Anda di halaman 1dari 5

Berilium 

adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun,


bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium
adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat
dalam aloy (khususnya, tembaga berilium).

Sifat-sifat

Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan. Modulus


kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium
mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat.
Berilium juga mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam oleh partikel
alfa, (seperti radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu
dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk
menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).

Kegunaan

 Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat


menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan
karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
pembuatan: mold, elektrode pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api
dan penyambung listrik.
 Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan
penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang
dan satelit komunikasi.
 Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak
dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
 Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
 Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan logam ini
dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.
 Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan
peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
 Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas
yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya
bertindak sebagai perintang listrik.
 Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen, tetapi
penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam
bahaya beriliosis.

ISOTOP

Berilium hanya mempunyai satu isotop stabil, Be-9. Berilium kosmogenik (Be-10) dihasilkan


dalam atmosfer melalui penembakan oksigen dan nitrogen oleh sinar kosmik. Karena berilium
seringkali wujud dalam bentuk larutan pada tingkat pH yang kurang daripada 5.5 (dan kebanyakan
air hujan mempunyai pH kurang daripada 5), berilium akan larut ke dalam larutan dan diangkut ke
permukaan Bumi melalui air hujan. Apabila pemendakan dengan cepatnya menjadi semakin
beralkali, Berilium keluar dari larutan. Be-10 kosmogenik akan terkumpul di atas permukaan tanah,
di mana dia mempunyai waktu paruh yang panjang (1.5 juta tahun) lalu yang membuatnya dapat
menetap cukup lama sebelum meluruh menjadi B-10 (boron). Be-10 dan hasil luruhannya digunakan
dalam kajian pengikisan tanah, pembentukan tanah oleh regolitos, pembentukan tanah laterit, dan
juga variasi dalam aktivitas matahari dan usia teras es. Pengetahuan bahwa Be-7 dan Be-8 yang tak
stabil memberikan pendapat kesan kosmologi yang mendalam Karena ini berarti bahwa unsur yang
lebih berat dari berilium tidak mungkin dapat dihasilkan daripada peleburan nuklir ketika letupan
besar big bang. Lebih lanjut, tingkat tenaga nuklir berilium-8 menunjukan bahwa karbon daat
dihasilkan dalam bintang-bintang, maka sehingka memungkinkan untuk adanya kehidupan.
(Lihat proses tripel-alfa dan nukleosintesis big bang)

BAHAYA

Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai


zat karsinogenik. Beriliosis kronik adalah penyakit granulomatus pulmonari dan sistemik yang
disebabkan oleh paparan terhadap berilium. Penyakit berilium akut dalam bentuk pneumonitis kimia
pertama kali dilaporkan di Eropa pada tahun 1933 dan di Amerika Serikat pada tahun 1943. Kasus
beriliosis kronik pertama kali diperincikan dalam tahun 1946 di kalangan pekerja dalam kilang
penghasilan lampu kalimantang. Beriliosis kronik menyerupai sarkoidisis dalam berbagai hal, dan
diagnosis pembedaan adalah sulit.
Walaupun penggunaan campuran berilium dalam lampu floresesns telah dihentikan pada tahun
1949, kemungkinan pemaparan berilium masih dapat mungkin terjadi di industri nuklir,
penerbangan, pemurnian logam berilium, peleburan Alloy berkandungan berilium, pembuatan alat
elektronik dan pengurusan bahan yang mengandung berilium.

Pengkaji awal mencicipi berilium dan campuran-campurannya yang lain untuk rasa kemanisan untuk
memastikan kehadirannya. Alat penguji canggih tidak lagi memerlukan prosedur beresiko tinggi ini
dan percobaan untuk memakan bahan ini tidak patut dilakukan. Berilium dan campurannya harus
dikendalikan dengan rapi dan pengawasan harus dijalankan ketika melakukan kegiatan yang
memungkinkan pelepasan debu berilium (kanker paru paru adalah salah satu dari akibat yanhg
dapat ditimbulkan oleh pemaparan berpanjangan terhadap habuk berilium).

Berilium ini harus dikendalikan dengan hati-hati dan prosedur tertentu harus dipatuhi. Tidak
sepatutnya ada percobaan menggunakan berilium sebelum prosedur pengendalian yang tepat
diperkenalkan dan dibiasakan.

Pengaruh Kesehatan[sunting | sunting sumber]


Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari
1000 μg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan disebut penyakit
berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja efektif dalam menghindari kerusakan
paru-paru yang paling akut.

Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan mendapat
tindak balas keradangan pada sistem pernapasan. Keadaan ini disebut penyakit berilium kronik
(CBD), dan dapat terjadi setelah pemamparan bertahun-tahun terhadap tingkat berilium di atas
normal (di atas 0.2 μg/m³). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan keletihan, dan juga
sasak napas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan, dan dapat juga
menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam kasus-kasus
peringkat lanjut. Sebagian orang yang sensitif kepada berilium mungkin atau mungkin tidak akan
mendapat gejala-gejala ini. Jumlah penduduk pada umumnya jarang mendapat penyakit berilium
akut atau kronik karena kandungan berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-0.0002
μg/m³).

Menelan berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena berilium
diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Ulser dikesan pada anjing yang mempunyai berilium
pada makanannya. Berilium yang terkena kulit yang mempunyai luka atau terkikis mungkin akan
menyebabkan radang.

Pemamparan jangka masa panjang kepada berilium dapat meningkatkan risiko menghidap penyakit
kanker paru paru.

United States Department of Health and Human Services (DHHS) dan International Agency for
Research on Cancer (IARC) telah memberi kepastian bahwa berilium adalah karsinogen. EPA
menjangkakan bahwa pemamparan seumur hidup kepada 0.04 μg/m³ berilium dapat menyebabkan
satu perseribu kemungkinan untuk mengidap kanker.

Tidak terdapat kajian tentang efek pemamparan berilium terhadap anak-anak. Kemungkinan,
pengaruh kesehatan yang dilihat pada kanak-kanak yang terpapar terhadap berilium sama dengan
efeknya terhadap orang dewasa. Masih belum diketahui perbedaan dalam efek berilium antara
orang dewasa dan kanak-kanak.

Masih belum diketahui juga apakah pemamparan terhadap berilium dapat menyebabkan kecacatan
sejak lahir atau efek-efek lain yang berlanjutan kepada orang ramai. Kajian terhadap kesan lanjutan
terhadap hewan tidak dapat dipastikan.

Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah atau air
kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah
terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit. Satu lagi
ujian darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT), mengukur pasti kesensitifan
terhadap berilium dan memberikan jangkaan terhadap CBD.

Batas Kandungan berilium yang mungkin dilepaskan ke dalam udara dari kawasan perindustrian
adalah 0.01 μg/m³, Dirata-ratakan pada jangka waktu 30 hari, atau 2 μg/m³ dalam ruang kerja
dengan shift kerja 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai