Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN KOORDINATOR

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN


BIDANG PEREKONOMIAN

KONSEP BANK TANAH DAN


PENGATURANNYA
DALAM UU NO. 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA DAN
PP NO.64 TAHUN 2021 TENTANG
BADAN BANK TANAH
WEBINAR
BANK TANAH DAN EKONOMI BERKEADILAN
FAKULTAS HUKUM – UNIVERSITAS GADJAH MADA

DR. IR. WAHYU UTOMO, MS.


DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH
DAN TATA RUANG – KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN

YOGYAKARTA, 21 OKTOBER 2021


www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 1
MENGAPA BANK TANAH DIPERLUKAN? (1/3) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Masalah pertanahan di Indonesia saat ini masih menjadi penghambat pembangunan, seperti harga tanah yang tinggi,
ketersediaan tanah pemerintah yang terbatas, terjadinya urban sprawling sehingga berakibat pada tidak terkendalinya alih fungsi
lahan dan perkembangan kota yang tidak efisien.

HARGA TANAH TERUS MENINGKAT TAJAM DI TENGAH KOTA SPRAWLING AKIBAT MAHALNYA LAHAN DI TENGAH KOTA

14.000.000
1975 2000 2016
12.000.000

10.000.000
8.000.000

6.000.000

4.000.000

2.000.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014


JAKARTA 175 km2 JAKARTA 1.338 km2 JAKARTA 3.225 km2
Jakarta Tangerang Bekasi Bogor - Depok AVG LandPrice

Sumber : Kementerian ATR/BPN

MASALAH PERTANAHAN DAN KEBUTUHAN AKAN TANAH YANG BERDAMPAK MENIMBULKAN GAP PEMBANGUNAN
Masalah pertanahan nasional: Kebutuhan akan Tanah yang Besar:

!
Ketersediaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti
Perlunya memaksimalkan
pembangunan sangat terbatas pembangunan infrastruktur, energi, dan peran Pemerintah untuk
program pembangunan lainnya
Terjadi ketimpangan kepemilikan tanah
Pengembangan kota baru dan program menguasai, mengendalikan,
(supply tidak sebanding dengan demand)
Tanah menjadi objek spekulan sehingga
1 juta rumah untuk MBR dan menyediakan tanah bagi
harga tanah tidak terkendali
Penyediaan tanah untuk memfasilitasi
investasi dalam meningkatkan
kepentingan pembangunan
Terdapat banyak potensi tanah idle dan pertumbuhan perekonomian dan pemerataan ekonomi
tanah terlantar yang belum dioptimalkan Pembangunan tenaga listrik 35.000 MW

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 2


MENGAPA BANK TANAH DIPERLUKAN? (2/3) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Berdasarkan regulasi :

Pasal 33 ayat (3) Pasal 2 ayat (2) UU No.5 Tahun


Pasal 2 ayat (4) UUPA:
UUD 1945: 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (UUPA):
“Bumi dan air dan “Hak menguasai dari Negara termaksud dalam “Hak menguasai dari
kekayaan alam yang ayat (1) pasal ini memberi wewenang untuk : Negara tersebut di atas
terkandung di dalamnya a. mengatur dan menyelenggarakan pelaksanaannya dapat
dikuasai oleh negara dan peruntukan, penggunaan, persediaan dan dikuasakan kepada
dipergunakan untuk pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa daerah-daerah Swatantra
sebesar-besar tersebut; dan masyarakat-
kemakmuran rakyat.” b. menentukan dan mengatur hubungan- masyarakat hukum adat,
hubungan hukum antara orang-orang sekedar diperlukan dan
dengan bumi, air dan ruang angkasa, tidak bertentangan
c. menentukan dan mengatur hubungan- dengan kepentingan
hubungan hukum antara orang-orang dan nasional, menurut
perbuatan-perbuatan hukum yang ketentuan-ketentuan
mengenai bumi, air dan ruang angkasa) Peraturan Pemerintah”

Pada prinsipnya negara berwenang untuk menguasai, mengatur dan menyelenggarakan peruntukan,
! penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya termasuk tanah dan sumber daya agraria untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 3


MENGAPA BANK TANAH DIPERLUKAN? (3/3) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Penjelasan Umum UUPA


Dasar –Dasar dari Hukum Agraria Nasional
Kekuasaan Negara atas tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak oleh
seseorang atau pihak lainnya adalah lebih luas dan penuh. Dengan
berpedoman pada tujuan yang disebutkan di atas Negara dapat
memberikan tanah yang demikian itu kepada seseorang atau badan hukum
dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya, misalnya hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atau hak pakai atau
memberikannya dalam pengelolaan kepada sesuatu Badan Penguasa
(Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra) untuk dipergunakan bagi
pelaksanaan tugasnya masing-masing (Pasal 2 ayat (4)). Dalam pada itu
kekuasaan Negara atas tanah-tanah inipun sedikit atau banyak dibatasi
Selanjutnya dalam rangka mengejewantahkan
pula olehdan
hakmemberikan keadilan dalam akses
ulayat dari kesatuan-kesatuan terhadaphukum,
masyarakat tanah dan sumber
sepanjang
menurut
daya agraria, negara dapat memberikan tanahkenyataannya hak ulayat
tersebut kepada itu masih
seseorang atau ada.
badan hukum dengan dilekati
suatu sesuai dengan keperluannya misalnya hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atau hak pakai atau
memberikannya
Negara dapatdalam pengelolaan
memberikan tanahkepada
kepada sesuatu Badan
seseorang Penguasa
atau badan untuk
hukum dipergunakan
dengan dilekati Hakbagi pelaksanaan
misalnya HGU,

!masyarakat hukum adat.


HGB,
tugasnya. atau Haktanah
Pemberian Pakai serta
serta memberikannya dalam
hak-hak atas tanah pengelolaan
tersebut (HPL) kepada
tentu tetap sesuatukeberadaan
menghormati Badan Penguasa
hak ulayat
(misalnya Bank Tanah) untuk dipergunakan bagi pelaksanaan tugasnya. Pemberian tanah serta hak-hak atas
tanah tersebut tentu tetap menghormati keberadaan hak ulayat masyarakat hukum adat.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 4


BANK TANAH DI USA Salah satu
Bank Tanah di USA
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Sebuah badan yang dibentuk oleh Pemerintah atau organisasi Didirikan pada tahun 2017 di Richmond, Virginia
non-profit untuk membantu pengelolaan dan pengaturan Oleh Maggie Walker Community Land Trust (sebuah organisasi non-profit)
properti dan tanah terlantar atau properti yang disita karena
tunggakan pajak supaya dapat dikembangkan kembali untuk Memiliki Kewenangan :
penggunaan yang lebih produktif. 1. Menerima aset dari berbagai sumber;
2. Menerima donasi dan dana hibah dari berbagai sumber;
3. Melakukan desain, pengembangan, konstruksi, penghancuran,
Pertama kali dibentuk pada tahun 1971 di St. Loius, Missouri, USA rekonstruksi, rehabilitasi, relokasi, dan memperbaiki aset bank
tanah;
4. Menetapkan, menerima, dan mengenakan biaya sewa untuk
Pemerintah lokal dapat membentuk Badan Bank Tanah dengan pemanfaatan aset Bank Tanah;
cara: 5. Memberikan dan menerima lisensi sewa;
6. Melakukan Kerjasama untuk kepemilikan, pengelolaan,
1. Membuat otoritas Bank Tanah sebagai departemen dalam pengembangan, dan penempatan aset.
struktur Pemerintah lokal;
7. Dibebaskan dari pembayaran pajak;
2. Membuat sebuah badan korporasi independen yang non-profit;
3. Menunjuk badan non-profit yang sudah ada untuk menjadi Bertugas untuk :
Bank Tanah. 1. Mengurangi dan memperbaiki properti yang rusak atau
ditinggalkan;
Di Amerika Serikat, pengaturan land banking sebagai sarana 2. Menyesuaikan peruntukan tanah dengan kebutuhan daerah
manajemen pertanahan diatur oleh masing-masing Negara
setempat;
bagian (State Act). Banyak pemerintah (municipality) pada
tingkat city, village, town dan county yang memenuhi 3. Mendorong terjadinya investasi kembali;
persyaratan membentuk land banking dengan bentuk not for 4. Merestruktur tunggakan pajak;
profit corporation untuk melakukan manajemen ulang atas 5. Memperbaiki kondisi pasar properti di daerah setempat;
tanah- tanah/bangunan yang kosong agar lebih menarik 6. Mencegah praktek real estate yang spekulatif;
investor yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan 7. Melestarikan lingkungan;
pendapatan daerah. 8. Menstabilkan harga properti;
9. Menciptakan keadilan pertanahan;
Berdasarkan: Land Bank Entities Act, Code of Virginia – Chapter 75 10. Memperbaiki lingkungan

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 5


BANK TANAH DI BELANDA KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Bank tanah adalah sebuah badan yang mengakuisisi dan mengelola sementara tanah yang terdapat di pedesaan dengan
tujuan untuk dilakukan :
Sewa untuk membantu
meningkatkan Merelokasi tanah
Redistribusi kemampuan untuk penggunaan
bertani/bercocoktanam lain

Pada tahun 1841 dibentuk sebuah badan di bawah Ministry of Finance dengan nama State Domains Service (Domeinen) untuk
mengakuisisi dan mengelola Properti Pemerintah. Tugas dari Domeinen :
a. Membuat regulasi dalam hal pertanahan; c. Memfasilitasi penggunaan lahan pemerintah; dan
b. Mengelola tanah milik pemerintah; d. Menjual lahan pemerintah.

Setelah Pemerintah Belanda melakukan reklamasi, Pemerintah Belanda membentuk badan untuk mengelola tanah reklamasi dan
memfasilitasi penggunaannya, disebut dengan Service of IJssellake Polders (RIJP). Badan ini berada di bawah Ministry of Finance
dan Ministry of Transport and Waters. Setelah Perang Dunia ke 2, dibentuk Bureau for Land Management (BBL) di bawah Ministry of
Agriculture and Fisheries. Pada tahun 1995, BBL bergabung dengan Service for Land and Water Management (DLG), dan memiliki
tugas:
1. Mengelola “revolving land fund”; 4. Melakukan akuisisi tanah di daerah pedesaan untuk mengelola dan
2. Memfasilitasi penggunaan lahan sementara; meningkatkan daya guna lahan;
3. Menjual dan mendistribusi lahan; dan

Di Belanda, Bank Tanah mulai diterapkan pada tahun 1896 di kota Amsterdam untuk mengimbangi pertumbuhan kota yang pesat.
Pada tahun 1971, sekitar 83% yang ditawarkan untuk pengembangan kota diperoleh dari Bank Tanah. Sekitar 31% disewakan untuk
kepentingan swasta. Bank Tanah sepenuhnya bertanggungjawab pada hampir seluruh kota dalam penyediaan tanah. Praktek
Bank lebih condong pada kegiatan yang bersifat khusus, yaitu bahwa pemerintah melakukan kegiatan-kegiatan
menyelenggarakan penyediaan dan penyaluran tanah publik dan tanah privat dengan ditentukan lebih dahulu penggunaannya.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 6
BANK TANAH DI TIONGKOK KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pada pertengahan 1990-an, konsep dan praktek Land Banking diterapkan di beberapa kota di Tiongkok. Otoritas land banking publik didirikan
oleh pemerintah kota untuk memperoleh tanah untuk pengembangan kota yang komprehensif dan memasok penggunaan lahan secara publik
dengan harga pasar yang kompetitif. Guangzhou Land Development Centre didirikan pada tahun 1992 untuk memfasilitasi pengembangan
komprehensif pusat kota baru melalui mekanisme land banking. Namun, pembentukan Shanghai Land Banking Centre pada tahun 1996 diakui
sebagai otoritas Land Banking kota pertama di Tiongkok di sebagian besar literatur karena otoritas tersebut merupakan perwakilan dari
kepemilikan aktual pemerintah kota dan kontrol atas tanah milik negara dalam proses pengembangan lahan.

Land Banking di Tiongkok berdampak pada:

Adanya regulasi Meningkatkan Mempengaruhi proses


tentang harga tanah pendapatan restrukturisasi sosial-
pemerintah kota spasial
Berdasarkan kebijakan Ministry of Land and
Resources (MLR) pada tahun 2002 bahwa
Setelah reformasi fiskal pada 1990-an, Land Banking juga mempengaruhi proses
semua penerbitan land use right (LUR) di
pemerintah kota di Tiongkok lebih restrukturisasi sosial-spasial seperti distribusi
perkotaan digunakan untuk penggunaan
mengandalkan pendapatan penjualan ulang daerah perumahan dari kelas sosial
perumahan dan bangunan komersial -
tanah untuk mencapai keseimbangan yang berbeda dan peningkatan sektor
dengan harga pasar yang ditentukan oleh
fiskal. Pengenalan mekanisme Land industri ketika lahan industri juga
Land Banking kota tersebut. Pemerintah
Banking dapat membantu pemerintah dimasukkan ke dalam mekanisme Land
kota dapat memainkan peran yang lebih
kota untuk memonopoli penerbitan land Banking.
aktif dalam mengatur harga tanah
use right (LUR) dan menerima lebih banyak
dengan memutuskan jumlah penerbitan
keuntungan modal.
land use right (LUR) berdasarkan
cadangan Land Banking mereka.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 7


AMANAT BANK TANAH DALAM KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

UU NO. 11 TAHUN 2020 (UU CIPTA KERJA)

Pemerintah Pusat membentuk Badan Bank


Tanah. Badan Bank Tanah merupakan badan
khusus yang mengelola tanah dan berfungsi
melaksanakan perencanaan, perolehan,
pengadaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan
pendistribusian tanah.

Pasal 125, UU Nomor 11 Tahun 2020


tentang Cipta Kerja

Bab VIII Pengadaan Tanah, Bagian Keempat Pertanahan, Paragraf 1 Bank Tanah, Pasal 125 ,
Pasal 126, Pasal 127, Pasal 128, Pasal 129, Pasal 130, Pasal 131, Pasal 132, Pasal 134 Dan
Pasal 135 UU Cipta Kerja

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 8


AMANAT PENYUSUNAN PP BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

DALAM UU CIPTA KERJA

PP No. 64 Tahun 2021 Bahwa untuk


tentang Badan Bank Tanah melaksanakan
ketentuan Pasal 135
Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja,
perlu menetapkan
Peraturan
Pemerintah tentang
Bank Tanah

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 9


BAB I
SISTEMATIKA KETENTUAN UMUM KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

PP 64 TAHUN 2021 BAB II FUNGSI DAN TUGAS BANK TANAH


Tentang Badan Bank
Tanah BAB III KEWENANGAN BANK TANAH
(PP Bank Tanah)
BAB IV ASET BANK TANAH

Jumlah Bab 10 BAB V

BAB VI
STRUKTUR BANK TANAH

PENYELENGGARAAN BANK TANAH


Bab
BAB VII HAK ATAS TANAH BANK TANAH

51
BAB VIII PENGELOLAAN KEUANGAN

Jumlah Pasal BAB IX


AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Pasal
BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN

BAB XI KETENTUAN PENUTUP

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 10


KELEMBAGAAN BADAN BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 1 dan Pasal 2 PP Bank Tanah jo. Pasal 125 UU Cipta Kerja

BENTUK

Bank Tanah bertanggung jawab kepada Presiden


melalui Komite Bank Tanah

Kekayaan Bank Tanah merupakan kekayaan


DEFINISI negara yang dipisahkan

Badan Bank Tanah yang


selanjutnya disebut Bank
Tanah adalah badan khusus
(sui geneis) yang merupakan Bank Tanah berkedudukan di Ibu Kota Negara
badan hukum Indonesia yang Kesatuan Republik Indonesia
dibentuk oleh pemerintah
pusat yang diberi
kewenangan khusus untuk
mengelola tanah Bank Tanah dapat mempunyai kantor perwakilan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 11


BANK TANAH UNTUK MEWUJUDKAN KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

EKONOMI BERKEADILAN
Pasal 2 Ayat (2) PP Bank Tanah jo. Pasal 126 UU Cipta Kerja
Bank Tanah memiliki kewenangan khusus untuk menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan, untuk:
Konsolidasi
Pemerataan Ekonomi
Lahan
Jaminan penyediaan tanah untuk program pionir,
Jaminan penyediaan tanah dalam rangka penataan
pembukaan isolasi wilayah, pembangunan pasar rakyat,
kawasan untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta
pengembangan rumah masyarakat berpenghasilan
untuk efisiensi dan optimalisasi
rendah, dan program pemerataan ekonomi lainnya.
pembangunan

Kepentingan Pembangunan Nasional


Jaminan penyediaan tanah untuk pembangunan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan
Reforma Agraria
!
Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung
peningkatan ekonomi dan investasi. “Ketersediaan tanah untuk
Reforma Agraria paling sedikit
Kepentingan Sosial 30% (tiga puluh persen) dari
tanah negara diperuntukan
Jaminan penyediaan tanah untuk
PEMANFAATAN
kepentingan pendidikan, peribadatan, olahraga, Bank Tanah”
budaya, penghijauan, konservasi, dan kepentingan TANAH
sosial masyarakat lainnya.
-Pasal 22 ayat (2) PP 64/2021
Kepentingan Umum
jaminan ketersediaan tanah untuk pembangunan infrastruktur
fisik untuk kepentingan umum di sektor transportasi, energi,
komunikasi, penyediaan kebutuhan dasar dan
pembangunan kantor pemerintahan.
.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 12
TUGAS DAN FUNGSI BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) PP Bank Tanah jo. Pasal 125 ayat (4) UU Cipta Kerja

Pengadaan tanah Pengelolaan


Perencanaan Perolehan tanah Pemanfaatan Pendistribusian
bagi tanah dari
kegiatan baik yang dapat tanah melalui tanah dengan
pembangunan pengembangan,
dalam jangka bersumber dari mekanisme kerja melakukan
untuk kepentingan pemeliharaan,
tahunan, jangka penetapan sama kegiatan
umum atau pengamanan dan
menengah hingga pemerintah dan pemanfaatan penyediaan dan
pengacian tanah pengendalian
panjang pihak lain dengan pihak lain pembagian tanah
secara langsung tanah

Terwujudnya Land
Land Land Land Land Land
Bank Tanah Warantee
Keeper Purchaser Value Distributor Management
sebagai

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 13


TAKSONOMI SUMBER ASET TANAH – BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 6, 7, 8 PP Bank Tanah jo. PP 18/2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun,
dan Pendaftaran Tanah jo. PP 20/2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 14


KAWASAN DAN TANAH TELANTAR KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 6, 7, 8 PP Bank Tanah jo. PP 18/2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun,
dan Pendaftaran Tanah jo. PP 20/2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar

Kawasan dan Tanah Telantar

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 15


PENERTIBAN KAWASAN TELANTAR KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Berdasarkan PP 20/2021

Pimpinan Instansi
memberikan pemberitahuan dan
1 memberikan peringatan tertulis
Evaluasi dilaksanakan oleh kepada Pemegang Izin/Konsesi/Perizinan
Apabila terdapat
kelompok kerja yang dibentuk dan Berusaha dan pihak lain yang
Kawasan Telantar
ditetapkan oleh Pimpinan Instansi berkepentingan

3
• Pimpinan Instansi menetapkan kawasan tersebut sebagai
Kawasan Telantar
• Penetapan Kawasan Telantar memuat: Dalam hal Pemegang
1. pencabutan Izin/Konsesi/Perizinan Berusaha; dan/atau Izin/Konsesi/Perizinan Berusaha
2. penegasan sebagai kawasan yang dikuasai langsung oleh negara. tidak melaksanakan
• Kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Telantar dapat peringatan tertulis ketiga
ditetapkan sebagai Aset Bank Tanah atau dialihkan kepada pihak
lain melalui mekanisme yang transparan dan kompetitif.

*Dalam hal Pimpinan Instansi tidak melaksanakan evaluasi dan penetapan kawasan telantar, evaluasi dan penetapan kawasan telantar dilakukan oleh Menteri ATR/Kepala BPN.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 16


PENERTIBAN TANAH TELANTAR KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Berdasarkan PP 20/2021

Kepala Kantor Wilayah


memberikan pemberitahuan dan
memberikan peringatan tertulis kepada
1 Pemegang Hak, Pemegang Hak
Evaluasi Tanah Telantar dilaksanakan Pengelolaan, atau Pemegang Dasar
Apabila terdapat Penguasaan Atas Tanah
oleh panitia yang dibentuk dan Tanah Telantar
ditetapkan oleh kepala Kantor Wilayah dan pihak lain yang berkepentingan.
BPN
Kepala Kantor
3 Wilayah BPN
mengusulkan Apabila Pemegang Hak, Pemegang
Penetapan Tanah penetapan Tanah Hak Pengelolaan, atau Pemegang
Telantar oleh Telantar kepada `
Dasar Penguasaan Atas Tanah tidak
Menteri ATR/ Menteri ATR/ melaksanakan peringatan tertulis
Kepala BPN Kepala BPN ketiga

!
Penertiban Kawasan dan Tanah Telantar tidak dilaksanakan secara sepihak, melainkan melalui tahapan
mekanisme yang dimulai dengan evaluasi, pemberitahuan dan peringatan tertulis sebanyak 3x,
hingga penetapan tanah terlantar.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 17
PENGELOLAAN TANAH OLEH BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 10 dan Pasal 11 PP Bank Tanah

1. Perumahan dan kawasan Aspek hukum meliputi:


permukiman 1. kepastian hukum Hak Atas Tanah;
2. Peremajaan kota serta
Meliputi:
3. Pengembangan kawasan terpadu 2. aktif dalam upaya hukum
1. Pengendalian penguasaan tanah
4. Konsolidasi lahan mempertahankan kepastian
2. Pengendalian pemanfaatan
5. Pembangunan infrastruktur hukum Hak Atas Tanah baik di luar
tanah
6. Pembangunan sarana prasarana maupun di dalam pengadilan.
3. Pengendalian nilai tanah
lain;
7. Pematangan tanah untuk Aspek fisik
mempersiapkan tanah bagi tata merupakan kegiatan pemeliharaan
kelola usaha bank tanah dan pengamanan fisik tanah.
8. Proyek Strategis Nasional

PEMELIHARAAN DAN
PENGEMBANGAN TANAH PENGENDALIAN TANAH
PENGAMANAN TANAH

18
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 18
PEMANFAATAN DAN PENDISTRIBUSIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

TANAH OLEH BANK TANAH


Pasal 14 dan Pasal 15 PP 64/2021 tentang Badan Bank Tanah

PEMANFAATAN TANAH PENDISTRIBUSIAN TANAH

1. Pemanfaatan tanah oleh Pendistribusian tanah berupa


Bank Tanah dilakukan kegiatan penyediaan dan
melalui kerja sama pembagian tanah kepada :
pemanfaatan dengan 1. Kementerian/lembaga;
pihak lain. 2. Pemerintah daerah;
2. Dalam melaksanakan 3. Organisasi sosial dan
pemanfaatan tanah, Bank keagamaan; dan/atau
Tanah tetap 4. Masyarakat yang ditetapkan
memperhatikan asas oleh pemerintah Pusat.
kemanfaatan dan asas
prioritas.

!
Dalam menjalankan tugas dan kewenangan untuk menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi
berkeadilan, Bank Tanah dapat diberikan hak prioritas sebagai pembeli pertama dalam pembelian tanah
yang berasal dari badan hukum/masyarakat
19
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 19
KEWENANGAN BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 23 PP Bank Tanah jo. Pasal 129 ayat (4)


UU Cipta Kerja
Melakukan penyusunan
1 rencana induk
Sebagai usaha untuk
mendorong investasi
untuk mempercepat
proses pembangunan,
pengelolaan tanah Membantu memberikan
dapat dikerjasamakan 2 kemudahan perizinan
dengan pihak lain berusaha/persetujuan
dengan Hak Guna
Usaha, Hak Guna
Bangunan atau Hak
Pakai di atas tanah Hak Melakukan
Pengelolaan. Hal inilah 3
pengadaan tanah
yang menjadikan daya
tarik datangnya investasi
yang dapat dikelola
oleh Bank Tanah yang
secara tidak langsung Menentukan tarif
akan membuka 4 pelayanan
lapangan kerja baru,
menyerap banyak
tenaga kerja lokal.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 20


KEKAYAAN BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 27 dan 28 PP Bank Tanah jo. Pasal 128 UU No 11 Tahun 2020

Sumber Kekayaan Bank Tanah

Anggaran Penyertaan Sumber Lain


Pendapatan dan Pendapatan Sendiri
Belanja Negara Modal Negara yang Sah

Bank Tanah dapat mengelola pendapatan yang diperoleh dari kerja sama dan
usaha sendiri untuk keberlangsungan dan pengembangan Bank Tanah

Bank Tanah dapat menempatkan pendapatan dalam bentuk investasi saham,


obligasi dan/atau investasi lainnya

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 21


STRUKTUR BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR

!
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 31 – 34 PP Bank Tanah jo. Pasal 130 s/d Pasal 134 UU Cipta Kerja
Ketentuan mengenai
 Anggota Komite Bank Tanah ditetapkan oleh Presiden penetapan,
 bertugas mengoordinasikan kebijakan strategis Bank Tanah pengangkatan dan
 Komite Bank Tanah terdiri dari:
1. Menteri ATR/Kepala BPN sebagai ketua merangkap anggota; pemberhentian, masa
2. Menteri Keuangan dan Menteri PUPR sebagai anggota tugas, struktur
3. menteri/kepala lembaga lainnya yang ditunjuk oleh Presiden sebagai organisasi,
KOMITE BANK TANAH anggota tugas, wewenang, dan
kewajiban Badan
 Dewan Pengawas ditetapkan oleh Komite Bank Tanah Pelaksana
 bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada diatur dalam Peraturan
Badan Pelaksana dalam menjalankan kegiatan penyelenggaraan Bank Presiden.
Tanah
 berwenang melakukan pengawasan, memberikan masukan, memantau
dan memastikan efektivitas tata kelola pelaksanaan Bank Tanah. Dalam Rperpres mengenai
 Dewan Pengawas berjumlah paling banyak 7 (tujuh) orang dengan 1 struktur RPerpres
DEWAN PENGAWAS (satu) orang sebagai Ketua merangkap anggota tentang Struktur dan
 Dewan Pengawas berasal dari 4 (empat) orang unsur profesional dan 3
Penyelenggaraan
(tiga) orang yang dipilih oleh Pemerintah Pusat.
Badan Bank Tanah
sedang proses
harmonisasi di Kumham
 Badan Pelaksana ditetapkan oleh Komite Bank Tanah

!
 bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan tugas Bank Tanah serta
mewakili Bank Tanah baik di dalam maupun di luar pengadilan
BADAN PELAKSANA

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 22


PERAN DAN DUKUNGAN STRUKTUR BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN BANK TANAH


Tugas Badan Pelaksana
!
Badan Pelaksana
 Menyusun rencana jangka panjang, rencana jangka menengah dan melaksanakan
rencana kerja dan anggaran tahunan bank tanah; penyelenggaraan bank
 Bertanggung jawab atas pengelolaan kekayaan dan pengembangan tanah dengan prinsip etika,
dari kegiatan operasional bank tanah yang dilaporkan secara berkala;
bertanggung jawab,
 Membuat rencana strategis kegiatan bank tanah;
 Membantu memberikan kemudahan berusaha/ persetujuan dalam
berintegritas serta
pelaksanaan perjanjian pemanfaatan tanah; berkelanjutan. Dalam
 Melakukan pengadaan tanah baik secara langsung maupun melalui pengelolaan Bank Tanah
tahapan pengadaan tanah; diawasi oleh Dewan
 Menentukan luasan reforma agraria dan kepentingan sosial; Pengawas dan bertanggung
 Menyediakan tanah untuk reforma agraria dan perumahan bagi jawab kepada Komite.
masyarakat berpenghasilan rendah;
 Melaksanakan kegiatan usaha bank tanah dalam bentuk, antara lain:
Prosedur (SOP) terkait
1. Pengalihan aset persediaan kepada pihak lain;
2. Memberikan persetujuan pembebanan hak tanggungan pada aset penyelenggaraan bank
persediaan; tanah termasuk penerapan
3. Memberikan persetujuan perpanjangan dan pembaruan hak atas asas kemanfaatan dan asas
tanah; prioritas sedang proses
4. Kegiatan usaha lainnya terkait operasional bank tanah; dan pembahasan di Kementerian
5. Melakukan kegiatan investasi. ATR/BPN

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 23


PENYELENGGARAAN BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 36 – 39 PP Bank Tanah


PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Bank Tanah dapat bekerja sama dengan
pihak lain dalam menyelenggarakan
kegiatan perencanaan, perolehan,
pengadaan, pengelolaan, pemanfaatan
dan pendistribusian tanah.

KERJASAMA DILAKUKAN DENGAN


1. Pemerintah
2. Lembaga Negara PEMBENTUKAN BADAN USAHA
3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
4. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Bank Tanah dapat membentuk
5. badan usaha
badan usaha atau badan
6. badan hukum milik negara
hukum dalam mendukung
7. badan hukum swasta
penyelenggaraan Bank Tanah
8. Masyarakat
9. Koperasi
10. pihak lain yang sah.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 24


HAK ATAS TANAH BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Pasal 40 PP Bank Tanah jo. Pasal 129 Ayat (2) dan Ayat (3) UU Cipta Kerja

Hak
Pengelolaan
Bank Tanah

Hak Guna Hak Guna


Hak Pakai
Usaha Bangunan

Bank Tanah dapat melakukan


Tanah yang penyerahan dan/atau HGB, HGU dan HP di
dikelola Bank penggunaan atas bagian- atas HPL Bank Tanah
Tanah diberikan bagian tanah Hak Pengelolaan dapat dibebani Hak
Hak Pengelolaan kepada pihak lain dengan Tanggungan
perjanjian kerja sama
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 25
DUKUNGAN KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

TERHADAP BANK TANAH

! Selain penyelesain debottlenecking


penyelenggaran Bank Tanah. Salah satu
Salah satu contoh Land Banking yang
mengintegrasikan IGT pada kegiatannya
dukungan Kemenko Perekonomian yaitu Philadelphia Land Bank, USA yang
telah berhasil mengelola dan
dalam rangka mendukung tugas dan
mengembangkan lahan sesuai tujuan
fungsi Bank Tanah, yaitu Sekretariat strategis jangka panjang dengan
Kebijakan Satu Peta Kemenko memanfaatkan Geographic Information
Perekonomian akan membantu System (GIS) yang diintegrasikan dengan
memfasilitasi Perwujudan Peta sistem pengambilan keputusan yang
Tematik/Informasi Geospasial Tematik mereka kembangkan.
(IGT) Potensi Sumber Aset Tanah – Bank
Tanah dan IGT Aset Tanah - Bank Tanah Dengan adanya dukungan IGT dari
Sekretariat Kebijakan Satu Peta Kemenko
Perekonomian diharapkan pengelolaan
aset Bank Tanah lebih terencana dan
dapat optimal bagi kepentingan umum.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 26


POTENSI INDIKATIF - SUMBER ASET TANAH - BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

DARI KAWASAN HUTAN


PADA HUTAN PRODUKTIF YANG DAPAT PADA IGT PELEPASAN KAWASAN HUTAN
DIKONVERSI (HPK) TIDAK PRODUKTIF

: Pelepasan Kawasan Hutan


: Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) Tidak Produktif

HPK-Tidak Produktif Pelepasan Kawasan Hutan


±1.133.795 Hektar ±7.388.819 Hektar
Sumber: Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta Sumber: Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta

• Terdapat Potensi Sumber Aset Tanah - Bank Tanah • Terdapat Potensi Sumber Aset Tanah Bank Tanah
pada Hutan Produktif yang dapat Dikonversi (HPK) pada Area Pelepasan Kawasan Hutan seluas 7,3 juta
Tidak Produktif seluas 1,1 juta hektar. hektar, namun diperlukan peninjauan terkait
• Diperlukan telaah lebih lanjut terhadap HPK-TP untuk kepemilikan lahan serta identifikasi terkait
dapat dijadikan sebagai Aset Bank Tanah. pemanfaatan/penggunaan Area Pelepasan Kawasan
Hutan.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 27


POTENSI INDIKATIF - SUMBER ASET TANAH - BANK TANAH KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

DARI HGU DAN HGB (YANG TERINDIKASI SEBAGAI TANAH TELANTAR


DAN HABIS MASA BERLAKUNYA)
HAK GUNA USAHA (HGU) HAK GUNA BANGUNAN (HGB)
±7.063.084 Hektar ±103.106 Hektar

: Hak Guna Usaha : Hak Guna Bangunan

Sumber: Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta

• Terdapat Potensi Sumber Aset Tanah Bank Tanah pada Hak Guna Usaha (HGU) seluas 7 juta hektar dan Hak
Guna Bangunan (HGB) seluas 103 ribu hektar di Indonesia yang diperlukan penelaahan lebih lanjut terhadap masa
berlaku HGU/HGB yang telah habis.

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 28


KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

Bank Tanah melindungi dan menguntungkan seluruh pihak baik


masyarakat umum maupun pelaku usaha
KESIMPULAN • Menjamin kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan
pembangunan sosial, pemerataan ekonomi, ekonomi konsolidasi
lahan dan reforma agraria.
• Minimal 30% tanah yang dimiliki Bank Tanah digunakan untuk reforma
agraria

Bank Tanah memberi kepastian kepada seluruh pihak baik


masyarakat umum maupun pelaku usaha
• Memberi kepastian hukum bagi setiap investasi, sehingga
tidak ada lagi tanah yang terlantar atau disalahgunakan
oleh spekulan dan merugikan orang banyak.
• Bank Tanah akan mengambil alih tanah yang tidak
dimanfaatkan, termasuk tanah yang tidak terurus oleh
pemiliknya karena menunggu investor yang siap membeli
lebih mahal.

Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan tanah


• Membuat pemerintah mampu mengelola dan mengoptimalisasi
lahan telantar serta lahan HGU (Hak Guna Usaha) yang sudah habis
masa berlakunya atau tidak diperpanjang

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 29


KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN

TERIMA
KASIH

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 30

Anda mungkin juga menyukai