknik apa yang
digunakan untuk mengambil sampel penelitian tersebut dan berapa jumlahnya
atau kemukakan alasannya.

d. Pengumpilan data
Uraikan dengan cara bagai mana data penelitian dikumpulkan. Data dapat berupa
data primer maupun data skunder. Uraikan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Misalnya melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner tertutup maupun terbuka dan atau tip recorder, dll.

e. Pengolahan dan analisis data


Pada bagian ini diuraikan tahap-tahap pengolahan data dan teknik analisis data
yang digunakan. Pengolahan data dimulai dari editing atau menyeleksi data yang
diperoleh apakah valid atau tidak. Setelah itu dilakukan penyajian data. Penyajian
dapat dilakukan dalam bentuk narasi, tabel atau dalam bentuk grafik. Data yang
telah diolah dan dikemukakan selanjutnya harus dianalisis. Analisis dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif, analisis kuantatif/statistik atau
analisis deskriptif.

f. Jadual peneliti
Pada jadual peneliti ini, memuat tentang uraian kegiatan, waktu pelaksanaan serta
tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian dan penulisan tesis tersebut
dalam bentuk tabel. Contoh jadual peneliti lihat lampiran 1.\

g. Daftar pustaka dan lampiran


Untuk melancarkan proses penilaiaan, maka setiap proposal penelitian tesis perlu
dilampirkan : daftar pustaka dan out line atau kerangka tesis yang mencakupi :
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka mengacu pada pustaka yang digunakan dalam tinjauan pustaka.
Contoh cara penyusunan daftar pustaka.
2. Out line
Merupakan kerangka tesis yang akan ditulis yang terdiri dari bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir. Contoh out line tesis.
15
Berdasarkan uraian di atas, maka susunan Proposal Tesis Sbb :
A. Halaman Utama
1. Halaman judul
2. Persetujuan
3. Abstrak B. Inggris dan B. Indonesia
4. Pernyataan
5. Daftar Isi
B. Halam Isi
1. Latar Belakang Peneliti
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan da manfaat Penelitian
4. Kerangka Konsepsional dan Kerangka Teoritis
5. Orisinalitas Penelitian
6. Metode Penelitian
7. Sistimatika Penulisan
8. Jadwal Penelitian
C. Halaman Penutup
1. Daftar Pustaka
2. CV
3. Out Line Tesis yang akan disusun
4. Daftar ralat
5. Lampiran-lampiran yang diperlukan
D. Penulisan Proposal
1. Minimal 35 halaman. (termasuk daftar pustaka)
E. Etika Penulisan
1. Tidak Plagiat
2. Tidak boleh memakai kata Saya, Penulis, Kita

16
BAB IV
BAGIAN TESIS
Secara umum tesis dapat dibagian menjadi tiga bagian yaitu : bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir.
A. Bagian Awal Tesis
Bagian Awal dari tesis adalah terdiri dari :
1. Sampul ;
2. Halaman judul ;
3. Halaman Perstujuan dan pengesahan ;
4. Pernyataan
5. Pernyataan Publikasi
6. Abstrak yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ;
7. Halaman Pengantar ;
8. Halaman daftar isi ;
9. Halaman daftar tabel ;
10. Halaman daftar lampiran ;

B. Bagian Utama Tesis


Bagian utama tesis terdiri atas :
BAB. I. Pendahuluan ;
a. Latar Belakang Penelitian
b. Permasalahan
c. Tinjauan pustaka
2. Gambaran umum tempat/obyek penelitian ;
3. Pembahasan atau bab-bab yang memuat isi pokok bahasa tesis berdasarkan
perumusan masalah ;
4. Kesimpulan dan saran ;
5. Daftar pustaka

C. Bagian Akhir Tesis


Bagian akhir tesis terdiri dari :
1. Lampiran (jika perlu), dan
2. Riwayat hidup penulisan.

- Sampul
Sampul luar tesis berwarna merah hati. Pada sampul dicetak :
1. Lambang/logo Universitas Jambi ;
2. Judul tesis ;
3. Tulisan kata : TESIS (Huruf Kapital)
4. Tulisan kalimat : disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Kenotariatan M.Kn)
5. Nama Lengkap Penulis (tanpa gelar) ;
6. Nomor Induk Mahasiswa;
17
7. Tulisan Universitas Jambi;
8. Tulisan Pascasarjana;
9. Tulisan Program Studi Magister Kenotariatan, dan;
10. Tahun Tesis diajukan.

Contoh sampul lihat lampiran


Selain itu, sampul terdiri dari dua bagian, yaitu : sampul depan dari karton (hard
cover) dan sampul dalam dari kertas HVS putih. Khusus untuk sampul depan, pada
punggung tesis sampul dicantumkan :
1. Lambang/logo Universitas jambi;
2. Nama penulis;
3. Nomor tesis, dan;
4. Judul tesis, dan;
5. Tahun kelulusan.
Cara penulisan pungung sampul tesis lihat lampiran.
A. Halaman Judul
Halaman judul tesis berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namaun dicetak
di atas kertas putih. Contoh halaman judul lihat lampiran 6.

B. Halaman Persetujuan dan Pengesahan


1. Halaman persetujuan
Halaman persetujuan tesis memuat :
a. Lambang/Logo Universitas Jambi;
b. Tulisan Universitas Jambi;
c. Tulisan Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana;
d. Tulisan Program Studi Magister Kenotariatan;
e. Identitas Penulis;
f. Judul Tesis;
g. Kata-kata Perstujuan;
h. Tanda tangan pembimbing
Contoh halaman perstujuan lihat pada lampiran.7

2. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan tesis memuat :
a. Lambang/Logo Universita Jambi;
b. Tulisan Universitas Jambi;
c. Tulisan Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana
d. Tulisan Program Studi Magister Kenotariatan;
e. Indentitas penulisan;
f. Judul tesis;
g. Kata-kata pengesahan;
h. Susunan tim penguji, dan;
i. Tanda tangan tim penguji dengan urutan:
18
1) Ketua tim penguji
2) Sekretaris tim penguji;
3) Penguji utama;
4) Anggota penguji, dan;
5) Diketahui oleh ketua Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana
Universitas Jambi
Contoh halaman pengesahan lihat pada lampiran.

C. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu : bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Oleh
karena abstrak tersebut adalah merupakan terjemahan dari kedua versi tersebut. Oleh
karena itu, maka subtansi kedua abstrak tersebut harus sama.
Selain itu, abstrak dibuat pada halaman tersendiri dan diketik dengan tidak
menggunakan alenia. Judul abstrak ditempatkan pad bagian tengah atas halaman
dengan menggunakan huruf kapital. Isi abstrak sekurang-kurangnya mencakupi :
a. Tujian penelitian;
b. Permasalahan penelitian;
c. Metode penelitian;
d. Hasil penelitian/kesimpulan;
e. Rekomendasi penelitian/saran
Di dalam abstrak tidak boleh ada kutipan (acuan) dari referensi/pustaka. Jadi
abstrak betul-betul merupakan hasil tulisan atau uraian murni dari penulis. Isi
abstrak harus dapat dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi tesis.
Abstrak disusun dengan jumlah 300-500 kata (0,5 s.d 1 halaman) dan diketik satu
spasi. Contoh abstrak lihat pada lampiran.
- Tujuan, Metode, Temuan, Kesimpulan
- Kata kunci 3 – 5 kata, atau prasa kunci

D. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar, penulis dapat meyatakan upacara rasa syukur kepada tuhan
yang maha kuasa dan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam proses perkuliahan, penelitian dan penulisan tesis, serta harapan
berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun dan sebagainya. Oleh karena itu,
dalam kata pengantar idenya tidak ada uraian yang bersifat ilmiah. Pada bagian akhir
kata pengantar sebaiknya dicantumkan tempat, tanggal penulisan dan nama penulis
serta di tandatangani. Contoh halaman kata pengantar lihat pada lampiran.

E. Daftar Isi
Daftar isi diketik pada halaman baru dan diberikan judul DAFTAR ISI yang di ketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakan di tengah atas kertas. Dalam
daftar isi dimuat :
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN
19
3. HALAMAN PENGESAHAN
4. PERNYATAAN
5. HALAMAN PERNYATAAN
6. KATA PENGANTAR
7. ABSTRAK (bahasa indonesia)
8. ABSTRACT (terjemah)
9. DAFTAR ISI
10. DAFTAR TABEL
11. DAFTAR GAMBAR
12. DAFTAR LAMPIRAN
13. JUDUL DARI SETIAP BAB
14. JUDUL DARI SETIAP SUB BAB
15. DAFTAR PUSTAKA
16. LAMPIRAN

Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf besar.
Baik judul bab maupun judul sub bab tidak diakhiri dengan titik. Selain itu,
nomor bab menggunakan angka romawi dan nomor sub bab menggunakan angka
arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu dengan bab yang lain adalah
dua spasi, sedangkan jarak spasi antara sub bab adalah satu spasi. Contoh halaman
daftar isi lihat pada lampiran.

20
BAB. V
PEDOMAN TEKNISI PENULISAN TESIS

Pedoman Teknis, terkait dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh si penulis,
diantaranya :

1. Bahan yang digunakan


(1) Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram ukuran
A4 (21X29,7 cm)
(2) Sampul (kulit luar) Tesis sebelum diujikan berupa soft cover (tipis, bukan hard
cover) dari bahan karton buffalo warna merah.
(3) Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorshag warna
merah sesuai dengan cover luar.
(4) Naskah asli tesis dapat diperbayak dengan membuat fotocopy pada kertas
HVS berukuran dan berat yang sama.

2. Pengetikan
(1) pengetikan naskah tesis dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out
sebagai berikut :
- Pias (marjin) atas : 4 cm dari tepi kertas
- Pias (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas
- Pias (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas
- Pias (marjin) kanan: 3 cm dari tepi kertas
(2) Penegtikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik
(3) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman.
- Ukuran font 12 untuk isi naskah
- Ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam bahasa Indonesia serta 14 dan
tebal untuk judul dalam bahasa Inggris.
- Ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul.
- Ukuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul.
- Ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul.

3. Spasi (jarak Antar Baris)


(1) Jarak antar baris adalah dua spasi.
(2) Judul tebal, keterangan gambar, daftar pustaka, dan kutipan sesuai yang
melebihi tiga baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).
(3) Awal suatu alenia dari catatan kaki, yaitu catatan dibagi bawah suatu halaman,
dimulai dengan tabulasi (indent) 2.7 cm ke dalam.
(4) Kutipan yang melebihi lima baris diketik dengan tabulasi 1.27 cm ke dalam
dari batas marjin kiri dan kanan.
(5) Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik koma diketik satu
ketukan setelah tanda-tanda tersebut.

21
(6) Kalimat diketik dengan aligment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul
bab, judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah.
(7) Jarak antara penujuk bab ( misalnya BAB I) dengan tajuk bab ( misalnya
Pendahuluan) adalah dua spasi.
(8) Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara
tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi.
(9) Jarak antara tajuk sub bab ( judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah
adalah dua spasi.
(10) Kalimat pertama pada alenia pertama dalam setiap bab ditulis menjorok ke
dalam (indent). Sedangkan alenia kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke
dalam (ke kanan).
(11) Jarak antar baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah dua spasi.
(12) Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah dua spasi.
(13) Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.
(14) Tesis dicetak dengan warna huruf hitam.
(15) Jumlah Halaman Tesis Minimal 135 Halaman. (termasuk daftar pustaka)

4. ABSTRACT dan ABSTRAK


(1) Penetikan Abstract dan Abstrak
- Penulisan Absract dan Abstrak ditulis dngan urutan : tulisan
ABSTRACT/ABSTRAK – judul tesi isi Abstract / Abstrak.
- Nama penulis tidak perlu dicantumkan dalam Abstract/Abstrak.
- Antar alenia satu dengan alenia berikutnya pada Abstract/Abstrak ditulis tanpa
spasi. Kalimat pertama pada alenia pertama ditulis tidak menjorok ke dalam
(indent), sedangkan alenia kedua dan selanjutnya ditulis menjorok ke dalam
(indent).
- Abstract dan Abstrak ditulis dengan huruf normal Semua. (maksimal 250 kata)

5. Penomoran bab, anak bab, dan alenia


(1) Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman
(misalnya BAB I, BAB II, dst).
(2) Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir sebelah
kiri (misalnya 2.1, 2.2, 2.3 ... dst).
(3) Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya 2.1.1,
2.1.2., dst).
(4) Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda kurung,
misalnya1), 2) dst. Utuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dst.

6. Penomoran halaman
(1) Halaman bagian awal
- Penomoran pada bagian awal tesis dan, mulai dari halaman judul dalam
(halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman daftar lampiran,
menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i,ii, dst)
22
- Halaman judul dan lambar pengesahan pembimbing/promotor tidak
diberikan nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan
halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik).
- Penomoran halaman di kanan bawah.
- Halaman Abstract/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor
urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari
halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/Promotor (halaman
iii, iv, dst).
(2) Halaman bagian Inti
- Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V
(SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1,2, dst.) dan
diletakan pada pias (marjin) kana dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin)
atas (baris pertama Teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor
halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.
- Halaman BAB (misalnya halaman BAB I, BAB II, dst) tidak diberi nomor
urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman (nomor halaman ini
tidak diketik).
- Penomran bukan bab dan bukan sub bab menggnakan angka Arab dengan
tanda kurung, misalnya1), 2) dst. Dan (1), (2) dst.
(3) Halaman Bagian Akhir
- Penomoran pada bagian akhir tesis, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, menggunakan angka arab yang
diketik pada pias (marjin) kanan teks.
- Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada pias (marjin) bawah
persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dan pias (marjin) bawah
teks.
- Cara menulis nomor halaman pada bagian akhir Tesis merupakan
kelanjutan nomor halaman bagian inti Tesis.

7. Angka
(1) Kecuali ditentukan lain, penulisan angka menggunakan angka arab. Angka
digunakan untuk menyatakan besaran tertentu dari ukuran variabel (panjang,
masa, suhu); nomor halaman, tanggal, waktu bilangan dalam perhitungan
aljabar dan dalam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lain-lainnya.
(2) Tanda desimal dinyatakan dengan titik (contoh : setengah = 2.50)
(3) Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya enam
orang), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah
mangga)
(4) Besaran bilangan tan tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara
umum ditulis dengan kata-kata (contoh : sepuluh tahun yang lalu, usia empat
puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus
sentimeter)
23
(5) Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagai dari angka
tersebut misalnya :1 600.000 menjadi 1.6 atau tambahan kata-kata lainnya
seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran.
(6) Untuk menyatakan suatu desimal digunakan tanda titik. Ribuan atau
kelipatannya ditulis sebagai berikut : 1 000; 100 000 dan seterusnya, yaitu
dengan melowongkan satu ketentuan sebagai tanda ribuan.
(7) Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal
kalimat memerlukan bilangan atau angka tulisan bilangan tersebut dengan
kata-kata, atau ubahlah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan
tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.

8. Satuan
(1) Satuan yang digunakan dalam tesis adalah satuan SI (satuan Internasional).
Singkatan satuan yang digunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh SI,
singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik dibelakangnya.
Singkatan satuan tidak dituliskan dengan huruf italic (cetak miring). Singkatan
satuan dapat terdiri dari satu, dua atau sebayak-bayaknya empat huruf latin.
Untuk pedoman lebih lanjut lihat Standar Nasional Indonesia SNI
19-2746/ISO 1000, satuan sistem Internasional.
(2) Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal yang menyatakan ~ (miu), m
(mili), c (sentil), d (desi), H (hekta), k (kilo), atau m (mega).
(3) Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap, emikian juga satuan yang terdapat
pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukan jumlah ditulis
dibelakang bilangan dan ditulis singkatannya.

9. Tabel
(1) Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-
kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Jarak
suatu angka dengan angka di bawah atau angka diatasnya boleh satu atau dua
spasi. Yang penting adalah agara tabel mudah dibaca. Dalam program
komputer dapat digunakan Program Lotus atau Microsoft Wxcell atau fungsi
“tabel” pada Program Microsoft Word dengan kemudahan penyesuaian jarak.
(2) Tabel mempunyai garis batas yang pada umumnyaberupa garis semu. Tabel
diletakkan pada halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas tidak
melampaui batas kertas yang boleh diketik dan tabel terletak simetrik di
dalamnya.
(3) Kolom tabel dapat diletakan sejajar dengan panjang kertas, atau sejajar dengan
lebar kertas. Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh halaman diisi denga
tabel tanpa teks naskah.
(4) Tabel boleh diletakan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks
bagian utama tesis dan dalam hal ini maka garis batas bawah tabel harus
terletak dua spasi di atas kalimat teratas di bawah.

24
(5) Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika tabel terdiri dari
dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
(6) Untuk memudahkan pencarian, penomoran tabel diurutkan berdasarkan bab
dan urutan tabel dalam bab tersebut.
Contoh : 2.3 berarti tabel ketiga dari bab 2.
(7) Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi dibawah garis terakhir teks,
sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis batas atas
tabel.
(8) Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diterima. Tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah
mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimaksukan dalam teks bagian
utama. Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran teks.
(9) Pada tabel data sekunder yang berasal dari satu sumber dicantumkan nama
penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan ditulis di bawah tabel
tersebut.
(10) Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan
data dari satu sumber diberi superskrip, dan superskrip tersebut dijelaskan pada
catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada satu
kolom khusus pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan superskrip.

Contoh tabel dapat dilihat pada lampiran

10. Gambar
Istilah gambar pada buku pedoman ini mencakup gambar, ilustrasi, grafik, denah,
peta, bagan, monogram, diagram alir termasuk potret.

(1) Gambar sebaiknya digunakan untuk menyajikan informasi dengan cara yang
lebih mudah dan luas.
(2) Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah Tesis dan huruf,
angka dan baca lain yang dipakai pada gambar harus jelas.
(3) Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batsa kertas
yang boleh di ketik. Gambar diletakkan di tengah simetri terhadap batas kertas
yang boleh diketik.
(4) Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar kertas
(portait atau sejajar panjang kertas landscape). Untuk posos landscape, gambar
sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah utuk memudahkan
pembacanya.
(5) Gambar dengan posisi potrait boleh diletakkan di tengah halaman di antara
baris-baris kalimat teks. Dalam hal ini maka garis batas atas gambar harus
terletak dua spasi di bawah garis batas bawah.
(6) Kalimat pertama pada gambar adalah nomor dan judul gambar yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.

25
(7) Gambar memerlukan halaman yang lebih besar dan halaman naskah dapat
diterima. Gambar yang memerlukan satu lipatan untuk mencapai ukuran
halaman naskah dapat dimasukan ke dalam teks bagian utama tesis dan
gambar yang lebih besar dari itu sebaiknya dimasukkan kedalam lamipran
tesis dan
(8) Setiap gambar harus diberi nomor dengan angka arab diakhiri dengan tanda
titik. Untuk memudahkan pencarian, penomoran gambar diurutkan
berdasarkan bab dan urutan gambar dalam bab tersebut.
Contoh : gambar 2.3 berarti gambar ketiga dari bab 2.
(9) Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata
pertama yang ditulis dengan huruf besar. Baris-baris judul gambar dipisahkan
oleh jarak atau spasi. Untuk judul gambar yang lebih dari satu baris
menggunakan jarak satu spasi. Judul gambar diletakkan ditengah secara
simetrik dua spasi di bawah gambar.
(10) Potret hitam putih dan potret warna yang dicetak dengan komputer lansung
pada kertas yang digunakan untuk tesis dan dapat diterima, potret ditempatkan
pada kertas naskah. Potret dianggap gambar karena itu diberi nomor dan judul
seperti halnya gambar.
(11) Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama
penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan tuliskan di bawah gambar itu
sendiri.
Contoh gambar dapat dilihat pada lampiran.

11. Cetak Miring


(1) Huruf yang dipakai untuk cetak miring (italic) sama besar dengan huruf untuk
naskah
(2) Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama majalah ilmiah.
Lihat contoh daftar pustaka.
(3) Pada umumnya cetak miring digunakan pada kata atau istilah untuk memberi
penekanan khusus, menarik perhatian. Dalam hal ini, maka cetak miring pada
suatu istilah hanya dipakai pada waktu istilah itu muncul untuk pertama kali
dalam naskah. Perlu ditambahkan, bahwa pengguna cetak miring seperti ini
jangan terlalu sering dipakai sebab akan menghilangkan arti penekanan khusus
tadi. Istilah atau bahasa asing dalam teks, ditulis dengan cetak miring.

12. Kutipan
Perlu diperhatikan agar tidak menulis pendapat atau tulisan pendapat atau tulisan
yang sama seperti aslinya tanpa menyebut nama sumbernya. Tindakan yang
mengunakan kalimat atau pendapat pihak lain menjadi bagian tulisan dalam tesis
dan tanpa menyebut sumbernya tergolong perbuatan menjiplag (plagiat).
Memakai ungkapan penulis rujukan kata demi kata tanpa tanda kutip atau tidak
dalam blok quotation untuk menunjukan bahwa kata-kata tersebut adalah kutipan
dari sumber yang dirujuk juga merupakan tindak penjiplakan, sekalipun sumber
26
telah dicantumkan. Bila tidak mengutip, penulis harus menggunakan kata-kata
sendiri.
Penulis kutipan secara khusus untuk setiap program studi dapat dilihat pada bku
pedoman penulis yang berlaku di setiap program studi.

13. Catatan Kaki


Catatan kaki (footnote) adalah catatan pada bagian bawah halaman yang
menjelaskan tentang suatu yang ingin dikemukakan dalam tesis. Nomor catatan
pada masalah yang ingin dijelaskan, ditulis lansung mengikuti huruf terakhir dari
kalimat yang berisi masalah tersebut, tanpa spasi, dalambentuk superskrip.
Catatan kaki bukan menjelaskan rujukan pustaka.
Catatan kaki diberi nomor urut dengan angka arab, dimulai dari bab I sampai bab
terakhir, secara berkesinambungan. Catatan kaki dituliskan pada bagian bawah
halaman yang sama dengan halaman dimana nomor catatan dicantumkan,
menggunakan huruf yang sama tetapi dengan ukuran huruf (font) 11 poin.
Catatan kaki untuk rujukan pustaka ditulis sebagai berikut:
a. Nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang atau lebih,
ditulis boleh membalikan nama atau tidak membalikan nama
pengarang. Jika penulisnya lebih dari dua orang maka ditulis kata “ all “
setelah nama penulis pertama.
b. Tahun penerbitan
c. Judul buku, diketik miring.
d. Nama penerbit,
e. Kota penerbit,
f. Halaman yang dikutib, ditulis : hlm.34.
g. Pemakaian kata ibid :
Ibid. adalah singkatan dari Ibidem yang berarti pada tempat yang sama. yaitu
apabila menulis footnote dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman
yang sama maka cukup dengan “Ibid.” (dicetak miring) tanpa menyebutkan
halamannya lagi. Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip lagi pada
halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu disebutkan
halamannya, contoh:
 Fajlurrahman Jurdi, 2017, Logika Hukum, Kencana, Jakarta, hlm.24.
 Ibid. ( jika pengutipan berikutnya sumber yang sama, dan sama
halamannya.
 Ibid, hlm.43. (jika pengutipan berikutnya sumber yang sama, tetapi
berbeda halamannya ).
h. Cara Penulisan op.cit., dan loc.cit.
op.cit, adalah singkatan dari “opere citato” yang artinya dalam karangan yang
telah disebut. yaitu Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah
diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis:

Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit.,
(italic) diikuti hlm.

27
loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang artinya pada tempat yang telah
dikutip. yaitu apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah diselingi
kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit tanpa menyebutkan halaman.

Contoh:

 Fajlurrahman Jurdi, 2017, Logika Hukum, Kencana, Jakarta,


hlm.24.
 Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian, Kencana , Jakarta,
hlm.45.
 Fajlurrahman Jurdi, op.cit, hlm. 27.
 Fajlurrahman Jurdi, 2017, Logika Hukum,op.cit, hlm.27. ( Jika
buku Fajlurrahman Jurdi lebih dari satu dalam satu tulisan
penulis).
 Fajlurrahman Jurdi, loc.cit ( jika sumber yang sama, dan
halaman sama pada buku Fajlurrahman Jurdi kutib sebelumnya).

13. PENULISAN DAFTAR


PUSTAKA
Contoh format penulisan Daftar Pustaka secara umum adalah sebagai berikut :
(1) Pengarang Tunggal :
Elita Rahmi. 2011. Hukum Pertanahan Dalam Sistem Hukum Indonesia,
Bandung Unpad
(2) Pengarang Bersama :
Habib Adjie dan Muhammad Hafidh.2013. Kompilasi Peraturan Perundang-
Undangan Yayasan, Semarang Pustaka Rizki Putra

(3) Redaksi atau Suntingan :


Elita Rahmi dkk, (Editor) 2011. Potret Hukum Kumpulan Pemikiran
Menghormati 70 Tahun Prof.H.Rozali Abdullah. Yogyakarta Total Media.
(4) Terjemah :
Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah.
Terjemah A. Rahman Zainuddin Sayogyo dan Mie
Joebhaar. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
(5) Bab dalam buku :
Fleishman, l.A. 1973. Twenty Year of Consideration and Structure. Dalam
Fleismen, l.A. & Hunt,J.G. (penyunting). Current Development in the
Study of Leadership” Selected Reading, hlm. 1-37.
Carbondale:Sountherm Illinois University Press.
(6) Jurnal :
Elita Rahmi. 2009. Trik Menarik antara Deesentralisasi dan Sentralisasi

28
Kewenagan Pemerintah Daerah Dalam Urusan Pertanahan dalam
Jurnal Ius Quia Iustium (Terakreditasi Dijen Dikti No 65
A/DIKTI/KEP/2008 Yogyakarta Fakultas Hukum Universitas Islam
Indonesia (UII).
(7) Rujukan elektronik

Boon, J. (tanpa Tahun). Anthropology of Religion. Melalui


http://www.indiana edu/-wanthro/religion.htm , diakses 10 Mai 2018]

Kawasaki, Jodee L., and Matt R. Raven. 1995. “Computer-Administrered


Surveys in Extension”. Journal of Extension 33 (june). EiJournal on-
line. Melalui
http://www.jos.org/june33/95.html, diakses 01 Desember 2018

29
Lampiran I. Contoh halaman Judul Proposal Tesis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------

KEDUDUKAN AKTA NOTARIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PROSES


PENYIDIKAN
(Terjemahan Judul dalam B.Inggris)

PROPOSAL TESIS
Disusun untuk diseminarkan pada
Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana
Universitas Jambi

KARTINI SIAHAAN
NIM

UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
JAMBI
2019

30
Lampiran II. Contoh halaman Judul Tesis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------

KEDUDUKAN AKTA NOTARIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PROSES


PENYIDIKAN
Terjemahan Judul dalam B.Inggris

PROPOSAL TESIS
Disusun Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Program Studi Magister Kenotariatan (M.Kn)
Pascasarjana
Universitas Jambi

KARTINI SIAHAAN
NIM

UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
JAMBI
2019

31
Lampiran III. Contoh halaman Judul Tesis

UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------

PERSETUJUAN PROPOSAL TESIS


Proposal Tesis ini diajukan oleh
Nama : Kartini Siahaan
Nomor Induk Mahasiswa : P2B2013
Judul : Kedudukan Akta Notaris Sebagai Alat Bukti Dalam Proses
Penyidikan (terjemahan Dalam B. Inggris)

Telah disetujui oleh Pembimbing pada Tanggal 12 Januari 2019


Untuk diseminarkan dihadapan Tim Pembahas
Proposal Tesis Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana Universitas Jambi

Jambi 12 Januari 2019


Pembimbing (I) Pembimbing (II)

Nama Nama
NIP NIP

32
Lampiran IV. Contoh Persetujuan Tesis

UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------

PERSETUJUAN TESIS
Tesis ini diajukan oleh :
Nama : Kartini Siahaan
Nomor Induk Mahasiswa : P2B2013
Judul : Kedudukan Akta Notaris Sebagai Alat Bukti Dalam Proses
Penyidikan (terjemahan Dalam B. Inggris)

Telah disetujui oleh Pembimbing pada Tanggal 12 Januari 2019


Untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Tesis pada
Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana Universitas Jambi

Jambi 12 Januari 2019

Pembimbing (I) Pembimbing (II)

Nama Nama
NIP NIP

33
Lampiran V.
Contoh Pernyataan Proposal Tesis

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.


Nama :
NIM :
Program Studi : Magister Kenotariatan Pascasarjana

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal Tesis ini benar-benar karya
sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari penelitian pihak lain. Apabila di kemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran da tanggung jawab.

Jambi,
Yang membuat Pernyataan

Materai 6000

Nama
NIM

Keterangan : untuk pernyataan Tesis sama dengan Pernyataan Proposal Tesis, cukup kata
proposal dihilangkan.

34
Contoh Halaman Pernyataan Persetujuan :

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebgai sivitas akademik Universitas Jambi, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
NIM :
Program Studi : Magister Kenotariatan
Fakultas : Pascasarjana
Jenis Karya : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas


Jambi Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exlusive Royalty-free Right) atas kerya ilmiah
saya yang berjudul :
“Analisis Sosial-Yuridis Asas kebebasan Berkontrak dalam Transaksi Elektronik”
Beserta perangkat yang ada / dengan hak tersebut di atas, Universitas Jambi berhak
menyimpan, mengalih-menyediakan/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(data base), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisan/pencipta dan sebagai Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Dibuat : Jambi,
Pada Tanggal : 18 Januari 2019

Yang menyatakan

(Anonime)

35
Lampiran VI. Contoh Riwayat Hidup (CV)

Dwi Kurnia Hayati lahir di Jambi pada tanggal 7 September 1988 dan
merupakan ana kedua dari tiga bersaudara dari Ayahanda Rabad Sihabuddin
PAS FOTO
dan Ibunda Iis Aisyah. Pada tahun 1993 masuk sekolah dasar di SD N
Klojen 1 malang dan pidah sekolah ke SD N 5 Lembang, bandung pada
tahun 1997 karena mengikuti orang tuanya, kemudian lulus pada tahun
1999. Setelah itu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di SLTP N 1 Lembang,
Bandung selama tiga tahun. Pada tahun 2003 masuk ke SMA N 1 Kota Jambi dan
menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan
kuliah di Universitas Jambi, Fakultas Hukum, dan lulus awal 2011. Pada tahun yang sama,
penulis melanjutkan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Jambi.
Penulis melaksanakan ujian tesis pada tanggal 30 Agustus 2013 dan memperoleh gelar
Magister Kenotariatan.

CV dibuat dengan menggunakan kalimat dan foto dengan ketikan (1) satu spasi

Lampiran . Contoh Halaman Pengesahan Tesis


36
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

PENGESAHAN TESIS
Tesis yang diajukan oleh :
Nama :
Nomor Induk Mahasiswa :
Judul :

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Tesis Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana Universitas Jambi
Pada tanggal 27 Januari 2019
Dan dinyatakan LULUS

TIM PENGUJI

NAMA JABATAN TANDA TANGAN


Ketua Tim Penguji
Sekretaris
Penguji Utama
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

Mengetahui : Mengesahkan
Direktur Pascasarjana Ketua Program Studi Magister Kenotariatan
Universitas Jambi Pascasarjana Universitas Jambi

Nama Nama
NIP NIP

37
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No : 13/E/O/2013 Tanggal 15 Januari 2013
Akreditasi B (SK.0331/SK/BAN-PT/Akred/M/I/2017 Tanggal 10 Januari 2017)
Alamat : Jalan A. Manap, Kampus Universitas Jambi, Telanaipura, Jambi
Kode Pos. 36122 Telp. 0741-3073808

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL


Pada hari ini... Tanggal ... Bulan ... Tahun ..., bertempat di Ruang ... Kampus Program Studi
Magister Kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi, telah dilaksanakan Seminar Proposal
Tesis ... NIM ... dengan judul “..........” dengan catatan sebagai berikut :
1. Ketua : ....
2. Sekretaris : ....
3. Pembahas Utama : ....
4. Anggota : ....
5. Anggota : ....
6. Anggota : ....
7. Anggota : ....

8. Saran/Masukan : 1)
a) Judul : 1)
b) Latar Belakang Masalah : 1)
c) Rumusan Masalah : 1)
d) Tujuan Peneliti : 1)
e) Metode Penelitian : 1)
f) Lainnya : 1)
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Ketua, Sekretaris,

Nama Nama
NIP NIP

38
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No : 13/E/O/2013 Tanggal 15 Januari 2013
Akreditasi B (SK.0331/SK/BAN-PT/Akred/M/I/2017 Tanggal 10 Januari 2017)
Alamat : Jalan A. Manap, Kampus Universitas Jambi, Telanaipura, Jambi
Kode Pos. 36122 Telp. 0741-13073808
BERITA ACARA UJIAN TESIS
Nomor : R/ 1 /UN21.17.3.11/00.01/KM/2019

Pada hari ini ... Tanggal ... Bulan ... Tahun ..., bertempat di Ruang A2 Kampus Program Studi
Magister Kenotariatan Pascasarjana Universitas Jambi, telah dilaksanakan UJIAN TESIS mahasiswa
a.n. ... NIM P2B216... dengan judul “Tanggung ...”

Pada ujian tersebut mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan : LULUS / TIDAK LULUS,
dengan Nilai Tesis: ---------/-------
Dengan demikian, Mahasiswa tersebut memiliki:
1. IPK = -------------------
2. Yudisium *) = -------------------
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada Tim Penguji, maka mulai saat ini Saudara
kami nyatakan berhak menggunakan Gelar Magister Kenotariatan.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui:
Ketua Program Studi Magister Kenotariatan
Pascasarjana Universitas Jambi Ketua Penguji,

Nama Nama
NIP NIP

Catatan :
*) a. IPK 2,75 – 3,40 = Memuaskan
b. IPK 3,41 – 3,70 = Sangat Memuaskan
c. IPK 3,71 – 4,00 = Cumlaude (dengan pujian)

39
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No : 13/E/O/2013 Tanggal 15 Januari 2013
Akreditasi B (SK.0331/SK/BAN-PT/Akred/M/I/2017 Tanggal 10 Januari 2017)
Alamat : Jalan A. Manap, Kampus Universitas Jambi, Telanaipura, Jambi
Kode Pos. 36122 Telp. 0741-13073808
KOMULASI NILAI AKHIR UJIAN TESIS
Nama Mahasiswa :
Nomor Induk Mahasiswa :
TANDA
No. NAMA TIM PENGUJI JABATAN NILAI TANGAN

1. Ketua Penguji

2. Sekretaris Penguji

3. Penguji Utama

4. Anggota

5. Anggota

6. Anggota

7. Anggota

(2 X PU) + APL
HASIL AKHIR = ------------------------
n+1
(2 x ……...) +……..+……..+…….+……..+……+…….
= -----------------------------------------------------------------------
n+1
NILAI RATA-RATA = -------------- Huruf = …………….
Dengan demikian mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan : LULUS/TIDAK LULUS*)
Catatan Penting dari Tim Penguji :

Jambi,

Ketua Penguji, Sekretaris Penguji,

Nama Nama
NIP NIP

40
CATATAN/HASIL EVALUASI TESIS OLEH PENGUJI
1. Ketua :
2. Sekretaris :
3. Penguji Utama :
4. Anggota : 1.
2.
3.
4.
5. Nama Mahasiswa :
6. Nomor Mahasiswa :
7. Saran/Masukan :
a. Judul :
b. Latar Belakang Masalah : 1). …………………………………………………………..............................
2). ……………………………………………………………………….....................
3). ……………………………………………………………….............................
c. Rumusan Masalah : 1). ……………………......………………………………………………................
2). ……………………………………………………………....…….......................
3). ……………………………………………………………................................
d. Tujuan Penelitian :1). ……………..……………………………………………................................
2). ……………………………………………………………................................
3). ………………………………………………………………..............................
e. Metode Penelitian :1). ………………………………………………………………..............................
2). …………………………………………………………………..............................
3). ………………………………………………………………..............................
f. Pembahasan : 1). …………………………………………………………………..............................
2). ……………………………………………………………………...........................
3). …………………………..……………………………………..............................
g. Kesimpulan dan Saran :1). ………………………………………………………………...................... ........
2). ………………………………………………………….……..............................
3). …………………………………………………………………..............................
h. Lainnya :1). ………………………………………………………………..............................
2). ……………………………………….………………………..............................
3). …………………………………………………………………..............................

Dosen penguji,

NIP.

41
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No : 13/E/O/2013 Tanggal 15 Januari 2013
Akreditasi B (SK.0331/SK/BAN-PT/Akred/M/I/2017 Tanggal 10 Januari 2017)
Alamat : Jalan A. Manap, Kampus Universitas Jambi, Telanaipura, Jambi
Kode Pos. 36122 Telp. 0741-13073808
KOMPONEN PENILAIAN UJIAN TESIS

Nama Mahasiswa :
Nomor Induk Mahasiswa :
NO KRITERIA SCORE SCORE YANG
BOBOT SEBARAN DIBERIKAN
1. Tata Tulis: 10
a. Kertas 3
b. Huruf 3
c. Pengetikan 4
2. Pendahuluan: 6
a. Relevansi Substansi Tesis dengan PK 4
b. Rumusan Masalah 2
3. Sistematika Penulisan: 10
a. Penggunaan Bahasa (EYD) 4
b. Konsistensi Penulisan 6
4. Landasan Teori: 12
a. Relevansi teori yang digunakan 5
b. Kemukhtahiran Sumber/Referensi 7
5. Metodologi: 7
a. Kesesuaian Metode dengan Permasalahan 3
b. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum/Data 2
c. Instrumen Penelitian 2
6. Pembahasan dan Kesimpulan: 11
a. Analisis 7
b. Rumusan Kesimpulan 4
7. Kemampuan Merumuskan Saran 4 4
8. Kebenaran & Ketepatan Jawaban dalam ujian 20 20
9. Teknik menjawab dan Etika 5 5
10. Keterbukaan terhadap kritik/saran 5 5
11. Penguasaan materi yang relevan di luar tesis 10 10
TOTAL 100 100

Jambi,
Penguji Utama/Anggota,*

____________________________
NIP.

Catatan:
*) Coret yang tidak perlu

42

Anda mungkin juga menyukai