Revisi :
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
Tanggal
Revisi Uraian Oleh
Revisi
2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
Daftar Isi
1. Tujuan.......................................................................................................................... 4
2. Ruang Lingkup ............................................................................................................. 4
3. Referensi ..................................................................................................................... 4
4. Definisi ......................................................................................................................... 5
5. Tanggung Jawab .......................................................................................................... 7
6. Prosedur Kerja ............................................................................................................. 9
7. Pelaporan .................................................................................................................. 13
8. Lampiran.................................................................................................................... 13
3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
1. Tujuan
Prosedur Kerja Monitoring dan Identifikasi Bahan Berbahaya dan
Beracun bertujuan untuk : mengetahui jenis-jenis bahan kimia/B3 yang
digunakan di dalam kawasan kebun sawit, memonitoring penggunaan
B3 di dalam kawasan kebun sawit dan sebagai acuan dalam
penanganan terhadap penggunaan jenis-jenis bahan kimia/pupuk
kimia/pestisida kimia yang dipakai oleh perusahaan dalam kegiatan
pengelolaan kebun sawit.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Prosedur Kerja ini meliputi identifikasi penggunaan
jenis-jenis B3 di dalam kawasan kebun sawit, monitoring terhadap
penggunaan B3 dan penanganannya di dalam kawasan kebun sawit.
3. Referensi
a. Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
d. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
f. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
g. Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
4. Definisi
Pengertian yang digunakan dalam prosedur kerja ini adalah istilah-
istilah sebagaimana terdapat dalam rujukan butir 4.0.
a. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
b. Bahan aktif adalah bahan kimia utama penyusun suatu produk B3.
5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
5. Tanggung Jawab
Penanggung jawab implementasi penanganan disesuaikan dengan
struktur organisasi dalam perusahaan dan melibatkan semua bagian.
a. Manager kebun
7
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
c. Asisten SPO
▪ Membina dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
▪ Memberikan alternatif bagi penggunaan pupuk organik di lapangan
d. Asisten Kebun
• Mengendalikan hal-hal administrasi dan teknis yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
• Mengawasi dan monitoring di lapangan
• Berperan sebagai fasilitator yang menjembatani masyarakat dengan
perusahaan dalam berbagai kegiatan.
• Membuat laporan bulanan hasil monitoring penggunaan B3 di wilayah
kerjanya.
8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
6. Prosedur Kerja
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAN MONITORING B3
Jenis-jenis B3 yg
Identifikasi Penggunaaan
digunakan di dalam Mandor tanam
B3 di lapangan
kawasan hutan
Klasifikasi Jenis B3 :
Identifikasi - dilarang digunakan
Mandor tanam
- digunakan terbatas
- boleh digunakan
Collecting hasil
Asiten kebun
identifikasi/monitoring
FEED BACK
Rekomendasi
9
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
7. Pelaporan
Pembuatan laporan dilakukan secara berkala (1 bulan sekali) yang
selanjutnya dilakukan laporan evaluasi penanganan B3 per semester.
8. Lampiran
1) Daftar Jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
2) Blangko rekapitulasi dan monitoring penggunaan bahan kimia/B3
LAMPIRAN 1.
13
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
CONTOH KANDUNGAN BAHAN AKTIF PADA BEBERAPA JENIS B3 YANG BEREDAR DI INDONESIA
NAMA
NO BAHAN AKTIF JENIS B3 NAMA PERUSAHAAN KETERANGAN
DAGANG B3
14
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
Lebaycid 500
16 EC Fention 500 g/l Insektisida PT Bayer Indonesia
PT Inti Everspring
17 Metindo 25 WP Metomil 25% Insektisida Indonesia
15
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Revisi :
LAMPIRAN 2.
MONITORING PENGGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA & BERACUN
DI DALAM KAWASAN KEBUN SAWIT
Kebun :
Afdeling :
BULAN :
Jenis B3 yang Kandungan Bahan Target Jenis Cara Penanganan Kelompok B3 (dilarang/digunakan
No. Blok Cara Penggunaan B3 Pengguna B3 Keterangan
Digunakan Aktif Tanaman Bekas Wadah B3 terbatas/boleh digunakan)
1 71 Furadan 3G Karbofuran ditabur padi dibuang dilahan Boleh digunakan
Isoprofilamina dipake untuk wadah
2 12a semprot rumput/alang2 Boleh digunakan
Roundup 486 AS glifosat 486 g/l air
urea NH3
NPK N, P, K
16