3
LATAR BELAKANG
Meningkatnya harga HARGA TANAH TERUS MENINGKAT TAJAM DI TENGAH KOTA URBAN SPRAWLING AKIBAT MAHALNYA LAHAN DI TENGAH
tanah, khususnya di KOTA
tengah kota menjadi 1975 2000 2016
salah satu indikator
bentuk permasalahan
pengendalian harga
tanah di Indonesia.
Hal ini berimbas pada JAKARTA 175 km2 JAKARTA 1.338 km2 JAKARTA 3.225 km2
berbagai sektor,
seperti ketersediaan RENDAHNYA SUPPLY DAN TINGGINYA DEMAND LAHAN YANG MENIMBULKAN GAP
permukiman yang
terjangkau bagi Keterbatasan Ketersediaan Tanah Kebutuhan akan Tanah yang Besar
4
PERMASALAHAN PERTANAHAN DALAM PEMBANGUNAN
• Permasalahan pertanahan masih menjadi penghambat pembangunan dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia
• Permasalahan ketimpangan kepemilikan lahan juga menjadi hal yang perlu mendapat perhatian serius
Ketimpangan penguasaan
Tanah dijadikan KOMODITAS Terjadi peningkatan harga tanah Menjadi penghambat Menjadi penghambat
tanah yang tidak berimbang
yang diperjualbelikan oleh yang tidak terkendali dan pembangunan nasional pertumbuhan ekonomi dan
antara satu kelompok kecil
para spekulan berdampak kepada ekonomi penyerapan lapangan kerja
dengan masyarakat
biaya tinggi
CONTOH KETIMPANGAN
PERMUKIMAN PERTANIAN
OLEH DEVELOPER DENGAN TUJUAN UNTUK PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT YANG SANGATJAUH
6
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
7
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
8
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
9
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
10
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
11
MUATAN
BANK TANAH
DALAM
UU CIPTA
KERJA
12
SISTEMATIKA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH BANK TANAH
BAB I KETENTUAN UMUM BAB VI PENYELENGGARAAN BANK TANAH
Pasal 1 s/d Pasal 3 Pasal 44 s/d Pasal 46
BAB II FUNGSI DAN TUGAS BANK TANAH BAB VII HAK ATAS TANAH BANK TANAH
Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Pasal 47 s/d Pasal 48
Bagian Kedua Perencanaan Pasal 5 BAB VIII ASET BANK TANAH
Bagian Ketiga Perolehan Tanah Pasal 6 s/d Pasal 8 Pasal 49 s/d Pasal 50
Bagian Keempat Pengadaan Tanah Pasal 9 BAB IX PENGELOLAAN KEUANGAN
Bagian Kelima Pengelolaan Tanah Pasal 10 s/d Pasal 12 Bagian Kesatu Umum Pasal 51
Bagian Keenam Pemanfaatan Tanah Pasal 13 Bagian Kedua Prinsip Pengelolaan Keuangan Pasal 52
Bagian Ketujuh Pendistribusian Tanah Pasal 14 Bagian Ketiga Modal Awal Pasal 53
Bagian Kedelapan Jaminan Ketersediaan Tanah Bagian Keempat Pinjaman Pasal 54 s/d Pasal 55
Pasal 15 s/d Pasal 21 Bagian Kelima Biaya Operasional Pasal 56
BAB III KEWENANGAN BANK TANAH Bagian Keenam Penghapusan Aset Pasal 57
Pasal 22 s/d Pasal 25 BAB X AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN
BAB IV EKUITAS BANK TANAH KEUANGAN
Pasal 26 s/d Pasal 27 Pasal 58 s/d Pasal 59
BAB V ORGAN BANK TANAH BAB XI KETENTUAN PENUTUP
Bagian Kesatu Umum Pasal 28 Pasal 60
Bagian Kedua Komite Bank Tanah Pasal 29
Bagian Ketiga Dewan Pengawas Pasal 30 s/d Pasal 35
Bagian Keempat Badan Pelaksana Pasal 36 s/d Pasal 40
Bagian Kelima Satuan Pengawas Internal Pasal 41 s/d Pasal 43
13
SKEMA KELEMBAGAAN BANK TANAH
DEFINISI
Badan Bank Tanah yang selanjutnya disebut Bank Tanah adalah badan
yang dibentuk secara khusus oleh pemerintah pusat untuk melakukan
kegiatan perencanaan, perolehan, pengadaan, pengelolaan,
pemanfaatan dan pendistribusian tanah.
BENTUK
Kekayaan Bank Tanah merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
Bank Tanah berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Bank Tanah dapat mempunyai kantor perwakilan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
FUNGSI
Badan bank tanah berfungsi melaksanakan perencanaan, perolehan,
pengadaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pendistribusian tanah.
14
Ketersediaan Tanah untuk Kepentingan Umum, Kepentingan Sosial,
Kepentingan Pembangunan Nasional, Pemerataan Ekonomi, Konsolidasi Lahan dan Reforma Agraria
Bank Tanah menjamin ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan pembangunan nasional,
pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan, reforma agraria
PEROLEHAN PENGADAAN
PERENCANAAN
TANAH TANAH
02
Membantu memberikan kemudahan
perizinan berusaha/ persetujuan
Anggaran
pendapatan penyertaan sumber lain yang
Pendapatan dan
sendiri modal negara sah
Belanja Negara
Bank Tanah dapat mengelola pendapatan yang diperoleh dari kerja sama dan usaha
sendiri untuk keberlangsungan dan pengembangan Bank Tanah.
DEWAN PENGAWAS
Dewan Pengawas ditetapkan oleh Komite Bank Tanah
Dewan Pengawas berjumlah paling banyak 7 (tujuh) orang yang terdiri dari:
1. 1 (satu) orang sebagai Ketua merangkap anggota yang ditetapkan oleh Komite Bank Tanah
2. 6 (enam) orang sebagai anggota.
Dewan Pengawas berasal dari 4 (empat) orang unsur profesional dan 3 (tiga) orang yang dipilih oleh Pemerintah Pusat.
BADAN PELAKSANA
Badan Pelaksana ditetapkan oleh Komite Bank Tanah
Dewan Pengawas berjumlah paling banyak 7 (tujuh) orang yang terdiri dari:
1. 1 (satu) orang sebagai Kepala Bank Tanah
2. 6 (enam) orang sebagai Deputi
Anggota Badan Pelaksana berasal dari unsur profesional
Anggota Badan Pelaksana bertugas selama 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali paling banyak 1 (satu) kali
19
TUGAS ORGAN BANK TANAH
KOMITE BANK TANAH 1. mengangkat dan memberhentikan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana;
2. memberikan arah kebijakan dalam pengelolaan tanah;
3. memberikan arah kebijakan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang;
4. mengevaluasi hasil kinerja dari Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana setiap tahunnya;
5. menunjuk Akuntan Publik yang diusulkan oleh Dewan Pengawas; dan
6. melakukan rapat pembahasan bersama paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun yang dihadiri paling
sedikit 2 (dua) orang anggota Komite Bank Tanah.
BADAN PELAKSANA 1. melaksanakan kegiatan operasional yang mandiri dalam pengelolaan aset, keuangan, dan kegiatan usaha;
2. menyelenggarakan tata kelola, manajemen risiko, dan sistem pengendalian intern yang efektif;
3. mewakili Bank Tanah di dalam dan di luar pengadilan; dan
4. tugas lain yang diberikan oleh Komite Bank Tanah.
20
PENYELENGGARAAN BANK TANAH
LAND KEEPER
sebagai penghimpun tanah, kegiatan lembaga bank tanah adalah melakukan inventarisasi
terhadap tanah-tanah yang akan dijadikan objek pengelolaan bank tanah. seiring dengan
kegiatan penghimpunan tanah, juga mengumpulkan dan menyediakan data pertanahan yang
lengkap,akurat, terpadu dan aktual.
LAND WARANTEE
sebagai Pengaman Tanah, Bank tanah dalam melaksanakan kegiatannya, mengacu kepada
rencana tata ruang untuk mengamankan penyediaan, peruntukan dan pemanfaatan tanah yang
sudah ditetapkan berdasarkan rencana tata guna tanah yang merupakan bagian integral dari
rencana tata ruang yang ada.tata guna tanah yang merupakan bagian integral dari rencana tata
ruang yang ada.
22
BANK TANAH DI MASA DEPAN
LAND PURCHASER
sebagai Pengendali Penguasaan Tanah, Melalui kegiatan Bank Tanah yang mengacu pada
rencana tata ruang yang sudah ditetapkan,maka implementasinya dimulai dari perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian. Melalui rencana tata ruang, Bank Tanah dapat melakukan
pengendalian terhadap penguasaan tanah.sehingga penguasaan tanah tidak terpusat pada
kelompok masyarakat tertentu.
LAND VALUE
sebagai pengendali Nilai Tanah, Melalui Bank Tanah diharapkan harga dan nilai tanah dapat
ditetapkan dan dikendalikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga harga tetap terjangkau oleh Masyarakat Berpenghasilan rendah.
LAND DISTRIBUTOR
sebagai Pendistribusi Tanah, Kegiatan Bank Tanah meliputi kegiatan pembebasan tanah,
pematangan tanah kemudian pendistribusian tanah sesuai dengan peruntukan dan
penggunaannya. 23
BANK TANAH DI MASA DEPAN
LAND MANAGEMENT
Bank Tanah sebagai kegiatan manajemen tanah secara konseptual harus memuat kebijakan
dan strategi optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan tanah, sehingga dalam hal keberadaan
Bank Tanah harus mampu mengarahkan pengembangan penggunaan tanah.
24
TERIMA KASIH