Anda di halaman 1dari 1

KERJASAMA ANTARA KOTA SURAKARTA DAN KABUPATEN KARANGANYAR TERKAIT PELAYANAN AIR BERSIH

STUDI KASUS KECAMATAN COLOMADU



Sri Rezeky Indiani Husnita (170110200024) | Dea Annisa Fitriani (170110200058) | Hanna Christabella Situmorang (170110200060)

PENDAHULUAN PEMBAHASAN

Ketersediaan infrastruktur yang memadai akan memberikan kontribusi dalam Bentuk kerjasama antara Kota Surakarta dengan Kabupaten Karanganyar adalah handshake agreement dan fee
mempercepat pertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas, penguatan for service contracts. Handshake agreement adalah pengaturan kerja yang tidak didasarkan pada perjanjian
ketahanan ekonomi, dan dalam proses membangun kualitas kehidupan menjadi lebih tertulis, tetapi saling menguntungkan. Sementara itu, fee for service contract merupakan sistem dimana suatu
baik. Pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan daerah “menjual” suatu bentuk pelayanan publik kepada daerah lain. Bentuk dari kedua sistem adalah
melibatkan peran-peran stakeholders, seperti melalui kemitraan Pemerintah- bagaimana PDAM Surakarta berhak memanfaatkan sumber mata air Plesungan dan membayar Air Bawah Tanah
Pemerintah. Salah satu infrastruktur yang sangat penting adalah penyediaan sarana kepada Pemerintah Kabupaten Karanganyar setiap bulannya dan didasari oleh dokumen perjanjian Surakarta,
dan prasarana air bersih sebagai kebutuhan dasar hidup manusia. Namun, Pelayanan Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, dan Klaten.
air bersih, seringkali bersifat lintas daerah. Hal ini karena kurangnya kapasitas
kemampuan daerah dalam menyediakan air bersih bagi masyarakatnya, sedangkan PDAM Kota Surakarta menjadi stakeholder yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan kerjasama ini,
daerah tetangga memiliki kapasitas yang lebih untuk menyediakan air bersih bagi meskipun terdapat stakeholder lain yaitu Bappeda sebagai koordinator program, DPU sebagai pelaksana teknis,
masyarakat daerahnya. Sungai Bengawan solo yang melewati Kota Surakarta, menjadi dan BKAD sebagai bagian kerjasama. PDAM memiliki peran sebagai pelaksana dari kegiatan pelayanan. PDAM
sebuah potensi sumber air bagi usaha-usaha pengelolaan pengembangan sumber daya memiliki kebijakan tersendiri dalam menerapkan peraturan kerjasama antardaerah dalam pelayanan air bersih.
air. Dengan debit air yang cukup besar, PDAM Kota Surakarta mampu melayani Dengan adanya kerjasama pelayanan air bersih ini, baik PDAM maupun masyarakat sama-sama memperoleh
kebutuhan penduduknya, bahkan hingga mencapai luar kota, salah satunya adalah memperoleh keuntungan. PDAM memperoleh keuntungan dalam melayani kebutuhan air bersih masyarakat
Kabupaten Karanganyar. sesuai dengan jangkauan yang dapat dicapainya, sedangkan masyarakat memperoleh pelayanan air bersih dari
PDAM.

METODE PENELITIAN REKOMENDASI


1. Diperlukan adanya payung hukum yang kuat dalam kerjasama yang dijalin
Metode yang dilakukan dalam kajian terkait kerjasama antara 2. Membuat peraturan terkait dengan kerjasama pelayanan air bersih melalui Badan Kerjasama antar Daerah
Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar dalam pelayanan antara Kota surakarta dengan Kabupaten Karanganyar.
air bersih ini adalah dengan menggunakan studi literatur 3. Diperlukan adanya koordinasi antara PDAM Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar untuk menghindari
untuk melakukan kurasi data dan mengetahui informasi terjadinya konflik.
mengenai kerjasama antar daerah tersebut dalam pelayanan 4. Membuat aturan bersama antara PDAM Kota Surakarta dan PDAM Kabupaten Karanganyar terkait wilayah
air bersih. pelayanan air bersih.
5. Memerlukan adanya surat rekomendasi dari PDAM Kabupaten Karanganyar bagi wilayah di Kabupaten
Karanganyar yang mendapat layanan air bersih dari PDAM Kota Surakarta.
RESEARCH QUESTION

1. Bagaimana mekanisme kerjasama dalam hal pelayanan air bersih antara Kota Referensi
Muchsin, S.(2018). Kerjasama Antar Pemerintahan.
Surakarta dengan Kabupaten Karanganyar ?
Prastiti, D. V., & Wijaya, H. B. (2012). Kerjasama Antar Daerah dalam Pelayanan Air Bersih Kota Surakarta dengan Kabupaten Karanganyar.
2. Siapa saja pihak yang terlibat dalam kerjasama ini ? Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 1(1), 29-35.

Anda mungkin juga menyukai