NIM : 1911102431213
Kelas : B
1. Asal mula Bank Indonesia adalah De Javasche Bank (DJB) yang didirikan
pada 1828 oleh pemerintahan hindia-belanda. De Javasche Bank memperoleh
octrooi yaitu hak untuk mencetak dan mengedarkan uang. Terhitung mulai 1
Januari 1828 sampai dengan 31 Maret 1921, De Javasche Bank bertugas
sebagai bank sirkulasi Gulden untuk wilayah Hindia Belanda.Ini berlaku mulanya
10 tahun tetapi tersu diperpanjang hingga 7 kali. Pada tahun 1945 pasca
proklamasi,Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA) menugaskan De
Javasche Bank mengambil alih peran Nanpo Kaihatsu Ginko. Tugas DJB saat itu
adalah sebagai bank sirkulasi. Pada 19 Oktober 1945, wilayah yang dikuasai
Republik Indonesia membentuk Jajasan Poesat Bank Indonesia (Yayasan Bank
Indonesia). Jajasan Poesat Bank Indonesia pada 1946 melebur dalam Bank
Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi. Pada tanggal 30 Oktober 1946
Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) diterbitkan pertama kali. Dengan keluarnya
ORI ini, uang Jepang serta uang Belanda dinyatakan tidak lagi berlaku.
Pemerintah pada 1951 berniat untuk menasionalisasi DJB. Pada 19 Juni 1951
pemerintah pun membentuk Panitia Nasionalisasi DJB. tepatnya tanggal 29,
Presiden Soekarno mengesahkan RUU Pokok Bank Indonesia menjadi Undang-
Undang (UU). Pada 1 Juli 1953, diberlakukanlah UU Pokok Bank Indonesia
sehingga sejak 1 Juli 1953 bangsa Indonesia memiliki bank sentral dengan nama
Bank Indonesia.
2. Jenis Bank berdasarkan uu no.10 tahun 1998 :
Berdasarkan Fungsinya :
- Bank umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas
pokok bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat,
memberikan pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa
melalui mekanisme keuangan kepada masyarakat
- Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bertindak sebagai bank untuk daerah-daerah pedesaan
atau pengusaha kecil yang melayani sektor-sektor informal di
perkotaan yang belum terjangkau oleh bank umum. Hal ini
dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan layanan perbankan,
pendapatan, dan kesempatan berusaha.