Anda di halaman 1dari 8

Unsur- unsur Periode2

Unsur-unsur periode 2 adalah unsur-unsur kimia yang terletak pada baris (atau periode) kedua
pada tabel periodik. Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan
keberulangan tren (periodik) perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor atom;
baris baru dimulai ketika perilaku kimia mulai berulang, menghasilkan kolom unsur-unsur
dengan kesamaan sifat kimia.

Periode 2 mengandung 8 unsur, yaitu: litium, berilium, boron, karbon, nitrogen, oksigen, fluor,
dan neon. Situasi ini dapat dijelaskan dengan teori modern struktur atom. Dalam penjelasan
mekanika kuantum tentang struktur atom, periode ini terkait dengan pengisian orbital 2s dan 2p.
Unsur-unsur periode 2 mematuhi kaidah oktet yang artinya mereka memerlukan delapan elektron
untuk melengkapi kulit valensinya. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditampung unsur-
unsur ini adalah sepuluh, dua dalam orbital 1s, dua dalam orbital 2s dan enam dalam orbital 2p.
Seluruh unsur dalam periode ini dapat membentuk molekul diatomik kecuali berilium dan neon.

A. Litium

Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor
atom 3., merupakan logam alkali yang memiliki dua isotop alami: Li dan Li. Keduanya terbentuk
secara alami di Bumi, meskipun isotop lainnya telah disintesis. Dalam senyawa ionik, litium
kehilangan sebuah elektron untuk menjadi bermuatan positif, membentuk kation Li+. Litium
adalah logam alkali pertama dalam tabel periodic, dan merupakan logam pertama dalam tabel
periodik. Pada temperatur dan tekanan standar, litium bersifat lunak, berwarna putih perak,
logam yang sangat reaktif. Dengan massa jenis 0,564 g·cm−3, litium adalah logam paling ringan
dan unsur padat paling rendah massa jenisnya. Sesuai teori, litium adalah salah satu dari sedikit
unsur yang terbentuk saat Ledakan Dahsyat, menjadikannya suatu unsur primordial. Litium
adalah unsur peringkat ke-33 paling melimpah di bumi, yang keberadaannya dalam rentang
konsentrasi antara 20 dan 70 ppm berdasarkan berat, tetapi karena reaktivitasnya yang tinggi, ia
hanya dijumpai di alam dalam bentuk senyawa. Garam litium digunakan dalam industri farmasi
sebagai obat penstabil suasana hati (bahasa Inggris: mood stabiliser) Mereka digunakan dalam
pengobatan gangguan bipolar, yang berperan dalam pengobatan depresi dan mania serta
mungkin mengurangi kesempatan bunuh diri. Senyawa yang paling umum digunakan adalah
litium karbonat, Li2CO3, litium sitrat, Li3C6H5O7, litium sulfat, Li2SO4, dan litium orotat,
LiC5H3N2O4·H2O. Litium juga digunakan dalam baterai sebagai anode dan paduannya dengan
aluminium, kadmium, tembaga dan mangan digunakan untuk bagian pesawat terbang berkinerja
tinggi, yang paling dikenal adalah sebagai tanki eksternal pada pesawat ulang-alik

B. Litium

Berilium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Be dan nomor
atom 4. Unsur inj terdapat di alam dalam bentuk 9Be. Pada temperatur dan tekanan standar,
berilium adalah logam alkali tanah yang kuat, berwarna abu-abu baja, ringan, rapuh, dan bivalen,
dengan massa jenis 1,85 g·cm−3.[11] Ini juga salah satu dari logam ringan dengan titik lebur
tertinggi. Isotop berilium yang paling umum adalah 9Be, yang terdiri dari 4 proton dan 5 neutron.
Isotop tersebut merupakan penyusun hampir 100% berilium alami dan hanya satu-satunya isotop
stabil; namun isotop lain telah disintesis. Dalam senyawa ionik, berilium kehilangan dua elektron
valensinya dan membentuk kation, Be2+. Sejumlah kecil berilium terbentuk selama Ledakan
Dahsyat, meskipun sebagian besar darinya meluruh atau bereaksi lebih lanjut untuk membentuk
inti yang lebih besar, seperti karbon, nitrogen, atau oksigen. Berilium adalah komponen
pembentuk 100 mineral dari 4000 mineral yang dikenal, seperti bertrandit, Be4Si2O7(OH)2, beril,
Al2Be3Si6O18, krisoberil, Al2BeO4, dan fenakit, Be2SiO4. Bentuk beril terdahulu adalah
akuamarin, beril merah, dan emerald. Sumber utama berilium yang digunakan secara komersial
adalah beril dan bertrandit, dan produksinya melibatkan reduksi berilium fluorida dengan logam
magnesium atau konduktor listrik.[11] Sifatnya yang kaku, ringan, dan ukurannya tidak mudah
berubah dalam rentang temperatur yang lebar, menjadikan berilium digunakan sebagai bahan
struktur untuk pesawat udara, peluru kendali, dan satelit komunikasi.[11] Be digunakan sebagai
paduan dalam berilium tembaga, yang digunakan untuk pembuatan komponen listrik karena
konduktivitas listrik dan panasnya yang tinggi. [12] Kertas berilium digunakan dalam detektor
sinar-X untuk menyaring sinar tampak sehingga yang mencapai detektor hanya sinar-X.[11] Ia
juga digunakan sebagai moderator neutron dalam reaktor nuklir karena inti ringan lebih efektif
dalam memperlambat neutron daripada inti berat.[11] Sifat berilium yang ringan dengan kekakuan
tinggi juga menjadikannya bermanfaat dalam konstruksi tweeter pada pengeras suara.[13]
Berilium beserta senyawanya dikelompokkan oleh Badan Internasional Penelitian Kanker
(IARC) sebagai Golongan 1 karsinogen; yang bersifat karsinogenik baik untuk manusia maupun
hewan.[14] Beriliosis adalah penyakit granulomatosa sistemik paru-paru akibat paparan berilium.
Antara 1% – 15% orang sensitif berilium dan dapat mengalami reaksi inflamasi pada sistem
pernapasan dan kulitnya, yang disebut penyakit berilium kronis atau beriliosis. Sistem kekebalan
tubuh mengenali berilium sebagai partikel asing dan melancarkan serangan untuk melawannya,
biasanya di dalam paru-paru sebagai tempat berkumpulnya hasil hirupan. Hal ini dapat
menyebabkan demam, rasa lelah, lesu, berkeringat di malam hari dan sesak napas.[15]

C. Boron

Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom
5. Ia hadir dalam bentuk 10B dan 11B. Pada suhu dan tekanan standar, boron berupa metaloid
trivalen yang mempunyai beberapa alotrop yang berbeda. Boron amorf berupa serbuk coklat
yang terbentuk dari berbagai reaksi kimia. Boron kristal sangat keras, berwarna hitam dengan
titik lebur tinggi dan tersedia dalam banyak polimorf: Dua rombohedral, α-boron dan β-boron
mengandung 12 dan 106,7 atom per satuan sel rombohedral, dan boron tetragonal 50 atom
adalah yang paling umum. Boron mempunyai massa jenis 2,34 g·cm−3.[16] Isotop boron yang
paling umum adalah 11B (80.22%), yang mengandung 5 proton dan 6 neutron. Isotop umum
lainnya adalah 10B (19,78%), yang mengandung 5 proton dan 5 neutron.[17] Hanya dua isotop
boron di atas yang stabil; namun telah disintesis isotop lainnya. Boron membentuk ikatan
kovalen dengan nonlogam lain dan mempunyai tingkat oksidasi 1, 2, 3 dan 4.[18][19][20] Boron tidak
ada di alam dalam bentuk unsur bebas, tetapi dalam bentuk senyawa seperti borat. Sumber boron
yang umum adalah turmalin, boraks, Na2B4O5(OH)4·8H2O, dan kernit, Na2B4O5(OH)4·2H2O.[16]
Sulit untuk memperoleh boron murni. Ia dapat dibuat melalui reduksi boron trioksida, B2O3,
menggunakan magnesium. Oksida ini dibuat dengan melebur asam borat, B(OH)3, yang
kemudian diperoleh dari boraks. Sejumlah kecil boron murni dapat dibuat melalui dekomposisi
termal boron bromida, BBr3, dalam gas hidrogen yang dilewatkan melalui kawat tantalum panas,
yang bertindak selaku katalis.[16] Sumber boron komersial paling penting adalah: natrium
tetraborat pentahidrat, Na2B4O7·5H2O, yang digunakan dalam pembuatan isolator serat kaca dan
pemutih natrium perborat; boron karbida, sebuah bahan keramik, yang digunakan dalam
pembuatan bahan senjata, terutama rompi anti peluru untuk tentara dan polisi; asam ortoborat,
H3BO3 atau asam borat, digunakan dalam produksi tekstil serat kaca dan flat panel display;
natrium tetraborat dekahidrat, Na2B4O7·10H2O atau boraks, digunakan dalam produksi perekat;
dan isotop 10B digunakan sebagai pengendali untuk reaktor nuklir, sebagai pelindung radiasi
nuklir, dan dalam instrumen yang digunakan untuk deteksi neutron.[17] Boron adalah
mikronutrien esensial untuk tanaman, yang diperlukan dalam penguatan dan pertumbuhan
dinding sel, pembelahan sel, perkembangan benih dan buah, transportasi gula, dan
perkembangan hormon.[21][22] Namun, konsentrasi tinggi (di atas 1,0 ppm) dalam tanah dapat
menyebabkan nekrosis pada daun dan hambatan pertumbuhan. Kadar rendah 0,8 ppm pun dapat
memunculkan gejala-gejala tersebut pada tanaman terutama bagi yang peka boron. Bagi sebagian
besar tanaman, bahkan yang tidak peka boron, akan menunjukkan gejala keracunan boron ketika
kadar boron melebihi 1,8 ppm.[17] Pada hewan, boron adalah unsur ultrarenik; dalam pangan
manusia, asupan harian antara 2,1–4,3 mg boron/kg berat badan (bb)/hari.[23] Boron juga
digunakan sebagai suplemen untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis dan artritis.

D. Karbon

Karbon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang C dan nomor
atom 6. Ia hadir dalam bentuk 12C, 13C dan 14C.[25] Pada temperatur dan tekanan standar, karbon
berbentuk padat, terdapat dalam beragam alotropi, yang paling umum adalah grafit, intan,
fulerena dan karbon amorf.[25] Grafit bersifat lunak, kristal heksagonal, semilogam hitam opak
dengan daya hantar yang sangat baik dan stabil secara termodinamika. Sebaliknya, intan
memiliki sifat sangat transparan, memiliki kristal kubik tak berwarna dengan daya hantar sangat
lemah. Intan adalah mineral alami paling keras yang dikenal dan memiliki indeks refraksi paling
tinggi di antara batu permata. Berlawanan dengan struktur kisi krisral intan dan grafit, fulerena
adalah molekul, dinamakan setelah Richard Buckminster Fuller menyusun arsitektur
molekulnya. Terdapat beberapa fulerena yang berbeda, yang paling terkenal adalah "buckeyball"
C60. Sedikit yang diketahui tentang fulerena dan saat ini sedang diteliti lebih lanjut.[25] Ada juga
karbon amorf, yaitu karbon tanpa struktur kristal.[26] Dalam mineralogi, istilah ini digunakan
untuk merujuk kepada jelaga dan batu bara, meskipun keduanya tidak benar-benar amorf karena
mengandung sejumlah kecil grafit atau intan.[27][28] Isotop karbon yang paling umum (98,9%)
adalah 12C, dengan enam proton dan enam neutron.[29] C juga stabil, dengan enam proton dan
tujuh neutron, pada 1,1%.[29] Terdapat pula isotop alami renik 14C tetapi isotop ini bersifat
radioaktif dan meluruh dengan waktu paruh 5730 tahun; ini digunakan untuk penanggalan
radioķarbon.[30] Isotop karbon lainnya telah pula disintesis. Karbon membentuk ikatan kovalen
dengan nonlogam lainnya, dengan bilangan oksidasi −4, −2, +2 atau +4.[25]
Karbon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta berdasarkan massa setelah
hidrogen, helium dan oksigen[31] dan unsur kedua yang paling melimpah dalam tubuh manusia
berdasarkan massa setelah oksigen,[32] urutan ketiga paling melimpah berdasarkan jumlah atom.
[33]
Hampir tak terhingga jumlah senyawa yang mengandung karbon karena kemampuan karbon
membentuk rantai C — C yang panjang lagi stabil.[34][35] Molekul paling sederhana yang
mengandung karbon adalah hidrokarbon, yang mengandung karbon dan hidrogen,[34] meskipun
kadang-kadang mengandung unsur lain dalam gugus fungsinya. Hidrokarbon digunakan sebagai
bahan bakar fosil dan industri plastik dan petrokimia. Semua senyawa organik, yang esensial
untuk kehidupan, mengandung sekurang-kurangnya satu atom karbon.[34][35] Ketika bergabung
dengan oksigen dan hidrogen, karbon dapat membentuk banyak gugus fungsi yang penting bagi
senyawa biologi[35] termasuk gula, lignan, kitin, alkohol, lemak, dan ester aromatik, karotenoid
serta terpena. Dengan nitrogen, ia membentuk alkaloid, dan dengan penambahan belerang juga
membentuk antibiotika, asam amino, dan produk-produk karet. Dengan penambahan fosfor pada
unsur-unsur lain ini, ia membentuk DNA dan RNA, bahan kimia pembawa kide kehidupan, dan
adenosin trifosfat (ATP), molekul pemindah energi paling penting dalam seluruh sel hidup.[35]

E. Nitrogen

Nitrogen adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor
atom 7. Ia memiliki massa atom 14,00674 sma. Nitrogen elementer tak berwarna, tak berbau, tak
berasa dan sebagian besar berbentuk gas diatomik inert pada kondisi standard, menyusun 78,08%
atmosfer bumi berdasarkan volume. Unsur nitrogen ditemukan sebagai komponen udara yang
terpisah oleh fisikawan Skotlandia Daniel Rutherford, pada 1772.[36] Unsur tersebut terjadi secara
alami dalam dua bentuk isotop: nitrogen-14 dan nitrogen-15.[37] Banyak senyawa industri
penting, seperti amonia, asam nitrat, nitrat organik (propelan dan bahan peledak), dan sianida,
mengandung nitrogen. Ikatan yang sangat kuat dalam nitrogen elementer mendominasi kimia
nitrogen, menyebabkan organisme maupun industri kesulitan dalam memecah ikatan untuk
mengubah molekul N2 menjadi senyawa yang berguna, tetapi pada saat yang bersamaan
menyebabkan pelepasan energi yang besar yang kadang-kadang berguna ketika senyawa
terbakar, meledak, atau meluruh kembali menjadi gas nitrogen. Nitrogen terdapat dalam semua
organisme hidup, dan siklus nitrogen menjelaskan pergerakan unsur dari udara ke dalam biosfer
dan senyawa organik, kemudian kembali ke atmosfer. Nitrat sintetis adalah ingredien utama
industri pupuk, dan juga polutan utama penyebab eutrofikasi sistem perairan. Nitrogen adalah
unsur pembentuk asam amino, dan tentunya juga protein, serta asam nukleat (DNA dan RNA). Ia
terletak dalam struktur kimia hampir seluruh neurotransmiter, dan merupakan komponen penentu
alkaloid, molekul biologi yang dihasilkan oleh banyak organisme.
F. Oksigen

Oksigen adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang O dan nomor
atom 8. Unsur ini sebagian besar berada sebagai 16O, tetapi ada juga sebagai 17O dan 18O.
Oksigen adalah unsur paling umum ketiga berdasar massa di alam semesta (meskipun karbon
membentuk lebih banyak atom tetapi lebih ringan). Oksigen sangat elektronegatif dan nonlogam,
gas (biasanya diatomik) yang sangat dingin. Hanya fluor yang lebih reaktif di antara unsur-unsur
non logam. Oksigen hanya kekurangan dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet dan mudah
menarik elektron dari unsur lain. Ia bereaksi hebat dengan logam alkali dan fosfor putih pada
suhu ruang dan kurang hebat dengan logam alkali tanah yang lebih berat daripada magnesium.
Pada suhu yang lebih tinggi, ia membakar sebagian besar logam dan nonlogam (termasuk
hidrogen, karbon, dan belerang). Banyak oksida sangat stabil sehingga sulit mengalami
dekomposisi—seperti air, karbon dioksida, alumina, silika, dan oksida besi (yang terakhir sering
dijumpai sebagai karat). Oksigen merupakan bagian senyawa yang paling baik dijelaskan sebagai
garam dari logam dan asam yang mengandung oksigen (nitrat, sulfat, fosfat, silikat, dan
karbonat). Oksigen penting untuk seluruh kehidupan. Tanaman dan fitoplankton memfotosintesis
karbon dioksida dan air, keduanya oksida, dengan adanya sinar matahari untuk membentuk gula
sambil melepas oksigen. Gula kemudian diubah menjadi senyawa tertentu seperti selulosa dan
(dengan nitrogen dan kadang-kadang belerang) protein serta senyawa esensial lainnya. Fungi dan
bakteri pada umumnya, serta hewan pada khususnya, bergantung pada fotosintesis tanaman dan
fitoplankton untuk makanan dan oksigen. Api menggunakan oksigen untuk mengoksidasi
senyawa terutama karbon dan hidrogen menjadi air dan karbon dioksida (meski unsur lain
mungkin terlibat). Dalam kondisi tak terkendali lautan api menghancurkan gedung dan hutan.
Api dalam bentuk terkendali antara lain, api dalam mesin atau turbin yang memasok energi
listrik, panas untuk penghangat gedung, atau gaya gerak kendaraan bermotor. Oksigen
membentuk sekitar 21% atmosfer bumi; semua oksigen ini merupakan hadil fotosintesis.
Oksigen murni telah digunakan dalam pengobatan medis pasien yang mengalami kesulitan
pernapasan. Oksigen berlebih bersifat racun Oksigen pada awalnya diasosiasikan dengan
pembentukan asam—sampai beberapa asam menunjukkan tidak mempunyai oksigen.
Dinamakan oksigen karena bisa membentuk asam, terutama dengan nonlogam. Beberapa oksida
dari beberapa nonlogam sangat asam, seperti belerang trioksida, yang membentuk asam sulfat
ketika terkena air. Kebanyakan oksida dengan logam bersifat basa, beberapa bahkan sangat basa,
seperti kalium oksida. Beberapa oksida logam bersifat amfoter, seperti aluminium oksida, yang
berarti mereka dapat bereaksi baik dengan asam maupun basa. Meskipun oksigen normalnya
adalah gas diatomik, oksigen dapat membentuk suatu alotrop yang dikenal sebagai ozon. Ozon
adalah gas triatomik yang lebih reaktif daripada oksigen. Tidak seperti oksigen diatomik biasa,
ozon adalah bahan beracun yang secara umum dianggap sebagai polutan. Pada atmosfer bagian
atas, beberapa oksigen membentuk ozon yang memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang
berbahaya dan membentuk lapisan ozon. Kehidupan darat tidak mungkin jika tidak ada lapisan
ozon.
G. Fluor

Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom
9. Hanya ada satu bentuk stabil di alam yaitu 19F.[39] Fluor berwarna kuning pucat, gas diatomik
pada kondisi normal. Kekurangan satu elektron untuk memenuhi kaidah oktet yang stabil pada
masing-masing atomnya, molekul fluor cukup tidak stabil sehingga ikatannya mudah putus.
Atom fluor cenderung menangkap elektron tunggal dari atom lain. Fluor adalah yang paling
reaktif di antara seluruh unsur, bahkan menyerang banyak oksida untuk menggantikan oksigen
dengan fluor. Fluor bahkan menyerang silika, salah satu bahan favorit untuk mengangkut asam
kuat, dan membakar asbestos. Ia juga menyerang garam dapur, salah satu senyawa paling stabil,
disertai pembebasan klorin. Ia tidak pernah ditemui dalam kondisi berdiri sendiri di alam, dan
tidak pernah tak berpasangan dalam waktu lama. Fluor membakar hidrogen secara simultan baik
dalam kondisi cair maupun gas—bahkan pada temperatur mendekati nol mutlak.[40] Sangat sulit
mengisolasi fluor dari senyawa apapun, membiarkannya sendirian tanpa mengalami reaksi. Gas
fluor adalah bahan yang sangat berbahaya karena sifatnya yang menyerang hampir semua bahan
organik, termasuk daging hidup. Banyak senyawa biner bentukannya (disebut fluorida) sangat
beracun, termasuk fluorida yang dapat larut dan terutama hidrogen fluorida. Tetapi fluor
membentuk ikatan yang sangat kuat dengan banyak unsur. Dengan belerang ia membentuk
bahan kimia yang sangat stabil lagi inert belerang heksafluorida; dengan karbon ia dapat
membentuk bahan yang mengagumkan Teflon yaitu padatan stabil yang tak mudah terbakar
dengan titik leleh sangat tinggi dan koefisien gesek sangat rendah, sehingga menjadikannya
pelapis luar biasa untuk panci masak dan jas hujan. Senyawa fluor-karbon tergolong dalam
plastik unik. Fluor juga digunakan sebagai pereaksi dalam pembuatan pasta gigi.

H. Neon

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor atom
10. Terdapat di alam sebagai 20Ne, 21Ne dan 22Ne.[41] Neon adalah gas monoatomik. Dengan
konfigurasi elektron terluar yang sudah memenuhi kaidah oktet, ia bersifat inert. Sulit menerima
maupun melepas elektron. Neon tidak memiliki kecenderungan membentuk senyawa apapun
pada tekanan dan temperatur normal; ia efektif inert. Neon merupakan salah satu "gas mulia".
Neon adalah komponen renik dalam atmosfer tanpa peran biologis apapun.

Peran biologis

Litium tidak memiliki peran biologis. Unsur ini bersifat racun, kecuali dalam dosis
yang sangat kecil.[42]

Berilium dan senyawanya beracun dan karsinogenik. Menghirup debu atau asap berilium, dapat
menyebabkan inflamasi paru-paru yang tidak dapat disembuhkan, disebut beriliosis.[43]

Boron penting untuk dinding sel tanaman. Unsur ini tidak dianggap beracun untuk hewan, tetapi
dalam dosis yang lebih tinggi dapat mengganggu metabolisme tubuh. Asupan orang normal
sekitar 2 miligram boron per hari dari makanan, dan sekitar 60 gram seumur hidup. Beberapa
senyawa boron sedang diteliti sebagai kemungkinan penyembuhan tumor otak.[44]

Karbon penting bagi kehidupan. Ini karena kemampuannya membentuk banyak ragam rantai
yang berbeda-beda panjangnya. Pada awalnya diperkirakan bahwa molekul berbasis karbon
dalam kehidupan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Mereka diduga mengandung
'percikan kehidupan'. Namun, pada tahun 1828, urea disintesis dari pereaksi anorganik dan
cabang-cabang kimia organik dan anorganik bersatu. Makhluk hidup mendapatkan hampir
semua karbon mereka dari karbon dioksida, baik dari atmosfer maupun yang terlarut dalam air.
Fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan plankton fotosintetik menggunakan energi dari matahari
untuk memisahkan air menjadi oksigen dan hidrogen. Oksigen dilepaskan ke atmosfer, air tawar
dan laut, sementara hidrogen bergabung dengan karbon dioksida untuk menghasilkan
karbohidrat. Beberapa karbohidrat digunakan, bersama dengan nitrogen, fosfor dan unsur-unsur
lain, untuk membentuk molekul monomer kehidupan lainnya. Ini termasuk basa dan gula untuk
RNA dan DNA, serta asam amino untuk protein. Makhluk hidup yang tidak berfotosintesis harus
bergantung pada mengkonsumsi makhluk hidup lainnya untuk sumber molekul karbon mereka.
Sistem pencernaan mereka memecah karbohidrat menjadi monomer yang dapat mereka gunakan
untuk membangun struktur sel mereka sendiri. Respirasi memberikan energi yang dibutuhkan
untuk reaksi-reaksi ini. Dalam respirasi oksigen bergabung kembali karbohidrat, untuk
membentuk karbon dioksida dan air lagi. Energi yang dilepaskan dalam reaksi ini disediakan
untuk kebutuhan energi sel.[45]

Nitrogen disirkulasi secara alami oleh organisme hidup melalui 'siklus nitrogen'. Nitrogen
dikonsumsi oleh tanaman hijau dan alga sebagai nitrat, dan digunakan untuk membangun basa
yang diperlukan untuk membangun DNA, RNA dan semua asam amino. Asam amino adalah
blok bangunan protein. Hewan memperoleh nitrogen mereka dengan memakan makhluk hidup
lainnya. Mereka mencerna protein dan DNA menjadi basa dan asam amino konstituennya,
membentuk kembali untuk digunakan sendiri. Mikrob dalam tanah mengkonversi senyawa
nitrogen kembali menjadi nitrat untuk digunakan kembali oleh tanaman. Pasokan nitrat juga
dipulihkan oleh bakteri pengikat nitrogen yang 'mengikat' nitrogen langsung dari atmosfer. Hasil
panen dapat sangat meningkat dengan menambahkan pupuk kimia ke tanah, dibuat dari amonia.
Jika digunakan secara sembarangan, pupuk dapat larut dari tanah dan hanyut menuju sungai dan
danau, menyebabkan ganggang tumbuh pesat. Hal ini dapat menghalangi cahaya sehingga
mencegah fotosintesis. Oksigen terlarut segera akan habis dan biota sungai atau danau akan mati.
[46]

Oksigen pertama kali muncul di atmosfer bumi sekitar 2 miliar tahun yang lalu, terakumulasi
dari fotosintesis ganggang biru-hijau. Fotosintesis menggunakan energi dari matahari untuk
memisahkan air menjadi oksigen dan hidrogen. Oksigen mengalir ke atmosfer dan hidrogen
bergabung dengan karbon dioksida untuk menghasilkan biomassa. Ketika makhluk hidup
membutuhkan energi mereka mengambil oksigen untuk respirasi. Oksigen kembali ke atmosfer
dalam bentuk karbon dioksida. Gas oksigen cukup mudah larut dalam air, sehingga
memungkinkan adanya kehidupan aerobik di sungai, danau dan lautan.[47]

Fluorida adalah ion penting untuk hewan, memperkuat gigi dan tulang. Ion ini ditambahkan ke
dalam air minum di beberapa daerah. Kehadiran fluorida bawah 2 bagian per juta (ppm) dalam
air minum dipercaya dapat mencegah gigi berlubang. Namun, di atas konsentrasi ini dapat
menyebabkan enamel gigi anak-anak menjadi berbintik-bintik. Fluorida juga ditambahkan ke
pasta gigi. Tubuh manusia rata-rata mengandung sekitar 3 miligram fluorida. Terlalu banyak
fluorida adalah racun. Fluor elementer sangat beracun.[48]

Neon tidak memiliki peran biologis yang dikenal. Unsur ini tidak beracun.

Anda mungkin juga menyukai