Semarang dan
Pemkot Semarang
Praktek kerjasama bidang infrastruktur
Pejuang Infraswil
KAD Kab dan Kota Semarang
Gusti Putra P 02
Catra Adi 05
Oky Dwi Aryanti 14
Hasya Aghnia 15
Retno Azarine 27
Imroatul A 29
Amirul Ardi45
Nabiilatul Arifah 56
Latar
Belakang
nfrastruktur yang
dikerjasamakan
Infrastruktur yang
dikerjasamakan
Kronologi Kerjasama
200
1
Awal
1 Februari
19 April
28 Juni
200
2
200
4
29 Mei
8 Juli
20 Januari
27 Januari
14 Oktober
17
Desember
23
Desember
Memorandum of understanding
(Mou) pemanfaatan air bersih antara
Kota dan Kabupaten Semarang akan
dilakukan sebelum akhir januari
2005. Pemkot Semarang bersedia
membayar royalti Rp. 900.516.960
dalam waktu 90 hari (3 bulan) dan
membayar pemasangan pengukur air
(water meter) sesuai permintaan
Pemkab Semarang.
Lokasi Pengembangan
Kerjasama
Sebagaimana diatur dalam perjanjian
Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Kota
Semarang
Semarang dengan Pemerintah Kota
Semarang Nomor : 415.4/36/KJS/2004
Nomor : 690/046 Tanggal 10 November
2004 tentang pemanfaatan air bersih
Kabupaten
Semarang
dengan jangka
waktu kerjasama adalah
38 bulan (November 2004 Desember
2007).Kota Semarang mengambil air dari
wilayah Kabupaten Semarang berupa
sumber/mata air Kalidoh dan Sicepit serta
9 titik sumur dalam sebagai berikut :
N Nama Sumur
o
1 Sumur E 2 Kandang Babi
2 Sumur E 4 Gowongan
3 Sumur E 5 Ngablak
4 Sumur E 6 Genuk
5 Sumur E 7 Blanten
6 Sumur E 8 Sembungan
7 Sumur E 9 Karangbolo
8 Sumur E 10 Kretek
9 Sumur E 11 Kaligarang
odel kerjasama
Model Kerjasama
Kerjasama Kota Semarang dan Kabupaten
Semarang masuk kedalam Teori Model
Regionalisme karena keduanya saling
membutuhkan. Dalam Kerjasama Pemenuhan
kebututuhan air bersih Kota Semarang dengan
Kabupaten Semarang dimana Kota Semarang
diharuskan melakukan pembayaran jasa
penggelolaan Sumber Daya air yang digunakan
untuk mendukung dan memelihara konservasi
Gunung Ungaran kepada Kabupaten Semarang,
sedangkan Kota Semarang mendapatkan pasokan
air bersih untuk daerahnya.
Mekanis
me
Joint Agreement
1.
Uraian
415.4/01/KJS/
Kesepakatan Kerjasama Pemkab
2011 tgl 17 Januari Semarang dengan Pemkot
2011
Semarang tentang Pemberian
Tali Asih Pemanfaatan Air
bersih Tahun 2007
Bentuk kerjasama
Waktu
Kesepakatan
Bersama (MoU)
3 Bulan
Uraian
Perjanjian kerjasama antara
DPPKD Kab. Semarang
dengan PDAM Kota
Semarang tentang pemberian
tali asih pemanfaatan air
bersih tahun 2007
Bentuk
kerjasama
Perjanjian
Kerjasama
Waktu
Sd 15 Des
2011
No.
1.
2.
Nomor dan
Tgl
Kerjasama
415.4/05/KJ
S/2013
019.6/76
17 April
2013
690/1383
690/170.1/
X/2013 28
Oktober
2013
Uraian
Kesepakatan
Bersama antara
Pemerintah
Kabupaten
Semarang dan
Pemerintah Kota
Semarang tentang
Kerjasama
Pemanfaatan Air
Bersih
Perjanjian
Kerjasama antara
PDAM Kabupaten
Semarang dengan
PDAM Kota
Pihak Yang
Bekerja Sama
Bentuk
kerjasama
Waktu
Pemkab.
Semarang
Pemerintah
Kota
Semarang
Kesepakat
an
Bersama
(MoU)
1
Tahun
PDAM Kab.
Perjanjian
25
Semarang
Kerjasama Tahun
PDAM Kota
Semarang Sumber :LKPJ Bupati Semarang
Subjek
PERMASALAHAN &
TANTANGAN
air merupakan komoditas penting dan
diperebutkan banyak pihak serta rawan
menimbulkan konflik bagi yang
berkepentingan
Ketidaksiapan dalam pelaksanaan kerjasama ini. Beberapa
kali terjadi pelanggaran yang mengidikasikan belum
siap dan keseriusan pelaksanaan kerjasama ini. Seperti
pihak Pemerintah kota Semarang yang terlambat
memasang water meter, padahal jelas tanggung jawab
pemasangan water meter adalah beban Pemerintah Kota
Semarang. Pejabat Pemkot tidak berani mengambil
keputusan karena harus meminta petunjuk kepada atasan.
Pembelian watermater ditanggung oleh Kota Semarang.
SOLUSI
Pelaksanaan Kebijakan tentang Sumber daya air diperketat.
Dimana dalam UU no 7 tahun 2004 tentang Sumber daya Air
menyebutkan bahwa Sumber daya air dikelola secara
menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup
dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air
yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Dibuatnya timeline kegiatan sehingga akan mengurangi
resiko keterlambatan.
Perlunya adanya kajian dan evaluasi yang mendalam
mengenai kerjasama ini bagi kedua daerah, mengingat masih
ada kekurangan dan masalah yang ada, baik terkait regulasi
hukum serta kesiapan kerjasama ini bagi kedua daerah.
Kalau memungkinkan diadakan audit ulang baik sumber air,
debit air, harga jual air dan tentang sistem bagi hasilnya agar
jelas dan trasnparansi.
KAMSYIA